Perkembangan Ekonomi Politik dan Sejarah

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN DI NEGARA BRAZIL DISUSUN OLEH :

NAMA

: Nery Nestary A

NIM

KELAS

: AS-1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan nikmat Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Seminar Akuntansi ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Tugas ini berisi pembahasan mengenai Standar Akuntansi di Negara Brazil. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru pembimbing dan teman

– teman yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Seminar Akuntansi ini. kami berharap Tugas Seminar Akuntansi ini dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukan, khususnya bagi kami sendiri

Kami menyadari bahwa pembuatan Tugas Seminar Akuntansi ini masih jauh dari sempurna, Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan Tugas Seminar Akuntansi ini.

Pekanbaru, Desember 2014

Nery Nestary A

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:

1. Di kebanyakan negara hukuman atas ketidak patuhan dengan ketentuan akauntansi cenderung lemah dan tidak efektif.

2. Secara suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.

3. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.

4. Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan prosesakuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Akuntansi peyajian wajar biasanya berhubungan dengan negara-negara hukum umum, sedangkan akuntansi kepatuhan hukum umumnya ditemukan di negara-negara hukum kode. Perbedaan ini terlihat dalam proses penetapan standar, di mana sektor swasta lebih berpengaruh di negara-negara hukum dengan penyajian wajar, sedangkan sektor publik lebih berpengaruh dinegara hukum kode dengan kepatuhan hukum.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan di latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang mempengaruhi Negara Brazil ?

2. Bagaimana pemenuhan kebutuhan akan SDM, Infrastruktur yang dilakukan untuk menunjang perekonomian di Negara Brazil ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk :

1. Untuk mengetahui sejarah, perkembangan ekonomi, politik yang mempengaruhi Negara Brazil.

2. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan akan SDM, Infrastruktur yang dilakukan untuk menunjang perekonomian di Negara Brazil.

BAB II ISI

2.1 Gambaran Umum

Republik Federal Brazil ( República Federativa do Bra sil ) adalah negara paling besar dan paling banyak penduduknya di Amerika Selatan. Brazil meraih kemerdekaannya dari Portugis pada 7 September 1822. Negara yang terletak di bagian tengah dan timur Amerika Selatan ini menjadi wilayah jajahan Portugis sejak 1494. Pada 1889, sistem pemerintahan Brasil berubah dari monarki menjadi republik.

Negara ini merupakan negara paling timur di Benua Amerika dan berbatasan dengan Pegunungan Andes dan Samudra Atlantik. Nama Brazil diambil dari nama kayu Brazil, sejenis kayu lokal. Brazil merupakan tempat pertanian ekstensif dan hutan hujan tropis. Sebagai bekas koloni Portugal, bahasa resmi Brazil adalah bahasa Portugis. Selain itu, Brazil juga sebagai penghasil kopi terbesar di dunia (http://wapedia.mobi/id/Brazil(diunduh tgl 15 desember 2014, pukul: 20.45 wib))

Brasil merupakan negara terbesar di Amerika Latin dengan luas wilayah 3,286, 470 mil² (8,511,965 km²) dan meliputi hampir separuh luas wilayah Amerika Selatan dan negara kelima terbesar di dunia dari sudut luas wilayah setelah Federasi Rusia, Canada, China dan Amerika Serikat , terdiri dari 26 negara bagian dan ibukota Brasilia. Brazil berbatasan dengan 10 negara tetangga, yaitu Guyana Perancis, Suriname, Guyana, Venezuela dan Kolombia disebelah Utara berbatasan dengan Peru, Bolivia dan Paraguay, di sebelah Barat dan Argentina serta Uruguay disebelah Selatan, hanya Ekuador dan Cile yang tidak berbatasan langsung dengan Brazil, Samudera Atlantik terletak memanjang disebelah Timur dengan garis pantai sepanjang 4,578 mil (7,367 kilometer).

Di bagian utara Brazil terdapat Hutan Amazon dan semakin terbuka ke arah selatan dengan bukit-bukit dan gunung kecil. Daerah selatan merupakan pusat populasi dan agrikultur Brazil. Beberapa pegunungan terletak di pesisir Samudra Atlantik yang mencapai 2.900 meter dengan puncak tertinggi Pico Di bagian utara Brazil terdapat Hutan Amazon dan semakin terbuka ke arah selatan dengan bukit-bukit dan gunung kecil. Daerah selatan merupakan pusat populasi dan agrikultur Brazil. Beberapa pegunungan terletak di pesisir Samudra Atlantik yang mencapai 2.900 meter dengan puncak tertinggi Pico

Mayoritas agama yang dianut penduduk Brazil 74% adalah agama Katolik Roma, sedangkan 15,4% menganut Protestan dan terus berkembang. Sekitar 2,3 juta (1,3%) penduduknya menganut Spiritisme, terbanyak di dunia. Agama-agama lainnya adalah agama-agama tradisional Afrika, Yahudi, dan berbagai agama Asia seperti Budhisme dan Shinto. Sekitar 28 ribu orang menganut agama Islam atau sekitar 0,01% dari penduduk Brasil. Negara ini adalah Negara dengan penganut Katolik terbanyak di dunia dan penganut agama Asia terbanyak di Barat ( http://wapedia.mobi/id/Brazil(di unduh tgl 15 Desember, pukul: 21.45 wib))

Untuk data statistik di Negara Brazil dapat di akses di www.aida- americas.org

2.2 Sejarah, Perkembangan Ekonomi, Politik yang mempengaruhi Negara Brazil

Brazil merupakan negara terbesar di Benua Amerika bagian selatan, luasnya hampir separuh Benua Amerika. Brazil ditemukan oleh orang Portugis pada tahun 1500. Tahun kemerdekaannnya yaitu tahun 1822, yang sebelumnya merupakan jajahan Portugis.

Luas Brazil 8.512.00 km persegi. Jumlah penduduk pada tahun 1984 ada sekitar 125 juta orang. Ibu kota pertamanya adalah Rio de Janeiro dan sekarang di kota Brazilia yang terletak di lahan tinggi Brazil.

Batas-batas wilayahnya adalah : - di bagian barat berbatasan dengan Colombia dan Peru. - di bagian timur berbatasan dengan Samudra Atlantik

- di bagian selatan berbatasan dengan Bolivia -di bagian utara berbatasan dengan Venezuela, Guyana, Suriname, Guiana. Brazil berbentuk negara republik. Kepala negara dan kepala pemerintahan

dikepalai Presiden. Badan legislatif terdiri dari DPR dan Senat. Mata uang yang digunakan yaitu Cruseiro.

Tanggal kemerdekaan Brazil adalah 7 September. Lagu kebangsaannya adalah "The Placid Bonks of Ipiranga Heard, the Resounding Cry of a Heroic People" atau Tepi Sungai Ipiranga yang Tenang, yang Mendengar Gema Semua Rakyat yang Heroik.

Para penjelajah Portugis yang melakukan pelayaran ke dunia belahan barat mendarat pertama kali di Brasil pada tahun 1500, dan selanjutnya sejak 1552 sampai dengan 1889 menguasai Brasil. Pada tahun 1889 terjadi pemberontakan masyarakat setempat yang dipimpin oleh kelompok militer republikan pimpinan Jenderal Deodoro da Fonseca untuk membebaskan diri dari kekuasaan Raja Pedro II, yang merupakan wakil Kerajaan Portugal di Brasil. Brasil kemudian berubah menjadi negara Republik (populer dengan sebutan Estados Unidos do Brasil/Federasi Brasil) dan pada tahun 1967 berubah menjadi Republica Federativa do Brasil/Republik Federasi Brasil).

Pada tahun 1988 terjadi perubahan besar di Brasil pada saat diberlakukannya Konstitusi baru yang memungkinkan pemilihan presiden secara langsung.

Pada bulan Oktober 1988 Fernando Collor de Mello, calon presiden dari Partai Konvensional berhasil memenangi Pemilu dan dilantik menjadi Presiden Brasil pada bulan Desember 1989. Presiden Collor berupaya menurunkan angka inflasi dengan melakukan berbagai terobosan di bidang ekonomi. Upaya tersebut berhasil menurunkan tingkat inflasi dan perekonomian Brasil mulai tumbuh.

Brazil meraih kemerdekaannya dari Portugis pada 7 September 1822. Negara yang terletak di bagian tengah dan timur Amerika Selatan ini menjadi wilayah jajahan Portugis sejak 1494. Pada 1889, sistem pemerintahan Brasil berubah dari monarki menjadi republik.

Krisis ekonomi telah membuat militer kehilangan prestisenya di mata rakyat Brazil, sehingga legitimasi mereka terancam. Pemerintahan Militer Brazil pada 1982 telah kehilangan alasan pembenarannya dipandang dari ancaman yang paling berbobot. Pemerintahan Militer kemudian menyadari bahwa memerintah tidak semudah yang bisa mereka bayangan. Keberhasilan ekonomi mutlak menjadi indikator kesuksesan pemerintahan mereka. Dalam kondisi seperti inilah kemudian liberalisasi politik dijadikan semacam „pengalihan isu‟ oleh pihak

Militer. Perubahan sikap militer yang mulai menyadari bahwa posisi mereka semakin lemah membawa perubahan tersendiri bagi perkembangan demokratisasi di Brazil yang beriringan dengan demiliterisasi. Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh kedua belah pihak menyebabkan negosiasi antara pihak militer dan oposisi sipi dapat berjalan lancar. Demokrasi telah menjadi pilihan bagi Brazil. Mereka memilih lepas dari jeratan otoritarianisme dan bergerak melakukan transisi menuju demokrasi. Pilihan yang tidak mudah, transisi menuju demokrasi biasanya terwujud dalam kudeta atau revolusi berdarah.

Liberalisasi politik yang terjadi di Brazil jika menggunakan terminologinya Huntungton tentang tipe-tipe transisi, maka apa yang terjadi di Brazil dapat kita kategorikan sebagai transformation, dimana pada proses transisi menuju demokrasi terjadi karena rezim yang berkuasa menjadi pelopor gerakan perubahan sistem menjadi lebih demokratis. Liberalisasi politik yang dilakukan oleh Geisel pada 1974 merupakan kebijakan yang sebenarnya salah arah. Geisel sebenarnya tidak mengharapkan terjadinya perpindahan kekuasaan dari militer ke sipil. Tujuan awal Geisel adalah memperkuat basis legitimasi dan wibawa militer dengan memberikan sedikit ruang kepada sipil, akan tetapi ruang keterbukaan yang tidak pernah ada sejak militer menguasai Brazil pada 1964 itu dimanfaatkan sedemikian rupa oleh oposisi sipil.

Dalam waktu yang singkat mereka menghimpun kekuatan oposisi, sampai pada tahapan mereka bisa menguasai negara bagian yang memiliki potensi ekonomi.

Militer sekali lagi kalah ketika Konstitusi Brazil 1988 dibentuk. Poin penting dari konstitusi ini adalah pemilihan presiden secara langsung dan pemilihan umum diikuti oleh partai-partai politik tanpa adanya kontestasi dari militer. Ditutupnya ruang militer untuk mengisi panggung politik mengindikasikan satu hal, militer Brazil sedang mengalami transisi, mereka sedang melangkah dari pretorianisme menuju profesionalisme.

Sumber: KBRI Brasilia, IMF World Economic Outlook 2009 dan CIA Factbook (06.44 a.m)

2.2.1 Sejarah Brazil

1889-1930 - Periode yang dikenal sebagai Republica Velha, atau Old Republic. Negara bagian Minas Gerais dan Sao Paulo memiliki dominasi politik, negara-negara ini terpilih, secara bergantian, semua Presiden periode ini. Perekonomian sangat didasarkan pada kopi, dengan kecelakaan New York pada tahun 1929, perekonomian mengambil menyelam jauh.

1.904 Pertama Kampanye Kesehatan besar di Brasil. Seluruh kota Rio de Janeiro harus divaksinasi terhadap demam kuning, penduduk itu bertentangan dengan vaksinasi wajib. Koordinator kampanye, sanitarist Oswaldo Cruz, mendapat pengakuan bersejarah.

1917-1922 Banyak dipengaruhi oleh imigran, industri dimulai berkembang. Ini menyebabkan perubahan signifikan dalam masyarakat Brasil, yang dulu didominasi oleh kelas aristokrat pedesaan dan sekarang melihat peningkatan dari kelas lebih dinamis burgeois perkotaan.

1922 Dalam sebuah gerakan yang dikenal sebagai tenentismo, para pejabat lebih rendah dari mewujudkan Angkatan Darat ketidakpuasan mereka dengan kebijakan pemerintah, itu adalah tanda lain bahwa kelas menengah Brasil ingin memiliki peran politik yang lebih penting.

1930-1945 Setelah kecelakaan tahun 1929, datang pecah dengan model pedesaan tua. Via coup d'Etat, Getulio Vargas mengambil alih kekuasaan dan memulai pemerintahan yang didasarkan pada populisme, targetet kepada masyarakat, perkotaan industri.

11 November 1937 Getulio Vargas menetapkan "Negara Baru", sebuah rezim totaliter, dengan outorgating sebuah konstitusi baru. Konstitusi ini didasarkan pada rezim fasis, dan menurut Departemen Kehakiman Francisco Campos, yang menulis teks, niat itu untuk menjaga bangsa "bebas dari keburukan demokrasi liberal".

1942 Brazil bergabung Sekutu dan pergi ke Perang Dunia II. Setelah lima kapal dagang yang torpedo oleh kapal selam Jerman, tekanan rakyat wajib pemerintah Brasil untuk mengirim pasukan ke Eropa.

1.945 Dengan gelombang re-demokratisasi yang melanda dunia setelah berakhirnya perang, Vargas tidak bisa berdiri di kekuasaan dan menyerukan pemilu. Pemilu dimenangkan oleh Eurico Gaspar Dutra.

1.946 Sebuah konstitusi baru sebagai. Setelah bertahun-tahun autoritarism, konstitusi baru sangat liberal. 1.947 Brasil menjaga hubungan erat dengan Amerika Serikat. Dengan pengaruh Amerika, pemerintah Brasil dekrit yang ilegality dari Partai Komunis, campur tangan dalam serikat, menghentikan hubungan diplomatik dengan Uni Soviet.

1.950 Getúlio Vargas kembali ke Kepresidenan, kali ini dipilih oleh penduduk. Selama masa ini, antara prestasi lainnya, ia menciptakan Petrobras, menciptakan Bank Pembangunan Ekonomi, estimulated serikat.

Vargas 1.954 tidak tahan tekanan oppositors dan melakukan bunuh diri. 1.955 Juscelino Kubitschek yang terpilih sebagai presiden dan memulai

periode pertumbuhan ekonomi yang cepat. Juscelino menciptakan Rencana Tujuan, bertujuan "tumbuh lima puluh tahun dalam lima", pembuat mobil yang estimulated untuk datang ke Brasil, ia mulai dan selesai pembangunan ibukota baru, Brasilia, diresmikan pada tanggal 22 April 1960.

1961 Janio Quadros terpilih sebagai penerus Juscelino. Menyatakan "kekuatan tersembunyi", Janio mengundurkan diri tak lama setelah, wakil Presiden Joao Goulart mengambil kantor. Secara hukum, warga negara harus memilih secara terpisah kepada Presiden dan wakil, yang memungkinkan kemungkinan bahwa Presiden dan Wakil berasal dari berbagai pihak, karena 1961 Janio Quadros terpilih sebagai penerus Juscelino. Menyatakan "kekuatan tersembunyi", Janio mengundurkan diri tak lama setelah, wakil Presiden Joao Goulart mengambil kantor. Secara hukum, warga negara harus memilih secara terpisah kepada Presiden dan wakil, yang memungkinkan kemungkinan bahwa Presiden dan Wakil berasal dari berbagai pihak, karena

1 April 1964 Contestint Goulart, militer mengambil kekuasaan, kediktatoran lain didirikan di Brasil. 1967 The konstitusi Brazil keenam outorgated oleh rezim militer. 1.968 Siswa dibunuh karena melakukan protes terhadap pemerintah.

Gereja dan warga negara mengatur parade 100 ribu yang kuat. Pekerja mulai pemogokan. Sebagai tanggapan, militer menutup Kongres, dan melalui UU Kelembagaan 5, perang kotor melawan oposisi diresmikan.

1969-1974 Pemerintah Umum Garrastazu Medici, masa paling brutal kediktatoran. Gerilyawan Tentara dibasmi, teroris disiksa, semua media disensor. Negara ini melihat ledakan ekonomi.

1974-1979 Jenderal Ernesto Geisel mengambil kantor dan memulai sebuah proses redemocratization lambat. Dalam kata-kata Jenderal Golberi do Couto e Silva, letnan Geisel ini, proses harus lambat, bertahap dan mantap ke depan.

1980 Brasil kembali ke demokrasi. Pada tahun 1982, partai oposisi memenangkan pemilihan negara yang paling. Pada tahun 1984, ketika hukum sedang memilih untuk mengembalikan pemilihan langsung untuk Presiden, banyak mengambil alih kota-kota Brasil banyak. Hancur oleh utang asing dan lonjakan suku bunga internasional, kemerosotan ekonomi Brasil.

1985 Presiden militer terakhir, Joao Figueiredo, ternyata kekuatan untuk Neves Tancredo terpilih (oleh Kongres), menempatkan mengakhiri periode militer. Tancredo jatuh sakit berat dan tidak pernah mengambil kantor. Wakil presiden, Jose Sarney, pemerintah dimulai enam tahun.

1985 - 1989 Transisi menuju demokrasi dikonsolidasikan. Sebuah konstitusi baru disahkan pada tahun 1988, dan dijuluki "Konstitusi Citizen" karena konon itu kembali kepada warga hak yang telah diambil oleh rezim totaliter. Konstitusi ini telah terbukti telah terlalu murah hati, karena beberapa ammendments telah dibuat diperlukan. Inflasi mulai spiral ke atas, yang pertama 1985 - 1989 Transisi menuju demokrasi dikonsolidasikan. Sebuah konstitusi baru disahkan pada tahun 1988, dan dijuluki "Konstitusi Citizen" karena konon itu kembali kepada warga hak yang telah diambil oleh rezim totaliter. Konstitusi ini telah terbukti telah terlalu murah hati, karena beberapa ammendments telah dibuat diperlukan. Inflasi mulai spiral ke atas, yang pertama

1.990 langsung pemilihan Presiden. Pemenang, setelah putaran kedua, adalah Fernando Collor de Mello, runner up adalah Luis Inacio Lula da Silva. Tindakan pertama yang Collor adalah untuk menyita sebagian besar uang dari giro dan tabungan (hanya jumlah yang telah ditentukan dapat ditarik), rencana ini gagal, dan inflasi terus tren kenaikan.

1.992 Presiden Collor dibebankan korupsi. Kongres lembaga sebuah Komisi Investigasi, yang menemukan bukti korupsi. Populasi mengambil jalan, meminta impeachment. Collor mencoba untuk mengundurkan diri sebelum diadili oleh Senat, namun ia dipecat pula. Wakil Presiden Itamar Franco mengambil kantor.

1994 Itamar Franco menunjuk senator dan kemudian chanceller Fernando Henrique Cardoso sebagai Menteri Keuangan. Fernando Henrique Cardoso melakukan pekerjaan untuk memerangi inflasi, yang telah berkembang selama sekitar dua puluh tahun. The Real Plano, dirancang dan dilaksanakan oleh fhc dan timnya, berhasil menjinakkan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi, baca lebih lanjut tentang Real Plan . Fhc memenangkan pemilihan presiden, terhadap Luis Inacio Lula da Silva.

1995 - 1998 The fhc sosiolog, untuk meningkatkan hasil Real Plano, mengambil langkah-langkah ekonomi yang dikritik oleh partai-partai sosialis. Di antara langkah-langkah seperti: privatisasi beberapa perusahaan negara, termasuk Telebrás, siderurgic pabrik, Embraer dan lain-lain, Petrobras kehilangan monopoli minyak, reestructuration dari layanan sipil. Baca lebih lanjut tentang Fernando Henrique Cardoso

1.998 Fernando Henrique Cardoso yang terpilih kembali untuk masa empat tahun panjang. Runner up, sekali lagi, Lula, saat ini, fhc menang di babak pertama.

1998 - 2002 masa jabatan kedua fhc ini banyak dipengaruhi oleh krisis eksternal (Asia, Rusia, World Trade Center, Argentina). Dolar, yang disimpan dipatok terhadap dolar selama semester pertama, menderita dan devaluasi tiba- 1998 - 2002 masa jabatan kedua fhc ini banyak dipengaruhi oleh krisis eksternal (Asia, Rusia, World Trade Center, Argentina). Dolar, yang disimpan dipatok terhadap dolar selama semester pertama, menderita dan devaluasi tiba-

Abad XXI - sekarang

2,002 Dalam upaya keempat, Lula memenangkan pemilu presidencial. Partai Pekerja mencapai kekuasaan tertinggi untuk pertama kalinya. Perhatian domestik dan internasional beralih ke pemerintah terpilih pertama sayap kiri di Brazil.

2.2.2 SISTEM POLITIK BRAZIL

Konstitusi Brazil yang berlaku saat ini disahkan pada tanggal 5 Oktober 1988. Dalam upaya mereformasi konstitusi ini, lima partai besar yaitu, PMDB, PFL, PSDB, PP dan PTB sepakat bahwa hal-hal yang perlu mendapat prioritas untuk dibahas di Kongres adalah masalah imunitas anggota parlemen, pencabutan hak berpolitik, loyalitas kepada partai, sistem pemilu, dan pembatasan waktu mandat presiden. Hal ini semua merupakan bagian dari yang disebut Reformasi Politik, yang hingga saat ini masih belum dirampungkan dan terus dalam prosesnya.

Parlemen Brazil disebut Kongres terdiri dari 81 anggota Senat (Senator), yang terdiri dari tiga orang dari setiap negara bagian dan distrik federal, serta 513 anggota DPR. Masa jabatan anggota Senat adalah 8 tahun, sedangkan masa jabatan DPR adalah 4 tahun. Baik anggota Senat maupun anggota DPR dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu.

Menurut Konstitusi Brazil yang berlaku saat ini yang lebih dikenal sebagai Konstitusi 1988 (karena disahkan pada tanggal 5 Oktober 1988), negara Brazil berbentuk Republik Federasi dengan kabinet Presidentil. Brazil memiliki 26 Negara Bagian dan 1 (satu) Distrik Federal. Konstitusi 1988 menjamin kekuasaan yang luas kepada pemerintah federal yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan Menurut Konstitusi Brazil yang berlaku saat ini yang lebih dikenal sebagai Konstitusi 1988 (karena disahkan pada tanggal 5 Oktober 1988), negara Brazil berbentuk Republik Federasi dengan kabinet Presidentil. Brazil memiliki 26 Negara Bagian dan 1 (satu) Distrik Federal. Konstitusi 1988 menjamin kekuasaan yang luas kepada pemerintah federal yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan

Sepuluh Partai Politik besar dalam percaturan politik Brazil adalah PT Partido dos Trabalhadores = Partai Buruh (kiri); PMDB ( Partido do Movimento Democrático Brazileiro = Partai Gerakan Demokrasi Brazil (tengah); PL ( Partido Liberal = Partai Liberal /tengah-kanan); PDT ( Partido Democrático Trabalhista = Partai Demokrasi Buruh (kiri); PC do B ( Partido Comunista do Brazil = Partai Komunis Brazil (kiri); PPB ( Partido Progressista Brazileiro = Partai Progresif Brazil (tengah-kiri); PPS ( Partido Popular Socialista = Partai Masyarakat Sosialis/kiri); PTB ( Partido Trabalhista Brazileiro = Partai Buruh Brazil/tengah- kiri); PSDB ( Partido da Social Democracia Brazileira = Partai Sosial Demokrasi Brazil/tengah-kiri); dan PFL( Partido da Frente Liberal = Partai Front Liberal/tengah-kanan).

Mahkamah Agung Federal terdiri dari 11 hakim, dan bertemu secara rutin di ibukota Brazilia. Pengadilan Federal berkedudukan di setiap negara bagian dan di Distrik Federal. Jenis pengadilan lain adalah pengadilan Pemilihan Federal untuk melindungi Pemilu dan Pengadilan Pekerja/Buruh. Hakim-hakim Federal diangkat untuk seumur hidup. Pengadilan di negara bagian dilakukan dengan koordinasi dengan Pengadilan Pusat.

2.2.3 PERKEMBANGAN EKONOMI BRAZIL

Tradisi akuntansi di Brasil memberikan pilihan informasi yang di butuhkan oleh petugas pajak dan kreditor. Meskipun kepentingan investor dari dalam dan luar negeri yang sudah masuk ke dalam pasar saham meningkat. Masih ada signifikan kecil yang sama jauhnya dengan sikap ke akuntansi dan penyingkapan yang diperhitungkan. Seperti di negara latin lainnya, pengaruh dari pemerintahan, peraturan perusahaan dan kebijakan pajak dalam akuntansi adalah hal dasar yang amat penting. Di Brasil warisan kebudayaan Portugis adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Meskipun peraturan perdagangan dasar telah ditetapkan pada tahun 1850, hukum perusahaan pada tahun 1976 berisi tentang persyaratan dasar perintah persiapan pelaporan keuangan dan pengungkapan Tradisi akuntansi di Brasil memberikan pilihan informasi yang di butuhkan oleh petugas pajak dan kreditor. Meskipun kepentingan investor dari dalam dan luar negeri yang sudah masuk ke dalam pasar saham meningkat. Masih ada signifikan kecil yang sama jauhnya dengan sikap ke akuntansi dan penyingkapan yang diperhitungkan. Seperti di negara latin lainnya, pengaruh dari pemerintahan, peraturan perusahaan dan kebijakan pajak dalam akuntansi adalah hal dasar yang amat penting. Di Brasil warisan kebudayaan Portugis adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Meskipun peraturan perdagangan dasar telah ditetapkan pada tahun 1850, hukum perusahaan pada tahun 1976 berisi tentang persyaratan dasar perintah persiapan pelaporan keuangan dan pengungkapan

Kinerja perekonomian Brazil selama pemerintahan Presiden Lula dapat dikatakan sangat berhasil meskipun di awal pemerintahan Presiden Lula, masyarakat Brazil dan mula-mula para pengamat internasional pada umumnya kurang menaruh kepercayaan dan khawatir terhadap kemampuan Presiden Lula dari Partai Pekerja (PT) yang cukup lama berperan sebagai oposisi dalam pemerintahan Brazil. Kekhawatiran tersebut sedikit demi sedikit menghilang kare na proses “pembenahan” yang dilancarkan oleh pemerintahan Presiden Lula ternyata berdampak sangat positif dalam perekonomian Brazil.

Salah satu bukti nyata keberhasilan kinerja perekonomian Brazil selama pemerintahan Presiden Lula ialah pelunasan hutang Brazil kepada IMF (Dana Moneter Internasional) sehingga Brazil dapat lebih leluasa mengatur sendiri perekonomiannya. Kenyataan lain berhasilnya kinerja perekonomian pemerintah Presiden Lula ialah sejak awal pemerintahannya tahun 2003 hingga April 2007, nilai mata uang yang semakin kokoh dimana nilai tukar mata uang Brazil, yaitu “Real” (R$) terhadap US$ semakin kuat. Sebagai perbandingan nilai tukar mata uang Real (R$) terhadap mata uang USD pada bulan Januari 2003 (awal pemerintahan Presiden Lula) adalah USD 1 = R$ 3,52 dan pada Desember 2008, USD 1 = R$ 2,30. Nilai tukar saat ini per Oktober 2009 adalah USD 1 = R$ 1,77.

Kinerja Ekspor - Impor Brazil tahun 2008

Neraca perdagangan Brazil pada tahun 2008 tercatat nilai total sebesar US$ 370.918.015.701 dengan saldo positif sebesar US$ 24.966.015.701 yang merupakan hasil dari :

- Total ekspor : US$ 197.942.442.909 - Total impor : US$ 172.976.427.208 Surplus sebesar US$ 24.966.015.701 (2008) sebagaimana tersebut di atas

adalah 37% lebih kecil dari surplus sebesar US$ 40.031.626.580 milyar pada tahun 2007.

Kinerja Ekspor - Impor Brazil (Januari s/d Agustus 2009)

Pada periode Januari s/d Agustus 2009, total neraca perdagangan Brazil tercatat sebesar US$ 175.894.084.756 dengan surplus (saldo positif) sebesar US$ 19.944.521.064 yang merupakan hasil dari :

- Total ekspor : US$ 97.919.302.91 - Total impor : US$ 77.974.781.94 (Sumber : SECEX/MDIC – per Agustus 2009)

Pada tahun 1987 pemerintah menunda sementara pembayaran bunga Brazil terhadap hutang-hutang luar negerinya. Krisis tahun 1980-an memberikan isyarat mengenai berakhirnya model “substitusi impor” Brasil dan membuka peluang keterbukaan perek onomian negara. (“Substitusi impor” adalah kebijakan yang dimaksudkan untuk menyuburkan indstri lokal, memproduksi barang-barang yang sebelumnya diimpor dengan melarang pembelian

manufaktur luar negeri). Pada awal tahun 1990 kebijakan perekonomian Brazil terpusat pada stabilisasi perekonomian, membuka perdagangan internasional dan investasi, dan normalisasi hubungan-hubungan dengan komunitas keuangan internasional. Yang terakhir ini, dua diantaranya dengan segera tercapai: Tarif impor berkurang (rata- rata menjadi 12%), dan pembatasan kuantitatif juga berkurang, membuat Brasil menjadi salah satu dari sangat sediit negara di dunia

dari

beberapa beberapa

(1) Menjaga inflasi dibawah kendali (2) Mengurangi secara tepat dan substansial ketidakseimbangan sosial

(3) Mencapai pertumbuhan PDB, investasi, peluang kerja dan produktivitas jangka panjang (www.brazilembassy.or.id (diunduh tgl 15 Desember 2014, pukul 13.35 wib)

Pada tahun 1998 kenaikan harga adalah terendah pada empat dekade, sekitar 2%, lebih rendah dari 2,1 % di tahun 1993 sebelum peluncuran rencana tersebut. Pada periode 1996-2000, pertumbuhan GDP kumulatif adalah 15%, rata- rata 4% pertahun, sementara pertumbuhan rata-rata per kapita adalah 2,6%. Kenaikan produktivitas industri yang mempunyai rata-rata 7% setahun pada tahun 1990-an, sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan. Karena implementasi Real Plan tersebut, aliran masuk investasi langsung melonjak 15 kali lipat, dari US$2,2 milyar pada tahun 1994 mencapai lebih dari US$33,5milyar pada tahun2000. Dengan GDP sebesar US$600 milyar pada tahun 2000, perekonomian Brasil nampak dinamis dan beragam. Antara tahun 1992-2002 nilai ekspor Brasil meningkat dari US$35,7 milyar menjadi US$60,4 milyar.

Lebih dari 70% hasil ekspor merupakan produk industri manufaktur. Uni Eropa menyerap 25,8% dari ekspor Brasil, Amerika Serikat 17,9%, Pasar Bersama Amerika Latin (MERCOSUL) 5,5%, Asia menyerap 14,5%, Amerika Latin (non-MERCOSUL) 17,6% dan sisanya didistribusikan ke beragam pasar yang lebih kecil. www.brazilembassy.or.id

(diunduh tgl 15 Desember 2014, pukul 13.35 wib) Pada tanggal 26 Maret 1991 MERCOSUL, Pasar Bersama Selatan didirikan atas prakarsa Brasil, Argentina, Paraguay dan Uruguay dengan menanda-tangani Perjanjian Asunción. Pasar bersama ini dilaksanakan dalam bentuk perlakuan bea masuk yang sama dan sebagian zona perdagangan bebas pada tanggal 1 Januari 1995. Sasaran yang ingin dicapai MERCOSUL adalah pergerakan bebas atas modal, tenaga kerja dan jasa diantara para negara anggota.

Sejak didirikannya, MERCOSUL kini telah memperluas cakupan kegiatannya antara lain dengan menanda-tangani pakta perjanjian perdagangan bebas dengan Cile dan Bolivia yang ditanda-tangani tahun 1996 dan perundingan dengan Pakta Negara-Negara Andean sedang berlangsung. Saat ini MERCOSUL tengah menjajagi kerjasama melalui perundingan dengan Uni Eropa dalam kaitan dengan zona perdagangan bebas maupun antara lain dengan CER (Perjanjian Kerjasama dan Hubungan Ekonomi Australia- New Zealand) dan SADC (Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan).

Program pasar bersama ini telah mendorong pertumbuhan luar biasa di wilayah ini dimana perdagangan intra-regional diantara keempat negara anggota tumbuh sebanyak 300% antara tahun 1990 dan 1998 dengan volume perdagangan sebesar US$ 21 milyar. Perdagangan Brasil sendiri dengan negara-negara anggota MERCOSUL tumbuh sebanyak 20% dalam kurun waktu

5 tahun terakhir dalam kurun waktu mana sebanyak 400 perusahaan joint venture Brazil dan Argentina telah menanamkan modalnya sejumlah kurang lebih US$ 2 milyar.

Sebelum tahun 2003 ekonomi Brazil selalu diguncang keadaan ekonomi dan politik yang tidak menentu terlebih - lebih pada tahun 1997 yaitu pada saat krisis keuangan dunia telah mengguncang perekonomian Brazil yang cukup serius (http://nabil-abienkl.blog.friendster.com/2014/12/ (diunduh 11 Desember 2014, pukul: 12.30 wib)).

Sejak terpilihnya Presiden Lula pada bulan Januari tahun 2003 keadaan ekonomi Brasil mulai pulih dan stabil. Pada tahun 2004 perdagangan Sejak terpilihnya Presiden Lula pada bulan Januari tahun 2003 keadaan ekonomi Brasil mulai pulih dan stabil. Pada tahun 2004 perdagangan

Berdasarkan hasil pengamatan kenaikan nilai perdagangan ini ditunjang oleh kenaikan nilai ekspor yang mencapai 32% dari tahun sebelumnya dan kenaikan nilai impor sebagai dampak dari naiknya impor barang-barang modal dan bahan baku industri sebagai akibat dari kenaikan pertumbuhan produksi industri nasional pada tahun 2004 yang mencapai 8,3%. Naiknya nilai ekspor terutama ditunjang oleh daya saing produk ekspor yang sangat tinggi, kesiapan suplai ekspor dan kestabilan nilai Real terhadap US$ pada kisaran

http://nabil abienkl.blog.friendster.com/2007/12/ (diunduh 11 Desember 2014, pukul: 12.30 wib)).

Brazil memilih memperbesar dan memperluas industri Bio-Ethanol untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya berdasarkan salah satu poin kebijakan yang diambil lula, yaitu perundang-undangan tentang Bio- security : Peraturan yang mengatur aktivitas yang berkaitan dengan material rekayasa genetika. Salah satunya mengolah hasil limbah tebu menjadi sumber bahan bakar alternatif yang disebut Bio-Ethanol . Pendapatan per kapita Negara Brasil sebesar US$ 2.590. Pendapatan ini didukung oleh beberapa sektor antara lain sebagai berikut.

1) Pertanian Hasil pertanian Negara Brasil merupakan salah satu tulang punggung utama perekonomiannya. Kurang lebih 45% dari total komoditas ekspornya berasal dari hasil-hasil sektor pertanian. Peningkatan sektor ini disebabkan karena adanya kebijaksanaan pemerintah Brasil untuk menambah lahan pertaniannya. Hasil-hasil pertanian antara lain berupa kopi (merupakan hasil terbesar), padi, kapas, coklat, tembakau, kacang kedelai, jagung, dan tebu.

2) Peternakan Jenis-jenis peternakan yang diusahakan dan dikembangkan adalah babi, kambing, domba, dan sapi. Hasilnya berupa daging, susu, kulit, dan wol. Daerah pusat peternakan terdapat di Cuyaba.

3) Perikanan Kegiatan perikanan di Negara Brasil berada di sepanjang pantai Atlantik

dan sungai-sungai di Amazon. Jenis ikan yang di hasilkan antara lain udang, croaken, sarden dan lobster.

4) Pertambangan Hasil-hasil tambangnya meliputi bijih besi (hasil besar), batu bara, perak,

emas, berlian, timah hitam, forsfat, dan bauksit.

5) Perindustrian Sektor industri di Negara Brasil berkembang dengan pesat dan memiliki peran

serta dalam menambah devisa negara. Dua pertiga kawasan industrinya terdapat di daerah Belo Horizonte, Sao Paulo, dan Rio De Jeneiro. Berikut ini jenis-jenis industri dan daerahnya :

 · Industri tekstil, terdapat di Sao Paulo.  · Industri baja, terdapat di tepi sungai Paraiba  · Industri petrokimia, terdapat di Sao Paulo, Bahia, dan Rio Do Sul.  · Industri pesawat terbang, terdapat di Embaraer Tucano.  · Industri pemrosesan dan bahan makanan dan industri semen terdapat di

Porto Alegre dan Recife.  ·Industri bahan kimia, gelas, dan minyak tanah, terdapat di Rio De Jeneiro

6) Perdagangan  ·Ekspor : Kopi, tembakau, karet, kapas, gula, coklat, baja, bauksit,

tekstil, bahan-bahan kimia dan baja.  ·Impor : Batu bara, minyak bumi, alat-alat transportasi, dan bahan- bahan karet sintetis. ( http://cicidebora.wordpress.com 17 Desember 2014 pukul 14:58 wib)

2.2.4 Bank Brazil

Bank Brazil ((Portugis) : Banco do Brasil ) adalah bank dengan aset terbesar di Brasil dan Amerika Latin, [2] dan ketiga dengan nilai pasar yang tinggi.

Bank yang mempunyai kantor pusat di Brasilia ini berdiri pada tahun 1808 dan merupakan bank yang aktif tertua di Brasil, serta salah satu lembaga keuangan tertua di dunia.

Bank ini dikendalikan oleh pemerintah Brasil, namun sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek São Paulo dan mengikuti praktik manajemen perbankan berstandar internasional ( Basel Accords ). Sejak tahun 2000, bank ini merupakan salah satu dari empat bank yang mendapatkan keuntungan terbesar di Brasil (selain Itaú Unibanco, Bradesco, dan Santander Brasil), dan memegang posisi kepemimpinan yang kuat pada perbankan ritel.

Bersama dengan Caixa Economica Federal, Banco Nacional de Desenvolvimento Econômico e Social, Bank Amazonia dan Bank Timur Laut, serta Bank Brasil merupakan salah satu dari lima bank BUMN yang dimiliki oleh pemerintah Brasil.

Menurut filosofi dari perusahaan, Bank Brasil mempunyai misi untuk menjadi bank yang kompetitif dan menguntungkan, mempromosikan

pembangunan berkelanjutan dari Brasil dan memenuhi fungsi efisien publik [3] .

Sekarang bank ini memiliki 15.133 titik layanan di seluruh negeri Brasil dan terdapat akses ke 21 negara, serta memiliki kurang lebih 5.000 cabang di

Brasil dengan karyawan sekitar 110.000, [4] di samping yang magang sebanyak 10.000 ditambah 5.000 pekerja tidak tetap.

2.2.5 Hubungan Bilateral Indonesia - Brazil

 Hubungan Politik Indonesia dan Brazil menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1953.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Brazil secara umum berlangsung baik. Kesamaan kebijakan luar negeri kedua negara yang mengutamakan mekanisme multilateral dalam penanganan berbagai masalah internasional telah memperkuat hubungan dan koordinasi serta saling mendukung antara kedua negara dalam forum kerjasama bilateral, regional dan multilateral.

Hubungan bilateral antara Indonesia dan Brazil secara umum berlangsung baik dan saat ini memasuki tahapan yang krusial dan strategis. Disamping kesamaan wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang banyak, kedua negara memiliki kesamaan pandangan dalam berbagai isu regional dan multilateral, usaha penegakan demokrasi dan HAM. Selain itu, pemerintah kedua negara juga sedang melakukan reformasi di berbagai bidang dan oleh karena itu kedua negara saling memahami tantangan yang dihadapi masing-masing dalam proses reformasi tersebut.

Brazil menilai Indonesia sebagai negara yang memiliki peranan penting bagi stabilitas di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Asia Pasifik. Sejalan dengan politik luar negeri yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, Pemerintah Brazil mendukung integritas wilayah NKRI dan langkah-langkah reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam pemajuan HAM dan demokrasi.

Terdapat keinginan kuat dari kedua negara untuk terus berupaya meningkatkan hubungan kerjasamanya di berbagai bidang. Hal ini dapat dilihat dari antara lain kegiatan saling kunjung antara kepala negara, pejabat, anggota parlemen, pelaku ekonomi dan masyarakat kedua negara. Kunjungan kenegaraan

Presiden Brazil, Liuz Inácio Lula da Silva ke Indonesia pada tanggal 12 Juli 2008 yang merupakan kunjungan pertamanya sejak menjabat sebagai Kepala Negara Brazil dan merupakan kunjungan Kepala Negara Brazil yang kedua setelah kunjungan Presiden Fernando Henrique Cardoso pada bulan Januari 2001 mempunyai arti penting bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Sementara itu Presiden RI melakukan kunjungan balasan ke Brazil pada tanggal

18 November 2008 dalam rangkaian menghadiri pertemuan puncak negara anggota APEC di Lima, Peru. Kegiatan saling kunjung antara Kepala Negara ini memiliki arti penting tersendiri bagi peningkatan hubungan bilateral Indonesia – Brazil, mengingat pada tahun 2008 hubungan diplomatik Indonesia - Brazil memasuki usia 55 tahun. Kunjungan tersebut akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan dan memperkuat kerjasama Indonesia – Brazil baik dalam forum multilateral maupun bilateral yang pada akhirnya mendorong serta meningkatkan kerjasama kedua negara yang saling menguntungkan di berbagai bidang khususnya ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk promosi citra Indonesia di Brazil.

Sebagai tindak lanjut penandatanganan Kemitraan Strategis Indonesia - Brazil pada saat kunjungan resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Brazil pada 18 November 2009, pada tanggal 14 – 16 Oktober 2009 telah dilangsungkan Sidang Ke 1 Komisi Bersama Indonesia – Brazil yang dikhususkan untuk membahas Rencana Aksi dari Kemitraan Strategis yang telah disepakati sebelumnya.

Selain menyepakati Rencana Aksi Kemitraan Strategis, dalam kesempatan pertemuan tersebut delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Deplu Duta Besar Retno L.P. Marsudi dan Brasil dipimpin oleh Duta Besar Roberto Jaguaribe, telah membahas prioritas hubungan bilateral kedua negara utamanya dalam upaya memajukan investasi, pedagangan, pertanian dan energi.

 Hubungan Ekonomi Dan Perdagangan Di bidang ekonomi, hubungan kedua negara berjalan cukup baik. Neraca perdagangan kedua negara masih relatif kecil bila dibandingkan dengan potensi

yang dimiliki oleh kedua negara, namun pada tahun-tahun terakhir ini tercatat peningkatan yang signifikan dalam hubungan perdagangan Brazil merupakan mitra dagang utama Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

Ekspor utama Indonesia ke Brazil antara lain : karet alam dan produk karet, benang tekstil polyester, kakau, minyak kelapa sawit, tembaga dan spare- parts mobil. Sedangkan impor utama dari Brazil antara lain biji besi, kedelai, pulp, kapas, gula tebu, tembakau, suku cadang kendaraan bermotor, lem kayu dan kulit.

Untuk mempromosikan hubungan dagang, ekonomi dan pariwisata antara kedua negara telah dilakukan upaya antara lain mengangkat beberapa Konsul Kehormatan RI di beberapa kota besar Brazil yakni, São Paulo, Rio de Janeiro, Belo Horizonte dan Recife. Disamping itu, telah diresmikan Camara de Comércio Indonesia – Brazil (Kamar Dagang Indonesia –Brazil) di São Paulo.

Dalam upaya meningkatkan kegiatan promosi dagang Indonesia di Brazil maka telah didirikan ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) di São Paulo. Pendirian ITPC di São Paulo tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri RI No.168/PO/X/97/01 tahun 1997 dan Surat Kepala BPEN No.489/BPEN/XI/2003 dan mendapat autorisasi atau ijin untuk beroperasi dari Pemerintah Brazil berdasarkan Nota Dinas dari Kementerian Luar Negeri Brazil No. : CGPI/DAOCII/DAC/DIM/008/DIMU-BRAS-INDO tertanggal 17 Desember 2003.

 Situasi Terkini Dalam beberapa tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia –Brazil mengalami

peningkatan yang sangat tajam, dimana pada tahun 2006 sebesar USD 1.131.999.211 yang terdiri dari ekspor Indonesia ke Brazil sebesar USD 650.193.261 dan impor Indonesia dari Brazil sebesar USD 481.805.950. Dengan demikian surplus bagi Indonesia sebesar USD 168.387.311. Dibandingkan dengan total perdagangan kedua negara dalam periode yang sama tahun 2005 yang sebesar USD 954.609.972 maka total perdagangan periode tahun 2006 mengalami peningkatan yang sangat tajam, dimana pada tahun 2006 sebesar USD 1.131.999.211 yang terdiri dari ekspor Indonesia ke Brazil sebesar USD 650.193.261 dan impor Indonesia dari Brazil sebesar USD 481.805.950. Dengan demikian surplus bagi Indonesia sebesar USD 168.387.311. Dibandingkan dengan total perdagangan kedua negara dalam periode yang sama tahun 2005 yang sebesar USD 954.609.972 maka total perdagangan periode tahun 2006 mengalami

Neraca Perdagangan Indonesia – Brazil

2004 s/d 2008 (Dalam US$) Tahun

Ekspor (A)

Total (A+B) Saldo Indonesia Ke Brazil

Impor (B)

Negatif / Positif 2004

Dari Brazil

1.302.915.601 -44.335.817 (Jan-Agustus)

(Sumber : SECEX / MDIC )

Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Brazil 2008 berhasil mencapai rekor baru yaitu berhasil menembus angka lebih dari 2 milyar USD, tercatat total perdagangan adalah sebesar US$ 2.252.6683195 dengan komposisi impor Indonesia dari Brazil sebesar US$ 1.143.062.144 dan ekspor Indonesia ke Brazil sebesar US$ 1.109.606.051, berarti surplus (saldo positif) sebesar US$ 33.456.093

untuk Brazil. Sedangkan neraca perdagangan kedua negara periode Januari – Agustus 2009 berjumlah USD 1.302.915.601 dengan jumlah ekspor Brazil ke Indonesia sebesar USD 673.625.709 dan jumlah impor sebesar USD 629.289.892 dengan demikian tercatat jumlah surplus untuk Brazil sebesar USD 44.335.817.

Dibawah ini adalah tabel yang menjelaskan tingkat pertumbuhan ekonomi di Negara Brazil dari tahun 1995 hingga 2007, sejak masa kepemimpinan Fernando Henrique Cardoso sampai masa periode kepemimpinan Luis Ignacio Lula da Silva.

Pertumbuhan Ekonomi Brazil

GDP PER KAPITA GDP PER KAPITA Tahun

GDP

GDP

(dalam US$) 2007

(dlm milyar R$ (dlm milyar US$

(dalam R$)

2,604 Sumber: IBGE - Brazil in figures volume

 Hubungan Pendidikan Dan Sosial Budaya Pada saat ini Indonesia dan Brazil telah memiliki payung kerjasama

pendidikan dan dengan kesepakatan tersebut maka kerjasama dalam bidang pendidikan utamanya pertukaran pengajar, peneliti dan siswa ; proyek penelitian bersama untuk mengembangkan sumber daya manusia di universitas ; pertukaran dokumen dan publikasi dari hasil penelitian bersama; bantuan teknis bagi pengembangan dan pelatihan pengajar dan sebagainya dapat meningkat secara lebih signifikan di masa depan.

Sebagian besar berita tentang Indonesia yang dimuat pada beberapa media massa Brazil umumnya diambil dari kantor-kantor berita asing dan cukup positif dan faktual. Dengan adanya partisipasi beberapa jurnalis dari beberapa media terkemuka di Brazil dalam kegiatan JVP FEALAC di Indonesia selama 2 tahun terakhir maka diharapkan akan menciptakan opini yang positif tentang Indonesia di Brazil.

Selain itu, guna meningkatkan hubungan bilateral Indonesia – Brazil di bidang sosial budaya, khususnya “ people to people ”, makan bersama pada saat peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Brazil, yang diselenggarakan pada bulan November 2008, maka telah diselenggarakan

serangkaian kegiatan yang akan dipusatkan di kota Rio de Janeiro, Sao Paulo dan Recife. Tujuannya adalah dengan semakin dikenalnya Indonesia di Brazil maka akan mendorong minat wisatawan Brazil untuk berkunjung ke Indonesia serangkaian kegiatan yang akan dipusatkan di kota Rio de Janeiro, Sao Paulo dan Recife. Tujuannya adalah dengan semakin dikenalnya Indonesia di Brazil maka akan mendorong minat wisatawan Brazil untuk berkunjung ke Indonesia

 Hubungan Kekonsuleran Berdasarkan catatan KBRI jumlah warga negara Brazil yang melakukan

kunjungan ke Indonesia rata-rata setiap tahunnya sekitar 300 orang. Jumlah ini kemungkinan akan terus meningkat oleh karena pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan kepada warga negara Brazil dalam proses aplikasi visa dengan memasukkan Brazil dalam daftar negara yang mendapatkan fasilitas Visa Saat Kedatangan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. M.01.IZ.01.10 Tahun 2005.

Saat ini Indonesia dan Brazil telah memiliki kesepakatan dalam hal Visa Exemption untuk paspor diplomatik atau dinas (untuk kunjungan sampai dengan

14 hari) yang ditanda tangani pada tanggal 12 Juli 2008 di Jakarta, pada saat kunjungan Presiden Lula ke Indonesia.

 Hubungan Pertahanan Dan Keamanan Di bidang hankam, hubungan bilateral antara Indonesia-Brazil pada

umumnya berlangsung baik. Secara resmi hubungan di bidang hankam telah dimulai sejak tahun 1978 dengan menempatan Atase Pertahanan secara resiprokral. Namun demikian, potensi peluang kerjasama di bidang hankam antara kedua negara belum dimanfaatkan secara optimal.

Di wilayah Amerika Selatan, Brazil memiliki kekuatan militer terbesar dengan jumlah 673.470 personil aktif yang terdiri dari AD, AL dan AU. Industri pertahanan Brazil seperti Embraer, Emgepron, Imbel, Avinras, Mectron, Britannite, Forjas, Taurus, CBC dan Aeroelectronica merupakan industri pertahanan yang kuat di kawasan. Brazil memiliki keunggulan dalam teknologi bidang kedirgantaraan, persenjataan dan amunisi, informatika, eletronika, bio- teknologi.

2.3 Pemenuhan Kebutuhan Akan SDM, Infrastruktur yang Dilakukan Untuk Menunjang Perekonomian

2.3.1 Ketenagakerjaan Brazil