Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna

Angkak merupakan produk hasil fermentasi dengan substrat beras yang
menghasilkan warna merah karena aktivitas kapang Monascus purpureus sebagai
metabolit sekunder. Angkak atau red yeast rice (ang-khak, ankak, anka, ang-quac,
beni-koji, aga-koji) telah banyak digunakan di negara-negara Asia untuk
mewarnai makanan seperti pada ikan, keju Cina, dan untuk pembuatan anggur
merah di negara-negara oriental (Timur).
Penelitian ini dilakukan untuk membuat sediaan lipstik dengan
memanfaatkan pewarna alami yang terkandung dalam angkak. Dilakukan
ekstraksi angkak dengan cara perendaman menggunakan akuades panas kemudian
pelarut diuapkan dengan bantuan alat freeze dryer sehingga didapatkan ekstrak
kental angkak. Formula sediaan lipstik terdiri dari komponen yaitu cera alba,
lanolin, vaselin alba, carnauba wax, setil alkohol, oleum ricini, propilen glikol,
tween 80, titanium dioksida, minyak mawar (oleum rosae), butil hidroksitoluen,
nipagin, serta penambahan pewarna ekstrak angkak dengan konsentrasi 4%, 6%,
8%, 10% dan 12%. Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi pemeriksaan
mutu fisik sediaan mencakup pemeriksaan homogenitas, titik lebur, kekuatan
lipstik, uji stabilitas terhadap perubahan bentuk, warna dan bau selama
penyimpanan 30 hari pada suhu kamar, uji oles, dan pemeriksaan pH, serta uji
iritasi dan uji kesukaan (Hedonic Test).
Formulasi sediaan lipstik menggunakan pewarna ekstrak angkak
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat stabil selama 30 hari, homogen, titik

lebur 60°C, memiliki kekuatan 154-164 gram, mudah dioleskan dengan warna
yang merata, memiliki pH 6-6,3, tidak menyebabkan iritasi dan sediaan yang
disukai adalah sediaan 4 yaitu sediaan dengan konsentrasi pewarna ekstrak
angkak 10%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak angkak dapat
digunakan sebagai pewarna dalam sediaan lipstik, sediaan stabil selama
penyimpanan, dan tidak menyebabkan iritasi sehingga cukup aman digunakan.

Kata kunci: Angkak, Monascus purpureus, Lipstik, Komponen Lipstik.

FORMULATION OF LIPSTICK USING ANGKAK EXTRACT
(Monascus purpureus) AS COLORANT

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Angkak was a rice-substrate fermented product, which produce red color
from the activity of Monascus purpureus mold as secondary metabolite agent.
Angkak or red yeast rice (ang-khak, ankak, anka, ang-quac, beni-koji, aga-koji)
has been widely used in countries around Asia to color foods like fish, Chinese
cheese, and in making red wine in oriental countries (East).

The research was done to make lipstick using the natural colorant which is
contained in angkak. Angkak was extracted by soaking them using hot aquadest
and then the solvent was evaporated with freeze dryer so thick extract of angkak
obtained. Lipstick formula consists of components such as cera alba, lanolin,
vaseline alba, carnauba wax, cetyl alcohol, castor oil, propylene glycol, tween 80,
titanium dioxide, rose oil (oleum rosae), butylated hydroxyltoluene, nipagin, and
the addition of colorant angkak extract with concentrations of 4%, 6%, 8%, 10%
dan 12%. Evaluation of product included physical quality inspection such as
homogenity test, melting point, breaking point, stability test of shape alteration,
color and odor during storage for 30 days at room temperature, smear test, pH
test, also irritation and hedonic test.
Formulation of lipstick using colorant of angkak extract showed that the
product was stable for 30 days, homogeneous, melting point was 60°C, breaking
point was 154-164 gram, easily applied with uniform color, pH ranged from 6 to
6.3, had not cause irritation and the preferred formula was formula 4 with the
concentration of angkak extract was 10%. Thereby, can be concluded that angkak
extract can be used as colorant in lipstick formulation, product was stable during
storage, and it had not cause irritation so it is safe to use.

Keyword: Angkak, Monascus purpureus, Lipstick, Lipstick Components


DAFTAR ISI

Universitas Sumatera Utara