Pemodelan Sistem Informasi dengan Menggunakan TOGAF Framework pada PT Pos Indonesia.
i
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan jasa yang menjadi tulang punggung pemerintah Indonesia dalam bisnis layanan pengiriman dokumen dan barang. Dengan misi sosial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, PT Pos Indonesia selalu berupaya meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, caranya yaitu dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas sumber daya serta kemampuan meningkatkan laba usaha melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam memenuhi kebutuhan bisnis PT POS Indonesia maka dilakukan pemodelan sistem informasi, dimana melalui pemodelan ini akan dapat diperoleh pemahaman mengenai suatu organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan, strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Maka digunakan TOGAF Framework sebagai cara untuk memodelkan sistem informasi pada saat sekarang, masa transisi, dan masa depan. Untuk itu dibutuhkan fase-fase ADM untuk melengkapi kebutuhan bisnis serta sistem informasi. Tujuan Tugas Akhir ini adalah memanfaatkan TOGAF Framework untuk memodelkan sistem informasi PT POS Indonesia pada saat sekarang, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk digunakan di masa yang akan datang. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam Tugas Akhir ini melalui observasi, wawancara, dan studi literatur/ kepustakaan.
(2)
ii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
PT Pos Indonesia is a service company that became the backbone of the Indonesian government in the business of document delivery services and goods. With a social mission to meet the needs of the people of Indonesia, PT Pos Indonesia is always working to improve the quality of services oriented to customer satisfaction, the way is by paying attention to the efficiency and effectiveness of resources and the ability to increase operating income through the utilization of science and technology. In meeting the business needs of PT POS Indonesia is carried out modeling of information systems, which through this modeling will be able to obtain an understanding of an organization. So, can do an assessment of the mission, objectives, business strategy and what is produced by the organization. TOGAF Framework is used as a way to model information systems at the present time, the transition period, and the future. That requires the phases of the ADM to complement the needs of business and information systems. This final goal is the use of TOGAF Framework for modeling the information system of PT POS Indonesia at the present time, is expected to be considered for use in the future. The method used for data collection in this Final through observation, interview and literature study / library.
(3)
iii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………. I
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN……….. ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………. iii
PRAKATA……… iv
ABSTRAK……… vi
ABSTRACT………. vii
DAFTAR ISI……… viii
DAFTAR GAMBAR……… xi
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR ISTILAH……….. vii
BAB I PENDAHULUAN………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah……… 1
1.2 Rumusan Masalah………. 2
1.3 Tujuan Pembahasan……….. 3
1.4 Ruang Lingkup Kajian……… 3
1.5 Sumber Data……… 3
1.6 Sistematika Penyajian……… 4
BAB II KAJIAN TEORI……….. 5
2.1 KONSEP DASAR SISTEM……… 5
2.2 KONSEP DASAR INFORMASI……… 5
2.3 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI………. 6
2.4 Data Flow Diagram (DFD)………. 7
2.5 ENTERPRISE ARCHITECTURE………. 10
2.6 ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK……….. 12
2.7 Zachman Framework………. 14
2.8 Ministry Of Defence Architecture Framework (MODAF)……….. 17
2.9 FEDERAL ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK (FEAF)………… 20
2.10 The Open Group Architecture Framework (TOGAF)……….. 21
2.11 TOGAF ADM………. 23
2.12 ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (ADM)………... 24
BAB III ANALISIS……….. 29
3.1 Fase A : Architecture Vision………. 29
1. Sejarah PT POS INDONESIA………. 29
(4)
iv
Universitas Kristen Maranatha
3. Misi………. 31
4. Motto………... 31
5. Struktur Organisasi……… 31
6. Produk PT Pos Indonesia……… 39
7. Kategori Visi Arsitektur………. 40
3.2 Fase B : Business Architecture……… 41
3.3 Fase C : Information Systems Architectures………. 43
1. DFD Level 0/ Context diagram……… 43
2. DFD Level 1……… 45
3. Process Spesification (PSPEC)………. 47
4. Application Communication Diagram………. 50
3.4 Fase D : Technology Architecture……… 50
1. Environment And Location Diagram……….. 51
2. Bagian/ divisi PT Pos Indonesia………. 53
3. Network Diagram……….. 54
3.5 Fase E : Opportunities And Solutions………. 56
1. Arsitektur Bisnis………. 56
2. Arsitektur Data……… 57
3. Arsitektur Aplikasi……….. 57
4. Arsitektur Teknologi……….. 58
3.6 Fase F : MIGRATION PLANNING………... 58
3.7 Fase G : Implementation Governance………. 59
1. Tata Kelola Organisasi………. 59
2. Prinsip utama tata kelola perusahaan……… 59
3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan……….. 60
4. Fungsi Utama Perangkat Lunak………. 60
5. Karakteristik Pengguna……… 61
3.7 Fase H : Architecture Change Management………. 62
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN……… 74
4.1 Simpulan……….. 74
4.2 Saran………. 74
(5)
v
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model aliran informasi……… 8
Gambar 2 Hubungan Arsitektur……….. 11
Gambar 3 Zachman Framework………. 16
Gambar 4 Viewpoint dari MODAF……….. 17
Gambar 5 Struktur komponen FEAF………. 20
Gambar 6 TOGAF ADM……… 25
Gambar 7 Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Berdasarkan hasil wawancara dari pak dibang)………. 32
Gambar 8 Context diagram Sistem Informasi Manajemen Ritel (Hasil wawancara dari Ibu Herni)………. 44
Gambar 10 Denah lokasi lantai 1……… 51
Gambar 11 Denah lokasi lantai 3……… 52
Gambar 12 Lokasi PT Pos Indonesia Jl. Banda No.30……… 52
Gambar 13 Topologi jaringan pada PT Pos Indonesia (Hasil wawancara dari Bapak Teguh)………. 54
Gambar 14 Rencana kegiatan pengembangan SIM RITEL versi 4.0 (Hasil wawancara dari Ibu Herni)……… 62
(6)
vi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Komponen DFD………... 8
Tabel II Pengelolaan User……… 47
Tabel III Pengelolaan Supplier……… 47
Tabel IV Pengelolaan Referensi………. 48
Tabel V Pengelolaan Inventori………. 48
Tabel VI Pengelolaan Distribusi……….. 49
Tabel VII Pengelolaan Laporan………... 50
Tabel VIII Spesifikasi Server SIM Ritel……….. 54
Tabel IX Spesifikasi Client SIM Ritel……….. 55
Tabel X Spesifikasi Server SIM Ritel………. 55
Tabel XI Spesifikasi Client SIM Ritel……….. 55
Tabel XII Teknologi Perangkat Lunak………. 58
(7)
vii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISTILAH
Togaf : The Open Group Architecture Framework
DFD : Data Flow Diagram
EA : Enterprise Architecture
Blueprint : Cetak Biru
EAF : Enterprise Architecture Framework
FEA : The Federal Enterprise Architecture
ZIFA : Zachman Institut for Framework Advancement
MODAF : Ministry OF Defence Architecture Framework
StVs : Strategic Viewpoints
OVs : Operational Views
SVs : System Views
TVs : Technical Views
SOP : Standar Operasi Prosedur AcVs : Acquisition Views
FEAF : Federal Enterprise Architecture Framework
ADM : Architecture Development Method
TRM : Technical Reference Model
SIB : Standards Information Base
TI : Teknologi Informasi
PTT : Post, Telegraph, Telephone
PN POSTEL : Perusahaan Negara Pos Dan Telekomunikasi VP : Vice President
SVP : Senior Vice President
DRC : Data Recovery Center
SGLK : Sentral Giro Layanan Keuangan EMS : Express Mail Service
SIM : Sistem Informasi Manajemen UPT : Unit Pelayanan Teknis Divre : Divisi Regional
DBMS : Database Management System
ITGI : IT Governance Institute
(8)
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Pos Indonesia sebagai salah satu perusahaan jasa yang sudah menjadi tulang punggung pemerintah Indonesia dalam menjalankan bisnis di layanan pengiriman dokumen dan barang serta misi social demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Pos Indonesia berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas sumber daya, serta kemampuan meningkatkan laba usaha melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/ kabupaten, hampir 100
(9)
2
Universitas Kristen Maranatha persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 kantor pos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
Menyadari pentingnya sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan bisnis PT POS Indonesia maka dilakukan pemodelan sistem informasi, dimana melalui pemodelan ini akan dapat diperoleh pemahaman mengenai suatu organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan, strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Maka, digunakan TOGAF sebagai cara untuk mengorganisasi bisnis proses sehingga organisasi dapat memandang kondisi saat ini, visi masa depan dan masa transisinya. TOGAF sebagai metode terinci dan serangkaian alat pendukung untuk mengembangkan suatu arsitektur informasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka permasalahan pokok yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana memodelkan Sistem Informasi pada PT POS Indonesia dengan menggunakan TOGAF. Untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi pada PT POS Indonesia, penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara melakukan pemodelan sistem informasi pada PT POS Indonesia?
2. Apa manfaat dari pemodelan Sistem Informasi tersebut bagi PT POS Indonesia?
(10)
3
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan dilakukannya pemodelan TOGAF Framework dalam tugas akhir ini adalah memberikan pemahaman dan ilmu untuk
1. Memodelkan sistem informasi pada PT POS Indonesia menggunakan salah satu framework yaitu TOGAF Framework.
2. Dengan memanfaatkan framework TOGAF untuk memodelkan Sistem Informasi PT Pos Indonesia pada saat sekarang, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk digunakan di masa yang akan datang.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup sistem yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian terfokus hanya pada bagian Sistem Informasi Manajemen Ritel PT
POS Indonesia.
2. Memodelkan kebutuhan arsitektur sistem informasi pada PT POS Indonesia dengan fase – fase ADM (The Architecture Model Development Method) A sampai H pada TOGAF.
1.5 Sumber Data
Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang dituju mengenai mekanisme evaluasi peningkatan dan perbaikan yang berkesinambungan pada organisasi.
2. Wawancara
Berkomunikasi langsung dengan pegawai organisasi yang diteliti untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.
(11)
4
Universitas Kristen Maranatha 3. Studi literatur/kepustakaan
Melakukan pencarian bahan atau pustaka yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, bahan diambil dari beberapa buku, e-book, artikel, maupun internet. Hasil dari studi literatur tersebut kemudian dipraktekkan melalui studi kasus.
1.6 Sistematika Penyajian
Secara garis besar, laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab dan dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini membahas tentang dasar atau kajian teori yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
BAB III ANALISIS
Bab ini berisi tentang penjabaran dari setiap fungsi yang dibuat terhadap sistem.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya, serta saran sebagai tindak lanjut dari simpulan
(12)
63
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis di PT. Pos Indonesia adalah:
1. Dengan menggunakan TOGAF Framework dapat memodelkan sistem informasi yang ada pada PT POS Indonesia khususnya bagian SIM RITEL sehingga dapat diketahui kekurangan pada bagian tersebut dan dicari solusinya.
2. Dengan adanya pemodelan sistem informasi pada bagian SIM RITEL masalah yang ada seperti:
a. Bagian SIM RITEL dengan sistem manajemen pelaporan keuangan belum terintegrasi. Diharapkan pada masa yang akan datang sudah terintegrasi dengan bagian sistem manajemen pelaporan keuangan. b. Pemrograman yang sekarang digunakan masih menggunakan Delphi.
Diharapkan pada masa yang akan datang memakai pemrograman PHP agar bisa terhubung dengan bagian sistem manajemen pelaporan keuangan.
c. Penghitungan barang masih terdapat human error, diharapkan untuk petugas supaya lebih teliti dan disiplin dalam menghitung barang serta pengentrian data.
4.2 Saran
Dalam pemodelan sistem informasi ini, ada beberapa saran yang berhubungan dengan pemodelan sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
(13)
64
Universitas Kristen Maranatha 1. Analisis pada TOGAF yang dipakai pada bagian sistem informasi ritel pada PT Pos Indonesia menggunakan TOGAF ADM dengan tujuh fase yaitu:
a. Fase A: Architecture Vision b. Fase B: Business Architecture
c. Fase C: Information Sistem Architecture d. Fase D: Technology Architecture
e. Fase E: Opportunities And Solution f. Fase F: Migration Planning
g. Fase G: Implementation Governance h. Fase H: Architecture Change Management
Sedangkan keseluruhan TOGAF ADM berjumlah Sembilan, dan ada satu fase yang belum dibahas, antara lain:
i. Fase I: Requirements Management
Untuk pembahasan selanjutnya, diharapkan seluruh fase tersebut dapat dibahas dan digunakan oleh perusahaan ketika merencanakan target kedepannya.
2. Analisis yang dilakukan diharapkan dapat menjadi pegangan atau bahan referensi bagi pihak perusahaan dan merencanakan target dan tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
(14)
65
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Sutabri, Tata. (2004). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
2. Hartono, Jogianto. (1989). Analisis Dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
3. Pressman, Roger S. (1997). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
4. Pereira Marques Carla, Sousa Pedro. (2004). A Method to Define an Enterprise Architecture using the Zachman Framework, 1367.
5. Christianti, Meliana., Imbar, Radiant,V. (2007). Jurnal Sistem Informasi. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. (Vol.2/ No.2 / September 2007, p.117-118)
6. O’ rourke, Carol., Fishman, neal., Selkow, Warren. (2003) Enterprise
Architecture Using The Zachman Framework. Boston Massachusetts:
Thomson Course Technology.
7. Minoli, Daniel. (2008). Enterprise Architecture A to Z: Frameworks, Business Process Modeling, SOA, and Infrastructure Technology. CRC Press.
8. http://www.posindonesia.co.id . Retrieve May 21, 2012
9. The Open Group. (2003). TOGAF (The Open Group Architecture Framework) Version 8.1 “Enterprise Edition”.
10. The Open Group (2006). Retrieved June 23, 2012, from
(1)
2
Universitas Kristen Maranatha
persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 kantor pos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
Menyadari pentingnya sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan bisnis PT POS Indonesia maka dilakukan pemodelan sistem informasi, dimana melalui pemodelan ini akan dapat diperoleh pemahaman mengenai suatu organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan, strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Maka, digunakan TOGAF sebagai cara untuk mengorganisasi bisnis proses sehingga organisasi dapat memandang kondisi saat ini, visi masa depan dan masa transisinya. TOGAF sebagai metode terinci dan serangkaian alat pendukung untuk mengembangkan suatu arsitektur informasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka permasalahan pokok yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana memodelkan Sistem Informasi pada PT POS Indonesia dengan menggunakan TOGAF. Untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi pada PT POS Indonesia, penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara melakukan pemodelan sistem informasi pada PT POS Indonesia?
2. Apa manfaat dari pemodelan Sistem Informasi tersebut bagi PT POS Indonesia?
(2)
3
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan dilakukannya pemodelan TOGAF Framework dalam tugas akhir ini adalah memberikan pemahaman dan ilmu untuk
1. Memodelkan sistem informasi pada PT POS Indonesia menggunakan salah satu framework yaitu TOGAF Framework.
2. Dengan memanfaatkan framework TOGAF untuk memodelkan Sistem Informasi PT Pos Indonesia pada saat sekarang, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk digunakan di masa yang akan datang.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup sistem yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian terfokus hanya pada bagian Sistem Informasi Manajemen Ritel PT
POS Indonesia.
2. Memodelkan kebutuhan arsitektur sistem informasi pada PT POS Indonesia dengan fase – fase ADM (The Architecture Model Development Method) A sampai H pada TOGAF.
1.5 Sumber Data
Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang dituju mengenai mekanisme evaluasi peningkatan dan perbaikan yang berkesinambungan pada organisasi.
2. Wawancara
Berkomunikasi langsung dengan pegawai organisasi yang diteliti untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan.
(3)
4
Universitas Kristen Maranatha
3. Studi literatur/kepustakaan
Melakukan pencarian bahan atau pustaka yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, bahan diambil dari beberapa buku, e-book, artikel, maupun internet. Hasil dari studi literatur tersebut kemudian dipraktekkan melalui studi kasus.
1.6 Sistematika Penyajian
Secara garis besar, laporan Tugas Akhir ini terdiri dari beberapa bab dan dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini membahas tentang dasar atau kajian teori yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir
BAB III ANALISIS
Bab ini berisi tentang penjabaran dari setiap fungsi yang dibuat terhadap sistem.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya, serta saran sebagai tindak lanjut dari simpulan
(4)
63
Universitas Kristen Maranatha
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis di PT. Pos Indonesia adalah:
1. Dengan menggunakan TOGAF Framework dapat memodelkan sistem informasi yang ada pada PT POS Indonesia khususnya bagian SIM RITEL sehingga dapat diketahui kekurangan pada bagian tersebut dan dicari solusinya.
2. Dengan adanya pemodelan sistem informasi pada bagian SIM RITEL masalah yang ada seperti:
a. Bagian SIM RITEL dengan sistem manajemen pelaporan keuangan belum terintegrasi. Diharapkan pada masa yang akan datang sudah terintegrasi dengan bagian sistem manajemen pelaporan keuangan. b. Pemrograman yang sekarang digunakan masih menggunakan Delphi.
Diharapkan pada masa yang akan datang memakai pemrograman PHP agar bisa terhubung dengan bagian sistem manajemen pelaporan keuangan.
c. Penghitungan barang masih terdapat human error, diharapkan untuk petugas supaya lebih teliti dan disiplin dalam menghitung barang serta pengentrian data.
4.2 Saran
Dalam pemodelan sistem informasi ini, ada beberapa saran yang berhubungan dengan pemodelan sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
(5)
64
Universitas Kristen Maranatha
1. Analisis pada TOGAF yang dipakai pada bagian sistem informasi ritel pada PT Pos Indonesia menggunakan TOGAF ADM dengan tujuh fase yaitu:
a. Fase A: Architecture Vision b. Fase B: Business Architecture
c. Fase C: Information Sistem Architecture d. Fase D: Technology Architecture
e. Fase E: Opportunities And Solution f. Fase F: Migration Planning
g. Fase G: Implementation Governance h. Fase H: Architecture Change Management
Sedangkan keseluruhan TOGAF ADM berjumlah Sembilan, dan ada satu fase yang belum dibahas, antara lain:
i. Fase I: Requirements Management
Untuk pembahasan selanjutnya, diharapkan seluruh fase tersebut dapat dibahas dan digunakan oleh perusahaan ketika merencanakan target kedepannya.
2. Analisis yang dilakukan diharapkan dapat menjadi pegangan atau bahan referensi bagi pihak perusahaan dan merencanakan target dan tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
(6)
65
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Sutabri, Tata. (2004). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
2. Hartono, Jogianto. (1989). Analisis Dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
3. Pressman, Roger S. (1997). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
4. Pereira Marques Carla, Sousa Pedro. (2004). A Method to Define an Enterprise Architecture using the Zachman Framework, 1367.
5. Christianti, Meliana., Imbar, Radiant,V. (2007). Jurnal Sistem Informasi. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. (Vol.2/ No.2 / September 2007, p.117-118)
6. O’ rourke, Carol., Fishman, neal., Selkow, Warren. (2003) Enterprise Architecture Using The Zachman Framework. Boston Massachusetts:
Thomson Course Technology.
7. Minoli, Daniel. (2008). Enterprise Architecture A to Z: Frameworks, Business Process Modeling, SOA, and Infrastructure Technology. CRC Press.
8. http://www.posindonesia.co.id . Retrieve May 21, 2012
9. The Open Group. (2003). TOGAF (The Open Group Architecture
Framework) Version 8.1 “Enterprise Edition”.
10. The Open Group (2006). Retrieved June 23, 2012, from