Diskusi Tanya Jawab Mengenai BLUD – Part II mpdf

SYNCORE - always deliver value
Diskusi Tanya Jawab Mengenai BLUD
posted by danik on February 1, 2017

Part II

1. Apa saja fleksibilitas dalam Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD)?
Jawab:
Fleksibilitas dalam PPK-BLUD meliputi aktivitas seperti: investasi, pendapatan, utang, kerjasama,
pengadaan barang, pengelolaan barang dan pegawai, remunerasi, dewan pengawas, penetapan
tarif.
Untuk remunerasi diharapkan nantinya BLUD harus lebih berhati-hati, karena untuk SKPD
biasanya di daerah-daerah tertentu terdapat peraturan yang dikeluarkan bupati, jika SKPD sudah
menjadi BLUD, maka harus memilih salah satu, dari bupati atau remunerasi dari rumah sakit.
Adanya peraturan fleksibilitas, tidak berarti menjadi benar-benar bebas, masing-masing tetap
membuat rule atau regulasi, karena regulasi itulah yang nantinya memayungi pimpinan. Bedanya
SKPD dengan BLUD ketika dalam hal belanja SKPD adalah tidak boleh melampaui anggaran,
sedangkan BLUD fleksibel, ada ambang batas yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Anggaran
(RBA).

2. Apa saja persyaratan untuk menjadi BLUD?

Jawab:
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi institusi pemerintah atau unit kerja atau SKPD untuk
menjadi BLUD terdapat 3 hal:
1. Persyaratan Teknis: kinerja pelayanan harus bisa ditingkatkan, dan kinerja keuangan harus
sehat.
2. Persyaratan Subtantif: puskesmas sudah memenuhi karena puskesmas merupakan UPT dan
meberikan pelayanan pada masyarakat. Syarat Substantif merupakan syarat dasar agar Satker
dapat menjadi Satker dengan pola pengelolaan keuangan BLUD.
3. Persyaratan Administratif: ada 6 yang harus disajulan diantaranya (1) Menyusun Pernyataan
kesanggupan untuk meningkatkan kinerja layanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat, (2)
Menyusun Rencana Strategi Bisnis (RSB), (3) Menyusun Pola Tata Kelola, (4) Menyusun Sistem
Pengendalian Manajemen, (5) Laporan Keuangan Pokok, (6) Membuat surat siap diaudit.

3. Siapa saja yang akan menjadi tim penilai BLUD?
Jawab:
Ketika kita akan mengusulkan BLUD dan persayaratan sudah sidiapkan, maka
persyaratan-persyaratan tersebut akan di seleksi oleh Sekda, PPKD, Bappeda, Bawasda, Tenaga
ahli dari pihak luar, misalnya Dinas Kesehatan.

4. Permasalahan apa yang biasa dihadapi setelah menjadi BLUD?

Jawab:
Permasalahan yang biasa dihadapi setelah menjadi BLUD biasanya karena kurangnya
pemahaman pegawai tentang BLU/BLUD. Permasalahan lainya adalah keterbatasan jumlah dan
kompetensi pegawai bidang admin keuangan Puskesmas. Beberapa permasalahan diatas haruslah
dipecahkan ketika suatu institusi pemerintah atau unit kerja atau SKPD telah ditetapkan menjadi
BLU, maka dalam jangka waktu 6 bulan harus melengkapi regulasi.

5. Apakah pendapatan BLUD tidak lagi menjadi pendapatan daerah?
Jawab:
Pendapatan BLUD masuk dalam pendapatan daerah, akan tetapi menjadi uangnya BLUD. Dulu
menjadi pendapatan retribusi (masuk dalam pendapatan umum) di Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD), akan tetapi setelah menjadi BLUD, nantinya akan masuk menjadi pendapatan
lain-lain yang sah dari BLUD, rekeningnya berubah. Salah satu fleksibilitasnya adalah bisa
memanfaatkan Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran (SiLPA) awal tahun.

6. Apakah BLUD juga harus memiliki rencana?
Jawab:
Iya, rencana BLUD masuk di dalam Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dari sisi perencanaan tetap
harus punya rencana anggaran.


7. Dalam masa transisi Satuan Kerja Perangkat Daerah BLUD (SKPD-BLUD) penyusunan
rencana harus sinkron dengan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), bagaimana jika ada
keperluan diluar rencana strategis?
Jawab:
Seharusnya di Rencana Strategi Bisnis (RSB) sudah ada beberapa pasal karet (pasal yang
samar-samar).

8. Apakah dalam hal belanja BLUD ambang batas berbentuk nominal?
Jawab:
Bukan nominal, tetapi presentase. Jika anggaran 10 Milyar, belanjanya boleh lebih dari itu, asal
pendapatannya juga lebih.

9. Apa landasan remunerasi tidak boleh menerima double rekening?
Jawab:
Menurut peraturan Permendagri Nomor 13, maka tidak boleh dobel rekening.

10. Apakah berapa lama menunggu di rumah sakit bisa masuk ke dalam Standar
Pelayanan Minimal (SPM)?
Jawab:
Ya, jika Puskesmas sudah memberi pelayanan spesialis, masuk dalam pelayanan rujukan seperti

waktu tunggu lab dan lain-lain. Didalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) menggabarkan hal
seperti itu, untuk jenis pelayananannya menyesuaikan.

11. Memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) digunakan untuk mengukur kinerja
pelayanan, jika tidak ada, apa tolak ukurnya?
Jawab:
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sangat berperan karena proses akan mencapai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) di Rencana Strategi Bisnis (RSB) harus muncul, nantinya di Rencana
Bisnis Anggaran (RBA) disiapkan anggaran.

12. Proses usulan apakah satu tahun?
Jawab:
Satu tahun sudah cukup, akan tetapi 2 tahun lebih baik untuk pembanding.

13. Kalau kita sudah membuat target selama 5 tahun, 2 tahun berturut-turut tidak
tercapai, atau 2 tahun ada penurunan, bagaimana?
Jawab:
Dalam BLUD, target 1 tahun akan langsung direview, kalau target tidak tercapai, target
diturunkan tapi harus memberi penjelasan.


14. Berapa jangka waktu Rencana Strategi Bisnis (RSB)?
Jawab:

Jangka waktu Rencana Strategi Bisnis (RSB) adalah 5 tahun. Sama seperti Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).

15. Perencanaan BLUD adalah Rencana Strategi Bisnis (RSB), yang di daerah namanya
RPJM dimana RPJM perlu adanya review. Kalau BLUD bagaimana?
Jawab:
Setiap satu tahun harus ada review dalam BLUD dalam memenuhi Standar Pelayanan Minimal
(SPM). Setelah akhir tahun anggaran selesai harapannya ada review tentang Rencana Strategi
Bisnis (RSB) karena bagaimanapun juga dari sisi target tertentu. Jika di tahun pertama ternyata
target bisa dipenuhi, maka ditahun kedua bisa dipercepat dan begitu pula sebaliknya maka perlu
direview.

16. Tujuan BLUD dalam rangka peningkatan, kalau di Puskesmas adalah capaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Bagaimana jika terjadi penurunan, karena terkadang
capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan dilingkupi faktor yang luas?
Jawab:
Ketika target tidak tercapai, setelah review nanti akan diketahui penyebabnya dan kemudian ada

analisis sehingga harapannya tidak terulang di periode berikutnya.

17. Bicara tentang Rencana Bisnis Anggaran (RBA), jika dana adalah subsidi PEMDA,
apakah harus disusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) lagi atau sudah masuk dalam
Rencana Bisnis Anggaran (RBA)?
Jawab:
Ketika kita menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA), seluruh kebutuhan biaya belanja,
pendapatan (hibah, kerjasama, jasa layanan) yang digunakan untuk peraturan dicatat termasuk
subsidi PEMDA yang berupa dana transfer. Belanja atau pertanggungjawabannya akan berbeda.
Untuk dana pendapatan, ada bendahara yang ditunjuk sendiri dan ada bank pengelola sendiri.
Berdasarkan pengalaman, masih membutuhkan adanya Rencana Kerja Anggaran (RKA), dana
bantuan pun masih butuh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
_________________________________________________
Pertanyaan-pertanyaan diatas merupakan pertanyaan yang di ajukan oleh peserta yang berasal
dari instansi Puskesmas dan Rumah Sakit pada Acara Workshop BLUD Puskesmas dan RSUD
yang di selenggarakan oleh SYNCORE pada Bulan Agustus 2016.

SYNCORE merupakan Perusahaan Pelayanan Teknologi Akuntansi yang sudah berpengalaman
menyelenggarakan workshop maupun pelatihan khususnya dibidang pengelolaan keuangan untuk


Rumah Sakit, Puskesmas dan Perguruan Tinggi.

Tidak hanya mengenai Persiapan Menuju BLUD, SYNCORE juga mampu menggelar pelatihan
yang bertemakan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Tata
Kelola, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Remunerasi, Pola Tarif, Akreditasi Puskesmas sampai
Satuan Pengendalian Intern (SPI) yang diperuntukan bagi Rumah Sakit, Puskesmas maupun
Perguruan Tinggi pun mampu SYNCORE realisasikan.

Dapatkan Jadwal Pelatihan Syncore Disini
Download Materi BLU/BLUD
Software BLUdanBLUD

Bagaimana cara mengudang PT. Syncore Indonesia untuk pelatihan?
Anda dapat menghubungi:
Rahmadani Lutfiawati
CP: 082 274 900 800 / fia@syncoreconsulting.com
Diana Septi A
CP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.id
Telepon Kantor: 0274


488 599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.syncore.co.id
Tags:
Permalink | Comments (0) | Last updated on February 1, 2017