Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan Usaha Tani Salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kredit Usaha Rakyat
2.1.1

Pengertian Kreditan Usaha Rakyat
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah adalah kredit atau pembiayaan yang

diberikan oleh perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum bankable.
Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki
kemampuan untuk mengembalikan. UMKM dan Koperasi yang diharapkan dapat
mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain:
pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan
simpan pinjam. Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM
dan Koperasi dapat langsung mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor
Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada
usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung,
maksudnya usaha mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan
Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya
yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana (komite-kur.com).
Dalam posisi strategis tersebut, pada sisi lain Usaha Mikro dan Kecil

masih menghadapi banyak masalah dan hambatan dalam melaksanakan dan
mengembangkan aktivitas usahanya. Sebenarnya masalah dan kendala yang
dihadapi masih bersifat klasik yang selama ini telah sering diungkapkan, antara
lain : manajemen, permodalan, Teknologi, bahan baku, informasi dan pemasaran,
infrastruktur, birokrasi dan pungutan, serta kemitraan.

5

Universitas Sumatera Utara

Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/
pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam
bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan
untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah
namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah
memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya
sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam
rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 7 bank
pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, BRI Syariah dan Bank

Syariah Mandiri (BSM).
2.1.2

Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) diatur oleh pemerintah melalui

Peraturan Menteri Keuangan No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan
Kredit Usaha Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
No.10/PMK.05/2009. Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemerintah
dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut :
a. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif
yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan :
1.

Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/ pembiayaan
dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui Sistem Informasi Debitur

6

Universitas Sumatera Utara


(SID) pada saat Permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ atau belum
pernah memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah
2..

Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota
Kesepakatan Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum addendum I
(tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan
dapat diberikan kepada debitur belum pernah mendapatkan pembiayaan
kredit program lainnya

3.

KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang
bersangkutan

b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja investasi dengan
ketentuan :
1.


Untuk kredit sampai dengan Rp. 5 juta, tingkat bunga kredit atau margin
pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau setara 24% efektif
pertahun.

2.

Untuk kredit di atas Rp. 5 juta rupiah sampai dengan Rp. 500 juta, tingkat
bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar
atau setara 16% efektif pertahun.

c. Bank pelaksana memutuskan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
berdasarkan

penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas

perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

7

Universitas Sumatera Utara


2.1.3

Tujuan dan Fungsi Kredit Usaha Rakyat
Tujuan Program KUR adalah untuk mempercepat pengembangan sector

sektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil, untuk meningkatkan
aksesibilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga keuangan, mengurangi tingkat
kemiskinan, dan memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR merupakan
modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha
produktif melalui program penjaminan kredit. Perseorangan, kelompok atau
koperasi dapat mengakses program ini dengan kredit maksimum Rp 500 juta.
Sumber dana adalah bank yang ditunjuk dengan tingkat bunga maksimum 16
persen per tahun. Persentase kredit yang dijamin adalah 70 persen dari alokasi
total kredit yang disedikan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal
kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun untuk investasi. Untuk agribisnis, bidang
usaha yang layak adalah input produksi hingga penyediaan alat dan mesin
pertanian, aktivitas on-farm, dan pengolahan dan pemasaran hasil-hasil pertanian.
2.1.4


Tingkat Bunga Kreditan Usaha Rakyat
Pada saat ini suku bunga kredit untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah

sebesar 16%. Kredit Usaha Rakyat adalah kredit program yang disalurkan
menggunakan pola penjaminan dan kredit ini diperuntukkan bagi pengusaha
mikro dan kecil yang tidak memiliki agunan tetapi memiliki usaha yang layak
dibiayai bank. Pemerintah mensubsidi Kredir Usaha Rakyat (KUR) dengan tujuan
memberdayakan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang ada di Indonesia.

8

Universitas Sumatera Utara

2.1.5

Perkembangan Kreditan Usaha Rakyat di Indonesia

Hingga bulan September 2014 ini, bank nasional yang menyalurkan KUR
sebanyak 7 (tujuh) bank yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin,

Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).
Bank BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafond mencapai Rp.
110,06 triliun. Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro
yang masing-masing plafondnya sebesar Rp. 20,09 triliun dan Rp. 89,97 triliun,
debiturnya 114.591 UMK dan 10.901.101 UMK, rata-rata kredit Rp. 175,4
juta/debitur dan Rp. 8,3 juta/debitur, serta NPL penyaluran masing-masing 3,4%
dan 2,0%. Menduduki peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total plafond
sebesar Rp. 16,85 triliun, debiturnya sebanyak 382.124 UMK, dengan rata-rata
kredit Rp. 44,1 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 3,9%. Di urutan ketiga adalah
BNI dengan total plafond sebesar Rp. 15,23 triliun, debiturnya sebanyak 215.178
UMK, dengan rata-rata kredit Rp. 70,8 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 3,8%.
Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan plafond Rp. 4,56 triliun, BSM
dengan plafond Rp. 3,87 triliun, Bank Bukopin dengan plafond 1,81 triliun dan
BNI Syariah dengan plafond Rp. 306.019 miliar. Secara keseluruhan, nilai Non
Performing Loan (NPL) penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih dibawah
5% yaitu sebesar 3,6%. Diharapkan pada periode-periode berikutnya nilai NPL
pada bank yang masih di atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat
sasaran

9


Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1 Realisasi dan NPL Penyaluran KUR Bank Nasional
(30 September 2014)

NO

BANK

1

BNI

REALISASI PENYALURAN KUR
Rata-rata NPL
Plafond Outstanding
Kredit (%)
Debitur
(Rp juta)

(Rp juta)
(Rp juta)
15,238,602

3,478,169

215,178

70.8

3.8

2

BRI (KUR Ritel) 20,094,974

7,616,531

114,591


175.4

3.4

3

BRI (KUR Mikro) 89,971,641

23,226,308 10,901,101

8.3

2.0

4

BANK MANDIRI 16,857,192

6,654,876


382,124

44.1

3.9

5

BTN

4,567,269

1,715,613

25,104

181.9

11.9

6

BUKOPIN

1,810,662

528,715

12,114

149.5

5.4

7

BSM

3,871,659

1,278,982

59,164

65.4

20.0

8

BNI SYARIAH

306,019

140,676

1,376

222.4

2.9

TOTAL
152,718,020 44,639,870 11,710,752
13.0
Sumber : Komite Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional, 2014

3.6

Dilihat dari sisi sektor ekonomi hingga Bulan September 2014,
penyaluran KUR oleh Bank Pelaksana masih didominasi oleh sektor
perdagangan. Penyaluran disektor ini mencapai Rp. 95,1 triliun dengan jumlah
debitur UMKMK sebesar 7,81 juta debitur. Sektor pertanian menjadi sektor
kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp. 29,41
triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,92 juta debitur, dan diikuti oleh sektorsektor lainnya seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini :

10

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2 Realisasi KUR Menurut Sektor Ekonomi
(30 September 2014)

NO SEKTOR EKONOMI

Plafon
(Rp juta)

TOTAL
Outstanding
(Rp juta)

Debitur

1
2

Pertanian

29,419,457

10,728,385

1,927,170

Perikanan

921,816

193,257

16,511

3

Pertambangan

140,452

57,451

4,879

4

Industri pengolahan

4,708,579

1,706,453

259,850

5

Listrik, gas dan air

88,899

35,227

3,148

6

Konstruksi

2,170,757

513,534

13,042

7

Perdagangan

95,194,082

29,380,391

7,814,392

8

Penyediaan akomodasi

1,225,043

339,625

48,973

9

Transportasi

2,239,404

925,295

62,467

10

Perantara keuangan

1,140,894

282,723

7,620

11

usaha persewaan

8,245,066

3,149,407

443,321

12

Adm. Pemerintahan

59,386

36,321

3,440

13

Jasa pendidikan

95,706

22,732

747

14

Jasa kesehatan

413,915

97,663

3,406

15

Jasa kemasyarakatan

4,644,406

1,044,513

116,355

16

Jasa perorangan

163,339

44,676

1,303

17

Badan internasional

75

-

1

18

Lainnya

17,445,724

1,789,336

1,180,218

168,317,001

50,346,989

11,906,844

Total

Dari sebaran wilayahnya, penyerapan KUR masih terkonsentrasi di Pulau
Jawa. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan plafond masing-masing Rp.
27,01 triliun dan Rp. 25,6 triliun. Jawa Tengah masih merupakan provinsi
terbesar yang menyerap KUR dari Bank Pelaksana. Diharapkan dengan adanya
BPD dapat meningkatkan penyaluran KUR di luar pulau Jawa

11

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.3 Realisasi KUR Menurut Propinsi
(30 September 2014)

TOTAL
Outstanding
(Rp juta)

Debitur

NO

PROVINSI

TOTAL
(Rp juta)

1

NANGGROE ACEH
DARUSSALAM

2,615,992

690,957

184,427

2

SUMATERA UTARA

8,269,326

2,763,994

482,065

3

SUMATERA BARAT

5,400,996

1,740,472

283,926

4

RIAU

4,624,015

1,575,708

194,101

5

JAMBI

2,675,048

786,409

156,502

6

SUMATERA SELATAN

6,002,537

2,182,423

217,814

7

BENGKULU

1,232,813

373,736

90,000

8

LAMPUNG

3,736,831

1,055,471

284,164

9

KEPULAUAN RIAU

1,175,382

409,845

41,769

10

BANGKA BELITUNG

600,415

202,535

37,287

11

DKI JAKARTA

7,712,991

2,191,743

281,466

12

JAWA BARAT

21,792,116

6,214,639

1,713,681

13

JAWA TENGAH

27,011,330

7,269,075

2,762,851

14

D.I. YOGYAKARTA

3,406,766

1,038,859

306,905

15

JAWA TIMUR

25,613,923

7,045,469

2,092,546

16

BANTEN

3,487,919

977,848

196,275

17

BALI

3,756,490

1,182,243

273,409

18

NTB

2,180,198

645,899

185,582

19

NTT

1,798,312

537,284

120,964

20

KALIMANTAN BARAT

3,732,015

1,733,428

133,952

21

KALIMANTAN TENGAH

2,541,859

890,251

115,454

22

KALIMANTAN SELATAN

4,100,988

1,493,819

223,104

23

KALIMANTAN TIMUR

4,224,612

1,419,158

194,620

24

SULAWESI UTARA

1,676,586

526,775

113,839

25

SULAWESI TENGAH

2,050,404

667,082

149,986

12

Universitas Sumatera Utara

26

SULAWESI SELATAN

9,094,056

2,423,100

628,608

27

SULAWESI TENGGARA

1,410,518

371,997

105,874

28

GORONTALO

849,320

238,763

73,417

29

SULAWESI BARAT

841,696

227,538

58,819

30

MALUKU

1,135,695

264,243

60,796

31

MALUKU UTARA

698,544

181,945

29,998

32

PAPUA BARAT

866,263

286,034

31,720

33

PAPUA

2,001,046

738,247

80,923

TOTAL
168,317,001
50,346,989
Sumber : Komite Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional, 2014

2.2

Bank

2.2.1

Pengertian Bank
AsaldarikataBank

adalahdari

bahasaItaliayaitu

tempatpenukaranuang.Secaraumum
intermediasikeuangan

bancayang

11,906,844

berarti

pengertianBankadalahsebuahlembaga

yangumumnyadidirikandengan

kewenanganuntuk

menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai banknote.
Banksebagailembagayangmenjalankanusaha
bukanlahsembarangusahamelainkanyangsecarahukum
kuatdengan

kekayaansendiri

merupakansalah

satu

dibidangjasakeuangan
memilikistatusyang

yangmampumelayanikebutuhanmasyarakat.Bank

badanusahalembagakeuanganyangbertujuanmemberikan

kredit,baikdenganalat pembayaransendiri,denganuangyangdiperolehnyadari orang
lain, dengan jalanmengedarkan alat-alat pembayaran baru berupagiral.
Bank termasuk dalam salah satu perusahaan industri jasa, karena
produknya banyak memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Pokok-pokok

13

Universitas Sumatera Utara

kegiatan Bankmeliputi tigahal(www.scribd.com), yaitu :
1. Menyediakan

mekanisme dan

alat

pembayaran

yang lebih

efisien

dalamkegiatan ekonomi
2. Menciptakan uang
3. Menghimpun dana darimasyarakat
4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya
Definisidaribank(Kuncoro,2002:68)adalah lembaga keuanganyang usaha
pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebutke
masyarakatdalam

bentukkreditsertamemberikanjasa-jasadalam

pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam
kegiatanusahanyasehari-hariban
kreditkepadamasyarakat.Dana

lalu

lintas

melakukan

harusmempunyaidanaagardapatmemberikan
tersebut

dapatdiperoleh

dari

pemilikbank

(pemegangsaham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak di luar negeri,
maupunmasyarakatdalam negeri.Danadaripemilikbankberupasetoranmodal yang
dilakukan pada saat pendirian bank.
Danadaripemerintah diperoleh apabilabank yang bersangkutan ditunjuk
olehpemerintahuntuk

menyalurkandana-danabantuanyangberkaitandengan

pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal.
Sebelum

dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana

tersebutuntukmendapatkankeuntungan,misalnyadipinjamkandalam
pinjamanantarbank(interbank

callmoney)berjangka1harihingga1

Keuntunganbankdiperolehdariselisihantarahargajual
tersebutsetelahdikurangidengan

bentuk
minggu.

danhargabelidana

biayaoperasional.Dana-danamasyarakatini

14

Universitas Sumatera Utara

dihimpun oleh bank dengan menggunakan instrumen produk simpanan yang
terdiri dariGiro, Deposito dan Tabungan.
MenurutUndang‐UndangNo.10Tahun1998,bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan tarah hidup orang banyak.
Berdasarkandefinisi-definisitentangbank,dalam

praktiknyabankdibagi

dalam beberapajenis.Jikaditinjaudarisegifungsinyabankdikelompokkan menjadi 3
jenis (ryadguru.blogspot.com), yaitu :

1. Bank Sentral
FungsiBankIndonesia

disampingsebagaibank

sentraladalahsebagai

banksirkulasi,bankto

bankdanlenderofthe

resort.Fungsisebagai

banksirkulasiadalah

mengaturperedarankeuangansuatuNegara.

Sedangkanfungsisebagaibanktobankadalah

mengaturperbankandi

suatu

Negara. Kemudian fungsi sebagai lender of the last resort adalah sebagai
tempat

peminjamanyang

terakhir.

Pelayanan

yang

diberikan

olehBankIndonesialebihbanyakkepadapihak pemerintahdandunia perbankan.
DengankatalainnasabahBankIndonesiadalam halini lebih

banyak

kepada

lembaga Perbankan. Tujuan utama Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
adalah mencapai dan memelihara kestabilannilairupiah. Untukmencapaitujuan
tersebutBankSentral

mempunyaitugasmenetapkandan

melaksanakankebijakanmoneter,

mengaturdanmenjagakelancaransistem

15

Universitas Sumatera Utara

divisasertamengaturdan mengawasi bank.
2. Bank Umum
Bankumummerupakanbankyangbertugasmelayaniseluruh jasa-jasa perbankan
dan melayanisegenap lapisan masyarakat, baik masyarakat perorangan
maupun

lembaga-lembaga

lainnya.

Bank

umum

juga

2

jenis

dikenaldengannamabankkomersildandikelompokkankedalam
yaitu:bank umum devisa dan bank umumnon devisa.
3. Bank Perkreditan Rakyat(BPR)
Bank

PerkreditanRakyat(BPR)adalahBankyangmelaksanakan

kegiatanusahasecara

konvensionalatauprinsipsyariahyangdalam

kegiatannyatidak memberikanjasa dalamlalu lintas pembayaran.
Berdasarkan pasal5Undang–UndangNo.10Tahun1998 tentangPerubahan
Undang-Undang No. 7Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank
berdasarkanundang-undang,yaitu:
1. Dilihat dariSegi Fungsinya :
a. Bank umum
Bank

umum

adalahBankyangdalam

menerimasimpanandalam
terutamadalam
kategoriBank

bentukgirodan

memberikankredit
umumialah

bank

yang

pengumpulandananyaterutama
depositodalam

usahanya

jangkapendek.Termasukdalam
melakukan

konvensional dan bank yang menjalankan prinsip syari’ah

kegiatan

secara

yang

melaksanakan kegiatan usaha memberikan jasa dalam lalu-lintas
pembayaran.Sifatjasayangdiberikanadalah

umum,dalamartidapat

16

Universitas Sumatera Utara

memberikanseluruhjasaperbankan

yangada.Begitupuladenganwilayah

operasinya dapatdilakukandiseluruhwilayah. Bank umum mempunyai
banyak kegiatan. Adapun kegiatan-kegiatan bank umum

yang utama

antara lain (Howard D.Crosse, George H. Hempel, 1980):
1. Penciptaankredit
2. Fungsi giral
3. Penanamandan penagihan
4. Akumulasi tabungan daninvestasi
5. Jasa-jasatrust
6. Jasa-jasalain
7. Perolehanlaba untuk imbalan para pemegang saham
b. Bank Perkreditan Rakyat
BankPerkreditanRakyatadalahBankyangmelaksanakan
usahasecarakonvensionalatauberdasarkanprinsipsyariah
kegiatannya

tidakmemberikanjasadalam

kegiatan
yangdalam

lalulintaspembayaran.Artinya

kegiatanBankPerkreditanRakyat jauhlebihsempitjikadibandingkan dengan
kegiatan bank umum.
Adapunbentukdari

kegiatanBankPerkreditan

Rakyatadalah

menghimpundanadalam bentuksimpanantabungandansimpanan deposito,
memberikan pinjaman kepada masyarakat, menyediakan pembiayaan dan
penempatan dana berdasarkan prinsip syari’ah.
2. Dilihat dariSegi Kepemilikannya
a. BankMilikPemerintah

17

Universitas Sumatera Utara

Bankmilikpemerintah

adalahbankdimanabaikakta

pendirian

maupunmodalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia
(BRI),BankMandiri.Selainituadajugabankmilikpemerintahdaerah
yangterdapatdidaerahtingkatIdantingkatIImasing-masingprovinsi.

Contoh

Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.
b. Bank MilikSwasta Nasional
Bank

swastanasionaladalahbank

modalnyadimilikioleh

yang

swastanasionalserta

didirikanolehswasta,

seluruhatausebagianbesar
aktapendiriannyapun

begitupulapembagiankeuntungannyajuga

dipertunjukkanuntukswastapula. ContohBankSwasta adalah :Bank Mega,
Bank Niaga, Bank Central Asia, Bank Danamon,Bank Lippo dan lain
sebagainya.
c. Bank Asing
Bankjenisinimerupakancabangdaribankyangadadiluarnegeri,
swasta

asing

atau

pemerintah

asing.

baik

Kepemilikannya

dimilikiolehpihakasing(luarnegeri).Contohbank-bankasingadalah
StandardCharteredBank,Bankof

Tokyo,CityBank,Bankof

milik
100%
:

America,

Hongkong Bank dan lain sebagainya.
d. BankMilikKoperasi
Kepemilikansaham bankinidimilikiolehperusahaanyangberbadan hukum
koperasi. Contohnya adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bank
Bukopin).

18

Universitas Sumatera Utara

e. Bank Campuran
Saham BankCampuraninidimiliki olehduabelahpihak,yaitupihak asingdan
pihakswastanasional.
warga

Negara

Kepemilikansahamnyamayoritas
Indonesia.

Sebagaicontoh

dipegang

bank

oleh

campuran

antaralain:BankFinconesia,BankMerincorp,BankSakuraSwardana

dan

lainsebagainya.
3. Dilihat dariSegi Status
Bankumumdapatdiklasifikasikankedalam
kemampuannyadalam

duamacam

dilihatdarisegi

melayanimasyarakat.Pengklasifikasianiniberdasarkan

kedudukan ataustatus banktersebut.Kedudukanataustatusini menunjukkan
ukurankemampuanbankdalam melayanimasyarakatbaikdari jumlahproduk,
modal, maupun kualitas pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh
statustersebutdiperlukanpenilaian-penilaiandengankriteristertentu.Status yang
dimaksud adalah:
a. Bank Devisa
Bank devisa adalah bank yang memperoleh surat penunjukan dari Bank
Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan usaha perbankan dalam valuta
asing. Bankdevisadapat menawarkanjasa-jasabank yangberkaitan dengan
mata

uang

asing

tersebutsepertitransferkeluarnegeri,

jualbeli

valutaasing,transaksi eksport import, dan jasa-jasa valuta asing lainnya.
b. Bank non Devisa
Bank non Devisa adalah bank-bank
perbankankecualikegiatanyangdilakukanoleh

yang melakukan kegiatan
bankdevisa.Bankumum

19

Universitas Sumatera Utara

yangmasihberstatusnondevisahanyadapatmelayanitransaki-transaksi
didalam

negeri(domestik).Bankumum

statusnyamenjadibank
antaralain:

nondevisadapat

meningkatkan

devisasetelahmemenuhiketentuan-ketentuan

volumeusahaminimalmencapaijumlahtertentu,

kesehatan,dankemampuannyadalammemobilisasidana,

tingkat

sertamemiliki

tenaga kerjayang berpengalaman dalamvaluta asing.
4. Dilihat dariSegi Cara Menentukan Harga
Jenisbank jikadilihatdarisegiatau caranyadalammenentukanhargabaik harga
jual maupun harga beli dapat dibagi ke dalam dua kelompok (Kasmir,2008 :
40-41),yaitu:
a.

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Mayoritas bankyangberkembangdiIndonesiaadalahbankyang berorientasi
padaprinsip-prinsipkonvensional.
sejarahbangsaIndonesia

Halini

tidakterlepas

dimanaasalmulabankdiIndonesia

dari

dibawaoleh

kolonial Belanda. Bank Konvensional adalah bank yang menerapkan
sisteminsentifberupatingkat bungakepada nasabahnya.
b. Bank Berdasarkan prinsip Syari’ah
Bank berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di Indonesia.
Namun,diluarnegeriterutamadiNegara-negaratimurtengah

bank

yang

berdasarkan

pesat

sejak

prinsip

syariah

sudah

berkembang

lama.PerbankansyariahatauperbankanIslam adalahsuatusistem perbankan
yangpelaksanaannyaberdasarkan
Pembentukansistem

hukum

Islam(syariah).

iniberdasarkanadanyalarangandalam

agamaIslam

20

Universitas Sumatera Utara

untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga
pinjaman(riba),serta

laranganuntukberinvestasipada

berkategoriterlarang

(haram).Sistemperbankankonvensionaltidakdapat

menjaminabsennyahal-haltersebut
usahayangberkaitan

dalam

usaha-usaha

investasinya,misalnyadalam

denganproduksimakananatauminumanharam,

usahamediaatauhiburanyangtidakIslami,danlain-lain. Meskipun prinsipprinsiptersebutmungkinsajatelah

diterapkan

dalam

perekonomianIslam,namunbarupadaakhirabadke-20mulaiberdiri
bankIslam

sejarah
bank-

yangmenerapkannyabagilembaga-lembagakomersial

swastaatausemi-swasta dalamkomunitas muslimdi dunia.

2.2.2

BankUmum dan JenisKegiatan Usahanya
Kegiatan bank umumlebih luas dari bank perkreditanrakyat. Artinya

produkyangditawarkanolehbankumum

lebihberagam,halinidisebabkanbank

umum mempunyaikebebasanuntuk menentukanprodukdanjasanya. Sedangkan
BankPerkreditanRakyatmempunyaiketerbatasantertentu,sehinggakegiatannya
lebih sempit. Pada Undang-undang No. 7 pasal 5 ayat (2) tahun 1992menjelaskan
bahwa Bank Umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan suatu
kegiatanataumemberikanperhatian

yanglebih

besarkepadakegiatan

tertentu

sehingga Bank Umum dapat saja berspesialisasi pada bidang maupun jenis
kegiatantertentu

tanpaharusmenjadisuatukelompoktertentu.Dengan

penyederhanaan ini, diharapkan dapat

adanya

memudahkan bankdalam memilih

kegiatan-kegiatanperbankansesuai dengankaraktermasing-masingbanktanpa harus

21

Universitas Sumatera Utara

merepotkan dengan perizinan tambahan.
MenurutUndang-undangNo.16tahun1998BankUmumadalah
bankyang

melaksanakankegiatan

prinsipsyari’ahyangdalam

sebagai

usahasecarakonvensionaldanberdasarkan

kegiatannyamemberikanjasadalam

lalu-lintas

pembayaran.Kegiatan bank umum secara lengkapmeliputikegiatan sebagai
berikut :
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan

menghimpundanamerupakan

masyarakat.Kegiatan

kegiatan

membeli

dana

dari

inidikenaljugadengankegiatanfunding.Kegiatan

membelidanadapat dilakukandengancaramenawarkanberbagaijenis simpanan.
Simpanan sering disebutdengan nama rekening atau account.
2. Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkandanamerupakankegiatanmenjualdana

yangberhasil

dihimpundarimasyarakat.Kegiatan ini dikenal dengannamakegiatan Lending.
Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian
pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan namakredit.
Kredityang

diberikanolehbankterdiridariberagam

jenis,tergantungdarikemampuanbank

yangmenyalurkannya.

Demikianpuladenganjumlahsertatingkatsukubunga yangditawarkan.Sebelum
kreditdikucurkanbankterlebihdulumenilai

kelayakankredityangdiajukanoleh

nasabah.Kelayakan inimeliputiberbagai aspek penilaian. Penerimakredit akan
dikenakan

bunga

kredit

yang

besarnya

daribankyangmenyalurkannya.Besarkecilnyabungakredit

tergantung
sangat

22

Universitas Sumatera Utara

mempengaruhikeuntunganbank,mengingat

keuntunganutamabankadalahdari

selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.
3. Memberikan jasa-jasa Bank Lainnya(Services)
Jasa-jasabanklainnya

merupakankegiatanpenunjanguntukmendukung

kelancaran kegiatanmenghimpun danmenyalurkandana. Sekalipunsebagai
kegiatan penunjang, kegiatan inisangatbanyakmemberikan keuntungan bagi
bankdannasabah,bahkandewasa

inikegiataninimemberikankontribusi

keuntungan yangtidaksedikitbagi keuntungan bank,apalagikeuntungandari
spreadbasedsemakinmengecil,bahkancenderungnegatif

spread(bunga

simpanan lebih besar dari bunga kredit).Semakin lengkap jasa-jasa bank yang
dapat dilayanioleh suatu bankmakaakan semakin baik. Kelengkapan ini
ditentukan

daripermodalanbank

sertakesiapanbankdalam

menyediakanSDMyang handal.

2.3

Pertanian

2.3.1

Definisi Pertanian
Menurut AT. Mosher (1966), Definisi Pertanian adalah Suatu bentuk

proses produksi yang sudah khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan
daripada hewan dan tumbuhan.
Menurut Sri Setyati Harjadi (1975), Pertanian adalah usaha untuk
mencapai hasil yang maksimum dengan mengelola faktor tanaman dan
lingkungan.

23

Universitas Sumatera Utara

Menurut Anwas (1992) Petani adalah orang yang melakukan cocok tanam
dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh
kehidupan dari kegiatan itu, sedangkan Pengertian Pertanian adalah kegiatan
manusia mengusahakan terus dengan maksud memperoleh hasil-hasil tanaman
ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan kerusakan alam.

Petani menurut Slamet (2000), disebut petani asli apabila memiliki tanah
sendiri, bukan sekedar penggarap maupun penyewa. Berdasarkan hal tersebut,
secara konsep, tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan seorang petani.
Poin penting dari konsep di atas bukan hanya terletak pada soal, bahwa
tanah adalah alat produksi utama petani, melainkan bahwa alat produksi tersebut
mutlak dimiliki seorang petani. Implikasinya, petani yang tidak memiliki tanah
sendiri tidak dianggap sebagai petani sejati atau asli. Implikasi politisnya, petani
mutlak dan mempertahankan dan menjaga hak kepemilikannya atas tanah.
Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa konsep petani asli memiliki
kaitan sosial-budaya-politik.
Pengertian Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua
kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup termasuk tanaman, hewan
dan mikroba untuk kepentingan manusia, sedangkan dalam arti sempit, pertanian
diartikan sebagai suatu kegiatan usaha tani yang dilakukan dengan segala jenis
budidaya tanaman.

24

Universitas Sumatera Utara

Usaha pertanian lain diberi nama khusus untuk subjek usaha tani tertentu,
seperti :
1. Kehutanan
Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan
diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).
2. Peternakan
Peternakan adalah usaha tani menggunakan subjek hewan darat kering
khususnya semua hewan bertulang belakang/vertebrata kecuali ikan dan
amfibia atau serangga (misalnya lebah).
3. Perikanan
Perikananan adalah usaha tani yang menggunakan subjek hewan perairan
(termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air).

2.3.2

Usaha Tani
Ilmuusaha

taniadalahilmuyangmempelajaricara-cara

menentukan,

mengorganisasikan danmengkoordinasikan penggunaanfaktor-faktor produksi
seefektif

dan

seefisienmungkinsehingga

produksipertanian

menghasilkan

pendapatan petaniyanglebihbesar.
Ilmuusaha

tanijuga

didefinisikansebagaiilmumengenai

mendapatkankesejahteraan(keuntungan),menurutpengertianyang

carapetani
dimilikinya

tentang kesejahteraan.Jadi ilmu usahatani mempelajari cara-cara petani
menyelenggarakan pertanian(Tohir, 1991).
Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola aset dan

25

Universitas Sumatera Utara

caradalampertanian.Usahatanijuga
mengorganisasisarana

dapatdiartikan

sebagaisuatukegiatanyang

produksipertaniandanteknologidalamsuatuusahayang

menyangkut bidangpertanian (Moehar,2001).
Daribeberapadefinisidtersebut

dapatdisimpulkanbahwayangdimaksud

denganusaha taniadalahusahayang dilakukanpatanidalammemperoleh pendapatan
dengan jalan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja dan modalyang
manasebagian

daripendapatanyangditerimadigunakanuntuk

membiayai

pengeluaranyangberhubungan dengan usaha tani.

2.3.3

Usaha Tani sebagai salah satu sektor UMK
Sektor-sektorUsaha Mikrodan Kecil(UMK)meliputiberbagaisektor bisnis,

seperti

sektor

pertanian,

sektor

pertambangan

dan

penggalian,

sektor

industrimanufaktur,sektorlistrik,gasdanairbersih,sektorperdagangan,hotel
danrestoran,sektortransportasidan

telekomunikasi,sektorkeuangan,penyewaan

danjasa,danjasa-jasalainnya.Sektorindustriterbagilagi

menjadibeberapa

bagian,yaknimakanan,minuman,tembakau,tekstil,pakaian jadi, kayudan produkproduk kayu, kertas percetakan dan publikasi, serta kimia termasuk pupuk.
Adapulaproduk-produk dari karet, semen dan produk-produk mineralnon
logam,produk-produk

dari

besi

danbaja,alat-alat

transportasi,mesindan

peralatannya, serta olahan-olahanlainnya.

2.3.4

Usaha Mikro dan Kecil ( UMK )
DefinisiUsahaMikrodanKecil(UMK)memilikibeberapapengertian

yang

26

Universitas Sumatera Utara

berbeda berdasarkan sumbernya, yakni sebagai berikut:
1. BerdasarkanUndang-undangRepublikIndonesiaNomor20tahun2008

tentang

UMKM, dinyatakan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
perseorangan

dan

kriteriaUsahaMikro
UsahanKecil

atau

badan

usaha

perorangan

sebagaimanadiaturdalam

ialahusahaekonomiproduktif

yang

memenuhi

Undang-undangtersebut.
yangberdiri

sendiri,yang

dilakukanolehperseoranganataubadanusahayangbukanmerupakan
anakperusahaanataubukancabangperusahaanyangdimiliki,
ataumenjadibagianbaiklangsung

dikuasai,

maupuntidaklangsungdari

MenengahatauUsahaBesaryangmemenuhicriteriaUsaha
dimaksud dalam Undang-undang tersebut.
merupakanusahaekonomiproduktif

Usaha

Kecilsebagaimana

Usaha

Menengah

yangberdirisendiriyangdilakukan

olehperseoranganataubadanusahayang

bukanmerupakananak

perusahaanataubukan

dimiliki,dikuasai,atau

cabangperusahaanyang

menjadibagianbaik
UsahaKecil

atauUsaha

langsungmaupuntidaklangsungdariUsahaMikro,
BesaryangmemenuhikriteriaUsahaMenengah

sebagaimanayang dimaksud dalam Undang-undang tersebut. Dalam Undangundangtersebut,kriteriayangdigunakanuntuk
UMKMsepertiyangtercantum

mendefinisikan

dalampasal6adalahnilaikekayaanbersih

ataunilaiassettidaktermasuktanahdanbangunantempatusaha,atau

hasil

penjualan tahunan,kriteria-kriteria yang dimaksud adalah :
a.

UsahaMikroadalahunitusahayangmemilikinilaiassetpalingbanyak
sebesarRp.50jutaataudenganhasilpenjualanpalingbesarsebesarRp.300 juta.

27

Universitas Sumatera Utara

b. UsahaKecildenganassetlebihdariRp.50jutasampaidenganpaling
banyakRp.500jutaataumemilikihasilpenjualantahunanlebihdariRp.300
juta, hingga maksimum2,5miliyar.
c. UsahaMenengahadalahperusahaandengannilaikekayaanbersihlebih
dariRp.500jutahingga

palingbanyakRp.10milyarataumemilikihasil

penjualan tahunan di atas Rp 2,5 milyar sampai paling tinggi Rp. 50
milyar.
2. MenurutKeputusanPresidenRIno.99tahun1998pengertianUsahaKecil
adalahKegiatanekonomirakyatyangberskalakecildenganbidangusaha
yangsecaramayoritasmerupakankegiatanusahakecildanperludilindungi

untuk

mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
3. MenurutBankIndonesia,UsahaKecildanMenengahadalahperusahaan

industri

dengan karakteristiksebagaiberikut :
a. Memiliki modal kurangdari Rp. 20 juta.
b. Untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan dana Rp. 5 juta.
c. Suatu perusahaan atau perseorangan yang mempunyai total asset
maksimal Rp.600 juta tidak termasuk rumah dan tanah yang ditempati.
d. Omset tahunan lebih besar dari Rp. 1milyar.
4.MenurutDepartemenPerindustriandanPerdagangan,

UMKMadalah

kelompokindustrikecilmodern,industri tradisional,danindustrikerajinan yang
mempunyai investasi modal untuk mesin-mesin dan peralatan sebesar Rp. 70
jutake bawah dan usahanyadimiliki oleh warga Negara Indonesia.
5. Menurut Badan Pusat Statistik, kriteria usahaadalah :

28

Universitas Sumatera Utara

a. Usaha Mikro
b. Usaha Kecil

: Memiliki 1– 4 orang tenaga kerja.
: Memiliki 5– 19 orang tenaga kerja.

c. Usaha Menengah : Memiliki 20 – 99 orangtenaga kerja.
d. Usaha Besar : Memiliki di atas 99 orang tenaga kerja.

2.4. Pendapatan Petani Salak
2.4.1 Tanaman Salak
Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak
merupakan tanaman asli Indonesia. Oleh karena itu, bila kita bertanam salak
berarti kita melestarikan dan meningkatkan produksi negeri sendiri. Salak
termasuk famili Palmae, serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren, (enau),
palem, pakis yang bercabang rendah dan tegak. Batangnya hampir tidak kelihatan
karena tertutup pelepah daun yang tersusun rapat dan berduri. Dari batang yang
berduri itu tumbuh tunas baru yang dapat menjadi anakan atau tunas bunga buah
salak dalam jumlah yang banyak (Soetomo, 2001).
Beberapa petani Salak di Sumatera, Jawa, dan Bali, yang menjadikan
Salak sebagai sumber mata pencahariannya mempunyai penghasilan yang cukup
lumayan. Jadi, dengan hanya berkebun Salak saja seorang petani dapat hidup
lebih dari cukup; hal ini belum termasuk tambahan penghasilan dari pohon
penaungnya.
Dari hari ke hari pendapatan petani kita semakin meningkat, karena petani
semakin mampu memanfaatkan lahan pertaniannya semakin efisien. Tanaman
pagar yang tidak menghasilkan telah diganti dengan tanaman Salak yang dapat
29

Universitas Sumatera Utara

berubah sepanjang tahun. Juga di sela-sela tanaman durian, petai, mangga dan
sebagainya, yang beberapa waktu lalu hanya ditumbuhi rumput, sekarang dapat
ditanami Salak yang hasilnya cukup lumayan sebagai tanbahan belanja dapur,
biaya sekolah, atau untuk tabungan hari tua (Tjahjadi, 1991). Di Indonesia
terdapat banyak sekali jenis salak. Akan tetapi, yang banyak dikenal masyarakat
diantaranya adalah

1. Salak Pondoh
Jenis buah salak ini kecil – kecil. Ujudnya tidak menarik, tetapi memiliki
daging buah yang rasanya manis dan enak karena sedikit sekali rasa sepet. Daging
buahnya tipis sampai agak tebal dengan warna putih susu. Rasanya manis dan
enak sejak buah masih muda sampai pada tingkat menjelang masak. Bila buah
sudah masak betul (masir) rasa tersebut akan sedikit berkurang. Pada umumnya
salak pondoh dijual bersama tangkainya dalam tandan, tidak perbiji.

2. Salak Bali
Jenis buah salak ini besarnya sedang, dalam waktu lima bulan saja buah
sudah masak. Buah yang masak berwarna merah cokelat. Daging buah yang
masak rasanya manis.
3. Salak Condet
Salak ini berasal dari daerah cagar budaya Condet, Jakarta Timur dan
identik dengan masyarakat betawi. Aroma salak ini paling harum dan tajam
dibandingkan dengan salak jenis lain. Daging buahnya tebal, maser, kesat, tak

30

Universitas Sumatera Utara

berair, dan berwarna putih kekuningan. Rasanya bervariasi, dari kurang manis
sampai manis.
4. Salak Sidimpuan
Salak Sidimpuan berasal dari daerah Tapanuli Selatan. Kulit buah salak ini
berwarna hitam kecokelatan dan bersisik besar. Ciri khas utama salak ini adalah
daging buahnya yang berwarna kuning tua berserabut merah. Rasa daging
buahnya manis bercampur asam dan pada buah yang sudah tua rasa sepatnya
hampir tidak ada.
5. Salak Gading
Jenis buahnya kecil – kecil dengan warna kulit kuning gading mengkilat.
Daging buahnya berwarna putih kekuningan. Rasanya manis dan enak bila sudah
masak. Daun salak gading lebih bersih dan agak kekuningan.
6. Salak Gula pasir
Salak gula pasir merupakan salah satu kultivar dari salak bali. Kelebihan
salak ini adalah rasa daging buahnya yang sangat manis. Saking manisnya hingga
mendekati kemanisan gula sehingga dinamakan salak gula pasir. Daging buahnya
berwarna putih kusam dan renyah.
7. Salak Manonjaya
Salak ini berasal dari daerah Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat. Kulit buah salak manonjaya terdiri atas susunan sisik yang sangat halus.
Kulit buah salak ini termasuk yang paling tebal dibandingkan dengan jenis salak
lainnya (Redaksi Agromedia, 2007).

31

Universitas Sumatera Utara

Jumlah permintaan salak secara keseluruhan untuk didaerah-daerah di seluruh
Indonesia secara kuantitatif belum dapat dipastikan, mengingat kurang adanya
data yang mendukung. Namun melihat keadaan pasar saat ini, bardasarkan
pengamatan langsung ke pasar-pasar di Sumatera, diperoleh gambaran bahwa
pemintaan salak sangat cukup besar. Sentra produksi salak di Sumatera hanya di
Padang Sidempuan yang cukup besar, di samping beberapa hektar tanaman salak
di Lubuk Linggau (Kabupaten Musi Rawas) dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Di jawa, permintaan akan buah salak juga terus meningkat, walaupun banyak
salak yang didatangkan dari luar Jawa (dari Bali dan Madura). Demikian juga
permintaan salak di Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya terus meningkat
(Tjahjadi,1991).
Ada beberapa keuntungan yang dapat diambil dari mengusahakan tanaman
salak diantaranya:
1. Penanamannya dapat dicampur atau ditumpangsarikan dengan tanaman
tahunan yang pohonnya tinggi seperti kelapa, petai, kemiri, dan tanaman
buah-buahan lainnya
2. Bentuk tajuk tanaman salak rendah, lebar dapat menahan deraaan hujan
dan perakarannya dapat mencegah terjadinya erosi
3. Jarak tanamnya cukup rapat, untuk lahan yang luasnya 1 Hektar dapat
ditanami salak antara lain 2.000-2.200 pohon
4. Pemanenannya dapat dilakukan sepanjang tahunatau dengan kata lain
panen salak tidak mengenal musim.
32

Universitas Sumatera Utara

5. Umur produktifnya sangat panjang, bisa mencapai puluhan tahun, ada
keterangan yang menjelaskan bahwa umur produktif tanaman salak lebih dari
50 tahun.
6. Pemasaran buahnya mudah, sampai saat ini permintaan masyarakat akan
buah salak tetap lebih tinggi dari persediaan dan pengangkutannya pun relatif
mudah
7. Buah salak selain dapat dimakan langsung sebagai buah segar juga dapat
diawetkan atau diolah menjadi asinan atau manisan dalam bentuk makanan
kaleng
8. Gizi yang terkandung dalam buahnya cukup banyak, diantaranya
karbohidrat. Di samping itu buah salak tidak mengandung lemak yang
menurut hasil beberapa penelitian mengatakan bahwa buah salak baik untuk
diet
(Anarsis,W, 1996).
2.4.2

Faktor-faktoryang Mempengaruhi PendapatanUsaha Tani Salak
Dalam melakukan kegiatan usaha tani salak, beberapa faktor-faktor yang

perlu diperhatikan dan dapat mempengaruhi pendapatan petani salak. Apabila
beberapa faktor tersebut dapat dipenuhi secara maksimal maka secara otomatis
pendapatan yang dihasilkan petani akan meningkat, begitu pula apabila faktorfaktor tersebut tidak dipenuhi secara maksimal, maka pendapatan petani yang
dihasilkan tidak akan maksimal. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

33

Universitas Sumatera Utara

pendapatan petani adalah :
a. Luas Lahan
Luas lahan yang di tanami salak berpengaruh terhadap keuntungan usaha
tani.Secarateorisemakinluaslahangarapan

semakintinggikeuntunganyang

diterima.Tetapikeuntunganyang
diterimapetanisalakjugadipengaruhifaktoryang

lainseperti

komoditiyang

ditanam,penerapanteknologi,kesuburantanahdan lain sebagainya.
b. Bibit Salak
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman
salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak
merupakan tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit
akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan
kultur teknis yang baik tidak akan memberikan hasil yang diinginkan,
sehingga modal yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya kerugian
dalam usaha tani. Untuk menghindari masalah tersebut, perlu dilakukan cara
pembibitan salak yang baik.
Pembibitan salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan
(vegetatif).

Pembibitan

secara

generatif

adalah

pembibitan

dengan

menggunakan biji yang baik diperoleh dari pohon induk yang mempunyai
sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah
banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang kurang menguntungkan.
. c. Pestisida

34

Universitas Sumatera Utara

Semua

zatkimia

danbahan

lain

sertajasadrenikdan

dipergunakanuntukmemberantasataumencegahpenyakitpada

virus

yang

tanaman

dan

hasilpertanian.
2.5

Pendapatan

2.5.1

Pengertian Pendapatan
Pendapatan

merupakansalahsatu

tujuandidirikannyasebuahusaha.

Denganadanyapendapatanituberartisebuahusahamasihberjalandanlayak

untuk

dipertahankan walaupun sebenarnya masih ada beberapa hal yang lain
selainpendapatanyang

bisamenjadibahanpertimbanganuntukmeneruskan

sebuahusaha.Denganmemperhatikanjumlahpendapatan,

akandiketahuiapakah

suatuusahamendapatkan keuntungan atau malahmerugi.
MenurutM. Munandar(1996:18)Pendapatan suatupertambahanassets yang
mengakibatkan

bertambahnya

owners

pertambahanmodalbarudaripemiliknyadan
assetsyangdisebabkan

equity,

tetapi

bukan

bukanpulamerupakan

karena

pertambahan

karenabertambahnyaliabilities.Definisiinimenjelaskan

bahwa suatu pertambahan assets dapat disebut revenue apabila pertambahan
assets

tersebutberasaldarikontraprestasiyangditerimaperusahaanatasjasa-jasa

yangdiberikankepada pihak lain. Selanjutnya,pertambahanataupeningkatan assets
akanmengakibatkanbertambahnya owners equity.
Dalam
pendapatan
keuntungan

analisisMikroEkonomi,menurutSadonosukirno(2002:391)
pengusahamerupakankeuntungan.Dalamkegiatan
ditentukandengancara

perusahaan,

mengurangiberbagaibiayayangdikeluarkan

darihasilpenjualanyangdiperoleh.Istilah

pendapatan

digunakan

apabila

35

Universitas Sumatera Utara

berhubungandenganaliranpenghasilanpasasuatuperiode tertentuyangberasal dari
penyediaan faktor-faktor produksi (sumber daya alam, tenaga

kerja dan

modal)masing-masingdalam bentuksewa,upahdanbunga,secaraberurutan. Dalam
analisisEkonomiMakromenurutMankiw(2007:17)pendapatannasional
dapatdiukurdengan

ProdukDomestikBruto

(PDB).ProdukDomestikBruto

(PDB)dianggapsebagaiukuranterbaikdalamkinerjaperekonomian.Adadua
caradalammelihatstatistikProduk

DomestikBruto(PDB),yaitudenganmelihat

Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai pendapatan total dari setiap orang di
dalam

perekonomiandansebagaipengeluarantotalatasoutputbarang

danjasa

perekonomian. Produk Domestik Bruto (PDB) dipakai berhubungan dengan
pendapatanagregatsuatunegaradarisewa,upah,bungadanpembayaran,namun
tidaktermasukpembayarantransfer(tunjanganpengangguran,uangpensiundan

lain

sebagainya).

2.5.2

Sumber–sumber Pendapatan
MenurutBoediono (2002 ;170-174)incomeseseorang ditentukan oleh

jumlahfaktor-faktorproduksiyangia

milikiyangbersumberpadahasil-hasil

tabungannya di tahun-tahunyanglalu danwarisan (pemberian),dan harga perunit
darimasing-masingfaktorproduksi.Penawarandanpermintaandari masing- masing
produksi ditentukan oleh faktor-faktoryangberbeda,yaitu:

a. Permintaan dan Penawaran Tanah
Tanahdan kekayaanyangadadi dalamnyamempunyaipenawaranyang dianggap

36

Universitas Sumatera Utara

tidak akan bertambah lagi.
b. Permintaan dan Penawaran Modal
Modalmempunyaipenawaranyang

lebihelastiskarenadariwaktuke

waktuwargamasyarakatmenyisihkansebagian
ditabung

(saving)

daripenghasilannyauntuk

dankemudiansektorproduksi

akanmenggunakandana

tabungan tersebutuntuk digunakandipabrik-pabrikbaru,sepertimembeli mesinmesinyaituinvestasi.
c. Permintaan dan Penawaran TenagaKerja
TenagaKerjamempunyaipenawaranyangcenderungterus
(pertumbuhanpenduduk)sehingga

menerusnaik

adakecendrunganbagi

upahyang

semakinmenurun.
Kepengusahaanmerupakanfaktorproduksiyangpaling

sukaruntuk

dianalisa,karenafaktor-faktoryangmenentukanpenawarandanpermintaannya
sangat beraneka ragam. Pada umumnya penawaran orang-orang yang berjiwa
pengusaha masih sangat kecil pada Negara-negara yang berkembang. Inilah
sebabnya penghasilan untuk pengusaha yang sukses cukup besar di Negara
berkembang.
2.6

Kerangka Konseptual
Para petani yang juga merupakan bagian dari pengusaha mikro dan kecil

pada

saat

ini

tidak

jarang

hambatandalammelaksanakan

dan

banyak

yang

menghadapi

mengembangkan

aktivitas

masalahdan
usahanya.

Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang
selamaini telahseringdiungkapkan, yaitu pada masalah modal. Untuk mengatasi

37

Universitas Sumatera Utara

permasalahan ini yang akhirnya terbentuk suatu program yang dianggap dapat
mengatasi permasalahan modal para pengusaha mikro dan kecil termasuk para
petani.
Program tersebut adalah program KreditUsahaRakyat (KUR) yang
merupakan

kredit/

pembiayaankepadaUsahaMikro

KecilMenengahKoperasi(UMKM-K)dalam bentuk pemberian modalkerja dan
investasiyang

didukung

fasilitas

untukusahaproduktif.KURadalahprogram

penjaminan

yangdicanangkanolehpemerintah

namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Program Kredit
Usaha Rakyat (KUR) bertujuan untukmempercepatpengembangansektor- sektor
primerdan pemberdayaan usaha skalakecil, untukmeningkatkan aksesibilitas
terhadapkredit

dan

lembaga-lembagakeuangan,mengurangitingkat

kemiskinan,memperluaskesempatankerja
Padadasarnya,KURmerupakan

dan

modalkerja

meningkatkan

pendapatan.

dankreditinvestasiyangdisediakan

secarakhususuntukunitusaha produktif melalui program penjaminan kredit.

38

Universitas Sumatera Utara

Pendapatan
setelah menerima
Kredit Usaha
Rakyat
(X1)

Kredit Usaha Rakyat yang
diterima masyarakat

Pendapatan
sebelum
menerima Kredit
Usaha Rakyat
(X2)
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian

2.7. Penelitian Terdahulu
Berkaitandenganhaldiatas,dalam penelitianterdahuluyangdilakukan oleh:
1.

Deni

Fadillah

Daulay,mahasiswaFakultasEkonomiJurusanEkonomi

PembangunanUniversitasSumateraUtaraAngkatan2012

denganjudulskripsi

“Peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan Petani Padi di
Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat”, menyimpulkan berdasarkan hasil
dari penelitian menunjukan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpengaruh
positif terhadap peningkatan pendapatan petani padi, ini terlihat dari beberapa
indikator seperti adanya peningkatan pendapatan petani padi di Kecamatan
Gebang Kabupaten Langkat.

39

Universitas Sumatera Utara

2. Rodiah, Mahasiswi Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2001 dengan judul skripsi “ Analisis
Tingkat Pertumbuhan Pembiayaan Proyek Kredit Mikro (PKM) Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Puduarta Insani Kabupaten Deli Serdang
Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Sebelum dan Sesudah Mendapatkan
Kredit”, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
memperoleh kredit PKM. Hal ini terlihat dari indikasi adanya peningkatan
omset yang diperoleh nasabah yang otomatis meningkatkan laba bersih bagi
pihak nasabah dan memberikan keuntungan pula bagi pihak bank.
3.

Gawi

WigunaPradana,mahasiswaFakultasEkonomiJurusanEkonomi

PembangunanUniversitasSumateraUtaraAngkatan2006

denganjudulskripsi

“PengaruhPembiayaanSyari’ahOlehBankSumutSyari’ah
TerhadapPendapatan UKM di Kecamatan Medan Helvetia” menyimpulkan
bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pembiayaan
mudharabah

danmusyarakah

terhadappendapatanusahakecildiKecamatanMedanHelvetiadengan kenaikan
pendapatan sebelum hinggasesudahdiberikanpembiayaanmudharabah.
2.8

Hipotesis
Hipotesisadalahjawabansementaradaripermasalahan yang menjadiobjek

penelitiandimana

kebenarannya

masihperluuntukdiuji.Berdasarkanperumusan

masalah di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan pendapatan petani salak sebelum dan sesudah diberikannya
Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

40

Universitas Sumatera Utara

Tapanuli Selatan.
2. KreditUsahaRakyat(KUR)berperandalampeningkatan pendapatanpara petani
salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.
3. Modal sendiri atau modal awal berperan dalam peningkatan pendapatan para
petani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.

41

Universitas Sumatera Utara