Kondisi Keberfungsian Keluarga Dari Remaja Nakal Di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang
dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan objek dan fenomena
yang ingin diteliti. Termasuk didalamnya bagaimana unsur – unsur yang ada didalam
variabel penelitian itu berinteraksi satu sama lain dan apa pula produk interaksi
berlangsung (Siagian, 2011: 52).
Melalui penelitian ini, penulis inginmenggambarkan bagaimana kondisi
keberfungsian keluarga dari remaja nakal di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan kota Medan.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan
Perjuangan Kota Medan. Alasan memilih lokasi tersebut sebagai tempat penelitian
karena di lokasi tersebut banyak terdapat kasus kenakalan remaja.

3.3 Informan Penelitian
Informan adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara
dan diperkirakan dapat memahami atau memberikan informasi, data ataupun data dari

suatu objek penelitian. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ini
selanjutnya akan menjadi informan penelitian yang diharapkan akan memberikan
informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan dalam penelitian ini
terdiri atas tiga jenis yaitu informan utama, informan kunci, dan informan tambahan.

Universitas Sumatera Utara

Pada penelitian deskriptif kualitatif ini subjek penelitian yang telah tercermin
dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja dan sesuai kebutuhan. Subjek
penelitian ini menjadi informan yang memberikan berbagai informasi yang diperlukan
selama proses penelitian ini (Suryanto, 2005: 171-172). Informan penelitian ini meliputi
beberapa macam seperti informan utama, informan kunci, dan informan tambahan.

3.3.1 Informan Utama
Informan utama yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam proses
penanganan yang akan diteliti. Peneliti mengambil informan utama sebanyak 4 (empat)
remaja yang melakukan kenakalan remaja, untuk mengetahui bagaimana peran keluarga
terhadap remaja nakal.

3.3.2 Informan Kunci

Informan

kuncimerupakanorang-orang

sebagai

informan

yang

dianggap

mengetahui memiliki berbagai informansi pokok yang diperlukan dalam penelitian ini
ada sebanyak 4 (empat) orang informan kunci yaitu keluarga dari remaja yang
melakukan kenakalan atau kejahatan.

3.3.3 Informan Tambahan
Informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun
tidak terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti.Informan tambahan
dalam penelitian ini adalah Lurah di Kelurahan Sei Kera Hilir I.


Universitas Sumatera Utara

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,
maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Data Primer (Studi Lapangan)
Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan
penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian studi lapangan dalam peneltian sosial
dikenal 2 jenis, yaitu:
a) Observasi, yaitu pengamatan terhadap obyek dan fenomena yang berkaitan
dengan penelitian. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data
apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara
sistematis, serta dapat dikontrol keandalan dan keabsahannya. Observasi yang
dilakukan adalah observasi partisipasi karena peneliti terlibat langsung secara
aktif dalam obyek yang diteliti. Observasi dilakukan di Kelurahan Sei Kera Hilir
I Kecamatan Medan Perjuangan agar peneliti tahu bagaimana kondisi
keberfungsian keluarga dari remaja nakal di Kelurahan Sei Kera Hilir I
Kecamatan Medan Perjuangan.

b) Wawancara, yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan peneliti dengan
informan, sehingga mereka memberikan data atau informasi yang diperlukan
dalam penelitian. Wawancara yang dilakukan adalah terpimpin dimana tanya
jawab dilakukan dengan terarah untuk mengumpulkan data-data yang relevan
(Siagian, 2011: 206-207). Wawancara dilakukan terhadap 5 (lima) keluarga.
c) Dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang relevan dimana dokumen bisa
berasal dari informan kunci dan informan utama. Arsip-arsip yang dimiliki oleh

Universitas Sumatera Utara

informan biasanya baru diperoleh setelah peneliti berusaha melakukan berbagai
upaya pendekatan yang bisa meyakinkan informan bahwa data itu akan dijaga
kerahasiaannya dan peneliti tidak akan menggunakan data itu untuk keperluan
lain selain penelitian.
2. Data Sekunder (Studi Kepustakaan), yaitu teknik pengumpulan data atau
informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti melalui sumber
kepustakaan.

Studi


kepustakaan

(library

research)

dilakukan

dengan

mempelajari dan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, karya ilmiah,
artikel, buletin, dan bahan tulisan lainnya yang memiliki relevansi dengan
masalah dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu
dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam
suatu satuan, yang kemudian dikatagorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa
keabsahan data, serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan

daya peneliti untuk membuat kesimpulan peneliti (Moleong, 2006: 247).
Selain itu, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara
kualitatif, artinya untuk analisa data tidak diperbolehkan model uji statistik dengan
memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditunjukan sebagai tipe penelitian
deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkan
untuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada akhirnya dapat di tarik
kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum
Kelurahan Sei Kera Hilir I adalah salah satu kelurahan yang berada dalam
wilayah Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan.Kelurahan Sei Kera Hilir I
diperkirakan

luasnya


lebih

kurang

45

Ha

yang

terdiri

dari

daerah

pemukiman/perumahan, perkantoran, pertokoan, dan sebagainya. Adapun batas-batas
Kelurahan Sei Kera Hilir I adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan
Tembung.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pahlawan dan Sei Kera Hulu
Kecamatan Medan Perjuangan.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kleurahan Sidorejo Kecamatan Medan
Tembung.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan
Perjuangan.
4.2Arah dan Kebijakan Umum Bidang Pembangunan yang Dikelola
Arah dan kebijakan umum bidang pembangunan yang dikelola di Kelurahan Sei
Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan

mengacu pada Tupoksi Kelurahan,

berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 64 Tahun 2001 Tanggal 13
November 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kelurahan di Lingkungan Pemerintah
Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Pada pasal 3 disebutkan Tugas Pokok Kelurahan adalah sebagai berikut: Lurah
mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan sebagian tugas-tugas yang

dilimpahkan oleh Camat dalam bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban,
pembangunan kesejahteraan masyarakat, serta melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Daerah.
Pada pasal 4 disebutkan, untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 3 Lurah mempunyai fungsi antara lain:
a. Melaksanakan/meyelenggarakan pelimpahan sebagian kewenangan di bidang
pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat yang menjadi tanggung jawab kelurahan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi public yang menjadi tanggung jawab
kelurahan.
c. Menyelenggarakan pelayanan teknis kesekretariatan.
d. Meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Medan Nomor 64 Tahun 2001 tanggal 13
November 2001 tentang tugas pokok dan fungsi kelurahan di lingkungan pemerintah
Kota Medan, dalam melaksanakan pembangunan, di Kelurahan terdapat susunan
organisasi kelurahan dengan masing-masing kebijakan umum yang berdasarkan pada
Tupoksinya masing-masing yakni:

1. Sekretaris Lurah

Sekretaris lurah mempunyai tugas membantu lurah di bidang pembinaan
administrasi dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh perangkat

Universitas Sumatera Utara

Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris lurah
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan kerja
b. Mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan bidang tugas
c. Melakukan pemantauan dan pengendalian program kerja lingkungan
d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan kelurahan
e. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan
rumah tangga, dan barang inventaris kelurahan
f. Membantu Lurah dengan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang dilakukan
oleh perangkat Kelurahan dan Kepala Lingkungan.
g. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang
administrasi perangkat Kelurahan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan
masalah
h. Menyusun dan menyajikan data statistik dan grafik atau visualisasi data

perangkat Kelurahan
i.

Melakukan pemeriksaan administrasi dan memberikan paraf untuk kelanjutan
proses penyelesaian urusan surat menyurat.

j.

Mengevaluasi dan menyusun laporan bulanan, berkala, dan tahunan serta
mengkoordinasikannya dengan unit terkait.

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

Universitas Sumatera Utara

2. Seksi Pemerintahan
Seksi pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengumpulan,
pengolahan data, dan mengevaluasi data di bidang pemerintahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud maka seksi pemerintahan
mempunyai fungsi:
a. Menyusun rencana kegiatan kerja.
b. Menghimpun

dan

mengolah

data

yang

berhubungan

dengan

bidang

pemerintahan.
c. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan lingkungan dan masyarakat.
d. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB).
e. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di bidang pemerintahan.
g. Membantu menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan antara lain
bidang pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK),
mencatat Surat Kematian/Kelahiran, mencatat Surat Pindah/Mandah masuk dan
keluar.
h. Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi kelurahan.
i.

Membantu Lurah dalam kegiatan pembinaan kegiatan Sosial Politik, ideologi
negara dan kesatuan bangsa.

j.

Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
bidang tugas dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah

k. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang pemerintahan

Universitas Sumatera Utara

l.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
ketentraman dan ketertiban di Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi antara lain:
a. Menyusun rencana kegiatan kerja.
b. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum.
c. Mengumpul dan mengolah data yang berhubungan dengan bidang ketentraman
dan ketertiban umum.
d. Melaksanakan pembinaan kepada masyrakat di bidang ketentraman dan
ketertiban umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan kepada
masyarakat dan melakukan kegiatan pengamanan akibat bencana alam dan
bencana lainnya.
f. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan
kerukunan warga.
g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang ketentraman dan
ketertiban.
h. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil.
i.

Membina kegiatan siskamling.

Universitas Sumatera Utara

j.

Melaksanakan pengamanan dan penertiban terhadap pelanggaran Peraturan
Daerah serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan
ketentraman dan ketertiban umum serta mengkoordinasikannya kepada instansi
terkait.

k. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang ketentraman dan
ketertiban.
l.

Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Lurah.

4. Seksi Pembangunan
Seksi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan
dengan perekonomian dan pembangunan di wilayah Kelurahan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pembangunan mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan kerja.
b. Mengumpulkan, mengolah, dan mengevaluasi data di bidang perekonomian dan
pembangunan.
c. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi
lemah, dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan
kehidupan perekonomian masyarakat.
d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan
pembangunan.
e. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi
untuk meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan.

Universitas Sumatera Utara

f. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan
memelihara sarana dan prasarana fisik di lingkungan kelurahan.
g. Melaksanakan administrasi perekonomian dan pembangunan di kelurahan.
h. Membantu, membina, dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka musyawarah
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).
i.

Membina kelompok-kelompok industri, koperasi, dan pendidikan.

j.

Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang perekonomian dan
pembangunan.

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh lurah.

5. Seksi Kesejahteraan Masyarakat
Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud, maka Seksi Kesejahteraan
Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan.
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan
masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga
berencana, dan pendidikan masyarakat.
d. Membantu

pelaksanaan

pembinaan

kegiatan

Pemberdayaan

dan

Kesejahteraan Keluarga. (PKK), Karang Taruna, Pramuka, dan organisasi
kemasyarakatan lainnya .
e. Melakukan pembinaan dalam bidang kegiatan olah raga dan sosial budaya.

Universitas Sumatera Utara

f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/bantuan terhadap korban
bencana alam dan bencana lainnya.
g. Membantu kegiatan mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah.
h. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia (PMI).
i.

Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Umum
Seksi Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pelayanan umum
yang meliputi inventarisasi, kebersihan, serta sarana dan prasarana umum.
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Seksi Umum mempunyai fungsi antara lain:
a. Menyusun rencana kegiatan kerja
b. Menyusun program peningkatan pelayanan umum
c. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan kebersihan,
keindahan, pertamanan, dan sanitasi lingkungan
d. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan sarana dan prasarana fisik
pelayanan umum
e. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan umum
f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat yang memerlukan
legalisasi Lurah
g. Melakukan pembinaan kepada lingkungan tentang peningkatan pelayanan umum
h. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan
umum

Universitas Sumatera Utara

i.

Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah serta
kebijaksanaan Pemerintah kepada seluruh perangkat Kelurahan maupun
masyarakat

j.

Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan
bidang tugas

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

4.3. Jumlah Lingkungan
Jumlah lingkungan yang terdapat di wilayah Kelurahan Sei Kera Hilir I adalah
sebanyak 13 (tiga belas) lingkungan.

4.4. Jumlah Penduduk
Sampai dengan Bulan Juli 2013, jumlah penduduk di Kelurahan Sei Kera Hilir I
adalah 16.288 jiwa, terdiri dari 3478 Kepala Keluarga dengan klasifikasi sebagai
berikut:

a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Menurut jenis kelamin maka jumlah penduduk di Kelurahan Sei Kera
Hilir I adalah sebanyak :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No

Uraian

Jumlah

1

Laki-laki

7.897

2

Perempuan

8.391

Jumlah

16.288

Sumber: Profil Kelurahan Sei Kera Hilir I 2013
Berdasarkan table 4.1 kita dapat mengetahui bahwa jumlah penduduk mayoritas di
Kelurahan Sei Kera Hilir I adalah perempuan yakni sebanyak 8.391 jiwa sedangkan lakilaki sebanyak 7.897 jiwa.
b. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Menurut agama dan keyakinan yang dianut, penduduk di Kelurahan Sei
Kera Hilir I menganut 5 jenis agama yang terdiri dari Islam, Protestan, Katolik,
Budha, dan Hindu. Uraiannya dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4. 2
Jumlah Penduduk Menurut Agama
No
Uraian

Jumlah

1

Islam

10.225

2

Protestan

2.900

3

Katholik

3.058

4

Budha

60

5

Hindu

15

Jumlah

16.288

Sumber: Profil Kelurahan Sei Kera Hilir I 2013

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data yang disajikan pada table 4.2 bahwa mayoritas penduduk di
Kelurahan Sei Kera Hilir I beragama Islam sebanyak 10.225 jiwa dan diikuti
dengan agama Kristen Katholik sebanyak 3.095 jiwa. Agama Protestan sebanyak
2.900 jiwa, Budha sebanyak 60 jiwa, dan Agama Hindu sebanyak 15 jiwa.

c. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Adapun jenis-jenis mata pencaharian penduduk yang ada di Kelurahan
Sei Kera Hilir I sangat bermacam-macam, antara lain:

Table 4. 3
Jumlah Penduduk Menurut Pencaharian
No

Jenis Pekerjaan

Jumlah

1

Wiraswasta

3.843

2

Pegawai swasta

2.310

3

Tidak bekerja

3.112

4

Pensiun

5

Pegawai negeri

6

TNI/Polri
Jumlah

250
2.386
87
11.988

Sumber: Profil Kelurahan Sei Kera Hilir I 2013

Berdasarkan table 4.3 dapat diketahui bahwa wiraswasta merupakan
pekerjaan yang paling dominan dilakukan oleh penduduk di Kelurahan Sei Kera

Universitas Sumatera Utara

Hilir Isebanyak 3.843jiwa. Pekerjaan wiraswasta tersebut antara lain seperti
pedagang, tukang becak atau ojek, supir, tukang cuci, dan buruh bangunan.

d. Jumlah Penduduk Menurut Klasifikasi Umur
Berdasarkan klasifikasi umur, penduduk Kelurahan Sei Kera Hilir I dibedakan
atas:

Tabel 4.4
Jumlah penduduk Menurut Klasifikasi Umur
No
Umur
Jumlah
1

0-12 bulan

1.289

2

1-5 tahun

2.065

3

6-16 tahun

2.769

4

17-24 tahun

3.556

5

25-30 tahun

3.995

6

31-40 tahun

1.674

7

41-60 tahun lebih

940

Jumlah

16.288

Sumber: Profil Kelurahan Sei Kera Hilir I 2013

Berdasarkan data yang disajikan pada table 4.4 dapat dilihat bahwa kelompok
umur 25-30 tahun merupakan kelompok umur yang dominan ada di Kelurahan Sei
Kera Hilir I berjumlah 3.995 jiwa.Dari sini dapat kita ketahui bahwa penduduk di
Kelurahan Sei Kera Hilir I mayoritasnya adalah orang yang berumur 25-30 tahun.

Universitas Sumatera Utara

e. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat
perkembangan

pendidikan

merupakan

pembangunan

suatu

faktor

penting

wilayah.Sumber

dalam

daya

menentukan

manusia

yang

berpendidikan tentunya sangat membantu pembangunan yang ada. Penduduk di
Kelurahan Sei Kera Hilir I berdasarkan tingkat pendidikan dapat dikelompokkan
sebagai berikut :

Tabel 4.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan
Jumlah

No
1

Belum sekolah

4.200

2

Pernah sekolah tidak tamat

516

3

SD/Sederajat

400

4

SLTP/Sederajat

915

5

SLTA/Sederajat

2.281

6

D1

-

7

D2

-

8

D3

202

9

S1

1.559

10

S2

199

11

S3

27

Jumlah

10.299

Sumber: Profil Kelurahan Sei Kera Hilir I 2013

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data yang disajikan pada table 4.5 dapat dilihat bahwa
penduduk di Kelurahan Sei Kera Hilir I mayoritas merupakan tamatan SLTA
sebanyak 2.281 jiwa dan diikuti dengan tamatan S1 yakni 1.559 jiwa serta tamatan
SLTP yakni 915 jiwa.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Analisis data merupakan upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Pada bab ini
berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan melalui teknik wawancara dan
observasi dengan informan, peneliti telah mengumpulkan data informasi mengenai
bagaimana kondisi keberfungsian keluarga dari remaja nakal di Kelurahan Sei Kera Hilir
I Kecamatan Medan Perjuangan.
Data yang telah didapatkan akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
kualitatif yang lebih mementingkan ketetapan dan kecukupan data, dimana data yang
disajikan berupa deskripsi tentang peristiwa dan pengalaman penting dari kehidupan
atau beberapa bagian pokok dari kehidupan seseorang dengan kata-katanya sendiri.
Untuk melihat gambaran yang lebih jelas dan rinci, maka penulis mencoba menguraikan
petikan wawancara dengan informan serta narasi penulis tentang data-data tersebut
diteliti dan ditelaah, maka selanjutnya penulis mengadakan kategorisasiperbandinganperbandingan sebelum akhirnya penulis menarik kesimpulan daripada penelitian ini.
Data yang didapatkan diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik wawancara
mendalam dengan informan. Adapun informan yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 9 orang, dengan komposisi 4 orang informan utama,4 orang informan kunci
dan 1 orang informan tambahan.

Universitas Sumatera Utara

5.2 Hasil Temuan
5.2.1 Informan Utama
Informan Utama 1
1.No.Urut Informan : 01
2. Nama

: Ari Suhada

3. Jenis Kelamin

: Laki-laki

4.Umur

: 16 tahun

5. Pendidikan

: SMA

6. Agama

: Islam

Ari ialah seorang remaja berusia 17 tahun yang berstatus sebagai siswa SMA.Ari
mengetahui bahwa kenakalan remaja adalah perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan
oleh remaja, baik perempuan atau laki-laki.Jenis kenakalan yang dilakukannya
bermacam-macam, diantaranya bolos sekolah, tawuran, main judi dan paling sering
dilakukannya adalah main judi atau yang sekarang dikenal istilah poker.Yang
melatarbelakanginya melakukan itu adalah awalnya hanya ikut-ikutan temannya saja,
tapi lama kelamaan dia ketagihan.
Dia melakukan hal itu sejak SMP, dan yang pertama kali dilakukannya adalah
merokok

di

toilet

sekolah.Orangtua

atau

keluarga

Ari

juga

mengetahui

perbuatannya.Pada awalnya orangtuanya marah tapi dia tidak menghiraukannya. Seperti
yang dikatakannya dalam kutipan wawancara berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

“Tau kak aku kan sering kena SPO.Pertamanya mamak sama bapakku marahlah
kak, terus pas udah gak marah lagi ku buat lagi terus gitu-gitu ajalah kak”.
Ari menuturkan bahwa pendidikan penting baginya, karena bisa menentukan
masa depan. Tapi dia juga sering bolos sekolah, kadang-kadang dia membuat surat sakit
sendiri agar absennya tidak banyak disekolah. Tapi dia lebih sering bolos tanpa
keterangan.Sepulang sekolah dia biasanya nongkrong di warnet atau di warung dekat
sekolahnya. Di warnet biasanya ia main poker. Sebenarnya Ari pulang sekolah jam
14.00 wib. Tapi baru pulang kerumah sore hari.Seperti yang dikatakannya pada kutipan
wawancara berikut:
“pulang sekolah biasanya aku nongkrong di warnet kak atau gak di warung
dekat sekolah. Di warnet aku main poker lah kak kalau duit habis baru pulang.Aku
pulang kerumah tunggu sore kak, karena aku malas di rumah kak gak ada kawanku”.
Komunikasi dikeluarganya

terbilang

sangat

biasa

saja

bahkan

hanya

sekedarnya.Berkumpul bersama keluarga juga tidak sering hanya dua kali seminggu
dihari Sabtu dan Minggu. Orangtua tidak pernah mencarinya jika ia terlambat pulang
sekolah itu karena kedua orangtuanya bekerja pagi sampai sore. Orangtuanya tidak
pernah memukul atau bersikap kasar hanya ibunya saja yang sedikit cerewet.Yang
menjadi panutannya didalam keluarga adalah ibunya. Seperti yang dikatakannya:
“Mamak lah kak, dia sabar kali walaupun aku bandal.Cerewet memang dia tapi
aku sayang”.
Dikeluarganya tidak pernah mekakukan ibadah bersama karena mereka samasama jarang ada dirumah.Orangtuanya bekerja sebagai wirausaha yang membuka

Universitas Sumatera Utara

warung nasi.Uang saku yang diberikan sebesar 30 ribu.Tapi biasanya diberikan
perminggu.Uang saku yang diberikan tidak pernah ditabung.Uang saku yang diberikan
tidak pernah cukup untuknya. Seperti yang dikatannya dalam kutipan wawancara
berikut:
“Uang jajan yang dikasi sehari 30ribu, aku jajan 35 ribu kadang lebih.Makanya
biasanya kalau kurang mintak lagi lah kak, ya tapi aku nipu lah.Bilang minta uang les,
uang perpisahan, pokoknya pande-pande aku lah kak”.
Kegiatan yang dilakukannya pada hari libur adalah bermain dengan temantemannya jarang ada dirumah.Jika keluarganya pergi rekreasi atau liburan dia tidak ikut,
dia lebih senang berkumpul dengan temannya dihari libur.

Universitas Sumatera Utara

Informan Utama 2
1.No.Urut Informan : 02
2. Nama

: Muhammad Rizky

3. Jenis Kelamin

: Laki-laki

4.Umur

: 16 tahun

5. Pendidikan

: SMA

6. Agama

: Islam

Rizky adalah remaja laki-laki berusia 16 tahun yang masih duduk dibangku
SMA.Ia mengatakan bahwa kenakalan remaja adalah kenakalan yang dilakukan oleh
remaja yang tidak harus dicontoh, yang berdampak negatif. Kenakalan remaja yang
pernah dilakukannya antara lain berjudi, mabuk-mabukan, tapi tidak pernah sampai
menggunakan narkoba. Berjudi dalam bentuk main poker dan taruhan bola.Ia
melakukannya sejak SMP, disitu lah awal pertamanya ia pandai bermain poker. Dia juga
mengatakan uang nya akan bertambah jika menang dan jika kalah akan hancurhancuran. Orang tuanya juga mengetahui hal tersebut, karena ia sering minta uang buat
bayar tagihan warnet. Dan sering dicariin karena pulang kemalaman. Seperti ini yang
dikatakannya pada saat ditanya tentang respon orang tuanya:
“ Marah lah kak, kadang kalau aku palak ku lawan aja kak. Gak tau kenapa ya aku suka
kali melawan”.

Universitas Sumatera Utara

Rizky menuturkan jika pendidikan penting baginya, agar bisa meraih cita-cita.Ia sendiri
bercita-cita ingin jadi pengacar.Ia berkata jika ia tidak pernah bolos sekolah. Seperti
yang dikatakannya dalam kutipan wawancara ini “ kalau bolos gak pernah kak, Cuma
kalau gak masuk sering karena aku malas sekolah. Itupun mamak ku tau.Terus nanti aku
dirumah aja, pas siang baru ke warnet. Rizky pulang sekolah pukul 13.00 tapi biasanya
sepulang sekolah ia menghabiska waktunya di warnet, karena warnet sudah menjadi
rumah keduanya.
Komunikasi dikeluarganya terbilang biasa-biasa saja. Bahkan ia sendiri malas
berkumpul dengan keluarganya karena ayah nya yang memiliki sifat tempramen. Jika
terlambat pulang sekolah dia tidak pernah di hubungin atau di telepon, tetapi jika sampai
malam belum sampai dirumah orang tuanya pasti orang tuanya mencari. Ia mengaku
pernah dipukul oleh ayahnya dikarenakan sering melawan. Yang menjadi panutannya
dalam keluarga adalah ibunya.Dikeluarganya tidak pernah beribadah bersama. Seperti
yang dikatakan nya dalam kutipan wawancara ini:
“Mamak sama bapak jarang sholat kak, gimana kami mau ibadah bersama”.
Ayahnya sendiri bekerja sebagai buruh bangunan sedangkan ibunya hanya ibu
rumah tangga.Uang saku yang diberikan padanya hanya 15 ribu rupiah perharinya.
Namun jika hari sabtu dan minggu ia tidak diberikan uang saku. Uang saku yang
diberikan tidak pernah ditabung karena tidak cukup untuknya jadi tidak bisa menabung.
Seperti yang dikatakan nya berikut ini:
“ Untuk makan sama ongkos angkot aja saudah habis kak, belum lagi uang main
warnetku. Makanya kadang aku pulang kerumah minta uang lagi, kalau gak dikasi aku

Universitas Sumatera Utara

marah.Pernah juga aku curi kalung mamak ku karena udah gak ada duit lagi terus ku
jual, uang mamak pun sering ku ambil tapi gak banyak lah untuk tambahan jajan aja”.
Setiap malam minggu rizky pergi keluar untuk nongkrong atau nonton bola
bersama, dan baru pulang pada pagi subuh.Ia juga kerap kali ikut taruhan bola. Pada hari
minggu biasanya ia hanya tidur dirumah karna bergadang semalaman. Rizky dan
keluarganya tidak pernah pergi rekreasi atau liburan dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Seperti yang dikatakan oleh informan ini:
“Kami gak pernah rekreasi kak, karena gak punya uang. Bisa makan sama sekolah aja
syukur kali.

Universitas Sumatera Utara

Informan Utama 3
1.No.Urut Informan : 03
2. Nama

: Dion Maulana Nasution

3. Jenis Kelamin

: Laki-laki

4.Umur

: 17 tahun

5. Pendidikan

: SMA

6. Agama

: Islam

Dion adalah remaja laki-laki berusia 17 tahun yang masih duduk dibangku
SMA.Yang diketahui nya tentang kenakalan remaja adalah suatu perbuatan tercela yang
tidak pantas dicontoh. Jenis kenakalan remaja yang pernah dilakukannya antara lain
berjudi, mabuk-mabukan, balap liar, hingga merampok pun ia pernah. Semua nya
dilakukan karena ingin coba-coba. Tetapi dion mengatakakan bahwa ia melakukan
perampokan karena sedang butuh uang dan tidak tahu harus meminta ke siapa. Ia
melakukan nya pada saat awal masuk SMA. Keluarganya mengetahui semua perbuatan
nya tetapi karna sudah tidak bisa diberi nasihat, akhirnya keluarganya membiarkannya
saja.Ia pun sudah diberi label anak jahat oleh keluarganya.
Bagi Dion pendidikan sangat penting, karena tujuan nya bersekolah adalah agar
bisa

mendapatkan

pekerjaan

yang

bagus.Dia

mengaku

jarang

sekali

bolos

sekolah.Kegiatannya sepulang sekolah adalah berkumpul dan bercerita bersama temantemannya sambil merokok. Biasanya dia pulang sekolah jam 14.00 WIB. Kemudian
pada malam harinya pergi balapan bersama teman-temannya dari jam 22.00-00.00 WIB.

Universitas Sumatera Utara

Mereka juga sering mengajak teman perempuan mereka untuk ikut jadi penonton. Dion
sendiri mengendarai sepeda motor milik ayahnya.
Komunikasi dalam keluarganya biasa saja, bahkan suasana rumahnya terbilang
sepi.Mereka hanya tinggal bertiga bersama ibu dan adiknya dan Dion lah yang menjadi
satu-satunya lelaki dirumah itu.Ayahnya pada dua tahun yang lalu harus mendekam di
penjara karena kasus narkoba.Mereka juga jarang berkumpul bersama.Bahkan
mengunjungi ayahnya saja hanya setahun 2 kali.Ibu nya tidak pernah bersikap kasar
padanya, tetapi kadang-kadang ayahnya lah yang pernah bersikap kasar padanya dan
juga pada ibunya.
Ibunya lah yang menjadi panutan dalam keluarganya.Ibunya adalah sosok tulang
punggung yang hebat.Dia mengatakan jika keluarganya jarang beribadah bersama.
Seperti pada penuturannya ini:
“Aku jarang kali sholat kak, sebualan sekali belum tentu.Tapi kalau mamak sama adik
ku sering sholat kak”.
Ibunya dulu tidak bekerja tetapi semenjak ayahnya masuk penjara, ibunya harus bekerja
untuk menjadi tulang punggung dan menafkahi keluarganya.
Uang saku yang diberikan padanya hanya 15 ribu rupiah perhari, sudah termasuk
ongkos dan uang makan.Uang saku yang diberikan tidak pernah ditabung karena dia
merasa uang yang diberikan kurang.Makanya dia punya inisiatif untuk merampok agar
dia memiliki uang tambahan tanpa harus meminta pada ibunya lagi. Seperti yang telah
diceritakannya:

Universitas Sumatera Utara

“Aku kan butuh uang jajan tambahan juga kak, kalau keluar rumah kan gak mungkin
gak megang duit.Kadang kalau aku keluar rumah, adik ku sering minta dibawain
makanan. Sementara aku gak punya uang, kan kasian aku liatnya. Makanya dari situ
lah aku pernah ngerampok kak, lumayan lah hasilnya bisa ada uang peganganku”.
Kegiatan yang dilakukannya pada saat hari libur biasanya hanya tidur dan nonton
tv. jika ada teman yang menjemputnya, ia akan pergi, keluarga mereka tidak pernah
pergi berekreasi karena keterbatasan ekonomi. Seperti yang dikatakan nya berikut ini:
“Gimana mau rekreasi kak, hidup kami pun pas-pasan kali”.

Universitas Sumatera Utara

Informan Utama 4
1.No.Urut Informan : 04
2. Nama

: Bobbi Suteja

3. Jenis Kelamin

: Laki-laki

4.Umur

: 16 tahun

5. Pendidikan

: SMA

6. Agama

: Islam

Bobbi adalah anak remaja berusia 17 tahun.yang ia ketahui tentang kenakalan
remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma dan aturan-aturan yang telah
dibuat. Jenis kenakalan remaja yang pernah dilakukan Bobbi diantaranya meminum
alcohol, merokok, dan seks bebas.Dia melakukan kenakalan remaja sejak setahun
belakangan ini.Orang tua atau keluarganya tidak mengetahui hal tersebut. Seperti yang
dikatakannya berikut ini:
“Ya enggak lah kak, kalau mereka tau aku pasti dimarahin habis-habisan”.
Yang melatar belakakanginya melakukan seks bebas adalah karna ketagihan
dengan perbuatannya.Biasanya dia melakukan itu lebih sering dengan pacarnya, tapi
kadang-kadang dia melakukannya dengan gadis yang baru saja dia kenal.
Bobbi melakukan seks bebas biasanya pada malam minggu atau malam libur
lainnya.Tempat yang dia gunakan adalah kost temannya, bisa juga di rumah

Universitas Sumatera Utara

kekasihnya.Dia menggunakan pengaman jadi tidak takut terjadi hal apapun. Seperti yang
dikatakannya berikut ini:
“Biasanya di kost kawan kak pas malam minggu atau malam libur aku nginap disitu,
kami kan pake pengaman jadi aku gak takut kenapa-kenapa”.
Pendidikan baginya sangat penting karena dengan belajar ia mempunyai pikiran
yang cerdas. Dia jarang bolos sekolah, hanya sebulan sekali.Karena dia memang tidak
mau berurusan dengan pihak sekolah.Setelah pulang sekolah biasanya Bobbi langsung
pulang kerumah dan tidur siang.Dia pulang sekolah pada pukul 14.00, jika ada pelajaran
tambahan dia pulang pukul 16.00.
Komunikasi dan suasana didalam keluarganya terbilang cukup baik, bahkan
jarang sekali terjadi masalah.Tetapi mereka jarang berkumpul bersama, hanya ketika ada
yang ingin dibicarakan saja dan itu pun jarang terjadi didalam keluarganya.
Bobbi tidak pernah terlambat pulang dari sekolah.Orang tuanya pun tidak pernah
bersikap kasar padanya.Hanya ibunya saja yang suka marah-marah.Yang menjadi
panutannya didalam keluarga adalah kedua orang tuanya karena mereka pekerja keras
tanpa mengenal lelah.
Dikeluarganya jarang sekali melakukan ibadah bersama, karena memang anggota
keluarganya jarang sholat.Kedua orang tuanya bekerja sebagai pegawai negeri
sipil.Uang saku yang diberikan untuknya tidak pernah ditabung. Padahal uang saku yang
diberikan cukup banyak, yaitu Rp,50.000 perhari bahkan jika hari sabtu dan minggu ia
diberikan Rp,80.000 perharinya. Dia juga mengaku bahwa uang jajan yang diberikan
masih tidak cukup untuknya. Seperti yang dikatakannya berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

“Aku dikasi 50 ribu kak kadang lebih, kalau hari sabtu minggu aku minta 80 ribu
perhari.Itupun kurasa kurang untuk ku.Mana bisa ku tabung uang jajannya lagi”.
Kegiatan yang dilakukan pada hari libur biasanya berkumpul dengan temantemannya. Biasanya juga pada malam libur ia menginap di rumah ataupun kost
temannya. Keluarganya tidak sering pergi rekreasi atau liburan, mereka hanya sering
berkunjung kerumah nenek Bobbi pada saat libur sekolah.

Universitas Sumatera Utara

5.2.2 Informan Kunci
Informan Kunci 1
1. No Urut Informan

: 05

2.Nama

: Neneng Sumarnih

3.Jenis Kelamin

: Perempuan

4.Umur

: 45 Tahun

5.Pendidikan Terakhir : SMA
6.Agama

: Islam

Ibu neneng ialah orang tua dari Ari Suhada.Ibu neneng sering melihat kasus
kenakalan remaja disekitar mereka.Misalnya saja ketika hendak pergi bekerja mereka
melihat siswa-siswa yang bolos sekolah.Mereka sendiri sebenarnya khawatir juga
dengan anak meraka.Ibu neneng hanya memiliki satu orang anak laki-laki.Anaknya
pernah melakukan kasus kenakalan remaja misalnya bolos sekolah kemudian tawuran
dan berkelahi dengan teman sekolahnya.Hingga ibu neneng mendapat panggilan dari
sekolahnya.
Ibu neneng dan suaminya bekerja sebagai wirausaha, mereka memiliki sebuah
warung nasi.Pernghasilan yang didapat juga tidak menentu.Berkisar dari 4-5 juta rupiah
perbulannnya.Dari penghasilannya mereka bisa membiayai semua kebutuhan sehari-hari
dan membayar biaya pendidikan anaknya.

Universitas Sumatera Utara

Tak jarang dia juga memberikan uang saku tambahan pada anaknya. Seperti
penuturannya dalam kutipan ini:
“Sebenarnya bukan memberikan, tapi anak saya ynag minta sendiri. Katanya buat
bayar uang les, uang perpisahan, uang renang, pokoknya selalu ada saja. Kalau gak
diberikan dia marah.Yaa karena dia anak satu-satunya terpaksa lah saya berikan saja,
tapi tidak banyak”.
Bagi ibu Neneng pendidikan sangat penting karena dia ingin melihat anaknya
sukses. Jumlah anak yang bersekolah hanya 1, dan tidak mendapatkan bantuan
pendidakan dari sekolah atau pihak lain. Penghasilan yang diperolehnya cukup untuk
membantu pendidikan anaknya.
Didalam keluarganya mereka tidak pernah melakukan ibadah bersama karena ibu
neneng dan suaminya jarang berada dirumah. Biasanya mereka pulang kerumah jam 7
atau paling lama jam 8. Mereka tidak lagi mengadakan diskusi bersama karena merasa
lelah setelah bekerja satu harian. Anak mereka juga tidak pernah bercerita tentang
masalah yang dihadapinya atau menceritakan kegiatan sehari-harinya.
Mereka mengizinkan anaknya untuk menginap diluar rumah hanya pada saat hari
libur saja.Mereka juga selalu bertanya jika anaknya pamit untuk keluar rumah karena
khawatir jika anaknya pergi ke tempat yang tidak bagus.Mereka tidak mengenal temanteman anaknya karena anaknya jarang sekali membawa temannya kerumah.
Ibu Neneng juga menjelaskan jika anak nya berbuat salah pasti ia akan marah.
Seperti pada penuturannya dalam wawancara berikut:

Universitas Sumatera Utara

“Saya marah tapi gak sampai memukul atau bersikap kasar. Paling saya cuma pakai
nada yang keras saja”.Anaknya juga sering membuat pelanggaran disekolah “pernah
lah sudah 4 kali dapat SPO karena berantam sama temannya, karena sering
bolos.Awalnya saya sangat terkejut dan marah sekali, tapi lama-kelamaan hati saya
luluh.Mungkin dia begitu karena terlalu kami manjakan dek”.

Universitas Sumatera Utara

Informan Kunci 2
1.No Urut Informan

: 06

2.Nama

: Sulastri

3.Jenis Kelamin

: Perempuan

4.Umur

: 40 Tahun

5.Pendidikan Terakhir

: SMA

6.Agama

: islam

Ibu Sulastri adalah orang tua dari Muhammad Rizky, usianya 40 tahun.Jumlah
anak yang dimilikinya adalah 3 orang. Dia bercerita jika ia sering melihat kasus
kenakalan remaja di televise dan dijalanan. Dia mengakui jika anaknya juga pernah
terlibat kasus kenakalan remaja yaitu bermain judi. Seperti penuturannya dalam kutipan
wawancara ini:
“Anak saya paling sering main judi dek, menghabiskan uang saja kerjanya, tiap
dinasehati pasti dia melawan ke saya.
Ibu Sulastri hanya ibu rumah tangga biasa, sedangkan suaminya bekerja sebagai
buruh

bangunan.Penghasilan

yang

diperoleh

tiap

bulannya

hanya

Rp.

1.600.000.Penghasilan tersebut hanya bisa untuk membiayai makan keluarga mereka
dan uang saku anaknya.Jika dapat penghasilan tambahan, barulah mereka bisa membeli
kebutuan lainnya.Ibu sulastri juga sering dimintai uang saku tambahan oleh rizky tetapi
tidak pernah diberikan. Seperti dalam penuturannya berikut:

Universitas Sumatera Utara

“dia sering minta uang tambahan dek, tapi gak pernah saya kasih. Kami kan hidupnya
pas-pasan. Kadang dia marah juga ke saya”.
Buat ibu Sulastri pendidikan sangat penting, karena dia ingin semua anakanaknya menjadi orang hebat.Jumlah anak nya yang bersekolah ada 3 orang.Anak yang
ke dua dan ketiga mendapat bantuan buku sekolah gratis, sedangkan uang sekolahnya
sendiri memang ditanggung pemerintah.Jadi, sampai saat ini penghasilan yang diperoleh
suaminya masih cukup untuk membiayai pendidikan anaknya.
Keluarga mereka hampir tidak pernah mengadakan ibadah bersama.Suaminya
pulang pukul 18.00 WIB.Setelah suaminya pulang mereka tidak pernah berkumpul
keluarga.Rizky tidak pernah bercerita pada kedua orang tua nya, dia lebih senang
menghabiskan waktu diluar rumah.Setiap anak-anaknya terlambat pulang sekolah, pasti
ibu Sulastri marah.Dia khawatir takut terjadi apa-apa pada anaknya.Tetapi jika anaknya
yang pertama pulang terlambat, dia sudah tidak heran lagi dan tidak mencarinya.
Orang tua Rizky sebenarnya tidak mengizinkannya menginap diluar rumah,
tetapi jika tidak diizinkan Rizky selalu tidak mengjraukannya. Seperti yang dikatakan
ibu Sulastri pada kutipan berikut:
“Sebenarnya saya gak berikan izin, tapi jika gak diberi izin pun dia tetap
pergi.Anak itu gak bisa dilarang dek, saya juga tidak mengenal semua temantemannya”.
Ibu sulastri sendiri berkata jika ia jarang memukul anaknya. Ia hanya marah saja.
Tapi biasanya suaminya lah yang memukul anak-anaknya jika mereka nakal.Rizky tidak

Universitas Sumatera Utara

pernah dapat pengaduan dari pihak sekolahnya karena melakukan pelanggaran. Seperti
yang dikatakan bu Sulastri dalam kutipan berikut
“Dia tidak pernah bermasalah disekolahnya dek, dia hanya bandal dilingkungan main
nya saja”.

Universitas Sumatera Utara

Informan Kunci 3
1.No Urut Informan

: 07

2.Nama

: Farida Hanum

3.Jenis Kelamin

: Perempuan

4.Umur

: 50 Tahun

5.Pendidikan Terakhir

: SMP

6.Agama

: islam

Ibu Farida Hanum adalah orang tua dari Dion Maulana Nst, yang memiliki 2
orang anak. Menurutnya kenakalan remaja sudah marak terjadi di zaman sekarang ini,
terutama di lingkungan tempat tinggalnya. Salah satu dari anaknya juga pernah terlibat
kasus kenakalan remaja, misalnya balap liar, taruhan bola, mabuk-mabukan, tapi dia
tidak tahu apakah anak nya mengkonsumsi narkoba atau tidak. Seperti yang
dikatakannya dalam kutipan wawancara berikut:
“Anak ku sering sekali balap-balapan, taruhan bola tp taruhannya dalam jumlah
kecil saja.Pernah juga anaknya pulang kerumah dalam keadaan mabuk.Tapi saya gak
tau dek dia makai narkoba atau tidak”.
Ibu Farida sebenarnya marah atas perbuatan anaknya tetapi dia sudah tidak mau
melarangnya lagi. Ia mengaku jika anaknya melakukan kenakalan remaja semenjak 2
tahun terakhir, apalagi karena suaminya yang mendekam dipenjara. Semenjak suaminya
dipenjara ibu Farida lah yang menjadi tulang punggung dalam keluarganya.Ia bekerja

Universitas Sumatera Utara

sebagai tukang cuci dibeberapa temapat.Penghasilan yang didapatkan juga tidak banyak,
hanya sekitar Rp.1.000.000 perbulannya.
Penghasilan yang didapatkannya hanya cukup untuk biaya sehari-hari bahkan
terbilang tidak mampu.Tetapi terkadang ada saudara ibu Farida yang memberikan
bantuan padanya. Ibu Farida juga tidak pernah memberikan uang saku tambahan pada
anaknya walaupun anaknya sering meminta uang saku tambahan. Seperti yang
dikatakannya berikut ini :
“Pernah lah si Dion minta uang tambahan, tapi gak saya kasi dek.mau dikasi
pakai apa, kan saya gak punya uang. Susah nyari uang zaman sekarang dek”.
Pendidikan sangat pendting baginya karena ia ingin anak-anaknya sekolah
sampai tamat SMA bahkan kalau bisa ia ingin anaknya lulus kuliah. Jumlah anaknya
yang bersekolah ada 2 orang.Keduanya hanya mendapat bantuan berupa buku
gratis.Sampai saat ini penghasilan yang diperoleh ibu Farida cukup untuk membiayai
biaya pendidikan anak-anaknya.
Didalam keluarganya mereka hanya melakukan ibadah masing-masing dan tidak
pernah ibadah bersama. Biasanya ibu Farida pulang kerumah jam 15.00 WIB. Setelah
pulang bekerja ia tidak pernah melakukan diskusi keluarga. Dion teidak pernah bercerita
tentang kegiatan sehari-harinya.Bahkan ibu Farida mengetahui jika Dion melakukan aksi
balap liar dari tetangganya. Seperti yang dikatakannya dalam wawancara berikut ini :
“Saya udah coba mancing-mancing supaya dia terbuka dan mau cerita tapi dia
tetap tidak mau.Malah saya pertama tau kalau dia suka balapan dari tetangga saya”.

Universitas Sumatera Utara

Ibu Farida hanya mengizinkan anaknya menginap diluar luar pada saat hari libur
saja.Dia juga sering bertanya jika anaknya pergi izin keluar rumah.Karena sekarang dia
menjadi orang tua tunggal jadi tanggung jawab yang didapatnya besar.Ia tidak ingin
Dion mengalami nasib seperti ayahnya yang terlibat kasus narkoba. Serperti yang
dikatakannya berikut ini :
“Saya kan sekarang jadi orang tua tunggal.Jadi tanggung jawabnya besar lah.Saya gak
mau dia seperti bapaknya yang terjerumus narkoba, payah juga ngelarang anak lajang
ini dek”.
Dia tidak pernah memukul jika anaknya berbuat pelanggaran. Dia juga tidak
pernah mendapatkan pengaduan dari sekolah dion

jika dion telah melakukan

pelanggaran.

Universitas Sumatera Utara

Informan Kunci 4
1.No Urut Informan

: 08

2.Nama

: Leni Nurannisa

3.Jenis Kelamin

: Perempuan

4.Umur

: 49 Tahun

5.Pendidikan Terakhir

: S1

6.Agama

: islam

Ibu Leni Nurannisa adalah orang tua dari Bobbi.Yang diketahuinya tentang
kenakalan remaja adalah perbuatan remaja yang tidak baik dan tidak pantas
dicontoh.Dia sering melihat kasus kenakalan remaja diinternet, televisi dan
dikoran.Anak yang dimilikinya berjumlah 2 orang.Yang dia tahu bahwa Bobbi anaknya
tidak pernah terlibat kasus kenakalan remaja, hanya sering merokok saja.Ibu Leni
mengaku jika Bobbi adalah anak yang baik dan selalu jujur.
Ibu Leni dan suaminya bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Penghasilan
perbulan mereka jika digabungkan hamper mencapai Rp,10.000.000 perbulannya.
Dengan penghasilan sebesar itu cukup sekali untuk membiayai semua kebutuhan
keluarganya. Ibu leni tidak pernah memberikan uang saku tambahan, ia hanya
memberikan sesuai jumlah kesepakatan saja. seperti yang dikatannya berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

“Saya tidak memberikan uang saku tambahan, yang saya berikan sesuai kesepakatan
saja.tetapi jika hari Sabtu, Minggu, dan hari libur pasti saya berikan lebih untuk jalanjalan bersama temannya”.
Pendidikan sangat penting untuknya. Karena ia ingin anak-anaknya mendapatkan
pekerjaan yang melebihinya dan hidup sejahtera. Jumlah anak yang bersekolah
dikeluarganya hanya 1.Anaknya yang paling besar sudah menikah dan mempunyai
anak.Dia tidak pernah mendapatkan bantuan pendidikan dari sekolah Bobbi.Penghasilan
yang mereka dapatkan cukup untuk membiayai pendidikan anaknya.
Dia berkata dikeluarganya jarang melakukan ibadah bersama karena dia dendiri
pun jarang sholat.Ibu Leni pulang bekerja pukul 16.00 dan paling lama pukul 17.00
WIB. Sementara suaminya sendiri bekerja diluar kota, dan pulang kerumah hanya dua
bulan sekali. Bobbi tidak pernah menceritakan masalahnya pada ibunya.Setelah tiba
dirumah Bobbi lebih sering menghabiskan waktunya didalam kamar untuk menelpon
teman-temannya atau main game.
Ibu Leni selalu mengizinkan jika Bobbi pamit ketika akan menginap dirumah
atau kost milik temannya. Ibu Leni mengizinkan karna Bobbi menginap hanya pada
malam libur saja. Dia juga selalu bertanya kemana bobbi akan pergi jika Bobbi keluar
rumah. Tetapi ibi Leni hanya mengenal beberapa teman anaknya.Jika Bobbi berbuat
salah, mereka tidak pernah sampai memukulnya.Bobbi juga tidak pernah terlibat kasus
kenakalan apapun disekolahnya.

Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Informan Tambahan
Informan Tambahan
No Urut Informan

: 09

Nama

: Fatimah Sari Dalimunthe S.Sos

Umur

: 37 Tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: S1

Jabatan

: Sekretaris Kelurahan Sei Kera Hilir I

Ibu Fatimah adalah informan tambahan yang menjadi informan pelengkap dalam
penelitian ini.Beliau merupakan Sekretaris Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan
Medan Perjuangan.Alasan peneliti memilih Ibu Fatimah sebagai informan tambahan
adalah karena beliau merupakan seorang yang mengetahui segala permasalahan dan
pengaduan dari masyarakat Kelurahan Sei Kera Hilir I.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut meyakinkan peneliti bahwa Ibu Fatimah
mampu memahami masalah sosial yang berupa kenakalan remaja di Kelurahan Sei Kera
Hilir I. Dari wawancara yang didapat Ibu Fatimah mengetahui bahwa kenakalan remaja
adalah perilaku dari seseorang atau sekelompok orang yang melanggar norma hukum
dan norma agama.

Universitas Sumatera Utara

Ibu Fatimah mengatakan kenakalan remaja yang sering terjadi dilingkungan ini
antara lain berjudi, bolos sekolah, tawuran, mencuri, mabuk-mabukan, seks bebas,
bahkan sampai ada yang menggunakan narkoba. Faktor penyebab remaja melakukan
kenakalan tersebut adalah karena kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua,
ingin terlihat gaul, ikut-ikutan teman, kondisi ekonomi yang sulit, serta kurangnya
pengetahuan tentang agama.
Jumlah kenakalan remaja dikelurahan Sei Kera Hilir I juga semakin meningkat
dikarenakan rendahnya tingkat keberfungsian keluarga dari remaja tersebut. Menurut
Ibu Fatimah cara mengatasi kenakalan remaja adalah dengan meningkatkan pengetahuan
tentang agama, misalnya sering melakukan ibadah bersama-sama, para orang tua harus
memperhatikan anaknya dalam bergaul, serta menasihati anaknya agar hati-hati dalam
memilih teman bergaul.

Universitas Sumatera Utara

5.3 ANALISIS DATA

Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu diwaspadai dan lebih diperhatikan
karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja
melakukan sebuah kenakalan.Selama kenakalan itu masih dalam tingkat yang wajar.
Oleh karena itu fungsi keluarga serta peran orang tua sangat diperlukan dalam
penanaman nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi perbuatan
mental seorang anak, untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru dan mana hal
yang tidak patut ditiru.
Apabila fungsi keluarga tidak maksimal sejak anak masih kecil, pada saat remaja
pun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang melanggar
aturan.Seperti contoh kasus yang terjadi seorang remaja kedapatan sedang merokok,
meminum minuman keras, berjudi, hingga seks bebas.Hal itu dikarenakan tidak adanya
pengawasan orang tua dan kurangnya perhatian keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap 4 orang remaja dan
4 orang dari anggota keluarganya, bahwa para remaja sudah sering melakukan
kenakalan remaja.Dan yang paling banyak dilakukan adalah berjudi secara online, ada
juga yang sampai melakukan seks bebas.Mereka melakukan itu pada awalnya karena
ingin

mencoba-coba

tapi seiring

berjalannya

waktu

mereka

jadi

ketagihan

melakukannya.Mereka melakukan itu karena