Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan Usaha Tani Salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pembangunan

pertanian

memiliki

peran

yang

strategis

dalam

perekonomian Nasional. Peran strategis pertanian tersebut di gambarkan melalui

kontribusi yang nyata pada penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan
dan bioenergi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa Negara, sumber
pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha tani yang ramah
lingkungan.
Berbagai peran strategis pertanian yang dimaksud sejalan dengan tujuan
pembangunan
masyarakat

perekonomian
Indonesia,

nasional

mempercepat

yaitu

meningkatkan

pertumbuhan


ekonomi,

kesejahteraan
mengurangi

kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup ( Kementrian Pertanian, 2009).
BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia menyebutkan bahwa terdapat tiga
sektor utama yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan sebesar 52,3% tahun 2012.
Sektor industri pengolahan memberi konstribusi sebesar 24,0%. Kemudian sektor
pertanian dan perdagangna, hotel, dan restoran mempunyai peranan masingmasing sebesar 14,4% dan 13,9%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2012 2013 berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) adalah sebagai berikut :

1

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya, mengingat begitu potensialnya pertanian di Indonesia

terutama di Kabupaten Tapanuli Selatan, maka tidak heran jika secara otomatis
pertanian memegang peranan besar dalam menyerap tenaga kerja. Data BPS
Indonesia menunjukkan bahwa sampai Februari 2013, jumlah tenaga kerja
Indonesia di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah 39,9 juta dari total
angkatan kerja sebanyak 114,0 juta, sedangkan sisanya terdistribusi dalam
delapan bidang pekerjaan lain. Tanaman Salak adalah buah khas Tapanuli Selatan
yang tumbuh di daerah tropis pada ketinggian 100 – 500 mdpl. Salak Tapanuli
Selatan sudah lama dikenal dan diusahakan secara turun temurun. Dengan tingkat
produksi 426.758 ton per tahun dan yang paling tinggi tingkat produksinya di
Indonesia. Sedangkan diurutan kedua yaitu Salak pondoh dari Banjarnegara
dengan tingkat produksi 193.000 ton per tahun. Untuk lebih jelas dapat dilihat di
table berikut ini :
Tabel 1.2
Beberapa Sentra Produksi Salak di Indonesia
No

Sentra

Provinsi


Jenis Sakak

1
2
3
4
5

Tapanuli Selatan
Banjarnegara
Sleman
Tasikmalaya
Karang Asem

Sumatera Utara
Jawa Tengah
D.I Yogyakarta
Jawa Barat
Bali


Sidimpuan
Pondoh
Pondoh
Manonjaya
Bali

Produksi
(ton/tahun)
426.758
193.000
120.000
112.000
31.897

Sumber : akhirmh.blogspot.co.id

Salak Sidimpuan adalah salah satu tanaman asli Indonesia yang tumbuh
subur di lereng Gunung Lubuk Raya. Sentra produksi Salak Sidimpuan sangat
luas yang meliputi Kecamatan Angkola Barat, Kecamatan Angkola Timur,
Kecamatan Angkola Selatan, Kecamatan Marancar dan Kecamatan Sayur


2

Universitas Sumatera Utara

Matinggi. ( Tabel 1.3 )
Tabel 1.3
Wilayah Areal Produksi Salak di Sekitar (Tapanuli Selatan)
No
Kecamatan
Luas Tanam
Produksi (ton)
(Ha)
1
Angkola Barat
17.666
397.485
2
Angkola Selatan
466

10.485
3
Angkola Barat
436
9.810
4
Marancar
363
8.168
Total
18.967
426.758
Sumber : akhirmh.blogspot.co.id

Dalam membicarakan modal dalam pertanian, selalu sampai pada
persoalan kredit. Kredit merupakan salah satu alat untuk membantu penciptaan
modal. Maka kredit dapat dibagi sesuai dengan jenis dan macam model yang di
peroleh dari kredit tersebut. Pentingnya peranan kredit di sebabkan oleh
kenyataan bahwa modal merupakan


faktor produksi non alami

yang

persediaannya masih terbatas.
Melihat betapa pentingnya kredit bagi petani, maka tidak heran jika kredit
menjadi alternatif pilihan bagi petani salak karena kepemilikan lahan perindividu
relatif sempit untuk memenuhi kebutuhan modalnya.
Dari penjelasan diatas, peneliti ingin mencoba menganalisis tentang :
“Pengaruh Kredit Usaha Rakyat terhadap Pendapatan Usaha Tani
Salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan”.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

permaslahan sebagai berikut :
1. Apakah

modal


awal

dapat

mempengaruhi

terhadap

peningkatan

pendapatan usaha tani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten

3

Universitas Sumatera Utara

Tapanuli Selatan.
2.


Apakah Kredit Usaha Rakyat dapat mempengaruhi terhadap peningkatan
pendapatan usaha tani salak di Kecamatan Angkola Barat Kabupaten
Tapanuli Selatan.

1.3

Tujuan Penilitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :
1.

Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap peningkatan
pendapatan usaha tani salak di Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan.

2.

Untuk mengetahui pengaruh Kredit Usaha Rakyat terhadap
peningkatan pendapatan usaha tani salak di Kecamatan Angkola
Barat Kabupaten Tapanuli Selatan.


1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai

berikut:
1.

Menambah wawasan dan ilmu peneliti tentang pendapatan bagi petani
usaha salak.

2.

Sebagai bahan masukan bagi para petani agar dapat mengetahui informasi
tentang Kredit Usaha Rakyat.

3.

Sebagai bahan refrensi atau sumber informasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.

4.

Bahan masukan bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan penelitian
ini.
4

Universitas Sumatera Utara