T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Panti Asuhan dalam Membina Kemandirian Anak di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga T1 BAB V

80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

wawancara

dan

pembahasan

penelitian, dari delapan partisipan yang diwawancarai maka
peneliti menyimpulkan lima Peranan dari Panti Asuhan Salib
Putih dalam membina kemandirian anak, yaitu:
1. Memberikan edukasi di sini peneliti mendapatkan
hasil wawancara dimana anak-anak yang tinggal di
panti tidak hanya mendapatkan pendidikan formal,
melainkan mereka juga diajari pendidikan non-formal

diantaranya

seperti

membuat

kerajinan

tangan,

latihan musik, dan ada yang belajar masak juga.
2. Membina

Hubungan

(Komunikasi)

Sosial

disini


peneliti melakukan observasi, serta menemukan hasil
dari

wawancara

dimana

semua

partisipan

mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan
teman-temannya dimana hubungan yang baik ini
merupakan salah satu ciri-ciri anak yang mandiri ini
juga ditunjukan dengan kontrol emosi, dimana tidak
ada masalah dengan teman-temannya juga dapat
membuat anak hidup mandiri dengan lebih baik.

81

3. Memberikan Perhatian di sini peran panti asuhan
sangat

berperan

kepada

dalam

anak-anak

memberikan

perhatian

dimana

anak-anak

panti


mengatakan bahwa penjaga atau pembina di sini
memberi perhatian kepada mereka, seperti tidak
pulang larut malam, mengingatkan mereka untuk rajin
belajar, menasehati mereka untuk berperilaku yang
baik, menyayangi mereka dengan tidak membedabedakan.
4. Menjadi teladan yang baik di sini peneliti menemukan
hasil dari wawancara dengan anak-anak di panti di
mana pengasuh panti berusaha memberikan teladan
atau contoh yang baik buat anak-anak panti seperti
menyapa

tamu

dengan

ramah

dan


sopan,

menyayangi adik-adik yang lebih kecil, mengajak
anak-anak untuk doa malam bersama.
5. Membina Kemandirian dari semua peranan di atas
dapat

disimpulkan

dengan

hasil

pertanyaan

wawancara peneliti kepada anak-anak panti dimana
mereka sudah siap untuk hidup mandiri setelah keluar
dari panti, ini membuktikan bawa Panti Asuhan Salib
Putih


ini

turut

berperan

serta

dalam

mebina

82
kemandirian anak-anak didiknya agar kelak mereka
dapat hidup mandiri dan lebih baik lagi ke depannya.
5.2. Saran
5.2.1. Partisipan
Saran untuk partisipan dari peneliti di sini
agar partisipan atau anak-anak di Panti Asuhan
Salib Putih agar dapat mengikuti dengan baik

ajaran-ajaran dari pengasuh panti. Karena dari
panti ini mereka juga dapat belajar banyak hal,
seperti saling menyayangi satu sama lain, peduli
terhadap

lingkungannya

dan

belajar

untuk

disiplin. Selain itu, pengasuh panti asuhan ini
juga merupakan pengganti orang tua bagi
mereka, sehingga diharapkan mereka dapat
menghormati, menghargai dan patuh pada
pengasuh

panti,


karena

pengasuh

juga

memberikan contoh-contoh keteladanan yang
baik buat mereka, perhatian, edukasi agar
mereka kelak dapat menjadi anak yang lebih
baik dan mampu untuk hidup mandiri serta
menyiapkan masa depannya dengan baik.

83
5.2.2. Panti Asuhan Salib Putih Salatiga
Tetap

menjadi

panti


asuhan

yang

berperan dalam membina anak-anak dalam hal
apapun itu terutama kemandiriannya, selain itu
adakan juga kegiatan-kegiatan yang dapat
menghibur anak seperti rekreasi bersama, agar
anak tidak merasa bosan juga terus-terusan di
panti

asuhan,

memberi

penghargaan

atau


hadiah kepada anak-anak yang berprestasi juga
penting agar mereka merasa dihargai baik
akademik maupun non-akademik.
5.2.3. Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya diharapakan dapat
melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi
seperti kemandirian yang dilihat dari segi umur
atau dari jenis kelamin. Peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian dengan metode
yang sama kualitatif deskriptif untuk mengetahui
peranan

panti

asuhan

dalam

membina


kemandirian anak. Selain itu diharapkan peneliti
agar tetap berkoordinasi juga dengan pihak

84
pengasuh panti untuk mengetahu lebih dalam
dari peranan panti.