Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemenuhan Kebutuhan Seksual Pasangan Hidup Pasien Skizofrenia Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang T1 462008039 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kebutuhan seksual pasangan hidup pasien skizofrenia
terpenuhi yang digambarkan lewat paparan hasil penelitian
yang mencakup 5 aspek kriteria pemenuhan yaitu : frekuensi
hubungan seks yang dilakukan 2-3 kali seminggu, tingkat
kepuasan yang cukup memuaskan yang partisipan peroleh
secara pribadi, waktu yang dibutuhkan bervariasi bagi
partisipan sendiri dan pasangannya pada setiap tahap saat
melakukan hubungan seks, keadaan alat kelamin yang
berfungsi
dengan
baik
secara fisiologis
sehingga
bisa
dikatakan bahwa bentuk, ukuran, dan keelastisitas alat kelamin
tidak
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
dalam
berhubungan selama partisipan dan pasangannya bisa saling
mengimbangi dalam melakukan hubungan seks, dan perilaku
yang ditunjukkan saat berhubungan seks masih dalam batas
kewajaran dan tidak terdapat perilaku aneh yang sebagaimana
hubungan seks itu dilakukan dari awal pemanasan, penetrasi
hingga akhir orgasme.
66
67
5.2
Saran
4.2.1
Institusi Rumah Sakit
Diharapkan untuk bisa lebih meningkatkan
pelayanan kesehatan jiwa secara holistik yaitu bukan
hanya tertuju pada pasien skizofrenia yang ada di
Rumah Sakit Jiwa Daerah dr Amino Gondohutomo
tapi
juga
terhadap
terhadap
keluarga
pasien
skizofrenia yaitu pasangan hidupnya, suami atau istri.
Pelayanan
yang
diberikan
disesuaikan
dengan
kondisi dan keadaan pasien serta pasangan hidupnya
hal tersebut bisa dengan cara menyediakan waktu
tersendiri
untuk
membahas
dan
bersama-sama
mencari jalan keluar dari masalah seksual antara
pasangan hidup pasien skizofrenia dan pasien
skizofrenia sendiri saat dilakukan check up di rumah
sakit. Hal ini dilakukan mengingat bahwa pasangan
hidup pasien merupakan penghubung dan media bagi
institusi rumah sakit yang ikut serta dalam proses
sehat sakitnya pasien sendiri.
4.2.2
Institusi Pendidikan Keperawatan
Diharapkan
hendaknya
bisa
bagi
pendidikan
mengembangkan
keperawatan
mata
ajar
keperawatan jiwa yang bukan hanya terfokus pada
68
pasien saja tetapi juga bagi keluarga pasien dalam
hal ini pasangan hidupnya pasien yaitu suami atau
istri yang menjadi bagian dari proses sehat sakitnya
pasien sendiri.
4.2.3
Bagi pasangan hidup pasien Skizofrenia
Berpartisipasi
aktif
dalam
proses
sehat
sakitnya pasien, Salah satunya melalui pemenuhan
kebutuhan seksual yang bermanfaat bagi partisipan
maupun pasien sendiri
4.2.4
Peneliti selanjutnya
Dalam
penelitian
ini
terdapat
banyak
kekurangan dengan pembahasan yang masih umum
sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk
bisa menggali lebih dalam tentang pemenuhan
kebutuhan
seksual
pasangan
hidup
pasien
skizofrenia dari aspek psikologis saat pasangannya
menjalani rawat inap
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kebutuhan seksual pasangan hidup pasien skizofrenia
terpenuhi yang digambarkan lewat paparan hasil penelitian
yang mencakup 5 aspek kriteria pemenuhan yaitu : frekuensi
hubungan seks yang dilakukan 2-3 kali seminggu, tingkat
kepuasan yang cukup memuaskan yang partisipan peroleh
secara pribadi, waktu yang dibutuhkan bervariasi bagi
partisipan sendiri dan pasangannya pada setiap tahap saat
melakukan hubungan seks, keadaan alat kelamin yang
berfungsi
dengan
baik
secara fisiologis
sehingga
bisa
dikatakan bahwa bentuk, ukuran, dan keelastisitas alat kelamin
tidak
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
dalam
berhubungan selama partisipan dan pasangannya bisa saling
mengimbangi dalam melakukan hubungan seks, dan perilaku
yang ditunjukkan saat berhubungan seks masih dalam batas
kewajaran dan tidak terdapat perilaku aneh yang sebagaimana
hubungan seks itu dilakukan dari awal pemanasan, penetrasi
hingga akhir orgasme.
66
67
5.2
Saran
4.2.1
Institusi Rumah Sakit
Diharapkan untuk bisa lebih meningkatkan
pelayanan kesehatan jiwa secara holistik yaitu bukan
hanya tertuju pada pasien skizofrenia yang ada di
Rumah Sakit Jiwa Daerah dr Amino Gondohutomo
tapi
juga
terhadap
terhadap
keluarga
pasien
skizofrenia yaitu pasangan hidupnya, suami atau istri.
Pelayanan
yang
diberikan
disesuaikan
dengan
kondisi dan keadaan pasien serta pasangan hidupnya
hal tersebut bisa dengan cara menyediakan waktu
tersendiri
untuk
membahas
dan
bersama-sama
mencari jalan keluar dari masalah seksual antara
pasangan hidup pasien skizofrenia dan pasien
skizofrenia sendiri saat dilakukan check up di rumah
sakit. Hal ini dilakukan mengingat bahwa pasangan
hidup pasien merupakan penghubung dan media bagi
institusi rumah sakit yang ikut serta dalam proses
sehat sakitnya pasien sendiri.
4.2.2
Institusi Pendidikan Keperawatan
Diharapkan
hendaknya
bisa
bagi
pendidikan
mengembangkan
keperawatan
mata
ajar
keperawatan jiwa yang bukan hanya terfokus pada
68
pasien saja tetapi juga bagi keluarga pasien dalam
hal ini pasangan hidupnya pasien yaitu suami atau
istri yang menjadi bagian dari proses sehat sakitnya
pasien sendiri.
4.2.3
Bagi pasangan hidup pasien Skizofrenia
Berpartisipasi
aktif
dalam
proses
sehat
sakitnya pasien, Salah satunya melalui pemenuhan
kebutuhan seksual yang bermanfaat bagi partisipan
maupun pasien sendiri
4.2.4
Peneliti selanjutnya
Dalam
penelitian
ini
terdapat
banyak
kekurangan dengan pembahasan yang masih umum
sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk
bisa menggali lebih dalam tentang pemenuhan
kebutuhan
seksual
pasangan
hidup
pasien
skizofrenia dari aspek psikologis saat pasangannya
menjalani rawat inap