PENGERTIAN ILMU PERBANDINGAN HUKUM TATA

HUBUNGAN ANTARA ILMU PERBANDINGAN HUKUM TATA
NEGARA DENGAN HUKUM TATA NEGARA DAN ILMU
NEGARA

TUGAS INDIVIDU
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ilmu Perbandingan Hukum Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Jember

Oleh :
Marcellino rachmat wijaya
(110710101244)

P R O G R A M S T U D I I L M U H U KU M
FA K U LTA S H U K U M
UNIVERSITAS JEMBER
20 14

BAB 1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara merupakan gejala kehidupan umat manusia di

sepanjang sejarah umat manusia.Konsep negara berkembang
mulai dari bentuknya yang paling sederhana sampai dengan
yang paling kompleks di zaman sekarang. Sebagai bentuk
organisasi kehidupan bersama dalam masyarakat. Sebagai
bentuk organisasi kehidupan bersama dalam masyarakat, negara
selalu menjadi pusat perhatian dan obyek kajian bersama
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan manusia,Banyak
cabang Ilmu pengetahuan yang menjadikan negara sebagai
obyek kajiannya seperti Ilmu politik, Ilmu kenegaraan, Hukum
Tata negara.
Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan dalam
kotak-kotak yang terpaku mati (compartmentization).Oleh karena
itu tidak mungkin ilmu tersebut berdiri sendiri terpisah satu sama
lainnya tanpa adanya pengaruh dan hubungan. Dan dalam hal ini
ilmu negara sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial
sebagaimana halnya dengan ilmu politik, hukum, kebudayaan,
ekonomi, psikologis, dan lain sebagainya merupakan cabang dari
ilmu pengetahuan sosial yang khusus.Semua ilmu-ilmu sosial
khusus ini secara bersama-sama akan membentuk suatu ilmu
sosial umum yang akan tersalur ke dalam ilmu induknya.Oleh

karena itu ilmu negara sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan sosial umumnya harus bekerja sama dengan
cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial lainnya karena dapat
memberi dan menerima pengaruhnya dan bantuan jasanya satu
sama lain yang saling memerlukan sehingga dapat saling
mengisi dan lengkap melengkapi, sehingga terwujud hubungan
komplementer. Karenanya akan lebih bermanfaat bila memahami
objek yang diselidikinya.Pun terdapat hubungan secara
interdependen di antara cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial
itu dengan yang lainnya, dikarenakan mempergunakan metode
dan teknik yang sama. Metode dan teknik ilmu pengetahuan
sosial pada umumnya dipergunakan pula oleh hampir semua
cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial pada khususnya, seperti
ilmu negara, ilmu hukum, ilmu politik dan lain sebagainya.
Dalam hubungan secara khusus antara ilmu negara
dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan sosial tertentu,
dimaksudkan
adanya
hubungan
yang

pada
pokoknya
dititikberatkan dan digolongkan kepada objek penyelidikan yang
sama yaitu; negara. Hal ini nampak dengan jelas hubungan
khusus antara ilmu negara dengan ilmu politik, ilmu hukum tata

negara dalam arti luas dan ilmu hubungan antara ilmu negara
dengan ilmu hukum administrasi negara.
B. Rumusan masalah
Bagaimana hubungan antara Hukum Perbandingan Tata Negara
Dengan Hukum Tata Negara dan Ilmu Negara?

C. Tujuan penulisan
Untuk Mengetahui hubungan antara Hukum Perbandingan Tata
Negara Dengan Hukum Tata Negara dan Ilmu Negara

BAB II. PEMBAHASAN
HUBUNGAN NEGARA DENGAN ILMU NEGARA
Pengertian Hukum Tata Negara
Hukum tata Negara berasal dari bahasa Belanda

“staatsrecht” dalam bahasa Indonesia berarti hukum negara.
Hukum negara dalam kepustakaan di Indonesia berarti menjadi
hukum tata negara. Dalam bahasa Inggris, Hukum Tata Negara
dipergunakan istilah “Constitutional Law”, ini didasarkan dalam
hukum tata negara unsur konstitusi yang lebih menonjol. Hukum
Tata Negara dalam arti luas meliputi juga Hukum Tata Usaha
Negara atau Hukum Administrasi Negara (yang mencakup
Hukum Tata Pemerintahan).Menurut Van Praag, baik hukum tata
negara maupun hukum tata usaha negara adalah suatu sistem
delegasi dari peraturan-peraturan tentang kekuasaan yang
bertingkat-tingkat.1 Berikut adalah beberapa definisi Hukum Tata
Negara menurut beberapa pakar:
1. Prof. Mr. Dr. J.H.A. Logemann
a. Hukum Tata negara ialah serangkaian kaidah hukum
mengenai
jabatan atau kumpulan jabatan di dalam negara dan
mengenai
lingkungan berlakunya hukum dari suatu negara.
b. Hukum Tata Negara ialah hukum organisasi negara
(hukum

mengenai organisasi negara).
2. Prof. Mr. W.F. Prins
Hukum Tata Negara ialah hukum yang menentukan
aparatur negara hukum yang fundamental yang langsung
berhubungan dengan setiap warga masyarakat.
3. Prof. Mr. Dr. C. van Vollenhoven
Hukum Tata Negara merupakan hukum tentang distribusi
kekuasaan negara.
4. Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn

Hukum Tata Negara (dalam arti sempit) ialah hukum yang
menunjukan orang yang memegang kekuasaan pemerintahan
dan batas-batas kekuasaannya.
5. A.V. Dicey (sarjana Inggris)
Hukum Tata Negara ialah seluruh peraturan yang secara
langsung atau tidak langsung mengenai pembagian kekuasaan
dan pelaksanaan yang tertinggi dalam suatu negara.
6. Maurice Duverger (sarjana Prancis)
Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur organisasi
dari tugas-tugas politik dari suatu lembaga negara.

7. Prof. Mr. R. Djokosutono
Hukum Tata Negara ialah hukum mengenai Konstitusi
Negara dan Konstelasi Negara, dank arena itu Hukum Tata
Negara disebut juga Hukum Konstitusi Negara (Constitutional
Law).
Sumber-sumber Hukum Tata Usaha Negara Indonesia
Sumber hukum formal dalam Hukum Tata Negara
Indonesia, antara lain:
1. Undang-Undang Dasar 1945:
a. Ketetapan MPR;
b. Undang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang;
c. Peraturan Pemerintah;
d. Keputusan Presiden;
e. Peraturan pelaksana lainnya;
2. Konvensi ketatanegaraan (convention);
3. Traktat Perjanjian.2
4. Keputusan Hakim (Yurisprudensi)
5. Kebiasaan (Custom)
6. Pendapat Sarjana Hukum (Doktrin)
A.Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu negara

Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat
1. Ilmu Negara mempelajari :
A. Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat
waktu dan
tempat.
B. Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-teori
mengenai negara, serta hakekat negara.
2. Hukum Tata Negara mempelajari :
A. Negara dalam keadaan konkrit artinya negara yang
sudah terikat

waktu dan tempat.
B. Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang
berlaku
dalam suatu negara.
C. Hukum Tata Negara mempelajari negara dari segi
struktur.
D. Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan
Hukum
Tata Negara adalah Ilmu Negara merupakan dasar dalam

penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang diatur
dalam
Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu
Negara
yang mempelajari konsep, teori tentang Negara
merupakan
dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.
B.Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Hukum Tata Negara
dalam Arti Luas
Untuk istilah ilmu hukum tata negara ini disingkat HTN
sering dipakai istilah yang berlainan. Umpamanya di negara
Belanda
disebutkan
Staatsrecht,
di
negara
Jerman
Verfassungsrecht, di tanah Inggris Cosntitusional-law. Sedangkan
di negara Prancis menurut sarjana yang bernama Maurice
Duverger di dalam bukunya yang berjudul Droit Constitutionnel

et institutions Politiques, disebut droit constitutionnel.
Selanjutnya menurut Prof. Usep Ranawidjaja, S.H. dalam
tulisannya “Himpunan kuliah hukum tata negara Indonesia”.
Istilah hukum tata negara merupakan hasil terjemahan dari
bahasa Belanda Staatsrecht. Sudah menjadi kesatuan pendapat
di antara para sarjana hukum Belanda untuk membedakan
antara “hukum tata negara dalam arti luas” (staatsrecht in ruime
zin), dan “hukum tata negara dalam arti sempit” (staatsrecth in
engezin), dan untuk membagi hukum tata negara dalam arti luas
itu atas dua golongan hukum, yaitu:
1. Hukum tata negara dalam arti sempit atau untuk
singkatnya
dinamakan hukum tata negara
2. Hukum tata usaha negara
Hukum tata usaha negara atau disingkat HTUN sebagai
hasil alih bahasa dari bahasa Belanda seringkali mempunyai
istilah yang berlainan. Umpamanya di negara Belanda ada yang
menyebutnya administratief recht ada pula yang menyebutnya
Bestuurs recht seperti G.A. Van Poelje dan G. J. Wiarda.


Di negara Jerman disebut Verwaltungsrecht, di tanah
Perancis droit administratief, sedangkan di Indonesia ada yang
menyebutnya “hukum tata usaha negara’ seperti di kalangan
Universitas Negeri Padjajaran, akan tetapi dikalangan Universitas
Negeri Gajah Mada disebutnya “hukum tata pemerintahan,”,
sedangkan Prof. Dr. E. Utrech, S.H. menyebutnya ‘Hukum
Administrasi Negara”, dalam undang-undang dasar sementara
republik Indonesia (UUDSRI) tahun 1950 pada pasal 108 dipakai
istilah “hukum tata usaha”, dan disamping itu Wirjono
Prodjodikoro, S.H. dalam majalah hukum tahun 1952 nomor 1
mengintroduksi istilah “Hukum Tata Usaha Pemerintahan”.
Maka dengan demikian jelaslah bahwa ilmu negara yang
merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki pengertianpengertian pokok dan sendiri-sendiri pokok negara dapat
memberikan dasar-dasar teoritis yang bersifat umum untuk
hukum tata negara. Oleh karena itu agar dapat mengerti dengan
sebaik-baiknya
dan
sedalam-dalamnya
sistem
hukum

ketatanegaraan sesuatu negara tertentu, sudah sewajarnyalah
kita harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan segala hal
ikhwalnya secara umum tentang negara yang didapat dalam
ilmu negara.
Menjadi teranglah bahwa dalam rangka perhubungan ini ilmu
negara merupakan suatu pelajaran pengantar dan ilmu dasar
pokok bagi pelajaran hukum tata negara, karenanya hukum tata
negara tidak dapat dipelajari secara ilmiah dan teratur sebelum
terlebih dahulu dipelajari pengetahuan tentang pengertianpengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari pada negara
umumnya. Maka ilmu negara dapat memberikan dasar-dasar
teoritis untuk hukum tata negara yang positif. Hukum tata negara
merupakan penerapan atau pelarapan di dalam kenyataankenyataan konkret dari bahan-bahan teoritis yang dihasilkan oleh
ilmu negara. Karenanya ilmu hukum tata negara itu mempunyai
sifat praktis applied science yang bahan-bahannya diselidiki,
dikumpulkan dan disediakan oleh pure science ilmu negara.
Ketiga ilmu ini mempunyai obyek yang sama, yaitu negara.
Pertanyaannya adalah, dimanakan letak perbedaan antara Ilmu
Perbandingan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Hukum Tata
Negara dan Ilmu Negara? Jawabannya adalah meskipun obyek
penyelidikan ketiga ilmu pengetahuan tersebut sama, namun
disamping tugas yang berbeda, ketiga ilmu tersebut meninjau
gejala-gejala negara dari sudut yang berlain-lainan.
Obyek ilmu hukum tata negara adalah negara tertentu,
khususnya hanya mengenai susunan hukum tata negaranya (het
staatsrechtelijk bestel). Sehingga dapatlah dimengerti mengapa
biasanya ilmu hukum tata negara dimulai dalam bentuk
pemberian komentar, yaitu menafsirkan kaidah-kaidah hukum

berdasarkan tata-urutannya dan penyelidikannya hanya terbatas
pada negara tertentu saja.
Obyek ilmu perbandingan hukum tata negara adalah
bermacam-macam bentuk atau sistem ketatanegaraan, ciri-ciri
khusus apakah yang melekat padanya, hal-hal apakah yang
menimbulkannya, dengan jalan apakah hal-hal tersebut berubah,
hilang dan sebagainya, yang dapat diketahui dengan cara
menganalisis secara metodis dan menetapkannya secara
sistematis.
Obyek ilmu negara adalah ciri-ciri dan sifat-sifat umum dari
negara, dengan maksud mempersatukan dalam suatu komplek
tertentu.
Tugas ilmu perbandingan hukum tata negara menurut
Kranenburg, adalah untuk menganalisis secara metodis dan
menetapkan secara sistematis bermacam-macam bentuk atau
sistem ketatanegaraan, ciri-ciri khusus apakah yang melekat
padanya, hal-hal apakah yang menimbulkannya, dengan jalan
apakah hal-hal itu berubah, hilang dan lain sebagainya.
Terdapat hubungan yang erat antara ilmu perbandingan hukum
tata negara, ilmu hukum tata negara dan ilmu negara:
C.Ilmu negara dengan ilmu perbandingan hukum tata
negara:
bahwa antara negara yang satu dengan negara yang lain
terdapat persamaan maupun perbedaan, adanya bermacammacam bentuk ketatanegaraan atau sistem ketatanegaraan yang
menjadi pokok penyelidikan ilmu perbandingan hukum tata
negara adalah juga suatu masalah yang menjadi bidang ilmu
negara. Di lain pihak, timbulnya mata pelajaran baru yaitu ilmu
perbandingan hukum tatanegara, dapat digambarkan sebagai
pertumbuhan dari komplek problema khusus ilmu negara;
D.
Ilmu hukum tata negara positif dengan ilmu
perbandingan hukum tata negara:
dalam mempelajari ilmu hukum tata negara positif,
seringkali kita tidak dapat melepaskan diri dari penggunaan
perbandingan-perbandingan dengan hukum tata negara lainnya.
Metode perbandingan yang dipergunakan oleh hukum tata
negara hanya dijadikan sebagai sebuah alat dan bukan
merupakan tujuan.
CF. Strong dalam “Modern Political Cosntitution”adalah
yang menempatkan ilmu perbandingan hukum tata negara
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri dan mempergunakan
metode perbandingan sebagai sebuah tujuan.
Ilmu
perbandingan
hukum
tata
negara
menurut
Kranenburg adalah suatu ilmu pengetahuan yang dengan

mempergunakan hasil-hasil ilmu negara umum, melakukan
pengumpulan dan melakukan penyusunan bahan-bahan tersebut
secara metodis dan sistematis untuk kemudian menganalisisnya.
Menurut Sri Soemantri Martosoewignjo, ilmu perbandingan
hukum tata negara adalah suatu cabang ilmu hukum yang
dengan mempergunakan metode perbandingan berusaha
membanding-bandingkan satu atau beberapa aspek hukum tata
negara dari dua negara atau lebih.