Peningkatan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKN menggunakan strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI ATURAN DAN NORMA DI MASYARAKAT
MATA PELAJARAN PKN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE
PADA SISWA KELAS III MI DARUL MUTA’ALIMIN
SEPANJANG SIDOARJO

SKRIPSI
Oleh:
Dewi Ratnasari
NIM. D77213062

PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
APRIL 2017

ABSTRAK
Dewi Ratnasari. 2017. Peningkatan Pemahaman Materi Aturan dan Norma di
Masyarakat Mata Pelajaran PKn Menggunakan Strategi Everyone Is A
Teacher Here pada Siswa Kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang
Sidoarjo. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
UIN Sunan Ampel Surabaya. Dr. Sihabuddin, M.Pd.I, M.Pd

Kata Kunci: Peningkatan Pemahaman, Materi Aturan dan Norma di Masyarakat,
Strategi Everyone Is A Teacher Here
Latar belakang penulisan ini adalah kurangnya pemahaman siswa kelas III
MI Darul Muta’alimin pada materi aturan dan norma di masyarakat mata
pelajaran PKn. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi, sehingga
pemahaman siswa kurang karena siswa cenderung pasif, hanya guru yang aktif
ketika proses pembelajaran berlangsung. Guru hendaknya menerapkan strategi
pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi
aturan dan norma di masyarakat mata pelajaran PKn, salah satunya yaitu
menggunakan strategi everyone is a teacher here.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana
penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma
mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang
Sidoarjo? (2) Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan
Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata pelajaran
PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo?
Metode penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
model Kurt Lewin yang terdiri dari dua siklus dan terdapat empat tahap dalam
setiap siklusnya yaitu, (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

dokumentasi dan tes tertulis.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) penerapan
strategi everyone is a teacher here pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin
Sepanjang Sidoarjo telah dilaksanakan dengan baik melalui berbagai perbaikan
pada tahap refleksi di masing-masing siklus. Hal ini dapat dilihat pada skor akhir
aktivitas guru meningkat dari 62,5 (Baik) pada siklus I menjadi 81,25 (Sangat
baik) pada siklus II. Begitu pula pada aktivitas siswa meningkat dari 66,67 (Baik)
pada siklus I menjadi 83,33 (Sangat baik) pada siklus II. (2) penerapan strategi
everyone is a teacher here pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan
pemahaman siswa, hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata pemahaman
siswa pada siklus I sebesar 68,64 dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar
58,97%, sedangkan rata-rata pada siklus II sebesar 80,10 dengan prosentase
ketuntasan belajar sebesar 82,05%. Sehingga terjadi peningkatan prosentase
ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 23,08%.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL


i

HALAMAN JUDUL

ii

HALAMAN MOTTO

iii

HALAMAN PESEMBAHAN

iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI


vi

ABSTRAK

vii

KATA PENGANTAR

viii
x

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

xiii

DAFTAR GAMBAR

xiv


DAFTAR LAMPIRAN

xv

DAFTAR RUMUS

xvi

DAFTAR DIAGRAM

xvii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1


B. Rumusan Masalah

5

C. Tindakan Penelitian

5

D. Tujuan Penelitian

6

E. Lingkup Penelitian

6

F.

7


Signifikasi Penelitian

9

BAB II KAJIAN TEORI
A. Pemahaman

9

1. Pengertian Pemahaman

9

2. Tingkat-tingkat Pemahaman

10

x


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Indikator Pemahaman

11

B. Strategi Everyone Is A Teachr Here

12

1. Pengertian Strategi

12

2. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

13

3. Pengertian strategi Everyone Is A Teacher Here


16

4. Langkah-langkah Penggunaan Strategi Everyone Is A Teacher Here

17

5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here

18

C. Karakteristik Mata Pelajaran PKn

19

1. Pengertian PKn

19

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


21

3. Tujuan PKn

22

4. Ruang Lingkup PKn

22

5. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

23

D. Materi Aturan dan Norma di Masyarakat

26

1. Aturan yang Berlaku di Masyarakat


26

2. Contoh Norma di Masyarakat

30

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

32

A. Metode Penelitian

32

B. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

33

C. Variabel yang Diselidiki

35

D. Rencana Tindakan

35

E. Data dan Teknik Pengumpulannya

39

F. Teknik Analisis Data

43

G. Indikator Kinerja

46

H. Tim Peneliti dan Tugasnya

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Persiklus

49
49

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1. Pra Siklus

50

2. Siklus I

51

3. Siklus II

62

B. Pembahasan

73

1. Hasil Pembahasan Tentang Pelaksanaan

73

2. Hasil Pembahasan tentang Peningkatan Hasil Belajar

76

BAB V PENUTUP

80

A. Simpulan

80

B. Saran

81

DAFTAR PUSTAKA
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

2.1 Contoh Norma

30

3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-rata Pemahaman

44

3.2 Kriteria Ketuntasan Pemahaman

45

3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Observasi Guru dan Siswa

46

4.1 Data Nilai Hasil Belajar Siklus 1

59

4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siklus 2

70

4.3 Data Peningkatan Hasil Tes Pemahaman

72

4.4 Perbandingan Hasil Tes Pemahaman Siswa

78

xiii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1 Ruang Lingkup PKn

23

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

33

4.1 Siswa Membuat Pertanyaan

53

4.2 Siswa Mengerjakan Tes Tulis

63

xiv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN
1.

Lampiran 1 : Profil Sekolah

2.

Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru

3.

Lampiran 3 : Lembar Wawancara guru dan Siswa

4.

Lampiran 4 : Hasil Wawancara Guru dan Siswa

5.

Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6.

Lampiran 6 : Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

7.

Lampiran 7 : Kisi-kisi Butir Soal

8.

Lampiran 8 : Lembar Validasi soal

9.

Lampiran 9 : Tes Pemahaman Siswa

10. Lampiran 10 : Dokumentasi Foto
11. Lampiran 11 : Surat- surat

xv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR RUMUS
Rumus

Halaman

3.1 Rata-rata Pemahaman

43

3.2 Prosentase Ketuntasan Pemahaman

44

3.3 Penilaian Observasi Siswa dan Guru

45

xvi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR DIAGRAM
Diagram

Halaman

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

70

4.2 Nilai Rata-rata Kelas

72

4.3 Prosentase Ketuntasan Belajar

73

4.4 Perbandingan Hasil Tes Pemahaman Siswa

79

xvii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan di tingkat sekolah dasar. PKn bertujuan untuk
membangun karakter bangsa Indonesia agar mampu mengembangkan dirinya
menjadi warga negara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. PKn
juga merupakan suatu proses pendidikan yang mencakup proses pembelajaran
semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses administrasi, dan pembinaan
dalam upaya mengembangkan perilaku warganegara yang baik. Dengan
demikian fokus dari PKn yaitu membahas tentang warganegara di dalam
negaranya dengan berbagai kompleksitasnya.1
Materi aturan dan norma dalam mata pelajaran PKn sangat penting bagi
siswa tingkat sekolah dasar. Mempelajari materi aturan dan norma sejak dini,
dapat mencegah perbuatan-perbuatan buruk karena siswa sudah paham
dengan aturan dan norma yang di dalamya terdapat konsekuensi yang akan
diterima jika siswa melanggar aturan atau norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat tersebut.
Seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
pembelajaran dan pembentukan potensi siswa. Agar dapat mencapai tujuan

1

Arissetyanto Nugroho, dkk, Etika Berwarganegara ( Yogyakarta: GRAHA ILMU, 2015), 5.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

pengajaran dan standar kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum,
guru dituntut mempunyai kreativitas dalam mendorong kemampuan siswa
yaitu seorang guru harus pandai dalam menentukan strategi pembelajaran
yang sesuai untuk digunakan dalam mengajar, sehingga dengan adanya
strategi tersebut siswa akan lebih termotivasi dalam belajar, disamping guru
tersebut harus memperhatikan karakteristik siswa dalam menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan.
Penyampaian materi tentang aturan dan norma harus menggunakan
strategi pembelajaran yang tepat agar materi tersebut dapat dipahami dengan
baik oleh siswa. Sebuah strategi pembelajaran dikatakan baik bila sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, dapat dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan pengajar, sesuai dengan peserta didik, serasi dengan besarnya
kelompok, sesuai dengan waktu pelaksanaannya, dan di dukung oleh fasilitas
atau media pendidikan yang tersedia.2
Everyone Is A Teacher Here merupakan strategi yang mudah untuk
mendapatkan partisipasi dari keseluruhan siswa dan pertanggungjawaban
individu. Dengan menerapkan strategi tersebut dapat memberi kesempatan
kepada setiap siswa untuk berperan secara aktif sebagi guru bagi siswa yang
lainnya. Siswa dituntut untuk menjelaskan materi sesuai dengan pertanyaan
yang diberikan oleh temannya. Hal ini dijelaskan dalam langkah-langkah

2

Iskandarwassid dan Dadang, Strategi Pembelajaran Bahasa(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), 35.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

pada strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu guru menyampaikan materi
pelajaran, guru membagikan kertas kecil kepada siswa, siswa menuliskan
pertanyaan mengenai materi yang sudah dijelaskan, guru meminta siswa
untuk mengumpulkan kertas yang berisi pertanyaan, guru mengacak kertas
tersebut kemudian diberikan kepada siswa, guru menunjuk beberapa siswa
untuk menjelaskan materi di depan kelas sesuai dengan pertanyaan yang di
dapatnya, bila waktu masih cukup atau memungkinkan, guru dapat menunjuk
siswa lagi sampai semua siswa mendapat kesempatan untuk menjelaskan atau
menjawab pertanyaan yang diperoleh.
Berdasarkan langkah-langkah strategi Everyone Is A Teacher Here
tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa karena seluruh siswa
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan strategi ini diharapkan
mampu mengatasi kurangnya pemahaman siswa terhadap materi aturan dan
norma di masyarakat. Sehingga strategi Everyone Is A Teacher Here
berpotensi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas III MI Darul
Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo terhadap materi aturan dan norma di
masyarakat mata pelajaran PKn.
Dalam proses pembelajaran PKn di MI Darul Muta’alimin siswa kelas III
pada materi aturan dan norma ditemukan kegiatan pembelajaran diantaranya :
1.

Guru hanya memakai metode ceramah dan diskusi

2.

Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran

3.

Siswa mengalami kesulitan dalam mengingat materi pelajaran

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

4.

Nilai hasil belajar siswa rendah.3
Cara

mengatasi

permasalahan

yang

sedang

dihadapi

tersebut,

diperlukannya strategi yang sesuai dengan ketrampilan dan materi yang
diajarkan. Oleh karena itu peneliti akan meningkatkan pemahaman terhadap
materi aturan dan norma di masyarakat kelas III MI Darul Muta’alimin
Sepanjang Sidoarjo dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher
Here. Banyak sekali strategi yang digunakan dalam meningkatkan
pemahaman materi pada mata pelajaran PKn. Namun, peneliti lebih memilih
menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here dalam meningkatkan
pemahaman mata pelajaran PKn karena selain cocok digunakan untuk semua
bidang studi, dengan strategi ini juga memberi kesempatan kepada setiap
siswa utuk berperan sebagai guru bagi siswa lainnya, siswa berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan melatih mental siswa untuk berani
menyampaikan pendapatnya (jawaban) di depan kelas dari pertanyaan yang
diberikan oleh siswa yang lain mengenai materi aturan dan norma di
masyarakat.
Berdasarkan permasalahan di atas, penelitia akan melakukan Penelitian
Tindakan

Kelas

(PTK)dengan

judul

sebagai

berikut:“Peningkatan

Pemahaman Materi Aturan dan Norma di Masyarakat Mata Pelajaran

3

Hasil wawancara dengan Selvi Novianti, S.Pd, guru mata pelajaran PKn kelas III MI Darul
Muta’alimin, tanggal 31 Oktober 2016.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

PKn Menggunakan Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa
Kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti
sebagai berikut:
1.

Bagaimana penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi
aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul
Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo?

2.

Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi
Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata
pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang
Sidoarjo?

C. Tindakan Penelitian
Tindakan yang dipilih terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh
peneliti pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo dalam
mata pelajaran PKn yaitu meningkatkan pemahaman materi aturan dan norma
pada mata pelajaran PKn menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here.
Alasan peneliti memilih strategi Everyone Is A Teacher Here dalam
meningkatkan pemahaman terhadap materi aturan dan norma di masyarakat
mata pelajaran PKn karena selain strategi tersebut cocok digunakan dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

seluruh bidang studi, strategi Everyone Is A Teacher Here ini juga dapat
memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi siswa
lainnya, membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran serta melatih
siswa untuk berani menyampaikan pendapatnya (jawaban) di depan kelas dari
pertanyaan yang diberikan oleh siswa yang lain mengenai materi aturan dan
norma di masyarakat.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.

Mengetahui penerapan Strategi Everyone Is A Teacher Here pada materi
aturan dan norma mata pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul
Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo

2.

Mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah menerapkan Strategi
Everyone Is A Teacher Here pada materi aturan dan norma mata
pelajaran PKN pada siswa kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang
Sidoarjo

E. Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada
mata pelajaran PKn kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo
sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Darul Muta’alimin
Sepanjang Sidoarjo tahun ajaran 2016-2017 semester ganjil.
2. Strategi yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran bagi siswa yaitu
strategi Everyone Is A Teacher Here.
3. Materi yang digunakan adalah aturan dan norma di masyarakat mata
pelajaran PKn untuk siswa kelas III semester I (ganjil).
4. Kompetensi Dasar:
2.1

Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat
sekitar

5. Indikator:
2.1.1 Mampu menyebutkan aturan yang berlaku di masyarakat
2.1.2 Mampu menyebutkan contoh dari norma-norma yang berlaku di
masyarakat
2.1.3 Mampu mengidentifikasi norma atau aturan yang berlaku di
masyarakat

F. Signifikasi Penelitian
Dari segi teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi dunia pendidikan dasar, sebagi kontribusi pengembangan
strategi pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran PKn dalam hal
meningkatkan pemahaman materi aturan dan norma di masyarakat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan kualitas siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn
b. Melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapat
c. Melatih siswa agar terbiasa untuk bertingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat
2. Bagi Guru
a. Menciptakan suasana belajar yang lebih efektif
b. Menumbuhkan keaktifan siswa khususnya dalam mata pelajaran PKn
c. Memberi semangat dan motivasi kepada siswa agar mempunyai
keberanian dalam menjawab pertanyaan dari teman
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dan
mengembangkan tingkah laku berdasarkan aturan dan norma yang berlaku
agar mempunyai kualitas siswa yang baik dan berguna bagi bangsa dan
Negara.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman mengacu kepada kemampuan memahami makna materi.
Aspek ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat
berpikir yang rendah.1 Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta
didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan
penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang
kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau
hafalan. Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitf pada jenjang
pemahaman ini misalnya adalah, siswa atas pertanyaan guru PKn dapat
menguraikan tentang arti dari aturan dan norma secara benar dan jelas.2
Pada kegiatan pembelajaran, indikator pemahaman ditunjukkan
melalui: (1) mengungkapkan gagasan, atau pendapat dengan kaa-kata
sendiri, (2) membedakan, membandingkan, menginterpretasi, data,
1
2

Moch.Uzzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 35.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), 50.

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

mendeskripsikan dengan kata-kata sendiri, (3) menjelaskan gagasan
pokok, (4) dan menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri. Contoh
hasil belajar yang berkaitan dengan pemahaman adalah peserta didik
dapat menjelaskan makna adanya aturan atau norma di masyarakat.3

2.

Tingkat-tingkat Pemahaman
Pemahaman dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu:
a. Tingkat

terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari

terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa inggris
ke dalam bahasa Indonesia.
b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian,
membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.
c. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman
ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu
melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang
konsekuensi ataudapat memperluas presepsi dalam arti waktu,
dimensi, kasus, ataupun masalahnya.4
3

Kunandar, Penilaian Autentik(Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik berdasarkan Kurikulum
2013) (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 168-169.
4
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), 24.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

3. Indikator Pemahaman
Siswa dikatakan memahami suatu materi jika memenuhi beberapa
indikator yang di inginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki
beradasarkan kategori proses kognitif adalah :5
a. Mengartikan: contoh, menguraikan dengan kata-kata sendiri tentang
arti aturan dan norma.
b. Memberikan contoh: contoh, memberikan contoh macam-macam
norma yang ada di masyarakat.
c. Mengklasifikasika:

contoh,

mengamati

atau

menggambarkan

pelanggar aturan dan norma di masyarakat
d. Menyimpulkan: contoh, menulis kesimpulan pendek dari akibat tidak
mematuhi aturan dan norma yang ada di masyarakat.
e. Menduga: contoh, mengambil kesimpulan dasar-dasar contoh dari
norma yang berlaku di masyarakat.
f. Membandingkan: contoh, membandingkan akibat mematuhi dan
melanggar norma.
g. Menjelaskan: contoh, menjelaskan penyebab dibuatnya aturan dan
norma di masyarakat.
Berdasarkan indikator pemahaman diatas, penelitian ini difokuskan
pada kategori proses kognitif yaitu mengklasifikasikan (clasisifiying),
dan menjelaskan (explaining).
5

Wowo sunaryo kuswana, Taksonomi Kognitif(Bandung: PT remaja Rosdakarya, 2012), 117.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

B. Strategi Everyone Is a Teacher Here
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang
atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah
suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara
mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat atau laut. Strategia
dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian
atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi
merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam bidang administrasi, strategi diartikan sebagai upaya yang bersifat
makro, menyeluruh, jangka panjang dan didasarkan atas keputusan hasil
penalaran. Strategi dimaknai sebagai tugas pokok lapisan sistem tingkat
atas. Pada perkembangannya kata strategi digunakan dalam hampir semua
disiplin ilmu, termasuk pula dalam ranah kebudayaan dan kebahasaan.
Menurut Gagne (1974) strategi adalah kemampuan internal
seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil
keputusan. Artinya, bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan
peserta didik berpikir secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan
masalah di dalam mengambil keputusan. Peserta didik akan mempunyai

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

executive control, atau kontrol tingkat tinggi, yaitu analisis yang tajam,
tepat dan akurat.6
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan
makna yang tidak selalu sama. Dalam konteks pengajaran, strategi bisa
diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru dan peserta didik dalam
manifestasi aktivitas pengajaran. Sifat umum pola itu berarti bahwa
macam-macam dan sekuensi (urutan) tindakan yang dimaksud tampak
digunakan atau diperagakan guru dan peserta didik pada berbagai ragam
events pengajaran. Dengan kata lain, konsep strategi dalam konteks ini
dimaksudkan untuk menunjuk pada karakteristik abstrak serangkaian
tindakan guru dan peserta didik dalam pengajaran.7

2.

Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa
tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan
sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip
umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:

6
7

Iskandarwasid, Strategi Pembelajaran Bahasa(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 2-3.
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),32.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

a. Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang
utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah di upayakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab
mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan
suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa
mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pebelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus
digunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang senang
berceramah, hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian,
seakan-akan dia berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai
dengan strategi yang demikian.8 Hal ini tentu saja keliru, apabila kita
menginginkan siswa terampil menggunakan akat tertentu, katakanlah
trampil menggunakan termometer sebagai alat pengukur suhu badan,
tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian (bertutur). Untuk
mencapai tujuan yang demikian, siswa harus berpraktik secara
langsung. Demikian juga halnya manakala kita menginginkan agar
siswa dapat menyebutkan hari dan tanggal proklamasi kemerdekaan
suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi
pemecahan masalah (diskusi). Untuk mengejar tujuan yang demikian

8

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2006),
131.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

cukup guru menggunakan strategi bertutur (ceramah) atau pengajaran
secara langsung.
b. Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi.
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran
harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan
terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang
bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa dengan hal
ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif
padahal sebenarnya tidak.
c. Individualis
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa.
Walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada
hakikatnya yang ingin kita capai adalah perubahan perilaku setiap
siswa. dikatakan guru yang baik dan profesional manakala ia
menangani 50 orang siswa, seluruhnya berhasil mencapai tujuan dan
sebaliknya, dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil
manakala ia menangani 50 orang siswa, 49 tidak berhasil mencapai
tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi jumlah siswa
sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin
berkualitas proses pembelajaran.
d. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan
seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan
kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan
aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
siswa secara terintegrasi.9

3. Pengertian Strategi Everyone Is A Teacher Here
Strategi Everyone Is A Teacher Here adalah setiap siswa bisa menjadi
guru.10Strategi “setiap orang adalah guru” merupakan cara tepat untuk
mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual.11
Strategi ini memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk bertindak
sebagai “guru” bagi siswa lain.12

9

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran....., 132-133.
Melvin Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung: Nusamedia, 2006),
183.
11
Agus Suprijono, Cooperative Learning (Yogyaarta: PUSTAKA PELAJAR, 2011), 110.
12
Muhammad Fathurrohman, Model-Model Pembelajaran Inovatif (Jogjakarta: AR-RUZZ
MEDIA, 2015), 198.
10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

4. Langkah-langkah Penggunaan Strategi Everyone Is A Teacher Here
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan Strategi Everyone Is A
Teacher Here :
a. Bagikan kertas kepada siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan
pertanyaan tentang materi atau hasil belajar yang harus didiskusikan
dan dipelajari
b. Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok, dan bagikan kembali
kepada siswa secara acak.13
c. Tunjuklah beberapa siswa untuk membacakan kartu yang mereka
dapatkan dan memberikan jawabannya.
d. Setelah memberikan jawaban, perintahkan siswa lain untuk memberi
tambahan atas apa yang dikemukakan oleh siswa yang membacakan
kartunya itu.14
e. Lanjutkan prosedur ini jika waktu memungkinkan
Perlengkapan:
Pada metode ini tidak banyak perlengkapan yang harus disediakan,
cukup pena dan kertas ukuran kartu ± 7 x 10 cm sebanyak siswa.15

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Cooperatif Learning (Yogyakarta: DIVA Press, 2016),166.
Melvin Silberman, Active Learning .....,184.
15
Muhammad Fathurrohman, Model-Model ....., 199.
13

14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

5.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here
Strategi Everyone Is A Teacher Here memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan Strategi Everyone Is A Teacher Here
1) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali
tegar dan hilang kantuknya.
2) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan Strategi Everyone Is A Teacher Here
1) Siswa merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tegang,
melainkan akrab.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.16

16

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar(Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997), 107.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

C. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
1. Pengertian PKn
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara
umum bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga Negara
Indonesia

sehingga

memiliki

wawasan,

sikap,

dan

keterampilan

kewarganegaraan yang memakai yang memungkinkan untuk berpartisipasi
secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.17
Pendidikan kewarganegaraan dilakukan dan dikembangkan di seluruh
dunia dalam istilah civic education, citizenship education, dan bahkan ada
yang menyebut sebagai democracy education. Dalam sejarahnya, istilah
kewarganegaraan (civics) berasal dari kata Yunani yaitu civicus yang
berarti penduduk sipil yang mempraktekkan demokrasi langsung dalam
negara kota atau polis. Tradisi Yunani telah memberikan inspirasi
konseptual tentang kebaikan umum, kesejaheraan umum, dan kebijakan
atau keutamaan sipil yang lahir kembali dalam melawan otokratik rajaraja.

Civics

dirumuskan

dalam

Ilmu

Kewarganegaraan

yang

membicarakan hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulanperkumpulan yang terorganisasi (organsasi sosial, ekonomi, politik)
individu-individu dengan negara.

17

Depdiknas, Kurikulum SD, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah ( Jakarta:
Depdiknas, 2004 ), 34.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Civic education merupakan suatu proses pendidikan yang mencakup
proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan siswa, proses
administrasi, dan pembinaan dalam upaya mengembangkan perilaku
warganegara

yang

baik.

Dengan

demikian,

fokus

dari

civic

educationmembahas tentang warga negara di dalam negaranya dengan
berbagai kompleksitasnya.
Pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya diorientasikan untuk
membina dan membelajarkan anak menjadi warga negara yang baik, iman
dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki nasionalisme (rasa
kebangsaan) yang kuat (mantap), sadar serta mampu membina dan
melaksanakan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia, warga
masyarakat dan bangsa negaranya, taat asas (ketentuan), demokratis dan
partisipatif, aktif-kreatif-positif dalam kebhinekaan kehidupan masyarakat
bangsa dan negara.
Secara umum, objek studi civic education adalah warga negara dalam
hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama,
kebudayaan, dan negara. Sedangkan secara spesifik, objek studi civic
education mencakup:
a. Tingkah laku
b. Tipe pertumbuhan berpikir
c. Potensi yang ada dalam setiap diri warga negara
d. Hak dan kewajiban

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

e. Cita-cita dan aspirasi
f. Kesadaran, patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional, moral
pancasila
g. Usaha, kegiatan, partisipasi, tanggung jawab.18

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi adalah kualifikasi atau ukuran kemampuan dan
kecakapan seseorang yang mencakup seperangkat pengetahuan, sikap dan
keterampilan.

Dengan

demikian

standar

kompetensi

pendidikan

Kewarganegaraana adalah menjadi warga negara yang cerdas dan
berkeadaban.
Kompetensi dasar atau yang disebut kompetensi minimal yang akan
ditransformasikan terdiri dari tiga jenis. Pertama, pengetahuan kewargaan
yaitu kemampuan dan kecakapan yang terkait dengan materi inti yaitu
demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani. Kedua, kompetensi
sikap kewargaan yaitu kemampuan dan kecakapan yang terkait dengan
kesadaran dan komitmen warga negara antara lain, kesetaraan gender,
toleransi, kemajemukan dan lain-lain. Ketiga, kompetensi keterampilan
kewargaan seperti berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan

18

Arissetyanto Nugroho, dkk, Etika ....., 4-5.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

publik, melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan negara dan
pemerintah.

3. Tujuan PKn
Pendidikan kewarganegaraan (civic education) bertujuan untuk
membangun karakter bangsa Indonesia, membentuk kecakapan partisipatif
warga yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan bangsa
Indonesia, membentuk kecakapan partisipatif warga yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadikan
warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis namun
tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa, serta
mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung jawab.

4. Ruang Lingkup PKn
Materi pendidikan kewarganegaraan (civic education) terdiri dari tiga
materi pokok, yaitu: (1) demokrasi, (2) hak asasi manusia dan, (3)
masyarakat madani.19

19

Khodafi, dkk, CIVIC EDUCATION (Pendidikan Kewarganegaraan)(Surabaya: IAIN Sunan
Ampel Press, 2012), 9-11.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

Gambar 2.1
Ruang Lingkup PKn
Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan
(Civic Education)
Masyarakat Madani

CIVIC
EDUCATION
Demokrasi

HAM

5. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Landasan Filosofis
Hakikat manusia sebagai warga negara senantiasa diukur dari
kemanfaatannya, yakni dari apa yang bisa ia berikan kepada bangsa dan
negaranya. Memang peradaban bangsa dan negara memerlukan ilmu
dan teknologi, namun itu tidak cukup, negara jga memerlukan integritas
dan nasionalisme, agar negara tidak terjual seperti pindahnya pasir dari
Kepulauan Riau ke Singapura.
Mengalirkan integritas dan nasionalisme diperlukan nilai-nilai dan
etika kebangsaan sebagaimana yang dirumuskan di dalam ranah
Pendidikan

Kewarganegaraan

ini

sebagai

cabang

ilmu

yang

mengajarkan tentang kebangsaan dan dan kewarganegaraan yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

berhubungan dengan negara, demokrasi, HAM, masyarakat madani,
yang dalam implementasinya dilakukan dengan menggunakan prinsip
demikratis dan humanis.
Indonesia sebagai suatu bangsa yang memiliki persatuan untuk
kesatuannya, dengan meniadakan perbedaan suku, agama, ras, antar
golongan (SARA), semuanya melebur dalam berbagai aspek. Pancasila
adalah ideologinya yakni sebagai manusia yang berketuhanan, manusia
yang berkemanusiaan, manusia yang mempersatukan manusia akan
cita-cita kemanusiaannya, manusia yang

bercakap dengan manusia

lainnya, yang adalah cerminan dirinya, dan manusia yang berkeadilan
akan sesamanya, dan manusia dengan adil sebagai dasar cita akan
keadilan.
b. Landasan Sosiologis
Sebagai

landasan

sosiologis

diperlukannya

Pendidikan

Kewarganegaraan dilatar belakangi oleh karena memerhatikan situasi
cara hidup sehari-hari orang Indonesia saat ini yang telah begitu pudar
identitas aslinya, tergerus oleh faham globalisasi dengan instrumennya
yang berupa kapitalisme. Bangsa Indonesia yang dulunya dikenal
sebagai bangsa yang religius, toleransi, ramah, gotong royong,
nasionalis, dan memiliki solidaritas sosial, saat ini lebih dekat kepada
bentuk-bentuk kekerasan dan individualistik. Begitupun di kalangan
anak mudanya yang sudah banyak tingkah lakunya tak kenal sopan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

santun, yang dekat dengan hura-hura, kekerasan, pergaulan bebas,
ataupun penggunaan narkoba. Karena kebebasan dan keterbukaan telah
membuat mereka lupa akan tanggung jawab mereka sebagai anak
bangsa. Kondisi seperti ini jelas akan membuat mereka jauh dengan
nasionalisme terlebih jika hendak mengangkat derajat bangsa di mata
dunia.
Kehadiran Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan dapat
membangkitkan dan mengingatkan kembali rasa kebangsaan dan
nasionalisme orang-orang Indonesia, sehingga dapat memulihkan
kondisi identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di
masyarakat Indonesia sendiri.
c. Landasan Yuridis
Untuk landasan konstitusional bagi keberadaan Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia berpijak pada UUD 1945, mulai dari
pembukaannya sebagaimana telah diamanatkan oleh Alinea kedua dan
keempat yang memuat tentang aspirasi, tujuan, dan cita-cita bangsa
Indonesia. Lalu kalau menatap ke batang tubuh UUD 1945 maka di
sana kita akan menemui pasal 27 ayat 1 yang menyatakan bahwa
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
tidak ada kecualinya” dan pasal 30 ayat 1 yang menyatakan bahwa
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

pembelaan negara” serta pasal 31 ayat 1 merumuskan bahwa “Tiap-tiap
warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.20

D. Materi Aturan dan Norma di Masyarakat
1. Aturan yang berlaku di Masyarakat
Manusia diciptakan di dunia dibekali hati dan akal oleh
SangPencipta. Hati manusia menuntun manusia untuk selalu berbuat
baik, tetapi kadang-kadang manusia juga punya kecenderungan untuk
berbuat jahat.
Manusia dikatakan “baik” karena dia selalu menaati aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya manusia sering dikatakan
melakukan hal-hal yang “tidak baik” karena mereka sering melanggar
aturan yang berlaku di masyarakat. Manusia yang lebih banyak
melakukan hal-halyang tidak baik, biasanya merugikan orang lain, dan
tanpa disadari sudah merugikan dirinya sendiri.
Aturan yang mengatur tingkah laku manusia disebut norma. Norma
yang berlaku di masyarakat ada bermacam-macam. Diantaranya:
a.

Norma agama

b.

Norma kesusilaan

c.

Norma kesopanan

20

Muhammad Erwin, Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia (Bandung: PT Refika
Aditama, 2010), 4-6.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

d.

Norma hukum
Norma-norma tersebut mempunyai karakteristik masing-masing,

baik sumber, tujuan maupun sanksinya. Agar para pelaku pelanggaran
norma jera, maka setiap aturan pasti mempunyai sanksi. Antara satu
norma dengan norma yang lainnya, sanksinya berbeda-beda.
a.

Norma Agama
Norma agama adalah suatu aturan yang mengatur hubungan
manusia dengan Tuhan dan mengatur tingkah laku manusia dengan
sesama yang berdasarkan pada ajaran suatu agama. Norma agama
biasanya diambil dari nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci
suatu agama. Di Indonesia ada beberapa kitab suci yang dipercaya
oleh pengikutnya. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Al Quran dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Islam.
2) Injil dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Kristen dan
Katolik.
3) Tripitaka dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Buddha.
4) Weda dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Hindu
Sanksi untuk pelanggar norma agama biasanya tidak langsung.
Sanksinya berupa dosa, karma dan jika tidak mau bertobat, akan
dimasukkan ke dalam neraka. Sangsi ini tidak langsung dijatuhkan
kepada orang yang melanggar, melainkan nanti setelah manusia
berhadapan dengan Tuhan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Semua norma agama memuat beberapa kewajiban yang harus
ditaati oleh manusia. Beberapa contoh di antaranya adalah:
1) Kewajiban selalu beribadah,
2) Saling tolong-menolong,
3) Hormat-menghormati antar pemeluk agama,
4) Saling mengasihi dan tidak menyakiti.
Selain kewajiban-kewajiban tersebut

masih

banyak lagi

kewajiban-kewajiban lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu
persatu. Orang yang taat pada aturan agama hidupnya akan terhindar
dari perbuatan-perbuatan tidak terpuji.
b.

Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari hati
nurani dan akhlak manusia. Tujuan dari norma kesusilaan hampir
sama seperti norma agama yaitu membentuk manusia menjadi baik.
Adapun sanksinya untuk pelanggaran norma kesusilaan adalah
tekanan batin, perasaan malu, dan penyesalan. Kalau sampai
ketahuan orang lain maka bisa sampai dikucilkan. Orang yang
melanggar norma kesusilaan terkadang terlihat, tapi terkadang juga
tidak terlihat karena yang tahu hatinya sendiri.
Beberapa

contoh

pelanggaran

norma

kesusilaan

adalah

berbohong, pilih kasih, tidak adil,dan semua perilaku yang tidak baik
yang tidak diketahui orang lain.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

c.

Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan yang didasarkan pada aturan
tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Beberapa contoh di
antaranya adalah:
1) Pamit kepada orang tua tiapkali mau berangkat ke sekolah.
2) Tidak duduk di atas meja.
3) Berbicara santun kepada orang yang lebih tua.
Sanksi jika ada yang melanggarnya adalah teguran dan
cemoohan dari masyarakat. Sebaliknya, jika sopan di masyarakat,
maka akan lebih dihormati dan dihargai. Tujuan norma kesopanan
adalah menciptakan keharmonisan dan pergaulan yang santun di
tengah-tengah masyarakat.

d.

Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan yang berisi perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat atau negara.
Norma hukum berasal dari undang-undang yang dibuat oleh
pemerintah. Norma hukum yang berlaku di Indonesia terangkum
dalam “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)dan Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerd).
Jika ada yang melanggar maka sanksinya bisa berupa denda dan
penjara. Tujuan dibuatnya norma hukum adalah untuk menciptakan
suasana yang aman dan tenteram dalam masyarakat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

2. Contoh Norma di Masyarakat
Di bawah ini terdapat beberapa contoh norma yang ada di
masyarakat:21
Tabel 2.1
Contoh Norma
No.
1.

Norma
Agama

Tempat

Contoh

Sekolah

Berdo’a tiap mau belajar

Rumah

Menjalankan ibadah bersama-sama
keluarga

Masyarakat

Mengajak kebaikan dan mencegah
keburukan

2.

Kesusilaan

Sekolah

Jujur dalam ulangan dan tidak
membeda-bedakan teman

3.

Rumah

Adil terhadap adik-adik kita

Masyarakat

Menjaga pergaulan pria dan wanita

Kesopanan Sekolah
Rumah

Menghormati guru
Ramah dan bertutur kata santun
terhadap orang tua

Masyarakat

Menyapa orang lain yang kita
kenal, misalnya bertemu di jalan

21

Slamet, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan 3, (Klaten: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008), 36-42.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

4.

Hukum

Sekolah

Menaati

aturan

sekolah

dalam

berseragam dan masuk kelas tepat
waktu
Rumah

Tidak menyiksa dan menganiaya
anggota keluarga

Masyarakat

Taat

rambu-rambu

lalu

lintas,

pajak, dan undang-undang.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan
di

kelas dengan tujuan memperbaiki/

meningkatkan mutu praktik

pembelajaran.1 Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan
pemahaman mata pelajaran PKn materi tentang aturan dan norma di
masyarakat menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here pada siswa
kelas III MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model
Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen kegiatan dalam satu siklus.
Komponen kegiatan tersebut, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi. Pada tahap awal proses penelitan dimulai dari perencanaan, namun
karena keempat komponen tersebut berfungsi dalam suatu kegiatan yang
berupa siklus, maka untuk selanjutnya masing-masing berperan secara
berkesinambungan.2
Penerapan penelitian tindakan kelas diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam mengelola dan memecahkan berbagai macam
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran yang ada di kelas.
1

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),16.
Samuel dan Ricky Arnold, Asyiknya Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tindakan Kelas,
(Yogyakarta: C.V ANDI, 2013), 59.

2

32

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

Apabila digambarkan, maka bentuk penelitian model Kurt Lewin
adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
PELAKSANAAN
PERENCANAAN

SIKLUS 1

PENGAMATAN

REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN

SIKLUS 2

PENGAMATAN

REFLEKSI

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian : MI Darul Muta’alimin Sepanjang Sidoarjo
Alasan peneliti memilih MI Darul Muta’alimin sebagai tempat
penelitian tindakan kelas karena peneliti merasa siswa kelas III MI
Darul Muta’alimin ini perlu diadakan peningkatan pemahaman dalam
mata pelajaran PKn. Hal ini dilihat dari hasil wawancara yang peneliti
lakukan oleh guru mata pelajaran PKn yang hanya menggunakan
metode ceramah dan diskusi dalam menyampaikan materi pelajaran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian di MI Darul
Muta’alimin untuk membuat inovasi baru dalam proses pembelajaran
terhadap mata pelajaran PKn tersebut.
b. Waktu Penelitian :
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil
tahun ajaran 2016-2017

2.

Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI Daru

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA Implementasi Strategi Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas V SDNegeri 1

0 1 15

IMPLEMENTASI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA Implementasi Strategi Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas V SDNegeri 1

0 2 12

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Peningkatan Partisipasi Belajar Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kliwonan 3 Masaran

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE MEDIA MOVIE PADA Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Everyone Is A Teacher Here Media Movie Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE MEDIA MOVIE PADA Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Everyone Is A Teacher Here Media Movie Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Nege

0 1 14

Penggunaan metode Everyone Is a Teacher Here untuk meningkatkan pemahaman materi penjajahan bangsa Eropa di Indonesia mata pelajaran IPS pada siswa kelas V-A MINU Plus Islamiyah Buduran Sidoarjo.

0 0 103

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PKN MATERI BANGGA BERBANGSA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS III MI DARUL ULUM GEDONGAN SIDOARJO.

0 2 94

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PUASA RAMADHAN MATA PELAJARAN FIQIH MENGGUNAKAN STRATEGI JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH TAMAN SIDOARJO.

0 0 107

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJELASKAN KETENTUAN PUASA RAMADHAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE BAGI SISWA KELAS III MI AL HUDA TANGGULANGIN SIDOARJO.

0 0 112

Everyone is A Teacher Here: Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD

0 0 7