JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAIMEDIA PEMBELAJARAN | Susila | EJIP BIOL 9371 30591 1 SM

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

JENIS DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT DI DESA
TINADING DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Komang Abdi Susila1, Andi Tanra Tellu2, Lilies Tangge2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P-MIPA FKIP UNTAD
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan P-MIPA FKIP UNTAD
Email: komangabdi42@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan cara pemanfaatan tanaman obat
yang dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan tradisional oleh masyarakat di Desa
Tinading dan pengembangannya sebagai media pembelajaran. Metode yang digunakan
adalah metode survei dimana sampel diambil secara acak. Analisis pemanfaatan tanaman
sebagai obat dilakukan dengan wawancara secara terbuka dengan masyarakat di sekitar
lokasi penelitian. Hasil penelitian diperoleh 27 jenis tanaman berkhasiat obat, dan

Persentase jumlah jenis tanaman didapatkan sebesar 33,33% tanaman obat yang digunakan
di Desa Tinading yaitu Zingiber officinale Rosc. (Jahe), Aloe vera L. (Lidah Buaya),
Cocos nucifera L. (Kelapa), Mamordica charantia L. (Paria), Andrographis paniculata
Nees. (Sambiloto), Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Temulawak), Annona muricata L.
(Sirsak), Piper betle L. (Sirih), Euphorbia tirucalli L. (Patah tulang), Curcuma domestica
Val. (Kunyit), Pluchea indica (L.) Less. (Beluntas), Hibiscus rosasinensis L. (Kembang
sepatu), Zingiber purpureum Roxb. (Bangle), Imperata cylindrica L. (Alang-alang),
Syzygium aromaticum L. (Cengkeh), Manilkara kauki L. (Sawo), Pandanus amaryllifolius
Roxb. (Pandan wangi), Kaempferia galanga L. (Kencur), Carica papaya L. (Pepaya),
Leucaena leucocephala L. (Lamtoro), Orthosiphoon stamineus Benth. (Kumis kucing),
Cymbopogon citratus L. (Serai), Ipmoea batatas L. (Ubi jalar), Citrus aurantifolia L.
(Jeruk nipis), Amaranthus hybridus L. (Bayam), Morinda citrifolia L. (Mengkudu),
Psidium guajava L. (Jambu biji). Dari 27 jenis yang ditemukan di Desa Tinading terdiri
dari 21 family yaitu family Asteraceae, Arecaceae, Acanthaceae, Annonaceae,
Amaranthaceae, Asphodelaceae, Convulvulaceae, Caricaceae, Euphorbiaceae, Lamiaceae,
Malvaceae, Mimosaceae, Myrtaceae, Pandanaceae, Poaceae, Piperaceae, Rubiaceae,
Rutaceae, Sapotaceae, Cucurbitaceae dan Zingiberaceae. Dari 21 family yang ditemukan
yang terbanyak ialah Zingiberaceae terdiri dari 5 jenis yaitu Zingiber officinale Rosc.,
Curcuma xanthorrhiza Roxb., Curcuma domestica Val., Zingiber purpureum Roxb.,
Kaempferia galanga L. Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan

antara lain; akar, daun, batang, buah, rimpang dan seluruh bagian tumbuhan dengan cara
penggunaan yang berbeda-beda. Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku saku
sebagai media pembelajaran Biologi.
Kata kunci : Tanaman Obat dan Media Pembelajaran.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 1

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

PENDAHULUAN

pengobatan berbagai macam penyakit

Indonesia merupakan salah satu


(Depkes R. I., 2007).

negara kepulauan terbesar di dunia
yang

memiliki

keanekaragaman

Indonesia sebagai negara yang
memiliki pelayanan kesehatan modern

tumbuhan yang tinggi, dari sekian

telah

banyak keanekaragaman tumbuhan,

jumlah


terdapat tumbuhan yang berkhasiat

memanfaatkan pengobatan tradisional

sebagai

telah

masih tetap tinggi. Menurut survei

pengobatan

Sosial Ekonomi Nasional tahun 2001,

obat-obatan

digunakan

dan


sebagai

tradisional

berdasarkan

berkembang

pesat,

masyarakat

namun
yang

pada

sebanyak 57% penduduk Indonesia

pengalaman dan keterampilan secara


melakukan pengobatan sendiri tanpa

turun

medis,

temurun

yang

masih

31,7%

diantaranya

dimanfaatkan hingga saat ini. Obat-

menggunakan tumbuhan tradisional


obat

(Novitasiah, 2012).

tradisional

umumnya

menggunakan bahan-bahan alamiah

Rukmana

(2006)

mengatakan

seperti akar, batang, daun, bunga dan

bahwa tanaman obat merupakan salah


buah (Sutardjo, 1999).

satu sumber daya kekayaan alam

Saat ini perhatian terhadap obatobat

bahan

alam

Indonesia

yang

potensial,

namun

menunjukkan


belum banyak dimanfaatkan. Tanaman

peningkatan, hal ini terbukti dari

obat merupakan bahan obat tradisional

penggunaan obat bahan alam di negara

yang sudah sangat populer dikalangan

maju

dan

masyarakat Indonesia, terutama di

pembelanjaan obat bahan alam di

pedesaan. Penggunaan obat tradisional


pasar

2000

sudah dilakukan sejak zaman nenek

mencapai 43 milyar. Sementara itu

moyang. Pada umumnya, masyarakat

dari 40.000 spesies tumbuhan dunia,

mengetahui khasiat tanaman jamu dan

diperkirakan 30.000 spesies tumbuh di

obat

Kepulauan Indonesia. Selain itu di


kepercayaan

Indonesia

diperkirakan

dalam masyarakat kita secara turun-

spesies

tanaman

mencapai
global

65%

pada

tahun

ada

yang

9.600
telah

dimanfaatkan oleh 400 ragam etnis
untuk pemeliharaan kesehatan maupun

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 2

temurun,

tradisional
yang
seperti

berdasarkan
mengakar
halnya

masyarakat Desa Tinading.

kuat
pada

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

Desa Tinading merupakan suatu

pengobatan modern, masyarakat juga

desa yeng terletak di Kecamatan

melakukan

Lampasio Kabupaten Tolitoli dengan

menggunakan beberapa tanaman obat

luas wilayah 28 km/m2, dengan jarak

tradisional

untuk

dari Provinsi Sulawesi Tengah yaitu

mengobati

berbagai

427 km. Penduduk Desa Tinading

penyakit, seperti diare, diabetes dll.

sebagian besar bermata pencaharian

Hal ini dipengaruhi oleh melonjaknya

sebagai

harga

petani

dan

pedagang

pengobatan

obat

alternatif

mengatasi

dan

macam

jenis

sintetik

sehingga

(wirausaha). Dalam usaha menjaga

masyarakat

kesehatannya

banyak

tanaman obat. Manfaat penggunaan

obat-obatan

tanaman obat sangat besar, seperti

tradisional, mengingat tempat layanan

dalam keadaan ekonomi masyarakat,

kesehatan seperti Puskesmas masih

dengan

jauh dan sangat terbatas (Anonim,

tradisional ini akan menghemat biaya

2013).

kehidupan

menggunakan

masih
ramuan

Tanaman

obat

beranekaragam

jenis,

yang

adanya

tradisional

penggunaan

karena
selain

obat

pengobatan

bahannya

dapat

dan

diperoleh dengan mudah di alam,

khasiatnya mempunyai peluang besar

pengobatan ini lebih murah, aman dan

serta

tidak memiliki efek samping yang

memberi

pembangunan

habitus

kembali memanfaatkan

kontribusi

dan

bagi

pengembangan

hutan. Karakteristik berbagai tanaman

besar seperti obat-obatan modern.
Pengetahuan

tentang

obat yang menghasilkan produk yang

pemanfaatan

berguna

tradisional yang tak ternilai harganya

bagi

masyarakat

adalah

tanaman

tanaman obat-obatan yang berkaitan

belum

langsung dengan masyarakat yang ada

mendalam

di Desa Tinading. Sebagian dari jenis

dokumentasi

tanaman obat yang terdapat di Desa

tanaman obat di Desa Tinading.

Tinading ada yang sudah dikenal dan

Pengetahuan

ada pula yang belum dikenal.

tanaman obat ini hanya diwariskan

Penggunaan

dan

sehingga
terkait
tentang

dikaji
belum

secara
ada

pemanfaatan
pemanfaatan

tradisional

secara lisan sehingga tidak menutup

masyarakat

kemungkinan bahwa lama kelamaan

Desa Tinading. Selain melakukan

hal ini akan menghilang atau resepnya

sudah

obat

diteliti

secara

membudaya

di

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 3

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

tidak komplit. Oleh karena itu sangat

Lampasio Kabupaten Tolitoli, serta

perlu dilakukan penelitian tentang

sampel dari penelitian ini adalah

pemanfaatan tanaman sebagai obat

semua

agar tersedia informasi yang lengkap

ditemukan di area pengamatan yaitu

dan akurat mengenai jenis tanaman

pada enam Dusun.

jenis

tanaman

obat

yang

yang dimanfaatkan sebagai obat serta

Penelitian ini dimulai dengan

cara pemanfaatanya di Desa Tinading.

berkoordinasi dengan Kepala Desa,

Berdasarkan hal tersebut, maka

siapa saja masyarakat yang dapat

peneliti
penelitian

merasa

perlu

mengenai

melakukan
dan

proses wawancara dengan informan

pemanfaatan tanaman obat di Desa

untuk mendapatkan informasi yang

Tinading

diinginkan.

dan

“Jenis

dijadikan informan kunci. Selanjutnya

pengembangannya

sebagai media pembelajaran”.

Penelitian

dilakukan

dengan menjelajahi setiap sudut lokasi
penelitian yang terdapat tanaman obat.

METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian
memotret
kemudian

ini

Selama proses penelitian berlangsung
merupakan

deskriptif,
peristiwa

dan

peneliti

juga

berusaha

dokumentasi.

kejadian

tanaman

menggambarkan

harus

mengambil

Hasil

yang

identifikasi

telah

diperoleh

atau

kemudian disusun berdasarkan spesies

melukiskannya sebagaimana adanya.

dan familinya untuk dianalisis secara

Metode

dalam

deskriptif yaitu mendeskriksikan ciri-

penelitian ini adalah metode survei

ciri, jenis tumbuhan dan manfaatnya.

dengan

Hasil deskripsi selanjutnya dianalisis

yang

digunakan

melakukan

pengamatan

langsung pada lokasi penelitian yang

dengan

telah ditetapkan untuk mendapatkan

Analisis data dilakukan dengan tehnik

data tentang jenis-jenis tanaman obat.

deskriptif kualitatif.

teknik

triangulasi

data.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus – Oktober 2016 di Desa
Tinading.

Hasil penelitian

Populasi dalam penelitian ini
adalah semua jenis tanaman obat yang
berada di Desa Tinading Kecamatan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

HASIL DAN PEMBAHASAN

2017 4

tanaman

di

Desa

tentang

jenis

Tinading

dan

pemanfaatannya sebagai tanaman obat

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

yang digunakan oleh masyarakat Desa

latin,
nama
daerah,
pemanfaatannya dan bagian
tanaman yang digunakan
oleh masyarakat di Desa
Tinading

Tinading dapat dilihat pada Tabel.1.
Tabel 1. Pengklasifikasian
berdasarkan family, nama
No

Famili

Nama Latin

Nama
Daerah

Bagian
yang
dimanfaat
kan

Manfaat

1

Asteraceae

Pluchea indica (L.)
Less.

Beluntas

Daun

Untuk obat malaria, demam,
penurun
panas,
menghilangkan bau badan,
pengharum
nafas,
dan
meringankan asma.

2

Arecaceae

Cocos nucifera L.

Nyuh

Buah dan
akar

Untuk
mengurangi
uban
(rambut puti), asma, membuat
tubuh menjadi fit kembali,
menetralisir
racun
dalam
tubuh, luka bakar, menjaga
kesehatan
mata,
menghilangkan racun sistimik
dan sebagai antisipasi alergi
pada tubuh.

3

Acanthaceae

Andrographis
paniculata Nees.

Sambiloto

Daun

Untuk mengobati penyakit
kuning, radang usus buntu,
gatal-gatal dan malaria.

4

Annonaceae

Annona muricata L.

Sirsak

Daun

Untuk mengobati asam urat,
kanker payudara dan rematik.

5

Amaranthaceae

Amaranthus
hybridus L.

Bayem

Daun dan
akar

Untuk obat kurang
(anemia) dan disentri.

6

Xanthorrhoeaceae

Aloe vera L.

Lidah buaya

Daun

Untuk,menyuburkan rambut.

7

Convulvulaceae

Ipmoea batatas L.

Selo bun

Daun

Untuk obat cacingan, mata
rabun
dan
menaikan
trombosit.

8

Caricaceae

Carica papaya L.

Gedang

Daun,
buah dan
getah

Untuk obat luka bakar, flu,
sembelit,jerawat dan sakit
gigi.

9

Euphorbiaceae

Euphorbia tirucalli
L.

Patah tulang

Getah

Untuk obat sakit gigi,tahi lalat
yang besar dan gatal.

10

Lamiaceae

Orthosiphoon
stamineus Benth.

Kumis
kucing

Daun

Untuk obat batu ginjal, encok
dan asam urat.

11

Malvaceae

Hibiscus
rosasinensis L.

Bunge pucuk

Daun, akar
dan bunga

Untuk obat meredakan panas,
batuk dan sariawan.

12

Mimosaceae

Leucaena
leucocephala L.

Lantoro

Akar dan
biji

Untuk obat meluruhkan haid
dan cacingan.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 5

darah

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

13

Myrtaceae

2017

1...Psidium
guajava ,L.

1. Sotong

Daun

Untuk obat diare,
angin dan maag.

masuk

2..Syzygium
aromaticum L.

2. Cengkeh

Buah dan
bunga

Untuk sakit gigi, sakit kepala
dan campak.

14

Pandanaceae

Pandanus,
amaryllifolius,Roxb
.

Pandan
wangi

Daun

Untuk
obat
rematik,
menurunkan tekanan darah
dan menambah nafsu makan.

15

Poaceae

1..Cymbopogon
citratus L.

1. Sere

Daun

Untuk obat batuk, maag dan
sakit gigi.

2..Imperata
cylindrica L.

2. Alang,alang

Akar dan
umbi

Untuk
kencing
mimisan.

diare,
demam,
berdarah
dan

16

Piperaceae

Piper betle L.

Base

Daun

Untuk mengobati penyakit
batuk, bronkhitis, luka bakar,
mimisan, bisul, sariawan dan
bisul.

17

Rubiaceae

Morinda citriffolia
L.

Tibah

Buah

Untuk obat hipertensi dan
masuk angin.

18

Rutaceae

Citrus aurantifolia
L.

Jeruk nipis

Buah dan
akar

Untuk obat batuk, sembelit
dan ambeien.

19

Sapotaceae

Manilkara kauki L.

Sabo

Buah

Untuk obat radang mulut dan
disentri.

20

Cucurbitaceae

Mamordica
charantia L.

Paye

buah dan
biji

Untuk mengobati
militus.

21

Zingiberaceae

Zingiber officinale
Rosc.

1. Jae

Umbi

Untuk mengatasi batuk,asma
dan menghilangkan rasa lelah

Curcuma
xanthorrhiza Roxb.

2.Temulawak

Umbi

Untuk pengobatan penyakit
liver, pegel linu, radang sendi
dan rematik.

Curcuma domestica
Val.

3. Kunyit

Umbi

Untuk obat demam, diare,
borok, cacar dan gatal.

Zingiber
purpureum Roxb.

4. Bangle

Umbi

Untuk demam, masuk angin,
perut mules dan cacingan.

Kaempferia
galanga L.

5. Cekuh

Umbi

Untuk
mengobati masuk
angin, memperlancar haid dan
batuk.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 6

diabetes

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

Prensentase Jumlah Jenis Tanaman Obat
Prensentase jumlah jenis tanaman obat setiap dusun disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Persentase jumlah tanaman obat setiap dusun.
Dusun

Presentase Jumlah Tanaman

Dusun I (Sumber sari)

24 jenis:

Dusun II (Kampung jawa)

9 jenis:

Dusun III (Sisipan)

7 jenis:

Dusun IV (Toboloit)

11 jenis:

Dusun V (Saladang)

14 jenis:

Dusun VI (Tinading Kecil)

20 jenis:

Presentase jumlah tanaman obat

27 jenis: %

Hasil penelitian yang dilakukan

(Alang-alang), Syzygium aromaticum

di Desa Tinading terdapat 27 spesies

L. (Cengkeh), Manilkara kauki L.

tanaman obat yang dimanfaatkan oleh

(Sawo),

masyarakat yaitu: Zingiber officinale

Roxb. (Pandan wangi), Kaempferia

Rosc. (Jahe), Aloe

vera L. (Lidah

galanga L. (Kencur), Carica papaya L.

Buaya), Cocos nucifera L. (Kelapa),

(Pepaya), Leucaena leucocephala L.

Pandanus

amaryllifolius

L.

(Paria),

(Lamtoro), Orthosiphoon stamineus

paniculata

Nees.

Benth. (Kumis kucing), Cymbopogon

(Sambiloto), Curcuma xanthorrhiza

citratus L. (Serai), Ipmoea batatas L.

Roxb. (Temulawak), Annona muricata

(Ubi jalar), Citrus aurantifolia L.

L. (Sirsak), Piper betle L. (Sirih),

(Jeruk nipis), Amaranthus hybridus L.

Euphorbia tirucalli L. (Patah tulang),

(Bayam),

Curcuma domestica Val. (Kunyit),

(Mengkudu),

Pluchea indica (L.) Less. (Beluntas),

(Jambu biji).

Mamordica

charantia

Andrographis

Hibiscus rosasinensis L. (Kembang

Jumlah

Morinda

L.

citrifolia

Psidium guajava
jenis

tanaman

L.

yang

sepatu), Zingiber purpureum Roxb.

diperoleh pada penelitian ini tergolong

(Bangle),

lebih rendah jika dibandingkan dengan

Imperata

cylindrica

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

L.

2017 7

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

penelitian sebelumnya yang pernah

purpureum

dilakukan oleh Hasanah (2015) yang

galanga

melakukan penelitian tentang kajian

diperoleh pada penelitian ini tergolong

pemanfaatan

obat

lebih rendah jika dibandingkan dengan

Bukal

penelitian sebelumnya yang pernah

Kabupaten Buol. Berdasarkan hasil

dilakukan oleh Nurjana (2015) yang

penelitiannya

melakukan

penelitian

tanaman yang berkhasiat obat di

inventarisasi

tanaman

Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.

manfaatnya di Desa Tomini. Hal ini

Hal ini dikarenakan penelitian yang

dikarenakan

dilakukan

Tomini

tumbuhan

tradisional

di

Kecamatan
terdapat

di

119

Kecamatan

jenis

Bukal

Roxb.,

L.

Kaempferia

Jumlah

luas

lebih

family

yang

tentang
obat

wilayah

luas

dan
Desa

dibandingkan

Kabupaten Buol mencakup seluruh

dengan Desa Tinading. Berdasarkan

Desa yang ada di Kecamatan tersebut,

hasil penelitiannya terdapat 25 family.

sehingga jumlah tanaman obat yang

Dari 21 family yang diperoleh peneliti,

didapatkan lebih banyak dibandingkan

terdapat 14 family yang sama dengan

yang ada Desa Tinading.

family yang ditemukan oleh Nurjana.

Jenis yang ditemukan di Desa

Namun

terdapat

6

family

yang

Tinading terdiri dari 21 family yaitu

ditemukan oleh peneliti, tetapi tidak

family

ditemukan oleh Nurjana.

Asteraceae,

Arecaceae,

Acanthaceae,

Annonaceae,

Umumnya masyarakat di Desa

Amaranthaceae,

Asphodelaceae,

Tinading

dalam

menggunakan

Convulvulaceae,

Caricaceae,

tanaman untuk bahan obat masih

Euphorbiaceae,

Lamiaceae,

sangat

tradisional

Malvaceae, Mimosaceae, Myrtaceae,

pengetahuan

Pandanaceae,

Piperaceae,

orang tua maupun kerabat lain. Bagian

Sapotaceae,

tanaman

Rubiaceae,

Poaceae,
Rutaceae,

Cucurbitaceae

dan

Zingiberaceae.

yang

berdasarkan
diperoleh

yang

dari

dimanfaatkan

masyarakat di Desa Tinading sangat

Dari 21 family yang ditemukan yang

beragam

terbanyak ialah Zingiberaceae terdiri

bagian tumbuhan berupa akar, batang,

dari 5 jenis yaitu Zingiber officinale

daun, bunga, kulit batang digunakan

Rosc., Curcuma xanthorrhiza Roxb.,

untuk

Curcuma domestica Val., Zingiber

fungsinya dengan cara penggunaan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 8

dan

hampir

pengobatan

keseluruhan

sesuai

dengan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

yang bervariasi menurut pengalaman

mengatakan bahwa cara pemanfaatan

atau

diperoleh

tumbuhan obat oleh masyarakat Kaili

secara turun temurun dan dipercaya

Da’a sangat beragam antara lain yaitu

oleh masyarakat dapat menyembuhkan

direbus

penyakit sesuai dengan pengalaman

dikonsumsi

yang mereka peroleh. Pemanfaatan

diperas dan dioles.

pengetahuan

yang

bagian tumbuhan yang terbanyak ialah

dan

airnya

diminum,

langsung,

ditumbuk,

Berdasarkan hasil penelitian yang

bagian daun yakni terdapat 13 jenis

dilakukan

tumbuhan yang daunya dimanfaatkan

masyarakat

sebagaimana tercantum pada Tabel 2

menggunakan tanaman berkhasiat obat

tabel

untuk mengobati berbagai macam

tanaman

obat

dan

menunjukan
Desa

pemanfaatannya yang digunakan. Hal

penyakit

yakni

ini

penyakit

menular,

menular

dan

sejalan

sebelumnya

dengan
yang

penelitian

dilakukan

oleh

bahwa
Tinading

penyakit
penyakit

untuk

kronik,
tidak

perawatan

Handayani (2003) mengatakan bahwa

kesehatan. Hal tersebut sejalan dengan

daun

pendapat

merupakan

bagian

(organ)

Nurjana

yang

manfaat

yang

tumbuhan yang banyak digunakan

mengatakan

sebagai obat tradisional karena daun

dimiliki oleh tanaman obat di Desa

merupakan

Tomini

tempat

akumolasi

fotosintat yang diduga mengandung

masyarakat

unsur-unsur

alternatif

memiliki

(zat
sifat

organik)

yang

bahwa

(2015)

yang

digunakan
untuk

dalam

oleh

pengobatan
menanggulangi

menyembuhkan

penyakit kronik, penyakit menular,

penyakit. Zat yang banyak terdapat

penyakit tidak menular dan perawatan

pada daun adalah minyak atsiri, fenol,

kesehatan.

senyawa kalium dan klorofil.

Berdasarkan

hasil

wawancara

Masyarakat Desa Tinading dalam

dengan masyarakat mengenai takaran

memanfaatkan tanaman sebagai obat

setiap tanaman obat yang mereka

sangat beraagam yakni direbus dan

gunakan tidak menggunakan takaran

airnya diminum, dioles, ditumbuk,

yang tetap hanya saja masyarakat

diperas,diseduh,

mempunyai

diparut

dan

kebiasaan

mengambil

dikonsumsi langsung. Hal ini sejalan

tanaman obat dengan jumlah ganjil

dengan pendapat Yakob (2004) yang

disertai dengan pembacaan basmalah.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 9

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember
ISSN 2338-1795

2017

Berdasarkan Tabel 4.2, persentase
jumlah

jenis

tanaman

didapatkan

pemanfaatan tanaman obat di Desa
Tinading. Isi dari buku saku ini

sebesar 33,33% tanaman obat yang

memuat

digunakan di Desa Tinading. Hal ini

pemanfaatan

menunjukkan bahwa keanekaragaman

diperoleh dari hasil penelitian beserta

jenis tumbuhan yang ada di Desa

klasifikasi, deskripsi, bagian yang

Tinading tersebut masih cukup tinggi,

dimanfaatkan dan cara pemanfaatan

pemahaman masyarakat akan manfaat

tanaman obat. Berdasarkan penilaian

tanaman obat tradisional juga sudah

dari tim ahli/ Dosen baik dari segi isi,

berkembang. Meskipun pada dasarnya

desain

pengetahuan tersebut didapatkan dari

presentase penilaian antara lain 94%

turun temurun, namun ada beberapa

untuk segi isi, 67% untuk segi desain

responden

dan

yang

mendapatkan

gambar

tanaman

dan

87%

jenis-jenis
obat

media,

untuk

dan
yang

diperoleh

segi

media.

pelatihan khusus mengenai bagaimana

Selanjutnya media pembelajaran ini

cara

diujikan

pemenfaatan

tanaman

obat

kepada

mahasiswa

tradisional dengan baik. Masyarakat

pendidikan biologi

yang ada di daerah tersebut juga sudah

responden

cukup banyak mengetahui tanaman

menjadi kelompok besar 15 orang dan

apa saja yang dapat digunakan sebagai

kelompok kecil 9 orang. Dari uji coba

obat tradisional. Pada Tabel 2 hasil

tersebut diperoleh persentase skor

persentase

penilaian

jumlah

jenis

tanaman

dengan jumlah

24 orang yang dibagi

yaitu

86,67%

untuk

menunjukan bahwa Dusun I (Sumber

kelompok besar dan 78,89% untuk

Sari) memiliki tanaman lebih banyak

mahasiswa

dibandingkan

Berdasarkan

dengan

dusun-dusun

kelompok
hasil

kecil.

tersebut,

dapat

lainnya. Hal ini disebabkan Dusun I

diketahui bahwa media pembelajaran

merupakan dusun yang berada dekat

tersebut

kebun-kebun masyarakat serta banyak

media

masyarakat

menunjang proses pembelajaran.

membudidayakan

beberapa tanaman obat.
Media

pembelajaran

yang

dihasilkan dari penelitian ini yakni
buku

saku

tentang

jenis

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

dan

2017 10

layak

digunakan

pembelajaran

sebagai

dan

dapat

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017

ISSN 2338-1795

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Jenis-jenis tanaman berkhasiat obat yang
dimanfaatkan

oleh

masyarakat

Desa

Tinading ditemukan sebanyak 27 jenis,
terdiri dari 21 family. Masyarakat Desa
Tinading dalam memanfaatkan tanaman
sebagai obat sangat beragam yakni direbus
dan airnya diminum, dioles, ditumbuk,
diperas, diseduh, diparut dan dikonsumsi
langsung.

Bagian

tanaman

yang

dimanfaatkan masyarakat di Desa Tinading
adalah akar, batang, daun, umbi dan bunga.
Tanaman obat di Desa Tinading dapat
digunakan sebagai media pembelajaran
dalam bentuk buku saku.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya dan penghargaan yang setinggitingginya kepada Bapak Prof. Dr. H. Andi
Tanra Tellu, M.S. Dosen Pembimbing
Utama, Ibu Dr. Lilies Tangge, M.P. Dosen
Pembimbing Kedua, Terima kasih kepada
ibu Dra. Hj. Masrianih, M.P. sebagai Dosen
Wali yang telah bersedia meluangkan
waktu dan tenaga untuk memberikan
bimbingan,
Semoga

arahan
kebaikan

dan

motivasinya.

Bapak

dan

Ibu

mendapatkan balasan sebaik-baiknya dari
Tuhan Yang Maha Esa.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 11

Anonim. (2013). Data Desa Tinading.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(2007). Kebijakan Obat Tradisional
Nasional
Tahun 2007. Jakarta:
DEPKES RI.
Handayani. (2003). Membedah Rahasia
Ramuan Madura, Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Hasanah, U. (2015). Kajian Pemanfaatan
Tumbuhan Obat Tradisional di
Kecamatan Bukal Kabupaten Buol.
Skripsi pada FKIP UNTAD. Palu:
Tidak diterbitkan.
Novitasiah, H. R. (2012). Studi Etnobotani
Kompratif Tumbuhan Rempah yang
Bernilai sebagai Obat di Desa Tombi
Kecamatan Ampibabo Kabupaten
Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
Jurnal Biocelebes. 6(12): 66-77.
Nurjana. (2015). Inventarisasi Tanaman
Obat dan Manfaatnya di Desa Tomini.
Skripsi, Sarjana pada FMIPA
UNTAD Palu: tidak diterbitkan.
Rukmana, R. (2006). Mengkudu Budi Daya
dan Prospek Agribisnis. Yogyakarta:
Kanisius.
Sutardjo, R. M. E. (1999). Pengobatan
Tradisional. Semarang: Aneka Ilmu.
Yakob. (2004). Jenis-Jenis Tumbuhan Obat
yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat
Suku Kaili Da’a di Desa Rondingo
dan Peranannya Sebagai Media
Pembelajaran Biologi. Skripsi pada
FKIP
UNTAD.
Palu:
tidak
diterbitkan.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 60-70, Desember

2017 12

ISSN 2338-1795

Dokumen yang terkait

Jenis-Jenis Tumbuhan Pantai di Desa Pelawa Baru Kecamatan Parigi Tengah Kabupaten Parigi Moutong dan Pemanfaatannya sebagai Buku Saku | - | EJIP BIOL 2684 8077 1 PB

0 0 14

Pengaruh Ampas Teh Tjap Daun Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Pengembangannya sebagai Media Pembelajaran | Hariani | EJIP BIOL 2683 8073 1 PB

0 0 9

Jenis-Jenis Tumbuhan Mangrove di Desa Lebo Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dan Pengembangannya sebagai Media Pembelajaran | Puspayanti | EJIP BIOL 2682 8069 1 PB

0 0 9

dewi | Tureni | EJIP BIOL 7397 24611 1 PB

0 1 14

EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicansDANPEMANFAATANNYA SEBAGAIMEDIA PEMBELAJARAN | Sukmawati | EJIP BIOL 9375 30599 1 SM

0 1 18

KEANEKARAGAMAN JENIS GASTROPODA DI PANTAI TUMBUDESA TUMBU KECAMATAN TOPOYO KABUPATENMAMUJU TENGAH DAN PENGEMBANGANNYASEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN | Wulandari | EJIP BIOL 9369 30586 1 SM

0 1 11

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER PETROGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGIMOUTONG DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN BIOLOGI | Hijrah | EJIP BIOL 9370 30588 1 SM

1 10 20

KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATENPARIGIMOUTONG | Dewi | EJIP BIOL 9372 30593 1 SM

3 25 19

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum frutescens L.) TERHADAP CEKAMAN AIR UNTUK PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN | Laise | EJIP BIOL 9373 30595 1 SM

0 1 11

Jenis-jenis Tumbuhan di Pesisir Pantai Desa Tibo dan Pemanfaatannya sebagai media pembelajaran | Muanmar | EJIP BIOL 9359 30557 1 SM

0 2 14