Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Kreatif Program Acara BBM di Jtv Surabaya T1 362007035 BAB I

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Hal itu dikarenakan televisi dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan didengar (Effendy, 2003,p.60). Pesatnya pertumbuhan dan kecenderungan masa depan industri televisi di Indonesia, terutama dengan lahirnya banyak stasiun televisi lokal di daerah, menjanjikan banyak harapan. Harapan bukan hanya pada pertumbuhan usaha di bidang televisi itu sendiri, melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah dampak positif dari hadirnya televisi lokal, seperti berkembangnya kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi daerah yang tentu akan bermuara pada terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat, kemajuan daerah, kemajuan masyarakat daerah dan seterusnya.

Stasiun penyiaran televisi lokal merupakan stasiun penyiaran dengan wilayah siaran terkecil yang mencakup satu wilayah kota atau kabupaten. Undang-undang penyiaran menyatakan, bahwa stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah negara Republik Indonesia dengan wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut. Ini berarti syarat atau kriteria suatu stasiun dikategorikan sebagai penyiaran lokal adalah lokasi sudah ditentukan dan jangkauan siaran terbatas (Morissan, 2008,p.105). Seperti


(2)

2 namanya, televisi lokal disiapkan hanya untuk konsumsi lokal. Dalam siarannya, bahasa yang dipakai bisa bahasa daerah setempat untuk acara-acara tertentu (misalnya: wayang, ketoprak, ludruk, dan sejenisnya), namun bahasa pengantarnya tetap bahasa Indonesia. Acara siaran lokal bisa menjadi menarik jika dipilihkan jenis-jenis kegiatan yang popular di tengah masyarakat, seperti kesenian, kebudayaan, agrobisnis, pendidikan nonformal, serta kepentingan-kepentingan umum lainnya. Penonton lokal akan merasa senang jika disuguhi acara-acara yang sesuai dengan selera (lokal) mereka (Soenarto, 2007,p.21).

Menjamurnya televisi lokal di beberapa daerah yang terdapat lebih dari satu televisi lokal, mau tidak mau memunculkan persaingan keras antar televisi lokal dan televisi nasional, maupun antar televisi lokal itu sendiri dalam memperebutkan minat pemirsa. Munculnya stasiun televisi swasta lokal, semakin mendorong persaingan media yang kompetitif. Jawa Pos Media Televisi (JTV) misalnya, sebagai salah satu media televisi lokal di Surabaya, tidak luput dari persaingan media massa tersebut. JTV merupakan televisi lokal pertama di Indonesia. Tayang perdana 8 November 2001 dengan durasi tayang 10 jam sehari. Sampai tahun ke-6, JTV mengudara selama 22 jam sehari dengan 95% produksi sendiri (in house). Jawa Timur yang berpenduduk 36,3 juta (sensus 2004), potensi ini memerlukan media untuk berekspresi dan mengapresiasi potensi lokalnya. Ciri khas JTV adalah mengangkat dinamika Jawa Timur dengan tiga bahasa utama lokalnya. Yakni, Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Kulonan (Mataraman)1. JTV sebagai televisi regional Jawa Timur memfokuskan diri

1


(3)

3 terhadap minat dan keinginan pemirsa di Jawa Timur. JTV sebagai televisi lokal Jawa Timur lebih menekankan kepada program dengan konten lokal. Penggunaan bahasa di beberapa program menggunakan bahasa khas Jawa Timur. JTV memanfaatkan keistimewaan sebagai stasiun televisi lokal dengan mengetahui kebutuhan maupun keinginan dari masyarakat Surabaya dan sekitarnya dengan menyajikan siaran yang disenangi oleh audience. Hal ini diperlukan strategi untuk menciptakan program acara yang kreatif dan untuk memenangkan persaingan dengan stasiun-stasiun televisi lain yang masing-masing memiliki kelebihan ataupun ciri khasnya.

Dalam usaha melakukan pendekatan dengan pemirsa lokal, JTV yang bersiaran pada siang dan malam hari mencoba menggali potensi-potensi yang ada dengan menampilkan sejumlah program tayangan lokal daerah seperti pada program acara B-CAK (Berita Kocak), program yang menampilkan ciri khas kedaerahan dan menonjolkan ciri khas orang Surabaya dengan menampilkan suatu tayangan hiburan komedi, yang berbeda dibandingkan dengan program

variety show lainnya. B-CAK merupakan sebuah program variety show yang menyajikan informasi berita, ramalan, dan komedi. Menurut peneliti, B-CAK menarik untuk diteliti karena sebagai program hiburan yang terdapat dalam sebuah televisi lokal, B-CAK mampu mempertahankan diri untuk terus menjadi program acara unggulan, dan terus menjaga ciri khas bahasa daerah yang ada yaitu bahasa Suroboyoan. Cara penyajian program B-CAK menarik dan berbeda dibandingkan dengan program serupa lainnya yaitu dengan format reportase berita


(4)

4 yang diparodikan ditambah dengan adanya segmen interaktif dengan audience

dirumah melalui talk show ataupun melalui tebak-tebakan lucu.

B-CAK sendiri merupakan sebuah program acara televisi yang ada di JTV, yang tayang setiap senin sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Durasi 60 menit dengan format live (langsung). B-CAK menyajikan empat segmen dalam setiap episodenya, dan di setiap segmen masing-masing memiliki satu buah Video Tape

(VT), yaitu RANCU (lapoRAN luCU) ; BLINGSATAN (B-cak keliLING SAmbil lipuTAN) ; SEMBAKO (SEMBArang toKOh) dan SEKOLAH (SEputar KOmedi dan istiLAH). Dari awal munculnya program acara B-CAK, B-CAK sudah mengalami beberapa perubahan studio. Awalnya dengan menggunakan konsep

indoor dengan studio news seperti studio berita pada stasiun televisi lain, berubah lagi dengan konsep yang lebih ringan dan dikemas seperti talkshow dan ada

audience yang siap untuk menyemarakkan acara B-CAK. Konsep indoor berubah menjadi konsep outdoor, tetapi masih dalam kemasan seperti talkshow, dan untuk proses pengambilan gambar dilakukan di depan gedung JTV. Walaupun B-CAK merupakan salah satu program acara yang dapat berumur panjang, pada tahun terakhir rating B-CAK mengalami penurunan. Program acara B-CAK hanya bisa bertahan kurang lebih empat sampai lima tahun.

Menurut Panjaitan (2006,p.31) jika hasilnya dari rating turun, seperti manajemen, divisi program, divisi Research and Development (R & D), para produser, dan para penanggung jawab program acara akan bertemu untuk mengevaluasi angka-angka rating yang telah mereka terima. Dalam hal tersebut, biasanya ada sejumlah hal yang menjadi pokok bahasan, yakni content program


(5)

5 acara, waktu tayang, serta rating dan share dari stasiun-stasiun televisi kompetitor. Tiga agenda rapat tersebut menjadi pegangan umum untuk melakukan evaluasi mengenai topik acara, presenter, segmen acara, kualitas tayangan (sound

and look), atau ketepatan antara waktu tayang dengan agenda masyarakat yang dibayangkan.

Setelah melakukan diskusi, produser, eksekutif produser program acara B-CAK dan divisi produksi JTV mengeluarkan program acara B-B-CAK yang terbaru dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) yang tayang setiap hari rabu sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Mak Bongky dulunya adalah salah satu program acara JTV, sekaligus menjadi icon dari JTV. Program acara Mak Bongky hanya dapat bertahan 3 tahun. Banyak masyarakat Surabaya yang masih rindu dengan program acara Mak Bongky. Program acara Mak Bongky adalah sebuah program acara variety show yang menyajikan ramalan tetapi dikemas dengan gaya komedi.Tim B-CAK akhirnya menggabungkan dua program acara yang berbeda (program acara B-CAK dan Mak Bongky), dan terbentuklah dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky), yang pada saat awal kemunculannya bersamaan dengan tren Blackberry Massenger (bbm). Walaupun BBM baru berjalan selama kurang lebih satu tahun, rating program acara BBM cukup tinggi, dan stabil berkisar antara 0,2 atau 0,3.

Dengan adanya kemunculan program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) menunjukkan bahwa strategi kreatif untuk membuat sebuah program acara yang berbeda dengan stasiun televisi lain sangat diperlukan ditengah-tengah persaingan media yang sangat kuat. Disini terlihat bahwa strategi kreatif program


(6)

6 acara sangat penting dalam suatu stasiun televisi lokal tersebut agar tetap eksis di industri pertelevisian. Strategi kreatif dilakukan untuk meningkatkan rating dari program acara tersebut. Walaupun rating-nya sudah tinggi, bukan berarti proses kreatif harus berhenti. Strategi kreatif akan tetap berjalan, agar audience tidak merasa bosan saat menonton acara tersebut.

Rating merupakan alasan utama ditayangkannya sebuah program acara. Meski sebuah acara dikatakan jelek, tidak mendidik, namun bagaimanapun itu merupakan bentuk keinginan masyarakat sendiri. Menurut Viktor Menayang, seluruh praktisi televisi memang hanya mengejar rating. Sebenarnya disamping

rating, ada dua tolak ukur lain dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image stasiun televisi yang bersangkutan dan animo pemasang iklan. Akan tetapi, secara faktual, rating-lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak televisi. Walaupun rating televisi bukan satu-satunya patokan yang dijadikan oleh pengelola stasiun televisi dalam mengambil keputusan, tetapi realitasnya tetap saja rating menjadi sesuatu yang dianggap sangat penting. Banyak stasiun televisi yang masih berpatokan dengan rating

untuk menunjukkan keeksistensiannya. Sehingga program acara tersebut tetap eksis dan diminati oleh banyak masyarakat.

Untuk menghadapi persaingan media televisi yang semakin sengit, akhirnya menuntut setiap produser program acara untuk lebih bisa menciptakan konsep program acara yang berbeda dan lebih kreatif dibandingkan dengan program acara televisi lain. Jika program acaranya berbeda dengan program acara televisi lain, maka akan menarik audience, sehingga akan mempengaruhi rating


(7)

7 dari program acara tersebut. Terkait dengan hal itu, maka tim BBM harus memiliki langkah-langkah strategi kreatif program acara, supaya audience tetap tertarik untuk menonton program acara BBM, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi rating dari program acara BBM.

1.2 Rumusan Masalah.

Bagaimana strategi kreatif program acara yang dijalankan oleh tim BBM?

1.3 Tujuan Penelitian.

Mendeskripsikan strategi kreatif program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) pada stasiun JTV.

1.4 Manfaat Penelitian.

1.4.1 Manfaat Praktis : penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk JTV agar selalu tampil baru dan mempertahankan ciri khas dari JTV itu sendiri, yaitu menampilkan berbagai program acara dengan bahasa lokal Suroboyoan.

1.4.2 Manfaat Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Jurusan Ilmu Komunikasi khususnya pada konsentrasi broadcast, serta sebagai masukan bagi teman-teman mahasiswa yang akan mengadakan penelitian terhadap permasalahan dimasa yang akan datang.


(8)

8 1.5 Batasan Penelitian.

Penentuan batasan penelitian adalah hal yang penting sebelum melakukan penelitian untuk memudahkan peneliti saat pengumpulan data. Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah strategi kreatif program acara yang dilakukan oleh BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky). Penelitian ini akan dilaksanakan di JTV kurang lebih selama satu bulan.

1.6 Konsep-Konsep Yang Digunakan. 1.6.1 Strategi kreatif.

Strategi kreatif mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Bagi stasiun televisi, strategi kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu program. Menurut Kasali (1992 : 81) strategi merupakan suatu proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang dan juga bagaimana menyusun suatu cara atau upaya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang akan disampaikan pada

audience, yang merupakan pengembangan dari proposisi brief menjadi program. Strategi kreatif digunakan untuk memutuskan apa yang akan dikomunikasikan atau merupakan sinkronisasi dari kreatif program dengan keinginan masyarakat.


(9)

9 1.6.2 Program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky).

BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh stasiun Jawa Pos Media Televisi (JTV). JTV adalah salah satu stasiun televisi lokal yang berada di Surabaya. BBM di JTV merupakan sebuah program acara variety show yang menyajikan berita ataupun reportase dengan gaya kocak, komedi, dan ramalan. BBM merupakan sebuah program acara baru, yang dulu lebih dikenal dengan nama program acara B-CAK (Berita Kocak). Dalam hal konsep, B-CAK dan BBM tidak ada perbedaan. Hanya saja BBM merupakan versi baru dari B-CAK. Di dalam program acara B-CAK ada beberapa segment seperti reportase yang dikemas dalam bentuk komedi. Segment ini masih diaplikasikan dalam program acara BBM, hanya saja ada beberapa tambahan segment. Yakni, segment dimana Mak Bongky akan meramal audience yang sudah menelfon di acara BBM, dan juga ada segment baru yang diberi nama Berita Chinsu (Berita Cina Suroboyo). Berita ini tetap dibawa dengan gaya parodi, hanya saja cara penyampaiannya menggunakan bahasa Cina Suroboyo.


(1)

4 yang diparodikan ditambah dengan adanya segmen interaktif dengan audience dirumah melalui talk show ataupun melalui tebak-tebakan lucu.

B-CAK sendiri merupakan sebuah program acara televisi yang ada di JTV, yang tayang setiap senin sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Durasi 60 menit dengan format live (langsung). B-CAK menyajikan empat segmen dalam setiap episodenya, dan di setiap segmen masing-masing memiliki satu buah Video Tape (VT), yaitu RANCU (lapoRAN luCU) ; BLINGSATAN (B-cak keliLING SAmbil lipuTAN) ; SEMBAKO (SEMBArang toKOh) dan SEKOLAH (SEputar KOmedi dan istiLAH). Dari awal munculnya program acara B-CAK, B-CAK sudah mengalami beberapa perubahan studio. Awalnya dengan menggunakan konsep indoor dengan studio news seperti studio berita pada stasiun televisi lain, berubah lagi dengan konsep yang lebih ringan dan dikemas seperti talkshow dan ada audience yang siap untuk menyemarakkan acara B-CAK. Konsep indoor berubah menjadi konsep outdoor, tetapi masih dalam kemasan seperti talkshow, dan untuk proses pengambilan gambar dilakukan di depan gedung JTV. Walaupun B-CAK merupakan salah satu program acara yang dapat berumur panjang, pada tahun terakhir rating B-CAK mengalami penurunan. Program acara B-CAK hanya bisa bertahan kurang lebih empat sampai lima tahun.

Menurut Panjaitan (2006,p.31) jika hasilnya dari rating turun, seperti manajemen, divisi program, divisi Research and Development (R & D), para produser, dan para penanggung jawab program acara akan bertemu untuk mengevaluasi angka-angka rating yang telah mereka terima. Dalam hal tersebut, biasanya ada sejumlah hal yang menjadi pokok bahasan, yakni content program


(2)

5 acara, waktu tayang, serta rating dan share dari stasiun-stasiun televisi kompetitor. Tiga agenda rapat tersebut menjadi pegangan umum untuk melakukan evaluasi mengenai topik acara, presenter, segmen acara, kualitas tayangan (sound and look), atau ketepatan antara waktu tayang dengan agenda masyarakat yang dibayangkan.

Setelah melakukan diskusi, produser, eksekutif produser program acara B-CAK dan divisi produksi JTV mengeluarkan program acara B-B-CAK yang terbaru dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) yang tayang setiap hari rabu sampai jumat pukul 20.00-21.00 WIB. Mak Bongky dulunya adalah salah satu program acara JTV, sekaligus menjadi icon dari JTV. Program acara Mak Bongky hanya dapat bertahan 3 tahun. Banyak masyarakat Surabaya yang masih rindu dengan program acara Mak Bongky. Program acara Mak Bongky adalah sebuah program acara variety show yang menyajikan ramalan tetapi dikemas dengan gaya komedi. Tim B-CAK akhirnya menggabungkan dua program acara yang berbeda (program acara B-CAK dan Mak Bongky), dan terbentuklah dengan nama BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky), yang pada saat awal kemunculannya bersamaan dengan tren Blackberry Massenger (bbm). Walaupun BBM baru berjalan selama kurang lebih satu tahun, rating program acara BBM cukup tinggi, dan stabil berkisar antara 0,2 atau 0,3.

Dengan adanya kemunculan program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) menunjukkan bahwa strategi kreatif untuk membuat sebuah program acara yang berbeda dengan stasiun televisi lain sangat diperlukan ditengah-tengah persaingan media yang sangat kuat. Disini terlihat bahwa strategi kreatif program


(3)

6 acara sangat penting dalam suatu stasiun televisi lokal tersebut agar tetap eksis di industri pertelevisian. Strategi kreatif dilakukan untuk meningkatkan rating dari program acara tersebut. Walaupun rating-nya sudah tinggi, bukan berarti proses kreatif harus berhenti. Strategi kreatif akan tetap berjalan, agar audience tidak merasa bosan saat menonton acara tersebut.

Rating merupakan alasan utama ditayangkannya sebuah program acara. Meski sebuah acara dikatakan jelek, tidak mendidik, namun bagaimanapun itu merupakan bentuk keinginan masyarakat sendiri. Menurut Viktor Menayang, seluruh praktisi televisi memang hanya mengejar rating. Sebenarnya disamping rating, ada dua tolak ukur lain dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image stasiun televisi yang bersangkutan dan animo pemasang iklan. Akan tetapi, secara faktual, rating-lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak televisi. Walaupun rating televisi bukan satu-satunya patokan yang dijadikan oleh pengelola stasiun televisi dalam mengambil keputusan, tetapi realitasnya tetap saja rating menjadi sesuatu yang dianggap sangat penting. Banyak stasiun televisi yang masih berpatokan dengan rating untuk menunjukkan keeksistensiannya. Sehingga program acara tersebut tetap eksis dan diminati oleh banyak masyarakat.

Untuk menghadapi persaingan media televisi yang semakin sengit, akhirnya menuntut setiap produser program acara untuk lebih bisa menciptakan konsep program acara yang berbeda dan lebih kreatif dibandingkan dengan program acara televisi lain. Jika program acaranya berbeda dengan program acara televisi lain, maka akan menarik audience, sehingga akan mempengaruhi rating


(4)

7 dari program acara tersebut. Terkait dengan hal itu, maka tim BBM harus memiliki langkah-langkah strategi kreatif program acara, supaya audience tetap tertarik untuk menonton program acara BBM, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi rating dari program acara BBM.

1.2 Rumusan Masalah.

Bagaimana strategi kreatif program acara yang dijalankan oleh tim BBM?

1.3 Tujuan Penelitian.

Mendeskripsikan strategi kreatif program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) pada stasiun JTV.

1.4 Manfaat Penelitian.

1.4.1 Manfaat Praktis : penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk JTV agar selalu tampil baru dan mempertahankan ciri khas dari JTV itu sendiri, yaitu menampilkan berbagai program acara dengan bahasa lokal Suroboyoan.

1.4.2 Manfaat Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Jurusan Ilmu Komunikasi khususnya pada konsentrasi broadcast, serta sebagai masukan bagi teman-teman mahasiswa yang akan mengadakan penelitian terhadap permasalahan dimasa yang akan datang.


(5)

8 1.5 Batasan Penelitian.

Penentuan batasan penelitian adalah hal yang penting sebelum melakukan penelitian untuk memudahkan peneliti saat pengumpulan data. Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah strategi kreatif program acara yang dilakukan oleh BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky). Penelitian ini akan dilaksanakan di JTV kurang lebih selama satu bulan.

1.6 Konsep-Konsep Yang Digunakan. 1.6.1 Strategi kreatif.

Strategi kreatif mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang melihatnya. Bagi stasiun televisi, strategi kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu program. Menurut Kasali (1992 : 81) strategi merupakan suatu proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang dan juga bagaimana menyusun suatu cara atau upaya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang akan disampaikan pada audience, yang merupakan pengembangan dari proposisi brief menjadi program. Strategi kreatif digunakan untuk memutuskan apa yang akan dikomunikasikan atau merupakan sinkronisasi dari kreatif program dengan keinginan masyarakat.


(6)

9 1.6.2 Program acara BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky).

BBM (B-CAK Bareng Mak Bongky) adalah salah satu program unggulan yang dimiliki oleh stasiun Jawa Pos Media Televisi (JTV). JTV adalah salah satu stasiun televisi lokal yang berada di Surabaya. BBM di JTV merupakan sebuah program acara variety show yang menyajikan berita ataupun reportase dengan gaya kocak, komedi, dan ramalan. BBM merupakan sebuah program acara baru, yang dulu lebih dikenal dengan nama program acara B-CAK (Berita Kocak). Dalam hal konsep, B-CAK dan BBM tidak ada perbedaan. Hanya saja BBM merupakan versi baru dari B-CAK. Di dalam program acara B-CAK ada beberapa segment seperti reportase yang dikemas dalam bentuk komedi. Segment ini masih diaplikasikan dalam program acara BBM, hanya saja ada beberapa tambahan segment. Yakni, segment dimana Mak Bongky akan meramal audience yang sudah menelfon di acara BBM, dan juga ada segment baru yang diberi nama Berita Chinsu (Berita Cina Suroboyo). Berita ini tetap dibawa dengan gaya parodi, hanya saja cara penyampaiannya menggunakan bahasa Cina Suroboyo.