T1 462008053 BAB III

31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Tipe Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian

ini

adalah

studi

deskriptif

yang

bertujuan


memberikan gambaran proses pelaksanaan discharge
planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada
pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga. Penelitian
deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu
masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat mengungkapkan fakta dan memberikan
gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari
objek yang diteliti.
3.2

Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah pelaksanaan
discharge planning oleh perawat pada pasien diabetes
mellitus. Discharge planning adalah suatu mekanisme untuk
memberikan asuhan keperawatan secara terus-menerus,
memberikan

informasi


berkelanjutan

setelah

tentang
pasien

kebutuhan
pulang,

kesehatan

melaksanakan

evaluasi dan mengarahkan untuk perawatan diri sendiri
(Swanburg, 2000). Perawat adalah seseorang yang telah

31

32

menyelesaikan

program

pendidikan

keperawatan,

berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan
pelayanan dan bertanggung jawab dalam peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap
pasien (Praptiningsih, 2006). Diabetes mellitus adalah
sindrom yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai oleh
adanya hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein (Waspadji,
2007).
3.3

Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini ialah perawat

yang

berkerja di RSUD Kota Salatiga. Terdapat 4 bangsal rawat
inap penyakit dalam dewasa di RSUD Salatiga, yakni ruang
Mawar,

Cempaka,

Melati,

serta

Paviliun.

Jumlah

keseluruhan perawat di keempat bangsal itu ialah 63
perawat. Diambil 8 perawat dengan 2 perawat dari masingmasing ruangan dengan tujuan purposive sampling.

Adapun kriteria partisipan sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi:
1)

Bersedia menjadi responden

2)

Pendidikan minimal SI keperawatan

3)

Bekerja minimal 2 tahun

33
4)

Bertugas di ruang rawat inap

b. Kriteria Eksklusi:

1) Perawat magang
2) Mahasiswa perawat
3.4

Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh hasil yang diinginkan dalam
penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Metode Kajian Kepustakaan. Kajian kepustakan yang
digunakan adalah analisis terhadap berbagai sumber
informasi termasuk bahan cetak/bacaan seperti buku,
artikel,

dan

jurnal

ilmiah

yang


terkait

dengan

permasalahan penelitian.
b. Studi Dokumen. Studi dokumen yang digunakan dalam
hal ini adalah data rekam medik pasien di RSUD Kota
Salatiga.
c. Metode

wawancara mendalam (indepth interview).

Wawancara mendalam dimaksudkan untuk menggali
data dan persepsi lebih mendalam dari partisipan
terhadap

permasalahan

mendalam


dilakukan

merupakan

perawat

yang

kepada
yang

diteliti.
8

Wawancara

partisipan

bertugas


di

yang

bangsal

keperawatan RSUD Kota Salatiga. Wawancara juga

34
dilakukan kepada Kepala Bagian Keperawatan RSUD
Kota Salatiga dan Pasien diabetes mellitus yang rawat
inap di RSUD Salatiga.
3.5

Analisis Data
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis isi
(content analisys). Langkah dalam melakukan content
analisys menurut Darma Kusuma (2011) adalah:
1. Membuat transkip data

Data yang terekam dalam tape recorder, catatan
lapangan

(field

note),

atau

dokumentasi

lainnya

kemudian ditranskip menjadi sebuah teks narasi berisi
pernyataan partisipan atau catatan hasil observasi.
2. Menentukan meaning unit
Meaning unit yaitu kata, kalimat atau paragraf yang
saling berhubungan melalui isinya dan membantu satu
makna. Tidak seluruh pernyataan partisipan yang telah
dibuat dalam transkip mengandung makna sesuai

dengan

tujuan

penelitian,

sehingga

harus

dipilih

beberapa kata, kalimat atau paragraf yang mengandung
makna dari keseluruhan transkip. Data yang tidak
relevan dapat dihilangkan tanpa mengurangi makna dari
data secara keseluruhan.

35
3. Meringkas dan mengorganisir data
Pada tahap ini data yang mengandung makna (meaning
unit) diatur dan dikelompokkan sesuai dengan topik.
Peneliti biasanya menemukan jawaban partisipan yang
meloncat dari satu topik ke topik lainnya tanpa
berurutan. Mengelompokkan dan mengurutkan meaning
unit sesuai dengan topik akan mempermudah peneliti
dalam menganalisis data.
4. Melakukan abstraksi data
Abstraksi

data

yaitu

mengelompokkan

data

yang

memiliki makna yang sama kemudian membuat label
terhadap data tersebut. Peneliti membuat label terhadap
suatu unit data, mengelompokkan beberapa label yang
serupa menjadi suatu kategori tertentu serta membuat
suatu

tema

dari

beberapa

kategori

yang

saling

berhubungan. Abstraksi data dibagi dalam 3 tahap,
yaitu:
a. Koding
Koding adalah membuat label dari data yang
memiliki makna tertentu yang disebut juga sebagai
substansive coding. Setiap meaning unit diberi label
dengan kode berupa kata atau frase yang dibuat

36
oleh

peneliti

atau

berdasarkan

apa

yang

disampaikan oleh partisipan.
b. Membuat kategori
Setelah membuat label data (koding), peneliti
kemudian membuat kategori dari beberapa label.
Beberapa kode atau label yang sama dikelompokkan
menjadi suatu kategori, sedangkan beberapa kode
lainnya membentuk kategori yang lain pula.
c. Menyusun tema
Satu tema disusun dari beberapa kategori-kategori
dalam kelompok yang sama. Penyusunan tema dari
beberapa kategori merupakan tahap akhir dari
kegiatan abstraksi data.
5. Mengidentifikasi variabel dan hubungan antar variabel
secara kualitatif.
Tema yang telah teridentifikasi dari kumpulan data
dirumuskan dan dikelompokkan menjadi suatu variabel.
Variabel-variabel yang teridentifikasi dari kumpulan tema
kemudian dilihat kecenderungan hubungannya secara
kualitatif.
6. Menarik kesimpulan
Pada tahap ini peneliti memahami kembali seluruh isi
data dan mengidentifikasi benang merah dari kumpulan

37
kategori, tema, hubungan antar tema dan variabel.
Pemahaman

tentang

benang

merah

ini

akan

menghasilkan suatu wawasan baru tentang fenomena
yang diteliti.

38

Skema 3.1 Alur Analisis Data
TRANSKIP DATA
MEANING UNIT (KATA KUNCI)
ORGANISIR DATA

KODE

KODE

KODE

KATEGORI

KODE

KODE

KATEGORI

KODE

KODE

KATEGORI

SUB TEMA

KODE

KATEGORI
SUB TEMA

TEMA

KESIMPULAN

38

39
3.6 Uji Keabsahan Data
Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan
teknik triangulasi sumber. Menurut Moleong (2009), triangulasi
adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam hal ini
peneliti

melakukan

wawancara

kepada

Kepala

Bagian

Keperawatan dan pasien diabetes mellitus yang dirawat di
RSUD Kota Salatiga.
3.7 Etika Penelitian
Secara

umum

prinsip

utama

dalam

etik

penelitian

keperawatan (Milton, 1999; Loisella, Profetto-McGgrath, Polit &
Beck, 2004 dalam Darma Kusuma, 2011):
a.

Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for
human dignity)
Penelitian dilaksanakan dengan menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi
dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau
menolak penelitian (autonomy). Peneliti juga melakukan
bebrapa hal yang berhubungan dengan informed consent
yaitu persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek
penelitian setelah mendapatkan penjelasan yang lengkap

40
dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan pelaksanaan
penelitian.
b.

Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for
privacy and confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi
dan hak untuk mendapatkan kerahasiaan informasi.
Peneliti meniadakan identitas subjek, kemudian diganti
dengan kode tertentu.

c.

Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice
inclusive-ness)
Prinsip keterbukaan mengandung makna bahwa
penelitian dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati
dan dilakukan secara professional. Prinsip keadilan
mengandung

makna

bahwa

penelitian

memberikan

keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan subjek.