Pengaruh Pemberian Pakan Jagung (Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

PENGARUH PEMBERIAN JAGUNG (Zea mays) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI DESA TANJUNG MULIA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
MUHAMMAD KHAIRUL SALEH 100302073
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015
Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PEMBERIAN JAGUNG (Zea mays) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI DESA TANJUNG MULIA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
MUHAMMAD KHAIRUL SALEH 100302073
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015
Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PEMBERIAN JAGUNG (Zea mays) TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI DESA TANJUNG MULIA KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI
MUHAMMAD KHAIRUL SALEH 100302073
Skripsi Sebagai Satu Diantara Beberapa Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015
Universitas Sumatera Utara

LEMBAR PENGESAHAN


Judul penelitian
Nama Mahasiswa NIM Program Studi

: Pengaruh Pemberian Pakan Jagung (Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.
: Muhammad Khairul Saleh
: 100302073
: Manajemen Sumberdaya Perairan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Dr. Eri Yusni, M.Sc. Ketua

Ir. Syammaun Usman, MP. Anggota

Mengetahui :

Dr. Ir. Yunasfi, M.Si Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

Tanggal Lulus :


Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Muhammad Khairul Saleh NIM : 100302073 menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul Pengaruh Pemberian Jagung (Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas ( Cyprinus carpio) Di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. adalah hasil karya saya dan bukan merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain, kecuali bagian yang sumber informasi dicantumkan.
Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya secara sadar dan bertanggung jawab dan saya bersedia menerima sanksi pembatalan skripsi apabila terbukti melakukan duplikasi terhadap skripsi atau karya ilmiah orang lain yang sudah ada.
Medan, Februari 2015
Muhammad Khairul Saleh NIM. 100302073
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
MUHAMMAD KHAIRUL SALEH. Pengaruh Pemberian Jagung ( Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cypirinus carpio) di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Dibimbing oleh ERI YUSNI dan SYAMMAUN USMAN.
Ikan Mas (Cypirinus carpio) merupakan ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan cocok untuk dibudidayankan serta merupakan ikan yang sangat digemari dimasyarakat, dalam membudidayakan ikan mas faktor yang menjadi kendala adalah pakan dimana pakan pellet yang digunakan masayarakt memiliki harga yang mahal sehingga banyak pembudidaya memberikan pakan tamabahan untuk menggatikan konsumsi pellet tersebut. Pakan yang tambahan yang digunakan adalah jagung (Zea mays). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengkobinasikan dan menentukan takaran jagung dengan pellet yang sesuai untuk ikan mas serte mengetahui perbedaan ukuran dan berat pada ikan mas. Ikan uji yang digunakan berukuran 8 – 12 cm dengan berat 28 – 30 gram yang dipelihara dalam kolam yang diberi skat dimana terdapat 9 skat, setiap skat berukuran 1.4 x 5 meter dengan volume air setinggi 1 meter dan setiap skat diletakkan ikan uji sebanayk 50 ekor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pemberian perlakuan jagung 1%, 2%, 3% dari bobot tubuh ikan dan penggunaan pellet sebanyak 3% untuk semua perlakuan . Hasil penelitian menunjukkan pemberian jagung 3% mengalami pertambahan panjang dengan rata - rata 16 – 18 cm dan berat dengan rata – rata 170 gram/ekor dari panjang dan bobot awal. Kata Kunci : Cypirinus carpio, Zea mays, Pakan, Pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
MUHAMMAD KHAIRUL SALEH. Effect of giving Maize (Zea mays) to the Goldfish Growth (Cypirinus carpio) in Tanjung Mulia Village Tanjung Morawa Subdistrict Deli Serdang Regency. Preceptor by ERI YUSNI and SYAMMAUN USMAN.
Goldfish (Cypirinus carpio) is fish consumption that has high economic value and suitable for cultivationed and very popular fish in the community, in the cultivation of gold fish, factor constraint is feed, where the pellet feed used to the people has high price so that many farmer provide supplemental feed to replace the pellet consumption. Supplemental feed used is maize (Zea mays). This research purposed to know, combine and determine dosage of maize with suitable pellet for the goldfish and to know the difference size and weight of goldfish. Sample fish measuring 8-12 cm with weight 28-30 gram, protected in the pond which gived 9 screens, each screen measuring 1.4 x 5 meter with 1 meter of water volume and each screen put 50 sample goldfish. Design of this research is randomized block design (RBD) by giving maize treatment 1%, 2%, 3% of the body weight of fish and using pellet as much as 3% for all treatment. The result of this research showed giving maize 3% experience increase length with the average 16-18 cm and weight with the average 170 gram /tail than the first length and weight.
Keyword: Cypirinus carpio, Zea mays, Feeding, Growth
Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Pantai Labu pada tanggal 24 Februari 1992. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Budi Susilo dan Ibunda Suratni.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD)Negeri 108293 Perbaungan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pantai Cermin pada tahun 2010 dan pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selain mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif sebagai pengurus Ikatan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (IMASPERA) dibidang kewirausahaan dan olahraga, pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Fakultas Pertanian pada bidang Humas, kabid Pengurus Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANI) Regional 1 dan terdaftar sebagai Asisten Laboratorium Biologi Perairan, Ekologi Laut Tropis dan Asisten Laboratorium Ekosistem Perairan Pesisir di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Penulis telah menyelesaikan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) yang berlokasi di Kawasan Industri Medan 1 (KIM 1) pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013.
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian untuk melengkapi dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana dengan judul Pengaruh Pemberian Jagung (Zea mays) Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cypirinus carpio) di Desa Tanjung Mulia Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua penulis serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik
dari segi moril maupun materil. 2. Ibu Dr. Eri Yusni, M.Sc selaku dosen pembimbing I. 3. Bapak Ir. Syammaun Usman, M.P selaku dosen pembimbing II. 4. Bapak Dr. Ir. Yunasfi, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 5. Bapak Pindi Patana, S.Hut, M.Sc selaku sekretaris Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. 6. Seluruh dosen dan staf pegawai Program Studi Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengarahan selama di bangku perkuliahan. 7. Keluarga basar bapak Pakpahan yang telah mengijinkan saya melakukan penelitian dilokasi atau kolam miliknya. 8. Masyarakat desa Tanjung Mulia yang telah memberikan izin dan doa serta ilmu selama penelitian ini berlangsung.
Universitas Sumatera Utara

9. Riri Astika Indriani, SKM yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam mengerjakan Skripsi.
10. Muhammad Arfan Susilo yang juga membantu dalam pelaksanaan dilapangan. 11. Thasnema Putri Rokana, SP, Dian Roy Nugraha Sembiring S.Pi, Taufiq
Hidayat yang telah membantu dalam mengerjakan penelitian. 12. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Demikian yang dapat penulis sampaikan, untuk penyempurnaan skripsi
penelitian penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk selanjutnya diperbaiki. Semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi Masyarakat dan juga mahasiswa.

Medan, Februari 2015 Penulis
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ..................................................................................................

i

ABSTRACT .................................................................................................

ii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................

iv


DAFTAR ISI...............................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

x

PENDAHULUAN....................................................................................... Latar Belakang ................................................................................. Perumusan Masalah ......................................................................... Kerangka Pemikiran......................................................................... Tujuan Penelitian ............................................................................. Manfaat Penelitian ........................................................................... Hipotesis...........................................................................................

1 1 3 4 6 6 6

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. Ikan Mas (Cyprinus carpio) ............................................................. Kandungan Pakan Jagung (Zea Mays)............................................. Kualitas Air di Perairan....................................................................


7 7 11 15

METODE PENELITIAN ..........................................................................
Waktu dan Tempat Penelitian ..........................................................
Bahan dan Alat..................................................................................
Perlakuan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Pengamatan Penelitian Pelaksanaan Penelitian
Persiapan kolam ikan mas Penyediaan pakan dan benih Ikan Mas Perlakuaan pemberian pakan Sampling Metode Penelitian Rancangan Percobaan

17
17
17
17 18 18 18 18 19 20 21 21

Universitas Sumatera Utara

Analisa Data Parameter Pengamatan
Laju pertumbuhan spesifik (Specific Growth Rate) Berat badan ikan setiap hari Rasio Konversi Pakan Kualitas Air
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. Hasil ................................................................................................ Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)............................................. Pertumbuhan Harian (DWG) ..................................................... Rasio Konversi Pakan (FCR)..................................................... Kualitas Air ................................................................................ Pembahasan.................................................................................... Pertumbuhan Ikan Mas ............................................................. Kualitas Air ...............................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. Kesimpulan ...................................................................................... Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

22 22 22 23 23 23
24 24 24 27 28 28 29 30 36
38 38 38

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................

5

2. Perlakuan Yang Diberikan Didalam Kolam ......................................... 22

2. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Ikan Mas ....................................... 25


4. Laju Pertumbuhan Harian (DWG) Ikan Mas .....................................

27

5. Rasio Konversi Pakan (FCR) ..............................................................

28

6. Keadaan Kolam Penelitian ................................................................... 43

7. Hasil Peneltian Ikan Mas ..................................................................... 50

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

No.

Teks


Halaman

1. Komposisi Formulasi Pemberian Pakan Pada Penelitian ..................... 21

2. Hasil Analisis Komposisi Pada Pakan Formulasi................................. 21

3. Data Pengukuran Panjang Rata-Rata Ikan Mas....................................
4. Data Pengukuran Berat Rata-Rata Ikan Mas ........................................
5. Anova Pakan Terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) ................
6. Rata – rata dan Standart Deviasi Pakan Terhadap Laju Perumbuhan Spesifik (SGR) Ikan Mas ......................................................................
7. Anova Pakan Terhadap Pertumbuhan Harian (DWG) Ikan Mas ........ 4. Rata – rata dan Standart Deviasi Pakan Terhadap Laju Perumbuhan
Harian (DWG) Ikan Mas .....................................................................

45 45 47
47 49
49

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No.

Teks

Halaman

1. Bagan Percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ....................... 41

2. Lokasi Dan Keadaan Kolam Yang Akan Digunakan Selama Penelitian .................................................................................

43

3. Cara Menentukan Kandungan Nilai Protein, Lemak, Dan Karbohidrat Dalam Pakan.............................................................

44

4. Data Pertumbuhan Rata-Rata Panjang Dan Berat Ikan Mas Selama Masa Penelitian.......................................................................


45

5. Analisis Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Ikan Mas Dengan SPSS ....................................................................................................

46

6. Analisis Laju Pertumbuhan Harian (DWG) Ikan Mas Dengan SPSS ....................................................................................................
7. Foto Kegiatan Selama Penelitian..........................................................

48 50

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN
Latar Belakang Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan bernilai ekonomis penting,
karena sudah memasyarakat dan tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia dan telah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat pada daerah tertentu, seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah (Suseno, 2002). Ikan Mas di Indonesia berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budidaya yang sangat penting. Ikan Mas awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan Mas diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis) Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat sudah menggunakan kakaban untuk pelekatan telur ikan Mas yang terbuat dari ijuk pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan Mas kolam didaerah Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluhpuluh tahun sebelumnya.
Ikan membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi yang cukup dan karbohidrat, umumnya pakan diformulasikan dari bahan mentah nabati secara bersama-sama untuk mencapai keseimbangan kandungan nutrisi pakan. Disamping dedak halus, bahan mentah nabati yang umum digunakan adalah jagung, bersamasama bahan mentah lainnya. Jagung adalah salah satu bahan pakan yang berharga relatif murah tetapi memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan susunan atau komposisi yang dibutuhkan ikan. Sebagai gambaran, harga eceran jagung mencapai Rp. 3.450/kg dan sangat mudah didapat dikarenakan jagung juga dapat ditanam di sekitar lokasi budidaya atau dilahan yang sederhana, Begitu pula untuk berbagai
Universitas Sumatera Utara

jenis pakan yang senantiasa dikeluarkan secara periodik melalui proses ekskresi akan dibutuhkan juga pemasukannya secara rutin melalui pakan (Widodo, 2008).
Peningkatan produksi dalam budidaya tentu harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan padat penebaran. Semakin tinggi padat penebaran dalam suatu wadah budidaya, maka akan semakin tinggi produksi ikan yang dihasilkandan berdampak pula pada peningkatan keuntungan yang diperoleh. Kepadatan ikan yang rendah berdampak pada pertumbuhan yang baik dan tingginya tingkat kelangsungan hidup tetapi produksi per area rendah (Gomes,dkk. 2000), sedangkan kepadatan ikan yang tinggi berdampak pada rendahnya pertumbuhan dan meningkatnya stres pada ikan, selain itu tingginya interaksi sosial pada ikan akan menimbulkan heterogenitas ukuran ikan. Kepadatan ikan yang tepat akan meningkatkan total produksi dan biaya produksi per unit menjadi rendah.
Kualitas pakan yang bermutu tinggi sehingga dapat meningkatkan mutu dan tekstur ikan semakin lebih baik maka diperlukan pakan tambahan seperti jagung (Zea mays), oleh karnanya jagung mempunyai nilai karatinoid yang dapat merubah warna ikan menjadi lebih cerah dan terang serta dalam jagung juga mengandung karbonhidrat yang bertujuan menambah berat dan mempercepat pertumbuhan ikan mas.
Universitas Sumatera Utara

Rumusan Masalah Ketersediaan pakan menjadi salah satu faktor kegiatan budidaya perikanan.
Di mana pakan memegang peranan penting dalam budidaya, selain menggunakan pakan buatan seperti pellet juga dibutuhkan pakan alami yang dapat menunjang pertumbuhan serta warna ikan tersebut. Dalam kondisi ini pakan tersebut dapat membuat warna ikan mas menjadi lebih terang dari sebelumnya sebab di beberapa daerah seperti Sumatra yang lebih menyukai jika ikan Mas memiliki warna yang lebih terang, untuk itu dibutuhkan jenis pakan alami yang dapat membuat warna ikan tersebut menjadi terang dari sebelumnya dalam penelitian ini di gunakan jenis pakan alami berupa jagung. Adapun beberapa masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh pemberian pakan jagung terhadap pertumbuhan dan warna
ikan mas ? 2. Mencari pakan alami yang murah dibandingkan dengan pakan pabrik sehingga
dapat menunjang pertumbuhan ikan mas ?
Universitas Sumatera Utara

Kerangka Pemikiran Pakan menjadi faktor yang memiliki peranan penting dalam kegiatan
pembenihan, dimana menyangkut tentang pertumbuhan, warna dan kelangsungan hidup ikan mas sehingga memilik warna yang lebih terang, daging yang lembut dan tidak memiliki bau lumpur sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Pemberian pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan ikan akan menyebabkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan akan terganggu. Oleh karna itu perlu dicari jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan.Dalam memilih jenis pakan terdapat faktor permbatas seperti tipe, ukuran dan kandungan nutrisi pakan tersebut.
Membandingkan pertumbuhan antara ikan mas yang diberi pakan tambahan berupa jagung dengan dosis atau takaran yang berbeda, dengan membandingkan ukuran dan berat ikan tersebut di dalam kolam budidaya selama tiga bulan.Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan ikan mas dimasyaraakat
Pembudidaya ikan mas
Pertumbuhan

Gen

Lingkungan

Pakan

Kualitas air Padat tebar

Pakan Pokok Dengan Pellet

Pakan tambahan dengan jagung

Kombinasi
Meningkatkan Pertumbuhan Ikan mas

Gambar 1. Kerangka pemikiran

Universitas Sumatera Utara

Tujuan penelitian 1. Mengkombinasikan dan menentukan takaran jagung dengan pellet . 2. Mengetahui perbedaan ukuran dan berat pada ikan mas.
Manfaat 1. Sebagai bahan masukan bagi pembudidaya ikan mas tentang pemberian serta pengaturan pemberian jagung terhadap ikan mas. 2. Sebagai ketertarikan masyarakat dalam memilih warna ikan mas. 3. Dapat meyumbangkan pemikiran kepada pembudidaya ikan mas dan yang membutuhkannya.
Hipotesis penelitian 1. Pemberian jagung kepada ikan mas dapat meningkatkan warna, dari warna kuning pucat menjadi warna yang lebih terang serta menambah berat pada ikan. 2. Harga jagung lebih murah dibandingkan dengan pellet. 3. Menambah hasil panen petani ikan mas.
Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA
Ikan Mas (Cyprinus carpio) Jenis ikan yang banyak dibudidayakan dan digemari masyarakat khususnya
Sumatera utara salah satunya adalah ikan mas. Ikan mas adalah salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan karena mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi lingkungan dan makanan yang tersedia. Selain itu juga memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan karena mudah untuk dipijahkan, tahan terhadap penyakit, pemakan segala dan pertumbuhannya cepat. Menurut Cahyono (2000), ikan mas memiliki pertumbuhan yang tergolong cepat karena pada umur 5 bulan sejak telur menetas bobot badannya sudah mencapai 500 g/ekor, sedangkan kecepatan pertumbuhan ikan mas di kolam biasanya 3 cm setiap bulan, serta kegemaran masyarakat dimana akan memilih ikan yang memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan yang lain.
Padat penebaran merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan budidaya. Padat penebaran dalam suatu kegiatan budidaya sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran benih, jenis ikan, sistem budidaya yang dilakukan, namun biasanya semakin rendah kepadatan ikan dalam kolam budidaya maka akan mempengaruhi pertumbuhan ikan begitu pula sebaliknya (Rochdianto, 2005). Pada padat penebaran yang tinggi akan menghasilkan produksi yang tinggi tetapi berat individu kecil tetapi sebaliknya apabila padat penebaran rendah akan menghasilkan produksi yang rendah dengan berat individu besar (Vass dan Van Oven (1995) diacu oleh Hatimah (1991). Jika
Universitas Sumatera Utara

kepadatan populasi tinggi maka pertumbuhannya cenderung kurang pesat (Suyanto, 2002).
Kualitas pakan pada hakekatnya adalah menentukkan sejauh mana pakan / pelet yang diberikan mempengaruhi pertumbuhan ikan (panjang dan berat). Effendi (2002) menyatakan bahwa pertumbuhan adalah perubahan dimensi sel organ maupun makhluk hidup yang mengakibatkan pertambahan bobot atau panjang dalam waktu tertentu. Kordi (2006) menyatakan bahwa salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah kandungan nutrisi yang dikandung dalam pakan ikan yang diberikan. Kandungan nutrisi pakan akan mempengaruhi pertumbuhan ikan. pakan dberikan untuk mengetahui pengaruh nutrisi bahan baku yang dibuat dengan mengamati pertumbuhan ikan selama beberapa waktu. Dalam praktiknya, pakan alami atau pakan buatan diberikan kepada ikan dengan dosis 3 8 % bobot ikan per hari.Pembarian pakan dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang atau malam.Tatapi dalam terapan budidaya banyak pula disarankan untuk memberikan pakan kapan saja selagi ikan mau makan.Dengan demikian pakan yang diberikan lebih dari 3 - 5 %.Hal ini dapat dilakukan dengan syarat pakan termakan secara optimal oleh ikan.
Fungsi dari makanan utamanya itu sendiri yaitu untuk pemeliharaan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang rusak, menunjang aktivifas metabolisme dan untuk pertumbuhan secara reproduksi. Selain itu beberapa keuntungan kita dapatkan jika menggunakan pakan bautan antara lain :
a. Kita dapat meningkatkan produksi melalui padat penebaran tinggi dengan waktu pemeliharaan yang pendek.
Universitas Sumatera Utara

b. Kita dapat memampaatkan limbah industri pertanian yang berupa sisa-sisa buangan seperti ampas dan dedak padi juga mengunakan produk pertanian yang memiliki protein dan karbonhidrat yang dibutuhkan ikan seperti jagung.
c. Rasa daging ikan dapat kita atur sesuai dengan selera kita yaitu dengan jalan mengatur susunan ramuan.
d. Bentuk dan warna pada ikan juga bisa kita atur dengan member pakan yang menunjang hal tersebut.
Suryaingsih (2010) menyatakan bahwa kualitas pakan tidak hanya sebatas pada nilai gizi yang dikandungnya melainkan pada sifat fisik pakan seperti kelarutannya, ketercernaanya, warna, bau, rasa dan anti nutrisi yang dikandung. Kualitas pakan juga dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan. Pemilihan baku yang baik dapat dilihat berdasarkan indikator nilai gizi yang dikandungnya kecernaannya (digestibility); dan daya serap (biovaibility). Pakan yang berkualitas akan mendukung tercapainya tujuan produksi yang optimal. Oleh karena itu pengetahuan tentang nutrisi, gizi, komposisi serta kualitas secara fisik perlu diketahui.
Secara tradisional jenis pakan yang berbentuk “pellet” atau moist pellet” yang terdiri dari kombinasi beberapa bahan baku yang sudah terseleksi berdasarkan atas kandungan proksimasi dan memperhitungkan kebutuhan nutrient optimal yang harus tersedia dalam pakan agar pertumbuhan dapat maksimal. Dalam penyusunan pakan berupa “pellet” prosedur yang di gunakan dalam formulasi pakan, pemberian pakan dalam formulasi lengkap berkaitan dengan susunan nutrisi pakan yang
Universitas Sumatera Utara

lengkap dengan bahan baku berkualitas tinggi dan mengandung profile nutrient sesuai kebutuhan yang dibudidayakan (Hutabarat,1999).
Lovell (1989) menyatakan untuk memberikan pertumbuhan maksimum banyaknya protein makanan yang diperlukan akan menurun bersamaan dengan meningkatnya umur ikan. Permberian pakan pada ikan harus memperhatikan kualitas dan jumlah pakan.Kualitas pakan meliputi sifat-sifat fisik yaitu bentuk serta ukurannya harus tepat dan sifat kimia yaitu kandungan zat-zat didalam bahan pakan yang mempengaruhi nilai nutrisi pakan.
Warna merupakan salah satu alasan ikan yang diminati oleh masyarakat, sehingga pembudidaya perlu memperhatikan warna ikan yaitu dengan cara memberikan pakan yang mengandung pigmen warna. Warna pada ikan disebabkan adanya sel kromatofora yang terdapat pada kulit bagian dermis. Sel ini diklasifikasikan menjadi lima kategori warna dasar yaitu eritrifora yang menghasilkan warna merah dan oranye, xanthofora yang menghasilkan warna kuning, melanofora yang menghasilkan warna hitam, leukofora yang menghasilkan warna putih, dan iridefora yang dapat memantulkan refleksi cahaya. Ikan hanya dapat mensintesis pigmen warna hitam dan putih, warna merah, orange dan kuning tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan sehingga pembentukan warna pada ikan mas sangat bergantung pada jumlah karatenoid yang ada pada pakan seperti jagung (Imam,2012).
Kebutuhan mendasar dalam pembuatan pakan ikan adalah nutrisinya, maka perlu pertimbangan untuk menambahkan bahan tambahan sebagai sumber pewarnaan dalam pakan ikan budidaya. Bahan pewarna itu lebih dikenal dengan karotenoid yang paling efektif dan dominan untuk pewarnaan pada ikan adalah
Universitas Sumatera Utara

karatenoid dari kelas xantofil, jagung merupakan bahan baku sumber energy dan juga sumber xantofil dan karatenoid (Lesmana dan Sugito, 1997).

Kandungan pakan

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu

jagung putih dan jagung merah.Diantara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung

putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan

ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning

digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber

protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), bahkan defisien terhadap asam

amino penting, terutama lysin dan triptofan.

Kandungan nutrisi jagung menurut Murtidjo (2001) adalah sebagai berikut :

• karbohidrat

: 25 %

• Protein

: 10 %

• Lemak

: 1,3 %

Murtidjo (2001) menyatakan sebagai sumber energi yang rendah serat kasarnya,

sumber Xantophyll, dan asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi.

Asam linoleat jagung kuning sebesar 1,6%, tertinggi diantara kelompok biji-bijian.

Jenis pellet yang digunakan merupakan pellet tenggelam dengan ukuran 3

mm dengan nilai nutrisi yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut:

• Karbohidrat : 28 % • Protein : 28 % • Lemak : 5,5 %

Universitas Sumatera Utara

Kandungan pellet tersebut sudah terdapat didalam kemasan, protein, lemak, karbohidrat merupakan unsure terpenting dalam membuat ransum pakan agar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Jagung banyak mengandung karotin pro vitamin A. Di pasaran jagung yang digunakan untuk campuran formulasi pakan ialah jagung giling halus, baik dari jenis jagung putih, jagung kuning, maupun jagung agak merah.Penggunaan jagung giling diperbolehkan hanya dengan jumlah 10 - 30%. Penggunaan jagung yang terlalu banyak dalam komposisi pakan tidak baik karena menyebabkan kandungan protein pakan rendah, sebaliknya kandungan protein akan menjadi tinggi, Jagung hampir sama dengan tepung terigu yaitu sebagai sumber karbohidrat yang mudah dicerna karena tidak mengandung sumber serat kasar selain itu jagung dapat digunakan sebagai perekat untuk menjaga stabilitas kandungan air dalam pakan. Beberapa bahan yang dapat dijadikan sebagai perekat pakan ikan adalah tepung terigu, sagu, jagung, agar-agar, gelatin, dan tepung kanji (Mudjiman, 2008).
Davids (1991) menyatakan untuk mendapat karotenoid biasa didapat dari ekstraksi beberapa bahan, seperti jagung.Warna dari karatenoida banyak menarik perhatian dari berbagai disiplin ilmu karena bermacam-macam fungsi dan sifat yang penting, warnaya berkisar dari kuning pucat sampai orange yang terkait dengan strukturnya.Karena permintaan yang tinggi dari karotenoid juga memunculkan suatu teknologi sintesis karotenoid.
Pemanfaatan protein pakan akan optimal kalau disertai seimbangnya energi protein yang tepat pula. Energi non protein dari lemak dan karbohidrat harus tersedia sehingga protein sebagian besar digunakan untuk pertumbuhan.Hubungan
Universitas Sumatera Utara

antara karbohidrat dan protein dikenal sebagai “protein sparing effect” dari karbohidrat (NRC, 1983 diacu Aryansyah 2007).
Pertumbuhan ikan bergantung kepada beberapa faktor yaitu jenis ikan, sifat genetis, dan kemampuan memanfaatkan makanan, ketahanan terhadap penyakit serta didukung oleh faktor lingkungan seperti kualitas air, pakan dan ruang gerak atau padat penebaran (Hepher dan Pruginin, 2000).
Pakan harus mengandung seluruh nutrien yang diperlukan ikan seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup dan seimbang dimana terdapat dalam pakan jagung. Kadar protein harus imbangan atau rasio protein terhadap energi pakan merupakan hal yang sangat penting dalam proses penyusunan pakan bagi ikan. Lovell (1989) mengemukakan bahwa sebelum terjadi pertumbuhan, kebutuhan energi untuk maintenance harus terpenuhi terlebih dahulu, kemudian kelebihan energi dalam pakan akan digunakan untuk pertumbuhan. Protein merupakan molekul kompleks yang terdiri dari asam amino esensial dan asam amino non esensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan.
Dalam kasus ikan mas yang diberi pakan dengan kandungankarbohidrat 3%4% dan protein 28%-63%,kecernaan karbohidrat dan protein pada ikan mas adalah 87%-91% dan 88%-89%. Kecernaan protein pakan pada ikan mas adalah konstan dan tidak dipengaruhi oleh kadar karbohidrat dalam pakan (Shimeno, 1974; Shimeno.dkk.., 1977). Hasil ini didukung oleh hasil percobaan Ogeno & Chen (1973) bahwa ikan mas dapat mencerna dan mengabsorbsi nutrient secara efektif pada berbagai kadar karbohidrat pakan.
Universitas Sumatera Utara

Menurut Pandian (1999) kebutuhan protein dan pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang linear. Dengan demikian, kadar protein dan rasio protein terhadap energi pakan harus sesuai dengan kebutuhan ikan agar pakan buatan dapat efisien dan memberikan pertumbuhan yang optimal. Selain itu, bahan-bahan sumber protein relatif mahal, sehingga perlu dilakukan usaha untuk menurunkan kadar protein dalam pakan dan meningkatkan rasio energi terhadap protein dengan menambah bahan-bahan lain yang mengandung lemak atau karbohidrat sebagai sumber energi lain (protein sparing effect) dalam pakan seperti jagung . Bila biaya produksi pakan dapat ditekan, maka usaha budidaya ikan mas dapat lebih menguntungkan.
Sumber energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat pada pakan dapat digunakan sebagai protein sparing effect dalam pembentukan jaringan. Selain itu, nilai retensi protein pakan juga ditentukan oleh sumber protein yang digunakan dalam pakan yang sangat erat kaitannya dengan kualitas protein yang ditentukan oleh komposisi asam amino dan kebutuhan ikan akan asam amino tersebut (Webster dan Lim, 2002).
Pakan yang diberikan kepada ikan mas digunakan untuk kelangsungan hidupnya, sedangkan kelebihannya digunakan untuk pertumbuhan. Pakan yang dikonsumsi oleh ikan, sebagian dicerna dan diabsorbsi kemudian digunakan untuk memenuhi keperluan proses pemeliharaan tubuh, gerakan acak serta kegiatan mencari makan (New, 1987). Makanan yang dicerna tetapi tidak diabsorsi akan dibuang sebagai feses, sedangkan makanan yang mengandung nitrogen yang diabsorsi dan tidak digunakan untuk sintesa protein akan disimpan di dalam tubuh sebagai simpanan energi/lemak (Kompiang dan Ilyas, 2000).
Universitas Sumatera Utara

Pemberian pakan jagung dapatmenyebabkan pertumbuhan pada ikan dikarenakan jagung mengandungcukup gizi, serat kasar (Suprapto,2001) dan zat-zat lainnya yang membantu dalam pertumbuhan sedangkan jagung ragi dalam proses peragiannyamenyebabkan peningkatan protein karena terjadi sintesis protein dari non nitrogen(NPN) oleh sel yang berkembang. Pemberian pakan jagung ini sangat bergunauntuk komposisi makanan ikan karena kandungan proteinnya lebih mudah dicerna(Murtidjo 2001). Kualitas Air diperairan
Oksigen adalah hal yang sangat penting dalam budidaya ikan karena dapat mempengaruhi nafsu makan sehingga mempunyai keefisienan dalam pemberian pakan kisaran batas minimal konsenterasi oksigen untuk kehiduopan ikan yaitu 4 ppm, yang dimana apabila dibawah 4 ppm ikan masih mampu bertahan hidup akan tetapi nafsu makan ikan sangat rendah sehingga pertumbuhan ikan akan terlambat, kadar oksigen didalam peraian yang sangat bagus bagi ikan adalah 5 ppm di mana dengan kadar tersebut ikan memiliki nafsu makan yang tinggi sehingga pertumbuhan ikan akan sangat cepat dan ikan tidak akan mengalami sters (Hickling, 1971).
Kenaikan suhu mempengaruhi kelarutan oksigen. Menurut penelitian Harminani dalam Jamilah (2006) kenaikan suhu dalam keadaan normal adalah 27°C sampai 28°C menjadi suhu 36°C sampai 38°C. selama 24 jam yang dapat menyebabkan pergerakan ikan menjadi sangat lambat dan kurang memberikan respon terhadap stimulant dan penurunan kadar oksigen terlarut, bertambahnya CO2 terlarut dengan pH relatif tetap. Selain itu ada juga suhu optimum untuk
Universitas Sumatera Utara

meningkatkan selera makan ikan yaitu berkisar antara 25°C yang dimana pada suhu tersebut ikan memiliki nafsu makan yang tinggi.
Derajat keasaman (pH) merupakan salah satu indikator kualitas lingkungan air. Air yang mendekati basah dapat lebih cepat mendorong proses pembongkaran bahan organik menjadi mineral seperti ammonia, nitrat, phosfat. Garam mineral tersebut akan diserap oleh tumbuh-tumbuhan didalam air, yang akan menjadi makan alami bagi ikan. Pada umumnya perairan yang basah lebih produktif dari perairan yang asam (Soeseno, 2000).
Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014 didesa Tanjung Mulia
kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tong air, pH, thermometer, satu set metode winkler, tanggok, tempat pakan ikan, jaring pemisah, timbangan, penggaris, meteran ukur. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan mas, pakan pellet pabrikan dan pakan tambahan berupa jagung, dan pengolaan hasil data selama penelitian menggunakan program SPSS. Perlakuan dengan Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Bahan-bahan yang digunakan dalam budidaya ikan mas antara lain benih ikan mas ukuran 4-5 inci dengan berat 28-30 g dimana ikan tersebut sudah dapat memakan pellet ikan. Sedangkan alat yamg digunakan adalah kolam ikan, jaring, tempat pakan, pipa paralon, tong air, tanggok, penelitian ini dilakukan selama 3 bulan untuk mendapatkan data yang diinginkan dan dalam waktu 3 bulan tersebut ikan sudah dapat dipanen. Pengamatan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada saat pengamatan antara lain pakan buatan berupa pellet yang terdapat di pasar dan pakan tambahan berupa jagung yang diberikan kepada ikan mas. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah tanggok, tong air, timbangan, thermometer, penggaris, meteran, kertas millimeter, kamera digital, buku catatan dan alat tulis.
Universitas Sumatera Utara

Pelaksanaan Penelitian Persiapan Kolam Penelitian Ikan Mas
Tempat untuk penelitian ikan mas menggunakan kolam dengan ukuran total luas kolam 4,2 x 15 meter yang akan dibagi menjadi Sembilan dengan ukuran masing-masing sekat 1,4 x 5 meter dimana pada pembagian tersebut akan dibuat sekat-sekat dengan menggunakan jaring yang akan diletakan dikolam dan ditancapkan bambu sebagai tiang untuk jaring tersebut, sebelum digunakan kolam tersebut dikeringkan terlebih dahulu selama seminggu setelah itu diberi kapur agar pH tanah dikolam tersebut kembali netral dan membersihkan kolam tersebut dari hama seperti ular, ikan gabus dengan cara membersihkan pada waktu kolam tersebut kering. Pada saluran masuknya air dan keluarnya air dipasang peyaring yang berguna untuk menghalangi masuknya hama kedalam kolam tersebut. Setelah dipasang penyaring pada input dan output, air telah terisi didalam kolam sesuai yang kita inginkan maka kolam tersebut telah siap ditebar bibit ikan mas foto dan bentuk kolam dapat dilihat pada Lampiran 2.
Penyediaan Pakan dan Benih Ikan Mas Pakan pellet yang digunakan merupakan pakan yang biasa digunakan oleh
para pembudidaya adalah jenis pellet Comffed yang bersifat sebagai pakan tenggelam, serta terdapat dipasaran dimana pakan ini dibeli di jalan Medan Tebing Tinggi kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sedangkan pakan jagung dapat dibeli dikoperasi didesa Tanjung Mulia kecamatan Tanjung Morawa serta jagung yang ditanam disekitar lokasi kolam tersebut jagung yang digunakan merupakan jagung yang sudah digiling terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara

Benih ikan mas yang digunakan berasal dari pembudidaya lokal yang dapat dibeli langsung dimana benih tersebut telah dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam kolam , benih yang digunakan berukuran 4-5 inci dimana benih ikan mas yang di ambil harus sehat dan memiliki warna yang cerah serta bergerak aktif, memiliki berat 28-30 g, sudah dapat memakan pellet. Padat tebar benih ikan mas pada setiap skat yang berukuran 1,4 x 5 meter dengan volume air setinggi 1meter, maka padat penebaran ikan mas adalah 7 ekor/m3, jadi padat tebar untuk satu skat sekitar 50 ekor. Perlakuan Pemberian Pakan
Dalam penelitian ini yang menjadi pakan benih ikan mas dalam kolam adalah pellet ikan jenis Comffed yang merupak jenis pellet tenggelam, dan pakan tambahan berupa jagung, di mana kolam tersebut akan dibagi menjadi sembilan bagian pada bagian yang diberi label P3J1, P3J2, P3J3 , Pemberian pakan dilakukan pada pukul 09.00 WIB, pukul 13.00 WIB, dan pukul 17.00 WIB sedangkan pemberian pellet pada masing-masing perlakuan sebanyak 3% dimana jumlah dalam satu hari pemberian pakan dengan jagung yang telah direndam didalam tong selama 3 hari 3 malam dengan kapasitas tong sebanyak 20 kg.
Jagung yang telah direndam selama 3 hari 3 malam tersebut akan diberikan sebagai pakan tambahan sesuai dengan berat ikan yang akan terus bertambah dan sesuai dengan kebutuhan.
Sampling Pengambilan sampel ikan mas dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan, berat, ukuran panjang serta melakukan perbandingan antara ikan yang tidak diberi pakan tambahan berupa jagung tersebut, pengambilan sampel akan dilakukan setiap
Universitas Sumatera Utara

14 hari sekaliikan yang akan diambil dan diukur ukurannya dengan kertas millimeter, penggaris dan meteran ukur. Sedangkan dalam pengukuran berat akan di gunakan timbangan. Rancangan percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dapat dilihat pada Lampiran 1, dengan tiga pengelompokan dimana lokasi dan keadaan kolam dapat dilihat pada Lampiran 2, pada setiap kolam akan diberi label P3J1, P3J2, P3J3 sebagai perlakuan dimana dijelaskan sebagai berikut: 1.P3J1 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan
mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan masing-masing skat berjumlah 50 ekor, dengan pemberian pakan pellet sebanyak 3% dan jagung di berikan sebanyak 1%. 2.P3J2 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan masing-masing 50 ekor, dengan pemberian pakan pellet sebanyak 3% dan jagung di berikan sebanyak 2%. 3.P3J3 : Berisi 150 ekor ikan dengan berat pada ikan mas rata-rata 28-30g dan dibagi menjadi tiga dengan pemberian pakan pellet sebanyak 3% dan jagung diberikan sebanyak 3%.
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Komposisi formulasi pemberian pakan pada penelitian

Pakan yang

Jumlah pemberian Jumlah pemberian Total pemberian

diberikan

pellet

jagung

P3J1

45 gram

15 gram

60 gram

P3J2

45 gram

30 gram

75 gram

P3J3

45 gram

45 gram

90 gram

Keterangan : jumlah yang diberikan akan bertambah sesuai dengan berat pada

setiap perlakuan dan ulangan.

Tabel 2. Hasil analisis komposisi pada pakan formulasi

Pakan yang Protein

Lemak Karbohidrat

GE

DE

di gunakan

%

%

% Kkal/kg Kkal/kg

P3J1

29,5

6,3

31,7

3015

2562,8

P3J2

31

7,1

35,5

3299

2804,2

P3J3

32,5

7,9

39,5

3591

3052,4

Cara menentukan kandungan nilai protein, lemak dan karbohidrat dalam pakan

dapat dilihat pada Lampiran 3

Rancangan ini digunakan karena dalam kondisi dilapangan umumnya

sangat sulit untuk mendapatkan kondisi yang homogen, lokal kontrol merupakan

pengelompokan secara lengkap pada kelompok, block, atau skat-skat.

Pada masing-masing perlakuan akan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan

dan penetuan kelompok untuk setiap perlakuan dilakukan secara acak. Pemberian

pakan diberikan berdasarkan 5% dari berat ikan dikolam, parameter utama meliputi

laju pertumbuhan pada ikan mas (Cyprinus carpio). Sedangkan parameter

penunjang meliputi beberapa parameter kualitas air seperti suhu, pH, dan oksigen

terlarut, pemberian pakan terhadap ikan dapat dilihat pada Gambar 2.

P3J1 P3J3 P3J2

P3J2 P3J1 P3J3

P3J3 P3J2 P3J1

Gambar 2 . perlakuan yang diberikan didalam kolam.

Universitas Sumatera Utara

Analisi Data Data percobaan dianalisi dengan menggunakan SPSS dan hasil data
percobaan ditabulasikan dengan ANOVA dan data tersebut akan dijelaskan secara deskriptif seperti berat badan ikan, pertumbuhan ikan, panjang total ikan, setengah panjang, dan lebar ikan tersebut.

Parameter Pengamatan

Laju pertumbuhan spesifik (Specific Growth Rate) (Steffens (1989)

Untuk menentukan laju pertumbuhan spesifik dengan menggunakan rumus:

SGR

=

− 1−0

0 x100%

Keterangan :

SGR = Laju pertumbuhan berat spesifik (% perhari)

Wt = Bobot biomassa pada akhir penelitian (g)

Wo = Bobot biomassa pada awal penelitian (g)

t1 = Waktu akhir penelitian (hari)

t0= Waktu awal penelitian (hari)

Universitas Sumatera Utara

Berat badan ikan setiap hari Berat badan ikan setiap hari akan dihitung dengan menggunakan rumus: 2()−1 DWG = 2−1
Keterangan: DWG = Daily weight gain (Berat ikan setiap hari) (g) W2 = Berat ikan pada akhir peneitian (g) W1 = Berat ikan pada awal penelitian (g) T2 = Waktu akhir pemeliharaan (hari) T1 = Waktu awal penelitian (hari)
Rasio konversi pakan berdasarkan pendapat Kordi (2000) sebagaiberikut :
FCR = Keterangan : FCR = Rasio konversi pakan FK = Jumlah pakan yang dikonsumsi (g) Wt = Berat akhir penelitian (g)
Kualitas Air Pengamatan parameter kualitas air dilakukan pada pagi hari sebelum
pemberian pakan, dikecualikan pada oksigen terlarut yang diambil setiap 10 hari sekali. Parameter yang diamati adalah suhu air, DO, dan pH.
Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Hasil dari penelitian yang dilakukan selama tiga bulan di Desa Tanjung
Mulia Kecamatan Tanjung Morawa didapat data berupa laju pertumbuhan spesifik, berat pada ikan setiap hari dan laju konfensi pakan.
Hasil pengamatan yang dilakukan selama tiga bulan menunjukkan pemberian pakan jagung berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang dan penambahan berat pada ikan mas, data rata-rata pertumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 4.
Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Ikan Mas Pemeliharaan ikan mas selama 12 minggu atau 3 bulan dan dilakukan
pengukuran sebanyak 6 kali yang dulakukan setiap 2 minggu sekali atau 14 hari sekali diperoleh data laju pertumbuhan spesifik yaitu Pellet 3 Jagung 1, Pellet 3 Jagung 2, Pellet 3 Jagung 3 yang dapat dilihat pada Gambar 3.
14 12 10
8 6 4 2 0
P3J1 P3J2 P3J3
Gambar 3. laju pertumbuhan spesifik Ikan Mas
Universitas Sumatera Utara

Laju Pertumbuhan Spesifik (%)

Berdasarkan analisis statistik menggunakan Anova menunjukkan adanya pengaruh dari pemberian jagung terhadap laju pertumbuhan spesifik ikan mas (p