KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATENPARIGIMOUTONG | Dewi | EJIP BIOL 9372 30593 1 SM

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember
ISSN 2338-1795

2017

KAJIAN PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
DI DESA TOLAI KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ni Ketut Lestaridewi1, Mohammad Jamhari2, Isnainar2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tadulako
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tadulako
Email: lestaridewijavanica@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang jenis-jenis tanaman yang
dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan cara pemanfaatannya oleh masyarakat serta
kelayakannya sebagai media informasi bagi masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif menggunakan metode wawancara dengan pengambilan data menggunakan teknik
jelajah dan observasi. Hasil penelitian ditemukan 53 jenis dari 29 famili yang dimanfaatkan
sebagai obat tradisional. Bagian dari tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, umbi,
rimpang, ranting, batang, daun, bunga, biji dan buah dengan dengan cara pengolahan yang

bervariasi seperti : dijemur, ditumbuk, diremas, diparut, diseduh, direbus, dipanggang,
digoreng, dikunyah, diteteskan, digosokan, diperas, dioleskan, dimakan dan diminum
langsung. Sebaiknya dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai potensi, habitus, dan
kandungan zat kimia pada tanaman yang bisa mengobati suatu jenis penyakit.

Kata Kunci : Pemanfaatan, Tanaman Obat, Obat Tradisional

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 1

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember
ISSN 2338-1795

2017

STUDY OF PLANT UTILIZATION AS TRADITIONAL MEDICINES AT TOLAI
VILLAGE, TORUE SUBDISTRIC, PARIGI MOUTONG DISTRICT
Ni Ketut Lestaridewi1, Mohammad Jamhari2, Isnainar2
Student of Biological Education Study Program- Tadulako University

2
Lecturers of Biological Education Study Program - Tadulako University
1

ABSTRACT
This study aims to gain information of plant species used as traditional medicines
and methods of the uses applied by the community present at the village as well as
feasibility of the result is for information of the community. The study used descriptive
method combined by an interview. Data was collected by roaming and observation. Results
of the study found 53 species and 29 families used for traditional medicines. Parts of the
plants applied for the medicines included roots, bulbs, rhizomes, twigs, stems, leaves,
flowers, fruits and seeds. The parts were variously processed such as dried, pounded,
crushed, shredded, brewed, boiled, baked, fried, chewed, dripped, rubbed, squeezed,
smeared, eaten and drunk directly. Further study is suggested, particularly, how those
potential, habitués and chemical contents of those plants is conducted.

Keywords: Utilization, Medical Plants, Traditional Medicines

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember


2017 2

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember
ISSN 2338-1795

2017

PENDAHULUAN
Indonesia

keanekaragaman tumbuhan yang masih

sebagai

yang

cukup tinggi. Seluruh lapisan masyarakat

memiliki pelayanan kesehatan modern


mulai dari anak-anak sampai orang tua

telah

rajin

berkembang

negara

namun

masyarakat

yang

pengobatan

tradisional


jumlah

memanfaatkan
tetap

mengonsumsi

obat

tradisional

(Hasanah, 2016).

tinggi.

Desa

Tolai

memiliki


potensi

Menurut survei sosial ekonomi nasional

sumber daya alam seperti pegunungan,

tahun 2001 sebanyak 57,7% penduduk

persawahan,

Indonesia melakukan pengobatan sendiri

sebagainya.

tanpa bantuan medis, 31,2% diantaranya

keanekaragaman tumbuhan cukup tinggi.

menggunakan tanaman obat tradisional


Desa Tolai memiliki luas wilayah seluas

dan 9,8% memilih cara pengobatan

22 Km2, masyarakat di desa ini terdiri dari

tradisional lainnya. Indonesia memiliki

10 dusun dengan jumlah kepala keluarga

budaya pengobatan tradisional termasuk

1.678 KK yang terdiri dari beberapa suku

penggunaan tanaman obat sejak dulu dan

yaitu

telah dilestarikan secara turun-temurun.


Madura, Bali dan Bugis. Penduduk di

Namun

modernisasi

desa ini kebanyakan masih memiliki

budaya dapat menyebabkan hilangnya

pekarangan yang cukup luas dan bisa

pengetahuan tradisional yang dimiliki

dimanfaatkan untuk menanam berbagai

oleh masyarakat (Bodeker, 2000 dalam

jenis tanaman obat serta tidak menutup


Novitasiah, 2013).

kemungkinan banyak tanaman obat yang

dengan

adanya

Batak,

perkebunan
Desa

coklat

ini

Minang,


dan

memiliki

Sunda,

Jawa,

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat

tumbuh liar di lahan tersebut. Secara

masih dilakukan oleh masyarakat di

turun temurun masyarakat khususnya

Sulawesi

yang mempunyai pekarangan baik sempit


Tengah,

salah

satunya

di

Kecamatan Bukal Kabupaten Buol. Sejak

maupun

dahulu

banyak

pekarangannya untuk ditanami berbagai

memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan

macam tanaman yang dapat dikonsumsi

pengobatan untuk segala macam penyakit.

maupun

Masyarakat yang ada di wilayah tersebut

tanaman obat keluarga. Selain sumber

memiliki

daya

masyarakatnya

tradisional

telah

kekayaan
dalam

pengetahuan

bidang

luas

digunakan

alam,

potensi

memanfaatkan

sebagai
sumber

sumber
daya

pengobatan

manusianya bisa dikatakan cukup besar,

yang berkaitan

dilihat dari data tingkat pendidikan dan

dengan penyembuhan penyakit. Selain itu

aktivitas masyarakat yang keseharianya

Kecamatan Bukal juga masih memiliki

bekerja sebagai petani maka sangat tepat

tradisional khususnya

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 3

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember
ISSN 2338-1795

bila

tanaman

pekarangan

obat
rumah

2017

dilestarikan

di

kemungkinan bahwa lama kelamaan ilmu

masing-masing

ini akan menghilang atau resepnya tidak

masyarakat.

komplit. Maka sangat perlu dilakukan

Penggunaan obat tradisional sudah

penelitian tentang pemanfaatan tanaman

membudaya di masyarakat desa Tolai.

sebagai obat,

Selain melakukan pengobatan modern

yang lengkap dan akurat mengenai jenis

masyarakat juga melakukan pengobatan

tanaman yang digunakan sebagai obat

alternatif menggunakan beberapa tanaman

serta cara pemanfaatanya di desa Tolai.

obat tradisional untuk mengatasi dan

agar tersedia informasi

Berdasarkan

latar

belakang

mengobati berbagai macam jenis penyakit,

tersebut, sehingga dianggap perlu untuk

seperti diare, diabetes dll. Hal ini juga

dikaji lebih dalam tentang Pemanfaatan

dipengaruhi oleh melonjaknya harga obat

Tanaman Obat Di Desa Tolai Kecamatan

sintetik

Torue Kabupaten Parigi Moutong.

murni

sehingga

masyarakat

kembali memanfaatkan tanaman obat.
Manfaat

penggunaan

tanaman

obat

METODE PENELITIAN

tersebut sangat besar, dengan keadaan
ekonomi masyarakat, adanya penggunaan
obat tradisional ini akan menghemat biaya
kehidupan karena pengobatan tradisional
selain bahannya dapat diperoleh dengan
mudah di alam, pengobatan ini lebih
murah, aman dan tidak memiliki efek
samping yang besar seperti obat-obatan

Jenis

ini

adalah

penelitian deskriptif dengan metode yang
digunakan

adalah

metode

kualitatif.

Penelitian ini dilaksanakan di desa Tolai
Kecamatan

Torue

Kabupaten

Parigi

Moutong yang dilaksanakan pada bulan
Juni sampai November 2016.
Variabel (objek) penelitian ini

modern karena dapat dicerna oleh tubuh
dan dapat memperbaiki kerusakan organ.

penelitian

adalah pemanfaatan tanaman obat yang

Pengetahuan tentang pemanfaatan

dilakukan oleh masyarakat yang ada di

tanaman secara tradisional yang tak

Desa Tolai. Populasi dalam penelitian ini

ternilai harganya ini belum diteliti dan

adalah

dikaji secara mendalam ataupun maksimal

dimanfaatkan

sehingga belum adanya dokumentasi yang
terkait dengan pemanfaatan tanaman obat
di desa Tolai. Ilmu tentang pemanfaatan
tanaman obat ini hanya diwariskan secara
lisan,

sehingga

tidak

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

menutup
2017 4

semua

jenis
sebagai

tanaman
obat

yang
oleh

masyarakat Desa Tolai, sedangkan sampel
dalam penelitian ini adalah semua jenis
tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember
ISSN 2338-1795

2017

untuk mengobati penyakit yang diderita

Wawancara yang digunakan dalam

oleh masyarakat.

penelitian ini adalah wawancara tak

Pengumpulan data ini terdiri dari
observasi lokasi penelitian sebagai tahap
persiapan,

sedangkan

pada

tahap

pelaksanaan penelitian peneliti melakukan
pengambilan sampel, wawancara, dan
dokumentasi.

Langkah-langkah

yang

dilakukan dalam pengumpulan data yaitu:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan
alat

dan

bahan,

serta

kelengkapan

administrasi dan melakukan observasi.
2) Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan penelitian
peneliti melakukan pengambilan sampel,
wawancara dan dokumentasi.

terstruktur,

yaitu

dengan

para

pengobat

mewawancarai

tradisional (tabib dan masyarakat
setempat). Pedoman wawancara yang
digunakan memuat daftar pertanyaan
yang berupa garis-garis besar dari
permasalahan.
(2) Pengambilan sampel tanaman obat
yang

merupakan

dilakukan

data

dengan

penelitian
menjelajah

bersama informan kunci
(3) Dokumentasi

dilakukan

sejalan

dengan pengambilan sampel dan
wawancara untuk melengkapi data
penelitian.

(1) Wawancara
HASIL PENELITIAN
1) Jenis Dan Pemanfaatan Tanaman Obat
Jenis dan pemanfaatan tanaman obat dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Jenis Dan Pemanfaatan Tanaman Obat

No

Nama
Lokal
Desa
Tolai/
Nama
Indonesia

Nama Latin

Jenis
Bagian Yang
Cara
Komposisi
Penyakit Dimanfaatkan Pemanfaatan
Yang
Diobati

1.

Don
gedi/Daun
gedi

Abelmochus
manihot

Maag

Daun

Direbus

21 daun
muda + 3
gelas air

Segelas 3x
sehari

20%

2.

Layah
buaya /
Lidah
buaya

Aloe vera

Maag,
jerawat,
penyubur
rambut

Daun

Diseduh,
dijemur,
potong
langsung

1 daun lidah
buaya

1-2 x
sehari

60%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 5

Takaran/
Dosis

Persentase
Pemanfaatan
Tanaman
Oleh Tabib

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795
3.

Isen /
Lengkuas

Alpinia
galanga

Daun ,
rimpang

Pelancar
haid,
rematik,

Ditumbuk,
diremas

Penambah
tenaga

4.

Samiroto / Andrographis
Sambiloto paniculata

Penurun
Kadar
Gula/
Diabetes

Daun

Direbus ,
ditumbuk

5.

Silek kaye
/ Sirsak

Penambah
Tenaga,

Daun

Ditumbuk
dan direbus
airnya
diminum

Annona
muricata

Kista,
Penambah
nafsu
makan

1).1 induk
rimpang
lengkuas,
kunyit,kencur
,temulawak,
dan beras
madu, kuning
telur.
2).7 daun
muda segelas
air, 1 sdm
gula merah,,
dan 2 biji
asam jawa.

2x sehari

1).21
daun+segelas
air.
2).11
daun+segelas
air+2 biji
asam jawa.

2x sehari

40%

Segelas 2x
sehari

60%

1).11 daun
muda
+
setengah
sendok teh
garam dan
arang.
2).21 daun
muda + 3
gelas air

80%

1x sehari

Segelas 1x
sehari

3).7
daun
muda + 1
sdm madu

6.

Silek bali /
Srikaya

Annona
squamosa

Obat
Luka
Borok

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

Daun

2017 6

Tumbuk
lalu di
balurkan
pada luka

21 daun
muda +
setengah sdt
garam dapur

Segenggam 20%
tangan
orang
dewasa 3x
sehari

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795
7.

Buah /
Pinang

Areca
catechu

Buah , akar

Obat
Luka
Dalam,

Direbus,
ditumbuk

penambah
nafsu
makan

1).5 buah
pinang
muda, 9
potong akar
pinang, 9
lembar daun
kayu hitam
muda, dan 7
gelas air.
2) 7 buah
pinang
muda, 2sdm
santan
kelapa

Segelas 3x
sehari

20%

2x sehari

8.

Gedang
/Pepaya

Carica
papaya

Obat
Malaria,
penawar
bisa
ular/lipan

Daun

Diremas,
direbus,
diteteskan

1).21 daun
muda+
garam.
2).3 tetes
getah
tangkai
daun

7 lembar
1-3x
sehari
3 tetes 2x
sehari

60%

9.

Kecilu/
Ketepeng
cina

Cassia alata

Sakit
Perut/

Daun

Ditumbuk,
diremukan

1).11
lembar daun
mda+air
setengah
gelas+inti
bawang
merah.
7 lembar
daun tua

Setengah
gelas 2x
sehari

40%

Penyakit
Kulit

Secukupnya
1x sehari

10.

Juuk
lengis/
Jeruk nipis

Citrus
aurantifolia

Batuk ,
maag

Buah

Diperas

1 buah jeruk
nipis,1sdm
madu , 1 jari
kunyit

3 sdm 2x
sehari

40%

11.

Nyuh
gading /
Kelapa
gading

Cocos
nucifera var.
eburnean

Penambah
nafsu
makan,
batuk,
paru-paru,
panas
dalam

Buah

Dipanggang
,diminum
langsung

1 buah
kelapa yang
masih
sangat
muda+ susu
kental manis
putih, 1 jari
telunjuk
temulawak,
1 sdm madu

Segelas 2x
sehari

80%

12.

Endong
/Andong

Cordyline
fruticosa

Penawar
bisa
lipan/ular

Daun

Ditumbuk

11 daun
muda

Secukupnya 20%
2x sehari

13.

Kunyit
ireng/

Curcuma
aeruginosa

Sesak,

Rimpang

Diparut

1).1
rimpang
kunyit hitam
sekuuran
jari telunjuk
+ 1 kuning
telur ayam,
1 sdm
madu.
2).11 iris
rimpang
seukuran
ujung ibu

Segelas 3x
sehari

kunyit
hitam

Penambah
nafsu
makan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 7

40%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

jari
14.

Kunyit/
Kunyit

Curcuma
domestica

Penambah
tenaga,

Rimpang

Diparut

Bekas
luka,

15.

Temu/
Temulawak

Curcuma
xanthorihiza

Maag,

Kunyit
puteh/

Curcuma
zedoaria

Maag,

Sakit gigi

Cymbopogon
citrates

18.

Sere
barak/

Cymbopogon Gigitan
nardus
serangga,
rematik

Segelas 1x
sehari

40%

Rimpang

Diparut

1).1 ruas
rimpang + 1
sdm madu.
2).2 ruas
rimpang +
segelas air
panas

3 sdm 1x
sehari
Segelas 1x
sehari

40%

Daun

Direbus

Segenggam
daun sere
muda + 2
gelas air

½ gelas 2x
sehari

20%

Batang

Digoreng

7 batang
serai wangi
+ ¼ gelas
minyak
kelapa

Ssecukupny 20%
a setiap kali
dibutuhkan

Daun

Diremas

1).7 helai
daun dadap
muda + 1
inti bawang
merah.
2).7 helai
daun dadap
muda, 2 biji
asam jawa+
garam
secukupnya

3 sdm 1x
sehari

Serai
wangi
19.

Don
dadap/
Dadap
serep

Erythrina
lithosperma

Penambah
nafsu
makan,
Panas
dalam

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

Secukupnya
3x sehari

1).1
rimpang
temulawak
dan kunyit
seukuran
ibu jari, 1
genggam
daun kumis
kucing, 1
liter air.
2).1
rimpang
temulawak
seukuran
ibu jari + 5
gelas air

Hepatitis,

Sere/Serai

40%

Direbus

Kunyit
putih

17.

3 sdm 2x
sehari

Rimpang

Sakit
pinggang

16.

1).11 iris
rimpang
kunyit
seukuran
ibu jari + 1
sdm madu,
1 kuning
telur.
2).1 jari
kunyit
sebesar ibu
jari.

2017 8

40%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795
20.

Mangges
/Manggis

Garcinia
mangostana

21.

Cempiring
/

Gardenia
augusta

Bunge
Ratne/

Segelas 1x
sehari

20%

1).21 daun
muda + 1 inti
bawang
merah.
2). 7 daun
muda
3). 31 daun
muda

Secukupnya
2x sehari
3 sdm 2x
sehari
Segelas 1 x
sehari

60%

½ gelas 2x
sehari

20%

Ditumbuk

1).7 helai
Secukupnya
daun muda+ 2x sehari
1 inti
bawang
merah
Tumbuk
2).51 daun
muda + 1
inti bawang
merah

40%

Buah

Direbus

Pelancar
melahirkan,
Panas
dalam

Daun

Ditumbuk

Gomphrena
globosa

Pelancar
kencing

Bunga

Direbus

11 kuntum
bunga+ 3
gelas air

Graptophylu
m pictum

Salah
urat,
rematik,

Daun

kacapiring

22.

21 kulit
buah
manggis + 3
gelas air

Penurun
berat
badan

Bunga
kenop
23.

Don
temen/
Daun ungu

24.

Sambung
nyawa/

Panas
dalam

Gynura
procumbens

Penurun
kadar
gula,
hipertensi

Daun

Direbus

7 – 11
lembar daun
+ 3 gelas air

Segelas 2x
sehari

40%

Hedychium
coronarium

Rabun/kat
arak

Bunga

Diteteskan

1 kuntum
bunga

3 tetes 2x
sehari

20%

Hibiscus
rosasinensis

Menghalu
skan dan
meluruska
n rambut

Daun

Diremas

5 helai daun
muda +
segelas air

Segelas 1x
sehari

20%

Isotoma
longiflora

Rabun/kat
arak

Daun

Direbus

21 daun muda
+ 2 gelas air

Jatropha
curcas

Panas
pada bayi,

Daun

Ditumbuk,
diremas,
ditetskan

1). 11 helai
Secukupnya
daun muda + 5x sehari
1 inti bawang 3 sdm 1x
2). 11 helai
sehari
daun muda +
1 inti bawang
merah + 2 biji 3 tetes 1x

Sambung
nyawa
25.

Sogo putih
/Ganda
suli

26.

Don
pucuk/
Kembang
sepatu

27.

Bunge
bintang/

Secukupnya 20%
1x sehari

Kitolod
28.

Keliki/
Jarak
pagar

Sakit gigi,
Sariawan,

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 9

80%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

asam jawa
3). 1 tangkai
daun jarak
4). 11 lembar
daun muda

penambah
nafsu
makan

29.

Cekuh/
Kencur

sehari
3 sdm 2x
sehari

Kaempferia
galanga

Panas dan
batuk
pada bayi

Rimpang

Ditumbuk,
di kunyah

3 rimpang
Secukupnya
seukuran
1-2x sehari
ujung ibu
jari + 1 sdm
beras

40%

30.

Kayu
urip/Cocor
bebek

Kalanchoe
pinnata

Salah
urat,
panas
dalam,
rematik,

Daun

Ditumbuk

5 helai daun Secukupnya
muda + inti 2x sehari
bawang
merah

40%

31.

Ceruring/
Duku

Lansium
domesticum

Malaria

Batang

Ditumbuk,
direbus

3 kelopak
kulit batang

Segelas 3x
sehari

40%

32.

Selo sawi/

Manihot
esculenta

Maag

Umbi

Direbus

1 umbi
berukuran
25 cm + ½
gelas air

½ gelas 3x
sehari

20%

Singkong
33.

Payo/Paria

Momordica
charantia

Malaria,
panas
dalam,

Daun

Diremas

1).Segenggam
daun muda
2). 11 lembar
+ 2 biji asam
jawa

3 sdm 2x
sehari

40%

34.

Tibah /

Morinda
citrifolia

Hipertensi

Buah

Ditumbuk,
dijemur

1). 9 buah
masak

Segelas 1x
sehari

40%

2) Setoples
kaca
mengudu
masak

3 sdm 1x
sehari

Mengkudu

35.

Kelor/
Kelor

36.

Sengepur/
Kersen

Lumpuh

Moringa
oleifera

Rematik,

Batang ,
Daun

Ditumbuk

Buah

Dimakan
langsung

Sakit
seluruh
badan

Muntingia
calabura

Penurun
kadar
gula/
diabetes

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 10

1).3 kelopak Secukupnya
kulit batang
1x sehari
kelor + 3 sdm
minyak tanah
2). 5 tangkai
daun kelor +
½ sdm kapur
sirih
11 buah
kersen yang
sudah
masak

11 buah
1x sehari

40%

20%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795
37.

Tunjung
/Teratai

Nymphaea
nouchali

Diare

Rimpang

Diparut

21 iris
rimpang
teratai dan
jahe
seukuran
ujung jari,

Segelas 3x
sehari

20%

38.

Kumis
meng
/Kumis
kucing

Orthosiphon
spicatus

Penurun
kadar
gula/Diab
etes,kenci
ng batu

Akar,
batang dan
daun

Direbus

1 pohon
kumis
kucing + 7
gelas air.

Segelas 1x
sehari

40%

7 lembar
daun +
segelas air

Segelas 2x
sehari

39.

Don
tulang
/Patah
tulang

Pedilanthus
pringlei

Salah urat

Ranting

Ditumbuk

11 potong
ranting

Secukupn
ya 2x
sehari

20%

40.

Mahkota
dewa/

Phaleria
macrocarpa

Lemah
jantung,
kurang
darah

Buah

Direbus

3 buah
mahkota
dewa merah
+ 3 gelas air

Segelas 3x
sehari

20%

Piper betle

Penyakit
dalam,

Daun

Direbus,
dikunyah

1).11 daun
sirih dan
sirsak + 3
gelas air.

Segelas 2x
sehari

80%

Keputihan

2). 11 lembar
daun + 3
gelas air

3 gelas 3x
sehari

Pelancar
haid

3).7 lembar +
3 gelas air
4).5 lembar
daun

Segelas 2x
sehari
5 lembar
1x sehari

Mahkota
dewa
41.

Base/Sirih

42.

Mice/Lada

Piper
ningrum

Penambah
tenaga

Biji

Ditumbuk

11 biji lada,
ketumbar, 11
iris kunyit,
kencur, 1 sdt
beras, 1 sdm
madu,
wangen
secukupnya.

Segelas 2x
sehari

20%

43.

Jepun/

Plumeria
rubra var.
acutifolia

Luka,
gatal/
penyakit
kulit,

Batang

Dioleskan,
dibakar

1). Patahkan Secukupnya
ranting muda 1x sehari
+ 1 sdm
minyak
3 tetes 1x
kelapa
sehari
2). Bakar 1
tangkai
ranting muda

40%

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 11

Kamboja

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795
44.

Psidium
guajava

Diare

Daun , buah

Direbus ,
ditumbuk,
dikunyah

1).11
lembar daun
jambu + 3
gelas
Tumbuk
2).51 buah
jambu muda
3). 1 buah
jambu biji
muda

Segelas 2x
sehari
Segelas 1x
sehari
Sebuah 1x
sehari

60%

Kayu
manis/
Katuk

Sauropus
androgynus

Panas
dalam,
penambah
tenaga

Daun

Diremas

Segenggam
daun muda

1 sdm 1x
sehari

40%

Segenggam
daun muda
+ 2 biji
asam jawa +
1sdt garam
+ segelas air

3x sehari

Tuung
kokak/

Solanum
torvum

Tipes

Daun , buah

Ditumbuk

7 lembar
daun dan 7
buah

Segelas 2x
sehari

20%

Sakit
kepala,

Daun

Diremas,
ditumbuk

1).11
4 sdm 2x
lembar daun sehari
+ 1 sdm
madu dan
Secukupnya
2x sehari
air kunyit
2).5 lembar
1 sdm 2x
daun + 1
sdm minyak sehari
Kelapa
3). 7 lembar
daun muda
+ 1 sdt
madu

60%

Kencing
batu

Daun,
batang

Direbus

1).5 lembar
daun dan 5
potong
batang
seukuran
jari telunjuk
+ 3 gelas air
2). 11
lembar daun
kejibeling
dan daun
kumis
kucing

Segelas 2x
sehari

40%

Tamarindus
indica

Panas
dingin

Daun

Direbus

1 mangkok
daun asam +
1 panci air

1 ember
1x sehari

20%

Tinospora
crispa

Malaria

Batang

Direbus,
diteteskan

1 jengkal
batang
brotowali +
2 gelas air
1 jengkal

Segelas 2x
sehari
3 tetes 1x
sehari

40%

Nyambu
batu/
Jambu biji

45.

46.

Terung
kokak
47.

Piduh
/Mayana

Solenostemon
scutellarioides

Panas
dalam,
Penambah
nafsu
makan

48.

Kecubling Strobilanthes
crispus
/
Kejibeling

49.

Selagi/
Asam

50.

Kentowali
/Brotowali

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 12

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

brotowali
51.

Jae barak
/Jahe
merah

Zingiber
officinale
var rubrum
rhizoma

Penambah
nafsu
makan,
Batuk,

Rimpang

Ditumbuk,
digoreng

Minyak
urut

52.

Don
insulin/

Bangle/
Bangle

3 sdm 1x
sehari

60%

3 sdm 2x
sehari

Secukupnya
setiap kali
dibutuhkan

Tithonia
diversifolia

Penurun
kadar
gula/
diabetes

Daun

Direbus

51 daun
muda + 9
gelas air

2 gelas 3x
sehari

Zingiber
purpureum

Salah
urat,

Rimpang

Ditumbuk

1). 11 iris
bangle , 1
inti bawang
merah,+
1sdm arak

Secukupnya 40%s
2x sehari

Kembang
bulan
53.

1).7 iris
rimpang
jahe
seukuran
ujung jari.
2).5 iris
rimpang
jahe
seukuran
ibu jari+ 1
sdt madu
3).9 iris jahe
+ 1 sdm
minyak
kelapa

Sakit
pinggang,
rematik

PEMBAHASAN

20%

2).11 iris
bangle
seukuran
ibu jari + 1
sdm minyak
kelapa

tradisional. Berdasarkan hasil wawancara

Hasil observasi menunjukan di Desa
Tolai banyak ditumbuhi tanaman obat,

tersebut diketahui nama lokal, dan nama
latin dari masing-masing tanaman.

adapun jumlah responden yang bisa

Jumlah

tanaman

obat

yang

diwawancarai sebanyak 5 orang, empat

dimanfaatkan yaitu sebanyak 53 jenis dari

orang laki-laki dan 1 perempuan yang

29 famili, dari 29 famili tersebut yang

seluruhnya berprofesi sebagai tabib.

paling banyak dimanfaatkan adalah dari

Responden

yang

diwawancarai

famili Zingiberaceae yaitu sebanyak 9

semuanya dari suku Bali, mengingat di

jenis

desa Tolai masyarakatnya sebagian besar

Curcuma

suku Bali dan hanya suku Bali yang

Curcuma zedoaria, Curcuma domestica,

masih menggunakan pengobatan secara

Curcuma

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 13

seperti

Alpinia

galanga,
xanthorihiza,
aeruginosa,

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Hedychium

coronarium,

Abelmochus

(daun

manihot

gedi),

Kaempferia galanga, Zingiber officinale

Aloe vera (lidah buaya), Alpinia galanga

Rasc.

(lengkuas).

Var.

rubrum

rhizoma,

Andrograpis

paniculata

Zingiber purpureum, adapun bagian yang

(sambiloto), Annona muricata (sirsak),

paling banyak dimanfaatkan dari famili

Annona

ini adalah bagian rimpangnya. Hal ini

Carica papaya (pepaya), Cassia alata

karena masyarakat desa Tolai sudah

(ketepeng cina), Cordyline frusticosa

mengenal famili Zingiberaceae mudah

(andong), Cymbopogon citrates (serai),

dikembangbiakan serta berkhasiat secara

Erythrina lithosperma (dadap

turun temurun dalam mengobati berbagai

Gardenia

penyakit. Relevan dengan hasil penelitian

Graptophylum

Hasanah (2016) bahwa jenis tumbuhan

Gynura procumbens (sambung nyawa),

yang banyak dimanfaatkan sebagai obat

Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu),

di Daerah Buol Sulawesi Tengah adalah

Isotoma

dari famili Zingiberaceae, maka dapat

Jatropha

diketahui bahwa di Sulawesi Tengah yang

Momordica

paling sering dijumpai dan dimanfaaatkan

charantia),

secara

Orthosiphon spicatus (kumis kucing),

turun

temurun

sebagai

obat

(srikaya),

squamosa

serep),

(kacapiring),

augusta

(daun

pictum

temen),

longiflora

(bunga

bintang),

curcas

(jarak

pagar),

(momordica

charantia
Moringa

oleifera

(kelor),

kebanyakan dari famili Zingiberaceae.

Piper betle (sirih),

Kemudian jika ditinjau dari kandungan

(jambu

kimianya, menurut Tjitrosoepomo (1994)

(katuk), Solanum torvum (terung kokak),

jenis-jenis

Solenostemon scutellarioides (mayana),

dari

famili

Zingiberaceae

biji),

Psidium guajava

Sauropus

androgynus

mengandung minyak atsiri dan resin, serta

Strobilanthes

dalam obat-obatan suku ini digunakan

Tamarindus

sebagai karminatif, stimulans dan pemberi

Tithonia diversifolia (kembang bulan),

aroma atau bumbu.

Kalanchoe pinnata (cocor bebek). Hal ini

Bagian

dari

tanaman

obat

yang

(kejibeling),

crispus

(asam),

indica

disebabkan karena kandungan obat/zat

dimanfaatkan yaitu akar, umbi, rimpang,

yang diperlukan terdapat

ranting, batang, daun, bunga, biji dan

lebih banyak, serta daun mudah diolah

buah dengan pemanfaatan dan pengolahan

dengan

yang bervariasi. Bagian tumbuhan yang

dibandingkan bagian tumbuhan lainnya,

paling

daun juga selalu tersedia terus menerus

banyak

dimanfaatkan

adalah

strukturnya

diantaranya

masyarakat untuk mengobati secara turun

2017 14

digunakan

lembut

dan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

sering

yang

bagian daun yaitu sebanyak 29 jenis
adalah

lebih

dalam daun

oleh

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

temurun,

relevan

dengan

pernyataan

Lansium

(duku).

domesticum

Bagian

Hamzari (2008) yaitu bagian tumbuhan

bunga sebanyak 2 jenis yaitu Gomphrena

yang paling banyak digunakan adalah

globosa (bunga kenop), dan Hedychium

daun

tempat

coronarium (ganda suli). Bagian umbi 1

berfungsi

jenis yaitu Manihot esculenta (singkong),

sebagai obat, mudah diperoleh dan mudah

bagian biji satu jenis yaitu Piper ningrum

dibuat

obat

(lada), bagian akar yaitu Areca catechu

dibandingkan dengan kulit, batang dan

dan bagian keseluruhan tanaman akar,

akar tanaman.

batang, daun yaitu Orthosiphon spicatus

karena

pengolahan

merupakan

makanan

atau

yang

diramu

sebagai

Bagian rimpang yaitu sebanyak 9
jenis diantaranya adalah Alpinia galanga
(lengkuas),

Curcuma

(kumis kucing) dengan pemanfaatan dan
pengolahan yang bervariasi.
Berdasarkan

xanthorihiza

wawancara

yang

(temulawak), Curcuma zedoaria (kunyit

dilakukan bersama tabib diketahui bahwa

putih),

(kunyit),

pemanfaatan tanaman obat di Desa Tolai

hitam),

dilakukan dengan cara dijemur, ditumbuk,

Curcuma

Curcuma

domestica

aeruginosa

(kunyit

Kaempferia

galanga

(kencur),

diremas,

diparut,

Nymphaea

nouchali

(teratai),

dipanggang,

diseduh,

direbus,

digoreng,

dikunyah,

Zingiber officinale var rubrum rizhoma

diteteskan, digosokan, diperas, dioleskan,

(jahe

dimakan dan diminum langsung.

merah),

Zingiber

purpureum

Cara

(bangle). Bagian buah sebanyak 9 jenis

pengolahan yang paling banyak dilakukan

yaitu

yaitu direbus dan ditumbuk yaitu masing-

Areca catechu (pinang),

Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Cocos

masing 23 jenis tanaman.

nucifera var. eburnean (kelapa gading),

Pengolahan dengan cara direbus

(manggis),

antara lain Abelmochus manihot (daun

Garcinia

mangostana

Morinda

citrifolia

(mengkudu),

gedi),

Andrographis

paniculata

(kersen),

(sambiloto), Annona muricata (sirsak),

Phaleria macrocarpa (mahkota dewa),

Areca catechu (pinang), Carica papaya

Muntingia
Psidium

calabura
guajava

(jambu

biji),

dan

(pepaya),

Curcuma

xanthorihiza

Solanum torvum (terung pipit). Kemudian

(temulawak), Cymbopogon citrates (serai),

bagian batang sebanyak 5 jenis yaitu

Garcinia

mangostana

Gomphrena

globosa

Cymbopogon

nardus

(serai

wangi),

(manggis),

(bunga

kenop),

Moringa oleiflora (kelor), Plumeria rubra

Gynura procumbens (sambung nyawa),

var. acutifolia Poir. Bailey (kamboja),

Isotoma

(brotowali),

Lansium

Tinospora

crispa

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 15

longiflora

(bunga

domesticum

bintang),
(duku),

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

Orthosiphon spicatus (kumis kucing),

diperas

Phaleria macrocarpa (mahkota dewa),

nipis), digosokan Cassia alata (ketepeng

Piper betle (sirih), Psidium guajava

cina),

(jambu biji), Solenostemon scutellarioides

calabura (kersen),

(mayana),

crispus

Cocos nucifera var. eburnea (kelapa

(kejibeling), Tamarindus indica (asam),

gading), diseduh Aloe vera (lidah buaya),

Strobilanthes

Tinospora

(brotowali)

crispa

dan

Tithonia diversifolia (kembang bulan).

Citrus aurantifolia (jeruk
dimakan

langsung

Muntingia

diminum langsung

diteteskan Carica papaya (pepaya).
Jenis penyakit yang diobati oleh

Pengolahan dengan cara ditumbuk

tabib dapat dikategorikan menjadi 2 jenis

(lengkuas),

yaitu penyakit luar (fisik) dan penyakit

(sambiloto),

dalam (fisiologi). Jenis penyakit dengan

(sirsak),

menggunakan pengobatan luar terdiri dari

Areca

penyakit gatal-gatal biasa, penyakit kulit,

catechu (pinang), Cassia alata (ketepeng

luka, bekas luka, sakit pinggang, memar,

cina),

(andong),

gigitan serangga dan binatang berbisa,

(kunyit),

salah urat, katarak, rabun, panas pada bayi,

(kacapiring),

jerawat dan borok. Sedangkan jenis

yaitu

Alpinia

galanga

Andrographis

paniculata

Annona

muricata

Annona

(srikaya),

squamosa
Cordyline

Curcuma

domestica

Gardenia

augusta

Graptophylum
Jatropha

fruticosa

(daun

pictum

(jarak

curcas

temen),

penyakit yang menggunakan pengobatan

pagar),

dalam antara lain, maag,

penambah

(kencur),

tenaga, penambah nafsu makan, pelancar

bebek),

haid, sakit perut, panas dalam, sesak,

(duku),

hepatitis, amandel, pelangsing, pelancar

(mengkudu),

melahirkan, pelancar kencing, batuk pada

(kelor),

bayi, lumpuh jantung, anemia, kencing

tulang),

batu atau kencing manis, tekanan darah

Piper ningrum (lada), Psidium guajava

tinggi, muntah darah, sakit gigi, tipes,

(jambu biji), Solanum torvum (terung

panas dingin,

pipit), Zingiber officinale var. rubrum

malaria,

Kaempferia
Kalanchoe
Lansium
Morinda

galanga
domesticum
citrifolia

Moringa
Pedilanthus

rizhoma

(cocor

pinnata

oleifera
pringlei

(jahe

(patah

merah),

Zingiber

purpureum (bangle).
Sedangkan

sakit mata, sakit kepala,

jantung,

paru-paru,

demam,

sariawan, reumatik, batuk, membersihkan
darah kotor setelah melahirkan, diare,

pemanfaatan

dengan

cara diperas, digosokan, dimakan atau

keputihan dan kista.
Adapun

dosis

pemakaian

dari

diminum langsung, diseduh dan diteteskan

ramuan obat-obatan bervariasi ada yang

masing-masing sebanyak 1 jenis yaitu

diminum secukupnya, satu sendok makan,

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 16

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

satu sendok teh, ada pula yang diminum

seperlunya, sehingga tanaman yang masih

segelas, untuk jamu sebanyak satu gelas

kecil dan muda bisa berpotensi untuk

2 atau 3 kali dalam sehari dan waktu yang

tumbuh dan berkembang dan terhindar

paling efektif dalam meminum ramuan

dari kepunahan.

yaitu pada pagi dan sore. Dan ada pula

Berdasarkan

penelitian

fasilitas

kesehatan

yang langsung dioleskan dan diteteskan

diketahui

pada bagian yang membutuhkan.

modern di desa Tolai sudah tersedia

Berdasarkan

hasil

penelitian

namun

bahwa

hasil

masyarakat

cenderung

diketahui bahwa tumbuhan yang paling

mengutamakan

banyak manfaaatnya dalam pengobatan

karena bahannya lebih aman dan murah

penyakit adalah kelapa gading dan jarak

serta banyak tersedia dipekarangan. Hal

pagar. Tanaman kelapa gading digunakan

ini relevan dengan pernyataan Dewoto

sebagai obat panas dalam, batuk, paru-

(2007)

paru dan kurang nafsu makan sedangkan

“Penggunaan obat tradisional di Indonesia

jarak pagar digunakan sebagai obat panas

tidak saja berlangsung di desa yang tidak

pada bayi, sariawan, sakit gigi dan

memiliki/jauh dari fasilitas kesehatan dan

penambah

Persentase

obat modern sulit didapat, tetapi juga

terbesar untuk jenis tanaman yang sama-

berlangsung di kota besar meskipun

sama digunakan oleh tabib yaitu kelapa

banyak tersedia fasilitas kesehatan dan

gading, lengkuas, sirih dan jarak pagar

obat modern mudah diperoleh. Obat

yaitu sebanyak 80%. Persentase 20%

tradisional mungkin digunakan sebagai

merupakan

obat alternatif karena mahalnya atau tidak

nafsu

makan.

persentase

tanaman

yang

pengobatan

lebih

yang

menyatakan

hanya digunakan oleh 1 orang tabib yaitu

tersedianya

sebanyak 20 jenis. Hal ini menandakan

adanya

bahwa tabib di desa Tolai tidak mutlak

tradisional lebih aman.

menyarankan jenis tanaman yang sama

obat

bahwa

modern/sintetis

kepercayaan

bahwa

dan
obat

Ditinjau dari segi ekonomi adanya
tanaman

kepada masyarakat.

tradisional

obat

ini

cukup

membantu

di

masyarakat untuk mendapatkan tambahan

desa Tolai cukup tinggi, dilihat dari

rupiah, karena tanaman obat cukup laku

Keanekaragaman

tumbuhan

tersedianya begitu banyak jenis tumbuhan
obat baik yang liar maupun budidaya,
masyarakat di desa ini juga sangat
bersahabat dengan alam, mereka hanya
mengambil dan memanfaatkan tumbuhan

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 17

di pasaran. Dalam memperbaiki masalah
kesehatan tanaman obat juga sangat
membantu masyarakat, karena mereka
tidak akan merasakan efek samping dari
ramuan herbal yang mereka buat, berbeda

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

ISSN 2338-1795

jika masyarakat bergantung dengan obatobatan sintetik selain harganya mahal

DAFTAR RUJUKAN

resiko efek samping untuk kesehatan
jangka

panjang

juga

sangat

mengkhawatirkan. Hal ini relevan dengan
hasil penelitian Sari, d.k.k (2015) bahwa
manfaat tanaman obat keluarga disamping
untuk menambah penghasilan keluarga,
juga

untuk

melestarikan

menghemat

biaya

tradisi,

berobat

dan

memanfaatkan lahan yang tidak produktif.
KESIMPULAN
Jenis

tanaman

yang

berhasil

diidentifikasi di desa Tolai sebanyak 53
jenis

dari

29

famili,

seluruhnya

dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
obat tradisional dan yang paling banyak
dimanfaatkan

adalah

dari

famili

Zingiberaceae yaitu sebanyak 9 jenis.
Pemanfaatan

tanaman

sebagai

obat

tradisional di desa Tolai dilakukan dengan
cara bervariasi seperti: direbus, ditumbuk,
diremas, dipanggang, digoreng, dijemur,
dioleskan,

dikunyah,

diteteskan,

digosokan, diseduh, diparut, diperas serta
dimakan dan diminum langsung.
SARAN
Sebaiknya
yang lebih

dilakukan

penelitian

lanjut mengenai potensi,

habitus, dan kandungan zat kimia pada
tanaman yang bisa mengobati suatu jenis
penyakit.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 18

Dewoto.H.R. (2007). “Pengembangan
Obat Tradisional Indonesia Menjadi
Fitofarmaka. Majalah Kedokteran
Indonesia. 57, (7), 205-211.
Hamzari, (2008). Identifikasi Tanaman
Obat-Obatan yang Dimanfaatkan
Oleh Masyarakat
Sekitar Hutan
Tabo-Tabo. Jurnal
Hutan dan
Masyarakat. III, (2), 111-234.
Hasanah, U. (2016). Kajian Pemanfaatan
Tumbuhan
Sebagai
Obat
Tradisional Di Kecamatan Bukal
Kabupaten Buol. Skripsi pada FKIP
UNTAD Palu: tidak diterbitkan
Novitasiah, H. R. (2013). Study
Etnobotani Komparatif Tumbuhan
Rempah yang Bernilai Obat di Desa
Tombi
Kecamatan
Ampibabo
Kabupaten
Parigi
Moutong
Sulawesi Tengah. Skripsi pada
FKIP
UNTAD
Palu:
tidak
diterbitkan.
Sari. I.D., Yuniar. Y., Siahaan. S.,
Riswati., Syaripuddin. M., (2015).
Tradisi
Masyarakat
dalam
Penanaman
dan
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Lekat
di
Pekarangan. Jurnal Kefarmasian
Indonesia. 5, (2):123-132
Tjitrosoepomo, G. (1994). Taksonomi
Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017

e-JIP BIOL Vol.5 (2): 92-108, Desember

2017 19

ISSN 2338-1795