LAKIP DINAS PARIWISATA 2013 25072015030128

(1)

BAB

I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata DIY Tahun 2013 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia.

Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan mandat/amanat. Dengan demikian LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut. Oleh karena itu LAKIP instansi harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan. Selain itu LAKIP juga harus memenuhi beberapa ciri laporan antara lain relevan, tepat waktu, dapat dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti, dalam bentuk yang menarik, berdaya banding tinggi (reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap, netral, padat dan mengikuti standar pelaporan yang ditetapkan.

Selain itu penyampaian LAKIP kepada pihak yang berhak (secara hirarki) juga bertujuan untuk memenuhi pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah ke unit yang lebih tinggi atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan yang lebih menonjolkan akuntabilitas manajerialnya juga pelaksanaan perubahan ke arah perbaikan dalam mencapai efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan misi instansi.

Dengan disusunnya LAKIP Dinas Dinas Pariwisata DIY Tahun 2013 diharapkan dapat:

1. Mendorong Dinas Pariwisata DIY didalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan, kebijakan


(2)

2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja.

3. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat.terhadap .Dinas Pariwisata DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

I.1 Struktur Organisasi

Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 45 Tahun 2008 tertanggal 12 Desember 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta struktur organisasi kelembagaan Dinas Pariwisata dalam menjalankan fungsi dan tugas pokok nya secara hirarkis terdiri dari:

1. Kepala Dinas; 2. Sekretaris Dinas;

3. Bidang Pengembangan Destinasi; 4. Bidang Pengembangan Kapasitas; 5. Bidang Pemasaran.


(3)

Bagan I.1

Struktur Organiasasi Dinas Pariwisata Provinsi DIY

I.2 Fungsi dan Tugas

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 45 Tahun 2008 tertanggal 12 Desember 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pariwisata Provinsi DIY, tugas Dinas Pariwisata Provinsi DIY adalah melaksanakan urusan bidang pariwisata, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan dengan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program dan pengendalian di bidang pariwisata; b. perumusan kebijakan teknis bidang pariwisata;

c. pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata; d. pengelolaan pengembangan kapasitas pariwisata; e. penyelenggaraan pemasaran pariwisata;

f. pemberian fasilitasi bidang pariwisata Kabupaten/Kota; g. pelaksanaan koordinasi perijinan bidang pariwisata;


(4)

h. pelaksanaan pelayanan umum bidang pariwisata;

i. pemberdayakan sumberdaya dan mitra kerja bidang pariwisata; j. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

l. Pelaksanaan kerjasama bidang pariwisata dengan Pemerintah maupun Swasta di tingkat Regional, Nasional dan Internasional.

I.3 Keadaan Pegawai

Jumlah Pegawai seluruhnya berjumlah 79 orang dengan klasifikasi sebagai berikut:

1. Berdasarkan tingkat pendidikan

a. Pasca Sarjana : 8 orang

b. Sarjana : 30 orang

c. D4 : 4 orang

d. D III : 9 orang

e. SLTA sederajat : 24 orang

f. SLTP : 2 orang

g. SD : 2 orang

2. Berdasarkan pangkat dan golongan

a. Pembina Utama (IV/d) : 1 orang

b. Pembina Tingkat I (IV/b) : 3 orang

c. Pembina (IV/a) : 3 orang

d. Penata Tingkat I (III/d) : 19 orang

e. Penata (III/c) : 5 orang

f. Penata Muda Tk. I (III/b) : 27 orang

g. Penata Muda (III/a) : 7 orang

h. Pengatur Tk.I (II/d) : 4 orang

i. Pengatur (II/c) : 3 orang

j. Pengatur Muda Tk. I (II/b) : 4 orang

k. Pengatur Muda (II/a) : 1 orang

l. Juru Muda : 2 orang


(5)

3. Berdasarkan jabatan struktural

a. Pejabat eselon II : 1 orang

b. Pejabat eselon III : 4 orang

c. Pejabat eselon IV : 10 orang

4. Berdasarkan jenis kelamin:

a. Laki-Laki : 47 orang

b. Perempuan : 32 orang

Berdasarkan standar kebutuhan SDM aparatur (ABK), Dinas Pariwisata DIY membutuhkan 103 orang pegawai, karena itu masih kekurangan 24 orang pegawai

I.4 KeadaanSarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki untuk penyelenggaraan Urusan Pariwisata DIY dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel I. 1

Sarana dan Prasarana Dinas Pariwisata DIY No Nama Barang Jmlh Keterangan

1 Tanah 15 Tanah perumahan, rumah dinas, Bangunan,

Saranan Wisata, Parkir, TPR kaliurang 2 Alat-alat angkutan 8 Mini bus, Pick up, Sepeda motor, 3 Alat-alat Kantor dan

Rumah Tangga

583 PC Multimedia, Meja, Meja tamu, Kursi kerja, Rak kayu, Filling Kabinet, White Board, Kursi Lipat, Mesin penghisap, AC Split, Pompa Air , PC-work station, Meja rapat, Almari Kayu, Microphone, Note Book, Printer, Stabilizer, Mesin Ketik, Magnetik white board, Kursi putar, Kipas angin standing, Kipas angin, Meja rapat, Kursi rapat, Kursi tamu, Meja komputer, AC Window, Televisi, Amp.TOA, Amp.Wireless, Pompa air, Komputer, Meja Kerja, Floor light box, Rool up banner, Flexy frame, Brankas, Indoor photo G, Windspout, Foto Even Desk, Ventilasi VAN, DVD Player, T.Pemadam Keb., Scanner, Peralatan jaringan inetrnet, Neon next TIC, Papan Infromasi, Rak buku, Sirine


(6)

No Nama Barang Jmlh Keterangan

penunjuk waktu, Kursi Counter TIC, Meja workstation, Kursi leather, Ceiling Fan, Proyektor, Lampu bilboard, Folding gate, Almari pakaian, Almari arsip kaca, Gordyn, UPS.

4 Alat-alat Studio dan Komunikasi

11 Kamera Digital, Handycame, faximile KXFT, Blitz SB 28, Sound system,

5 Bangunan Gedung 1 Gedung TIC Malioboro

6 Jaringan 2 Jaringan Listrik, Instalasi telepon PABX

7 Buku Perpustakaan 144 Buku kepustakaan, buku hukum, 8 Barang Bercorak

Kesenian/Kebudayaan

24 Batik tulis dalam pigura

Semua sarana dan prasarana di atas masih dalam keadaaan baik dan layak pakai. Namun demikian secara kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tersebut masih perlu ditingkatkan karena beban kerja yang semakin tinggi. Setelah diinventarisiir, Dinas Pariwisata masih membutuhkan sarana kerja pendukung yakni:

Tabel I.2

Kebutuhan sarana prasarana Dinas Pariwisata

No Nama Barang Jumlah

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Printer laserjet Printer Deskjet Komputer PC Air Conditioner (AC) LCD Proyektor Mesin ketik manual Filling Cabinet Lemari besi Kursi kerja Meja kerja Sepeda motor

2 unit 5 unit 5 unit 10 unit 3 unit 4 unit 5 unit 5 unit 20 buah 20 buah 3 unit


(7)

No Nama Barang Jumlah

I.5 Keuangan

Anggaran belanja untuk Urusan Pariwisata DIY T.A. 2013 bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY tahun 2013. Anggaran Urusan Pariwisata DIY tahun 2013 untuk pembiayaan Aparatur Negara (Daerah) dan Pelayanan Publik yang berupa Biaya Operasional dan Pemeliharaan (Program/Kegiatan) semuanya sebesar Rp. 13.912.290.154,-(Belanja Tidak Langsung Rp. 4.211.863.015,- dan Belanja Langsung Rp. 9.700.427.139,-).

Realisasi serapan yang dipergunakan menurut perhitungan pada akhir T.A. 2013 adalah sebesar Rp. 13.378.009.405,- (96,22%) dengan perincian Belanja Tidak Langsung Rp. 4.151.673.412,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 9.235.335.993,- sehingga terdapat Sisa/Efisiensi anggaran sebesar Rp. 525.280.749,- (3,78%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2013 disetor kembali ke kas Daerah .

Target Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata (Sewa tempat counter TIC Jawa Tengah, Sewa Counter TIC dan Sewa Tempat parkir Candi Ratu Boko) sebesar Rp. 17.000.000.-.

Sedangkan realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata (Sewa tempat counter TIC Jawa Tengah, Sewa Counter TIC dan Sewa Tempat parkir Candi Ratu Boko) sebesar Rp. 23.015.110.-. (135,38%)

I.6 Sistematika LAKIP

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ditetapkan Sistematika LAKIP sebagai berikut:


(8)

Berisi uraian mengenai gambaran umum organisasi dan sekilas pengantar lainnya.

- BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Berisi ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja).

- BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran kinerja.

- BAB IV PENUTUP

- LAMPIRAN – LAMPIRAN

BAB

II


(9)

II.1 Perencanaan Strategis II.1.1 Visi dan Misi II.1.1.1 Visi

Terwujudnya Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara, berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, mampu mendorong pembangunan Daerah untuk kesejahteraan masyarakat”.

Pernyataan visi di atas dilandasi dengan pemahaman bahwa pembangunan kepariwisataan di DIY pada hakekatnya adalah untuk mewujudkan :

1) Visi Provinsi DIY yang ingin menjadikan DIY sebagai Sebagai Daerah Tujuan Wisata Terkemuka Tahun 2025, perlu ditindaklanjuti dengan berbagai langkah yang terprogram dan terstruktur dengan baik. Untuk merealisasikannya Dinas Pariwisata Provinsi DIY berkewajiban untuk berupaya mewujudkan melalui tahapan-tahapan yang secara realistis dapat dilakukan.

2) Yogyakarta secara historis, memiliki modal dasar yang dapat diunggulkan serta panorama alam nan indah mempesona yang menarik untuk dijelajahi. Warisan budaya berupa candi, artefak, kraton dan beberapa bangunan berarsitektur tinggi merupakan simbol kebesaran budaya masa lalu serta masih terpeliharanya dan hidupnya berbagai nilai-nilai, kesenian dan sebagainya di masyarakat menunjukan eksistensi warisan budaya yang dimiliki masyarakat Yogyakarta. Berbagai sarana rekreasi dan berbagai sarana/prasarana pendukung pariwisata dan transportasi memudahkan wisatawan untuk datang dari berbagai tempat untuk datang dan memilih produk-produk wisata yang berkualitas.

3) Berwawasan budaya, dapat diartikan bahwa segala aktifitas kepariwisataan DIY, berwawasan budaya yang diwujudkan dalam bersikap dan perilaku insan pariwisata yang selalu mengedepankan budaya timur, khususnya budaya Jawa (Yogyakarta). Perilaku insan pariwisata yang “njawani” dalam sikap sehari-harinya. Ramah tamah, gotong royong, gaya hidup bersih, berbudi pekerti baik, memiliki


(10)

unggah-ungguh, sopan santun namun cukup trengginas dan tanggap ing sasmito terhadap perkembangan jaman.

4) Konsistensi terhadap keputusan (perencanaan) yang telah dibuat, sering menjadi sesuatu yang sangat mahal dewasa ini. Berbagai kebijaksanaan yang belum tuntas dilaksanakan, sudah berganti dengan kebijakan baru. Perencanaan yang tersistem, integrated yang muncul dari analisa yang tajam serta disepakati oleh stakeholders perlu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berkesinambungan (sustainable tourism development). Seluruh pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan harus berorientasi pada asas adil dan merata serta sebanyak mungkin menciptakan peluang kerja tanpa meninggalkan kaidah, etika, kemandirian dan profesionalisme.

5) Kepariwisataan Indonesia adalah pariwisata yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Berdasarkan konsep tersebut, maka konsep yang sebaiknya dipakai sebagai landasan adalah: Pariwisata yang berbasis masyarakat (community based tourism) dan Pariwisata berkelanjutan.

Rasa ikut memiliki (handarbeni) perlu ditumbuhkan dengan menanamkan pemahaman tentang arti penting pariwisata sebagai salah satu sektor yang diandalkan oleh Pemerintah ProvinsiDIY yang dapat mendorong tumbuh dan kuatnya ekonomi lokal sehingga mempercepat kesejahteraa masyarakat Yogyakarta

II.1.1.2 Misi

Misi Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkait dengan kepariwisataan sesuai RPJMD (2012 – 2017) adalah menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inivatif dan kreatif. Misi ini pelaksanaannya dapat dijabarkan dalam Misi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu:

1) mewujudkan Kepariwisataan berbasis budaya yang kreatif dan inovatif;


(11)

3) meningkatkan daya saing Pariwisata pada tingkat nasional maupun global sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan;

4) mengembangkan tujuan Wisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

5) mengembangkan pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan Wisatawan baik nusantara maupun mancanegara;

6) mengembangkan industri Pariwisata yang berdaya saing, kredibel, mampu menggerakkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab atas kelestarian dan keseimbangan lingkungan alam dan sosial budaya; 7) mengembangkan organisasi kelembagaan Pemerintah Daerah,

Pemerintah Kabupaten/Kota, swasta, dan masyarakat;

8) mengembangkan sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya Kepariwisataan yang berkelanjutan; dan

9) mewujudkan masyarakat sadar Wisata untuk mendukung tercapainya Sapta Pesona.

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada visi yang telah ditetapkan maka tujuan yang akan dicapai selama kurun waktu lima tahun adalah:

1) Mewujudkan tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

2) Mewujudkan pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Kawasan Pariwisata Daerah dan apresiasi terhadapnya sehingga mampu menarik kunjungan dan kunjungan ulang Wisatawan mancanegara dan Wisatawan nusantara;

3) Mewujudkan industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang


(12)

Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, memperluas lapangan kerja, dan melaksanakan upaya-upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

4) Mewujudkan daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional

5) Mengembangkan kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya kepariwisataan yang berlelanjutan

Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel II. 1

Sasaran Strategis Dinas Pariwisata DIY

NO. SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN

SATUAN

KONDISI AWAL (2012)

TARGET AKHIR 2017

1. Terwujudnya tujuan wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai dan berwawasan lingkungan sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW)

Orang 11.379.6 40


(13)

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SASARAN

SATUAN

KONDISI AWAL (2012)

TARGET AKHIR 2017

2. Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata

2

Jumlah Wisatawan

Nusantara Orang

2.013.31

4 2.437.614

3

Jumlah Wisatawan Mancanegar a

Orang 202.518 245.198

3 Terwujudnya industri

Pariwisata yang mampu

menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

4 Lama TinggalWisatawan

Nusantara Hari 1,9 2,6

5

Lama Tinggal Wisataan Mancanegar a

Hari 2,03 2,69

II.1.3 Strategi

Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara


(14)

mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi,kebijakan, program dan kegiatan.

II.1.3.1 Misi I :

Mengembangkan tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

 Strategi:

Meningkatkan kualitas dan kuantitas Destinasi Pariwisata (produk-produk pariwisata) Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai daya banding dan saing tinggi/kompetitif serta berkelanjutan

 Kebijakan :

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kepariwisataan yang kreatif dan inovatif.

 Program :

- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata - Program Pengembangan Kemitraan

 Kegiatan :

 Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan  Penyelenggaraan Even Kepariwisataan

II.1.3.2 Misi 2 : Meningkatkan daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan;

 Strategi :

Mewujudkan strategi pemasaran pariwisata yang berorientasi pada efektifitas, efisiensi dan tepat sasaran sehingga mampu mengantisipasi permintaan pasar, mengenal keinginan dan motivasi pasar serta mendorong timbulnya permintaan dari


(15)

dalam negeri (wisata nusantara) dan dari luar negeri (wisata mancanegara).

 Kebijakan :

Peningkatan pemasaran pariwisata Yogyakarta yang efektif dan efisien yang berorientasi pasar baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

 Program :

Program Pengembangan Pemasaran  Kegiatan :

 Analisa Pasar Untuk Promosi Dan Pemasaran Objek Pariwisata

 Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pemasaran Pariwisata

 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam Dan Di Luar Negeri

 Pengembangan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata  Pembuatan Bahan-Bahan Promosi Kepariwisataan  Penyelenggaraan Fam Tour

II.1.3.3 Misi 3 : Mengembangkan kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya Kepariwisataan yang berkelanjutan;

 Strategi :

Mengoptimalkan berbagai upaya penguatan dan perluasan jaringan kerjasama serta meningkatkan kemitraan kepariwisataan dengan stakeholder lainnya yang sinergis dan bermanfaat

 Kebijakan :

Mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan.

 Program :

- Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata - Program Pengembangan Kemitraan


(16)

 Penyusunan Dan Penerbitan Tabloid Pariwisata Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pemasaran Pariwisata

 Pengelolaan Pelayanan Informasi Pariwisata

 Fasilitasi Penyelenggaraan Event Kepariwisataan Pembuatan

II.1.4 Rencana Kegiatan Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pariwisata DIY tahun 2013 sebagaimana yang tercantum dalam web Monitoring dan Evaluasi APBD DIY adalah sebagai berikut:

Tebel II.2

Rencana Kinerja Tahunan 2013

N

o Sasaran Strategis IndikatorKinerja Satuan Target

1 Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan

inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan

lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat;

Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW)

Orang 12.691.9 67

2 Terwujudnya

pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata;

Jumlah Wisatawan Nusantara

Orang 2.113.31 4

Jumlah Wisatawan

Mancanegara Orang 212.518

3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan

perekonomian Daerah

Lama Tinggal Wisatawan Nusantara


(17)

N

o Sasaran Strategis IndikatorKinerja Satuan Target

melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

Lama Tinggal Wisataan Mancanegara

Hari 2,15

4 Terwujudnya daya tarik pariwisata yang

berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional

Jumlah daya tarik

baru DTW/Lokasi 85

5 Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan

mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka

mendorong terwujudnya

kepariwisataan yang berkelanjutan

Jumlah Desa Wisata

Desa 70

Jumlah Pokdarwis Kelompok/ Pokdarwis 76

II.2 Penetapan Kinerja Tahun 2013

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA. PK pada tabel berikut merupakan PK tahun 2013:

Tabel II.3


(18)

N o Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satua n

Target Program Kegiata n Anggaran 1 Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Orang 12.691.9 67 PROGRAM PENGEMB ANGAN DESTINASI PARIWISAT A Pengemba ngan Objek Pariwisata Unggulan 35.499.100 PROGRAM PENGEMB ANGAN KEMITRAA N Penyeleng garaan Event Kepariwis ataan 2.098.445.3 00 2 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata; Jumlah Wisatawan Nusantara Orang 2.113.31

4 PROGRAM PENGEMB ANGAN PEMASARA N PARIWISAT A Analisa Pasar Untuk Promosi Dan Pemasara n Objek Pariwisata 370.216.40 0 Peningkat an Pemanfaa tan Teknologi Informasi Dalam Pemasara n Pariwisata 24.966.900 Pelaksana an Promosi Pariwisata Nusantara Di Dalam Dan Di Luar Negeri 1.608.327.3 00 Jumlah Wisatawan Mancanega ra

Orang 212.518 PROGRAM PENGEMB ANGAN PEMASARA N PARIWISAT A Pengemba ngan Jaringan Kerja Sama Promosi Pariwisata 103.087.90 0


(19)

N o Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satua n

Target Program Kegiata n Anggaran Pembuata n Bahan-Bahan Promosi Kepariwis ataan 329.228.60 0 Penyeleng garaan Fam Tour 192.102.90 0 3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat; Lama Tinggal Wisatawan Nusantara

Hari 2,00 PROGRAM

PENGEMB ANGAN PEMASARA N PARIWISAT A Pengemba ngan Statistik Kepariwis ataan 24.990.300 Pelatihan Pemandu Wisata Terpadu 103.904.84 0 PROGRAM PENGEMB ANGAN DESTINASI PARIWISAT A Pengemba ngan, Sosialisasi Dan Penerapa n Serta Pengawas an Standardi sasi 63.533.800 Lama Tinggal Wisataan Mancanega ra

Hari 2,15 PROGRAM

PENGEMB ANGAN PEMASARA N PARIWISAT A Penyusun an Dan Penerbita n Tabloid Pariwisata 35.827.590 Pengelola an Pelayanan Informasi Pariwisata 157.004.48 3 PROGRAM PENGEMB ANGAN KEMITRAA N Fasilitasi Penyeleng garaan Event Kepariwis ataan 1.144.161.4 00 4 Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional Jumlah daya tarik baru DTW/ Lokasi 85 PROGRAM PENGEMB ANGAN DESTINASI PARIWISAT A Peningkat an Pembang unan Sarana Dan Prasarana Pariwisata 1.204.354.3 00


(20)

N o Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satua n

Target Program Kegiata n Anggaran 5 Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya kepariwisataan yang berkelanjutan Jumlah Desa Wisata

Desa 70 PROGRAM

PENGEMB ANGAN DESTINASI PARIWISAT A Pengemba ngan Desa Wisata 218.723.70 0 Jumlah Pokdarwis Kelomp ok/Pok darwis 76 PROGRAM PENGEMB ANGAN KEMITRAA N Pengemba ngan Dan Penguata n Litbang Kebudaya an Dan Pariwisata 18.300.450 Pelaksana an Koordinasi Pembang unan Kemitraan Pariwisata 62.867.100 Peningkat an Peran Serta Masyarak at Dalam Pengemba ngan Kemitraan Pariwisata 34.345.100 Pengemba ngan S D M Dan Profesiona lisme Bidang Pariwisata 139.763.30 0

II.3 Rencana Anggaran

Pada Tahun Anggaran 2013 Dinas Pariwisata DIY melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 13.484.616.725,-. Melalui mekanisme perubahan APBD 2013 menjadi Rp. 13.912.290.154,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 4.211.863.015,- dan Belanja Langsung Rp 9.700.427.139.-

Adapun realisasi serapan yang dipergunakan menurut perhitungan pada akhir T.A. 2013 adalah sebesar Rp. 13.378.009.405,- (96,22%) dengan perincian


(21)

9.235.335.993,- sehingga terdapat Sisa/Efisiensi anggaran sebesar Rp. 525.280.749,-- (3,78%) dan sisa/efisiensi anggaran tahun 2013 disetor kembali ke kas Daerah .

Sedangkan realisasi Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Bidang Pariwisata (Sewa tempat counter TIC Jawa Tengah, Sewa Counter TIC dan Sewa Tempat parkir Candi Ratu Boko) sebesar Rp. 23.015.110.-. (135,38%)

II.3.1 Target Belanja Dinas Pariwisata DIY

Target Belanja Dinas Pariwisata DIY jika dinadingkan antara belanja Langsung (Belanja Masyarakat) dan Belanja Tidak langsung (Gaji Pegawai) berada pada perbandingan 30:70. Ini berada p-ada posisi yang ideal dimana belanja untuk masyarakat lebih tinggi dari belanja tidak langsung.

Tabel II.4

Target Belanja Dinas Pariwisata DIY

Uraian Target Prosentase

Belanja Tidak Langsung Rp. 4.211.863.015.- 30,27 % Belanja Langsung

Rp.

9.700.427.139.- 69,73%

Jumlah Rp.13.912.290.154,- 100% II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis

Anggaran belanja langsung Tahun 2013 yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY adalah sebagai berikut:

Tabel II.5

Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis

No Sasaran Strategis Anggaran Persentase Keterangan

1 Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;


(22)

2 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata;

2,627,930,000 32.97

3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

1,529,422,413 19.19

4 Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional

1,204,354,300 15.11

5 Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya kepariwisataan yang berkelanjutan

473,999,650 5.95

7,969,650,763.00 100.00

II.4 Potensi Kepariwisataan DIY

Potensi daya tarik wisata (DTW) di DIY tersebar di seluruh Kabupaten/kota dalam berbagai jenis. Sampai saat ini, daya tarik wisata yang menjadi andalan DIY berdasarkan sebaran di kabupaten/kota meliputi 43 DTW di Kota Yogyakarta, 43 DTW di kabupaten Sleman, 40 DTW di Kabupaten Bantul, 17 DTW di Kabupaten Kulon Progo dan di Kabupaten Gunung Kidul terdapat 23 DTW.

Sarana pendukung pariwisata DIY yang terdapat di Kota Yogyakarta sebanyak 161 Biro Perjalanan Wisata (BPW) dan 424 rumah makan/restoran/cafe, di Kabupaten Sleman terdapat 145 BPW dan 246 rumah/restoran/cafe makan. Di Kabupaten Bantul 11 BPW dan 13 rumah makan/restoran; di Kabupaten Kulon Progo terdapat empat BPW dan 18 rumah makan/restoran dan di Kabupaten Gunung Kidul terdapat tiga BPW dan 51 rumah makan/restoran. Ketersediaan transporatasi umum antar kota dan antar daya tarik wisata di berbagai wilayah DIY kuantitasnya untuk tahun 2011 cukup memadai dan terus menerus ditingkatkan kualitas sarana maupun pelayanannya. Jumlah Obyek Wisata dan Sarana Pendukung


(23)

Tabel II.6

Sarana Pendukung Pariwisata Jenis Usaha SlemanKab. BantulKab.

Kab. Gunung

Kidul

Kab. Kulonprogo

Kota

Yogyakarta Total Biro

Perjalanan Wisata (BPW)

145 11 3 4 161 324

Rumah Makan/ Restoran/Cafe

246 13 51 18 424 752

BAB

III

AKUNTABILITAS KINERJA

III.1. Capaian Kinerja Tahun 2013

Dinas Pariwisata DIY telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2013 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya


(24)

dilakukan kategorisas ikinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:

Tabel III. 1

Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja

 Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Pariwisata DIY dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

Tabel III.2

Capaian Kinerja Tahun 2013 No. Interval Nilai

Realisasi Kinerja

Kriteria Penilaian

Realisasi Kinerja Kode

1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua

2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda

3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua

4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda


(25)

No Sasaran Strategis IndikatorKinerja Satuan Target Realisasi Pers enta se Kriteri a/Kode 1 Terwujudnya tujuan

Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW) Orang 12.691.96 7 13.883.9 50 109,3 9 Sangat baik 2 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata; Jumlah Wisatawan Nusantara

Orang 2.113.314 2.602.07 4 123,1 3 Sangat baik Jumlah Wisatawan Mancanegara

Orang 212.518 235.888 111,0

0 Sangat baik

3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata,

kerjasama antarusaha Pariwisata,

perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat; Lama Tinggal Wisatawan Nusantara

Hari 2,00 1,59 79,50

Tinggi

Lama Tinggal Wisataan Mancanegara

Hari 2,15 1,90 88,37

Tinggi

Dari tabel di atas, terdapat 3 (tiga) sasaran yang terbagi ke dalam 5 (lima) indikator kinerja. Pada tahun 2013, 6 (enam) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 60% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 40% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Nusantara (capaian 123,13%)


(26)

sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 79,50%)

III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas Pariwisata DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:

III.2.1. Sasaran I :

Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Tolok ukur capaian sasaran ini adalah Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daya Tarik Wisata (DTW)

Jumlah Wisatawan yang mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena DIY masih dipandang memiliki DTW yang bagus dan mampu dikelola dengan baik. Selain itu DIY juga dianggap sebgai pusat budaya jawa dengan adanya Keraton dan Sultan Hamengku Buwono sebagai pemimpin pemerintahan.

Grafik III.1


(27)

Sampai dengan tahun 2017 (akhir masa Renstra) Dinas Pariwisata DIY menargetkan jumlah pengunjung ke Daya Tarik Wisata (DTW) di DIY sebanyak 22.198.333 orang artinya sampai dengan tahun 2013 atau tahun kedua dalam pelaksanaan Renstra target tersebut sudah mencapai 62,55% dari total target.

Dengan kondisi keamanan yang terus kondusif dan terjaga maka untuk mencapai jumlah pengunjung seperti yang ditargetkan dalam Renstra hingga tahun 2017 diharapkan bisa tercapai. Hal ini tentu perlu kerjasama dan koordinasi dengan Kab/Kota sebagai pengelola Daya Tarik Wisata sehingga DTW yang telah ada dan dikenal masyarakat terus dijaga dan dirawat disamping terus diupayakan untuk mengembangkan DTW baru.

Adapun target dan realisasi kinerja tahun 2013 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.3

Target dan realisasi Jumlah Wisatawan ke DTW

N o

Indikator Kinerja

Satu an

Capaian 2012

2013

Target Akhir Renstra

(2017)

Capai an s/d 2013 terha dap 2017

(%) Target Realisas

i

Perse ntase 1 Jumlah

Kunjungan Wisatawan di Daerah Tujuan Wisata (DTW)

Oran g

11,379,64 0

12,691,9 67

13,883,9 50

109.39 22,198,333 .00

62.55

III.2.2. Sasaran II

Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata

Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator Jumlah Wisatawan Nusantara dan Jumlah Wisatawan Mancanegara.


(28)

Tahun 2012, jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara berjumlah 2.215.835 orang dengan rincian, wisman sebanyak 202.518 orang dan wisnus sebanyak 2.013.314 orang.

Sedangkan tahun 2013 jumlah wisatawan sebanyak 2.837.962 orang dengan rincian wisman 235.888 orang (naik 16,47 %) sedangkan wisnus 2.602.074 orang (naik 29,24 %).

Jumlah kenaikan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena situasi politik dan keamanan di wilayah DIY yang aman dan kondusif di tahun 2013. Undang-Undang Keistimewaan yang disahkan oleh Pemerintah Pusat dan pemberitaan media masa seputar isu ini semakin menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi DIY.

Jumlah kunjungan baik wisman maupun wisnus tahun 2013 menunjukkan adanya kenaikan dibanding tahun 2012 dan memenuhi target dalam RPJMD (Wisman 212.518 orang dan Wisnus: 2.113.314 orang).

Grafik III.2

Jumlah Wisatawan Nusantara dan mancanegara Tahun 2010-2013

Jika dibandingkan dengan target capaian akhir Renstra tahun 2017 maka jumlah Wisatawan Nusantara pada tahun 2013 sudah melebihi


(29)

Keadaan ini mengharuskan Dinas Pariwisata DIY untuk mereview Rencana Strategis (Renstra) yang sudah ditetapkan berdasarkab data jumlah wisatawan pada tahun 2013 ini.

Angka ini hampir serupa dengan jumlah wisatawan mancanegara yang sudah mencapai 96,20% jika dibandingkan dengan target capaian pada tahun 2017 yang sebanyak 245.198 orang wisman karena pada tahun 2013 jumlah wisman sudah mencapai angka 235.888 orang.

Hal ini tentu menggembirakan bagi kepariwisataan DIY karena dengan banyaknya wisatawan yang datang ke DIY diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat

Target dan realisasi kinerja tahun 2013 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.4

Target dan Realisasi Kinerja Jumlah Wisatawan

No IndikatorKinerja Satuan Capaian2012 2013

Target Akhir Renstra

(2017)

Capaia n s/d 2013 terhad

ap 2017

(%) Target Realisasi Persentase

1 Jumlah Wisatawan Nusantara

Orang 2.013.31

4 2.091.080 2.602.074 123,13 2.437.614 106,74

Jumlah Wisatawan Mancanegara

Orang 202.518 210.340 235.888 111,00 245.198 96,20

III.2.3. Sasaran III

Terwujudnya industri pariwisata yang mampu menggerakan perekonomian daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antar usaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja dan upaya-upaya untuk memdukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat

Tolok ukur capaian sasaran II terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara dan Lama TinggalWisatawan Mancanegara.


(30)

Rata-rata Lama Tinggal Wisatawan (Length of Stay) wisman 1,90 hari dan wisnus 1,59 hari, sehingga lama tinggal wisatawan (LOS) masih belum memenuhi target yang seharusnya 2,15 hari untuk wisatawan mancanegara dan 2,00 hari untuk wisatawan nusantara.

Rata-rata lama tinggal wisatawan di DIY yang rata-rata hanya 1 hari disebabkan jumlah hotel di DIY yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sementara jumlah wisatawan yang berkunjung belum mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah hotel berbintang di DIY mengalami lonjakan yang cukup pesat mulai tahun 2011. Dari 37 hotel berbintang pada tahun 2011 kini menjadi 57 hotel hingga akhir tahun 2013.

Diperlukan strategi untuk mendongkrak lama tinggal wisatawan yang mengunjungi DIY. Salah satu strategi itu yakni kalangan swasta agar lebih berperan aktif dalam membuat terobosan baru, khususnya wisata malam di sehingga dengan wisata malam yang sehat dan nyaman, wisatawan akan lebih lama lagi tinggal di Yogyakarta.

Wisata malam di Yogyakarta selama ini memang masih minim kalau pun ada atraksi yang sudah lama padahal yang dibutuhkan wisatawan adalah suasana, dan kemasan baru, sehingga kalau ada wisatawan berkunjung ke daerah ini bisa mendapatkan pengalaman baru. Selain itu juga perlu membangun pusat pertunjukan seni dan panggung hiburan terbuka yang murah dan bisa dinikmati masyarakat. DIY bisa menjadi `landmark` seni dan pertunjukan sebab,banyak memiliki tokoh seniman kondang.

Rata-rata Lama Tinggak Wisatawan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.5

Rata-rata lama Tinggal Wisatawan

Akomod asi

Tahun

2010 2011 2012 2013

Wisma n

Wisman Wisnus Wisman Wisman Wisnus Wisman Wisnus

Hotel Melati

2,06 1,82 1,74 1,88 1,98 1,96 1,73 1,56 Hotel 2,24 2,02 1,70 1,91 2,09 1,84 1,95 1,65


(31)

Sumber: Statistik Pariwisata DIY 2013

Target capaian lama tinggal wisatawan (LOS) belum mengalami peningkatan bahkan mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Dibandingkan dengan target capaian pada tahun 2017 maka lama tinggal wisatawan nusantara masih 61,15% sedangkan wisatawan mancanegara pada posisi 70,63%. Dengan capaian ini maka Dinas Pariwisata DIY perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan karena merupakan indikator capaian kinerja Dinas. Kerjasama dengan stakeholder pariwisata baik yang swasta maupum pemerintah perlu ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik dan sinergis. Penyelenggaraan even pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar wisatawan yang datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota di DIY

Target dan realisasi kinerja tahun 2013 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.6

Target dan Realisasi Kinerja Lama Tinggal Wisatawan

No IndikatorKinerja Satuan Capaian2012 2013

Target Akhir Renstra

(2017)

Capai an s/d 2013 terha dap 2017

(%) Target Realisasi Persentase

1 Lama Tinggal Wisatawan Nusantara

Hari 1,9 2,13 1,59 79,50 2,60 61,15

Lama Tinggal Wisataan Mancanegara

Hari 2,03 2,23 1,90 88,37 2,69 70,63

Pada tahun 2013 Dinas Pariwisata DIY menerima beberapa penghargaan dari tingkat nasional yang diberikan karena keikutsertaan Dinas Pariwisata DIY dalam even nasional maupun penghargaan sebagai Destinasi MICE terbaik yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan wisata MICE di DIY semakin berjalan baik dari tahun ke tahun


(32)

dengan diselenggarakannya even ataupun pertemuan/konferensi di DIY baik skala nasional, regional maupun internasional

Daftar penerimaan penghargaan sebagai berikut

NO NAMA PENGHARGAAN THN TINGKA

T PEMBERI

BENTUK/ MATERI

JU ML AH

1

Penghargaan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta atas partisipasi dan

bantuannya pada

Penyelenggaraan Pekan Flori dan Flora Nasional Tahun 2013 pada tanggal 2-8 Oktober 2013 di Yogyakarta

2013 Nasional Kementerian Pertanian RI Sertifikat 1

2

Penghargaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai "The Most Popular MICE Destination" pada Penghargaan 6th Indonesia MICE Award 2013 pada tanggal 6 Desember 2013 di Jakarta

2013 Nasional

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Venue Magazine

Trophy 1

3

Penghargaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai "The Best Achievement" pada Travel Club Tourism Award (TCTA) 2013 pada tanggal 20 Desember 2013 di Jakarta

2013 Nasional

Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Majalah Travel Club

Trophy 1

III.3 Akuntabilitas Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2013 sebesar 95,21% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 96,13%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 90,93%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada Program Pengembangan Kemitraan di sasaran pertama yakni Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (99,21%). Sedangkan penyerapan


(33)

tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional ( 86,77%).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2013 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2013 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

Tabel III.7

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2013

N

o Sasaran Strategis Anggaran Realisasi

Persentase Realisasi

1 Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

2,133,944,400 2,117,092,400 99.21

2 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata;

2,627,930,000 2,596,001,600 98.79

3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

1,529,422,413 1,444,214,982 94.43

4 Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional

1,204,354,300 1,044,958,600 86.77

5 Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya

kepariwisataan yang berkelanjutan

473,999,650 459,276,450 96.89


(34)

N

o Sasaran Strategis Anggaran Realisasi

Persentase Realisasi Belanja Langsung Pendukung 1.730.776.376 1.265.685.230 73,12 Total Belanja Langsung 9.700.427.139. 9.235.335.993 95,20

BAB

IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata DIY .disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2013, serta Penetapan KinerjaTahun 2013 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 3 (tiga) sasaran, ditetapkan indicator kinerja sasaran sebanyak 5 (lima) indikator

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY pada Tahun Anggaran 2013 merupakan tahun pertama dari Rencana strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihakdan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukungoleh berbagai pihak.

Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.


(35)

2. Dari analisis terhadap 3 (tiga) sasaran yang terbagi ke dalam 5 (lima) indikator kinerja, 6 (enam) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 60% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 40% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Nusantara (capaian 123,13%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 79,50%)

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2013 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.


(36)

LAMPIRAN-LAMPIRAN:  Struktur Organisasi

 Penghargaan yang pernah diterima  ...


(1)

Sumber: Statistik Pariwisata DIY 2013

Target capaian lama tinggal wisatawan (LOS) belum mengalami peningkatan bahkan mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Dibandingkan dengan target capaian pada tahun 2017 maka lama tinggal wisatawan nusantara masih 61,15% sedangkan wisatawan mancanegara pada posisi 70,63%. Dengan capaian ini maka Dinas Pariwisata DIY perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan Lama Tinggal Wisatawan karena merupakan indikator capaian kinerja Dinas. Kerjasama dengan stakeholder pariwisata baik yang swasta maupum pemerintah perlu ditingkatkan agar program/Kegiatan dapat berjalan baik dan sinergis. Penyelenggaraan even pariwisata perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan sebaran lokasi yang merata di DIY agar wisatawan yang datang bisa menikmati sajian even di seluruh Kab/Kota di DIY

Target dan realisasi kinerja tahun 2013 dibandingkan dengan target akhir renstra adalah sebagai berikut:

Tabel III.6

Target dan Realisasi Kinerja Lama Tinggal Wisatawan

No IndikatorKinerja Satuan Capaian2012 2013

Target Akhir Renstra

(2017)

Capai an s/d 2013 terha dap 2017

(%) Target Realisasi Persentase

1 Lama Tinggal Wisatawan Nusantara

Hari 1,9 2,13 1,59 79,50 2,60 61,15

Lama Tinggal Wisataan Mancanegara

Hari 2,03 2,23 1,90 88,37 2,69 70,63

Pada tahun 2013 Dinas Pariwisata DIY menerima beberapa penghargaan dari tingkat nasional yang diberikan karena keikutsertaan Dinas Pariwisata DIY dalam even nasional maupun penghargaan sebagai Destinasi MICE terbaik yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Hal ini menunjukan bahwa perkembangan wisata MICE di DIY semakin berjalan baik dari tahun ke tahun


(2)

dengan diselenggarakannya even ataupun pertemuan/konferensi di DIY baik skala nasional, regional maupun internasional

Daftar penerimaan penghargaan sebagai berikut

NO NAMA PENGHARGAAN THN TINGKA

T PEMBERI BENTUK/ MATERI JU ML AH 1

Penghargaan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta atas partisipasi dan

bantuannya pada

Penyelenggaraan Pekan Flori dan Flora Nasional Tahun 2013 pada tanggal 2-8 Oktober 2013 di Yogyakarta

2013 Nasional Kementerian Pertanian RI Sertifikat 1

2

Penghargaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai "The Most Popular MICE Destination" pada Penghargaan 6th Indonesia MICE Award 2013 pada tanggal 6 Desember 2013 di Jakarta 2013 Nasional Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Venue Magazine Trophy 1 3

Penghargaan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai "The Best Achievement" pada Travel Club Tourism Award (TCTA) 2013 pada tanggal 20 Desember 2013 di Jakarta

2013 Nasional Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dan Majalah Travel Club Trophy 1

III.3 Akuntabilitas Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2013 sebesar 95,21% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 96,13%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 90,93%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada Program Pengembangan Kemitraan di sasaran pertama yakni Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (99,21%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran keempat yakni Terwujudnya daya


(3)

tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional ( 86,77%).

Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2013 telah mencukupi.

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2013 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut:

Tabel III.7

Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2013

N

o Sasaran Strategis Anggaran Realisasi

Persentase Realisasi 1 Terwujudnya tujuan Wisata berbasis budaya yang

kreatif dan inovatif yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

2,133,944,400 2,117,092,400 99.21

2 Terwujudnya pemasaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan citra Daerah sebagai Destinasi Pariwisata;

2,627,930,000 2,596,001,600 98.79

3 Terwujudnya industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian Daerah melalui peningkatan investasi di bidang Pariwisata, kerjasama antarusaha Pariwisata, perluasan lapangan kerja, dan upaya-upaya untuk pendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat;

1,529,422,413 1,444,214,982 94.43

4 Terwujudnya daya tarik pariwisata yang berdaya saing tinggi pada tingkat nasional maupun internasional

1,204,354,300 1,044,958,600 86.77

5 Terwujudnya kapasitas kelembagaan, SDM, regulasi dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong terwujudnya

kepariwisataan yang berkelanjutan

473,999,650 459,276,450 96.89


(4)

N

o Sasaran Strategis Anggaran Realisasi

Persentase Realisasi Belanja Langsung Pendukung 1.730.776.376 1.265.685.230 73,12 Total Belanja Langsung 9.700.427.139. 9.235.335.993 95,20

BAB

IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata DIY .disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahun Anggaran 2013, serta Penetapan KinerjaTahun 2013 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 3 (tiga) sasaran, ditetapkan indicator kinerja sasaran sebanyak 5 (lima) indikator

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pariwisata DIY pada Tahun Anggaran 2013 merupakan tahun pertama dari Rencana strategis Dinas Pariwisata DIY Tahun 2012-2017. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihakdan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukungoleh berbagai pihak.

Hasil laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pariwisata DIY tahun 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana.


(5)

2. Dari analisis terhadap 3 (tiga) sasaran yang terbagi ke dalam 5 (lima) indikator kinerja, 6 (enam) indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 60% dari total indikator. Sementara itu, sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 40% belum memenuhi target. Tidak tercapainya target disebabkan oleh berbagai faktor kendala. Capaian yang tertinggi pada indikator Jumlah Wisatawan Nusantara (capaian 123,13%) sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Lama Tinggal Wisatawan Nusantara (Capaian 79,50%)

Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang akuntabel;

2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Penetapan Kinerja (PK).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2013 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.


(6)

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

 Struktur Organisasi

 Penghargaan yang pernah diterima  ...