moda 2016 edisi 4 draft6

(1)

(2)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

2

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menyuarakan pentingnya keamanan penerbangan, baik kepada masyarakat, maskapai penerbangan, maupun

stakeholder lainnya. Sebagai bagian dari Kemenhub, para pegawai di dalam pun sangat perlu untuk memahami dan turut serta mengampanyekan isu keamanan penerbangan.

Untuk itu, dalam newsletter MODA kali

ini, redaksi mengetengahkan poin mengapa keamanan penerbangan penting serta apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Pada rubrik proil, redaksi juga menyajikan kunjungan ke Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Ngurah Rai Bali serta apa yang dilakukan Otban Ngurah Rai guna mendukung program keamanan bandara.

Pada rubrik Opini Redaksi kita dapat membaca hal-hal sederhana yang dapat kita lakukan sebagai pegawai untuk menjadi duta Kemenhub dalam hal mengampanyekan isu keamanan penerbangan. kali ini juga mengangkat proil

profesi Air Trafic Control (ATC) yang turut

mendukung tercapainya penerbangan yang aman dan selamat.

Tengok pula rubrik P3K yang mengangkat tentang kesehatan penerbangan serta Udeka yang mengajak anda untuk turut serta dalam lomba penelitian transportasi nasional yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub.

Semoga MODA kali ini dapat

menginspirasi para pembaca untuk terus menjadi agen kampanye keselamatan bertransportasi.

Selamat membaca.

11

12

BERANDA

Pahami, Peduli, Kampanyekan, Laksanakan

Keamanan Penerbangan Merupakan Tanggung Jawab Bersama

Pendapat Mereka Tentang Keamanan Penerbangan

4-5

8-9

SEREMONIA

3

6

UDEKA

Lomba Penelitian Transportasi Tingkat Nasional 2016

WARTA KARSA

Kewaspadaan Tidak Boleh Mengendur

SAMBUNG RASA

Saatnya Lakukan Hal Sederhana untuk Keselamatan Bersama

7

10

PROFIL

Keamanan Bandara Menyangkut Keamanan Masyarakat

14

P3K

Menjaga Kesehatan Telinga Kita

15

16

TRANSIT

Menengok Jasa ATC (Air Trafic Controller)

LENSAWAN

Penanggung Jawab J. A. Barata Redaktur Eksekutif Israfulhayat Redaktur Pelaksana Tinitah Sri Amrantasi Editor

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana. Penulis

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, Yosephin P, M. Mifdhal, dan Revi Yohana. Fotografer

Herdin, Hari S, Hariyadi D. P. H, Deni Hendra, dan Daniel P Sekretariat Redaksi

Iis S.Isak, Franky H. S, Gatut A. S, Romauli F, dan Revi Yohana Email

[email protected] [email protected] Alamat Redaksi

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7

Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta Telp/Fax : 021-350 4631

SALAM

REDAKSI


(3)

PAHAMI, PEDULI,

KAMPANYEKAN,

LAKSANAKAN

S

ejak awal April lalu,

Kementerian Perhubungan kembali menerapkan peraturan pemasangan dua Handling Baggage Sistem (HBS) di bandara.

Pemeriksaan bagasi penumpang di seluruh bandar udara yang dikelola oleh BUMN maupun oleh Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) akan dilakukan dua kali oleh alat

Handling Baggage System (HBS). Sebelumnya, rata-rata bandar udara menggunakan satu HBS yang posisinya sebelum masuk ruang tunggu, kini sudah kembali menggunakan dua HBS, yaitu

sebelum check in dan sebelum

masuk ruang tunggu. Penetapan kembali aturan ini dilakukan dalam rangka penggandaan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Dengan semakin maraknya aski terorisme dan kriminalitas yang terjadi di fasilitas publik, segala upaya positif terus dilakukan Kementerian Perhubungan, dalam hal ini khususnya oleh Direktorat Jendaral Perhubungan. Kejadian aksi bom bunuh diri yang terjadi di Bandar Udara Brussel, Belgia serta adanya aksi bom di kawasan Sarinah, Jakarta membuat semua pihak harus terus sadar dan waspada.

dari diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Jika Kementerian perhubungan telah menjalankan perannya sebagai sebuah instansi, maka pegawai Kemenhub pun sebaiknya turut juga mengambil bagian sebagai duta kampanye positif keselamatan dan keamanan penerbangan.

Caranya adalah dengan peduli, pahami, kampanyekan, laksanakan lalu dorong orang lain ikut melaksanakannya. Pertama tentu mengawalinya dengan lebih peduli pada isu-isu keamanan penerbangan. Berikutnya kita sebaiknya juga memahami berbagai aturan dan himbauan terkait keamanan penerbangan sehingga kita pun memiliki dasar kuat dalam melaksanakannya. Jangan jemu-jemu untuk mencari dan menggali informasi terkait keamanan dan keselamatan bertransportasi.

Selanjutnya, setelah memeiliki pemahaman yang baik, kita bisa turut mengampanyekan isu ini baik kepada rekan, sahabat maupun keluarga. Setelah itu, kita sendiri menjadi contoh atau duta terlaksananya keamanan penerbangan. Mari menjadi duta yang turut mengampanyekan keamanan penerbangan. (rev) Peningkatan keamanan

dan keselamatan penerbangan tidak hanya di tingkat operator bandara, tetapi juga dari internal Kementerian Perhubungan hingga ke masyarakat. Kementerian Perhubungan tak jemu-jemu mensosialisasikan berbagai peraturan maupun himbauan terkait keamanan penerbangan melalui berbagai media. Misalnya, peraturan untuk tidak bercanda atau berbohong tentang bom di bandara maupun di pesawat yang tertuang dalam UU No 1 Tahun 2009 tentang penerbangan. Begitu juga himbauan agar penumpang tidak menerima titipan bagasi apapun dari orang yang tidak dikenal. Peraturan tersebut terus disosialisaikan Kemenhub, baik melalui media sosial seperti twitter @kemenhub151, melalui website hingga ditempatkan di bandara-bandara.

Peran untuk menegakkan serta mensosialisasikan isu keamanan dan keselamatan perhubungan sebetulnya juga bisa dilakukan oleh kita semua, sebagai pegawai Kementerian Perhubungan, mulai


(4)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

4

K

eamanan penerbangan kembali menjadi isu yang marak dibicarakan pasca terjadinya pengeboman yang dilakukan di bandara Brussel, Belgia, akhir Maret lalu. Meski posisi Indonesia tidak berdekatan dengan Belgia, namun status bandara di Indonesia tetaplah status ‘kuning’ alias waspada akan ancaman dari luar. Terlebih lagi, ibukota Jakarta baru saja mengalami pengeboman di kawasan Sarinah pada Januari lalu.

Keamanan penerbangan, baik itu di bandara udara maupun di pesawat memang sangat penting untuk diterapkan. Menurut Direktur Keamanan Penerbangan, M. Nasir Usman, ada beberapa alasan utama mengapa keamanan penerbangan itu sangat penting.

Pertama, bandar udara serta pesawat yang diterbangkan merupakan objek vital nasional yang memiliki nilai strategis,

karena segala aspek kegiatan dan permasalahannya baik yang positif maupun negatif akan membawa implikasi yang luas terhadap kredibilitas masyarakat, bangsa dan kondisi suatu negara. Jika dilihat dari aspek sosial ekonomi, bandar udara merupakan sarana vital bagi kelancaran lalu lintas manusia dan barang, sehingga jika mengganggu akan berdampak langsung pada stabilitas perekonomian negara. Bandar udara juga menjadi tempat kegiatan publik dan berbagai kepentingan Negara.

Kedua, dikarenakan dari hari ke hari terus terjadi peningkatan ancaman keamanan nasional. Hal ini juga terkait dengan berkembangnya teknologi

penerbangan serta berkembangnya teknologi para pelaku kejahatan serta teroris. Oleh karena itu, menurut Nasir, Dirjen Perhubungan Udara harus terus meningkatkan kemampuannya dalam menjaga keamanan penerbangan.

Poin ketiga adalah karena bandara dan aktivitas penerbangan termasuk sensitif terhadap

gangguan. Oleh karena itu, setiap detail yang mungkin mengganggu perlu ditertibkan dan berjalan sesuai dengan standar operasional guna terlaksananya keamanan penerbangan.

Satu lagi yang menjadi alasan pentingnya keamanan penerbangan adalah terkait budaya keamanan yang terjadi di masyarakat Indonesia. Hingga kini, belum sepenuhnya masyarakat yang memahami serta melaksanakan hal-hal yang menunjang keamanan dan keselamatan penerbangan. Belum sepenuhnya masyarakat peduli dan konsisten dalam melakukannya. Maka, dari pihak pemerintah pun tidak boleh jemu-jemu dalam mengingatkan masyarakat.

Salah satu contoh yang saat ini tengah ditindak tegas oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) adalah pihak-pihak yang bercanda mengenai bom di kawasan bandara. Sudah beberapa kali terjadi, penumpang yang bercanda kepada petugas ataupun melalui media sosial dan menyebarkan pesan singkat (SMS) yang membuat isu akan adanya bom di bandar udara maupun pesawat. Padahal, isu sensitif seperti adanya bom wajib untuk diusut hingga tuntas karena terkait dengan keamanan dan keselamatan penerbangan. Jika masih ada yang bercanda ataupun iseng mengenai hal tersebut, tentu akan semakin memberatkan tugas para petugas dalam menindaklanjuti informasi seperti itu.

“Dirkampen sendiri selalu mengikuti perkembangan tentang

berbagai ancaman yang dapat muncul dari bermacam arah

atau sumber. Dengan perkembangan teknologi dan terrorisme,

perhubungan udara terus fokus dengan keamanan penerbangan

dan bandara. Hal tersebut juga merupakan hal yang

sedang terus digalakkan oleh Menteri,” ujar Nasir saat

diwawancarai redaksi Moda di ruang kerjanya.

KEAMANAN PENERBANGAN

Merupakan Tanggung Jawab

Bersama

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

4

fo

to d

o

c

. i

st

im

e

w


(5)

contohnya karbon dioksida, ire

extinguisher, dan aerosol.

Ketiga, cairan yang mudah terbakar seperti alkohol dan cat.

Keempat, Bahan padat yang mudah terbakar seperti korekk api, phosp, kalsium karbid. Kelima adalah zat yang beroksidasi dan zat organik terpencar, contohnya kalsium klorat.

Keenam adalah bahan atau zat racun dan infections substances

atau zat menular termasuk zat yang menyebabkan kematian apabila dihirup atau ditelan atau disentuh dengan kulit bisa luka atau membahayakan kesehatan, contohnya Pestisida. Ketujuh adalah bahan radioaktif, yakni bahan yang mengeluarkan sinar radiasi yang berbahaya bagi manusia, binatang dan barang.

Menurut Nasir, masih banyak pihak yang memandang sepele masalah pemeriksaan ada atau tidaknya barang berbahaya ini. Dari petuga bandara, ada beberapa temuan pelanggaran yang ditemukan di lapangan oleh petugas. Diantaranya, ID Pass tidak diperiksa detail atau pihak yang menggunakan ID Pass enggan untuk diperiksa. ID Pass biasanya dimiliki oleh pihak yang bekerja di maskapai penerbangan ataupun di bandara.

“Pemeriksaan harus dilakukan kepada siapapun. Baik itu

penumpang, pilot, pegawai, pramugari, pejabat, semua tanpa terkecuali. Jangan mentang-mentang pakai pangkat atau pass bandara atau otban, kemudian masuk tenang saja atau tidak diperiksa. Karena bisa saja

identitasnya palsu,” ujar Nasir. Maka, perlu sekali petugas yang tegas dan teliti dalam menjalankan tugas pemeriksaan ini.

Kelalaian lain dari pihak petugas yang kerap ditemukan di lapangan adalah supervisor yang tidak ada di tempat, security check label yang masih kurang teliti, barang tertinggal yang lambat diinfokan, serta kelengkapan petugas yang tidak berseragam sehingga membingungkan penumpang.

Nasir menambahkan satu lagi pesan kepada semua penumpang. Ia mengingatkan agar seluruh penumpang, bisa dimulai dari diri sendiri, agar jangan terburu-buru dalam melakukan check in atau telat datang ketika hendak check in. Hal tersebut dapat menyebabkan antrian menjadi panjang dan ketidaknyamanan. Padahal, para calon penumpang harus mengikuti prosedur pengecekkan yang dilakukan oleh petugas, seperti membuka ikat pinggang, sepatu dan lain sebagainya jika dibutuhkan.

Jika dilakukan terburu-buru, dikhawatirkan dapat mengurangi tingkat keamanan itu sendiri dan meningkatkan ketidaknyamanan baik pada petugas maupun

penumpang sendiri. Dengan datang tidak tergesa-gesa saat hendak melakukan penerbangan, sangat membantu program memperketat keamanan bandara dan

penerbangan.

Pasalnya, beberapa kali ditemukan penyelundupan barang-barang berbahaya yang disembunyikan di bagian-bagian tubuh yang tidak terduga. Misalnya, petugas pernah mendapatkan pisau di dalam kepala ikat pinggang yang tertutup logam, atau benda-benda lainnya. “Ayo kita semuanya peduli, sebab keamanan bandara merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Nasir. (rev)

F o to b y B K IP /.. .. .. .. .. ...

M. Nasir Usman

Direktur Keamanan Penerbangan

Maka, Kemenhub terus

mengampanyekan pasal 437 UU No 1 Tahun 2009 tentang sanksi yang akan dikenakan pada orang yang menyampaikan informasi palsu yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.

TEGAS DAN TIDAK PANDANG BULU

Tidak hanya dari masyarakat, Nasir juga menghimbau agar seluruh pihak, termasuk maskapai penerbangan, petugas bandara, hingga pihak internal pemerintahan kooperatif demi terlaksananya keamanan dan keselamatan penerbangan. “Kita ada namanya

Airport Security Program dan

Aircraft Security Program.

Berbagai standar operasional dan persyaratan penerbangan serta berbagai hal berkenaan keamanan penerbangan terdapat di dalam ASP tersebut. Misalnya, melakukan pemeriksaan mengenai ada atau tidaknya barang berbahaya.” ujar Nasir.

Ada delapan kelompok benda yang termasuk dalam barang-barang berbahaya. Kedelapan kelompok itu adalah pertama, bahan peledak yakni bahan atau zat yang dapat meledak apabila terkena api atau panas, termasuk petasan, kembang api dan peluru (Peluru dapat dibawa penumpang dengan ukuran 9 mm/0,45” maksimum 12 pes/org sebagai cargo). Kedua, bahan gas yakni bahan gas yang dapat mengeluarkan asap dan dapat menyala oleh bunga api atau api,

foto doc. istimewa

fo to d o c . i st im e w a


(6)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

6

1. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 32 TAHUN 2016

Penyelenggaraaan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek

Tanggal Disahkan : 28 Maret 2016 Tanggal Berlaku : 1 September 2016

Status : Mencabut KM 35 Tahun 2003

Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum

2. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 40 TAHUN 2016

Perubahan Ketujuh Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara

Tanggal Disahkan : 8 April 2016 Tanggal Berlaku : 12 April 2016

Status : Merubah KM 25 Tahun 2008

Penyelenggaraan Angkutan Udara

3. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 42 TAHUN 2016

Tata Cara Penyesuaian Ijazah Di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Tanggal Disahkan : 11 April 2016 Tanggal Berlaku : 14 April 2016

PERATURAN DAN INSTRUKSI MENTERI TERBARU

Terkadang ada kesulitan dari kami ketika harus

menegakkan aturan terkait keamanan bandara. Misalnya, saat harus menegur pejabat tinggi yang pangkat serta usianya jauh lebih tinggi dari kami. Apalagi yang punya kewenangan. Meski begitu, kami tetap terus berusaha melakukan penegakkan aturan terkait keamanan bandara.

Untuk sosialisass ke masyarakat, dari UPBU Blimbingsari selalu melakukan sosialisasi. Misalnya, edukasi kepada para siswa yang kunjungan ke UPBU Blimbingsari. Tahun lalu, kami mencatat ada 86 kunjungan dari sekolah yang berbeda ke tempat kami. Setiap kali ada kunjungan, selalu kami bekali dan sisipkan dengan pesan-pesan kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan. Kegiatan kunjungan ini sudah dilakukan sejak tahun 2010. Kami berharap mereka bisa menjadi “agen” yang membantu kami dalam menyebarkan kepedulian terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan.

Sosialisasi tentang keamanan penerbangan sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan penerbangan. Semua pihak berperan dalam menciptakan keamanan penerbangan, mulai dari pemerintah, operator, hingga masyarakat sebagai pengguna jasa layanan penerbangan. Dengan sosialisasi, masyarakat jadi tahu dan sadar apa saja yang boleh atau perlu untuk dilakukan dan larangan yang dapat mengancam keamanan penerbangan. Sebetulnya, menurut saya sejauh ini sosialisasi yang dilakukan sudah baik, tapi terkadang kesadaran

masyarakat juga masih kurang. Seringkali tunggu ditegur dulu baru dijalani peraturannya.

Cameibita

Pengelola Urusan Angkutan Udara Niaga Terjadwal Luar Negeri, Direktorat Angkutan Udara

Suwahyudi Eko Prasetyo

Unit Penyelenggara Bandar Udara Blimbingsari,

Jawa Timur

File dapat diunduh melalui website

http://www.dephub.go.id/ klik link regulasi atau website http://jdih.dephub.go.id.

Pendapat Mereka Tentang

KEAMANAN

PENERBANGAN

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016


(7)

K

ecelakaan atau tragedi yang terjadi pada aktivitas penerbangan harus diminimalisir sebisa mungkin. Jika masih bisa dicegah melalui peminimalisiran kelalaian manusia, maka akan lebih baik jika kecelakaan atau tragedi yang mungkin terjadi tersebut dicegah. Caranya adalah dengan meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan.

Baru-baru ini telah terjadi aksi bom bunuh diri di bandara Brussel yang menewaskan puluhan orang serta membuat banyak orang mengalami luka. Ini dapat menjadi alarm pula bagi Indonesia, khususnya Kementerian Perhubungan untuk lebih lagi waspada dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan. Apalagi, pada Januari lalu baru terjaid pemboman di kawasan Sarinah Thamrin.

Menteri Perhubungan

(Menhub) Ignasius Jonan kembali menegaskan agar semua jajaran Kementerian Perhubungan dan BUMN transportasi melakukan peningkatan keamanan di semua fasilitas transportasi publik, tidak terkecuali bandar udara yang menjadi pusat aktivitas penerbangan. Sebab bandara dan pesawat, tegas Menhub, merupakan objek vital, sekaligus tempat berkumpul banyak orang.

“Oleh karenanya, harus dipastikan keamanan fasilitas transportasi publik dari ancaman apa pun, terutama ancaman teror yang selalu menyasar tempat-tempat konsentrasi massa,” ujar Ignasius Jonan beberapa waktu lalu.

Masih kata Menhub, semua pihak yang harus melakukan peningkatan kewaspadaan itu adalah semua unsur yang terlibat dalam pengamanan fasilitas transportasi publik, tanpa terkecuali. Mulai dari organ

pengamanan internal maupun oleh aparat kepolisian dan TNI yang diperbantukan.

“Kewaspadaan tidak boleh mengendur selama 24 jam penuh, baik dalam bentuk pengamanan terbuka ataupun tertutup,”

tandasnya. Selain instruksi tersebut, secara langsung juga Menhub memberikan instruksi kepada Direktur Keamanan Penerbangan (Dirkampen) bahwa Dirkampen harus tegas dan tanpa toleransi dalam menegakkan keamanan dan keselamatan penerbangan. Semua pihak memiliki peran dan tanggung jawab untuk turut serta mengampanyekan keamanan dan keselamatan penerbangan. Tidak hanya pihak yang bersentuhan langsung, seperti petugas bandara yang harus waspada, tetapi seluruh pegawai dan bagian dari Kementerian Perhubungan juga secara tidak langsung menjadi duta dan contoh yang akan dilihat serta diikuti masyarakat luas. Jika seluruh pihak tetap waspada dan peduli, maka resiko kecelakaan maupun tragedi akibat kelalaian dari pihak manusia dapat

diminimalisir. Mari, kita memulainya dari diri kita sendiri. (rev)

Semua pihak yang harus melakukan peningkatan

kewaspadaan itu adalah semua unsur yang terlibat

dalam pengamanan fasilitas transportasi publik,

tanpa terkecuali

TIDAK BOLEH MENGENDUR

KEWASPADAAN

Ignasius Jonan

Menteri Perhubungan

Foto by BKIP


(8)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

8

Kemenhub Serahkan IHAT IV

Tahun 2015 kepada BPK

W

ujudkan Tanggung Jawab Tata Kelola Keuangan Negara, Kemenhub menyerahkan Laporan

Ikhtisar Hasil Audit Triwulan (IHAT) IV Tahun 2015 kepada Anggota I BPK Agung Firman Sampurna di Kantor BPK RI Jakarta, Kamis (14/4).

Menhub Jonan mengatakan IHAT IV Tahun 2015 yang diserahkan kepada BPK berisi 136 Laporan Hasil Audit (LHA) dengan 789 temuan. “ Fokus Kemenhub selain kepatuhan terhadap perundang-undangan tetapi juga memprioritaskan apa yang dihasilkan. Dari temuan tersebut yang telah ditindaklanjuti sebanyak 99% per akhir tahun 2015,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

F

o

to b

y B

K

IP

/D

a

n

ie

l

Pelabuhan

Penyeberangan Parigi

(Toboli) Siap Melayani

Penyeberangan Perintis

K

Kementerian Perhubungan telah

menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Parigi (Toboli) di Sulawesi Tengah. Pelabuhan ini diresmikan Menteri

Perhubungan Ignasius Jonan pada Jumat (1/4) lalu di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Dengan beroperasinya pelabuhan penyeberangan Parigi (Toboli), layanan penyeberangan perintis antar provinsi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong. Kabupaten yang dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya serta mengandung potensi sumber daya perikanan dalam jumlah besar. Foto by BKIP/Daniel

F

o

to b

y B

K

IP

/D

a

n

ie

l

Foto by BKIP/Daniel

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016


(9)

Presiden RI Joko Widodo

meresmikan Pelabuhan

Wasior

P

residen RI Joko Widodo meresmikan pembangunan Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk

Wondama, Papua Barat, Selasa (5/4). Pelabuhan yang masuk dalam kategori pelabuhan pengumpul ini telah selesai dibangun Kementerian Perhubungan pada tahun 2015. Setelah dibangun, pelabuhan ini dapat menampung kapal berukuran 3.500 DWT, dengan

faceline dermaga -10mLWS. Wasior merupakan salah satu pelabuhan yang dilalui oleh jalur tol laut. “Dengan pelabuhan Wasior ini konektivitas barang dan orang di Papua Barat akan lebih mudah,” kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

F

o

to b

y B

K

IP

/D

a

n

ie

l

Pembangunan Pelabuhan

di Provinsi Maluku dan

Maluku Utara

K

ementerian Perhubungan telah

menyelesaikan pembangunan lima pelabuhan yang tersebar di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Keenam pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Tutu Kembong,

Pelabuhan Wonreli, Pelabuhan Pulau Teor, dan Pelabuhan Galela.

Salah satu yang diresmikan adalah Pelabuhan Tobelo, Maluku Utara pada Rabu (6/4) lalu. Pelabuhan Tobelo mulai dibangun tahun 2008 dan selesai pada tahun 2015. Pelabuhan Tobelo memiliki kapasitas dermaga yang baru sebesar 10.000 DWT dengan kedalaman kolam

di depan dermaga (Faceline) sebesar 10

mLWS. Pelabuhan Tobelo yang berada di Kabupaten Halmahera Utara adalah pelabuhan pengumpul yang berfungsi sebagai prasarana bongkar muat barang dan penumpang di kabupaten Halmahera Utara.

Foto by BKIP/Deni

F

o

to b

y B

K

IP

/D

e

n

i


(10)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

10

Saatnya Lakukan Hal Sederhana

untuk

Keselamatan Bersama

B

agi Indonesia, keberadaan

transportasi udara menjadi penting guna terciptanya konektivitas antarwilayah. Sehingga tidak mengherankan jika akhir-akhir ini antusiasme masyarakat dalam bepergian dengan menggunakan moda transportasi ini cenderung menunjukkan peningkatan. Terlebih sesuai RPJMN 2015-2019, pemerintah akan membangun bandara baru dan pengembangan bandara-bandara yang ada di beberapa lokasi. Pembangunan bandara baru dan peningkatan kapasitas tentunya guna mengantisipasi adanya

peningkatan perpindahan penduduk yang lebih besar dari sebelumnya.

Namun pertumbuhan pengguna moda transportasi ini rupanya membawa catatan tersendiri terkait kultur masyarakat selaku penumpang angkutan udara. Masih adanya penumpang pesawat terbang yang iseng berulah dengan melontarkan candaan membawa bom menjadi salah satu indikator bahwa masyarakat pengguna jasa penerbangan ini belum paham benar akan pentingnya keselamatan dan keamanan transportasi

udara. Padahal jika ditilik lebih dalam, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator transportasi di negeri ini juga tidak kurang dalam melakukan berbagai langkah sosialisasi guna terciptanya keselamatan dan keamanan khususnya dibidang penerbangan.

Tidak hanya sekedar himbauan untuk tidak bercanda soal bom, Kemenhub juga melakukan

sosialisasi bagi para pengguna jasa transportasi udara untuk tidak menerima titipan dari orang yang tidak dikenal. Bahkan jika bepergian menggunakan moda ini, jangan heran jika diminta oleh petugas keamanan di bandara untuk membuka jam tangan dan ikat pinggang.

Bukan sesuatu yang berlebihan mengingat keselamatan dan keamanan sangat berarti bagi penyelenggaraan transportasi ini. Bukan hanya untuk maskapai semata namun tentunya juga bagi masyarakat dalam hal ini pengguna jasanya. Peraturan dibuat demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang selama dalam penerbangan. Masyarakat pastinya akan merasa nyaman jika tidak ada masalah selama dalam penerbangan.

Berbagai langkah telah dilakukan untuk mensosialisasikan berbagai peraturan guna terciptanya keselamatan dan keamanan penerbangan. Mulai dari pemasangan banner,

pengumuman, hingga penyebaran informasi secara viral melalui media sosial. Namun sayangnya masih saja muncul di media masyarakat yang iseng dengan melemparkan candaan-candaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sudah saatnya semua menjadi duta untuk terciptanya keselamatan dan keamanan transportasi tanpa terkecuali.

Sebagai bagian dari regulator, seluruh karyawan Kemenhub tentunya dapat menjadi duta

akan pentingnya keselamatan dan keamanan transportasi. Bukan malah berperilaku kontraproduktif atas segala bentuk peraturan yang telah diberlakukan. Langkah kecil mungkin dapat berdampak besar bagi terciptanya transportasi yang selamat, aman dan nyaman. Upaya-upaya sederhana mungkin dapat dilakukan ketika melakukan perjalanan menggunakan

transportasi udara. Sebagai contoh dengan kooperatif ketika diperiksa ataupun melepas semua unsur yang mengandung logam saat melalui x-ray.

Secara tidak sadar, lokasi tersebut akan menjadi titik berkumpulnya penumpang yang hendak masuk ke bandara. Dengan memberikan contoh nyata melalui sikap kooperatif tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi

penumpang lainnya. Mengingat pemeriksaan akan menyita waktu, tentunya penting untuk melakukan check in cukup waktu sebelum keberangkatan penerbangan. Sikap kooperatif tentunya dapat membawa suasana positif bagi penumpang-penumpang lainnya. Demikian pula dengan psikologis petugas bandara yang tentunya akan lebih mengapresiasi penumpang yang lebih kooperatif ketika diperiksa. Dengan menjadi contoh bagi masyarakat atas penerapan berbagai peraturan yang dihasilkan tentunya akan lebih memaksimalkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan khususnya pada sektor keselamatan dan keamanan penerbangan. (Red/Gt)

Masih adanya penumpang pesawat terbang yang iseng berulah dengan melontarkan candaan membawa bom menjadi salah satu indikator bahwa masyarakat pengguna jasa penerbangan belum paham benar akan pentingnya

keselamatan dan keamanan transportasi udara.

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016


(11)

(12)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

12

Bidang Pengoperasian Bandar Udara dan pelayanan navigasi (P2BU) serta Bidang keamanan agkutan udara dan kelayakan udara. Dalam meningkatkan keamanan penerbangan, ada sejumlah hal yang telah dilakukan Otban Ngurah Rai.

Pertama adalah melakukan upaya peningkatan kualitas keamanan dari arah internal. Kepala Otban Ngurah Rai Yusfandri Gona mengatakan pihak Otban telah memberikan pendidikan tambahan kepada para pegawai, khususnya layer III untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya. Pendidikan yang diberikan tersebut berkaitan dengan leadership, motivasi, managerial skill, cara membuat laporan, dan sebagainya,

dengan mendatangkan langsung konsultan yang akan memberikan pendidikan tersebut.

I

su keamanan bandara

yang semakin diketatkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) ditindaklanjuti oleh sejumlah bandara di Indonesia. Salah satunya adalah di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, yang ditindaklanjuti oleh Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Ngurah Rai, Bali.

Bandar Udara Ngurah Rai, Bali telah ditetapkan Menteri Perhubungan (Menhub) sebagai bandar udara yang dapat dijadikan tolok ukur bagi bandara-bandara lainnya. Dengan begitu bandara Ngurah Rai Bali melalui, Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitasnya di ranah keamanan penerbangan.

Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali merupakan Otban kelas I yang terbagi menjadi dua bidang, yakni

Peningkatan kualitas juga dilakukan pihak Otban, dengan menumbuhkan keinginan belajar ataupun minat baca bagi para pegawai tentang berbagai hal, khususnya informasi megenai bandara, seperti Peraturan Menteri dan sebagainya. Dengan begitu akan lebih mudah bagi para pegawai untuk mempraktekannya setelah memiliki pemahaman yang cukup.

Otban Ngurah Rai juga kerap menggelar workshop yang diperuntukkan bagi manajemen bandara. Workshop tersebut dimaksudkan untuk menularkan tata cara pengelolaan bandara agar mampu berpredikat baik, khususnya perihal keamanan bandara. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Otban Ngurah Rai dalam

memperketat keamanan bandara di Indonesia.

F

o

to b

y B

K

IP

/D

e

n

i

Kantor Otoritas BU Wilayah IV

KEAMANAN BANDARA

Menyangkut Keamanan Masyarakat

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016


(13)

Di tahun ini saja, Otban Ngurah Rai telah menggelar workshop Bimbingan Teknis bertema

Background Check. Workshop

tersebut dihadiri perwakilan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I s.d X, manajemen Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), konsesioner di bandar udara, pimpinan Badan Usaha Angkutan

Udara (BUAU), catering, cargo/RA,

ground handling, dan LPPNPI.

Selain workshop, yang

dilakukan Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali sebagai bentuk kontribusi terhadap perkembangan seluruh bandara di Indonesia adalah dengan melakukan bimbingan teknis untuk keinspektoran pada 2015 lalu. Kegiatan tersebut dihelat dalam rangka memaksimalkan peningkatan keamanan penerbangan bandara, dan dilakukan sesuai dengan tata cara berstandar internasional.

Dari sisi eksternal, kesigapan Otban Ngurah Rai juga dibuktikan dengan upaya menjaga bandara dari berbagai ancaman terhadap keamanan bandara. “Mengingat situasi global yang memungkinkan berbagai ancaman menyentuh kawasan bandara, otoritas bandara wilayah IV membentengi bandara dengan pemantauan yang dilakukan selama 24 jam 1 hari, 7 hari se-minggu, bergillir setiap jam,” Ujar Yusfandri Gona dalam wawancaranya dengan tim Moda di kantornya.

Pemantauan ini termasuk pemeriksaan dengan anjing pelacak, bekerjasama dengan polisi dan TNI. Rapat keamanan terbatas juga dilakukan pihak Otban dengan TNI, POLRI, dan Koordinasi Inteligen Daerah (Kominda). Selain itu, Otban Ngurah Rai juga mengindahkan surat edaran nomor III dan V sejak dikeluarkan oleh Menhub, terkait dengan larangan percaloan, taksi gelap, larangan merokok di airside, dan termasuk penjualan tiket yang tidak tertib.

Proses pengecekkan di dalam bandara juga tidak hanya dilakukan kepada calon penumpang, akan tetapi seluruh yang menginjakkan kaki di bandara harus melakukan pengecekkan. “Saat ini marak gangguan keamanan seperti yang terjadi di negara-negara luar. Ini memungkinkan berbagai ancaman eksternal masuk ke Indonesia, kualitas keamanan bandara harus diperketat. Pasalnya, hal ini menyangkut keamanan seluruh masyarakat di Indonesia,” ujar Yusfanri Gona.

Meski begitu, usaha Otban Ngurah Rai dalam mengelola bandara juga bukan tanpa kendala. Kendala yang dihadapi justru tidak terletak pada kualitas ataupun kapasitas peralatan, akan tetapi pada sumber daya manusia yang tersedia, dtandar operasional, serta kooordinasi lintas sektor dan lembaga di wilayah IV yang masih harus ditingkatkan.

Menurut Yusfandri, SDM yang ada saat ini belum merata standarnya. Belum lagi tekad serta kesungguhan yang belum maksimal sehingga konsistensi belum terjaga. Ini menjadi salah satu kesulitan dalam mewujudkan pengelolaan bandara yang ideal.

Oleh karena itu, menurut Yusfandri. penjiwaan untuk mencapai keamanan bandara yang berhasil merupakan

sesuatu yang harus ditanamkan oleh semua pihak di Bandara. “Mewujudkan keamanan yang baik tidak hanya melakukan proosedur keamanan yang telah ditetapkan, akan tetapi penjiwaan terhadap keinginan untuk mecapai keamanan bandara yang berhasil. Untuk itu, kedisiplinan, ketegasan, dan etika harus ditegakkan dalam mewujudkan kualitas yang baik,” tegas Yusfandri. (FH/DH)

F o to b y B K IP /F o to d o k . p ri b a d i

YUSFANDRI GONA

Kepala Otban Ngurah Rai

TUGAS POKOK

KANTOR

OTORITAS

BANDAR UDARA

Kantor Otoritas Bandar

Udara mempunyai tugas

melaksanakan pengaturan,

pengendalian, dan

pengawasan kegiatan

penerbangan di bandar

udara.

Dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya,

Otoritas bandara mengacu

pada peraturan PM 41

tahun 2011 tentang dengan

Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Otoritas Bandar

Udara. Otoritas bandara

merupakan kepanjangan

tangan dari Kementerian

Perhubungan, khusus dalam

bidang pengawasan dan

pengendalian di bandara.

PM 41 tahun 2011 diperkuat

dengan PM 22 tahun

2015, yang berisi tentang

peningkatan, penugasan,

dan pendelegasian

kewenangan kepada

otoritas Bandar Udara.


(14)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

14

Untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran di atas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan: 1. Mendengarkan musik, televisi, dan alat

audio dengan volume yang wajar dan nyaman di telinga.

2. Gunakan alat pengaman telinga ketika harus berhadapan dengan suara yang keras dalam beraktivitas.

3. Saat berkendara motor, gunakan helm untuk membantu meredam kebisingan jalan.

4. Jangan sepelekan berbagai hal yang terjadi pada telinga, seperti keluarnya cairan dari telinga ataupun luka (jerawat) di area telinga. Jika terjadi gangguan, segera periksakan ke dokter. 5. Dalam membersihkan telinga, gunakan

cutton bud yang berkualitas baik. Selain itu, jangan membersihkan telinga terlalu dalam atau jangan sampai menyentuh gendang telinga.

6. Jangan biarkan anak-anak membersihkan telinga sendirian. 7. Lakukan pemeriksaan telinga setiap

setahun sekali, meskipun tidak ada keluhan atau gangguan.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran atau tidak, perlu dilakukan diagnosis. Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentiikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis gangguan pendengaran, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut: 1. Pemeriksaan isik. Dokter akan

memeriksa telinga untuk mencari penyebab gangguan, seperti kotoran telinga, infkesi, atau rusaknya gendang telinga.

2. Uji Garpu tala. Selain bisa mendeteksi gangguan pendengaran, uji garpu tala juga bisa menentukan telinga bagian mana yang rusak.

3. Uji audiometri nada murni. Pada uji ini, sebuah mesin akan memproduksi suara dengan beragam volume dan frekuensi akan didengarkan oleh penderita melalui headphone.

Menjaga

Kesehatan

Telinga

Kita

M

eski kecil, telinga tetap memegang peranan penting dalam tubuh manusia. Oleh karena itu kesehatan telinga pun sangat perlu untuk dijaga. Jika tidak dijaga, potensi terkena gangguan pendengaran akan semakin tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2015, terdapat sekitar 360 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan pendengaran.

Ada berbagai jenis gangguan pendengaran yang mungkin terjadi. Namun, secara umum, gangguan pendengaran terbagi atas tiga, yakni:

GANGGUAN PENDENGARAN KONDUKTIF.

Gangguan ini berkaitan dengan konduksi atau perambatan suara di bagian telinga luar hingga tengah. Misalkan, ada kotoran telinga di bagian luar yang tebal (biasanya terjadi pada anak-anak yang sulit dibersihkan telinganya) atau cara membersihkan telinga yang salah sehingga menyebabkan gendang telinga terluka.

Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi pada rentang 25 – 65 desibel dan bersifat sementara. Pengobatan atau bedah dapat membantu memperbaiki pendengaran. Selain itu juga dapat diatasi dengan alat bantu dengar atau implan telinga tengah.

GANGGUAN PENDENGARAN SENSORI NEURAL

Gangguan ini terjadi akibat hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) dalam rumah siput dan biasanya bersifat permanen. Pasalnya, sel rambut bertugas menghantarkan suara. Saat sel rambut tersebut rusak, maka seseorang tidak akan bisa menerima suara dengan baik. Rusaknya sel rambut disebabkan berbagai hal, diantaranya jika seseorang sering mengkonsumsi obat-obatan.

GANGGUAN PENDENGARAN CAMPURAN

Gangguan ini merupakan gabungan dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Gangguan pendengaran ini berarti terdapat masalah baik pada telinga dalam, luar, maupun tengah. Jika sudah mengidap gangguan pendengaran campuran, maka opsi pengobatannnya mencakup bedah, alat bantu dengar hingga implan pendengaran telinga tengah.

Berapa nilai ambang batas kebisingan bagi para pekerja?

Nilai ambang batas kebisingan adalah 85 desibel yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 ham per hari atau 40 jam semiggu. Nilai ambang batas untuk kebisingan di tempat kerja ini adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untul waktu terus-menerus tidak lebih dari 8 jam sehari.

Tanya : Jawab :

Meski belum melalui pemeriksaan dokter, ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan jika seseorang mengalami gangguan pendengaran. Gejala tersebut diantaranya adalah: meminta orang lain untuk mengulang perkataannya, kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu, mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari orang lain dan kesulitan menentukan arah sumber suara.

Sementara itu, gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda dengan orang dewasa. Jika pada anak-anak atau bayi, gejala yang akan terjadi adalah:

a. Tidak kaget saat mendengar suara nyaring b. Untuk bayi di atas 4 bulan, tidak menoleh ke

arah sumber suara

c. Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat berusia satu tahun.

d. Menyadari kehadiran seseorang ketika ia melihatnya, namun acuh saat dipanggil namannya.

e. Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara.

f. Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan. g. Sering berbicara dengan lantang atau

menyetel volume TV keras-keras. h. Memperhatikan orang lain untuk meniru

sesuatu yang diperintahkan karena ia tidak mendengar hal yang diinstruksikan. (rev)


(15)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

A

ir Trafic Controller

atau biasa disebut dengan singkatan ATC, merupakan profesi penting yang terkadang tidak dikenal masyarakat awam. Padahal, profesi ATC sangatah penting dalam pengaturan lalu lintas di udara agar tingkat kecelakaan lalu lintas udara dapat diminimalisir. ATC berperan penting dalam mengatur arus lalu lintas udara dengan memberikan berbagai informasi pada pilot saat melakukan penerbangan. Informasi yang diberikan tersebut berkaitan dengan informasi cuaca, navigasi penerbangan, informasi lalu lintas udara, serta turut membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat di udara. Tanpa peran ATC, kemungkinan terjadinya kecelakaan penerbangan sangatlah besar.

ATC juga sering dilabeli sebagai rekan terdekat pilot selama di udara. Semua aktivitas pesawat

di dalam Manoeuvring Area

diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC. ATC juga merupakan salah satu media strategis untuk menjaga kedaulatan wilayah suatu negara. Profesi ATC yang tidak mudah dan tidak dapat sembarang dilakoni jika tidak memiliki keahlian khusus tersebut ternyata dilakoni Ain Hananiyah, seorang ATC perempuan di Bandara Tanjung Pinang, Riau. Ain (sapaan akrabnya) mendasari karirnya dengan mengenyam pendidikan khusus Sekolah Tinggi Penerbangan Curug (STPC), usai merampungkan studinya di STPC, Ain pun segera terjun bekerja mengatur lalu lintas udara sebagai ATC. Menurutnya, terkadang orang memandang pekerjaan ATC sekedar duduk memandang layar. Padahal, tanggung jawab yang diemban cukup berat. “Petugas ATC itu harus memiliki fokus kerja

ekstra sebagai modal tanggung jawab kita terhadap keselamatan lalu lintas di udara,” ujar Ain.

Ain menjelaskan, tugas utama sebagai ATC yang memegang penuh kontrol terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan.

Ia menyebutkan lima poin job

description sebagai ATC, yakni pertama mencegah pesawat

terbang bersenggolan (Prevent

collision between aircrafts); kedua mencegah pesawat tabrakan dengan obyek lain, di angkasa

maupun runway, misalnya

gunung dan lain sebagainya (prevent collision between aircraft

on maneuvering area, and

obstruction on that area); ketiga

menjaga kelancaran trafic di

udara (expedite and maintain

an orderly low of air trafic); keempat menginformasikan agar penerbangan aman dan eisien, seperti informasi cuaca, atau hal-hal yang berkaitan dengan bandara (provide advice & information useful

for the safe and eficient conduct of lights); kelima dalam keadaan

emergency atau kecelakaan, ATC membantu organisasi-organisasi yang terlibat dalam usaha

penyelamatan (notify appropriate

organizations regarding aircraft in need of Search & Rescue aid and assist such organizations as

required).

“Jadi ATC berat karena tanggung jawab memenuhi lima objective di atas, mesti bikin keputusan yang cepat dan tepat hanya dalam hitungan detik, karena pesawat terus jalan, dan di dalam pesawat ada orangnya”, ucap Ain.

Suka duka bekerja sebagai seorang ATC pun dialami Ain. Diantaranya shift kerja yang membuatnya harus membuatnya melupakan perbedaan antara hari libur nasional dengan hari kerja pada umumnya. Seringkali Ain harus bekerja, baik hari Sabtu, Minggu maupun hari libur nasional. Secara umum sistem kerja Ain adalah 5-1 alias lima hari kerja lalu 1 hari libur. Ibu dari anak berusia tiga tahun ini mengaku susah menemukan waktu libur bersama suaminya yang juga bekerja di lingkungan bandara. Suaminya merupakan teknisi bandara yang memiliki sistem kerja 9-3 alias 9 hari kerja lalu 3 hari libur.

Menurut Ain, sulitnya libur adalah akibat SDM yang terbatas. “Shift di sini berat karena kurangnya SDM. Daya rekrut sekolah untuk menjadi ATC terbatas. Jumlah sekolah masih sedikit dan tidak ada swasta karena susah juga mendapat

ijin dari ICAO (International Civil

Aviation Organization),” ujar Ain

yang berharap SDM untuk ATC bisa lebih banyak lagi. (Rev/Ayu)

MENENGOK JASA ATC

(Air Traffic Controller)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


(16)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN EDISI 04 APRIL 2016

16

Redaksi menerima foto dari para karyawan Kementerian Perhubungan untuk ditampilkan dalam rubrik “LENSAWAN”. Tema foto berkaitan dengan

Transportasi ataupun aktiitas karyawan Kementerian Perhubungan, yang

memiliki daya tarik untuk ditampilkan.

File foto agar dikirimkan ke redaksi dalam format RAW atau JPEG ile utuh

tanpa dikompres. Apabila tidak dapat dikirimkan melalui email, dapat dikirim dalam bentuk CD/DVD dengan disertai data teknis pemotretan.

Email : [email protected] / [email protected]

Alamat Redaksi:

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7, Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta

Telp./Fax. : 021-350 4631

CAMERA

Nikon D4

Size 587 KB

2000 x 1308 Pixels Iso : 300 16mm f/8 | 1/400

Parkir

Lokasi: Bandara Kuabang - Kao

Maluku Utara

Foto by BKIP/Daniel Pieters

CAMERA

Iphone 5

Size 336 KB

1280 x 556 Pixels

Iso : 72

Indahnya Laut Wasior

di Papua Barat


(1)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


(2)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

12

Bidang Pengoperasian Bandar Udara dan pelayanan navigasi (P2BU) serta Bidang keamanan agkutan udara dan kelayakan udara. Dalam meningkatkan keamanan penerbangan, ada sejumlah hal yang telah dilakukan Otban Ngurah Rai.

Pertama adalah melakukan upaya peningkatan kualitas keamanan dari arah internal. Kepala Otban Ngurah Rai Yusfandri Gona mengatakan pihak Otban telah memberikan pendidikan tambahan kepada para pegawai, khususnya layer III untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya. Pendidikan yang diberikan tersebut berkaitan dengan leadership, motivasi, managerial skill, cara membuat laporan, dan sebagainya,

dengan mendatangkan langsung konsultan yang akan memberikan pendidikan tersebut.

I

su keamanan bandara

yang semakin diketatkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) ditindaklanjuti oleh sejumlah bandara di Indonesia. Salah satunya adalah di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, yang ditindaklanjuti oleh Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV, Ngurah Rai, Bali.

Bandar Udara Ngurah Rai, Bali telah ditetapkan Menteri Perhubungan (Menhub) sebagai bandar udara yang dapat dijadikan tolok ukur bagi bandara-bandara lainnya. Dengan begitu bandara Ngurah Rai Bali melalui, Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali terus berupaya meningkatkan mutu dan kualitasnya di ranah keamanan penerbangan.

Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali merupakan Otban kelas I yang terbagi menjadi dua bidang, yakni

Peningkatan kualitas juga dilakukan pihak Otban, dengan menumbuhkan keinginan belajar ataupun minat baca bagi para pegawai tentang berbagai hal, khususnya informasi megenai bandara, seperti Peraturan Menteri dan sebagainya. Dengan begitu akan lebih mudah bagi para pegawai untuk mempraktekannya setelah memiliki pemahaman yang cukup.

Otban Ngurah Rai juga kerap menggelar workshop yang diperuntukkan bagi manajemen bandara. Workshop tersebut dimaksudkan untuk menularkan tata cara pengelolaan bandara agar mampu berpredikat baik, khususnya perihal keamanan bandara. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya Otban Ngurah Rai dalam

memperketat keamanan bandara di Indonesia.

F

o

to b

y B

K

IP

/D

e

n

i

Kantor Otoritas BU Wilayah IV

KEAMANAN BANDARA

Menyangkut Keamanan Masyarakat

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

12


(3)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

13

Di tahun ini saja, Otban Ngurah Rai telah menggelar workshop Bimbingan Teknis bertema

Background Check. Workshop

tersebut dihadiri perwakilan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I s.d X, manajemen Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), konsesioner di bandar udara, pimpinan Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU), catering, cargo/RA,

ground handling, dan LPPNPI. Selain workshop, yang dilakukan Otban Wilayah IV Ngurah Rai Bali sebagai bentuk kontribusi terhadap perkembangan seluruh bandara di Indonesia adalah dengan melakukan bimbingan teknis untuk keinspektoran pada 2015 lalu. Kegiatan tersebut dihelat dalam rangka memaksimalkan peningkatan keamanan penerbangan bandara, dan dilakukan sesuai dengan tata cara berstandar internasional.

Dari sisi eksternal, kesigapan Otban Ngurah Rai juga dibuktikan dengan upaya menjaga bandara dari berbagai ancaman terhadap keamanan bandara. “Mengingat situasi global yang memungkinkan berbagai ancaman menyentuh kawasan bandara, otoritas bandara wilayah IV membentengi bandara dengan pemantauan yang dilakukan selama 24 jam 1 hari, 7 hari se-minggu, bergillir setiap jam,” Ujar Yusfandri Gona dalam wawancaranya dengan tim Moda di kantornya.

Pemantauan ini termasuk pemeriksaan dengan anjing pelacak, bekerjasama dengan polisi dan TNI. Rapat keamanan terbatas juga dilakukan pihak Otban dengan TNI, POLRI, dan Koordinasi Inteligen Daerah (Kominda). Selain itu, Otban Ngurah Rai juga mengindahkan surat edaran nomor III dan V sejak dikeluarkan oleh Menhub, terkait dengan larangan percaloan, taksi gelap, larangan merokok di airside, dan termasuk penjualan tiket yang tidak tertib.

Proses pengecekkan di dalam bandara juga tidak hanya dilakukan kepada calon penumpang, akan tetapi seluruh yang menginjakkan kaki di bandara harus melakukan pengecekkan. “Saat ini marak gangguan keamanan seperti yang terjadi di negara-negara luar. Ini memungkinkan berbagai ancaman eksternal masuk ke Indonesia, kualitas keamanan bandara harus diperketat. Pasalnya, hal ini menyangkut keamanan seluruh masyarakat di Indonesia,” ujar Yusfanri Gona.

Meski begitu, usaha Otban Ngurah Rai dalam mengelola bandara juga bukan tanpa kendala. Kendala yang dihadapi justru tidak terletak pada kualitas ataupun kapasitas peralatan, akan tetapi pada sumber daya manusia yang tersedia, dtandar operasional, serta kooordinasi lintas sektor dan lembaga di wilayah IV yang masih harus ditingkatkan.

Menurut Yusfandri, SDM yang ada saat ini belum merata standarnya. Belum lagi tekad serta kesungguhan yang belum maksimal sehingga konsistensi belum terjaga. Ini menjadi salah satu kesulitan dalam mewujudkan pengelolaan bandara yang ideal.

Oleh karena itu, menurut Yusfandri. penjiwaan untuk mencapai keamanan bandara yang berhasil merupakan

sesuatu yang harus ditanamkan oleh semua pihak di Bandara. “Mewujudkan keamanan yang baik tidak hanya melakukan proosedur keamanan yang telah ditetapkan, akan tetapi penjiwaan terhadap keinginan untuk mecapai keamanan bandara yang berhasil. Untuk itu, kedisiplinan, ketegasan, dan etika harus ditegakkan dalam mewujudkan kualitas yang baik,” tegas Yusfandri. (FH/DH)

F o to b y B K IP /F o to d o k . p ri b a d i

YUSFANDRI GONA

Kepala Otban Ngurah Rai

TUGAS POKOK

KANTOR

OTORITAS

BANDAR UDARA

Kantor Otoritas Bandar

Udara mempunyai tugas

melaksanakan pengaturan,

pengendalian, dan

pengawasan kegiatan

penerbangan di bandar

udara.

Dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya,

Otoritas bandara mengacu

pada peraturan PM 41

tahun 2011 tentang dengan

Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Otoritas Bandar

Udara. Otoritas bandara

merupakan kepanjangan

tangan dari Kementerian

Perhubungan, khusus dalam

bidang pengawasan dan

pengendalian di bandara.

PM 41 tahun 2011 diperkuat

dengan PM 22 tahun

2015, yang berisi tentang

peningkatan, penugasan,

dan pendelegasian

kewenangan kepada

otoritas Bandar Udara.

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN


(4)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

14

Untuk mencegah terjadinya gangguan pendengaran di atas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan: 1. Mendengarkan musik, televisi, dan alat

audio dengan volume yang wajar dan nyaman di telinga.

2. Gunakan alat pengaman telinga ketika harus berhadapan dengan suara yang keras dalam beraktivitas.

3. Saat berkendara motor, gunakan helm untuk membantu meredam kebisingan jalan.

4. Jangan sepelekan berbagai hal yang terjadi pada telinga, seperti keluarnya cairan dari telinga ataupun luka (jerawat) di area telinga. Jika terjadi gangguan, segera periksakan ke dokter. 5. Dalam membersihkan telinga, gunakan

cutton bud yang berkualitas baik. Selain itu, jangan membersihkan telinga terlalu dalam atau jangan sampai menyentuh gendang telinga.

6. Jangan biarkan anak-anak membersihkan telinga sendirian. 7. Lakukan pemeriksaan telinga setiap

setahun sekali, meskipun tidak ada keluhan atau gangguan.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami gangguan pendengaran atau tidak, perlu dilakukan diagnosis. Diagnosis merupakan langkah dokter untuk

mengidentiikasi penyakit atau kondisi yang

menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis gangguan pendengaran, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:

1. Pemeriksaan isik. Dokter akan

memeriksa telinga untuk mencari penyebab gangguan, seperti kotoran telinga, infkesi, atau rusaknya gendang telinga.

2. Uji Garpu tala. Selain bisa mendeteksi gangguan pendengaran, uji garpu tala juga bisa menentukan telinga bagian mana yang rusak.

3. Uji audiometri nada murni. Pada uji ini, sebuah mesin akan memproduksi suara dengan beragam volume dan frekuensi akan didengarkan oleh penderita melalui headphone.

Menjaga

Kesehatan

Telinga

Kita

M

eski kecil, telinga tetap memegang peranan penting dalam tubuh manusia. Oleh karena itu kesehatan telinga pun sangat perlu untuk dijaga. Jika tidak dijaga, potensi terkena gangguan pendengaran akan semakin tinggi. Menurut WHO, pada tahun 2015, terdapat sekitar 360 juta orang di seluruh dunia yang menderita gangguan pendengaran.

Ada berbagai jenis gangguan pendengaran yang mungkin terjadi. Namun, secara umum, gangguan pendengaran terbagi atas tiga, yakni:

GANGGUAN PENDENGARAN KONDUKTIF.

Gangguan ini berkaitan dengan konduksi atau perambatan suara di bagian telinga luar hingga tengah. Misalkan, ada kotoran telinga di bagian luar yang tebal (biasanya terjadi pada anak-anak yang sulit dibersihkan telinganya) atau cara membersihkan telinga yang salah sehingga menyebabkan gendang telinga terluka.

Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi pada rentang 25 – 65 desibel dan bersifat sementara. Pengobatan atau bedah dapat membantu memperbaiki pendengaran. Selain itu juga dapat diatasi dengan alat bantu dengar atau implan telinga tengah.

GANGGUAN PENDENGARAN SENSORI NEURAL

Gangguan ini terjadi akibat hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) dalam rumah siput dan biasanya bersifat permanen. Pasalnya, sel rambut bertugas menghantarkan suara. Saat sel rambut tersebut rusak, maka seseorang tidak akan bisa menerima suara dengan baik. Rusaknya sel rambut disebabkan berbagai hal, diantaranya jika seseorang sering mengkonsumsi obat-obatan.

GANGGUAN PENDENGARAN CAMPURAN

Gangguan ini merupakan gabungan dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Gangguan pendengaran ini berarti terdapat masalah baik pada telinga dalam, luar, maupun tengah. Jika sudah mengidap gangguan pendengaran campuran, maka opsi pengobatannnya mencakup bedah, alat bantu dengar hingga implan pendengaran telinga tengah.

Berapa nilai ambang batas kebisingan bagi para pekerja?

Nilai ambang batas kebisingan adalah 85 desibel yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 ham per hari atau 40 jam semiggu. Nilai ambang batas untuk kebisingan di tempat kerja ini adalah intensitas tertinggi dan merupakan rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untul waktu terus-menerus tidak lebih dari 8 jam sehari.

Tanya :

Jawab :

Meski belum melalui pemeriksaan dokter, ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan jika seseorang mengalami gangguan pendengaran. Gejala tersebut diantaranya adalah: meminta orang lain untuk mengulang perkataannya, kesulitan mendengar dering telepon atau bel pintu, mendengarkan musik atau menonton televisi dengan volume suara lebih keras dari orang lain dan kesulitan menentukan arah sumber suara.

Sementara itu, gejala-gejala gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak sedikit berbeda dengan orang dewasa. Jika pada anak-anak atau bayi, gejala yang akan terjadi adalah:

a. Tidak kaget saat mendengar suara nyaring b. Untuk bayi di atas 4 bulan, tidak menoleh ke

arah sumber suara

c. Tidak bisa menyebutkan satu kata pun saat berusia satu tahun.

d. Menyadari kehadiran seseorang ketika ia melihatnya, namun acuh saat dipanggil namannya.

e. Lambat saat belajar bicara atau tidak jelas ketika berbicara.

f. Menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan. g. Sering berbicara dengan lantang atau

menyetel volume TV keras-keras. h. Memperhatikan orang lain untuk meniru

sesuatu yang diperintahkan karena ia tidak mendengar hal yang diinstruksikan. (rev)


(5)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

15

A

ir Trafic Controller

atau biasa disebut dengan singkatan ATC, merupakan profesi penting yang terkadang tidak dikenal masyarakat awam. Padahal, profesi ATC sangatah penting dalam pengaturan lalu lintas di udara agar tingkat kecelakaan lalu lintas udara dapat diminimalisir. ATC berperan penting dalam mengatur arus lalu lintas udara dengan memberikan berbagai informasi pada pilot saat melakukan penerbangan. Informasi yang diberikan tersebut berkaitan dengan informasi cuaca, navigasi penerbangan, informasi lalu lintas udara, serta turut membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat di udara. Tanpa peran ATC, kemungkinan terjadinya kecelakaan penerbangan sangatlah besar.

ATC juga sering dilabeli sebagai rekan terdekat pilot selama di udara. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeuvring Area

diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC. ATC juga merupakan salah satu media strategis untuk menjaga kedaulatan wilayah suatu negara. Profesi ATC yang tidak mudah dan tidak dapat sembarang dilakoni jika tidak memiliki keahlian khusus tersebut ternyata dilakoni Ain Hananiyah, seorang ATC perempuan di Bandara Tanjung Pinang, Riau. Ain (sapaan akrabnya) mendasari karirnya dengan mengenyam pendidikan khusus Sekolah Tinggi Penerbangan Curug (STPC), usai merampungkan studinya di STPC, Ain pun segera terjun bekerja mengatur lalu lintas udara sebagai ATC. Menurutnya, terkadang orang memandang pekerjaan ATC sekedar duduk memandang layar. Padahal, tanggung jawab yang diemban cukup berat. “Petugas ATC itu harus memiliki fokus kerja

ekstra sebagai modal tanggung jawab kita terhadap keselamatan lalu lintas di udara,” ujar Ain.

Ain menjelaskan, tugas utama sebagai ATC yang memegang penuh kontrol terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan. Ia menyebutkan lima poin job

description sebagai ATC, yakni pertama mencegah pesawat terbang bersenggolan (Prevent collision between aircrafts); kedua mencegah pesawat tabrakan dengan obyek lain, di angkasa maupun runway, misalnya gunung dan lain sebagainya (prevent collision between aircraft

on maneuvering area, and obstruction on that area); ketiga menjaga kelancaran trafic di udara (expedite and maintain an orderly low of air trafic); keempat menginformasikan agar penerbangan aman dan eisien, seperti informasi cuaca, atau hal-hal yang berkaitan dengan bandara (provide advice & information useful

for the safe and eficient conduct of lights); kelima dalam keadaan

emergency atau kecelakaan, ATC membantu organisasi-organisasi yang terlibat dalam usaha penyelamatan (notify appropriate organizations regarding aircraft in need of Search & Rescue aid and assist such organizations as required).

“Jadi ATC berat karena tanggung jawab memenuhi lima objective di atas, mesti bikin keputusan yang cepat dan tepat hanya dalam hitungan detik, karena pesawat terus jalan, dan di dalam pesawat ada orangnya”, ucap Ain.

Suka duka bekerja sebagai seorang ATC pun dialami Ain. Diantaranya shift kerja yang membuatnya harus membuatnya melupakan perbedaan antara hari libur nasional dengan hari kerja pada umumnya. Seringkali Ain harus bekerja, baik hari Sabtu, Minggu maupun hari libur nasional. Secara umum sistem kerja Ain adalah 5-1 alias lima hari kerja lalu 1 hari libur. Ibu dari anak berusia tiga tahun ini mengaku susah menemukan waktu libur bersama suaminya yang juga bekerja di lingkungan bandara. Suaminya merupakan teknisi bandara yang memiliki sistem kerja 9-3 alias 9 hari kerja lalu 3 hari libur.

Menurut Ain, sulitnya libur adalah akibat SDM yang terbatas. “Shift di sini berat karena kurangnya SDM. Daya rekrut sekolah untuk menjadi ATC terbatas. Jumlah sekolah masih sedikit dan tidak ada swasta karena susah juga mendapat ijin dari ICAO (International Civil

Aviation Organization),” ujar Ain

yang berharap SDM untuk ATC bisa lebih banyak lagi. (Rev/Ayu)

MENENGOK JASA ATC

(Air Traffic Controller)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

15

Foto dok pribadi


(6)

NEWSLETTER MODA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

EDISI 04 APRIL 2016

16

Redaksi menerima foto dari para karyawan Kementerian Perhubungan untuk ditampilkan dalam rubrik “LENSAWAN”. Tema foto berkaitan dengan

Transportasi ataupun aktiitas karyawan Kementerian Perhubungan, yang

memiliki daya tarik untuk ditampilkan.

File foto agar dikirimkan ke redaksi dalam format RAW atau JPEG ile utuh

tanpa dikompres. Apabila tidak dapat dikirimkan melalui email, dapat dikirim dalam bentuk CD/DVD dengan disertai data teknis pemotretan.

Email : [email protected] / [email protected]

Alamat Redaksi:

Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Gedung Karya Lt. 7, Jl. Merdeka Barat No. 8, Jakarta

Telp./Fax. : 021-350 4631

CAMERA

Nikon D4

Size 587 KB

2000 x 1308 Pixels Iso : 300 16mm f/8 | 1/400

Parkir

Lokasi: Bandara Kuabang - Kao

Maluku Utara

Foto by BKIP/Daniel Pieters

CAMERA

Iphone 5

Size 336 KB

1280 x 556 Pixels

Iso : 72

Indahnya Laut Wasior

di Papua Barat