Panduan KKN Edisi XIII

(1)

PETUNJUK PELAKSANAAN

KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

EDISI XIII

PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT(LP2M) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

TIM PENYUSUN

Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata UNNES, Edisi XIII Tahun 2015

Penanggung Jawab : Totok Sumaryanto F. Pengarah : Etty Soesilowati

Ketua : Dwijanto

Anggota :

1. Mashuri 2. Puji Lestari

3. Burhan Rubai Wijaya 4. Andi Suhardiyanto 5. Aprila Niravita 6. Sukardi

7. Cahyo Yuwono 8. Sri Prastiti K.A. 9. Endro Puji Purwono 10.Sukirman

11.Rosidah 12.Karsinah 13.M. Yamin


(3)

KATA PENGANTAR

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa S1 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Keberadaan kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tidak akan berarti tanpa dilandasi oleh penelitian. Demikian juga substansi perkuliahan kurang optimal manfaatnya tanpa didasari hasil penelitian. Oleh karena itu untuk membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat, bahan perkuliahan dan temuan-temuan penelitian hendaknya dapat diabdikan kepada masyarakat.

Kegiatan KKN dilaksanakan secara interdisipliner dan merupakan bentuk pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang konsepnya berbeda dengan bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa yang lain. Kegiatan KKN Unnes tidak hanya menyiapkan mahasiswa menjadi manusia pembangunan, tetapi juga wujud dari tanggung jawab perguruan tinggi melalui pengabdian mahasiswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu memecahkan persoalan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan dengan tetap memperhatikan pemeliharaan lingkungan (konservasi)yang tidak hanya terbatas secara fisik saja tetapi lebih dari itu, yakni bersifat hakiki dalam menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Hal ini sesuai dengan misi Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas Konservasi.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unnes sebagai unsur pelaksana, memandang perlu untuk menerbitkan Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes, agar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengarahkan kegiatan supaya sesuai dengan harapan dan kaidah-kaidah ilmiah.

Akhirnya, dengan terbitnya buku petunjuk ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, Tim Penyusun, serta semua pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.

Semoga Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes ini, dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan KKN di lingkungan Unnes dan masyarakat luas.

Semarang, Maret 2015 Ketua LP2M Unnes,

Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd NIP. 196410271991021001


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan. Demi cita-cita ini Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan pendidikan dengan cara membekali dan mengembangkan kecakapan, keterampilan, kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemberdayaan dan pembangunan kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.

Peran perguruan tinggi dalam pembangunan tidak saja mendidik generasi muda dalam menyiapkan dirinya menjadi manusia pembangunan dan mengkaji serta mengembangkan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjamin bahwa IPTEKS yang relevan dengan kebutuhan pembangunan itu benar-benar sampai kepada masyarakat dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni hanya mempunyai makna apabila dapat diterima dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat yang memerlukan untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus dapat meyakinkan dirinya sendiri, melalui berbagai kegiatan tri dharmanya, untuk membuktikan bahwa ipteks-nya memang relevan, dapat diterima dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembangunan.

Peningkatan dan pengembangan yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ketiga dharma itu dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Unnes dapat menjadi manusia yang berilmu pengetahuan memadai dalam bidangnya masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.


(5)

Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu dilingkungan masyarakat. Untuk mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika, maka diperlukan media yang mendukung. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-tengah masyarakat, baik masyarakat perkotaan, pedesaan, maupun kelompok masyarakat tertentu misalnya perusahaan, klub, perkumpulan atau sanggar. Mereka akan dapat menangkap dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan berbagai permasalahan yang ada sehingga persoalan-persoalan, sumber-sumber daya yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan aspirasi.

Pada prinsipnya KKN merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang diperoleh, hasil hasil penelitian dibidang ipteks untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Pelaksanaan KKN merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi, yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan program KKN juga harus dilaksanakan secara ilmiah, sinergis dan professional.

Kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa bukan saja sebagai kesempatan mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga memberi pengaruh positif dan aktif terhadap pengembangan masyarakat, sehingga memberi warna baru dalam pembangunan masyarakat secara positif. Pengembangan masyarakat dapat diwujudkan melalui program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).

Posdaya merupakan wadah antar keluarga yang kondisi sosial ekonomi dan budayanya bervariasi, mulai dari keluarga prasejahtera sampai pada keluarga sejahtera plus. Melalui wadah posdaya diharapkan mereka dapat bersatu, menguatkan budaya


(6)

gotong-royong dan bersama-sama peduli saling tolong-menolong membangun keluarga.

Mata kuliah KKN dengan bobot 4 sks wajib ditempuh oleh semua mahasiswa program strata 1 Unnes, yang disiapkan dalam rangka mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman nyata di masyarakat. Dengan pengalaman tersebut, mahasiswa diharapkan mendapatkan kemampuan generatif yang berupa life skills (kecakapan hidup) seperti kemampuan berfikir dan bernalar secara analitik, berdasarkan sumber empirik dan realistik.Hal tersebut dimaksud agar mahasiswa dapat merancang dan melaksanakan program, baik secara individu maupun kelompok dalam membantu mengatasi permasalahan yang ada, bekerja sama dengan orang lain, mengatur diri sendiri, dan melatih keterampilan dalam bekerja. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan dalam bermasyarakat.

B. Pengertian

KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.

KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. Kegiatan dan pengelolaan KKN dapat menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkrit yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dimana mereka ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik–teoritik dan dunia empirik.


(7)

C. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata

KKN merupakan salah satu program dalam pendidikan tinggi di Universitas Negeri Semarang yang berdasar pada:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859);

3. Keputusan Presiden:

a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;

b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang;

6. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 260/MPK.A4/KP/2014 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang Masa Jabatan Tahun 2014 – 2018;

7. Surat Keputusan Rektor tentang Penetapan Unnes sebagai Universitas Konservasi No. 22 Tahun 2009 Tanggal 8 Juni 2009.

8. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

9. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.


(8)

10. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 16 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata bagi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

D. Dasar Konseptual

Dasar konseptual pelaksanaan KKN Unnes adalah sebagai berikut. Pertama, keterpaduan ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN merupakan program kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya tidak terpisahkan dari tujuan dan isi kurikulum yang berfungsi sebagai penghubung konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat. Tujuannya adalah memperkaya pengalaman teoritis melalui pengalaman praktis di lapangan, mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan cara mahasiswa diajak untuk mengamati, menganalisis, dan menarik simpulan untuk memecahkan suatu masalah yang sekaligus dalam upaya mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasai secara ilmiah.

Kedua, pendekatan interdisipliner dan komprehensif. Permasalahan kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya, sehingga pemecahan masalah tersebut lebih efektif dengan pendekatan interdisipliner dan komprehensif. KKN memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam pembentukan pola pikir dan pola kerja interdisipliner dan komprehensif. Pelaksanaannya dilakukan oleh sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, dan program studi) yang berbeda. Karakteristik inilah yang membedakan antara KKN dengan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM), maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Ketiga, lintas sektoral. Pola pelaksanaan pembangunan merupakan proses keterpaduan antarsektor. KKN memberikan pengalaman pelaksanaan pola pikir dan pola kerja lintas sektoral yang membutuhkan kerjasama antar lembaga dan instansi yang terkait sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sebagai penghubung antar sektor dalam proses pemberdayaan dan pembangunan.

Keempat, pragmatis. Artinya adalah bahwa program-program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada persoalan nyata di lapangan, dapat


(9)

dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber-sumber daya yang tersedia di lapangan, dan digunakan untuk mendatangkan manfaat bagi masyarakat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dengan mengimplementasikan program-progam Posdaya.

Kelima, partisipatif. KKN adalah proses interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya adalah keterlibatan kedua belah pihak dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan, yaitu dari perencanaan program, pelaksanaan, upaya pendanaan, dan evaluasi hasil. Keterlibatan secara aktif ini memberikan pengalaman baik mahasiswa maupun masyarakat utamanya dalam memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri.

E. Prinsip Pelaksanaan

Kuliah Kerja Nyata Unnes berdasarkan prinsip:

1. KKN dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Semarang dan Pemerintah Kota, Kabupaten atau lembaga lain sebagai mitra kerja; 2. KKN dilaksanakan ditengah masyarakat di luar kampus baik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan ataupun masyarakat/komunitas lain sebagai mitra kerja;

3. Mahasiswa peserta KKN dibimbing oleh dosen pembimbing dan Kepala Desa/Lurah atau aparat yang ditugasi;

4. KKN tidak digabung atau dititipkan pada kegiatan PPL di sekolah/PKL di tempat kerja;

5. Mahasiswa peserta KKN harus melaksanakan semua kegiatan yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.

6. Mahasiswa peserta KKN melaksanakan program KKN Tematik Posdaya.

F. Visi dan Misi

Visi dan misi Unnes adalah:

Visi : Menjadi Universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020.


(10)

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul dan bertaraf internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.

2. Mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan bermanfaat.

3. Mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi nilai nilai konservasi.

Visi dan misi LP2M Unnes adalah:

Visi : Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertaraf internasional berbasis konservasi, yang sehat, unggul, dan sejahtera pada tahun 2020.

Misi : Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, olah raga yang ramah lingkungan, untuk kesejahteraan serta kejayaan bangsa dan negara Indonesia yang berkelanjutan.

Visi dan misi KKN Unnes adalah:

Visi : Penerapan ilmu, pengetahuan, teknologi dan sains serta pembelajaran mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat berbasis konservasi yang sehat, unggul, dan sejahtera.

Misi : Memfasilitasi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat dengan memberikan bantuan pemikiran tenaga, dan teknik berbasis konservasi yang sehat, unggul dan sejahtera.

G. Tujuan

Pelaksanaan KKN Unnes bertujuan untuk:

1. membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati dan belajar memecahkan permasalahan masyarakat yang kompleks secara pragmatis dan interdisipliner;

2. mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat;


(11)

3. membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kader-kader pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

4. mengembangkan kerjasama antardisiplin ilmu dan antarlembaga. 5. memberdayakan masyarakat melalui Posdaya.

H. Strategi

Pendekatan interdisipliner (jurusan) dalam kuliah kerja nyata yang diformulasikan oleh Pusat Pengembangan KKN dapat dimanifestasikan dalam empat strategi pokok sebagai berikut.

1. Pemberdayaan masyarakat dalam berbagai permasalahan pembangunan untuk dapat digerakkan ke arah peningkatan pembangunan masyarakat, baik lokal, regional maupun nasional.

2. Pemberdayaan masyarakat usaha dalam berbagai permasalahan kewirausahaan untuk dapat ditingkatkan guna memiliki daya saing yang tinggi dari segi pelayanan dan kualitas produknya.

3. Pengerahan secara optimal sivitas akademika Unnes untuk tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan.

4. Pembentukan jaringan kerja sama secara sinergi antara Pusat Pengembangan KKN dengan fakultas, pusat-pusat dilingkungan LP2M dan dengan pihak luar untuk meningkatkan kinerja layanan Pusat Pengembangan KKN kepada sivitas akademika Unnes dan masyarakat, baik secara kewilayahan maupun sektoral.

I. Sasaran

Pada dasarnya KKN Unnes diarahkan pada tiga sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan kelembagaan.

1. Mahasiswa:

a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang: 1) cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner dan lintas sektoral;

2) kemanfaatan ilmu, teknologi, dan seni yang dipelajari bagi pemberdayaan dan pembangunan masyarakat;


(12)

3) kesulitan dan seluk beluk permasalahan di masyarakat dalam pemberdayaan dan pembangunan yang dilakukan di perkotaaan, pedesaan, dan kelompok masyarakat tertentu.

b. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.

c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-program pengembangan, pemberdayaan, dan pembangunan masyarakat berbasis konservasi.

d. Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator dan problem solving. e. Memberikan pengalaman keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader

pembangunan dan diharapkan terbentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat diberbagai bidang.

f. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa.

2. Masyarakat dan Pemerintah

a. Masyarakat perkotaan dan pedesaan yang mempunyai prospek pembangunan yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta keterampilan sumber daya manusia melalui pemberdayaan keluarga.

b. Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berbasis konservasi. c. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baik antara

perguruan tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau perkumpulan yang dapat mensinergikan dan memberdayakan kemampuan masing-masing untuk keuntungan bersama.

3. Perguruan Tinggi

a. Memperoleh umpan balik dari hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan perkembangan pembangunan.

b. Dosen memperoleh berbagai pengalaman berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.


(13)

c. Kemanfaatan ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi semakin nyata dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama antara perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan IPTEKS dengan instansi-instansi dan dinas atau departemen-departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan berbasis konservasi.

J. Bentuk KKN Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan. Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unnes melalui Pusat Pengembangan KKN memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memilih dan menentukan bentuk KKN yang ditawarkan sesuai keinginan dan kemampuannya.

Bentuk KKN Unnes meliputi dua macam yaitu sebagai berikut.

1. KKN Lokasi

KKN lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik perkotaan maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat secara interdisipliner dan lintas sektoral.

KKN lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme tertentu, serta program-program disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun dengan pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. Penekanan salah satu bidang sasaran untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam kegiatannya menjadi prioritas yang ditonjolkan, misalnya bidang pendidikan, kesehatan dan kebersihan lingkungan, perekonomian dan produksi, agro bisnis, pariwisata, sosial budaya, kelestarian lingkungan, peningkatan peranan wanita, administrasi pemerintahan, olahraga dan seni, sarana dan prasarana, dan bidang lain yang dibutuhkan oleh masyarakat.


(14)

Bagi mahasiswa nonreguler (transfer, penyetaraan prajabatan, dll), Pusat Pengembangan KKN menyelenggarakan KKN khusus,yakni KKN yang secara khusus diatur sesuai persyaratan yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

2. KKN Alternatif

KKN alternatif adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan ipteks yang dikuasai pada sekelompok masyarakat tertentu. KKN alternatif dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di wilayah tersebut dan menanggulangi masalah-masalah ipteks yang dihadapinya, sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat.

Pola KKN Alternatif meliputi:

a. KKN Alternatif Mandiri adalah KKN yang pelaksanaannya didasarkan atas inisiatif kelompok mahasiswa dari hasil pencermatan permasalahan maupun potensi yang ada di lapangan. Judul KKN alternatif bersifat tematik yang berisi beberapa kegiatan sesuai jurusan anggota kelompok mahasiswa dan layak dilaksanakan dalam 8 minggu (1 minggu persiapan dan pembekalan, 6 minggu pelaksanaan program kerja di lapangan serta 1 minggu untuk evaluasi dan pelaporan).

b. KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN yang diajukan atas dasar kerjasama antara instansi/lembaga/kelompok masyarakat/badan usaha dengan Unnes. KKN Alternatif Kerjasama dapat berupa:

1) KKN Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun, 2) KKN Penuntasan Buta Aksara (PBA),

3) KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM), 4) KKN Tanggap Bencana,

5) KKN Pola Pendampingan SMK 6) KKN Kebangsaan

KKN Kebangsaan merupakan KKN yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaanya setiap tahun bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ditunjuk. Unnes sudah 2


(15)

tahun mengirimkan mahasiswa sebagai peserta KKN Kebangsaan yang mengabdi di wilayah perbatasan.

7) KKN Relawan Guru Sobat Bumi (RGSB)

KKN Guru Sobat Bumi adalah kegiatan yang dilakukan diluar kampus untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa, hidup dan berkarya di pedalaman Papua. Dalam kegiatan ini dikemas dengan program praktek pengalaman lapangan dengan kuliah kerja nyata, diutamakan memberi kegiatan pembelajaran ditingkat SD (Calistung), dan memberi motivasi kepada masyarakat untuk pemberdayaaan masyarakat.

KKN Relawan Guru Sobat Bumi dilaksanakan dalam jangka wakti 11 bulan d program diselaraskan dengan program Pertamina Foundation, mencerdaskan kehidupan bangsa di wilayah timur dengan mitra kerja Universitas Negeri Semarang dengan harapan dinamis dan berkesinnambungan.

8) KKN Vokasi

KKN Vokasi adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan Vokasi di desa Vokasi yang telah dibentuk oleh Dinas Pendidikan / Pendidikan Non Formal Indonesia (PNFI) Jawa Tengah untuk mengoptimalkan potensi desa dalam mewujudkan Desa Mandiri. Pelaksanaannya didasarkan atas program lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UNNES Kerja sama dengan Dinas Pendidikan/Pendidikan Non Formal Indonesia (PNFI) Jawa Tengah. Kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN Vokasi adalah mahasiswa berprestasi yang diberi tugas oleh lembaga LP2M yang Jurusan/prodi Relevan/ memiliki pengalaman sesuai Program Desa Vokasi Lokasi Pelaksanaan KKN Vokasi. Desa Vokasi adalah kawasan pedesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional pengelolaan unit usaha. Setiap desa vokasi terdapat 5 kelompok usaha, setiap kelompok usaha terdapat 10-20 anggota.


(16)

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KKN

A. Struktur Organisasi Kuliah Kerja Nyata

STRUKTUR ORGANISASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

REKTOR

PR I

KETUA LP2M DEKAN SEKRETARIS LP2M KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN KKN KOORDINATOR BIDANG PERENCANAAN DAN ANGGARAN

KKN KOORDINATOR SEKRETARIS DAN PEMBANTU UMUM KEPALA PUSAT LP2M KOORDINATOR KKN LOKASI KOORDINATOR BIDANG EVALUASI LAPORAN DAN PUBLIKASI KOORDINATOR KKN ATERNATIF KOORDINATOR DIKLAT & PERLENGKAPAN KOORDINATOR BIDANG TRASPORTASI DAN DOKUMENTASI KOORDINATOR KECAMATAN (KORCAM) DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN (DPL) KOORDINATOR KECAMATAN (KORCAM) KOORDINATOR KABUPATEN (KORKAB) KOORDINATOR KABUPATEN (KORKAB)


(17)

B. Tata Laksana Pengelolaan

1. Alokasi Waktu

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes pada dasarnya dilakukan setiap semester, dengan alokasi waktu kegiatan sebagai berikut .

a. Pembekalan/Pelatihan ……… 7 hari

b. Pelaksanaan ...………. 45 hari c. Penyusunan laporan dan presentasi laporan..……... 7 hari

2. Uraian Tugas

a. Pembina (Rektor)

Pembina (Rektor) mempunyai tugas: 1) menggariskan pola kebijakan KKN; 2) membina pelaksanaan KKN.

b. Pengarah (Pembantu Rektor, Dekan)

Pengarah (Pembantu Rektor, Dekan) mempunyai tugas: 1) memberi arahan kebijakan pelaksanaan KKN;

2) memberi arahan program akademik dalam pelaksanaan KKN; 3) memberi arahan kemudahan dan pembiayaan pelaksanaan KKN. c. Penanggung Jawab (Ketua LP2M, Sekretaris LP2M)

Penanggung Jawab (Ketua LP2M, Sekretaris LP2M) mempunyai tugas: 1) bertanggung jawab atas program dan pelaksanaan KKN Unnes;

2) mengkoordinasikan kerjasama baik dengan lembaga, fakultas di lingkungan Unnes maupun pemerintah daerah, instansi atau swasta;

3) mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan menyempurnakan pelaksanaan program KKN.

d. Pelaksana

1) Kepala Pusat Pengembangan KKN

Kepala Pusat Pengembangan KKN mempunyai tugas ; (a) bertindak sebagai ketua pelaksana KKN Unnes;

(b) menyusun perencanaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoor-dinasikan, mengawasi dan menyempurnakan kegiatan penyelenggaraan KKN;

(c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pengambil keputusan dibawahnya;

(d) bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN kepada Ketua LP2M Unnes.

2) Koordinator Bidang Perencanaan dan Anggaran KKN

Koordinator Bidang Perencanaan dan Anggaran KKN mempunyai tugas ; (a) merancang penyelenggaraan program KKN yang dilakukan oleh Pusat

Pengembangan KKN Unnes;

(b) mengkoordinasikan kerjasama antar koordinator KKN dalam Satgas KKN Unnes;


(18)

(c) menyelenggarakan kegiatan administrasi dari persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan KKN.

3) Koordinator KKN Lokasi

Koordinator KKN Lokasi mempunyai tugas;

(a) bertindak sebagai koordinator harian dalam tugas pelaksanaan sesuai program KKN Lokasi;

(b) merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan program KKN Lokasi;

(c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pengambil keputusan di bawahnya;

(d) bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN Lokasi kepada Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes.

4) Koordinator KKN Alternatif

Koordinator KKN Alternatif mempunyai tugas ;

(a) bertindak sebagai koordinator harian dalam tugas pelaksanaan sesuai program KKN alternatif;

(b) merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan program KKN alternatif; (c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat

diselesaikan oleh pengambil keputusan di bawahnya;

(d) bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN Alternatif kepada Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes.

5) Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan

Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan mempunyai tugas;

(a) membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi, nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/penyegaran DPL;

(b) membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi, nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/latihan bagi mahasiswa KKN;

(c) mengkoordinasikan pelaksanaan pembekalan dengan berbagai pihak yang terkait;

(d) mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembekalan dan pelatihan;

(e) bertanggung jawab dalam pemberian sertifikat dan atau penghargaan kepada seseorang, lembaga berkaitan dengan pelaksanaan pembekalan dan pelatihan KKN.

(f) merencanakan dan menyelenggarakan distribusi perlengkapan KKN. 6) Koordinator Transportasi dan Dokumentasi

Koordinator Transportasi da Dokumentasi mempunyai tugas:

(a) merencanakan dan mengkoordinasikan transportasi penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN;

(b) mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN Unnes.


(19)

7) Koordinator Evaluasi, Laporan dan Publikasi Koordinator Evaluasi,Laporan dan Publikasi;

(a) menyusun dan mengembangkan alat evaluasi KKN Unnes;

(b) melakukan evaluasi program dan prestasi mahasiswa dalam pelaksanaan program KKN Unnes;

(c) mengkoodinir penyusunan laporan kegiatan setiap periode pelaksanaan KKN Unnes;

(d) mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN;

(e) mempublikasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN melalui media cetak dan elektronik.

8) Koordinator Sekretariat dan Pembantu Umum

Koordinator Sekretaris dan Pembantu Umum mempunyai tugas;

(a) memberikan layanan konsultasi yang berkaitan dengan program KKN; (b) mendukung penyelenggaraan administrasi perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi program KKN Unnes;

(c) mengarsipkan seluruh kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN.

9) Dosen Pembimbing

(a) Dosen Koordinator Kecamatan (Korcam)

Dosen Koordinator Kecamatan (Korcam) mempunyai tugas; (1) berkoordinasi dengan camat sebelum pelaksanaan KKN; (2) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam I) KKN; (3) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam II) KKN; (4) memantau/monitoring pelaksanaan KKN;

(5) memantau/monitoring penyusunan laporan pelaksanaan KKN tingkat kecamatan.

(b) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mempunyai tugas;

(1) membina kerjasama dengan perangkat desa, aparat kecamatan, instansi/dinas lembaga mitra dan masyarakat tempat KKN;

(2) mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi atau tempat KKN, dan membantu melancarkan proses pendekatan kepada dinas/instansi, lembaga mitra, dan masyarakat sekitar; (3) menggerakkan disiplin mahasiswa, memberikan motivasi,

mengarahkan kegiatan mahasiswa KKN demi terciptanya program-program KKN dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi mahasiswa;

(4) memantau pelaksanaan program mahasiswa dengan berbagai lapisan masyarakat di tempat KKN;

(5) mengarahkan dan mengendalikan kegiatan serta perilaku mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan;


(20)

kegiatan dan laporan dari mahasiswa baik berkala maupun laporan akhir;

(7) melakukan penilaian dalam rangka evaluasi;

(8) menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang telah dilakukan;

(c).Tenaga Administrasi

Tenaga Administrasi mempunyai tugas;

membantu terselenggaranya pelaksanaan KKN di bidang administrasi.

3. Syarat Dosen Pembimbing Lapangan

a. Dosen tetap PNS atau non PNS yang ber-NIDN dan tidak sedang tugas belajar.

b. Dosen yang tidak sedang menduduki jabatan di tingkat fakultas atau universitas.

c. memiliki komitmen dan loyalitas dalam kegiatan KKN. d. memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dan santun. e. mampu bekerjasama dengan tim.

f. memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan tema KKN. g. menyatakan kesediaan dan kesanggupan sebagai dosen pembimbing

lapangan (DPL) dengan mendaftarkan diri secara online di http://kkn.unnes.ac.id


(21)

BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

KKN Universitas Negeri Semarang dilaksanakan berdasarkan tata laksana yang telah ditentukan pada KKN Lokasi dan KKN Alternatif. Masing-masing penyelenggaraan KKN dilaksanakan dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

A. KKN Lokasi 1. Persiapan

a. Observasi Lokasi KKN

1) Observasi lokasi KKN dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN. 2) Pelaksanaan observasi dilakukan sebelum pendaftaran peserta KKN. b. Pendaftaran Peserta KKN

Pendaftaran calon peserta KKN dilaksanakan secara online melalui portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id), sesuai dengan tata cara pendaftaran.

c. Penempatan mahasiswa di lokasi KKN

1) Penempatan mahasiswa di lokasi KKN ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

2) Penempatan mahasiswa dalam satu kelurahan/desa/dukuh bersifat interdisiplin (jurusan).

2. Pelaksanaan

a. Pembekalan

1) Setiap mahasiswa calon peserta KKN Lokasi yang memenuhi syarat sebelum diterjunkan ke lokasi KKN wajib mengikuti pembekalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.

2) Pembekalan KKN Lokasi dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum dan pembekalan khusus sesuai jenis program KKN yang dilaksanakan. 3) Waktu, jadwal materi, dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh

Pusat Pengembangan KKN.

4) Pembekalan diakhiri dengan evaluasi materi/hasil pembekalan sebagai bagian integral penilaian terhadap mahasiswa peserta KKN Lokasi.


(22)

b. Waktu, materi, dan pembicara pembekalan KKN

1) pembekalan dilaksanakan selama maksimal satu minggu;

2) pelaksanaan pembekalan diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan KKN LP2M Unnes dengan melibatkan Satgas KKN, Korkab, Korcam, DPL, dan tenaga administrasi di bawah koordinasi Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan;

3) materi pembekalan terdiri atas materi umum dan materi khusus;

4) pembicara dalam pembekalan adalah orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya.

c. Pelepasan dan Penerjunan Mahasiswa KKN

1) Mahasiswa wajib mengikuti acara pelepasan dan penerjunan KKN; 2) Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan oleh Rektor di kampus;

3) Pelaksanaan pelepasan dan penerjunan mahasiswa KKN diatur oleh Pusat Pengembangan KKN.

d. Observasi di lokasi KKN

1) Mahasiswa melakukan observasi maksimal tiga hari pada awal minggu pertama pelaksanaan KKN;

2) Observasi difokuskan pada bidang yang sesuai dengan tema KKN;

3) Observasi dilakukan dengan melibatkan peran aparat desa, tokoh masyarakat dan masyarakat.

e. Penyusunan Program Kerja

1) Mahasiswa menyusun program kerja KKN berdasarkan hasil observasi dengan bimbingan DPL dan Kades/Lurah;

2) Program Kerja KKN disusun dengan mempertimbangkan faktor pendukung dan faktor penghambat, sehingga diharapkan persentase keberhasilan pelaksanaan program dapat maksimal;

3) Rencana program kerja KKN dan permasalahannya dipresentasikan pada rapat koordinasi mahasiswa tingkat kecamatan (Rakormacam) I yang dilaksanakan satu minggu setelah penerjunan dan dipimpin oleh Korcam dan Camat;


(23)

4) Jika dipandang perlu, mahasiswa dapat merevisi rencana program berdasarkan hasil Rakormacam I. Selanjutnya rencana program disahkan menjadi program kerja KKN dan disetujui oleh Kades/Lurah dan DPL. f. Pelaksanaan Program Kerja

1) Kegiatan KKN dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah disahkan;

2) Program yang telah disahkan dapat berubah bentuk kegiatan maupun waktu pelaksanaannya jika situasi dan kondisi benar-benar tidak memungkinkan dilaksanakannya kegiatan tersebut dengan mendapat persetujuan kepala desa /lurah dan DPL;

3) Pelaksanaan program kerja dibimbing DPL dengan mempertimbangkan masukan dari kepala desa/lurah;

4) Mahasiswa KKN setelah melaksanakan kegiatan membuat laporan secara tertulis dalam buku kerja individu;

5) Pelaksanaan program dimonitor oleh Pusat Pengembangan KKN;

6) Mahasiswa diizinkan untuk melaksanakan program titipan dari pemda dan instansi terkait jika situasi dan kondisi memungkinkan;

7) Mahasiswa melaksanakan Rakormacam II yang dilaksanakan pada minggu ke- empat setelah penerjunan dengan tema “Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja KKN”. Bagi kecamatan yang terpilih sebagai lokasi kunjungan kerja Rektor, Korcam bersama Camat merencanakan persiapan kunjungan kerja Rektor;

8) Peserta Rakormacam II adalah Kormades, Kormacam, Korcam, Kades, perwakilan instansi terkait dan Muspika setempat.

g. Kunjungan kerja Rektor dan Bupati/Walikota

1) Pelaksanaan kunjungan rektor dan bupati/walikota diatur oleh Pusat Pengembangan KKN dan atas persetujuan pemda setempat;

2) Seluruh mahasiswa KKN dan DPL di wilayah kunjungan kerja rektor dan bupati/walikota wajib terlibat dan berpartisipasi.


(24)

1) Pembimbingan oleh DPL dan monitoring yang dilakukan oleh Satgas KKN meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.

2) DPL dan Satgas KKN memberikan laporan secara tertulis kepada Pusat Pengembangan KKN.

i. Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan

1) Mahasiswa KKN dikoordinir Kormades membuat laporan akhir kegiatan KKN wilayah desa masing-masing;

2) Penyusunan laporan dibimbing DPL dan disahkan oleh kades/lurah; 3) Kormades mengunggah laporan akhir kegiatan KKN tingkat desa sesuai

dengan ketentuan ke Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id), serta mengumpulkan softcopy laporan KKN dalam bentuk CD;

4) Kormacam menyerahkan hardcopy dan softcopy laporan akhir tingkat kecamatan sebanyak satu eksemplar ke Pusat Pengembangan KKN dan mengunggah laporan akhir KKN tingkat kecamatan ke Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id).

j. Penarikan Mahasiswa KKN

1) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib diikuti oleh DPL dan semua mahasiswa KKN.

2) Pelaksanaan penarikan mahasiswa KKN diatur oleh Pusat Pengembangan KKN.

3. Evaluasi

a. Komponen yang dinilai:

1) Pembekalan dan perencanaan program kerja KKN (N1) bobot 3; 2) Pelaksanaan program kerja KKN (N2) bobot 4; 3) Perilaku dan laporan (N3) bobot 3; b. NilaiAkhir (NA) = (3xN1)+(4xN2)+(3xN3);

10

c. Sub komponen yang dinilai


(25)

a) kehadiran tidak kurang 75% dari jumlah sesi pembekalan;

b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

2) Sub komponen perencanaan program meliputi: a) jenis dan tujuan program kegiatan;

b) kelayakan program; c) jadwal kegiatan.

3) Sub komponen pelaksanaan meliputi:

a) kerjasama antar mahasiswa dan antara mahasiswa dengan khalayak sasaran;

b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan program; c) keberhasilan program;

d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran. 4) Sub komponen perilaku meliputi:

a) kedisiplinan; b) tutur kata; c) cara berpakaian; d) toleransi;

e) sopan santun; f) kejujuran.

5) Sub komponen laporan meliputi: a) format laporan;

b) isi laporan (tes lisan); c) bahasa dan tata tulis. d. Kriteria Nilai:

1) 86 – 100 : A; 2) 81 – 85 : AB; 3) 71 – 80 : B; 4) 66 – 70 : BC; 5) 61 – 65 : C; 6) 56 – 60 : CD;


(26)

7) 51 – 55 : D; 8) kurang dari 51 : E.

e. Sumber Penilaian

Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari: 1) Kepala Desa/Lurah;

2) Pejabat pemerintah daerah; 3) Masyarakat sasaran KKN; 4) Satgas pelaksana KKN;


(27)

B. KKN Alternatif 1. Persiapan

a. Pendaftaran Peserta KKN

1) Mahasiswa calon peserta KKN wajib mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan tata cara pendaftaran yang berlaku (lihat tata cara pendaftaran). 2) Pendaftaran sebagai peserta KKN dilakukan dan diatur oleh Pusat

Pengembangan KKN LP2M Unnes. b. Penentuan Lokasi KKN Alternatif

1) Penentuan lokasi KKN Alternatif ditentukan dan disesuaikan oleh pola jalinan pelaksanaan KKN Alternatif yang direncanakan.

2) Pola jalinan KKN Alternatif dapat berbentuk mandiri, kerjasama dan program khusus.

a) Pola jalinan KKN Alternatif Mandiri adalah KKN Alternatif yang dilaksanakan atas dasar usulan oleh sekelompok mahasiswa berdasarkan hasil pencermatan dan penemuan permasalahan di lapangan.

b) Pola jalinan KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN Alternatif yang dilaksanakan atas dasar kerjasama antara instansi/lembaga/kelompok masyarakat/badan usaha dengan Unnes.

c) Pola jalinan KKN Alternatif Program Khusus adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Unnes yang kegiatannya diakui setara dengan KKN Alternatif.

c. Pengajuan Proposal

1) Mengajukan proposal rencana pelaksanaan KKN Alternatif kepada Pusat Pengembangan KKN sebanyak 2 (dua) eksemplar;

2) Format, isi, dan sistematika proposal sesuai ketentuan Pusat Pengembangan KKN;

3) Bidang garapan KKN Alternatif adalah bersifat interdisipliner, minimal didukung oleh tiga jurusan atau program studi;

4) Bidang garapan meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/ infrastruktur;


(28)

5) Kelompok mahasiswa pengusul berjumlah minimal 10 dan maksimal 15 mahasiswa;

6) Proposal sudah dilengkapi surat keterangan/kerjasama/permintaan dari kades/lurah;

7) Untuk KKN Alternatif Kerjasama, pengajuan proposal dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN sesuai ketentuan yang berlaku;

8) Ploting DPL KKN Alternatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN. d. Paparan Proposal

1) Setiap kelompok mahasiswa pengusul wajib menyampaikan paparan proposal di depan tim evaluator KKN Alternatif;

2) Jadwal pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN paling lama 2 (dua) minggu sejak selesai batas penerimaan proposal dan pemberitahuan pemaparan proposal disampaikan secara resmi melalui Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id);

3) Tata cara pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN (lihat lampiran);

4) Paparan proposal wajib dihadiri oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa pengusul dan Tim Evaluator. Jika jumlah kehadiran anggota tidak lengkap maka tim evaluasi berhak menyatakan bahwa proposal tidak diterima;

5) Hasil evaluasi disampaikan pada kelompok mahasiswa pengusul oleh Pusat Pengembangan KKN paling lambat 3 hari setelah pemaparan proposal selesai;

6) Evaluasi proposal meliputi aspek kesesuaian proposal dengan pedoman, kelayakan program, kesesuaian program dengan disiplin ilmu anggota kelompok, ketercukupan waktu pelaksanaan program, dan kapasitas dukungan lembaga mitra.

7) Hasil evaluasi pemaparan berupa pernyataan: a) proposal diterima;

b) proposal diterima dengan perbaikan; c) proposal ditolak.


(29)

Pusat Pengembangan KKN;

9) Apabila proposal diterima dengan perbaikan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

a) Waktu perbaikan maksimal satu minggu dari waktu pemaparan.

b) Konsultasi perbaikan kepada tim evaluator yang ditunjuk oleh Pusat Pengembangan KKN.

c) Proposal hasil perbaikan yang telah disetujui tim evaluator dan desa/kelurahan diserahkan ke Pusat Pengembangan KKN sejumlah dua (2) eksemplar.

2. Pelaksanaan

a. Pembekalan

1) Mahasiswa peserta KKN Alternatif wajib mengikuti pembekalan sesuai ketentuan.

2) DPL KKN Alternatif wajib mendampingi mahasiswa saat pembekalan.

3) Pembekalan KKN Alternatif dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum dan pembekalan khusus.

4) Waktu, jadwal, materi dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

5) Pembekalan diakhiri dengan tes tertulis. b. Penerjunan Mahasiswa KKN

1) Penerjunan peserta KKN Alternatif dilakukan oleh DPL yang ditunjuk oleh Pusat Pengembangan KKN yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif;

2) Waktu penerjunan diatur bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif dan desa/kelurahan, dan dikoordinasikan dengan DPL;

3) Pelaksanaan penerjunan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif yang diterjunkan.

c. Pelaksanaan KKN Alternatif

1) Kegiatan KKN Alternatif dilaksanakan berdasarkan program dalam proposal yang diusulkan dan telah disetujui;


(30)

2) Program yang telah diusulkan dan disetujui oleh Pusat Pengembangan KKN dimungkinkan adanya penyempurnaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan terkini;

3) Kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif diizinkan melaksanakan program titipan dari lembaga mitra/masyarakat setempat sepanjang tidak mengganggu kegiatan dan keberhasilan pencapaian program utama. Apabila hal tersebut terjadi, maka harus dimusyawarahkan dengan penitip program mengenai konsekuensinya dan lain sebagainya, serta harus diinformasikan kepada DPL, Pusat Pengembangan KKN dan desa/kelurahan.

d. Pembimbingan dan Monitoring

1) Pembimbingan pelaksanaan program kegiatan KKN Alternatif dilakukan oleh DPL;

2) Pembimbingan oleh DPL dilakukan minimal sebanyaklima kali kunjungan lapangan selama pelaksanaan KKN Alternatif (termasuk penerjunan dan penarikan);

3) Monitoring dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN;

4) Mahasiswa KKN Alternatif wajib menyusun laporan mingguan hasil pelaksanaan program dan kegiatan KKN nya dan wajib disampaikan kepada DPL dan atau Pusat Pengembangan KKN saat melakukan kunjungan atau monitoring;

5) Mahasiswa KKN Alternatif wajib melaksanakan kegiatan administrasi pelaksanaan KKN nya sesuai ketentuan Pusat Pengembangan KKN;

e. Penarikan Mahasiswa Peserta KKN Alternatif

1) Penarikan mahasiswa peserta KKN dari lokasi dilaksanakan oleh DPL;

2) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib dihadiri oleh semua mahasiswa peserta KKN Alternatif, DPL dan desa/kelurahan;

3) Waktu penarikan disepakati bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif dan lembaga mitra, dan dikoordinasikan dengan DPL dan/atau Pusat Pengembangan KKN.


(31)

4) Pelaksanaan penarikan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif. f. Evaluasi dan Laporan

1) Mahasiswa memaparkan hasil kegiatan KKN sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN sebagai bentuk penilaian akhir. 2) Mahasiswa wajib menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan KKN sesuai

ketentuan Pusat Pengembangan KKN.

3) Laporan hardcopy dan softcopy diserahkan kepada Pusat Pengembangan KKN sejumlah 1 eksemplar, leaflet, banner berukuran 160 cm X 60 cm terkait dengan kegiatan KKN, yang diserahkan maksimal 3 hari setelah penarikan.

4) Laporan diunggah melalui Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id).

3. Evaluasi

a. Komponen yang dinilai:

1) pembekalan KKN dan proposal (N1) bobot 3; 2) pelaksanaan program KKN (N2) bobot 4; 3) perilaku dan laporan (N3) bobot 3;

b. Nilai Akhir (NA) = (3xN1) + (4xN2) + (3xN3) 10

c. Sub komponen yang dinilai:

1) Sub komponen pembekalan KKN meliputi:

a) kehadiran tidak kurang 75 % dari jumlah sesi pembekalan;

b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

2) Sub komponen proposal meliputi: a) Jenis dan tujuan program kegiatan;

b) perumusan masalah berdasarkan jenis pilihan jalinan; c) metode pemecahan masalah.

3) Sub komponen pelaksanaan meliputi:

a) Kerjasama antar mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan khalayak sasaran; b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan dalam proposal;


(32)

c) keberhasilan program;

d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran. 4) Sub komponen perilaku meliputi:

a) kedisiplinan; b) tutur kata; c) caraberpakaian; d) toleransi; e) sopansantun; f) kejujuran.

5) Sub komponen laporan meliputi; a) format laporan;

b) isilaporan (pemaparan hasil kegiatan); c) bahasa dan tata tulis.


(33)

d. Kriteria Nilai:

1) 86 – 100 : A; 2) 81 – 85 : AB; 3) 71 – 80 : B; 4) 66 – 70 : BC; 5) 61 – 65 : C; 6) 56 – 60 : CD; 7) 51 – 55 : D; 8) Kurangdari 51 : E.

e. Sumber Penilaian

Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari: 1) Kepala desa/lurah;

2) Pejabat pemerintah daerah/lembaga mitra; 3) Masyarakat sasaran KKN;

4) Satgas pelaksana KKN;


(34)

BAB IV

SYARAT KETENTUAN DAN TATA TERTIB KKN

A. Syarat dan Ketentuan untuk Mahasiswa KKN

1 Jumlah sks lulus dan sks semester aktif minimal 100 sks

2 Pemesanan mata kuliah KKN secara online di Sikadu

(http://akademik.unnes.ac.id).

3 Pemesanan KKN secara online di Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id) 4 Pengisian KRS mata kuliah KKN.

5 Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan Pusat Pengembangan KKN.

B.Ketentuan KKN bagi Mahasiswa

1. Bagi mahasiswa yang hamil, boleh mengikuti KKN pada usia kehamilan maksimal 4 bulan pada saat penerjunan KKN.

2. Bagi mahasiswa yang sedang hamil wajib menyertakan surat keterangan dokter dan surat pernyataan diri tentang kesanggupan menanggung segala resiko selama KKN.

3. Mahasiswa yang menderita sakit dan memerlukan perhatian khusus harus ada surat keterangan dokter dan membuat surat pernyataan sanggup menanggung resikonya.

C. Tata Tertib Pembekalan KKN

Mahasiswa peserta KKN wajib:

1 mengikuti kegiatan pembekalan;

2 mengenakan seragam atas baju putih, bawah hitam, dan bersepatu;

3 hadir 15 menit sebelum pembekalan dimulai (sesuai dengan jadwal yang

ditentukan);

4 mengisi tanda tangan daftar hadir setiap sesi yang diikuti;

5 menjaga ketertiban, ketenangan dan kesopanan dalam mengikuti kegiatan

pembekalan;


(35)

D. Tata Tertib Mahasiswa di Lapangan 1. Kewajiban

Mahasiswa peserta KKN wajib;

a. mentaati peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Universitas Negeri Semarang, Pusat Pengembangan KKN maupun pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra;

b. melaksanakan KKN dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan pedoman/petunjuk pelaksanaan KKN Unnes;

c. menjaga nama baik almamater, pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra; d. membuat petunjuk arah mulai dari jalan raya hingga Posko KKN dengan papan

ukuran 40 cm x 20 cm, dan papan nama Posko KKN di lokasi dengan ukuran minimal 90 cm x 60 cm, warna tulisan hitam dan dasar putih dan dipasang paling lambat 3 hari setelah penerjunan;

e. mempunyai program kerja yang telah disetujui DPL dan ditempelkan di posko KKN dengan kertas manila ukuran 90 cm x 60 cm;

f. melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dengan penuh tanggung jawab;

g. apabila melakukan kegiatan di luar program yang sudah terencana wajib mendapat persetujuan/ijin dari DPL dan pejabat setempat atau mitra kerja;

h. membina kerjasama antara mahasiswa, dengan masyarakat setempat atau lembaga mitra;

i. mematuhi etika pergaulan, selaras dengan situasi daerah, lokasi atau lembaga mitra;

j. setiap menjalankan kegiatan wajib mengenakan atribut KKN dan membawa kartu tanda pengenal KKN yang dikeluarkan oleh LP2M Unnes;

k. menjaga sopan santun dan keselamatan;

l. berpakaian rapi, berjaket KKN, dan bersepatu pada saat melaksanakan kegiatan KKN;

m. melaksanakan administrasi kerja diantaranya mengisi buku kerja individu secara teratur termasuk tanda tangan daftar hadir dan mencatat identitas semua tamu yang berkunjung pada buku tamu;


(36)

n. melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan dilaksanakan kepada Satgas dan/atau DPL yang berkunjung ke lapangan;

o. meminta ijin DPL dengan sepengetahuan induk semang atau pejabat setempat apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN dengan cara mengisi blangko surat ijin meninggalkan lokasi KKN (dapat dilihat di lampiran 18) yang ditandatangani oleh induk semang atau pejabat setempat;

p. membuat jadwal piket lengkap dengan nomor handphone (HP) dan melaksanakan piket di posko KKN kecamatan dan posko lokasi KKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

q. mengikuti semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan KKN;

r. membuat laporan pelaksanaan KKN sesuai format dan ketentuan yang berlaku.

2. Larangan

Mahasiswa peserta KKN dilarang;

a. meninggalkan lokasi KKN secara bersama-sama, kecuali pada hari yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN karena sesuatu hal;

b. memberikan laporan kepada pejabat/instansi mengenai hal-hal yang dapat merugikan/menurunkan kewibawaan seorang pejabat/lembaga mitra yang terkait; c. memberikan informasi kepada wartawan/media massa tentang kegiatan KKN

yang dapat menimbulkan opini negatif;

d. membuat cap/stempel yang ada kaitannya dengan KKN Unnes;

e. menghubungi dinas/instansi yang lebih tinggi tanpa ijin pejabat setingkat di bawahnya dan/atau lembaga mitra;

f. menerima tamu bermalam dan/atau peserta KKN tidur bersama baik di dalam maupun di luar tempatpemondokannya;

g. membawa kendaraan roda empat kecuali sudah seijin DPL atau Pusat Pengembangan KKN.

h. membawa/mengemudikan kendaraan roda dua tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan tanpa perlengkapan sesuai aturan yang berlaku;

i. melakukan perbuatan merugikan/mencemarkan nama baik Unnes dan Korps KKN serta nama baik pemerintah daerah dan lembaga mitra;


(37)

j. melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan apabila hal tersebut terjadi maka tanggung jawab ada di tangan pribadi pelanggar.

3. Sanksi

a. Mahasiswa peserta KKN yang dengan sengaja melanggar larangan-larangan yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi.

b. Terhadap pelanggaran yang sangat berat, sanksinya dapat berupa pembatalan KKN atau ditarik dari lokasi KKN tanpa peringatan terlebih dahulu.

E. Tata Tertib Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

1. Calon DPL harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id. 2. Calon DPL yang memenuhi syarat administrasi (akan diumumkan Pusat

Pengembangan KKN) wajib mengikuti pembekalan calon DPL KKN Unnes. 3. DPL wajib hadir dan mendampingi pembekalan mahasiswa.

4. DPL wajib mengikuti penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN Unnes.

5. DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya.

6. DPL melaksanakan bimbingan/monitoring minimal 3 kali ke lokasi KKN.

7. DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan dan untuk selanjutnya memantau proses unggah laporan pada http://kkn.unnes.ac.id. 8. DPL memberikan hasil evaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan.

F. Sanksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut.

1. Peringatan lisan, 2. Peringatan tertulis,


(38)

G. Lain-lain

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam ketentuan tersendiri.


(39)

BAB V PENUTUP

Kuliah Kerja Nyata berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan didasarkan atas dunia akademik, teoritik dan dunia empirik, pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, pragmatis, dan partisipatif.

Dua bentuk KKN Unnes yaitu KKN Lokasi dan KKN Alternatif diformulasikan untuk pemberdayaan masyarakat baik pedesaan, perkotaan maupun masyarakat usaha dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama secara sinergi antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak.

Hasil pelaksanaan KKN Unnes diharapkan dapat membawa manfaat yang bermakna baik untuk mahasiswa maupun masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program harus dirancang secara sistematis, terintegrasi, dan bersinergi.


(1)

BAB IV

SYARAT KETENTUAN DAN TATA TERTIB KKN

A. Syarat dan Ketentuan untuk Mahasiswa KKN

1 Jumlah sks lulus dan sks semester aktif minimal 100 sks

2 Pemesanan mata kuliah KKN secara online di Sikadu

(http://akademik.unnes.ac.id).

3 Pemesanan KKN secara online di Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id)

4 Pengisian KRS mata kuliah KKN.

5 Melengkapi persyaratan yang telah ditentukan Pusat Pengembangan KKN.

B.Ketentuan KKN bagi Mahasiswa

1. Bagi mahasiswa yang hamil, boleh mengikuti KKN pada usia kehamilan

maksimal 4 bulan pada saat penerjunan KKN.

2. Bagi mahasiswa yang sedang hamil wajib menyertakan surat keterangan dokter dan surat pernyataan diri tentang kesanggupan menanggung segala resiko selama KKN.

3. Mahasiswa yang menderita sakit dan memerlukan perhatian khusus harus ada surat keterangan dokter dan membuat surat pernyataan sanggup menanggung resikonya.

C. Tata Tertib Pembekalan KKN Mahasiswa peserta KKN wajib:

1 mengikuti kegiatan pembekalan;

2 mengenakan seragam atas baju putih, bawah hitam, dan bersepatu;

3 hadir 15 menit sebelum pembekalan dimulai (sesuai dengan jadwal yang

ditentukan);

4 mengisi tanda tangan daftar hadir setiap sesi yang diikuti;

5 menjaga ketertiban, ketenangan dan kesopanan dalam mengikuti kegiatan

pembekalan;


(2)

D. Tata Tertib Mahasiswa di Lapangan 1. Kewajiban

Mahasiswa peserta KKN wajib;

a. mentaati peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Universitas Negeri Semarang, Pusat Pengembangan KKN maupun pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra;

b. melaksanakan KKN dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan

pedoman/petunjuk pelaksanaan KKN Unnes;

c. menjaga nama baik almamater, pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra;

d. membuat petunjuk arah mulai dari jalan raya hingga Posko KKN dengan papan ukuran 40 cm x 20 cm, dan papan nama Posko KKN di lokasi dengan ukuran minimal 90 cm x 60 cm, warna tulisan hitam dan dasar putih dan dipasang paling lambat 3 hari setelah penerjunan;

e. mempunyai program kerja yang telah disetujui DPL dan ditempelkan di posko KKN dengan kertas manila ukuran 90 cm x 60 cm;

f. melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dengan penuh tanggung jawab;

g. apabila melakukan kegiatan di luar program yang sudah terencana wajib mendapat persetujuan/ijin dari DPL dan pejabat setempat atau mitra kerja;

h. membina kerjasama antara mahasiswa, dengan masyarakat setempat atau lembaga

mitra;

i. mematuhi etika pergaulan, selaras dengan situasi daerah, lokasi atau lembaga mitra;

j. setiap menjalankan kegiatan wajib mengenakan atribut KKN dan membawa kartu

tanda pengenal KKN yang dikeluarkan oleh LP2M Unnes;

k. menjaga sopan santun dan keselamatan;

l. berpakaian rapi, berjaket KKN, dan bersepatu pada saat melaksanakan kegiatan KKN;

m. melaksanakan administrasi kerja diantaranya mengisi buku kerja individu secara teratur termasuk tanda tangan daftar hadir dan mencatat identitas semua tamu yang berkunjung pada buku tamu;


(3)

n. melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan dilaksanakan kepada Satgas dan/atau DPL yang berkunjung ke lapangan;

o. meminta ijin DPL dengan sepengetahuan induk semang atau pejabat setempat apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN dengan cara mengisi blangko surat ijin meninggalkan lokasi KKN (dapat dilihat di lampiran 18) yang ditandatangani oleh induk semang atau pejabat setempat;

p. membuat jadwal piket lengkap dengan nomor handphone (HP) dan melaksanakan

piket di posko KKN kecamatan dan posko lokasi KKN sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

q. mengikuti semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan KKN;

r. membuat laporan pelaksanaan KKN sesuai format dan ketentuan yang berlaku.

2. Larangan

Mahasiswa peserta KKN dilarang;

a. meninggalkan lokasi KKN secara bersama-sama, kecuali pada hari yang

ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN karena sesuatu hal;

b. memberikan laporan kepada pejabat/instansi mengenai hal-hal yang dapat

merugikan/menurunkan kewibawaan seorang pejabat/lembaga mitra yang terkait;

c. memberikan informasi kepada wartawan/media massa tentang kegiatan KKN

yang dapat menimbulkan opini negatif;

d. membuat cap/stempel yang ada kaitannya dengan KKN Unnes;

e. menghubungi dinas/instansi yang lebih tinggi tanpa ijin pejabat setingkat di bawahnya dan/atau lembaga mitra;

f. menerima tamu bermalam dan/atau peserta KKN tidur bersama baik di dalam maupun di luar tempatpemondokannya;

g. membawa kendaraan roda empat kecuali sudah seijin DPL atau Pusat

Pengembangan KKN.

h. membawa/mengemudikan kendaraan roda dua tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM)

dan tanpa perlengkapan sesuai aturan yang berlaku;

i. melakukan perbuatan merugikan/mencemarkan nama baik Unnes dan Korps KKN


(4)

j. melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan apabila hal tersebut terjadi maka tanggung jawab ada di tangan pribadi pelanggar.

3. Sanksi

a. Mahasiswa peserta KKN yang dengan sengaja melanggar larangan-larangan yang

telah ditetapkan akan dikenakan sanksi.

b. Terhadap pelanggaran yang sangat berat, sanksinya dapat berupa pembatalan KKN atau ditarik dari lokasi KKN tanpa peringatan terlebih dahulu.

E. Tata Tertib Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

1. Calon DPL harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id.

2. Calon DPL yang memenuhi syarat administrasi (akan diumumkan Pusat

Pengembangan KKN) wajib mengikuti pembekalan calon DPL KKN Unnes.

3. DPL wajib hadir dan mendampingi pembekalan mahasiswa.

4. DPL wajib mengikuti penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN Unnes.

5. DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi

pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya.

6. DPL melaksanakan bimbingan/monitoring minimal 3 kali ke lokasi KKN.

7. DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan dan

untuk selanjutnya memantau proses unggah laporan pada http://kkn.unnes.ac.id. 8. DPL memberikan hasil evaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan.

F. Sanksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut.

1. Peringatan lisan, 2. Peringatan tertulis,


(5)

G. Lain-lain

Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam ketentuan tersendiri.


(6)

BAB V PENUTUP

Kuliah Kerja Nyata berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan didasarkan atas dunia akademik, teoritik dan dunia empirik, pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, pragmatis, dan partisipatif.

Dua bentuk KKN Unnes yaitu KKN Lokasi dan KKN Alternatif diformulasikan untuk pemberdayaan masyarakat baik pedesaan, perkotaan maupun masyarakat usaha dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk tanggap dan berpartisipasi dalam pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama secara sinergi antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak.

Hasil pelaksanaan KKN Unnes diharapkan dapat membawa manfaat yang bermakna baik untuk mahasiswa maupun masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program harus dirancang secara sistematis, terintegrasi, dan bersinergi.