Konstruksi Realitas Teks Guru Dalam Kelas Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan fenomena yang
terjadi. Melalui penelitian ini penulis menganalisis data TG yang ada dan
menjelaskannya, untuk menemukan ideologi TG melalui kosakata, gramatika dan
struktur teks.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi kasus tentang
bagaimanakah bahasa dan ideologi yang digunakan oleh guru dalam TG nya
ketika mengajar dalam kelas? Penelitian ini menguraikan berbagai peristiwa
tuturan si pembuat teks dan menganalisis sesuai dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini menggunakan data deskriptif berupa kata-kata lisan yang diambil
dari empat TG, kemudian diamati dan diselidiki dengan menggambarkan keadaan
objek penelitian tersebut berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana
adanya. Data dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu data yang pada umumnya
dibuat dalam bentuk narasi atau penjelasan tentang keadaan sesuatu.
Penelitian ini adalah penelitian ethnography karena peneliti tidak terlibat
langsung dengan obyek penelitiannya, peneliti hanya ikut hadir di dalam kelas
mengobservasi keadaan dan itu hanya dalam sekali kegiatan perekaman.

Perekaman selanjutnya peneliti meminta seseorang untuk melakukan kegiatan
perekaman.

Universitas Sumatera Utara

3.2 Data dan Sumber Data
Yang dimaksud dengan data dalam penelitian ini adalah isi teks guru (TG)
yang dipakai guru di dalam interaksi kelas ketika menyampaikan pelajaran. TG di
dalam kelas adalah teks yang dipergunakan guru ketika mengajar mata pelajaran
Bahasa Indonesia di kelas. TG dalam penelitian ini hanya teks yang diproduksi
guru semata. TG ini berdurasi selama empat puluh (40) menit atau sering disebut
juga dengan istilah satu jam pelajaran.
TG di sini adalah teks yang dipergunakan empat guru yang mengajar mata
pelajaran Bahasa Indonesia di dua sekolah tingkat SMP swasta dan negeri di
daerah Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Alasan penelitian ini
dilaksanakan di sekolah-sekolah yang ada di dua daerah yang berbeda, adalah
untuk melihat beberapa variasi situasi atau kondisi yang mungkin berbeda. Untuk
mempermudah penulis mengenal data, maka TG tersebut diberi label sebagai
berikut: Teks Guru Simalungun (TGS), Teks Guru Jawa (TGJ), Teks Guru
Mandailing (TGM), dan Teks Guru Toba (TGT) .

Sumber data dalam penelitian ini adalah empat guru ketika mengajar di
Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang mengajar dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas. Lokasi pengambilan data adalah di dua sekolah yang berada di
SMP N 10 Kota Pematangsiantar dan SMP Swasta Taman Murid Tapian Dolok
Kabupaten Simalungun.
Keterangan tentang guru-guru atau produsen teks dapat dilihat dalam tabel
berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Informasi tentang Produsen Teks

No Nama
1 D S/pr

Usia
35

Kelas
I


TG
TGS

Take I
10 Feb 2011

Take II
24 Feb 2011

2

HG/lk

30

I

TGJ


15 Nop 201

22 Nop 2011

3

MP/pr

40

II

TGM

10 Feb 2011

25 Feb 2011

4


MS/lk

36

I

TGT

12 Feb 2011

19 Feb 2011

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara tanpa melibatkan diri
dalam kegiatan tersebut (non-partisipatif). Satu kali perekaman peneliti hadir
hanya sebagai observer mengamati jalannya kegiatan pengajaran. Perekaman
selanjutnya peneliti tidak hadir untuk menghindari pengaruh kehadiran peneliti
terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Peneliti hanya menyuruh seseorang
yang dipercaya untuk dapat merekam guru-guru tersebut dan mendapatkan TG
mereka.

Langkah pertama: peneliti menentukan lokasi dan subjek (guru) yang mau
diteliti dan seseorang sebagai pelaksana di lapangan.
Kedua: pelaksanaan merekam semua teks empat guru dari awal sampai akhir
pelajaran dalam satu jam pelajaran selama 40 menit dengan menggunakan tape
recorder. Perekaman dilakukan dua kali pada waktu yang berbeda kepada setiap
guru. Semua teks yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran dipastikan
dapat direkam dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

Ketiga: mendengarkan semua rekaman teks guru tersebut berulang-ulang,
kemudian mentranskripnya dalam bentuk klausa yang sesuai dengan kaidahkaidah linguistik untuk mempermudah penganalisaan. Jumlah teks yang
ditranskripsikan hanya satu dari masing-masing guru, karena tidak ditemukan
adanya perbedaan yang signifikan diantara dua teks yang direkam dari masingmasing guru tersebut.
Keempat: data TG tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan AWK yaitu
dengan pola tiga dimensi. Pada dimensi pertama di level analisis teks dengan
mengidentifikasi dan menganalisis kosakata (pronomina persona, kosakata
ekspresif dan kosakata ideologis), grammatika (transivitas, aktif/pasif dan
modalitas) dan struktur teks, (pembukaan, isi dan penutup) dimensi kedua di level
produsen (guru) dan konsumen


(murid) dan level ketiga kondisi teks di

lingkungan terjadinya teks.

3.4 Analisis data
Data akan dianalisis sesuai teori AWK yang digunakan dan diterapkan
dalam penelitian ini. Selanjutnya akan diinterpretasi dan dijelaskan temuantemuan yang sesuai atau tidak sesuai dan mungkin sesuatu yang baru muncul
dalam penelitian ini.
Data keseluruhan yang sudah ditranskrip pertama sekali akan dianalisis
dengan metode padan intralingual yaitu metode analisis dengan cara memhubungbandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual yang terdapat dalam data tersebut.
Dalam penelitian ini akan membahas dimensi yang memberikan deskripsi tentang

Universitas Sumatera Utara

ciri-ciri sebuah teks yaitu ciri-ciri seperti: kosakata, tatabahasa dan struktur
tekstual.
Kemudian analisis dilanjutkan dengan metode padan ekstralingual, yaitu
metode


untuk

menganalisis

unsur

yang

bersifat

ekstralingual

seperti

menghubungkan masalah teks dengan hal yang berada di luar teks tersebut. Dalam
analisis akan dibahas tentang Interpretasi Teks dan Interaksi akan dijelasan
tentang Hubungan antara Interaksi dan Konteks Sosial.

3.5 Triangulasi
Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multi metode yang

dilakukan peneliti dalam satu penelitian, khususnya penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah
bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh
kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Karena itu,
triangulasi ialah usaha mencek kebenaran data atau informasi yang diperoleh
peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara mengurangi
sebanyak mungkin bias yang terjadi.
Denzin (1970) mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi
berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari
sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Sampai saat ini, konsep Denzin ini
dipakai oleh para peneliti kualitatif di berbagai bidang. Menurutnya, triangulasi
meliputi empat hal, yaitu: (1) triangulasi metode, (2) triangulasi antar-pengamat,
(3) triangulasi sumber data, dan (4) triangulas iteori.

Universitas Sumatera Utara

Dalam penelitian ini akan dilakukan tiga dari empat hal triangulasi di atas
yaitu:
a.


Triangulasi metode
Penggunaan berbagai metode untuk mengumpul/mendapat data, seperti

metode merekam dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
dengan metode observasi langsung pada saat teks guru berlangsung sambil
dilakukan metode merekam lalu dilanjutkan dengan metode mentranskrip semua
data dan menganalisis sesuai dengan teori yang sudah disebutkan sebelumnya.

b.

Triangulasi sumber data
Data TG berasal dari beberapa sumber data, yaitu TGS, TGJ, TGM dan

TGT. Data TG yang telah didapat dari empat guru tersebut, kemudian
dikonfirmasi lagi kepada murid-murid yang sama karakternya (kelas dan
gurunya). Mereka kemudian disuruh menggarisbawahi klausa-klausa yang
dimengerti dan tidak dimengerti dari TG yang sudah ditranskrip dan selanjutnya
dihitung hasil persentasinya.

c.


Triangulasi teori
Penggunaan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data

yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini seperti yang telah
dijelaskan pada bab II ada beberapa teori seperti teori AWK dan LFS untuk
dipergunakan dalam menguji dan menganalisis data yang ada.

Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Analisis Data
Teknik yang dipakai dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah
sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif (Bogdan & Biklen 1998:145),
pada analisis data dilakukan kegiatan antara lain proses sintesis, pencarian polapola, dan penemuan makna. Analisis data ini dilakukan dengan cara menganalisis
kosakata (pronomina persona, kosakata ekspresif dan kosakata ideologis),
grammatika (transivitas, aktif/pasif dan modalitas) dan struktur teks, (pembukaan,
isi dan penutup) sebagai dimensi pertama. Dimensi kedua di level produsen (guru)
dan konsumen (murid) dan level ketiga kondisi teks di lingkungan terjadinya teks
dari TG.
Secara operasional yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, analisis data
penelitian ini menggunakan teknik analis wacana kritis seperti yang diperkenalkan
dan dikembangkan oleh Fairclough (1989:26). Alasan pemilihan model
Fairclough dalam penelitian ini karena menurut anggapan peneliti, pendekatan
Fairclough menyajikan perangkat analisis yang komprehensif dalam melakukan
analisis terhadap sebuah teks.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian tentang kebahasaan TG diuraikan berkaitan dengan
kosakata TG, grammatika TG, struktur TG.

4.1.1 Deskripsi Kabahasaan TG
Dalam mendiskripsikan sisi kebahasaan atau ciri-ciri linguistik dalam TG,
peneliti mengidentifikasikan kosakata yang terdiri dari: kosakata pronomina
persona, kosakata ekspresif dan kosakata ideologis.

4.1.1.1 Kosakata TG
Temuan penelitian mengenai penggunaan kosakata dalam TG disajikan
sebagai berikut.
a. Kosakata Pronomina Persona TG
Kosakata

pronomina

atau

kata

ganti orang

adalah jenis kata yang

menggantikan nomina orang atau nama orang yang ada dalam TG. Temuan
penelitian mengenai penggunaan kosakata pronomina persona dalam TG
ditemukan sebagai berikut:

1). Pronomina Persona TGS
Kosakata pronomina persona dalam TGS diringkas dalam Tabel 4.1.
berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 Pronomina Persona TGS

a.

No

Pronomina Persona

Jumlah

%

1
2
3
4
5

kita
kalian
kamu
kau
nama diri

1
25
1
5
2

3
73
3
15
6

Dalam TGS tidak ditemukan pronomina persona yang dipakai guru untuk
menyebut dirinya sendiri.

b.

Guru menggunakan pronomina persona „kita ‟ untuk menyebut dirinya
bersama dengan muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(1)

c.

Semuanya buka bukunya kita mau belajar surat dinas, cepat cepat
cepat cepat halaman dua puluh tujuh ( TGS/2).

Guru menggunakan Pronomina persona „kalian‟ untuk menyebut muridmuridnya (jamak) yang terdapat dalam kalimat:
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Coba kapur begitu banyak kalian patah-patahin yang mau dipakai
sekarang? (TGS/6)
Pada pelajaran lalu kalian sudah mengenal surat pribadi.
(TGS/16)
Saya rasa kalian semua pasti pernah mengirim surat pribadi
apakah kepada teman ? (TGS/23)
Apakah kepada teman, menulis surat ke sekolah ini kalian sakit
atau ijin. (TGS/26)
Siapa diantara kalian yang pernah dapat surat dari sekolah ada
ya? (TGS/34)
Jadi kalau sekolah ini mengirim surat kepada orangtua kalian
itu namanya surat dinas. (TGS/41)
Ya coba kalian perhatikan pasti di atas ini ada tulisan smp negeri
sebelas pematang siantar. (TGS/43)
Ya jadi eh coba menurut kalian. (TGS/52)
Kalian bisa menulis surat dinas ?bisa atau tidak? (TGS/53)
Kalau kalian menulis surat namanya surat apa? ya surat pribadi
(TGS/56)
Jadi masalah kalau kalian umpamanya sampai nggak sekolah
berapa lama. (TGS/61)
Itu yang baru dikirim surat yang dikirim surat kepada kalian
masalah kalian. (TGS/63)

Universitas Sumatera Utara

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

d.

Ini hanya tanggal bulan dan tahun aja, tetapi nama kota seperti
kalianlah juga kalau menulis surat kan ada kota. (TGS/73)
Nah disitulah ditempelkan mungkin kalau ada kalian yang punya
ya,mengarang cerpen atau mengarang puisi. (TGS/138)
Ya,lalu ditempelkan disitu jadi kalian bisa atau hasil karya kawan
kalian apa dan jug kelas-kelas lain. (TGS/143,144)
Coba kalian lihat dulu smp dua putri putra bangsa ya?. (TGS/173)
Kalian mengerti maksudnya? mengerti maksudnya ? aduh kenapa
diam? ngantuk semua ya ? (TGS/187)
Nah,mungkin kalian pikir itu kog ada nomor di atas bu?
(TGS/191)
Yang pentingkalian tahu urutan nanti bagian-bagin surat dinas.
(TGS/197)
Itu aja bagian-bagian surat dinas kalian tahu? (TGS/198)
Coba kalian baca kepala suratnya yang mana tuh ? (TGS/225)
Coba ayo coba kalian buat masing-masingya . (TGS/233)
Nah coba buat terserah kalian apa kegiatannya ? misalnya surat
dari sekolah ini ke sekolah lain. (TGS/256)

Guru menggunakan Pronomina persona „kamu‟ untuk menyebut muridnya
(tunggal) yang terdapat dalam kalimat:
(25)

e.

Ya Rajali semua bilang kamu yang suka matahin kapur,
kenapa? (TGS/10)

Guru menggunakan Pronomina persona „kau ‟ untuk menyebut muridnya
(jamak dan tunggal) yang terdapat dalam kalimat:
(26)
(27)
(28)
(29)

f.

Nah kalau kau perhatikan lembar surat yang di atas.(TGS/35)
Kau buang ke Sibiak ya?lama kalipun kau, je ah itu yang dimaksud
dengan surat dinas.(TGS/38,39)
Kau dari dulu begitu terus dari kelas satu paling cepat menjawab
tapi tak bisa bertanggung jawab.(TGS/104)
Kau memang nggak tau, sifatmu dari kelas satu itulah ,
ya.(TGS/110)

Guru menyebutkan dua nama diri muridnya yang terdapat dalam kalimat:
( 30)
(31)

Ya Rajali semua bilang kamu yang suka matahin kapur, kenapa ?
(TGS/9)
Apa?apa itu majalah dinding? apa? tadi Saiful bilang tau, apa itu?
apa itu? (TGS/99)

Universitas Sumatera Utara

Keseluruhan Pronomina Persona yang digunakan guru dalam TGS dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
Dalam TGS tidak ada pronomina persona yang dipakai guru untuk
menyebut dirinya sendiri. Ini menandakan bahwa guru tersebut kurang atau tidak
menonjolkan dirinya sendiri dihadapan murid-muridnya.
Guru tersebut menggunakan kata kita pronomina persona pertama jamak,
yang digunakan ketika berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak
bicara. Hal ini terjadi karena guru tersebut menempatkan dirinya bersama dan
sejajar dengan murid- muridnya dalam melakukan semua kegiatan di kelas.
Pronomina persona kalian adalah pronomina persona untuk orang yang
diajak bicara yang jumlahnya lebih dari satu orang dalam ragam akrab. Dalam
TGS ini guru menggunakan Pronomina persona kalian untuk menyebut muridmuridnya, tetapi dalam hal ini lebih ditunjukkan untuk seseorang yang tidak dia
ketahui yang melakukan sesuatu hal yang tidak baik menurutnya. Guru tersebut
tidak terus terang atau ada kemungkinan juga sedang menyindir seseorang yang
berbuat hal tersebut dan pasti ada diantara murid-murid itu.
Pronomina persona kamu digunakan guru kepada yang diajak bicara yang
disapa dalam ragam akrab atau kasar, dan pada TGS ini guru tersebut
menggunakan pronomina persona kamu kepada seseorang yang dicurigainya
melakukan hal yang tidak baik dan terkesan kasar.
Pronomina persona kau atau engkau umumnya digunakan sebagai bentuk
terikat di depan atau sesudah kata lain, dalam TGS ini pronomina persona kau
digunakan guru dalam keadaan marah atau kesal kepada satu orang murid yang
dianggapnya salah secara berulang-ulang.

Universitas Sumatera Utara

Dalam TGS guru juga menyebut dua nama-nama muridnya (nama diri) dari
sekian banyak murid. Hal ini terjadi karena guru tersebut tidak hafal nama atau
tidak kenal murid-muridnya lebih dekat, tidak akrab dan sepertinya ada jarak. Ini
bisa terjadi karena guru tersebut hanya sibuk sendiri dengan kegiatan mengajarnya
tanpa perlu melibatkan murid-muridnya (teacher centered ).
Pronomina persona yang paling banyak dan sangat menonjol dalam segi
jumlah dibanding pronomina persona lain yang di gunakan dalam TGS adalah
pronomina persona kalian. Yang berarti guru tersebut sering memperlakukan
murid-muridnya sebagai objek di luar dirinya.

2). Pronomina Persona TGJ
Kosakata pronomina persona dalam TGJ diringkas dalam Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Pronomina Persona TGJ
No
1
2
3
4
5
6
7

a.

Pronomina Persona
saya
kalian
kita
anda
dek
kamu
nama diri

Jumlah
12
4
7
14
2
26
7

%
17
6
10
18
3
36
10

Guru menggunakan Pronomina persona „saya ‟ untuk menyebut dirinya
sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)

Seperti biasa saya akan menyiapkan apa kabar kalian? (TGJ/1)
Saya harap kalian tetap baik dimana pun dan kapan pun.(TGJ/3)
Hari ini saya mau periksa apakah anda sudah mengerjakan tugas
atau belum. (TGJ/10)
Seperti kemarin saya sudah dongengkan tentang monyet dan
oke.(TGJ/10)
Nah dongeng itu, diceritakan oleh sipendongeng atau kemarin
saya yang dongeng ya? (TGJ/35)

Universitas Sumatera Utara

(37)
(38)
(39)
(40)

(33)
(34)
(35)
b.

Itu sudah saya kuasai jalan ceritanya. jadi enak sih diceritakan.
(TGJ/36)
Yah sulitnya orang tadi menyebutkan kalimat yang saya
sebutkan.(TGJ/67)
Udah, dengarin kupingnya, saya akan ceritakan dongeng.
(TGJ/101)
Ya udah saya memang berdiri di sini mau mendongeng ke anda
semua . (TGJ/111)
Jadi saya cerita begitu kamu dengar gak? nggak kan?(TGJ/269)
Kamu kira ngapain saya? (TGJ/271)
Tadi di awal karakternya saya ceritakan.(TGJ/281)

Guru menggunakan Pronomina persona „kalian‟ untuk menyebut muridmuridnya yang terdapat dalam kalimat:
(36)
(37)
(38)
(39)

c.

Seperti biasa saya akan menyiapkan apa kabar kalian? (TGJ/1)
Saya harap kalian tetap baik dimana pun dan kapan pun.(TGJ/3)
Nah,sekarang atau nanti untuk melatih suara kalian lebih
keras.(TGJ/216)
Kalian bisa lakukan seperti ini bukan?(TGJ/217)

Guru menggunakan Pronomina persona‟kita‟ untuk menyebut dirinya dan
murid- muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

d.

Nah, kita lanjutkan materi kita tentang dongeng ya. (TGJ/7)
Sudah ya, ok, nanti kita akan mendengarkan dongeng. (TGJ/23)
Tapi sebelumnya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
saat kita mendongeng.(TGJ/26)
Betul sekali, kita harus menguasai jalan ceritanya . (TGJ/31)
Untuk melatih supaya kita bisa bersuara keras dan jelas.
(TGJ/209)
Kita harus bersuara jelas atau lafal, ya. (TGJ/247)
Betul, nah bagaimana kalau kita misalnya mendongeng. (TGJ/256)

Guru menggunakan Pronomina persona‟anda‟ dipakai untuk menyebut
murid- muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Apakah anda sudah mengerjakan tugas atau belum?(TGJ/11)
Terimakasih karena anda sudah melanggar .(TGJ/16)
Pasti akan dimasukkan daftar nilai untuk anda yang sudah
mengerjakan.(TGJ/17)
Sama seperti anda sedang bercerita ke teman-teman.(TGJ/39)
Coba sebutkan kalimat ini buat anda siapa, ramadan madan
(TGJ/58)

Universitas Sumatera Utara

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

e.

Betul, coba kalau anda silahkan, agung sekali lagi boleh dulu
agung.(TGJ/72)
Oh iya, silahkan buat anda mungkin revisi jawab kali ya.(TGJ/76)
Ya, udah saya memang berdiri di sini mau mendongeng ke anda
semua.(TGJ/112)
Waktu anda menceritakan dongeng jiwai dongeng itu dengan
cermat.(TGJ/137)
Anda bagaimana sih bacakan sekali lagi.(TGJ/170)
Sapa teman-temannya dua temanmu tadi sudah menyapa anda
dengan hello.(TGJ/188)
Coba anda sebutin sama-sama abjad yang pertama
adalah.(TGJ/248)
Cukup cukup ya, yang anda lakukan tadi adalah melafalkan ya,
abjad.(TGJ/253)
Seperti anda tadi menyebutkan karakter huruf abe ce gitu ya
jelaslah lafalnya .(TGJ/275)

Guru menggunakan Pronomina ‘dek‟ dari kata adek digunakan untuk
menyebut muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(61)
(62)

f.

Itu tidak menjadi masalah dek yang penting kamu kerjakan
dongengnya.(TGJ/20)
Siapa namanya dek? ya dede saputri. (TGJ/243)

Guru menggunakan Pronomina persona „kamu‟ digunakan untuk
menyebut muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

Itu tidak menjadi masalah dek yang penting kamu kerjakan
dongengnya .(TGJ/21)
Digunakan bahasa yang lebih enak agar lancar kamu
membacanya .(TGJ/91)
Jadi kamu gak boleh ter, terpaksa membacain dongeng.(TGJ/98)
Hei kamu yang di sebelah sana kamu gak tulus itu
ya .(TGJ/102,103)
Maka kamu akan berpikirnya begini, ini mau bercerita dongeng
atau mau marah-marah sih.(TGJ/106)
Kamu kan terpaksa ke depan sini untuk apa? (TGJ/117)
Ok, jadi tokoh-tokoh tersebut itu memiliki karakter-karakter yang
kamu ceritakan, ya .(TGJ/144)
Saat tokoh tersebut dalam kesusahan ya maka, kamu harus
menceritakan dengan nada ya. (TGJ/147)
Yang penting yang bagaimana ya supaya kamu bisa menceritakan
keadaan itu.(TGJ/148)

Universitas Sumatera Utara

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
g.

Demikian juga kalau misalnya itu tadi faktor serunya, gitu ya
kamu juga harus membawakan cerita dengan seru.(TGJ/152)
Ha, ini artinya kamu butuh penjiwaan terhadap dongeng yang
kamu bawakan.(TGJ/153,154)
Iya ko? waktu kecil kamubilang maaoo, gitu.(TGJ/159)
Ya, kamu harus ya, menguasainya,oke hal yang berikutnya.
(TGJ/163)
Coba sei hello kayak kamu menyiapkan tadi, kayak kamu
menyiapkan tadi.(TGJ/198,199)
Coba kayak kamu menyiapkan tadi sei hello. (TGJ/201)
Di tepi sungai tersebut kamu mendongeng. (TGJ/220)
Itu adalah salah satu melatih kamu untuk bersuara keras.
(TGJ/226)
Jadi, teriak-teriak kamu di pinggir kali atau di pinggir sungai.
(TGJ/228)
Ya, yang pastinya waktu kamu bercerita kamu tidak jenuh.
(TGJ/258,259)
Kamu ya, itu juga gak jelas yang dibelakang sana pasti bingung.
(TGJ/262)
Jadi saya cerita begitu kamu dengar gak? nggak kan?.(TGJ/269)
Kamu kira ngapain saya ?(TGJ/271)

Guru menyebut tujuh nama diri muridnya, yang terdapat dalam kalimat:
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)

Ya, misalnya si Joko, gitu ya dia cerita ke temannya.
(TGJ/40,54,158)
Coba sebutkan kalimat ini buat anda siapa? Ramadan ,madan.
(TGJ/58)
Betul coba kalau anda silahkan Agung.(TGJ/72)
Silahkan yang ketiga, ya oke Sugeng poin yang ketiga.(TGJ/95)
Siapa nama dewa anginnya? Herman yang ceroboh, gitu ya?
(TGJ/128)
Coba sapa teman-temannya Dion.(TGJ/180)
Siapa namanya dek?ya Dede Saputri? (TGJ/244)

Keseluruhan Pronomina Persona yang digunakan guru dalam TGJ
dideskripsikan sebagai berikut:
Dalam TGJ pronomina persona saya adalah pronomina formal dipakai guru
untuk menyebut dirinya sendiri sebagai subjek, dalam menyebut dirinya sebagai
pelaku aktifitas yang dianggapnya punya keahlian dalam mendongeng.

Universitas Sumatera Utara

Pronomina persona anda , dek, kamu dipakai guru juga untuk menyebut
murid-muridnya. Penggunaan pronomina persona „anda‟ menunjukkan hubungan
formal berjarak terhadap objeknya, penggunaan pronomina persona ‟dek‟ dari
kata adek menunjukkan hubungan intim non formal terhadap muridnya, dan
penggunaan „kamu ‟ adalah hubungan informal berjarak. Penggunaan ketiga
variasi ini dalam penyebutan muridnya menandakan hubungan yang tidak
konsisten antara guru dengan muridnya.
Pronomina persona kita juga digunakan untuk menyebut dirinya sekaligus
dengan muridnya. Pronomina persona pertama jamak ini digunakan ketika
berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Hal ini terjadi
karena guru tersebut menempatkan dirinya bersama dan sejajar dengan muridmuridnya dalam melakukan semua kegiatan di kelas.
Pronomina persona kalian dipakai guru untuk menyebut murid-muridnya.
Pronomina persona kalian adalah pronomina persona untuk orang yang diajak
bicara yang jumlahnya lebih dari satu orang dalam ragam akrab.
Guru juga menyebut nama diri muridnya seperti: Joko, Ramadan, Agung,
Sugeng, Herman, Dion, Dede Saputri (7 nama). Ini menandakan adanya
kedekatan atau keakraban yang terjadi antara dirinya (guru) dengan muridnya
sehingga guru tersebut dapat mengingat nama-nama muridnya, karena melalui
hubungan baik lah maka hal ini bisa terjadi.
Pronomina persona yang paling banyak dan sangat menonjol dalam segi
jumlah dibanding pronomina persona lain yang di gunakan dalam TGJ adalah
pronomina persona kamu. Yang berarti guru tersebut sering memperlakukan

Universitas Sumatera Utara

muridnya sebagai objek di luar dirinya dan menunjukkan hubungan informal
berjarak.

3). Pronomina Persona TGM
Kosakata pronomina persona dalam TGM diringkas dalam Tabel 4.3.
berikut:
Tabel 4.3 Pronomina Persona TGM
No
1
2
3
4
5
6
7

a.

Pronomina Persona
ibu
saya
aku
kita
kamu
kau
nama diri

Jumlah
2
5
3
5
1
24
21

%
3
8
5
8
2
39
35

Guru menggunakan Pronomina persona „ibu‟ atau „bu‟ untuk menyebut
dirinya sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(92)
(93)

b.

Jadi tadi ibu jelaskan bahwa kalau dikatakan mak eee pergeseran
makna yaitu perubahan makna, karna apa? (TGM/67)
Tapi kalau saya kau tanya molen enak bu, saya nggak suka karna
banyak goreng-gorengan . (TGM/193)

Guru menggunakan Pronomina persona „saya ‟ untuk menyebut dirinya
sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(94)

c.

Tapi kalau saya kau tanya molen enak bu, saya nggak suka karna
banyak goreng-gorengan . (TGM/192,194)
(94) Tapi, kalau saya kau tawari daging saya enggak suka.
(TGM/204,205)
(95) Karna saya bukan pemakan daging.(TGM/206)
Guru menggunakan Pronomina persona „aku‟ untuk menyebut dirinya

sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(96)

Atau contoh kalau dikatakan, eh aku mau berak ah aku mau berak
ah. (TGM/235,236)

Universitas Sumatera Utara

(97)

d.

Iya, aku mau buang air besar maka dia lebih, lebih enak di telinga.
(TGM/246)

Guru menggunakan Pronomina persona „kita ‟ untuk menyebut dirinya
dengan murid-muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(98)

Sekarang ayo sekarang kita akan belajar tentang makna, tau
makna?. (TGM/2)
(99) Kalau dulu kita mengenal makna hanya ada dua yaitu makna
konotasi dan makna denotasi.(TGM/5)
(100) Jadi, waktu dulu kita hanya mengenal dua makna, yaitu makna
umum makna, makna apa? konotasi dengan makna deno denotasi.
(TGM/18)
(101) Sekarang kita masuk kepada amelioratif, amelioratif artinya
berhubungan dengan nilai rasa .(TGM/188)
(102) Sudah jelas?, sekarang kita masuk ke makna umum dengan khusus.
(TGM/313)

e.

Guru menggunakan Pronomina persona „kamu‟ untuk menyebut dirinya
sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(103) Kalau makan daging kamu suka, iya kan? enak.(TGM/197)

f.

Guru menggunakan Pronomina persona „kau‟ untuk menyebut dirinya
sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(104) Setiap orang yang sudah dewasa sudah lebih tua dari kau, kau
panggil ibu.(TGM/158,159)
(105) Contoh saya, apa ibu yang melahirkan kau? nggak kan.(TGM/161)
(106) Tapi kau panggil apa? Ibu, maka ibu ini sama dengan makna
meluas.(TGM/163)
(107) Tapi kalau saya kau tanya molen enak bu, saya nggak suka .
(TGM/192)
(108) Dah, itu kau mau ditanya kalau makan daging kamu suka, iya kan?
(TGM/196)
(109) Si kori gila kau marah enggak?marah.(TGM/224)
(110) Makna apa?peo peoratif, berarti, kalau kau mau ke sana apa
dibilang?.haa? (TGM/242)
(111) Kalau di telinga mu lebih enak kau dengar .(TGM/249)
(112) Kalau di telingamu lebih enak kau rasakan.(TGM/250)
(113) Kalau di telingamu lebih lembut kau rasakan, maka itu sama
dengan amilioratif.(TGM/251)
(114) Sekarang coba kau buat satu makna umum, hewan.(TGM/355)

Universitas Sumatera Utara

(115) Haa?apa kau pegang pegang di rambutmu, berhutan rupanya
rambutmu?.(TGM/377)
(116) Kau daniel jangan ributmu aja yang ada cepat daniel.(TGM/388)
(117) Terus, iya, kau kau cepat cepat.(TGM/395)
(118) Iya, terus,haih negara kau pun kau nggak tau.(TGM/400)
(119) Kau joko, benar, iya, netral.(TGM/402)
(120) Ok, kau rin, buku, terus, iya.(TGM/404)
(121) Kau dod, iya, iya terus, merpati.(TGM/407)
(122) Kau adlani, burung, sampo? iya, iya,iya.(TGM/409)
(123) Ok, kau noni. sepatu, iya hai ya logo.(TGM/416)
(124) Kau penyanyi, iya iya, jadi sudah jelas, makna umum dengan
makna khusus.(TGM/418)

g.

Guru menyebut lima belas nama muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(125) Apa makna konotasi? Diana, apa?apa itu yang dimaksud dengan
makna konotasi? (TGM/25)
(126) Jadi apa itu makna konotasi Kori apa?,atau dikatakan ee gila si
Kori gila. Si Kori gila kau marah enggak?(TGM/34,222,223)
(127) Apa Dedi? iya kalau dikatakan konotasi?. Jelas sampai di situ
yang makna menyempit? Jelas Dedi makna menyempit.
(TGM/35,119)
(128) Jelas yang maknanya menyempit?, udah jelas Rina makna
menyempit? ; Oke kau Rin , buku, terus, iya .( TGM/121,404)
(129) Masing-masing buat satu makna umum, Amelia, contoh, contoh
ya, contoh kalau misalnya dikatakan bunga, iya. (TGM/344)
(130) Ok Suri, sayur, terus kangkung terus. (TGM/360)
(131) Ok Retno, ha? sekolah terus, iya iya.(TGM/366)
(132) Ok Taufik,tumbuhan ok iya iya iya ok.(TGM/369)
(133) Sardona, hutan, hu hutan iya terus, haa? hutan rimba, hutan
tropis. (TGM/372)
(134) Kau Daniel jangan ributmu aja yang ada cepat Daniel.
(TGM/388)
(135) Kau Joko, band aaa,iya netral.(TGM/402)
(136) Kau Dodi iya iya terus, merpati.(TGM/407)
(137) Kau Adla, Adlani.burung, sampo? Iya ya iya.(TGM/409)
(138) Diana ha?pita ha?satu lagi satu lagi, kan tiga minimalkan satu
lagi aa? (TGM/412)
(139) Ok, kau Noni, sepatu iya hai ya logo kau penyanyi, iya iya jadi
sudah jelas.(TGM/416)

Keseluruhan Pronomina Persona yang digunakan guru dalam TGM dideskripsikan
sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Dalam TGM pronomina persona saya, ibu, aku dipakai guru untuk
menyebut dirinya sendiri sebagai subjek pelaku aktifitas yang dapat diandalkan
muridnya. Pronomina persona saya juga adalah pronomina persona formal, yang
menunjukkan adanya jarak antara guru dan murid-muridnya. Pronomina persona
ibu menunjukkan adanya kedekatan antara guru dan muridnya seperti ibu dan

anaknya. Pronomina persona aku adalah pronomina persona informal yang
berjarak antara guru dan murid-muridnya. Penggunaan ketiga variasi ini dalam
penyebutan dirinya menandakan ketidakkonsiten guru.
Pronomina persona kamu, kau adalah pronomina persona yang dipakai guru
untuk menyebut murid-muridnya secara personal atau keseluruhan. Penggunaan
pronomina persona kamu menunjukkan hubungan formal berjarak terhadap
objeknya tunggal maupun jamak, penggunaan pronomina persona kau
menunjukkan hubungan intim non formal terhadap muridnya secara personal.
Pronomina persona kita juga digunakan untuk menyebut dirinya bersama
dengan muridnya. Pronomina persona pertama jamak ini digunakan ketika
berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Hal ini terjadi
karena guru tersebut menempatkan dirinya bersama dan sejajar dengan muridmuridnya dalam melakukan semua kegiatan di kelas.
Guru juga menyebut nama diri muridnya seperti : Diana, Kori, Dedi, Rina,
Amelia, Suri, Retno, Taufik, Sardona, Daniel, Joko, Dodi, Adlani, Diana dan Noni

(15 nama). Hal ini menunjukkan bahwa guru tersebut mengingat banyak nama
murid-muridnya yang menandakan terjalinnya hubungan akrab antara guru
dengan murid.

Universitas Sumatera Utara

Pronomina persona yang paling banyak dan sangat menonjol dalam segi
jumlah dibanding pronomina persona lain yang digunakan dalam TGM adalah
pronomina persona kau. Yang berarti guru tersebut sering memperlakukan
muridnya sebagai objek di luar dirinya dan menunjukkan hubungan intim
informal dekat secara personal.

4). Pronomina Persona TGT
Kosakata pronomina persona dalam TGT diringkas dalam Tabel 4.4.
berikut :
Tabel 4.4 Pronomina Persona TGT
No
1
2
3
4
5
6
7

a.

Pronomina Persona
saya
kita
kalian
kamu
kau
anak-anak
nama diri

Jumlah
14
20
20
4
8
1
5

%
19
28
28
6
11
1
7

Guru menggunakan Pronomina persona „saya ‟ untuk menyebut dirinya
sendiri yang terdapat dalam kalimat:
(140)
(141)
(142)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)

Sekarang kamu akan saya bagi dulu sebentar, empat kelompok.
(TGT/37)
Setiap kelompok, saya bagikan buku ilmu pengetahuan.(TGT/52)
Kelompok satu saya bagikan buku kuantum kici (TGT/54)
Kelompok dua saya bagi buku kuantum kici juga . (TGT/55)
Kelompok tiga saya kasih buku kuantum lening. (TGT/56)
Kelompok empat saya bagi ensiklopedi matematika .(TGT/57)
Saya tugasi kau mencari empat indeks. (TGT/59)
Mari saya tentukan kata-katanya cari dengan cepat nanti ya.
(TGT/63)
Tulis ke bukumu kalau ada kesulitan biar saya bantu.(TGT/105)
Kata-kata yang sudah saya tentukan di setiap kelompok,
simpulkanlah.(TGT/111)
Menemukan informasi yang berkaitan dengan kata-kata yang
sudah saya tentukan tadi. (TGT/215)

Universitas Sumatera Utara

(153)
(154)
(155)

b.

Oke,saya kira kamu sudah memahami apa itu halaman indeks.
(TGT/351)
Saya kira ini sudah bisa kita tinggalkan, kita akan selanjutnya
ulangan harian yang keke dua ya? (TGT/356)
Nanti kita ulangan harian,hari apa saya masuk lagi? (TGT/358)

Guru menggunakan Pronomina persona „kita ‟ untuk menyebut dirinya dan
murid-muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)

c.

Kita akan bahas membaca buku indeks. (TGT/11)
Seluruhnya sudah kita mulai ini minggu yang lalu kan?
TGT/12)
Halaman tempat kata-kata khas atau istilah yang tidak kita
ketahui.(TGT/20)
Uhuuu, kemudian yang kita gunakan membaca indeks itu?
(TGT/21)
Membaca apa yang kita pergunakan? (TGT/22)
Teknik apa yang kita pergunakan ? (TGT/23)
Simpulkanlah setelah kalian baca, apa yang mau kita temukan
informasinya .(TGT/132)
Informasi apa yang perlu kita catat yang kita harus ketahui.
(TGT/133)
Sampai di sini kan sudah bisa kita temukan.(TGT/189)
Jadi, indeks itu membantu kita, membantu pembaca .(TGT/232)
Apa katanya di situ haaa, informasi apa yang perlu kita tulis?
(TGT/249)
Tingkat-tingkat esempe belum kurang kali, tidak begitu banyak
kita praktekkan. (TGT/265)
Adalah seperangkat aturan yang kita gunakan untuk mengevaluasi.
(TGT/301)
Bagaimana caranya membaca indeks sudah kita praktekan.
(TGT/308)
Itu saja yang perlu kita, kita petik dari materi ini.(TGT/352,353)
Ya saya kira ini sudah bisa kita tinggalkan. (TGT/354)
Kita akan selanjutnya ulangan harian yang keke dua ya? bulan ini
ya? (TGT/355)
Oke jumat ya kita ulangan ulangan harian kedua ya. (TGT/359)

Guru menggunakan Pronomina persona „kalian‟ untuk menyebut muridmuridnya yang terdapat dalam kalimat:
(174)
(175)

Udah pas lima lima?empat kelompok, biar berapa orang kalian?
(TGT/47)
Tulis yang mau kalian cari nanti dalam buku ini. (TGT/65)

Universitas Sumatera Utara

(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)

d.

Tulis yang mau kalian cari nanti dalam buku ini. (TGT/82)
Kalian lihat halamannya, di halam berapa bisa kau temukan itu?
(TGT/94)
Kalian lihat halamannya, di halam berapa bisa kau temukan itu?
(TGT/108)
Kata apa tadi pertama yang mau kalian cari. (TGT/114)
Apalah yang mau kalian catat tentang amstrong dari halaman
seratus empat puluh lapan. (TGT/117)
Simpulkanlah setelah kalian baca apa yang mau kita temukan
informasinya . (TGT/131)
Apa yang perlu kalian catat dari situ? (TGT/138)
Apa yang perlu kalian catat informasi dari situ mengenai fisiologi
itu? (TGT/145)
Coba, apa yang perlu kalian catat? (TGT/146)
Informasi apa yang kalian dapatkan dari halaman itu. (TGT/178)
Setelah kalian baca, apa yang menjadi informasi yang kalian
temukan (TGT/183,184)
Sudah kalian baca sampai di mana? (TGT/186)
Sudah kalian baca sampai di sini?, sampai di sini kan? (TGT/187)
Sampai berapa paradoks kelompok kalian paradoks halaman
berapa? (TGT/219)
Halaman seratus tiga puluh tuju sudah kalian buka dengan cepat?
(TGT/288)
Apa katanya tambatan lisan itu apa yang bisa kalian temukan?
(TGT/291)
Informasi apa yang sudah kalian dapatkan mengenai paradigma
dari halaman tiga ratus enam? (TGT/298)

Guru menggunakan Pronomina persona „kamu‟ untuk menyebut muridnya
yang terdapat dalam kalimat:
(193)
(194)
(195)
(196)

e.

Sekarang kamu akan saya bagi dulu sebentar,empat kelompok.
(TGT/35)
Kamu berlatih indeks dari sebuah buku ya . (TGT/37 )
Kalau kamu nanti sudah menjadi mahamurid, sangat diperlukan
ini.(TGT/262 )
Oke saya kira kamu sudah memahami apa itu halaman indeks.
(TGT/349 )

Guru menggunakan Pronomina persona „kau ‟ untuk menyebut muridnya
yang terdapat dalam kalimat:
(197)

Saya tugasi kau mencari empat indeks,sebutkan dengan secara
cepat.(TGT/57 )

Universitas Sumatera Utara

(198)
(199)
(200)
(201)
(202)
(203)
(204)

f.

Di halam berapa bisa kau temukan itu, silahkan cari dengan cepat.
(TGT/95)
Setelah kau temukan cari informasinya tulis ke bukumu.(TGT/100)
Menurut kau apa simpulannya emosi belajar itu?(TGT/175 )
Apakah kau bisa menemukan semua kata-kata itu ? (TGT/211 )
Informasi apa yang kau dapat, tulis saja . (TGT/214)
Jadi, kau tidak keliru lagi bagaimana caranya membaca indeks.
(TGT/306)
Terus terus eva,menurut kau apa? apa yang terdapat di halaman
indeks.(TGT/333 )

Guru menggunakan Pronomina persona „anak-anak‟ untuk menyebut
murid-muridnya (jamak) yang terdapat dalam kalimat:
(205) Baik selamat siang anak-anak, sehat semua? (TGT/1)

g.

Guru menyebut empat nama diri muridnya yang terdapat dalam kalimat:
(206) Tahibonar, baik , kalau Tahibonar sudah langganan itu kan?
(TGT/4,5)
(207) Coba dulu Eva, menurut kau apa simpulannya eemosi belajar itu.
(TGT/174)
(208) Coba Gomar, apa yang terdapat di halaman indeks sebuah buku.
(TGT/339)
(209) Coba Wanto sempurnakan tadi masih kurang sempurna tadi
jawabanmu itu. (TGT/346)

Keseluruhan Pronomina Persona yang digunakan guru dalam TGT dideskripsikan
sebagai berikut :
Dalam TGT ditemukan pronomina persona saya yang dipakai guru untuk
menyebut dirinya sendiri atau sebagai pelaku/subjek. Ini menandakan bahwa guru
tersebut mempunyai hubungan yang sangat formal dengan muridnya, tidak dekat
dan berjarak.
Pronomina persona kita juga digunakan untuk menyebut dirinya sekaligus
dengan muridnya. Pronomina persona pertama jamak ini digunakan ketika
berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara. Hal ini terjadi

Universitas Sumatera Utara

karena guru tersebut menempatkan dirinya bersama dan sejajar dengan muridmuridnya dalam melakukan semua kegiatan di kelas.
Pronomina persona kamu, kau, kalian, anak-anak adalah pronomina yang
dipakai guru untuk menyebut murid-muridnya secara personal atau keseluruhan.
Penggunaan pronomina persona kamu menunjukkan hubungan formal berjarak
terhadap objek tunggal maupun jamak, penggunaan pronomina persona kau
menunjukkan hubungan intim non formal terhadap muridnya, penggunaan kalian
adalah hubungan informal berjarak terhadap sekelompok muridnya dan
penggunaan anak-anak adalah menunjukkan hubungan intim non formal, guru
menganggap murid-muridnya sebagai anaknya. Penggunaan keempat variasi ini
dalam penyebutan muridnya menandakan hubungan yang tidak konsiten antara
guru dengan muridnya. Pronomina persona yang paling dominan dalam TG
adalah kita dan kalian.
Guru juga menyebut nama diri muridnya seperti: Tahibonar, Eva, Gomar,
Wanto (4 nama). Ini menandakan masih adanya hubungan keakraban yang terjadi
antara dirinya (guru) dengan muridnya walaupun hanya mengingat beberapa nama
saja.

b. Kosakata Ekspresif TG
Kosakata Ekspresif adalah kata kata yang digunakan seseorang dalam
memberikan atau mengungkapkan maksud, gagasan, dan perasaan. Kata-kata
ekspresif merupakan kata yang berisi curahan perasaan dengan menyatakan
makna batin (ekspresif).

Universitas Sumatera Utara

1). Kosakata Ekspresif dalam TGS
Seperti dalam penjelasan sebelumnya bahwa kosakata ekspresif adalah
kosakata yang digunakan dalam mengatakan curahan perasaannya dan
menyatakan makna batin guru tersebut. Kosakata ekspresif dalam TGS diringkas
dalam Tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Kosakata Ekspresif TGS
Teks Guru
TGS

Kosakata Ekspresif
- kalian patahpatahin
- kamu yang suka matahin kapur
- kau buang sampahnya ke Sibiak sana ya?
- lama kalipun kau
- bisa atau tidak ?
- tadi bilang tahu
- suaramu paling kuat
- paling cepat menjawab
- tidak bertanggung jawab
- bagusan tidak usah menjawab
- kalau memang nggak tau

Kosakata ekspresif dalam TGS dapat dilihat dalam kalimat berikut :
(210)

Cobalah kapur begitu banyak kalian patah-patahin. Yang mau
dipakai sekarang. Nggak ada lagi kan? (TGS/6)

(Penjelasan:

ketika guru menemukan tidak ada kapur untuk

dipakai).
(211)

Ya Razali semua bilang kamu yang suka matahin kapur .(TGS/10)

(Penjelasan : menegur dan menuduh seorang murid karena kapur
tidak tersedia).
(212)

Kau buang sampahnya ke Sibiak sana ya? (TGS/38)

Universitas Sumatera Utara

(Penjelasan : sebelum memulai pelajaran guru menyuruh seorang
murid membuang sampah. Sibiak nama satu sungai di daerah itu
yang lumayan jauh dari lokasi sekolah)
(213)

Lama kali pun kau. (TGS/39)

(Penjelasan : menegur murid yang agak lama pulang membuang
sampah).
(214)

Kalian bisa menulis surat dinas? Bisa atau tidak? Tidak
bisa? (TGS/55)

(Penjelasan : ketika guru bertanya dan murid-murid tidak
menjawab).
(215)

Tadi Saiful bilang tau, apa itu? Menurutmu apa itu majalah
dinding? tadi bilang tahu bu, kalau bilang tau suaramu paling
kuat. Je kau dari dulu begitu terus dari kelas satu paling cepat
menjawab tapi tak bertanggung jawab, apa yang dijawabnya ya
bagusan nggak usah menjawab, kalau memang nggak tau,
(TGS/102, 104, 107, 108, 110, 111)

(Penjelasan : ditujukan pada seorang murid yang merespon
pertanyaan guru : tahu majalah dinding? salah satu murid
menjawab: tau bu , ternyata tidak tau ketika ditanya lagi).

Kosakata Ekspresif yang digunakan guru dalam TGS dideskripsikan sebagai
berikut:
Kosakata Ekspresif di atas menunjukkan betapa kesal, marah dan tidak
berterimanya guru tersebut pada kelakuan murid dan juga situasi yang ditemuinya
dikelas. Melalui penggunaan kosakata ekspresif di atas, suasana batin atau
perasaan guru saat itu benar-benar ditunjukkan kepada murid-muridnya secara
keseluruhan dan juga personal.

Universitas Sumatera Utara

Semua kosakata ekspresif yaang digunakan di dalam TGS adalah kosakata
negatif, yang seharusnya tidak layak diucapkan oleh seorang guru di kelas.

Kosakata ekspresif yang negatif ini bisa saja mengakibatkan murid yang dituju
menjadi takut, tersinggung dan mungkin akan tidak bersemangat untuk belajar.

2). Kosakata Ekspresif dalam TGJ
Kosakata ekspresif dalam TGJ diringkas dalam tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6. Kosakata Ekspresif TGJ
Teks Guru
TGJ

Kosakata Ekspresif
- dengarin kupingnya
- anda bagaimana sih
- ngak usah mulutmu hei
- ini jagonya di ruangan
- itu juga gak jelas yang dibelakang
- sana pasti bingung
- kamu kira ngapain saya?

Kosakata ekspresif dalam TGJ dapat dilihat dalam kalimat berikut :
(216)

Udah dengarin kupingnya, saya akan ceritakan dongeng. Hei,
Kamu yang di sebelah sana, kamu gak tulus itu ya? (TGJ/100)

(Penjelasan : ketika muridnya masih tetap ribut dan tidak
mendengarkan gurunya)
(217)

Ulangi, belajar baca di rumah ya tolong. Anda bagaimana sih.
Dek, bacakan sekali lagi, siapa namanya? (TGJ/170)

(Penjelasan : guru merasa kesal karena ketika seorang murid
disuruh membaca tetapi kurang lancar)
(218)

Dion, bukan begitu, begini. Ayo, enggak usah mulutmu hei, ayo
ikutin sapa teman-temannya Dion. (TGJ/182)

Universitas Sumatera Utara

(Penjelasan : guru kesal kepada seorang murid yang malah
berbicara ketika guru tersebut menjelaskan.)
(219)

Wakatok, makasih ya Dio, ya. Ini jagonya di ruangan. Silahkan
Wakatok, sapa teman-temannya. (TGJ/185)

(Penjelasan : menyebut nama seorang murid dengan sebutan
jagoan sebagai sindiran.)
(220)

Ya, itu juga gak jelas yang dibelakang sana pasti bingung. Apa sih
yang diceritakan itu gak dengar, gitu ya. (TGJ/264)

(Penjelasan : menegur murid yang suaranya kurang jelas ketika
disuruh membaca dan juga kelas yang ribut.)
(221)

Nggak kan. Kamu kira ngapain saya, itu cerita atau buang angin
mimpi kali, gitu ya.(TGJ/271)

(Penjelasan : menegur murid-muridnya yang tidak memperhatikan
penjelasannya,

lalu mengejek dengan kosakata kesal buang

angin).

Kosakata Ekspresif yang digunakan guru dalam TGJ dideskripsikan sebagai
berikut :
Kosakata ekspresif yang digunakan guru dalam TGJ adalah kosakata yang
mengejek, menyindir dengan halus, menunjukkan kekesalan dengan kosakata
kasar atau kosakata tidak layak diucapkan seorang guru seperti: kupingmu,
mulutmu, buang angin.

Guru juga memberi sebutan kepada seorang muridnya dengan menggunakan kata
sebaliknya, yang artinya menyepelekan dan mencerca tindakan muridnya.

Universitas Sumatera Utara

3). Kosakata Ekspresif dalam TGM
Kosakata ekspresif dalam TGM diringkas dalam Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Kosakata Ekspresif TGM
Teks Guru
TGM

-

Kosakata Ekspresif
berhutan rupanya rambutmu.?
jangan ributmu aja yang ada
cepat ,cepat
ihh negara kau pun kau nggak tau ya?
paham kan ?

Kosakata ekspresif dalam TGM dapat dilihat dalam kalimat berikut :
(222)

Haa? apa kau pegang pegang di rambutmu berhutan rupanya
rambutmu? apa? iya. (TGM/374)

(Penjelasan : menegur seorang murid yang sedang memegang
rambutnya pada saat ditanya guru.)
(223)

Kau Daniel jangan ributmu aja yang ada, cepat Daniel ya udah
yang lain. (TGM/385)

(Penjelasan: menegur karena kesal kepada seorang murid yang
sedang berbicara dengan temannya.)
(224)

Terus iya kau kau apa cepat cepat (TGM/392,393)

(Penjelasan: mendesak murid-murid menyelesaikan tugasnya
dengan segera.)
(225)

haa negara iya, terus, haa ihhh negara kau pun kau nggak tau
(TGM/396)

(Penjelasan: mengejek seorang murid yang tidak bisa menyebut
contoh nama negara.)
(226)

Jadi sudah jelas, makna umum dengan makna khusus semuanya
sudah paham? Paham kan? oke sekarang ambil buku (TGM/417)

Universitas Sumatera Utara

(Penjelasan: memaksa muridnya memahami pelajarannya dan
kemudian mengalihkan pembicaran)

Kosakata Ekspresif yang digunakan guru dalam TGM dideskripsikan sebagai
berikut:
Dalam TGM kosakata ekspresif yang digunakan guru pada saat marah, dan
menyindir dengan halus seorang murid dengan kosakata yang tidak ada
hubungannya dengan materi mengajarnya. Mendesak dan memaksa muridmuridnya agar cepat menyelesaikan tugasnya tanpa melihat kemampuan
muridnya. Guru juga berusaha memaksakan kehendaknya sementara muridnya
belum mengerti sama sekali apa yang diajarkannya. Karena waktu yang sudah
hampir habis dan si guru juga mengetahui muridnya belum mengerti, si guru
akhirnya mengalihkan perhatian muridnya ke buku latihan mereka.

4). Kosakata Ekspresif dalam TGT
Kosakata ekspresif dalam TGT diringkas dalam Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Kosakata Ekspresif TGT
Teks Guru
TGT

-

Kosakata Ekspresif
sudah langganan ini kan
saya tugasi
saya tentukan
cari dengan cepat
kalau ada kesulitan biar saya bantu
selagi tidak ada kesulitan lanjutkan
katakata yang sudah saya tentukan
lama sekali jangan lambat
menurut kau apa?
selanjutnya ulangan harian

Universitas Sumatera Utara

Kosakata ekspresif dalam TGT dapat dilihat dalam kalimat berikut :
(227)

Tahibonar, baik kalau Tahibonar, sudah langganan ini kan?
(TGT/6)

(Penjelasan : ketika guru mengabsen kehadiran murid, dan
menemukan seorang murid yang bernama Tahibonar yang sudah
sering tidak hadir.)
(228)

Sudah? Saya tugasi kau mencari empat indeks. Sebutkan dengan
secara cepat.(TGT/57)

(Penjelasan

:

guru

mendesak

muridnya

dengan

paksa

melaksanakan tugas yang diberikannya)
(229)

Kelompok satu,mari saya tentukan kata-katanya. Cari dengan
cepat nanti ya. (TGT/61)

(Penjelasan : memaksa murid mengerjakan tugas yang sudah
ditentukannya dengan buru-buru.)
(230)

Cari informasinya, tulis ke bukumu, kalau ada kesulitan biar saya
bantu selagi tidak ada kesulitan lanjutkan. (TGT/103,104)

(Penjelasan : menyuruh murid mengerjakan tugas tanpa memantau
proses mengerjakannya.)
(231)

Kata-kata yang sudah saya tentukan di setiap kelompok
simpulkanlah, lalu tuliskan ke bukumu.(TGT/109)

(Penjelasan : guru memaksa dalam menentukan materi tugas
murid-muridnya.)
(232)

Lama sekali jangan lambat, emosi belajar, sudah bisa tadi
disimpulkan kelompok belajar itu.(TGT/172)

(Penjelasan : mengejek murid karena lambat menyelesaikan tugas
yang diberikannya, tidak seperti yang diharapkan.)

Universitas Sumatera Utara

(233)

Coba dulu Eva, menurut kau apa simpulannya eemosi belajar itu,
halaman berapa tadi? (TGT/175)

(Penjelasan : bertanya dengan kasar kepada seorang murid untuk
menjawab.)
(234)

saya kira ini sudah bisa kita tinggalkan, kita akan selanjutnya
ulangan harian yang ke ke dua ya? bulan ini ya? (TGT/355)

(Penjelasan : memberi tugas sesaat sebelum mengakhiri pelajaran,
seperti mengancam.)

Kosakata Ekspresif yang digunakan guru dalam TGT dideskripsikan sebagai
berikut:
Kosakata ekspresif yang digunakan guru dalam TGT adalah kosakata yang
menyindir dengan halus, memaksa kehendak, menunjukkan kekesalan dengan
kosakata kasar atau kosakata tidak layak diucapkan seorang guru. Menunjukkan
ke superiornya dan otoritasnya, dengan memaksakan kehendaknya tanpa
melibatkan murid.
Guru juga terkesan mau cepat menyelesaikan tugas mengajarnya, seperti
tidak ada waktu memeriksa apakah murid sudah selesai, atau punya kesulitan dan
belum mengerti. Guru juga memberi ancaman akan ada ulangan/ujian dalam
waktu dekat, yang tentu membuat murid akan merasa takut.

c. Kosakata Ideologis TG
Kosakata Ideologis adalah kata-kata yang digunakan dalam menunjukkan
cara berpikir seseorang atau keyakinan yang dimilikinya menjadi dasar dalam
menentukan sikapnya. Dalam kata-kata Ideologis terdapat kata tertentu yang
diperjuangkan melalui suatu ideologis dan sering muncul, kata kata tertentu yang
dominan dan dinaturalisasikan kepada pembaca/pendengar. Kata tersebut selalu

Universitas Sumatera Utara

diulang-ulang dalam berbagai peristiwa tutur. Kata yang diperjuangkan ini
umumnya merupakan 139 pecia dari institusi tertentu, dan kosakata yang secara
ideologis tidak pantas atau tidak sesuai.

1). Kosakata Ideologis TGS
Dalam TGS ditemukan beberapa kosakata Ideologis yaitu kata tertentu yang
sering muncul dan diulang-ulang guru dalam berbagai peristiwa tutur.
Kosakata Ideologis dalam TGS diringkas dalam Tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Kosakata Ideologis TGS
Teks Guru
TGS

Kosakata Ideologis
- cepat
- nanti aja
- perhatikan
- apa itu?
- kau bilang tau
- mengerti maksudnya ?
- ayo
- namanya

Kosakata Ideologis dalam TGS dapat dilihat dalam kalimat berikut :
(235)
(236)
(237)
(238)
(239)

(240)
(241)
(242)

Kita mau belajar surat dinas,cepat cepat cepat cepat. (TGS/3)
Halaman dua puluh tujuh.Ya