Kanal Pengetahuan | Reportase Kongres InaHEA ke 3
PROMOTIVE & PREVEN
TIVE HEALTH
PROGRAMS
IN SOCIAL HEALTH INS
URANCE
DEDI SUPRATMAN
Sekjen IAKMI 2010 – now / S
taf Ahli DPR RI 2010 – now
(2)
Opening Remarks...
Opening Remarks...
Around 150 million people suffer financial catastrophe each year and
100 million pushed into poverty because they use health services,
and are forced to pay out of pocket.
(3)
I.
A
.K
.M
.I
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan
berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,....
(UU SJSN no 40/2004 Pasal 22)
(4)
I.
A
.K
.M
.I
Sistem Pembiayaan Kesehatan
Individu Sakit &
Sehat
Individu Sakit &
Sehat
(5)
I.
A
.K
.M
.I
Paket Manfaat JKN dlm Perpres Jamkes
Pasal 21
(1) Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi
pemberian pelayanan:
a. penyuluhan kesehatan perorangan;
b. imunisasi dasar;
c. keluarga berencana; dan
d. skrining kesehatan.
(2) Penyuluhan kesehatan perorangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi paling sedikit
penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko
(6)
I.
A
.K
.M
.I
Edukasi &Pemberdayaan Masy
PENYULUHAN
KESEHATAN
PERORANGAN
KONSEP PELAYANAN PREVENTIF BPJS
(sudahkah terintegrasi dg sistem dan
program yg dibangun Kemenkes, siapa
(7)
I.
A
.K
.M
.I
KONSEP PELAYANAN PREVENTIF BPJS
(sudahkah terintegrasi dg sistem dan
program yg dibangun Kemenkes, misal
Prolanis dg Posbindu?)
• DIABETES MELLITUS
• HIPERTENSI
• DASAR LENGKAP
• VAKSINASI
• PELAYANAN KB
• PELAYANAN EFEK SAMPING
RIWAYAT KESEHATAN
• DIABETES MELLITUS
• HIPERTENSI
• DETEKSI KANKER SERVIKS
(8)
(9)
I.
A
.K
.M
.I
Konsep Promotif dan Preventif Kesehatan
Konsep pencegahan/ 5 level prevention dari Leavell and Clarck (1965)
UK
P
UK
M
Harus ada kejelasan DO upaya prom-prev, termasuk kejelasan
dana yg dibiayai BPJS dan Kemenkes
(10)
I.
A
.K
.M
.I
PENDEKATAN UPAYA KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN
PREVENTIF PREVENTIF
KURATIF KURATIF
REHABILITATIF REHABILITATIF
1
4 3 2
UU KESEHATAN NO.36/2009
Dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan
(11)
PESERTA BPJS
PESERTA BPJS
Sehat
Sehat
Berisiko
Berisiko
Sakit
Sakit
Menurunkan/ mencegah komplikasi Menurunkan/ mencegah komplikasi Manajemen sakit dengan baik Manajemen sakit dengan baik
Fungsi Layanan Primer Manajemen kasus PROLANIS PROLANIS Ku al ita s Pe la ya na n Ke nd ali bia ya Mencegah terjadinya risiko agar tetap sehat Mencegah terjadinya risiko agar tetap sehat
Menjaga agar
tetap sehat
Menjaga agar
tetap sehat
PROMOTIF & PREVENTIF PROMOTIF &PREVENTIF 1. Skrining Kesehatan (Primer & Sekunder) 2. Deteksi dini kanker
1. Skrining Kesehatan (Primer & Sekunder)
2. Deteksi dini kanker
1.Edukasi kesehatan 2.Pelayanan KB
3.Pelayanan imunisasi
1.Edukasi kesehatan 2.Pelayanan KB
3.Pelayanan imunisasi PROMPREV SPESIFIK DAERAHPROMPREV SPESIFIK DAERAH
HEALTH OUTCOME
HEALTH OUTCOME
PIC PROMPREV / DUTA PROMPREV ??
PIC PROMPREV / DUTA PROMPREV ??
SUSTAINABILITAS JKN
SUSTAINABILITAS JKN
Strategi Promotif Preventif
(BPJS, 2015)
Meningkatkan Keterampilan Perorangan dan Memelihara Kesehatan Meningkatkan Keterampilan Perorangan dan Memelihara Kesehatan
(12)
I.
A
.K
.M
.I
Gambaran tugas PIC/Duta Promprev
(BPJS, 2015)
Semua FKTP punya duta promprev?? tenaga promkes di
Puskesmas saja baru 34,4%
Pengawas minum obat
Prolanis
Identifikasi duta promprev:
Memiliki kemampuan untuk advokasi
Memiliki kemamppuan untuk menggerakan orang
Memiliki wibawa
Pendekatan ke institusi pendidikan kesmas (ex. bentuk Duta
(13)
I.
A
.K
.M
.I
Konsep Promotif dan Preventif untuk UKP dan UKM
(Hasil Kajian PKK UI & PPPKMI kerjasama dg Bappenas RI, 2015)
13 13 Subyek target Tujuan Promotif: Mempertahankan & meningkatkan Preventif:
Deteksi Dini PengobatanKuratif: bilitatif Reha-Orang sehat • Program promkes yang
bersifat umum • Deteksi Dini
Kelompok khusus
• Proteksi spesifik • Deteksi dini
• Pemeriksaan berkala Kelompok
terdiagnosa awal
• Pendidikan kesehatan • Membatasi penyakit
• Pengobatan awal
Pemeriksaan berkala
• Pengurangan dampak buruk
•Tes Labor.
•Pengobatan yang sesuai
Orang sakit • Edukasi Pasien • Tes Labor
• Pengobatan rasional
Reha-bilitasi
(14)
I.
A
.K
.M
.I
PRINSIP MODEL LAYANAN “PROMOTIF & PREVENTIF”
DI FASKES PRIMER
Ada satu unit khusus yang memiliki fungsi dan tugas memberikan informasi, penjelasan dan penyuluhan kepada pasien, pengunjung dan masyarakat
MenyediakanTenaga Promkes untuk memberikan penjelasan mengenai masalah kesehatan yang biasa terjadi dimasyarakat dan juga memberikan penyuluhan mengenai pencegahan dan peningkatan kesehatan
Muatan materi informasi dapat berisikan segala sesuatu tentang masalah
kesehatan masyarakat. Dalam Perpres Jamkes disebutkan paling sedikit penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ada alokasi dana tersendiri, baik dr kapitasi atau diluar kapitasi
(15)
I.
A
.K
.M
.I
Promosi Kesehatan di RS
juga HARUS diperkuat
#1 – Intervensi Promprev untuk penyakit yang tersering
muncul dan yang miliki dampak hidup sehat terburuk,
untuk cegah biaya pengobatan yang semakin besar
#2 – Skrining tidak saja di ruang-ruang RS, tetapi
seorang petugas Promkes menjadi bagian dalam
kegiatan skrining di keluarga, sekolah, dan masy
#3 – Intervensi di RS juga artinya memandang utama
pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakatnya
untuk menentukan cara-cara hidup sehat bagi dirinya,
kel & masy
(16)
Indonesia adl Negara Kaya,
(17)
I.
A
.K
.M
.I
INDONESIA ADALAH NEGARA
INEFISIEN DALAM
PROMPREV
(1)
Investasi besar tetapi hasil tak memuaskan krn
Promprev diabaikan
Anggaran naik tajam dalam 15 tahun ttp hasil
tidak optimal (sejak reformasi meningkat lebih
dari 10x lipat)
Angka Kematian Ibu tinggi (lebih tinggi dari era
reformasi)
Angka gizi kurang-buruk
tetap tinggi dengan
stunting mendekati Afrika Barat
Angka gizi lebih-gemuk meningkat
PHBS tak tercapai
(18)
I.
A
.K
.M
.I
INDONESIA ADALAH NEGARA
INEFISIEN DALAM
PROMPREV
(2)
Investasi besar tetapi hasil tak memuaskan krn
Promprev diabaikan
HIV/AIDS terus meningkat, Penyakit tsb berkorelasi kuat
dengan terus meningkatnya kasus Napza
Penyakit infeksi lain sulit terkendali karena partisipasi masy
yang rendah
Disisi lain, penyakit tidak menular terus meningkat tajam.
Data Riskesdas menunjukkan, PTM menyumbang 59,5%
angka kematian di Indonesia.
Puskesmas sebagai ujung tombak Yankesdas tak efektif dan
(19)
Fakta tentang prom – prev
(20)
I.
A
.K
.M
.I
Kelembagaan
Struktur seharusnya mengikuti fungsi
Tingkat Pusat: Pusat Promkes/ Direktorat Promkes -
eselon II dibawah Dirjen Kesmas
Tingkat Daerah: desentralisasi menyebabkan
kelembagaan sangat bervariasi
setingkat eselon III/UPTD 5 provinsi,
setingkat eselon IV 25 provinsi,
tidak mempunyai struktur 3 provinsi
20 20
(21)
I.
A
.K
.M
.I
21 21
(22)
I.
A
.K
.M
.I
Sumber daya: Ketenagaan
49.5% 26.7% 54.8% 22.6% 28.7% 42.3% 30.6%28.7% 49.1% 27.7% 14.3% 29.7% 40.4%40.5% 31.6% 28.2% 25.4% 65.8% 38.4% 31.3% 24.4% 47.0% 27.2% 36.5%36.2% 52.2% 49.4% 35.1% 59.3% 10.6% 50.5% 23.1% 8.5% 34.4% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ProsentaseTenagaPromkesdibandingkanjumlahPuskesmasper Provinsi PROSENTASE 22 22
(23)
I.
A
.K
.M
.I
Jabatan fungsional PKM
J enis jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)
Pusat Provinsi J umlah
Tingkat Ahli 7 64 71
Tingkat Trampil 8 413 421
J umlah 15 477 492
Catatan: Provinsi yang memiliki tenaga fungsional hanya 50% dari total provinsi
(24)
I.
A
.K
.M
.I
Kesimpulan & Rekom
Harusnya program Prom – Prev terintegrasi antara UKM dan UKP, antara
Kemenkes dan BPJS. Tidak berjalan sendiri – sendiri karena tidak efektif
dlm upaya mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Program prom-prev yang disusun BPJS harus memiliki visi jangka panjang
untuk perbaiki sistem kesehatan dan harus jelas
bagaimana integrasi program nya,
berapa alokasi dananya, dan
siapa pelaksananya di lapangan.
Visi kedepan upaya prom-prev dilaksanakan oleh oleh tenaga profesional
yang memiliki kapasitas prom-prev dan pemberdayaan masy utk hidup
sehat. Kami PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT SIAP MENGEMBAN TUGAS
ITU. Sekian....
(25)
I.
A
.K
.M
.I
atas segala perhatian
Terima Kasih
dan mari kita berdiskusi untuk
kesehatan Bangsa yang lebih baik
(1)
I.
A
.K
.M
.I
Kelembagaan
Struktur seharusnya mengikuti fungsi
Tingkat Pusat: Pusat Promkes/ Direktorat Promkes -
eselon II dibawah Dirjen Kesmas
Tingkat Daerah: desentralisasi menyebabkan
kelembagaan sangat bervariasi
setingkat eselon III/UPTD 5 provinsi,
setingkat eselon IV 25 provinsi,
tidak mempunyai struktur 3 provinsi
20 20
(2)
I.
A
.K
.M
.I
21 21
(3)
I.
A
.K
.M
.I
Sumber daya: Ketenagaan
49.5% 26.7% 54.8% 22.6% 28.7% 42.3% 30.6%28.7% 49.1% 27.7% 14.3% 29.7% 40.4%40.5% 31.6% 28.2% 25.4% 65.8% 38.4% 31.3% 24.4% 47.0% 27.2% 36.5%36.2% 52.2% 49.4% 35.1% 59.3% 10.6% 50.5% 23.1% 8.5% 34.4% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ProsentaseTenagaPromkesdibandingkanjumlahPuskesmasper Provinsi PROSENTASE 22 22
(4)
I.
A
.K
.M
.I
Jabatan fungsional PKM
J enis jabatan fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat (PKM)
Pusat Provinsi J umlah
Tingkat Ahli 7 64 71
Tingkat Trampil 8 413 421
J umlah 15 477 492
Catatan: Provinsi yang memiliki tenaga fungsional hanya 50% dari total provinsi
(5)
I.
A
.K
.M
.I
Kesimpulan & Rekom
Harusnya program Prom – Prev terintegrasi antara UKM dan UKP, antara
Kemenkes dan BPJS. Tidak berjalan sendiri – sendiri karena tidak efektif dlm upaya mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Program prom-prev yang disusun BPJS harus memiliki visi jangka panjang
untuk perbaiki sistem kesehatan dan harus jelas
bagaimana integrasi program nya,
berapa alokasi dananya, dan
siapa pelaksananya di lapangan.
Visi kedepan upaya prom-prev dilaksanakan oleh oleh tenaga profesional
yang memiliki kapasitas prom-prev dan pemberdayaan masy utk hidup sehat. Kami PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT SIAP MENGEMBAN TUGAS ITU. Sekian....
(6)