173 peluang potensi pengembangan biodiesel cukup besar
Peluang Potensi Pengembangan Biodiesel Cukup Besar
Oleh
Rabu, 06 September 2006 17:21 - Update Terakhir Rabu, 06 September 2006 17:23
Peluang untuk mengembangkan potensi pengembangan biodiesel di Indonesia cukup besar,
mengingat saat ini penggunaan minyak solar mencapai sekitar 40 % penggunaan BBM untuk
transportasi. Sedang penggunaan solar pada industri dan PLTD adalah sebesar 74% dari total
penggunaan BBM pada kedua sektor tersebut.
Permintaan solar, khususnya sector transportasi terus meningkat. Selain itu ada
kecenderungan harganya semakin kompetitif. Sehingga jika dikembangkan secara terpadu
dapat memacu perekonomian masyarakat, ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat
memberikan sambutan pada acara Simposium Biodiesel Nasional, Selasa (5/9) di Jakarta.
Untuk itulah substitusi biodiesel untuk solar memiliki peluang yang cukup besar.
Bukan hanya karena peluanganya untuk menggantikan solar, peluang besar biodiesel juga
disebabkan kondisi alam Indonesia. Indonesia memiliki beranekaragam tanaman yang dapat
dijadikan sumber bahan baker biodiesel seperti kelapa sawit dan jarak pagar, papar Menteri
ESDM Purnomo Yusgiantoro. Dilain pihak juga terdapat lahan kritis cukup luas untuk
dikembangkan sebagai kebun energi.
Biodiesel, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, juga memiliki kualitas mirip dengan
petroleum-based biodiesel yang dapat digunakan pada kendaraan bermesin diesel tanpa perlu
modifikasi, bahkan tidak mengurangi performa mesin. Selain itu teknologinya sudah cukup
matang dan bisa ditangani langsung oleh SDM kita, papar Menteri ESDM Purnomo
Yusgiantoro.
Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan
pengembangan biofuel, termasuk di dalamnya biodiesel, merupakan upaya untuk mengurangi
ketergantungan terhadap energi fosil. Jawaban permasalahan energi sekarang ini ada pada
biofuel. Kredonya pro poor, pro job dan progrowth, papar Menteri ESDM Purnomo
Yusgiantoro.
Meski desain pengembangan biofuel tidak akan membebani keuangan negara, menurut
Menteri ESDM Purnomo, pemerintah akan menyediakan dana Rp 1 triliun pada tahun depan
yang bisa disalurkan sebagai kredit kepada UKM dan Koperasi yang mengembangan biofuel.
Selain itu disiapkan pula dana Rp 10 Triliun untuk pengembangan infrastruktur biofuel melalui
departemen terkait.(*)
1/1
Oleh
Rabu, 06 September 2006 17:21 - Update Terakhir Rabu, 06 September 2006 17:23
Peluang untuk mengembangkan potensi pengembangan biodiesel di Indonesia cukup besar,
mengingat saat ini penggunaan minyak solar mencapai sekitar 40 % penggunaan BBM untuk
transportasi. Sedang penggunaan solar pada industri dan PLTD adalah sebesar 74% dari total
penggunaan BBM pada kedua sektor tersebut.
Permintaan solar, khususnya sector transportasi terus meningkat. Selain itu ada
kecenderungan harganya semakin kompetitif. Sehingga jika dikembangkan secara terpadu
dapat memacu perekonomian masyarakat, ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat
memberikan sambutan pada acara Simposium Biodiesel Nasional, Selasa (5/9) di Jakarta.
Untuk itulah substitusi biodiesel untuk solar memiliki peluang yang cukup besar.
Bukan hanya karena peluanganya untuk menggantikan solar, peluang besar biodiesel juga
disebabkan kondisi alam Indonesia. Indonesia memiliki beranekaragam tanaman yang dapat
dijadikan sumber bahan baker biodiesel seperti kelapa sawit dan jarak pagar, papar Menteri
ESDM Purnomo Yusgiantoro. Dilain pihak juga terdapat lahan kritis cukup luas untuk
dikembangkan sebagai kebun energi.
Biodiesel, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, juga memiliki kualitas mirip dengan
petroleum-based biodiesel yang dapat digunakan pada kendaraan bermesin diesel tanpa perlu
modifikasi, bahkan tidak mengurangi performa mesin. Selain itu teknologinya sudah cukup
matang dan bisa ditangani langsung oleh SDM kita, papar Menteri ESDM Purnomo
Yusgiantoro.
Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan
pengembangan biofuel, termasuk di dalamnya biodiesel, merupakan upaya untuk mengurangi
ketergantungan terhadap energi fosil. Jawaban permasalahan energi sekarang ini ada pada
biofuel. Kredonya pro poor, pro job dan progrowth, papar Menteri ESDM Purnomo
Yusgiantoro.
Meski desain pengembangan biofuel tidak akan membebani keuangan negara, menurut
Menteri ESDM Purnomo, pemerintah akan menyediakan dana Rp 1 triliun pada tahun depan
yang bisa disalurkan sebagai kredit kepada UKM dan Koperasi yang mengembangan biofuel.
Selain itu disiapkan pula dana Rp 10 Triliun untuk pengembangan infrastruktur biofuel melalui
departemen terkait.(*)
1/1