Analisa Waste Material Konstruksi Dengan Aplikasi Metode Lean Construction (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Showroom Auto 2000)

i

ABSTRAK
Material adalah salah satu komponen dari biaya yang memegang peranan
penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek. Adanya waste sangat
dihindari agar tidak menimbulkan kerugian Untuk itu perlu = dilakukan
identifikasi material dan penyebab terjadinya waste dengan metode lean
construction. Dimana pada lean construction, kita dapat melihat proses apa saja
yang berpotensi menyebabkan waste material. Pada proyek pembangunan
Showroom Auto 2000 Binjai, Banyak ditemukan masalah dalam proses konstruksi
seperti, perubahan gambar proyek, perubahan spesifikasi, tempat penyimpanan
yang kurang baik, dan masalah teknis dilapangan lainnya yang menyebabkan
waste material. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengevaluasi jenis waste
material yang dihasilkan dalam proyek konstruksi, untuk mengidentifikasi proses
yang menghasilkan limbah (sumber limbah) pada proyek konstruksi dengan
menggunakan metode lean construction, dan Untuk mengetahui waste level
tertinggi dan terendah yang ada di proyek. Dari hasil identifikasi material yang
berbiaya besar dan berpotensi menimbulkan waste dan analisa pareto didapat 4
material yang berpotensi menimbulkan waste yang besar yaitu : Besi D10mm,
atap zinc aluminium, , Besi D19mm, Besi D16mm. Dari hasil analisa waste level,
didapat persentase limbah dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu : Besi

D10mm sebesar = 3.69%, Atap Zinc Aluminium sebesar = 2.06%, Besi D16mm
sebesar = 0.90%, dan Besi D19mm sebesar = 0.19%. Dari identifikasi proses yang
menghasilkan limbah dengan lean construction, didapatkan defect (cacat produk
konstruksi), over production, dan Inventory merupakan penyebab dari waste
material di proyek pembanguna Showroom Auto 2000. Pada defect, waste
material terjadi disebabkan oleh perubahan spesifikasi bangunan oleh owner yang
menyebabkan berubahnya dimensi dari bangunan yang ada di poryek. Pada over
production, waste material terjadi dikarenakan kurangnya optimasi material di
proyek oleh pelaksana. Sedangkan pada inventory, waste material terjadi karena
tempat penyimpanan material yang masih kurang baik. Inventory yang kurang baik
ini menyebabkan material yang rusak diakibatkan cuaca, hilangnya beberapa
material, dan terhambatnya pengambilan material.
Kata Kunci : Waste Material, Lean Construction, Waste Hierarchy

Universitas Sumatera Utara