Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

hingga saya dewasa agar menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan
Negara. Terima kasih juga saya tujukan kepada kakak dan adik saya, Yetty DR Sari
Simamora, SKM, Lidya Efelyn,AMk , Rika Rezeki Simamora, SE dan Elvina Simamora
yang telah memberikan dorongan semangat selama saya menjalani pendidikan ini.
Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, yang telah memberikan bantuan, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Yang tercinta teman-teman sejawat peserta pendidikan keahlian Anestesiologi dan
Terapi Intensif khususnya dr. TM Puteh, dr. Raka Jati, dr Adi Setiaputra, dr Hamonangan
Pane, dr Fadli A Lubis yang telah bersama-sama baik dalam suka maupun duka, saling
membantu sehingga terjalin rasa persaudaraan yang erat dengan harapan teman-teman lebih
giat lagi sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
Kepada paramedis dan karyawan Departemen Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif
FK USU/RS H. Adam Malik Medan, RS H. Mina Medan, RS Pirngadi Medan, dan RS
Kodam I Bukit Barisan Medan yang telah banyak membantu dan banyak bekerja sama
selama saya menjalani pendidikan dan penelitian ini.
Akhirnya izinkanlah saya mohon maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan dan
kekurangan selama mengikuti pendidikan ini. Semoga segala bantuan, dorongan, petunjuk
yang diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat balasan yang
berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan,


2013

Penulis

dr. Boynardo Simamora
ABSTRAK
Latar Belakang:
Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah salah satu infeksi nosokomial
terpenting, yang merupakan bagian dari hospital acquired pneumonia di ruang Unit
Perawatan Intensif (UPI). VAP didifenisikan sebagai pneumonia yang terjadi pada pasien
yang dilakukan ventilasi mekanik setelah pemasangan pipa endotrakea selama 48 jam atau
lebih. Resiko VAP meningkat paling tinggi pada awal rawatan dengan ventilasi mekanik,
dimana terjadi peningkatan resiko tiga persen setiap hari dari hari pertama sampai hari
kelima. Setelah hari kelima peningkatan resiko sebesar dua persen perhari sampai hari ke
sepuluh. Peningkatan resiko sebesar satu persen perhari setelah hari ke sepuluh. Angka
kejadian VAP masih tinggi dengan nilai rata-rata antara 8-28% dengan angka mortalitas
yang sangat tinggi hingga mencapai 50%. Pada akhirnya VAP dapat menyebabkan
11


Universitas Sumatera Utara

memanjangnya lama rawatan di ruang UPI dan biaya perawatan yang semakin tinggi.
Aspirasi bakteri dari saluran nafas atas merupakan patogenesis penting untuk
terjadinya VA . Dua tindakan intervensi yang berbeda dapat dilakukan dengan bertujuan
untuk mengurangi pertumbuhan bakteri di daerah oral, yaitu dengan dekontaminasi oral yang
selektif terhadap saluran cerna, dengan memberikan antibiotik yang tidak dapat diserap oleh
intubasi nasal maupun oral; dan dekontaminasi oral yang terbatas pada penggunaan topikal
oral antibiotik maupun antiseptik.
Pada beberapa literatur disebutkan tentang penggunaan klorheksidin dan listerin
sebagai zat dekontaminasi oral dalam menurunkan dan mencegah kejadian VAP. Mengingat
preparat klorheksidin dekontaminasi oral pada beberapa tempat masih sulit dijumpai, dan
selama ini tindakan dekontaminasi oral di UPI RSUP H Adam Malik juga menggunakan
larutan listerin, maka peneliti ingin meneliti efek kedua obat dalam mengurangi kejadian
VAP di ruang UPI.
Metode :
Penelitian ini menggunakan disain uji klinis acak tersamar ganda untuk melihat
efektifitas listerin sebagai dekontaminasi oral dibandingkan dengan klorheksidin 0,2 % dalam
mencegah insiden VAP di ruang UPI RS Adam Malik. 34 pasien yang menggunakan
ventilator mekanik selama 48 jam yang tersangka sebagai VAP dan memenuhi kriteria inklusi

yang berada di ruang UPI RS Adam Malik diamati selama bulan April hingga Agustus 2013.
Jumlah sampel dibagi menjadi dua kelompak dengan jumlah yang sama banyak yaitu
kelompok listerin dan kelompok klorheksidin 0,2%. Kriteria untuk diagnosis VAP
menggunakan kriteria CPIS.
Hasil :
Tiga puluh delapan pasien di ruang UPI RS Adam Malik dinilai. Empat orang
dinyatakan putus uji dari kriteria, Delapan orang dari 34 sampel berakhir menjadi VAP pada
penelitian ini. Insiden VAP pada kelompok Listerin adalah sebesar 35,3% dan kelompok
Klorheksidin 0,2% menunjukkan 11,8% dengan tidak berbeda bermakna (p = 0,112).
Dijumpai hubungan antara insiden VAP dengan angka rata-rata kematian, dengan angka ratarata kematian didapati sebesar 25% pada penelitian ini. Tingginya angka rata-rata kematian
VAP dapat mendorong penelitian lain untuk meneliti agar dapat mencegah insiden VAP.
Kesimpulan :
Penggunaan Listerin dibandingkan Klorheksidin 0,2% sebagai dekontaminasi oral
dalam mencegah insiden VAP menunjukkan tidak berbeda bermakna. Namun bagaimanapun,
VAP tetap menjadi suatu tantangan yang paling penting dicermati oleh para ahli rawat intesif
. Diharapkan lebih banyak lagi penelitian untuk tetap dapat dilanjutkan dengan jumlah
sampel yang lebih besar dan lebih bervariasi sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat di
kemudian hari.
Kata Kunci: Ventilator Associated Pneumonia (VAP), antiseptik dekontaminasi oral,
Listerin ®, Klorheksidin 0,2%, Unit Perawatan Intesif.


12

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Background :
Ventilator associated pneumonia (VAP) is an important nosocomial infection which form of
hospital acquired pneumonia (HAP) in intensive care unit (ICU). VAP is defined as
pneumonia occurring more than 48 hours after patients have been intubated and received
mechanical ventilation. The risk of VAP is a highest early in the course of hospital stay, and
is estimated to be three percent per day during the first five days of ventilation, two percent
per day during days 5 to 10 ventilation, and one percent per day after this. The incidence of
VAP is ranging from 8-28% with a crude mortality rate that can exceed up to 50% . Finally,
VAP leads to prolong of intensive care unit (ICU) stay, and increase healthcare costs.
Aspiration of bacteria from the upper digestive tract is important in the pathogenesis of VAP.
Two different intervention aimed at decreasing the oral bacterial load are selective
decontamination of the digestive tract, involving administration of non absorbable antibiotics
by mouth and through a nasogastric tube; and oral decontamination, which is limited to
topical oral application of antibiotic and antiseptics.

Many of literature suggest that antiseptic oral decontamination such as Chlorhexidine and
Listerine can reduce and prevent the incidence of VAP. Considering the drug preparations
13

Universitas Sumatera Utara

Chlorhexidine still difficult to find, and the practicing in ICU Adam Malik Hospital has used
of Listerine ® regularly, therefore the author want to examine the effectiveness of both
medicine in reducing the incidence of VAP in ICU.
Methods :
A randomized double-blind control trial was designed to examine the effectiveness of
Listerine ® compare Chlorhexidin 0,2% as oral decontamination in preventing the incidence
of VAP in the ICU Adam Malik Hospital. Thirty- four patient, who had been under
mechanical ventilation for more than 48 hours suspected for VAP and suitable in inclusion
criteria were admitted in the ICU Adam Malik Hospital from April until August 2013. The
samples were divided equally into two groups as Listerine and Chlorhexidin 0,2% groups.
The criteria for diagnosis of VAP using the clinical criteria as well as CPIS were applied to
them.
Results :
Thirty-eight patient in ICU Adam Malik Hospital were enrolled. Four samples were drop out

from criteria. Eight sample from 34 samples were leading to VAP in this study. The
incidence of VAP in Listerine group showed 35,3% and the Chlorheksidin 0,2% groups
showed 11,8%, and did not significantly different. It has been found the relationship between
of incidence VAP and mortality rate, which found 25% mortality rate in this study. High of
mortality rate of VAP can encourage another studies to prevent the incindence of VAP.
Conclusion :
The using of Listerine ® compared than Chlorheksidin 0,2% as oral decontamination oral to
prevent the incidence of VAP was revealed not significantly different (p = 0,112). However,
VAP continous to be an important challenges to the critical care physicians. Expected more
study with a larger and more variations samples still continuing to reach more accurate result
in the next day.
Key words : Ventilator Associated Pneumonia (VAP), antiseptic oral decontamination,
Listerine ®, Chlorhexidin 0,2%, Intensive Care Unit.

14

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Karsinoma Hepatoseluler di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012

1 66 71

Profil Penderita Asma pada Anak di Rumah Sakit Haji Adam Malik Tahun 2009

0 35 57

Analisis Kesesuaian Tarif Angkutan Umum dengan Pendapatan Para Supir Angkutan Umum (Studi Kasus : PT. Rahayu Medan Ceria)

1 29 102

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien HIV/AIDS di Pusat Pelayanan Khusus RSUP Haji Adam Malik Medan

9 44 76

PENGARUH MOBILISASI DAN FISIOTERAPI DADA TERHADAP KEJADIAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) PADA PASIEN TERPASANG VENTILATOR DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Dr.M DJAMIL PADANG TAHUN 2011.

0 0 11

Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

3 3 11

Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 0 5

Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 3 14

Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

0 1 3

Perbandingan Efek Dekontaminasi Oral Listerine® Dengan Klorheksidin 0,2% Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia Di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan

1 2 9