HUBUNGAN FAKTOR RESIKO DENGAN KEJADIAN PENYULIT PERSALINAN

Jurnal Kebidanan 08 (01) 1-126
Jurnal Kebidanan
http : //www. journal.stikeseub.ac.id
HUBUNGAN

FAKTOR

RESIKO

DENGAN

KEJADIAN

PENYULIT

PERSALINAN
Tinah 1) , Ani Pudwiyani 2)
1) 2)
Stikes Estu Utomo Boyolali
E-mail: tinahakhsan@gmail.com
ABSTRAK

Latar Belakang: Penyulit dalam persalinan diantaranya adalah perdarahan intrapartum sebelum
kelahiran (biasanya disebabkan oleh placenta previa atau solutio placenta), perdarahan pasca
persalinan (biasanya disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensio plasenta dan inversio
uteri). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab penyulit persalinan dapat dideteksi
sejak dini dengan mengetahui faktor resiko kehamilan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui
hubungan faktor resiko dengan kejadian penyulit persalinan di wilayah Puskesmas Kemusu II
Boyolali. Metode Penelitian: Desain penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan
cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Hasil Penelitian:
Berdasarkan hasil analisis dari penelitian yang diperoleh terdapat hubungan antara faktor resiko
dengan kejadian penyulit persalinan yang dapat dilihat dari nilai x2 hitung 4,644 dan ρ value sebesar
0.031. Kesimpulan: Menunjukkan terdapat hubungan antara faktor resiko dengan kejadian penyulit
persalinan
Kata Kunci: Faktor Resiko, Kejadian Penyulit Persalinan

RISK FACTORS RELATED TO THE INCIDENT LABOR COMPLICATIONS
ABSTRACT
Background: Complications in labor include intrapartum bleeding before birth (usually caused by
placenta previa or placenta solutio), postpartum hemorrhage (usually caused by an atonic uterus,
birth canal laceration, retained placenta and uterine inversio). Efforts should be made to find the
cause of childbirth complications can be detected early by knowing the risk factors for pregnancy.

Objective: To determine the relationship of risk factors to the incidence of complications of labor in
the region Kemusu II Puskesmas Boyolali. Methods: The study design was observational analytic with
cross sectional method. The sampling technique used was accidental sampling. Results: Based on the
analysis of the obtained research there is a relationship between the risk factor and the incidence of
complications of labor that can be seen from the value of ρ x2 count value equal to 4.644 and 0.031.
Conclusion: Indicates there is a relationship between risk factors with the incidence of complications
of labor
Keywords: Risk Factors, Genesis Childbirth Complications

48

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

PENDAHULUAN
Target-target yang akan dicapai
Millenium

dalam

Development


Goals

mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan AKI pada tahun 2010 sebesar

(MDGs) meliputi delapan isu strategis

104,97/100.000

pembangunan

(human

Sedangkan angka kematian ibu pada tahun

development), antara lain penghapusan

2011 di kabupaten Semarang sejumlah 31


kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar

jiwa (Profil Kesehatan Provinsi Jawa

untuk

Tengah tahun 2011).

manusia

semua

hidup.

laki-laki

dan

gender


dan

Kejadian kematian maternal paling

penurunan

banyak adalah pada waktu nifas sebesar

meningkatkan

48,65%, kemudian pada waktu hamil

kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS,

sebesar 25,75% dan pada waktu persalinan

malaria dan penyakit menular lainnya,

sebesar 25,60%. Sementara berdasarkan


menjamin

kelompok

perempuan,

kesetaraan

pemberdayaan
angka

anak

kelahiran

perempuan,

kematian

anak,


kelestarian

lingkungan

umur,

kejadian

kematian

berkelanjutan, serta membangun komitmen

maternal terbanyak adalah pada usia

global untuk pembangunan (Imron, 2012,

produktif (20 sampai 34 tahun) sebesar

hal:19).


65,12%, kemudian pada kelompok umur

Angka Kematian Ibu (AKI) di

lebih dari 35 tahun sebesar 28,89% dan

Indonesia tahun 2011 adalah 228/100.000

pada kelompok umur kurang dari 20 tahun

kelahiran

Survey

sebesar 5,99%. Faktor yang berkontribusi

Indonesia

terhadap kematian ibu, secara garis besar


masih

dapat dikelompokkan menjadi penyebab

Demografi
(SDKI).

hidup

menurut

Kependudukan
Namun

demikian

diperlukan upaya keras untuk mencapai
target


Rencana

Pembangunan

langsung dan penyebab tidak langsung.

Jangka

Penyebab langsung kematian ibu

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014

adalah faktor yang berhubungan dengan

yaitu 118/100.000 kelahiran hidup pada

komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas

tahun 2014 dan Tujuan Pembangunan


seperti perdarahan, pre eklampsia atau

Milenium (Millenium Development Goals),

eklampsia,

yaitu AKI 102/100.000 kelahiran hidup

abortus. Penyebab tidak langsung kematian

pada tahun 2015 (KeMenKes RI, 2012).

ibu adalah faktor-faktor yang memperberat

Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa
Tengah tahun 2011
laporan dari kabupaten / kota
116,01 / 100.000 kelahiran

berdasarkan
sebesar
hidup,

keadaan

infeksi,

ibu

mempersulit

persalinan

hamil,

maupun

proses

macet,

yang

penanganan

kedaruratan kehamilan, persalinan dan
nifas (KeMenKes RI, 2010).

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

49

Penyulit

dalam

persalinan

kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35

diantaranya adalah perdarahan intrapartum

tahun, jumlah anak lebih dari 4 orang,

sebelum kelahiran (biasanya disebabkan

jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun,

oleh placenta previa atau solutio placenta),

terjadi kesulitan pada kehamilan atau

perdarahan pasca persalinan (biasanya

persalinan yang lalu, sering mengalami

disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan

keguguran

lahir, retensio placenta dan inversio uteri),

pusing hebat, kaki bengkak, perdarahan

preeklamsia

darah

pada waktu hamil, keluar air ketuban pada

diastolik 90-110 mmHg dan proteinuria

waktu hamil, dan sakit batuk yang

sampai positif dua), preeklamsia berat

berkepanjangan (Hadi, 2009 hal: 22).

ringan

(tekanan

(tekanan diastolik lebih dari sama dengan

Ibu

pada

sebelumnya,

yang

kepala

melahirkan

anak

110 mmHg dan proteinuria lebih dari sama

pertamanya pada usia kurang dari 20 tahun

dengan positif 3), eklampsia (tekanan

di Indonesia masih tinggi, ibu hamil rentan

diastolik lebih dari sama dengan 90

terjadi

mmHg, proteinuria lebih dari sama dengan

pengetahuan

positif dua, kejang), persalinan lama (fase

(Departemen

laten lebih dari 8 jam atau persalinan telah

Masyarakat, 2009 hal: 248). Komplikasi

berlangsung 12 jam atau lebih tanpa

yang

kelahiran

bayi),

malpresentasi

(posisi

komplikasi

dapat

persalinan

gizi

persalinan
yang

Gizi

dapat

kurang

&

menyertai

akibat
baik

Kesehatan

pada

penyulit

berdampak

pada

oksiput posterior) dan malposisi janin

keselamatan ibu dan janinnya, sehingga

(presentasi

muka,

dibutuhkan penanganan yang tepat dan

bokong,

tepat untuk mengatasi penyulit yang terjadi

presentasi

dahi,
ganda,

presentasi
presentasi

presentasi lintang dan bahu), distosia bahu,

(Manuaba dkk, 2009 hal: 164).

persalinan dengan distensi uterus (bayi

Ibu hamil dengan faktor resiko dapat

besar, hidramnion, gemelly), persalinan

menyebabkan bayi lahir sebelum usianya

dengan parut uterus, ketuban pecah dini

cukup, bayi lahir dengan berat badan lahir

(Saifuddin, 2006 hal: M1).

rendah, keguguran, persalinan tidak lancar,

Penyebab

penyulit

persalinan

perdarahan

sebelum

dan

sesudah

sebenarnya sudah dapat di deteksi sejak

persalinan, janin mati dalam kandungan,

dini dengan mengetahui faktor resiko

ibu meninggal dunia pada saat proses

dalam kehamilan. Beberapa faktor resiko

persalinan,

dalam kehamilan adalah tinggi badan

kejang-kejang (Hadi, 2009 hal: 23).

kurang dari 145 cm, bentuk panggul yang
tidak normal, badan kurus dan pucat, umur

50

Hasil

keracunan

studi

kehamilan

atau

pendahuluan

menunjukkan bahwa angka kematian ibu

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

pada tahun 2012 di kabupaten Boyolali

sectional. Populasi pada penelitian adalah

sejumlah

rincian

seluruh ibu yang bersalin di Wilayah

adalah

Puskesmas Kemusu II Boyolali sejumlah

perdarahan 1 jiwa, pre eklamsia 9 jiwa,

99 orang.Teknik sampling yang digunakan

infeksi 1 jiwa, partus lama 1 jiwa, penyakit

adalah acidental sampling. Alat yang

jantung 1 jiwa, HIV 1 jiwa dan Hepatitis 1

digunakan berupa lembar rekapitulasi data

jiwa (DKK Kabupaten Boyolali, 2012).

dari studi dokumentasi buku KIA ibu yang

Data tahun 2012 di wilayah Puskesmas

melahirkan di wilayah Puskesmas Kemusu

Kemusu II menunjukkan bahwa jumlah ibu

II Boyolali. Uji statistik yang digunakan

bersalin sebanyak 413 dan persalinan

Chi Square.

berdasarkan

15

jiwa,

dengan

penyebabnya

dengan penyulit dan dirujuk sebanyak 82
dengan rincian berdasarkan penyulit yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

dialami adalah sebagai berikut; kala I lama

Gambaran Umum Penelitian

16 orang, kala I tak maju 4 orang, kala II

Puskesmas Kemusu II merupakan

lama 13 orang, ketuban pecah dini 13

salah satu Puskesmas yang berada di

orang, serotinus 13 orang, gemelly 6 orang,

wilayah Kecamatan Kemusu Kabupaten

pre eklamsia ringan 6 orang, riwayat

Boyolali.

Luas

obstetri buruk 6 orang dan cephalo pelvic

Kemusu

II

disporpotion 5 orang.

membawahi

Berdasarkan latar belakang di atas

penduduk

wilayah

km2

684.019.0
7

Desa,

Puskesmas
yang

dengan

jumlah

jenis

kelamin

berdasarkan

menunjukkan bahwa angka kematian ibu

adalah laki-laki 13.769 dan perempuan

kematian ibu masih cukup tinggi, dimana

14.576. Batas administratif Puskesmas

sebagian besar kematian ibu dapat dicegah

Kemusu

melalui deteksi dini dan terjadi pada

berbatasan dengan Puskesmas Gemolong,

persalinan yang disebabkan karena adanya

sebelah

penyulit persalinan. Maka penulis tertarik

Puskesmas Kemusu I, sebelah Barat

untuk melakukan penelitian dengan judul

berbatas dengan Puskesmas Klego, sebelah

“Hubungan

Utara

Faktor

Resiko

dengan

II

adalah

Selatan

berbatas

sebelah

berbatas

dengan

Puskesmas

Timur

dengan

Puskesmas

Kejadian Penyulit Persalinan di Wilayah

Wonosegoro.

Kemusu

II

Puskesmas Kemusu II Boyolali”.

memiliki tenaga kesehatan sejumlah 14
orang, 7 PKD, jumlah cakupan ibu hamil

METODE
Jenis penelitian bersifat analitik
observasional dengan pendekatan cross

K1 454/74,9 dan K4 450/74,3 sedangkan
cakupan

ibu

bersalin

dengan

tenaga

kesehatan 364/91,9.

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

51

Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Ibu Bersalin di Wilayah Puskesmas Kemusu II Boyolali
Karakteristik

Frekuensi
(f)

Persentase (%)

8

22,9

23

65,7

Usia
< 20 tahun
20 tahun – 35
tahun
> 35 tahun
Total
Paritas
Primigravida
Multigravida
Grandemultigravida
Total

4
35

11,4
100

18
15
2
35

51,4
42,9
5,7
100

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 tahun
sampai dengan 35 tahun sejumlah 23 orang (65,7%) dan sebagian besar merupakan
primigravida sejumlah 18 orang (51,3%).

Analisis Univariat
Faktor

Resiko

Ibu

Bersalin

Di

Wilayah

Puskesmas

Kemusu

II

Boyolali

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Faktor Resiko Ibu Bersalin
Faktor Resiko
Terdapat faktor resiko
Tidak terdapat faktor resiko
Total

Frekuensi

Persentase (%)

15
20
35

42,9
57,1
100,0

Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak terdapat faktor
resiko sejumlah 20 orang (57,1%).

Kejadian Penyulit Persalinan Di Wilayah Puskesmas Kemusu II Boyolali
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyulit Persalinan
Penyulit Persalinan

Frekuensi

Persentase (%)

Terjadi penyulit persalinan

16

45,7

Tdak terjadi penyulit persalinan

19

54,3

35

100,0

Total

Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa sebagian besar responden tidak terjadi penyulit
persalinan sejumlah 19 orang (54,3%).

52

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

Analisis Bivariat
Tabel 4. Hubungan Faktor Resiko Dengan Kejadian Penyulit Persalinan di Wilayah
Puskesmas Kemusu II Boyolali
Penyulit Persalinan
Faktor Resiko

Ada

Total

Tidak
n
%

n

%

n

%

Terdapat

10

62,5

5

26,3

15

42,9

Tidak Terdapat

6

37,5

14

73,7

20

57,1

Total

16

100

19

100

35

100,0

χ²

ρ-value

4,644

0,031

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa

yang mengalami faktor resiko pada ibu

responden yang terdapat faktor resiko

bersalin, diantaranya adalah umur kurang

sebagian besar terdapat penyulit persalinan

dari 20 tahun, umur lebih dari 35 tahun,

sejumlah 10 orang dan responden yang

jarak kehamilan kurang dari 2 tahun,

tidak terdapat faktor resiko sebagian besar

jumlah anak lebih dari 4, terjadi anemia

tidak terdapat penyulit persalinan sejumlah

dalam kehamilan, tinggi badan kurang dari

14 orang. Hasil analisis menggunakan Chi-

145 cm dan riwayat obstetri buruk. Faktor-

Square diperoleh nilai 2hitung>2tabel dan -

faktor resiko tersebut sesuai dengan teori

value < α (4,644 > 5,991 dan 0,031 <

dari Hadi (2009 hal: 19), yang menyatakan

0,050) menunjukkan bahwa hipotesis kerja

bahwa faktor resiko adalah penyakit yang

(Ha) diterima yaitu ada hubungan faktor

memiliki dampak pada kehamilan dan

resiko dengan kejadian penyulit persalinan

katagori ibu hamil yang beresiko tinggi

di

atau ibu hamil yang pada kehamilan dan

Wilayah

Puskesmas

Kemusu

II

atau persalinan memiliki resiko lebih besar

Boyolali.

dibanding wanita hamil yang lain.
Berdasarkan

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang

menunjukkan

hasil

bahwa

penelitian

sebagian

besar

telah diuraikan sebelumnya, maka pada

responden tidak terdapat faktor resiko

bagian ini dilakukan pembahasan lebih

sejumlah 20 orang (57,1%), hal ini dapat

lanjut untuk menginterpretasikan data hasil

dikaitkan karena responden melakukan

penelitian dengan teori yang mendukung.

pemeriksaan
sehingga

kehamilan

dapat

faktor

secara

teratur

resiko

dapat

Faktor Resiko Ibu Bersalin Di Wilayah

dilakukan

Puskesmas Kemusu II Boyolali

Sebagian besar responden merupakan ibu

Hasil

penelitian

bahwa masih cukup banyak

deteksi

sedini

mungkin.

menunjukkan

dengan kehamilan pertama kali, sehingga

responden

responden terhindar dari faktor resiko yang

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

53

disebabkan karena jarak kehamilan terlalu

gagal

dekat (kurang dari 2 tahun) dan jumlah

dengan tindakan, pernah operasi sesarea.

anak terlalu banyak (lebih dari 4), hal
tersebut

menyebabkan

sebagian

besar

responden tidak terdapat faktor resiko.
Hasil

penelitian

kehamilan,

pernah

melahirkan

Faktor resiko yang paling banyak
dialami oleh ibu bersalin di wilayah
Puskesmas Kemusu II adalah faktor usia

menunjukkan

kurang dari 20 tahun, hal ini dapat

bahwa sebagian kecil responden terdapat

dikaitkan

dengan

faktor resiko (42,9%), hal ini dapat

wilayah kerja Puskesmas kemusu II yang

dikaitkan karena sebagian kecil responden

terletak di daerah dengan jarak yang cukup

berumur kurang dari 20 tahun dan lebih

jauh

dari 35 tahun sehingga responden yang

keadaan sosial ekonomi yang masih relatif

mengalami faktor resiko karena faktor

rendah, masih kecil yaitu usia kurang dari

umur yang terlalu muda atau terlalu tua

20 tahun nikah dan tidak mempunyai

jumlahnya kurang dari 50%. Responden

pekerjaan. Tingkat pendidikan masyarakat

dengan umur kurang dari 20 tahun

yang

sejumlah 7 orang dari 35 orang (20%),

masyarakat

sedangkan responden dengan umur lebih

pernikahan

dari 35 tahun sejumlah 4 orang dari 35

meringankan beban ekonomi keluarga.

dari

kota

relatif

keadaan

Kabupaten

geografis

sehingga

rendah

menyebabkan

cenderung

melaksanakan

pada

usia

muda

untuk

orang (11,4%). Hal ini sesuai dengan teori
dari Hadi (2009 hal 22), yang menyatakan

Kejadian

bahwa faktor resiko selama kehamilan

Wilayah Puskesmas Kemusu II Boyolali

diantaranya adalah riwayat obstetri buruk,

Penyulit

Berdasarkan
bahwa

Persalinan

hasil

Di

penelitian

ibu terlalu muda (umur ibu kurang dari 20

menunjukan

sebagian

tahun), ibu terlalu tua (umur ibu lebih dari

responden tidak terjadi penyulit persalinan

35 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat

sejumlah 19 orang (54,3%), hal ini dapat

(kurang dari 2 tahun), jumlah anak terlalu

dikaitkan karena sebagian besar responden

banyak (lebih dari 4) dan tinggi badan ibu

berusia antara 20

kurang dari 145 cm.

sehingga responden termasuk dalam usia

sampai 35

besar

tahun

Pendapat dari Djaja (2013) yang

reproduksi sehat. Hal tersebut diatas sesuai

menyatakan bahwa faktor resiko selama

dengan teori dari Manuaba dkk (2009 hal:

kehamilan diantaranya adalah primi muda,

181), yang menyatakan bahwa faktor-

primi tua, primi tua sekunder, anak terkecil

faktor penyebab persalinan lama secara

usia kurang dari 2 tahun, grandemulti,

garis

tinggi badan kurang dari 145 cm, pernah

memberikan pertolongan persalinan, tidak

54

besar

adalah

kekeliruan

dalam

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

diketahuinya

ketidakseimbangan

antara

Hubungan

Faktor

Resiko

Dengan

kekuatan, jalan lahir dan janin, serta

Kejadian

kelainan letak. Faktor lain yang dapat

Wilayah Puskesmas Kemusu II Boyolali

Penyulit

Persalinan

Di

menyebabkan terjadinya persalinan lama
adalah ibu dengan umur terlalu muda

Hasil

penelitian

dari

tabel

2

kurang dari 20 tahun atau umur ibu terlalu

menunjukkan bahwa responden yang tidak

tua lebih dari 35 tahun, sering dijumpai

mengalami faktor resiko, sebagian besar

pada ibu dengan tingi badan kurang dari

tidak mengalami penyulit sejumlah 6 orang

145 cm.

(30,0%).

Responden sebagian kecil terjadi

Hal

ini

karena

kehamilan

merupakan proses alamiah, sehingga jika

penyulit persalinan sejumlah 16 orang

ibu

(45,7%). Penyulit persalinan yang dialami

kemungkinan

oleh responden diantaranya adalah partus

mengalami penyulit persalinan. Sesuai

lama, ketuban pecah dini, perdarahan, dan

dengan pendapat dari Djaja (2013) yang

presentasi bokong. Menurut Rohani dkk

menyatakan

(2011 hal: 186) etiologi presentasi bokong,

persalinan merupakan proses alami, bagian

diantaranya multiparitas disertai dinding

dari fungsi tubuh manusia.

uterus dan perut yang lembek, hidramnion,
kehamilan

hidrosefalus,

kembar,

tidak

ada

Hasil
menunjukkan

faktor

besar

ibu

bahwa

penelitian
bahwa

resiko

maka

tidak

akan

kehamilan

pada

dan

tabel

responden

3

yang

anensefalus, riwayat presentasi bokong,

terdapat faktor resiko sebagian besar

tumor di daerah panggul, dan kelainan

terdapat penyulit persalinan sejumlah 16

bentuk rahim.

(66,7%) responden, hal ini karena ibu yang

Penyulit persalinan yang dialami

selama kehamilan mengalami faktor resiko

oleh ibu bersalin, salah satunya ketuban

maka akan dapat lebih meningkatkan

pecah dini yaitu pecahnya selaput ketuban

resiko untuk mengalami penyulit selama

setelah kehamilan berusia lebih dari 22

persalinan. Sesuai pendapat dari Manuaba

minggu

proses

(2009 hal: 43), yang menyatakan bahwa

persalinan (Saifuddin, 2006 hal: M-112).

kehamilan risiko adalah keadaan buruk

Selain itu, penyulit yang lain adalah

pada kehamilan yang dapat mempengaruhi

perdarahan yaitu kehilangan darah lebih

keadaan

dari 500 ml setelah kelahiran placenta

dilakukan tatalaksana secara umum seperti

(Rohani dkk, 2011 hal: 214).

yang dilakukan pada kasus normal.

dan

belum

terjadi

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

ibu

maupun

janin

apabila

55

Faktor resiko yang paling banyak

mengalami penyulit persalinan seperti

terjadi pada ibu bersalin adalah faktor

partus lama dan presentasi bokong. Hal ini

umur

yang

sesuai dengan teori dari Hadi (2009 hal

mengalami

22), yang menyatakan bahwa pada ibu

terjadinya

hamil yang memiliki tinggi badan kurang

partus lama. Hal ini sesuai dengan teori

dari 145 cm perlu diwaspadai adanya

dari Hadi (2009 hal 22), yang menyatakan

panggul sempit karena dapat mengalami

bahwa pada usia kurang dari 20 tahun

kesulitan dalam melahirkan.

kurang

menyebabkan
penyulit

dari

20

tahun

responden

persalinan

seperti

rahim dan panggul ibu belum berkembang

Hasil penelitian pada tabel 1 jumlah

dengan baik dan relatif masih kecil,

anak lebih dari 4 sejumlah 2 (5,7%)

biologis sudah siap tetapi psikologis belum

responden, merupakan salah satu faktor

matang, sehingga sebaiknya tidak hamil

resiko yang dialami oleh ibu bersalin dan

pada usia di bawah 20 tahun. Apabila telah

dapat menyebabkan terjadinya partus lama

menikah pada usia di bawah 20 tahun,

karena rahim sudah melemah. Hal ini

gunakanlah salah satu alat atau obat

sesuai dengan pendapat Hadi (2009 hal

kontrasepsi untuk menunda kehamilan

22), yang menyatakan bahwa ibu yang

anak pertama sampai usia yang ideal untuk

memiliki anak lebih dari 4, apabila terjadi

hamil.

hamil lagi, perlu diwaspadai kemungkinan
Dari hasil penelitian pada tabel 1

terdapat responden dengan faktor resiko

terjadinya persalinan lama, karena semakin
banyak anak, rahim ibu makin melemah.

karena umur lebih dari 35 tahun sebanyak

Jarak kehamilan yang kurang dari 2

4 (11,4%) responden, hal ini menyebabkan

tahun merupakan salah satu faktor resiko

responden

yang

dapat

mengalami

penyulit

dapat

menyebabkan

persalinan seperti terjadinya presentasi

penyulit

bokong. Hal ini sesuai dengan teori dari

partus lama. Hal ini sesuai dengan

Hadi (2009 hal 22), yang menyatakan

pendapat dari Hadi (2009 hal 22), yang

bahwa pada usia lebih dari 35 tahun

menyatakan bahwa jarak anak terlalu dekat

kemungkinan terjadi problem kesehatan

dapat menyebabkan rahim dan kesehatan

seperti

hipertensi,

diabetes

mellitus,

persalinan

seperti

terjadinya
terjadinya

ibu belum pulih dengan baik, pada keadaan

anemia, saat persalinan terjadi persalinan

ini

lama, perdarahan dan risiko cacat bawaan.

pertumbuhan janin kurang baik, persalinan

Faktor resiko lain yang dialami oleh
responden adalah tinggi badan ibu kurang
dari 145 cm yang dapat menyebabkan ibu

56

perlu

diwaspadai

kemungkinan

lama, atau perdarahan.
Hasil
menunjukkan

penelitian
bahwa

pada

tabel

responden

3

yang

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

mengalami faktor resiko, namun tidak

faktor resiko dalam kehamilan adalah

mengalami penyulit persalinan sejumlah 5

tinggi badan kurang dari 145 cm, bentuk

orang

dapat

panggul yang tidak normal, badan kurus

disebabkan kehamilan dengan resiko dapat

dan pucat, umur kurang dari 20 tahun atau

diatasi

ibu

lebih dari 35 tahun, jumlah anak lebih dari

memeriksakan kehamilan secara teratur

4 orang, jarak kelahiran anak kurang dari 2

karena melalui pemeriksaan kehamilan

tahun, terjadi kesulitan pada kehamilan

(antenatal care) maka penyulit persalinan

atau

dapat dicegah. Sesuai dengan pendapat

mengalami keguguran pada sebelumnya,

dari Djaja (2013), yang menyatakan bahwa

kepala

antenatal

bentuk

perdarahan pada waktu hamil, keluar air

perawatan kesehatan pada ibu hamil yang

ketuban pada waktu hamil, dan sakit batuk

diberikan secara berkala dan teratur selama

yang berkepanjangan.

(33,3%).

masa

dengan

care

kehamilan

Hasil

tersebut

baik

adalah

dengan

apabila

suatu

tujuan

agar

persalinan

pusing

Ibu

yang

lalu,

hebat,

yang

kaki

sering

bengkak,

melahirkan

anak

kehamilan dan persalinan berakhir dengan

pertamanya pada usia kurang dari 20 tahun

ibu dalam kondisi sehat dan selamat

di Indonesia masih tinggi, ibu hamil rentan

selama kehamilan, persalinan dan nifas

terjadi

tanpa trauma fisik maupun mental yang

pengetahuan

merugikan dan bayi yang dilahirkan sehat.

(Departemen

Hasil analisis menggunakan Chi-

komplikasi

yang

ρ-value

persalinan

menunjukkan

bahwa

yang

Gizi

akibat

kurang

&

baik

Kesehatan

Masyarakat, 2009 hal: 248). Komplikasi

Square diperoleh nilai χ² hitung 4,644 dan
0,031,

gizi

persalinan

dapat

menyertai
dapat

pada

penyulit

berdampak

pada

hipotesis kerja (Ha) diterima yaitu ada

keselamatan ibu dan janinnya, sehingga

hubungan faktor resiko dengan kejadian

dibutuhkan penanganan yang tepat dan

penyulit persalinan di Wilayah Puskesmas

tepat untuk mengatasi penyulit yang terjadi

Kemusu II Boyolali. Hasil penelitian

(Manuaba dkk, 2009 hal: 164).

menunjukkan bahwa terdapat hubungan

Hal tersebut sesuai dengan hasil

yang signifikan antara faktor resiko dengan

penelitian dari Arulita Ika Fibriana (2007),

penyulit persalinan. Hal ini sesuai dengan

yang menyatakan bahwa usia ibu yang

teori dari Hadi (2009 hal: 22), yang

berisiko

menyatakan bahwa penyebab penyulit

maternal adalah usia kurang dari 20 tahun

persalinan sebenarnya sudah dapat di

atau lebih dari 35 tahun. Proporsi usia yang

deteksi sejak dini dengan mengetahui

berisiko pada kelompok kasus sebesar

faktor resiko dalam kehamilan. Beberapa

34,6%, lebih besar daripada kelompok

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

untuk

terjadinya

kematian

57

kontrol yaitu sebesar 13,4%. Sedangkan

PENUTUP

pada kelompok usia 20 sampai 35 tahun

Berdasarkan hasil penelitian hubungan

(usia tidak berisiko

untuk terjadinya

faktor resiko dengan kejadian penyulit

kematian maternal), proporsi kelompok

persalinan di Wilayah Puskesmas Kemusu

kasus sebesar 65,4%, lebih kecil daripada

II Boyolali diperoleh simpulan yaitu faktor

kelompok kontrol yaitu sebesar 86,5%.

resiko pada ibu bersalin menunjukkan

Hasil analisis bivariat menunjukkan ada

bahwa sebagian besar responden tidak

hubungan yang bermakna antara usia ibu

terdapat faktor resiko sejumlah 20 orang

berisiko

maternal

(57,1%). Penyulit persalinan pada ibu

(p=0,012). Ibu yang hamil pada usia < 20

bersalin menunjukkan bahwa sebagian

tahun atau > 35 tahun memiliki risiko

besar responden tidak terjadi penyulit

untuk mengalami kematian maternal 3,4

persalinan sejumlah 19 orang (54,3%) dan

kali lebih besar daripada ibu yang berusia

terdapat hubungan faktor resiko dengan

20 – 35 tahun (OR = 3,4; 95% CI : 1,3 –

kejadian penyulit persalinan di Wilayah

9,1).

Puskesmas Kemusu II Boyolali yang

dengan

kematian

Variabel paritas, ibu dengan paritas

ditunjukkan dengan nilai χ² hitung 4,644

≤ 1 dan paritas > 4 memiliki risiko 1,3 kali

dan ρ-value 0,031.

lebih besar untuk mengalami kematian

Berdasarkan hasil penelitian hubungan

maternal dibandingkan ibu dengan paritas

faktor resiko dengan kejadian penyulit

2 – 4 (OR = 1,3; 95%CI : 0,6 – 2,8), akan

persalinan di Wilayah Puskesmas Kemusu

tetapi secara statistik menunjukkan tidak

II Boyolali diharapkan bagi Responden

ada hubungan yang bermakna antara

dapat lebih meningkatkan pengetahuan

paritas dengan kematian maternal (p =

tentang faktor resiko dan dampaknya

0,553). Pada variabel jarak kehamilan,

dalam proses persalinan, sehingga dapat

dapat dilihat bahwa jarak kehamilan < 2

melakukan pencegahan terjadinya penyulit

tahun (merupakan jarak kehamilan berisiko

dalam persalinan, sedangkan bagi tenaga

untuk

kesehatan

terjadinya

kematian

maternal),

Tenaga

kesehatan

dapat

proporsi kelompok kasus sebesar 9,8%,

meningkatkan

lebih besar daripada kelompok kontrol

melakukan deteksi dini terhadap faktor

(2,8%). Sedangkan pada jarak kehamilan ≥

resiko

2 tahun (tidak berisiko) pada kelompok

kemampuan

kasus memiliki proporsi 90,2%, lebih kecil

timbul dalam proses persalinan sehingga

daripada proporsi pada kelompok kontrol

dapat mencegah terjadinya kesakitan dan

(97,2%).

kematian

58

ketrampilan

dan

penanganannya,
mengatasi

pada

ibu

penyulit

bersalin.

dalam

serta
yang

Bagi

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

Puskesmas

dapat

meningkatkan

pendidikan kesehatan pada masyarakat
tentang faktor resiko dan dampaknya
dalam

proses

meningkatkan
kesehatan

persalinan,

serta

kompetensi

untuk

tenaga

mengatasi

penyulit

Departemen
Gizi
dan
Kesehatan
Masyarakat. 2009.
Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
DKK Kabupaten Boyolali. 2012. Profil
Kesehatan Kabupaten Boyolali.
Boyolali:
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Boyolali

persalinan dan bagi institusi pendidikan
Institusi pendidikan dapat menyiapkan
calon tenaga kesehatan yang kompeten
dalam

melakukan

mengatasi

deteksi

penyulit

dini

persalinan.

dan
Bagi

peneliti berikutnya Penelitian ini dapat

Djaja, Baruch. 2013. Kenali Faktor Resiko
Pada
Kehamilan
Anda.
http://www.ekahospital.com. Akses
tanggal 1 Juli 2013
Fajar, Ibnu dkk. 2009. Statistika untuk
Praktisi Kesehatan. Yogyakarta:
Graha Ilmu

dilanjutkan dengan penelitian lain yang
mengkaji lebih luas tentang faktor-faktor
yang

berpengaruh

persalinan

dan

terhadap
menggunakan

penyulit
studi

retrospektif dengan mengikuti munculnya
faktor resiko sampai dengan terjadinya
penyulit persalinan.

DAFTAR PUSTAKA
Arief, Mochammad. 2004. Pengantar
Metodelogi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan. CHGF, Klaten
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arsyad, M Lukman. 2008. Hubungan
Antara Ukuran Lingkar Lengan Atas
Ibu Hamil Dengan Berat Bayi Lahir.
Berita Kedokteran Masyarakat, Vol.
24, No. 1, Maret 2008
Bandiyah,
Siti.
2009.
Kehamilan,
Persalinan & Gangguan Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika
Dahlan, Sopiyudin. 2010. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika

Fibriana, Arulita Ika. 2007. Faktor- Faktor
Risiko
Yang
Mempengaruhi
Kematian Maternal (Studi Kasus Di
Kabupaten Cilacap). Program Studi
Magister Epidemiologi Program
Pasca Sarjana UNDIP. Thesis
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas
Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran:
Vivo Publisher
Hidayat, Asri & Sujiyatini. 2010. Asuhan
Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
Nuha Medika
Hidayat, Aziz Alimul. 2010. Metode
Penelitian Kebidanan & Teknik
Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika
Imron, Ali. 2012. Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja, Jogjakarta: ArRuzz Medika
KeMenKes RI. 2010. Pedoman Pelayanan
Antenatal
Terpadu.
Jakarta:
Kementerian Kesehatan Direktur
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Kusumawati, Yuli. 2006. Faktor-faktor
resiko yang berpengaruh terhadap
persalinan dengan tindakan (Studi

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016

59

kasus di RS dr. Moewardi Surakarta).
Semarang: Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro
Manuaba, Ida Ayu dkk. 2009. Memahami
Kesehatan
Reproduksi
Wanita.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Nugraheny, Esti. 2010. Asuhan Kebidanan
Pathologi. Jogjakarta: Pustaka Rihana
Notoatmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2011.
Pedoman
Diagnosis
dan
Penatalaksanaan
di
Indonesia.
Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia

Rohani dkk. 2011. Asuhan Kebidanan
pada Masa Persalinan. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan
Nasional
Pelayanan
Kesehatan
Maternal & Neonatal. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Saryono. 2008. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jogjakarta : Mitra
Cendekia
Sumarah dkk. 2009. Perawatan Ibu
Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Bersalin.) Yogyakarta: Fitramaya
Suyanto dan Salamah. 2009. Riset
Kebidanan, Metodologi dan Aplikasi.
Jogjakarta: Mitra Cendekia

Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2011.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2011. Semarang: Dinas
Kesehatan Jawa Tengah

Widoyono.
2005.
Penyakit
Tropis
Epidemiologi, Penularan, Pecegahan
dan Pemberantasan. Jakarta: Penerbit
Erlangga

Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian
Sosial dan Pendidikan. Pustaka
Pelajar, Jogjakarta

Yulaikhah, Lily. 2009. Seri Asuhan
Kebidanan
Kehamilan.
Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Rayburn, William F dan Carey, J
Cristopher. 2001. Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta: Widya Medika

60

Jurnal Kebidanan, Vol. VIII, No. 01, Juni 2016