Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG
(Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN
PARAKUAT PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
DI KABUPATEN DAIRI

TESIS
Oleh
BERTON SIANTURI
107001031/AET

PROGRAM MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG
(Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN
PARAKUAT PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

DI KABUPATEN DAIRI
Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Magíster Pertanian dalam Program Magister Agroekoteknologi Pada
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Oleh
BERTON SIANTURI
107001031/AET

PROGRAM MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian


: Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong
(Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten
Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di
Kabupaten Dairi

Nama
No Pokok
Program Studi

: Berton Sianturi
: 107001031
: Agroekoteknologi

Menyetujui
Komisi Pembimbing

Prof.Ir.Edison Purba, Ph.D
Ketua


Dr.Lisnawita, SP.,MSi.
Anggota

Ketua Program Studi,

Dekan,

Prof.Dr.Ir.Abdul Rauf,MP.

Prof.Dr.Ir.Hasanuddin, MS.

Tanggal lulus 10 Pebruari 2016

Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 10 Februari 2016

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

Anggota

: Prof.Ir. Edison Purba, Ph.D
: 1. Dr.Lisnawita, SP.,MSi
2. Prof.Dr.Ir.T.Charun Nisa, B. MSc
3. Dr.Ir.Marheni, MP
4. Prof.Dr. Dra.Cyccu M.Tobing, MS

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

“DISTRIBUSI DAN KARAKTERISASI POPULASI SINTRONG
(Crassocephalum crepidioides. Benth) GULMA RESISTEN PARAKUAT
PADA LAHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN DAIRI”

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Magister Agroekoteknologi pada Program Studi Magister
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara adalah benar
merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertetnu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Tesis ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Tesis
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

Medan, Februari 2016
Penulis,

Berton Sianturi

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Berton Sianturi. 2015. Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong

(Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan
Tanaman Jagung (Zea mays) di Kabupaten Dairi, dibimbing oleh Edison Purba,
dan Lisnawita. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik, dan
distribusi populasi sintrong (C.crepidiodes) yang resisten parakuat pada lahan
tanaman jagung di Kabupaten Dairi. Kabupaten Dairi sebagai sumber benih gulma
sintrong berada pada ketinggian 400 – 1700 meter di atas permukaan laut.
Penapisan populasi sintrong dilakukan di Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli
Serdang. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2013 sampai dengan Pebruari
2014. Percobaan ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama penapisan
populasi sintrong dengan parakuat pada dosis anjuran 304,5 gr.b.a/ha, dan tahap
kedua menguji tingkat resistensi populasi sintrong dari hasil penapisan. Untuk
menguji tingkat resistensi dari hasil penapisan, dipilih 3 (tiga) populasi yang
memilki persentase hidup paling tinggi dan populasi yang sensitif sebagai kontrol.
Percobaan tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan tiga ulangan, tahap kedua dengan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak
(RKLT) dengan tiga ulangan. Penapisan dan uji tingkat resistensi populasi
sintrong menggunakan herbisida berbahan aktif diklorida 280g/l setara dengan ion
parakuat 203g/l. Perlakuan yang digunakan tahap kedua dengan dosis 0 gr/ha (P0),
76 gr.ba/ha (P1), 152 gr.ba/ha (P2), 304,5gr.ba/ha (P3), 609 gr.ba/ha (P4), 1218
gr.ba/ha (P5), 2436 gr.ba./ha (P6). Alat menyemprot digunakan knapsack sprayer

elektrik dengan nozzle T-jet warna kuning dengan lebar semprot 0,5 m. Hasil
penapisan dari 30 populasi sintrong, sebanyak 19 populasi (63,3%) termasuk
kategori K2 dengan tingkat rata-rata mortalitas 24,82%, sedangkan 11 populasi
(36,7%) termasuk kategori K3 dengan tingkat rata-rata mortalitasnya 5,12%. Ratarata lama penggunaan parakuat oleh petani responden 17,4 tahun, dengan dosis
544,57gr.ba/ha, serta frekuensi 1,5 kali/periode tanam. Populasi sintrong resisten
parakuat terdistribusi pada enam kecamatan di Kabupaten Dairi, resistensi terkecil
47,92% (C11) terdapat di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dan tertinggi 100,0%
(C29, C30) terdapat di Tanah Pinem. Tingkat resistensi (R/S) populasi sintrong RC25 dari Kecamatan Tiga Lingga, R-C27, dan R-30 dari Tanah Pinem berturutturut adalah 12,3, dan 14,86 serta 24,83 kali lipat dibandingkan populasi sensitif.
Rata-rata jumlah klorofil daun sintrong populasi sensitif berbeda nyata dengan
populasi resisten.
Kata kunci: Crassocephalum crepidioides, Parakuat, Herbisida, Resisten

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Berton Sianturi. 2015. The Distribution and the Characteristict of
Crassocephalum crepidioides Benth Weed Resistan to Paraquat at Corn field
(Zea mays) in Dairi District,”supervised by Edison Purba, and Lisnawita. The
objective of the research was to determine the characteristics and the distribution

of C.crepidioides which is resistant to paraquat in corn fields in Dairi District as
the source of C, crepidioides at the altitude of 400 - 1700 meters above sea
level. Its population was screened in Patumbak Subdistrict, Deli Serdang
District. The research was conducted from May 2013 until February 2014. The
experiment was conducted in two stages, in the first stage, its population was
screnened with parakuat at the suggested dosage of 304.5 g.ai/ha and in the
second stage its resistance level from the screening was tested. Three
populations, which had the highest living percentage and the sensitive population
as control, were selected to examine their resistance levels. The first experiment
used Group Random Design and the second experiment used Complete Group
Random Design with three replications respectively. The screening and the
testing of the resistance levels of its population used herbicide with active
dichloride iof 280g /l which was equivalent with paraquat ion of 203 g/l.
Treatment in the second stage used dosage of 0 g.ai/ha (P0), 76 g.ia/ha (P1), 152
g.ai/ha (P2), 304,5g.ai/ha (P3), 609 g.ai/ha (P4), 1218 g.ai/ha (P5), 2436 g.ai. /
ha (P6). Knapsack electric sprayer with yellow nozzle T-jet and spraying reach of
0.5 m was used. The results of the screening on 30 C.crepidioides showed that 19
populations (63.3%) were in K2 category at the average mortality level of 24.82%
and while the 11 populations (36.7%) were in K3 category at the average
mortality level of 5,12%. The average length oftimt in using paraquat by the

respondents was 17.4 years, at dosage of 544,57g.ai/ha with the frequency of 1.5
times/planting period. The C. crepidioides resistant to paraquat was distributed in
six subdistricts of Dairi District; the lowest resistance 47.92% (C11) was found in
Siempat Nempu Hulu Subdistrict and the highest resistance 100.0% (C29, C30)
was found Tanah Pinem. The resistance level (R/S) of C.crepidioides R-C25 was
from Tiga Lingga Subdistrict, while R-C27, and R-C30 were from Tanah Pinem at
12.3, 14.86 and 24.83 times consecutively, compared with sensitive population.
The average number of C.crepidioides chlorophyll leaves in sensitive population
was significantly different from those in resistant population.
Keywords: Crassocephalum crepidioides, Paraquat,Herbicide, Resistance

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT

HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Dairi pada tanggal 11 Agustus 1969. Ayah
bernama Rotua Sianturi (Almarhum) dan Ibunda Nurmala Purba. Penulis
merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara dan telah menikah tahun 2002

dengan Ernita Nuriani Hutabarat, SPd. Serta mempunyai tiga orang putrid : Rachel
Syntia Sianturi (2006), Theresia ArthaYohana Sianturi (2008), dan Qesa Debora
Meitri Sianturi (2011).
Penulis lulus Sekolah Dasar Negeri 030378 Tualang tahun 1983, lulus
Sekolah Menengah Pertama pada SMP Negeri Bakal Julu tahun 1986, lulus
Sekolah Menengah Atas pada SMA swasta Methodist 1 Jln Hangtuah No.8 Medan
tahun 1991, lulus Sarjana Pertanian tahun 1997 pada jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian dari Universitas Riau, Pekanbaru.
Pada tahun 2000 – 2010, menjadi dosen tetap pada Jurusan Budidaya
Tanaman Hortikutura Politeknik Mandiri Bina Prestasi Medan. Mulai tahun 2009 2016 menjadi tenaga harian lepas penyuluh pertanian lapangan pada Dinas
Pertanian Kabupaten Dairi.
Penulis mengikuti Program Magister S2 Agroekoteknologi pada Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan telah dinyatakan lulus ujian sidang
tertutup pasca sarjana pada tanggal 10 Februari 2016.

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Selama
melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, Penulis banyak memperoleh bantuan
dan materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, MHum, selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasanuddin, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, selaku Ketua Program Studi Magister
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan tesis ini.
5. Ibu Dr. Lisnawita, SP, MSi, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaiakn penulisan tesis ini.
6. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc, Dr. Ir. Marheni, MP, dan ibu Prof. Dr.
Dra. Cyccu M. Tobing, MSi, selaku Komisi Pembanding/Penguji atas saran dan
ktritik yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih kurang sempurna, namun harapan
penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya
Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.

Medan, Februari 2016
Penulis,

Berton Sianturi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRACT
………………………………………………………
ABSTRAK
………………………………………………………
RIWAYAT HIDUP …….…………………………………………….....
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI
....................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................
DAFTAR GAMBAR
............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………..

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii

I.

PENDAHULUAN ……...................................................................
1.1 Latar Belakang ….......................................................................
1.2 Rumusan Masalah ….................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4 Manfaat Peneltian ...............................................................
1.5 Hipotesis Penelitian ............................................................

1
1
3
3
3
3

II.

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................
2.1 Karakteristik Sintrong (Crassocephalum crepidioides.(Benth) ...
2.2 Evolusi Gulma Resisten Herbisida ……………………………
2.3 Identifikasi Populasi Resistensi Herbisida
......................
2.4 Herbisida ...................................................................................
2.5 Lethal Dosis 50% dan Lethal Time 50% ...................................

4
4
4
6
8
9

III. BAHAN DAN METODE
………..............................................
3.1 Tempat dan Waktu Penelilian ...................................................
3.2 Bahan dan Alat .........................................................................
3.3 Metode Pengumpulan Data ……............................................
3.3.1 Data Responden …………………………………... ….
3.3.2 Data Benih Sintrong ……………………………………
3.4 Metode Pelaksanaan Penelitian ...................................................
3.5 Peubah Amatan ……………………………………………….
3.6 Rancangan Penelitian ..................................................................

11
11
11
12
12
12
13
15
16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN …......................................................
4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………….
4.1.1 Data Hasil Survei Petani Responden…………………………..
4.1.2 Hasil Penapisan Populasi Sintrong dengan Parakuat …….….
4.1.3 Uji Tingkat Resistensi dari Tiga Populasi Mortalitas Terendah ..

20
20
20
21
26

Universitas Sumatera Utara

a. Hubungan Waktu Mati dengan Dosis Parakuat dan Mortalitas
Populasi Sintrong S,R-C25, R-C27, dan R-C30 ……………
b. Lethal Time 50% ……………………………………………..
c. Hubungan Taraf Dosis Parakuat dengan Mortalitas Populasi
Sintrong S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ……………………

26
29
31

d. Lethal Dosis …………………………………………………

33

4.1.4 Indeks Klorofil Daun Sintrong Populasi S, R-C25, R-C27, dan
R-C30 setelah 21 HSA Parakuat ……………………………..
4.2 Pembahasan ……………………………………………………….
4.2.1 Pengaruh Dosis Herbisida terhadap Mortalitas Sintrong ………

34
36
37

4.2.2 Pengaruh Dosis Herbisida terhadap Jumlah klorofil Daun
Sintrong …………………………………………………………

39

V. KESIMPULAN DAN SARAN
…………............................ ……….
41
5.1 Kesimpulan
………………………………………………………
41
5.2 Saran ….………………………………………………...............
42
DAFTAR PUSTAKA

…………………………………………………....

43

LAMPIRAN ………………………………………………………………

48

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Data rata-rata lama pemakaian, frekuensi, dan dosis parakuat yang
digunakan
petani responden berdasarkan kecamatan ..

20

2. Rata-rata mortalitas dan kategori populasi sintrong dari enam kecamatan
hasil penapisan dengan parakuat pada dosis anjuran 14 HSA ……
21
3. Data mortalitas tertinggi dan terendah hasil penapisan dengan parakuat
pada dosis anjuran
……………………………………………….
22
4. Data selisih mortalitas populasi sintrong CO dengan populasi sintrong
dari lahan jagung di Kabupaten Dairi ………………………………
23
5. Populasi awal, akhir, mortalitas, dan kategori populasi sintrong dari enam
kecamatan hasil penapisan dengan parakuat dosis anjuran 14HSA ......
24
6. Analisis hubungan mortalitas populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30
dengan
waktu pengamatan pada 2 – 14 HSA ……………….
7. Data nilai log waktu pengamatan dengan transformasi nilai probits
mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ……….
8. Persamaan regresi, nilai LT 50; LT25 dan LT10

……………....

9. Mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 14HSA
parakuat …………………………………………………………..

27

30
30

31

10. Data nilai log dosis parakuat dengan transformasi nilai probit
mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ………

33

11. Persamaan regresi probit dan nilai LD50 terhadap herbisida
parakuat .......................................................................................

34

12. Indeks klorofil daun sintrong populasi S, R-C25, R-C27, dan
R-C30 pada pengamatan 21 HSA parakuat ………………….

35

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Halaman

1. Peta Kabupaten Dairi tempat sumber benih gulma sintrong ……

26

2. Hubungan persentasi mortalitas sintrong populasi S, R-C25,
R-C27, dan R-C30 dengan waktu pengamatan pada 2 - 14 HSA ….

30

3. Hubungan rata-rata mortalitas (%) sintrong populasi S, R-C25,
R-C27, dan R-C30 dengan dosis parakuat (g.ba/ha) …………

33

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Halaman

1. Kuesioner identifikasi, dan distribusi gulma resisten pada areal jagung petani
respopnden …………………………………………………………….
48
2. Bagan dan pengacakan percobaan tahap pertama dengan Rancangan
Acak Kelompok …………………………………………………….

49

3. Bagan dan pengacakan percobaan tahap kedua dengan Rancangan Kelompok
Lengkap Teracak ……………………………………………………….

50

4. Data Petani sampel ………………………………………………………

51

5. Keadaan populasi gulma sintrong hasil penapisan herbisida parakuat pada
dosis anjuran (304,5 g.ba/ha) …………………….…………… …….

52

6. Data mortalitas populasi sintrong 14 HSA parakuat 304,5 g.ba/ha …….

53

7. Sidik ragam persentasi mortalitas 14 HSA dengan parakuat 304,5 g.ba/ha
(penapisan) ……………………………………………………………

54

8. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 2 HSA setiap
ulangan………………………………………………………………...

55

9. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 4 HSA setiap
ulangan …………………………………………………………………

56

10.

Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 6 HSA setiap
ulangan …………………………………………………………….

57

11. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 8 HSA setiap
ulangan ……………………………………………………………..

58

12. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 10 HSA setiap
ulangan ………………………………………………………..……..

59

13. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 12 HSA setiap
ulangan ..……………………………………………………………..

60

Universitas Sumatera Utara

14. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 14 HSA setiap
ulangan ………………………………………………………………

61

15. Keadaan populasi S, R-C25, R-C27, dan R-C30 pada 21 HSA setiap
ulangan ……………………………………………………..…………

62

16. Hhasil pengkuran jumlah klorofi daun sintrong 21 HSA

63

…………

17. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 2 HSA .. ………………………

64

18. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 2 HSA berdasarkan dosis
perlakuan herbisida dan S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ………………….

65

19. Sidik ragam rata-rata mortalitas Sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 2 HSA ………………………………………………

65

20. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 4 HSA ………………………

66

21. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 4 HSA berdasarkan dosis
perlakuan herbisida dan S, R-C25, R-C27 dan R-C30
…………….

67

22. Sidik ragam rata-rata mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 4 HSA …………………………………………………

67

23. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 6 HSA ……………………….

68

24. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 6 HSA berdasarkan dosis
perlakuan herbisida dan S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ………………

69

25. Sidik ragam rata-rata mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 6 HSA . …………………………………………..

69

26. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 8 HSA ……………………….

70

27. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 8HSA berdasarkan dosis
perlakuan herbisida dan S, R-C25, R-C27 dan R-C30 ……………..

71

28. Sidik ragam rata-rata mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 8 HSA …. …………………………………………….

71

29. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 10 HSA …………………………

72

Universitas Sumatera Utara

30. Jumlah mortalitas (%) populasi sintrong 10 HSA berdasarkan dosis
perlakuan herbisida dan S, R-C25, R-C27 dan R-C30
……………….

73

31. Sidik ragam rata-rata mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 10 HSA …. ………………………………………….

73

32. Data pengukuran persentasi mortalitas (%) populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 14 HSA ……………………….

74

33. Jumlah mortalitas (%) sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30
pada 14 HSA berdasarkan perlakuan dosis ………………………….

75

34. Sidik ragam rata-rata mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 14 HSA ………………………………………………

75

35. Data jumlah populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30 yang mati pada
2- 14 HSA (batang) .……………………………………………………

76

36. Data persentasi mortalitas populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30
berdasarkan waktu pengamatan (HSA) …………………………….

76

37. Jumlah mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27 dan R-C30
berdasarkan perlakuan
..……………………………………………

76

38. Data persentasi mortalitas sintrong populasi S, R-C25, R-C27, dan
R-C30 berdasarkan dosis perlakuan ….………………………………

76

39. Data pengukuran jumlah klorofil daun ( butir/mm) sintrong populasi
S, R-C25, R-C27 dan R-C30 berdasarkan ulangan pada 21 HSA …….

77

40. Jumlah klorofil daun (butir/mm) sintrong populasi S, R-C25, R-C27,
dan R-C30 pada 21HSA ……..………………………………………..

78

41. Sidik ragam rata-rata jumlah klorofil daun populasi S, R-C25,
R-C27, dan R-C30 pada 21 HSA.. ……………………………………..

78

42. Dokumentasi kunjungan dan pengumpulan benih Sintrong dari lapangan
serta pelaksanaan penelitian ……………………………………………

79

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Pakan Jagung (Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

2 71 63

Identifikasi Petogen Penyebab Hawar Daun Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) Di Kabupaten Karo, Sumatera Utara

0 47 68

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Pengelolaan Hara Pada Berbagai Varietas Jagung (Zea mays L.) Di Tanah Inceptisol Kabupaten Deli Serdang

2 28 116

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

0 0 2

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

1 10 4

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

0 1 7

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi Chapter III V

0 1 32

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

0 0 4

Distribusi dan Karakterisasi Populasi Sintrong (Crassocephalum crepidioides. Benth) Gulma Resisten Parakuat pada Lahan Tanaman Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Dairi

0 0 39