Perhitungan percepatan gerak pada trolly

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5

PERHITUNGAN PERCEPATAN GERAK PADA TROLLY DENGAN
PERSAMAAN HUKUM II NEWTON DAN GLBB
Oleh :
Hasan Nuurul H.

(15030184084)

Puji Rahayu

(15030184081)

KELAS : PFC 2015
ABSTRAK
Percobaan hukum newton tentang gerak ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan
trolly yang dihitung menggunakan persamaan hukum II newton dan gerak lurus berubah beraturan,
untuk mengetahui pengaruh percepatan trolly terhadap penambahan massa beban, dan untuk
mengetahui hubungan antara waktu tempuh trolly dengan percepatan pada trolly. Metode yang
digunakan dalam percobaan ini untuk arah bidang datar dan arah bidang miring


adalah

menimbang massa trolly dan beban, kemudian merangkai alat, menentukan jarak lintasan pada
papan luncur, menarik dan melepaskan trolly kemudian menghitung waktu tempuh dan
mengulangi percobaan sebanyak 5 kali manipulasi dan 3 kali pengulangan dengan manipulasi
massa beban(m2) pada arah bidang datar dan manipulasi sudut kemiringan(α) untuk arah bidang
miring. Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh perbedaan nilai percepatan pada
perhitungan menggunakan persamaan hukum newton dengan persamaan GLBB. Salah satu contoh
percobaan trolly pada arah bidang datar. Untuk percepatan yang dihitung menggunakan rumus
hukum II newton diperoleh nilai a sebesar 2,08 m/s2 sedangkan percepatan yang dihitung
menggunakan rumus GLBB diperoleh nilai a sebesar ( 0,84±0,10) m/s2 dengan taraf ketelitian
sebesar 89,00%. Hal tersebut menunjukan adanya perbedaan yang disebabkan salah satunya
diabaikan gaya gesek pada trolly.

I. PENDAHULUAN

bergerak. Selain contoh tersebut ada

Dalam kehidupan sehari-hari


banyak lagi benda yang dapat bergerak,

kita pasti menggunakan berbagai

yaitu: katrol, sepeda, mobil, trolly, dan

macam benda yang mempunyai

lain sebagainya. Untuk bergerak benda –

massa yang berbeda dan dapat

benda tersebut memiliki gaya yang

bergerak. Seperti saat seseorang

mendorong atau menariknya, dengan

mendorong


demikian

tersebut

gerobak,

memiliki

gerobak

massa

dan

benda

tersebut

memiliki


kecepatan dan percepatan. Percepatan

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

1

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
yang dimiliki oleh suatu benda
mempunyai

dengan

Issac Newton (1642 – 1727 )

tentang


menerbitkan sebuah paper yang amat

gerak, khususnya hukum II newton,

monumental dan bahkan menjadi sebuah

dan juga berhubungan dengan gerak

buku dasar yang melandasi seluruh teori

lurus berubah beraturan. Adapun

tentang gerak benda. Dalam bukunya

tujuan dari percobaan ini adalah

menyatakan tiga pokok pernyataan, yang

untuk menentukan nilai percepatan


dikenal dengan tiga hukum Newton. Tiga

trolly yang dihitung menggunakan

hukum Newton inilah yang menjadi

persamaan hukum II newton dan

landasan ilmu mekanika hingga saat ini

gerak

(Ishaq.2007).
Hukum Newton 1
“ Jika resultan gaya (jumlah

prinsip

hubungan


II. DASAR TEORI

hukum

newton

lurus

berubah

beraturan(GLBB),

untuk

mengetahui pengaruh percepatan
trolly (a) terhadap penambahan
massa

beban


(m2),

dan

untuk

seluruh gaya) pada sebuah benda nol,
maka kecepatan

benda tidak berubah

mengetahui hubungan antara waktu

(tetap)” (Ishaq.2007).
Hukum Newton pada dasarnya

tempuh trolly (t) dengan percepatan

menyatakan bahwa setelah benda secara


pada trolly (a). Adapun rumusan

alami

masalah dari percobaan ini adalah

keadaannya, kecuali ada gaya yang

“Berapakah percepatan trolly yang

mengganggu keadaan ini. Artinya jika

dihitung

menggunakan

benda mula-mula diam, maka ia akan

persamaan hukum II newton dan


tetap diam. Tapi jika semula benda

gerak lurus berubah beraturan?”,

bergerak dengan kecepatan tetap v , maka

“Bagaimanakah

pengaruh

akan tetap bergerak dengan kecepatan (v)

terhadap

juga dalam bahasa matematis, dituliskan

penambahan massa beban ?”, dan
tempuh trolly dengan percepatan

sebagai berikut :

∑F = 0
Hukum II newton
“Jika resultan gaya pada suatu

pada trolly?”.

benda tidak nol, maka benda akan

dengan

percepatan

trolly

“Bagaimana hubungan antara waktu

cenderung

mengalami

memertahankan

perubahan

kecepatan.”

(Ishaq.2007).
Makna dari Hukum II newton ini
adalah
Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

jika

ada

gaya

yang

tidak
2

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
berimbang

terjadi pada sebuah

terletak dalam satu garis lurus. Dalam

benda, maka benda yang semula

ungkapan matematis hukum aksi – reaksi

diam

ini adalah :

akan

bergerak

dengan

∑F aksi = - ∑F reaksi
Suatu benda dikatakan bergerak

kecepatan tertentu, atau jika benda
semula bergerak dapat menjadi
diam (kecepatan nol). Bertambah
kecepatannya atau melambat karena
dipengaruhi gaya luar tadi. Dalam
bahasa

matematika

hal

ini

diungkapkan dalam rumus Hukum

apabila terjadi perubahan posisi benda
terhadap sebuah titik acuan, salah satu
gerak lurus yang bekerja pada benda
adalah gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) yaitu gerak dengan

lintasan

berupa garis lurus, dan kecepatannya

Newton yang amat terkenal yaitu :
∑F = m.a

selalu berubah secara beraturan setiap

dimana a adalah percepatan, m

waktu. (Ishaq.2007)
Fenomena gerak

adalah massa, dan ∑F merupakan
gaya total. Simbol ∑ (sigma) berarti
“jumlah dari”; F adalah gaya,
sehingga ∑F berarti jumlah vektor
dari semua gaya yang bekerja pada
benda

benda

didefiisikan

tersebut,

sebagai

gaya

yang

Hukum II newtonI
“ Setiap gaya (gaya aksi)
mengenai

sebuah

dipengaruhi gaya sangat sesuai dengan
Hukum

II

didefinisikan

benda

akan menghasilkan

gaya (gaya

reaksi)

besar

berlawanan

sama
arah

pada

Newton.

Yang

sebagai

bisa

perubahan

momentum tiap detik. Karena momentum
adalah perkalian massa dengan kecepatan
gerak yang dapat dituliskan :

F=

dp
dt

F=

d( mv)
dt

kedua, maka kedua benda tersebut
yang

yang

total.

(Giancoli.2001)

yang

benda

F=m

F=m a

dan
benda

pertama.” (Ishaq.2007).
Sifat pasangan gaya aksi
reaksi adalah besar dari kedua gaya

dv
dt

Ditinjau

suatu

kereta

(trolly)

bermassa m benda diatas papan luncur
digerakkn oleh beban W = m.g (gambar
1).

adalah sama. Arah gaya aksi dengan
reaksi berlawanan dan kedua gaya
Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

3

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
miring

keatas,

maka

berlaku

persamaan :
Gambar 1
Trolly
mengalami
Trolly
pada arah bidang datar

pergerakan

dan

∑ F=m a

mempunyai

hokum Newton II dan gaya gesekan

−m1 g sin α +m2 g= Δm a
m2 g−m1 g sin α =( m 1+m2 ) a
m 2 g−m1 g sin α
a=
( m1+m2)
Karena trolly tersebut bergerak

pada roda trolly diabaikan, yang

dengan percepatan a, jika jarak yang

dapat dituliskan :
∑ F=m a
T 1−T 2+ w=Δm a
m2. g= ( m1+m2 ) a

ditempuh dan waktunya diukur akan

percepatan

tertentu

saat

digantungkan beban (m2). Berlaku

berlaku :
s = ½ a.t2
Atau dapat dituliskan :
a = 2s/ t2
Gerak pada trolly merupakan

Sehingga untuk mencari percepatan
yang

dialami

trolly

dapat

dirumuskan:

dimana jarak yang ditempuh benda

m2 . g
a=
(m1+m 2)

disetiap satuan waktu tidak sama besar,

Jika trolly tersebut berada
pada

bidsng

prinsip gerak lurus berubah beraturan

miring

yang

membentuk sudut α terhadap bidang
datar seperti pada gambar di bawah

tetapi arah gerak tetap. Karena nilai
jarak tempuh seriap satuan waktu
berbeda yang berate terdapat perubahan
kecepatan.

Bila

perubahan

tersebut

maka perubahan kecepatan tersebut

ini (gambar 2).

beraturan.
III. METODE PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan

Gambar 2
Trolly pada arah bidang miring

Dengan

mengabaikan

a) Papan luncur

1 buah

b) Katrol

1 buah

c) Trolly
m2 g
d) Beban (kayu)

1 buah

e) Meteran

1 buah

f) Neraca analitik

1 buah

g) Stop watch

1 buah

h) Benang nilon

1 buah

gaya

gesekan pada trolly untuk gerak

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

1 set

4

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
2. Gambar Rancangan Percobaan

ditentukan,

yang

dapat

diukur

menggunakan stop wacth.
Variabel Kontrol = massa trolly
(m1), jarak lintasan (s)
Definisi

Operasional

Variabel

trolly

yang

timbang

neraca

analitik.

kontrol :
1. Massa

Gambar 1. Trolly pada Arah Bidang Datar

menggunakan

Massa trolly ini dikontrol sebesar
654,00 gram.

m1

2. Jarak antara titik awal sampai titik

α

m2 g akhir. Jarak ini dikontrol sebesar

Gambar 2. Trolly pada Arah Bidang
Miring

76,00cm.
b)

3. Variabel-variabel Percobaan :
a)

Percobaan 1 (Arah

Percobaan 2 (Arah Bidang
Miring)

Variabel

manipulasi

=

sudut

kemiringan (α)

Bidang Datar)
Variabel manipulasi = Massa

Definisi

operasional

variabel

beban (m2)

manipulasi: Sudut kemiringan yang
varibel

digunakan semakin lama semakin

manipulasi : massa beban yang

besaryang dicari dengan membagi

digunakan

lama,

ketinggian dengan kemiringan atau

semakin besar, yang ditimbang

dengan sin α. Dilakukan 5 kali

dahulu dengan neraca analitik

manipulasi sudut kemiringan yaitu

yang

0,06; 0,08; 0,09; 0,14; dan 0,17.

Definisi

operasional
semakin

dilakukan

5

kali

manipulasi massa yaitu 115,00

Variabel Respon = waktu (t)

g; 147,00 g; 192,70 g; 209,80;

Definisi Operasional Variabel respon :

dan 235,00 g.

Waktu tempuh dialami trolly sampai

Variabel Respon = waktu (t)

jarak yang sudah ditentukan, yang

Definisi Operasional Variabel

dapat

respon :Waktu tempuh dialami

wacth.

diukur

menggunakan

stop

trolly sampai jarak yang sudah

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

5

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
Variabel Kontol = massa trolly

trolly

(m1), massa beban (m2), dan

bersamaan mengukur waktu tempuh

jarak lintasan (s)

trolly saat melintasi jarak lintasan.

Definisi Operasional Variabel

Megulangi langkah-langkah tersebut

kontrol :

sebanyak 5 kali percobaan 3 kali

1. Massa trolly yang ditimbang

pengulangan dengan massa beban

menggunakan

dan

secara

neraca

(m2) yang berbeda yaitu 115,00 g;

analitik. Massa trolly ini

147,50 g; 192,70 g; 209,00 g; dan

dikontrol

235,00 g.

sebesar

gram.
2. Massa

654,00

b. Percobaan 2
beban

ditimbang

yang

Langkah percobaan

menggunakan

3. Jarak

antara

titik

tetapi
awal

miring.

dikontrol sebesar 76,00 cm.

trolly

sebagai

itu

merangkai

percobaan, mengukur jarak
lintasan pada papan luncur,
lalu memberi beban (m2) yang
pada

dengan

sudut

0,06; 0,08; 0,09; 0,14; dan 0,17

m2.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

peralatan seperti rancangan

digantungkan

langkah-

kemiringan (α) yang berbeda yaitu

sebagai m1 dan menimbang
Setelah

Mengulangi

pengulangan

beban

percobaan

sebanyak 5 kali percobaan 3 kali

a. Percobaan 1
massa

langkah

langkah seperti percobaan pertama

Langkah-langkah Percobaan

massa

pada

kedua munggunakan arah bidang

sampai titik akhir. Jarak ini

Menimbang

kedua sama

seperti langkah percobaan pertama

neraca analitik. Massa

4.

dilepaskan

benang

Berdasarkan

percobaan

untuk

menentukan percepatan trolly pada arah
bidang datar dan arah bidang miring
didapatkan hasil sebagai berikut:
Percobaan 1 (arah bidang datar)

yang terhubung dengan katrol

Tabel 1. Data Hasil Percobaan 1

hingga trolly dapat berjalan
pelan

dipercepat.

selanjutnya

yaitu

Langkah
menarik

ujung trolly ke ujung jarak
lintasan

kemudian

ditahan,

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

6

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
Perc.
Ke-

dengan m1= 654,00 g; s= 76,00 cm

2,0
2,0
1,8
1,8
1,8
1,8
1,4
1,4
1,4
1,2
1,2
1,2
1,0
1,0
1,0

1.
2.
3.
Percobaan 2 (arah bidang miring)
Tabel 2. Data Hasil Percobaan 2
Perc
. Ke1.

2.
3.
4.

5.

(t±0,1)
s
1,0
1,0
1,2
1,2
1,4
1,4
1,6
1,6
1,6
2,0
2,0
2,0
2,2
2,2
2,2

a(Hk.New
ton)m/s2
2,64

2,50
2,43
2,10

1,89

a(GLBB)
m/s2
1,52
1,52
1,05
1,05
0,77
0,77
0,59
0,59
0,59
0,38
0,38
0,38
0,31
0,31
0,31

a(Hk.Newto
n)m/s2

(t±0,1)s

4.
5.

a(GLBB)
m/s2
0,38
0,38
0,46
0,46
0,46
0,46
0,77
0,77
0,77
1,05
1,05
1,05
1,52
1,52
1,52

1,46
1,79
2,21
2,37
2,58

hukum II newton sebagai berikut :
a=

m2 . g
(m1+m 2)

Sedangkan menggunakan persamaan gera
lurus berubah beraturan(GLBB) sebagai
berikut:
2
a = 2s/ t

Dari persamaan rumus di atas maka
didapatkan nilai percepatan (a) pada
percobaan

1

dengan

menggunakan

dengan m1= 654,00 g; m2= 295,00 g;

persamaan Hukum II newton sebesar 2,08

dan s= 76,00 cm

m/s2

Untuk percobaan 1(arah pada
bidang

datar),

dimana

untuk

dan

menggunakan

persamaan

(0,84±0,11)

m/s2dengan

GLBBsebesar
ketidakpastian

11,00

%

dan

taraf

menentukan percepatan (a) dengan

ketelitian

melakukan

grafik hubungan antara percepatan (a)

manipulasi

terhadap

massa beban(m2). Kemudian untuk

sebesar

89,00%.

diperoleh

dengan massa beban(m2) sebagai berikut:

mendapatkan percepatan (a) dapat
digunakan

dengan

persamaan

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

2015

7

Laporan Praktikum Fisika Dasar

2015

M-5
grafik hubungan antara a
dengan m2
percepatan (a)

2

didapatkan nilai percepatan (a) pada
percobaan

1.5
0.5
0.1

0.15

0.2

2

dengan

menggunakan

persamaan Hukum II newton sebesar 2,31

f(x) = 8.99x - 0.77
R² = 0.89

1
0

Dari persamaan rumus di atas maka

Linear ()

m/s2
0.25

massa beban (m2)

dan menggunakan persamaan

GLBB sebesar (0,70±0,14) m/s2 dengan
ketidakpastian
ketelitian

Dari grafik di atas dapat kita

14,00

sebesar

%

dan

86,00%.

taraf

diperoleh

grafik hubungan antara percepatan (a)

analitis hubungan antara percepatan

dengan sudut kemiringan (α)

(a) dengan massa beban (m2) yaitu

berikut:

semakin tinggi massa beban maka

sebagai

Grafik hubungan antara a
dengan α

percepatan pada trolly juga semakin
1.5

cepat. Dapat disimpulkan hubungan
percepatan (a)

antara percepatan dengan massa
beban berbanding lurus yang dapat
dilihat dari grafik di atas.
Kemudian Untuk percobaan

1

f(x) = - 8.29x + 1.59
R² = 0.78

0.5
0
0.04

2(arah pada bidang miring), dimana

Linear ()

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

sudut (α)

untuk menentukan percepatan (a)
dengan

melakukan

terhadap

sudut

Dari grafik di atas dapat kita analitis

manipulasi
(α).

hubungan antara percepatan(a) dengan

mendapatkan

sudut kemirigan(α) yaitu semakin tinggi

dapat digunakan

sudut kemiringan maka percepatan pada

dengan persamaan hukum II newton

trolly semakin lambat. Dapat disimpulkan

sebagai berikut :

hubungan antara percepatan dengan sudut

Kemudian

untuk

percepatan (a)

a=

kemiringan

m 2 g−m1 g sin α
( m1+m2)

kemiringan

berbanding terbalik yang

dapat dilihat dari grafik di atas.
Hasil yang diperoleh dari percobaan

Sedangkan menggunakan
persamaan gera lurus berubah

1 dan 2 untuk mencari percepatan trolly

beraturan(GLBB) sebagai berikut:

menggunakan

a = 2s/ t2

persamaan

hukum II

newton dan GLBB tidak sama. Perbedaan
ini terjadi karena perhitungan dengan

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

8

0.16

0.18

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
menggunakan persamaan Hukum II

diperoleh nilai rata – rata percepatan

Newton mengabaikan gaya gesek

(a) dengan menggunakan hukum II

pada trolly terhadap bidang, massa

newton

tali dan momen inersia pada katrol.

menggunakan

Faktor lainnya yang menyebabkan

sebesar (0,70±0,14) m/s2 dengan taraf

perhitungan berbeda adalah kurang
telitinya

dalam

membaca

waktu

mengukur

dan

tempuh.

Nilai

pada

beban(m2)

lebih

lama.

dengan percepatan pada trolly yaitu
berbanding terbailk. Semakin banyak
waktu

V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa :
menggunakan
newton II

diperoleh nilai rata – rata pada
arah bidang datar sebesar 2,08
dan

(GLBB)

(0,84±0,11) m/s2 dengan
ketelitian
pada

arah

jarak

diperlukan

untuk

tertentu

maka

percepatan akan semakin lama, begitu
juga sebaliknya semakin sedikit waktu
diperlukan

maka

percepatan

semakin cepat.
Adapun saran dari penulis yakni:
1. Cek

seluruh

digunakan,

alat

yang

akan

karena

alat

mempengaruhi hasil praktikum.

menggunakan

persamaan gerak lurus berubah
beraturan

yang

mencapai

yang

1. Percepatan (a) pada trolly yang

m/s2

digantungkan.

berbanding lurus.
3. Hubungan antara waktu tempuh trolly

oleh gaya berat ke bawah.

persamaan hukum

massa

percepatan dengan massa beban(m2)

bergerak ke atas yang dipengaruhi

dihitung

trolly

pula, begitu juga sebaliknya. Artinya

ini

disebabkan trolly di bidang miring

yang

GLBB

percepatan pada trolly semakin cepat

bidang

Hal

terhadap

dan

Semakin berat massa beban(m2) maka

miring lebih kecil sehingga waktu
tempuh

persamaan

berpengaruh

datar dan bidang miring berbeda
percepatan

m/s2

2,31

ketelitian sebesar 86,00%
2. Percepatan gerak
pada

percepatan gerak trolly pada bidang
karena

sebesar

89,00%.

beban

terlepas,

jangan

sebesar

sampai beban terbentur dengan

taraf

lantai karena bisa menyebabkan

Sedangkan

bidang

2. Saat

miring

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

ketidak-

akuratan

dalam

menghitung waktu tempuh.

9

2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar
M-5
3. Saat

akan

menggunakan

stopwatch, tekan stopwatch
bersamaan

dengan

saat

melepas

trolly

agar

pehitungan

waktu

bias

akurat.
4. Saat

mencatat

praktikum

hasil

usahakan

cek

kembali apakah benar atau
salah, karena hal itu memiiki
pengaruh

yang

besar

terhadap akhir perhitungan
5. Saat

selesai

melakukan

percobaan, diskusikan hasil
percobaan

dengan

coas/

dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C.2001.Fisika
Jilid

I

Edisi

Keilma.Jakarta:Erlangga.
Ishaq, Mohamad.2007.Fisika Dasar
Edisi

2.Yogyakarta:Graha

Ilmu.
Tim

Fisika

Dasar.2015.Panduan

Praktikum

Fisika

Dasar

I.Surabaya:UNIPRESS
UNESA.

Diseminarkan Tanggal 18 Desember 2015

10

2015

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22