BAB 4
A.
ARTI KESETIMBANGAN
B.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN
KESETIMBANGAN
C.
TETAPAN KESETIMBANGAN
D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI
KESETIMBANGAN KIMIA
4
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai hal-hal berikut tukang kayu menggunakan water pas, terjadinya hujan dan mainan anak-anak yang terbuat dari dua buah balon, peristiwa tersebut tergolong kesetimbangan. Keberadaan gas CO2dan O2di udara juga terjadi kesetimbangan, tetapi mengapa dalam kenyataannya gas CO2semakin meningkat sehingga menimbulkan efek rumah kaca? Gas Ozon (O3) di atmosfer diciptakan oleh Tuhan dalam kesetimbangan. Mengapa sekarang diisukan terjadi kerusakan lapisan Ozon.
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat memahami kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, tetapan kesetimbangan dan persamaan kesetimbangan.
Bahan kajian ini juga membahas secara kualitatif dan kuantitatif per-geseran kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tetapan
(2)
kesetimbangan yang berkaitan dengan konsentrasi zat-zat yang berada dalam keadaan setimbang dan tetapan kesetimbangan yang berkaitan dengan tekanan gas parsial untuk kesetimbangan.
Hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain dari kajian kesetimbangan kimia dapat Anda perhatikan pada peta konsep berikut.
Peta konsep kesetimbangan kimia
A. ARTI KESETIMBANGAN
Kesetimbangan Kimia itu bersifat dinamis, apakah maksudnya?
1. Reaksi Dapat Balik dan Tidak Dapat Balik
Dalam peristiwa Kimia, kebanyakan reaksi-reaksi yang terjadi tidak dapat balik (irreversible) seperti peristiwa pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Kayu dibakar menjadi arang dan arang tidak mungkin lagi dapat balik menjadi kayu. Sampah dari bahan-bahan organik seperti daun-daunan, setelah membusuk tidak mungkin secara spontan akan kembali menjadi sampah daun.
Begitu juga logam yang sudah berkarat (terkorosi) tak akan berubah menjadi logamnya tanpa proses tertentu, yang mana proses-proses itu tidak terjadi secara spontan.
Contoh-contoh reaksi kimia yang disebutkan di atas adalah reaksi irreversible(reaksi tidak dapat balik).
yang dipengaruhi oleh perubahan
bersifat mengalami
tekanan ruangan volume
ruangan suhu
konsentrasi
berlangsung dalam
dinamik tertutupruang pergeseran
KESETIMBANGAN KIMIA
(3)
Contoh:
Fe(s)+ O2(g) +xH2O(s)→Fe2O3. xH2O(s) Fe2O3. xH2O(s)→Fe(s)+ O2(g)+ H2O(l)
Di lain pihak, juga banyak kita jumpai reaksi yang dapat balik (reversible), artinya zat-zat yang sudah bereaksi membentuk zat hasil, zat hasil itu dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi dan terjadinya secara spontan.
Contoh:
Dalam industri Amonia (NH3) yang bahan dasarnya gas N2 dan H2 terjadi reaksi sebagai berikut.
N2(g)+ H2(g)→NH3.... (1)
NH3yang terbentuk akan terurai kembali menghasilkan gas N2dan gas H2, bila ditulis:
NH3(g)→ N2(g)+ H2(g).... (2)
sehingga bila ke-2 reaksi di atas ditulis, akan menjadi N2(g)+ 3H(g)→←2NH3(g)
Tanda← →menunjukkkan reaksi dapat balik (reversible) dan tentunya masih banyak contoh-contoh lain yang berhubungan dengan reaksi dapat balik ini. Anda dapat mendiskusikan dengan teman-teman Anda dengan mencari contoh-contoh kejadian yang ada di sekitar.
2. Keadaan Kesetimbangan
Pada reaksi dapat balik (reversible), komponen-komponen yang ada dalam reaksi terjadi pengurangan dan penambahan jumlah (konsentrasi) sehingga suatu saat jumlah (konsentrasi) masing-masing komponen itu tetap. Seperti yang digambarkan pada grafik reaksi A →
←B berikut.
(i) (ii) (iii)
Gambar 4.1 Keadaan kesetimbangan
Pada awal reaksi konsentrasi A (pereaksi) terjadi pengurangan, sebaliknya konsentrasi B (zat hasil) terjadi penambahan pada suatu saat konsentrasi A dan B tetap.
A
B waktu
k o n s t r a s i A
B waktu
k o n s t r a s i A
B waktu
k o n s t r a s i
(4)
Ada tiga kemungkinan tetap itu, yaitu:
Kemungkinan 1: Konsentrasi pereaksi [A] labih banyak daripada konsentrasi zat hasil [B], gambar (i)
Kemungkinan 2: Konsentrasi pereaksi [A] sama dengan konsentrasi zat hasil [B], gambar (ii)
Kemungkinan 3: konsentrasi pereaksi [A] lebih sedikit daripada konsentrasi zat hasil [B], gambar (iii)
Suatu keadaan di mana komponen-komponen dalam reaksi tetap, dinamakan "reaksi dalam keadaan setimbang" atau "reaksi dalam keadaan kesetimbangan".
3. Kesetimbangan Dinamis
Pada reaksi reversible yang sudah setimbang, kelihatannya reaksi sudah berhenti (tidak terjadi reaksi lagi). Akan tetapi pada kenyataan-nya secara mikroskopis reaksi tersebut masih berlangsung terus-menerus dengan laju reaksi sama.
Kecepatan reaksi (laju reaksi) ke kanan (ke zat hasil) sama dengan laju reaksi ke kiri (penguraian zat hasil menjadi zat reaktan (pereaksi) (V1= V2). Kesetimbangan demikian disebut kesetimbangan dinamis.
V1 A ←⎯⎯→ B
V2
Dalam memperoleh gambaran kesetimbangan dinamis dapat kamu lakukan percobaan berikut.
Percobaan 4.1 kesetimbangan dinamis
Isilah tabung A dengan 10 ml larutan KMnO4 dan tabung B dibiarkan kosong. Masukkan pipa kaca yang berbeda ukuran diameter-nya. Pipa I (diameter besar) ke dalam tabung reaksi A dan Pipa II (diameter kecil) ke dalam tabung reaksi B. Biarkan beberapa saat hingga dalam pipa terisi larutan
KMnO4 yang permukaannya sama
tingginya dengan larutan KMnO4 di luar pipa dalam tabung reaksi. Dengan menggunakan ibu jari tutuplah kedua pipa kaca tersebut. Dengan selalu menggunakan pipa kaca I, pindahlah isi tabung A ke dalam tabung B dan sebaliknya!
(5)
Lakukan terus-menerus hingga diperoleh keadaan (tinggi larutan) kedua tabung tetap. Dari percobaan di atas apa kesimpulanmu tentang kesetim-bangan dinamis?
4. Jenis-jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan dibedakan menjadi kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen. Perbedaan ini berdasarkan wujud zat yang ada dalam keadaan setimbang.
a. Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang wujud zat-zatnya sama.
Contoh:
N2(g)+ 3H2(g)→← 2NH3(g) Fe3+
(aq)+ SCN-(aq)→← Fe(SCN)2+(aq) b. Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah suatu kesetimbangan yang wujud zat-zatnya berbeda.
Contoh:
CaCO3(s)← →CaO(s)+ CO2(g) H2O(g)→← H2O(l)
PbSO4(s)+ 2I
-(aq)←→PbI2(s)+ SO42-(aq)
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN
KESETIMBANGAN
Kesetimbangan dinamis akan terganggu kesetimbangannya oleh bebe-rapa faktor, yaitu perubahan konsentrasi, perubahan tekanan (untuk sistem kesetimbangan gas), perubahan volum, dan perubahan suhu serta pengaruh katalisator. Seorang ahli Kimia bernama Henry Louis Le
Chatelier (1850 - 1936) berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884
menyampaikan pendapatnya yang dikenal dengan "asas Le Chatelier". Asas ini berbunyi: "Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan) maka sistem kesetimbangan tersebut akan melakukan reaksi (pergeseran) untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut."
Berikut penjelasan azas Le Chatelier yang dirangkum dalam faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
(6)
1. Perubahan Konsentrasi
Sesuai dengan asas le Chatelier, jika konsentrasi zat berubah, maka kesetimbangan akan bergeser untuk mengurangi pengaruh perubahan tersebut, sehingga membentuk kesetimbangan yang baru. Dalam mengubah konsentrasi dapat dilakukan cara berikut.
- Jika konsentrasi zat diperbesar (ditambah) maka kesetimbangan bergeser dari arah zat tersebut.
- Jika konsentrasi zat diperkecil (dikurangi) maka kesetimbangan bergeser ke arah zat tersebut.
Contoh soal 4.1
Simak reaksi berikut:
N2(g)+ 3H2(g) →← 2NH3(g)
ke arah mana reaksi akar bergeser jika a. gas NH3yang terjadi dipisahkan b. gas N2ditambah
Jawab:
a. Jika gas NH3 yang terjadi dipisahkan, berarti konsentrasi NH3 berkurang, maka reaksi bergeser ke arah NH3(kanan)
b. Jika gas N2 bertambah, berarti, konsentrasi N2 bertambah, maka reaksi bergeser dari gas N2(kiri) ke kanan (gas NH3bertambah) Dalam memahami pengaruh konsentrasi terhadap reaksi kesetim-bangan, kita dapat mengamati reaksi kesetimbangan antara ion besi (III) yang berwarna kuning jingga, ion SCN-tidak berwarna dan ion Fe SCN2+berwarna merah darah.
Fe3+
(aq)+ SCN- →← FeSCN2+
Percobaan 4.2 Pengaruh Konsentrasi
Masukkan 25 ml air suling ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan 2 tetes larutan KSCN 1 M dan 2 tetes larutan FeCl 1 M. Aduklah larutan sam-pai homogen, kemudian bagilahlarutan itu sama banyak ke dalam 4 tabung reaksi. Tabung pertama digunakan sebagai pembanding. Tambahkan:
a. 1 tetes larutan KSCN pekat ke dalam tabung reaksi ke-2 b. 1 tetes larutan FeCl3pekat ke dalam tabung reaksi ke-3 c. 1 tetes larutan NaOH 1 M ke dalam tabung reaksi ke-4
(larutan NaOH mengandung ion Na+dan ion OH-, ion OH-akan mengikat
ion Fe3+membentuk endapan Fe(OH) 3)
Guncangkan ketiga tabung tersebut dan bandingkan warnanya dengan tabung reaksi yang pertama. Perhatikan tabung reaksi ke-2, 3, dan 4!
(7)
Apa pengaruh penambahan larutan KSCN pada tabung reaksi ke-2? Apa pengaruh penambahan larutan KSCN pada tabung reaksi ke-3 Apa pengaruh penambahan larutan KSCN pada tabung reaksi ke-4
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan tentang pengaruh konsen-trasi pada reaksi kesetimbangan.
2. Perubahan Tekanan
Pengaruh perubahan tekanan pada reaksi keseimbangan hanya berlaku untuk reaksi-reaksi yang berwujud gas. Sesuai dengan asas le Chatelier, jika tekanan suatu sistem diubah, maka sistem akan mengurangi pengaruh perubahan tekanan dengan cara menggeser kesetimbangan. - Jika tekanan diperbesar (volum di perkecil), maka konsentrasi zat
menjadi semakin besar. Dalam mengurangi tekanan maka reaksi bergeser ke jumlah mol gas yang kecil.
- Jika tekanan diperkecil (volum diperbesar), maka konsentrasi zat menjadi semakin kecil. Dalam menambah tekanan, reaksi akan bergeser ke jumlah mol gas yang lebih besar.
Gambar 4.2 Contoh:
Pada reaksi: N2(g)+ 3H2(g) →← 2NH3(g)
∑mol gas = 4 ∑mol gas = 2
- penambahan tekanan mengakibatkan reaksi bergeser ke kanan (mol gas lebih kecil)
H2
NH3
kesetimbangan volume di perkecil
tekanan diperbesar kesetimbangan baru
H2
NH3
A B C D 25 ml
2 tetes
KSCN IM 2 tetesFeCl3 IM
FeCl IM
NaOH IM
25 ml
KSCN IM
(8)
- pengurangan tekanan mengakibatkan reaksi bergeser ke kiri (mol gas lebih besar).
Pada reaksi: N2(g)+ O2(g) →← 2NO(g)
∑mol gas = 2 ∑mol gas = 2
jumlah mol gas ruas kiri dan ruas kanan sama, maka perubahan tekanan tidak mempengaruhi/mengakibatkan pergeseran.
3. Perubahan Suhu
Sesuai dengan asas le Chatelier, jika suhu sistem pada reaksi kesetim-bangan dinaikkan, maka sistem akan menurunkan suhu dengan cara memberikan kalor pada pihak yang memerlukan kalor (endoterm). Jika suhu diturunkan, maka reaksi akan bergeser ke reaksi eksoterm.
Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan:
N2(g)+ 3H2(g) →← 2NH3(g), DH = -92 Kj
Ke arah mana kesetimbangan bergeser jika suhu dinaikkan dan suhu diturunkan?
Jawab:
- jika suhu dinaikkan, reaksi bergeser ke reaksi endoterm (ke kiri) - jika suhu diturunkan, reaksi bergeser ke reaksi eksoterm (ke kanan).
4. Pengaruh Katalisator
Suatu katalis akan memperbesar laju reaksi dengan cara menurun-kan energi pengaktifan. Hal ini berarti pada reaksi kesetimbangan, katalis akan mempercepat reaksi maju maupun reaksi balik, sehingga mempercepat tercapainya kesetimbangan.
Jadi, katalis berfungsi mempercepat tercapainya kesetimbangan, tetapi tidak bisa menggeser kesetimbangan sekaligus tidak mem-pengaruhi jumlah produk yang dihasil
C. TETAPAN KESETIMBANGAN
1. Hukum Kesetimbangan
Pada tahun 1864, Cato Maximillian Gulberg dan Peter Waage
menemukan adanya hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen-komponen dalam kesetimbangan yang dikenal dengan
hukum kesetimbangan:
"Pada suhu tertentu, hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya akan menghasilkan suatu bilangan tetap."
(9)
Misal: aA + bB← →cC + dD
di mana:
Kc = tetapan kesetimbangan untuk konsentrasi [ ] = tanda konsentrasi
a, b, c, d = koefisien reaksi
2. Tetapan Kesetimbangan Konsentrasi (K
c)
a. Reaksi kesetimbangan homogenContoh:
N2(g)+ 3H2(g)→← 2NH3(g)
Satuan Kc tergantung pada rumus Kcnya. Untuk rumus Kc di atas, satuan Kcadalah:
b. Reaksi kesetimbangan heterogen
Pada kesetimbangan heterogen, komponen yang berwujud zat padat murni atau zat cair murni tidak mempengaruhi kesetimba-ngan sehingga tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.
Contoh:
- BiCl3(aq)+ H2O(l)← →BiOCl(s)+ 2HCl(aq)
- 3Fe(s)+ 4H2O(g)→← Fe3O4(s)+ 4H2(g)
K H
H O
c = [ ]
[ ]
2 4 2 4
K HCl
BiCl
c =[[ ]] 2 3
K M
M M M M
c= = = − 2
2 3 3
3
1
K NH
N H
c= [ ]
[ ][ ]
3 2 2 2 3
K C D
A B
c
c d a b
=[ ] [ ]
(10)
3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Parsial (Kp)
Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas. Oleh karena yang mem-pengaruhi tekanan adalah fase gas maka perhitungan dilakukan hanya untuk fase gas baik kesetimbangan homogen maupun kesetimbangan heterogen.
a. Reaksi kesetimbangan homogen
Reaksi kesetimbangan homogen secara umum: aA(g)+ bB(g)→← cC(g)+ dD(g)
di mana:
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan pA = tekanan parsial A
pB = tekanan parsial B pC = tekanan parsial C pD = tekanan parsial D a, b, c, d = koefisien reaksi Contoh
N2(g)+ 3H2(g)→← 2NH3(g)
b. Reaksi kesetimbangan heterogen
Dalam kesetimbangan heterogen, yang masuk dalam perhitungan hanya yang berwujud gas saja.
CaO(s)+ SO2(g)← → CaSO3(s)
4. Hubungan K
cdan K
p Dari persamaan gas ideal: PV = nRTP n
VRT
=
K
pSO
P= 1 2
( )
K NH
N H
P P P P
= ( )
( )( )
3 2 2 2 3
K p p
p p
p C c
D d A a B b
=( ) ( )
(11)
Keterangan: P = tekanan R = tetapan gas T = suhu
= M (molaritas), maka P = MRT
Untuk reaksi kesetimbangan aA(g)+ bB(g) →← cC(g)+ dD(g)
Keterangan: pA= [A]RT pC= [C]RT pB= [B]RT pD= [D]RT maka:
Ketarangan:
Kp = tetapan kesetimbangan tekanan parsial Kc = tetapan kesetimbangan konsentrasi R = tetapan gas = 0,08205 liter atm mol-1K-1 T = suhu (oK)
∆n = koefisien hasil – koefisien reaktan Contoh:
2SO3(g) →← 2SO2(g)+ O2(g) Kp = Kc(RT)(2+1)–2
Kp = KC. RT
5. Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu senyawa menjadi zat lain yang lebih sederhana
Kp p p
p p
Kp C RT D RT
A RT B RT
Kp C D
A B
RT RT Kp Kc
Kp Kc
C c D d A a B b
c d a b c d
a b
c d a b
= = = = =
+ +
( ) ( )
( ) ( )
([ ] ) ([ ] ) ([ ] ) ([ ] ) [ ] [ ]
[ ] [ ]
( )
( )
( (
. . RT)
RT)
(c+d)–(a+b) n
∆
n V
(12)
Contoh:
2NH3(g)→← N2(g)+ 3H2(g) 2HI(g)→← H2(g)+ I2(g)
Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan jumlah mol zat yang terurai dengan jumlah mol zat mula-mula.
Harga derajat disosiasi antara 0 sampai dengan 1 (0 < α< 1) 1. Bila α= 0 artinya zat tidak terdisosiasi zat
2. Bila α= 1, artinya zat terdisosiasi sempurna
Contoh soal 4.2
1. Dalam ruang 2 liter dimasukkan 0,8 mol gas HI sehingga terurai menurut persamaan reaksi kesetimbangan:
2HI(g) ← → H2(g)+ I2(g)
Jika dalam keadaan setimbang gas I2yang terbentuk 0,2 mol a. Tentukan harga tetapan kesetimbangan Kc!
b. Jika pada suhu tetap dimasukkan 0,4 mol gas HI, tentukan komposisi gas pada keadaan setimbang!
Jawab:
a. Reaksi: 2HI(g) →← H2(g) + I2(g) mula-mula 0,8 mol
bereaksi 0,4 mol 0,2 mol 0,2 mol Kesetimbangan 0,4 mol 0,2 mol 0,2 mol
[ ]
0,2 M 0,1 M 0,1 M
Kc H I
HI
= = = =
[ ][ ]
[ ]
, ( , )
, , ,
2 2 2
2
0 1 0 2 0 01 0 04 0 25
. 0,1
0 2 2 ,
M 0 2
2 ,
M 0 4
2 ,
M
α = jumlah mol zat yang terdisosiasi
(13)
b. Reaksi: 2HI(g) →← H2(g) + I2(g) mula-mula 0,4 mol + 0,4 mol 0,2 mol 0,2 mol
bereaksi 2x mol x mol x mol
Kesetimbangan (0,8–2x) mol (0,2–x) mol (0,2+x) mol [ ]
Jadi susunan gas dalam kesetimbangan baru adalah:
2. Dalam ruangan tertutup yang volumenya 5 liter, 5 mol amoniak terurai sebanyak 40% menurut reaksi:
2NH3(g)←→ N2(g)+ 3H2(g)
Dalam keadaan setimbang, tekanan total adalah 7 atmosfer. Tentukan harga tetapan kesetimbangan tekanan parsial!
[ ] , – , – , [ ] [ ] , , , HI x
I H x
= = = = = + = =
0 8 2 2 0 8 2 0 3 0 2 2 0 2 0 15 2 2 . 0,1 2 M + 0,1 2 M
Kc H I
HI pada tetap
x x x x x x x x x = → = − = − = + − − = + − = + = = [ ][ ] [ ] ( ( ( ( ( , ) , , , , ( , ) , , , , , 2 2 2 2 2
0 8 2 2
0 5 0 2
0 8 2
0 5 0 8 2 0 2
0 4 0 2
0 2 2
0 1
suhu tetap harga K 0, 2 + x
2 ) .
0, 2 + x
2 )
0, 8 2x
2 )
0, 2 + x
2 )
c
2
0 2 2 , +x
M 0 2
2 , +x
M 0 8 2
2 , – x
(14)
Jawab:
Reaksi: 2NH3(g) →← N2(g) + 3H2(g) mula-mula 5 mol
bereaksi 5 x 40%= 2 mol 1 mol 3 mol
Kesetimbangan 3 mol 1 mol 3 mol = 7 mol
3. Diketahui reaksi kesetimbangan: 2SO3(g)→← 2SO2(g)+ O2(g)
Harga Kc pada suhu 427oC = 0,5 M dan tetapan gas adalah 0,082 liter atm mol-1K-1. Tentukan harga Kp!
Jawab:
2SO3(g)→← 2SO2(g)+ O2(g) ∆n = (2 + 1) – 2 = 1
Kp = Kc . (RT)∆n= 0,5 . (0,082 . 700) = 28,7 atm
4. Dalam ruangan bervolum 1 liter terdapat kesetimbangan gas-gas menurut reaksi:
NH4Cl(g)→← NH3(g)+ HCl(g)
Pada saat tercapai kesetimbangan, susunan gas tersebut adalah 50 mol NH4Cl 20 mol NH3dan 20 mol HCl. Tentukan derajat disosiasi NH4Cl!
Jawab:
Reaksi: NH4Cl(g) ←→ NH3(g) + HCl(g) mula-mula 70 mol
bereaksi 20 mol 20 mol 20 mol
Kesetimbangan 50 mol 20 mol 20 mol
α = = =
mol zat bereaksi mol mula - mula 70
20 2 7
Kp P P
P
N H NH
2 2
3
1 3
3 3
3 2 3 2
= = =
. atm2
( )( )
( )
( ) ( ) p
p p
NH
N
H
3
2
2
3 7 1 7 3 7
3
= = =
. 7 = 3 atm . 7 = 1 atm . 7 = 3 atm
(15)
D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI
Penerapan prinsip kesetimbangan bisa kita lihat dalam industri pem-buatan amonia dan asam sulfat berikut.
1. Pembuatan amonia menurut proses Haber Bosch
Amonia dapat dibuat sesuai persamaan reaksi berikut. N2(g)+ 3H2(g)→← 2NH3(g) ∆H = -92 kJAgar menghasilkan amonia sebanyak mungkin maka reaksi harus bergeser ke kanan. Agar reaksi bergeser ke kanan maka:
a. NH3 yang terbentuk harus segera dipisahkan dengan cara pengembunan
b. volum diperkecil dan tekanan diperbesar
c. suhu diturunkan, suhu optimum yang digunakan ± 500oC d. digunakan katalisator besi oksida
2. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
Reaksi-reaksi yang terjadi pada pembuatan asam sulfat sebagai berikut. a. S(s)+ O2→SO2(g)
b.
c. SO3(s)+ H2SO4(aq)→H2S2O7(l) d. H2S2O7(l)+ H2O(l)→2H2SO4(aq)
Menurut reaksi kedua (kesetimbangan) agar diperoleh hasil sebanyak mungkin dapat dilakukan dengan cara:
a. suhu diturunkan, suhu optimum yang digunakan ± 500oC
b. katalisator yang digunakan V2O5 penggunaan katalistaor untuk mempercepat reaksi.
1. Jelaskan pengertian kesetimbangan?
2. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dan jelaskan! 3. Kondisi yang bagaimana yang dibutuhkan pada pembuatan amoniak
(proses Haber) agar diperoleh hasil yang optimal? Jelaskan!
2 2 2
500
2 5
SO g O g
V O
C
o
( )+ ( )
⎯⎯⎯→
←⎯⎯⎯⎯ 2SO H = -196 kJ3 ∆
(16)
- Reaksi irreversibel adalah reaksi yang berlangsung satu arah
- Reaksi reversibel adalah reaksi yang berlangsung dua arah
- Ciri-ciri kesetimbangan dinamis:
- reaksi berlangsung dalam dua arah yang berlawanan
- tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi perubahan mikroskopis tetap berlangsung.
- reaksi berlangsung terus-menerus - reaksi terjadi dalam ruang tertutup - laju reaksi ke kanan sama dengan laju
reaksi ke kiri
- Faktor-faktor yang mempengaruhi perge-seran kesetimbangan antara lain:
- konsentrasi - volum/tekanan - temperatur - katalisator
- Hukum kesetimbangan
Hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya akan menghasilkan bilangan tetap. aA(g)+ bB(g)→← cC(g)+ dD(g)
- Untuk kesetimbangan heterogen, kompo-nen yang berwujud zat padat murni atau zat cair murni tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan tidak
di-Kc C D
A B
Kp P P
P P
c d a b
C c D d A a B b
= =
[ ] [ ] [ ] [ ]
( ) ( )
( ) ( )
Kesetimbangan kimia Reversible
Kesetimbangan dinamis, Kesetimbangan homogen Kesetimbangan heterogen Irreversible
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (KC) Tetapan kesetimbagan
tekanan parsial (Kp) Keadaan kesetimbangan Kesetimbangan dissosiasi Derajat dissosiasi
Proses Haber Bosch Proses kontak Asas le Chatelier
RANGKUMAN
KK
KK
aa
aa
tt
tt
aa
aa
KK
KK
uu
uu
nn
(17)
I. Silanglah (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!
sertakan dalam persamaan tetapan kese-timbangan.
- Hubungan Kc dan Kp Kp = Kc . (RT)∆n
- Harga Kc tetap bila suhu tetap
- Disosiasi adalah peristiwa penguraian suatu senyawa menjadi zat lain yang lebih sederhana
- Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan jumlah mol zat yang terdisosiasi dengan jumlah mol zat mula-mula
Harga 0 < α< 1
1. Suatu reaksi reversibel menca-pai kesetimbangan apabila .... a. jumlah mol zat-zat di
sebe-lah kiri sama dengan jumsebe-lah mol zat-sat di sebelah kanan b. reaksi telah berhenti
c. laju reaksi ke kiri sama den-gan laju reaksi ke kanan d. jumlah massa zat hasil
reak-si sama dengan jumlah massa zat-zat pereaksi e. salah satu pereaksi telah
habis bereaksi
2. Harga tetapan kesetimbangan Kc dipengaruhi oleh ....
a. suhu b. volum c. tekanan d. konsentrasi e. katalisator
3. Di antara persamaan reaksi kesetimbangan di bawah ini kesetimbangan yang bergeser ke kanan jika tekanan diperbe-sar adalah ....
a. 2HI(g)←→ H2(g)+ I2(g) b. N2O4(g)→← 2NO2(g)
c. CaCO3(s)→← CaO(s)+ CO2(g) d. 2NO(g)+ O2(g)→← 2NO2(g) e. S(s)+ O2(g)←→ SO2(g)
ELATIHAN SOAL
P
P
(18)
4. Ditentukan reaksi kesetimbang-an: CO(g) + 3H2(g) ←→ CH4(g) + H2O(g)
Bila pada suhu tetap volume sistem diperkecil maka .... a. kesetimbangan bergeser ke
kanan dan harga Kc makin besar
b. kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc makin kecil
c. kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc tetap d. kesetimbangan bergeser ke
kiri dan harga Kc makin besar
e. kesetimbangan bergeser ke kiri dan Kc makin kecil 5. Pada suhu 458oC harga tetapan
kesetimbangan untuk reaksi: H2(g)+ I2(g)→← 2HI(g)adalah 49 Bila pada suhu tetap dalam ruang bervolum 10 liter dima-sukkan campuran gas-gas yang terdiri atas 2 mol H2, 2 mol I2, dan 4 mol HI maka campuran tersebut ....
a. setimbang b. bergeser ke kiri c. bergeser ke kanan d. tidak bergeser
e. tidak dapat ditentukan 6. Pada pemanasan kalsium
hidrogen karbonat menurut reaksi: Ca(HCO3)2(s) →← CaO(s) + H2O(g)+ 2CO2(g)
Jika setelah setimbang tekanan total adalah 3 atm maka harga tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp) adalah ....
a. 1 atm3 b. 2 atm3 c. 3 atm3 d. 4 atm3 e. 5 atm3
7. Dalam volum 5 liter dipanaskan 5,1 gram gas amo-nia (Mr = 17) sampai suhu 350oC hingga terdisosiasi menurut persamaan:
2NH3(g)→← N2(g)+ 3H2(g)
Jika pada keadaan setimbang dalam ruang terdapat 0,075 mol gas nitrogen maka gas amonia yang telah terdisosiasi adalah ....
a. 15% d. 50%
b. 25% e. 75%
c. 40%
8. 0,1 mol lantanum oksalat, La2(C2O4) diletakkan dalam ruang hampa 10 liter dan dib-iarkan terurai hingga mencapai kesetimbangan:
La2(C2O4)3(s) →← La2(O3)(s) + 3CO(g) + 3CO2(g) pada suhu tetap.
Jika dalam keadaan setimbang ini tekanan total dalam ruang tersebut adalah 0,2 atm maka tetapan kesetimbangan Kp bagi reaksi di atas sama dengan .... a. 6,4 x 10-5atm6
b. 1,0 x 10-6atm6 c. 4,0 x 10-2atm6 d. 1,0 x 10-2atm2 e. 1,3 x 10-9atm-6
(19)
9. Pada suhu tertentu konsentrasi kesetimbangan dari zat-zat dalam reaksi:
A(g)+ B(g)→← C(g)+ D(g)
adalah: [A] = [B] = 0,1 molar dan [C] = [D] = 0,2 molar Pada suhu yang sama 0,2 molar A, 0,2 molar B, 0,3 molar C dan 0,3 molar D, dimasukkan ke dalam suatu ruang hampa, kon-sentrasi zat A setelah tercapai kesetimbangan adalah .... a. 0,1 molar d. 0,13 molar b. 0,2 molar e. 0,167 molar c. 0,033 molar
10. Konstanta kesetimbangan K untuk reaksi: 2SO2(g) + O2(g) →← 2SO3(g)adalah 1600
Pada temperatur yang sama, harga konstanta kesetimbangan dari reaksi:
SO3(g→← SO2(g)+1⁄
2O2(g)ialah ....
a. d. 30
b. e. 40
c. 1
50 1 40
1 30
II. Kerjakan soal-soal berikut ini!
1. Ditentukan reaksi kesetimbangan BiCl3(aq)+ H2O(l)→← BiOCl(s)+ 2HCl(aq)
a. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah air? Jelaskan!
b. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah NaOH? Jelaskan!
c. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah BiOCl? Jelaskan!
2. Tuliskan persamaan kesetimbangan (Kc dan Kp) untuk reaksi kesetim-bangan berikut.
a. 2HI(g)←→ H2(g)+ I2(g) b. N2O4(g)→← 2NO2(g) c. 2H2O(l)→← 2H2(g)+ O2(g)
d. 2H2S(g)+ 3O2(g)→← 2H2O(g)+ 2SO2(g) e. Na2CO3(s)+ SO2(g)+1⁄
(20)
3. Tuliskan persamaan reaksi homogen untuk rumus berikut.
a. c.
b. d.
4. Pada suhu 227oC, 20% gas HI telah terdisosiasi menurut persamaan reaksi:
2HI(g)→← H2(g)+ I2(g)
Jika dalam ruang bervolum 5 liter pada suhu tersebut telah dimasukkan 1 mol gas HI dan diketahui tetapan gas = 0,082 liter atm mol-1K-1.
a. Tentukan susunan gas-gas dalam keadaan setimbang pada suhu tersebut!
b. Tentukan harga Kc! c. Tentukan harga Kp!
5. Pada suhu tertentu dalam ruang 4 liter dipanaskan 80 gram gas SO3(Mr = 80) sehingga sebagian terurai membentuk gas SO2dan gas O2 menu-rut reaksi:
2SO3(g)→← 2SO2(g)+ O2(g)
Pada saat kesetimbangan tercapai, perbandingan jumlah mol gas SO3 dengan O2adalah 2 : 3.
a. Tentukan derajat disosiasi SO3! b. Tentukan persen SO3yang terurai!
c. Tentukan susunan gas-gas setelah disosiasi!
Kp P
P P
NOBr NO Br
= ( )
( ) ( )
2 2
2
Kc H O Br
HBr O
=[ ] [ ]
[ ] [ ]
2 2 2 2 4
2
Kp P
P P
NO NO O
= ( )
( ) ( )
2
2
2 2
Kc H I
HI
=[ ][ ]
[ ]
2 2 2
(1)
D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI
Penerapan prinsip kesetimbangan bisa kita lihat dalam industri pem-buatan amonia dan asam sulfat berikut.
1. Pembuatan amonia menurut proses Haber Bosch
Amonia dapat dibuat sesuai persamaan reaksi berikut. N2(g)+ 3H2(g)→← 2NH3(g) ∆H = -92 kJAgar menghasilkan amonia sebanyak mungkin maka reaksi harus bergeser ke kanan. Agar reaksi bergeser ke kanan maka:
a. NH3 yang terbentuk harus segera dipisahkan dengan cara pengembunan
b. volum diperkecil dan tekanan diperbesar
c. suhu diturunkan, suhu optimum yang digunakan ± 500oC
d. digunakan katalisator besi oksida
2. Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak
Reaksi-reaksi yang terjadi pada pembuatan asam sulfat sebagai berikut. a. S(s)+ O2→SO2(g)
b.
c. SO3(s)+ H2SO4(aq)→H2S2O7(l)
d. H2S2O7(l)+ H2O(l)→2H2SO4(aq)
Menurut reaksi kedua (kesetimbangan) agar diperoleh hasil sebanyak mungkin dapat dilakukan dengan cara:
a. suhu diturunkan, suhu optimum yang digunakan ± 500oC
b. katalisator yang digunakan V2O5 penggunaan katalistaor untuk mempercepat reaksi.
1. Jelaskan pengertian kesetimbangan?
2. Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dan jelaskan! 3. Kondisi yang bagaimana yang dibutuhkan pada pembuatan amoniak
(proses Haber) agar diperoleh hasil yang optimal? Jelaskan!
2 2 2
500
2 5 SO g O g
V O
C
o
( )+ ( )
⎯⎯⎯→
←⎯⎯⎯⎯ 2SO H = -196 kJ3 ∆
(2)
- Reaksi irreversibel adalah reaksi yang berlangsung satu arah
- Reaksi reversibel adalah reaksi yang berlangsung dua arah
- Ciri-ciri kesetimbangan dinamis:
- reaksi berlangsung dalam dua arah yang berlawanan
- tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi perubahan mikroskopis tetap berlangsung.
- reaksi berlangsung terus-menerus - reaksi terjadi dalam ruang tertutup - laju reaksi ke kanan sama dengan laju
reaksi ke kiri
- Faktor-faktor yang mempengaruhi perge-seran kesetimbangan antara lain:
- konsentrasi - volum/tekanan - temperatur - katalisator
- Hukum kesetimbangan
Hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi zat-zat pereaksi yang masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya akan menghasilkan bilangan tetap. aA(g)+ bB(g)→← cC(g)+ dD(g)
- Untuk kesetimbangan heterogen, kompo-nen yang berwujud zat padat murni atau zat cair murni tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan tidak
di-Kc C D A B
Kp P P
P P
c d a b C c D d A a B b =
=
[ ] [ ] [ ] [ ]
( ) ( ) ( ) ( )
Kesetimbangan kimia Reversible
Kesetimbangan dinamis, Kesetimbangan homogen Kesetimbangan heterogen Irreversible
Tetapan kesetimbangan konsentrasi (KC) Tetapan kesetimbagan
tekanan parsial (Kp) Keadaan kesetimbangan Kesetimbangan dissosiasi Derajat dissosiasi
Proses Haber Bosch Proses kontak Asas le Chatelier
RANGKUMAN
KK
KK
aa
aa
tt
tt
aa
aa
KK
KK
uu
uu
nn
(3)
I. Silanglah (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!
sertakan dalam persamaan tetapan kese-timbangan.
- Hubungan Kc dan Kp Kp = Kc . (RT)∆n
- Harga Kc tetap bila suhu tetap
- Disosiasi adalah peristiwa penguraian suatu senyawa menjadi zat lain yang lebih sederhana
- Derajat disosiasi (α) adalah perbandingan jumlah mol zat yang terdisosiasi dengan jumlah mol zat mula-mula
Harga 0 < α< 1
1. Suatu reaksi reversibel menca-pai kesetimbangan apabila .... a. jumlah mol zat-zat di
sebe-lah kiri sama dengan jumsebe-lah mol zat-sat di sebelah kanan b. reaksi telah berhenti
c. laju reaksi ke kiri sama den-gan laju reaksi ke kanan d. jumlah massa zat hasil
reak-si sama dengan jumlah massa zat-zat pereaksi e. salah satu pereaksi telah
habis bereaksi
2. Harga tetapan kesetimbangan Kc dipengaruhi oleh ....
a. suhu b. volum c. tekanan d. konsentrasi e. katalisator
3. Di antara persamaan reaksi kesetimbangan di bawah ini kesetimbangan yang bergeser ke kanan jika tekanan diperbe-sar adalah ....
a. 2HI(g)←→ H2(g)+ I2(g) b. N2O4(g)→← 2NO2(g)
c. CaCO3(s)→← CaO(s)+ CO2(g) d. 2NO(g)+ O2(g)→← 2NO2(g) e. S(s)+ O2(g)←→ SO2(g)
ELATIHAN SOAL
P
P
(4)
4. Ditentukan reaksi kesetimbang-an: CO(g) + 3H2(g) ←→ CH4(g) + H2O(g)
Bila pada suhu tetap volume sistem diperkecil maka .... a. kesetimbangan bergeser ke
kanan dan harga Kc makin besar
b. kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc makin kecil
c. kesetimbangan bergeser ke kanan dan harga Kc tetap d. kesetimbangan bergeser ke
kiri dan harga Kc makin besar
e. kesetimbangan bergeser ke kiri dan Kc makin kecil 5. Pada suhu 458oC harga tetapan
kesetimbangan untuk reaksi: H2(g)+ I2(g)→← 2HI(g)adalah 49 Bila pada suhu tetap dalam ruang bervolum 10 liter dima-sukkan campuran gas-gas yang terdiri atas 2 mol H2, 2 mol I2, dan 4 mol HI maka campuran tersebut ....
a. setimbang b. bergeser ke kiri c. bergeser ke kanan d. tidak bergeser
e. tidak dapat ditentukan 6. Pada pemanasan kalsium
hidrogen karbonat menurut reaksi: Ca(HCO3)2(s) →← CaO(s) + H2O(g)+ 2CO2(g)
Jika setelah setimbang tekanan total adalah 3 atm maka harga tetapan kesetimbangan tekanan parsial (Kp) adalah ....
a. 1 atm3
b. 2 atm3
c. 3 atm3
d. 4 atm3
e. 5 atm3
7. Dalam volum 5 liter dipanaskan 5,1 gram gas amo-nia (Mr = 17) sampai suhu 350oC hingga terdisosiasi
menurut persamaan: 2NH3(g)→← N2(g)+ 3H2(g)
Jika pada keadaan setimbang dalam ruang terdapat 0,075 mol gas nitrogen maka gas amonia yang telah terdisosiasi adalah ....
a. 15% d. 50% b. 25% e. 75% c. 40%
8. 0,1 mol lantanum oksalat, La2(C2O4) diletakkan dalam ruang hampa 10 liter dan dib-iarkan terurai hingga mencapai kesetimbangan:
La2(C2O4)3(s) →← La2(O3)(s) + 3CO(g) + 3CO2(g) pada suhu tetap.
Jika dalam keadaan setimbang ini tekanan total dalam ruang tersebut adalah 0,2 atm maka tetapan kesetimbangan Kp bagi reaksi di atas sama dengan .... a. 6,4 x 10-5atm6
b. 1,0 x 10-6atm6
c. 4,0 x 10-2atm6
d. 1,0 x 10-2atm2
(5)
9. Pada suhu tertentu konsentrasi kesetimbangan dari zat-zat dalam reaksi:
A(g)+ B(g)→← C(g)+ D(g)
adalah: [A] = [B] = 0,1 molar dan [C] = [D] = 0,2 molar Pada suhu yang sama 0,2 molar A, 0,2 molar B, 0,3 molar C dan 0,3 molar D, dimasukkan ke dalam suatu ruang hampa, kon-sentrasi zat A setelah tercapai kesetimbangan adalah .... a. 0,1 molar d. 0,13 molar b. 0,2 molar e. 0,167 molar c. 0,033 molar
10. Konstanta kesetimbangan K untuk reaksi: 2SO2(g) + O2(g) →← 2SO3(g)adalah 1600
Pada temperatur yang sama, harga konstanta kesetimbangan dari reaksi:
SO3(g→← SO2(g)+1⁄
2O2(g)ialah ....
a. d. 30
b. e. 40
c. 1
50 1 40
1 30
II. Kerjakan soal-soal berikut ini!
1. Ditentukan reaksi kesetimbangan BiCl3(aq)+ H2O(l)→← BiOCl(s)+ 2HCl(aq)
a. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah air? Jelaskan!
b. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah NaOH? Jelaskan!
c. Ke arah manakah kesetimbangan bergeser jika pada suhu tetap ditambah BiOCl? Jelaskan!
2. Tuliskan persamaan kesetimbangan (Kc dan Kp) untuk reaksi kesetim-bangan berikut.
a. 2HI(g)←→ H2(g)+ I2(g) b. N2O4(g)→← 2NO2(g) c. 2H2O(l)→← 2H2(g)+ O2(g)
d. 2H2S(g)+ 3O2(g)→← 2H2O(g)+ 2SO2(g) e. Na2CO3(s)+ SO2(g)+1⁄
(6)
3. Tuliskan persamaan reaksi homogen untuk rumus berikut.
a. c.
b. d.
4. Pada suhu 227oC, 20% gas HI telah terdisosiasi menurut persamaan
reaksi:
2HI(g)→← H2(g)+ I2(g)
Jika dalam ruang bervolum 5 liter pada suhu tersebut telah dimasukkan 1 mol gas HI dan diketahui tetapan gas = 0,082 liter atm mol-1K-1.
a. Tentukan susunan gas-gas dalam keadaan setimbang pada suhu tersebut!
b. Tentukan harga Kc! c. Tentukan harga Kp!
5. Pada suhu tertentu dalam ruang 4 liter dipanaskan 80 gram gas SO3(Mr = 80) sehingga sebagian terurai membentuk gas SO2dan gas O2 menu-rut reaksi:
2SO3(g)→← 2SO2(g)+ O2(g)
Pada saat kesetimbangan tercapai, perbandingan jumlah mol gas SO3 dengan O2adalah 2 : 3.
a. Tentukan derajat disosiasi SO3! b. Tentukan persen SO3yang terurai!
c. Tentukan susunan gas-gas setelah disosiasi!
Kp P
P P
NOBr NO Br = ( )
( ) ( )
2 2
2 Kc H O Br
HBr O
=[ ] [ ]
[ ] [ ]
2 2 2 2 4
2
Kp P
P P
NO NO O = ( )
( ) ( ) 2
2
2 2
Kc H I HI
=[ ][ ]
[ ]
2 2 2