Pemodelan Sistem Informasi dengan Menggunakan Togaf Architecture Framework Development Method Studi Kasus di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.

(1)

iii

ABSTRAK

Laporan ini akan membahas tentang pemodelan sistem informasi di Rumah sakit Cahya Kawaluyan. Landasan teori yang digunakan adalah TOGAF Architecture Developmnet Method. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mendokumentasikan sistem informasi yang terdapat di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK), dengan harapan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan di masa yang akan datang. Sumber data untuk laporan ini di dapat dari TOGAF Guidelines, internet, dan buku-buku referensi mengenai Enterprise architecture. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, wawancara dan observasi. Dalam laporan ini, penulis juga menyarankan masukan-masukan yang mungkin dapat meningkatkan performa dari sistem informasi Rumah Sakit Cahya Kawaluyan.


(2)

iv

ABSTRACT

This paper will discuss about documentation with TOGAF Architecture Developmnet Method in Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK). The purpose of this paper is to help Rumah Sakit Cahya Kawaluyan documenting their information system and we hope this paper will valuable in future as a reference for Rumah sakit Cahya Kawaluyan to built a better information system. The resource for this documentation from TOGAF Guidelines, internet and many books about Enterprise Architecture. Method that is used in this documentation process is by books reference, interview and observation.In this documentation, writer is also giving the company suggestions and other inputs which are expected to help them in increasing their performance in information system.


(3)

v

DAFTAR ISI

PRAKATA ………. i

ABSTRAK ………. iii

ABSTRACT ……….. iv

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR TABEL ………. xii

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

I.1 Latar Belakang ……… 1

I.2 Perumusan Masalah ……… 2

I.3 Tujuan ……… 3

I.4 Pembatasan Masalah ……… 3

I.5 Sumber Data ……… 4

I.6 Sistematika Penulisan ……… 4

BAB II LANDASAN TEORI ……… 6

II.1 Enterprise Architecture ……… 6

II.2 The Open Group Architecture Framework (TOGAF) ..…...… 10

II.2.1 Pengertian TOGAF ……… 10

II.2.2 Sejarah TOGAF ……… 10

II.2.3 Jenis Architecture Pada TOGAF ………... 12

II.2.4 Architecture Development Method (ADM) ……… 13

II.2.4.1 Phase Preliminary Framework and Principles … 15 II.2.4.2 Phase A. Architecture Vision ……… 16

II.2.4.3 Phase B. Bussiness Architecture ……… 16

II.2.4.4 Phase C. Information System Architecture …… 17

II.2.4.5 Phase D. Technology Architecture ……… 18

II.2.4.6 Phase E. Opportunities and Solution ……… 18

II.2.4.7 Phase F. Migration Planning ……… 19


(4)

vi

II.2.4.9 Phase H. Architecture Change Management .... 20

II.2.5 Enterprise Continuum ……… 21

II.2.5.1 Unsur Pokok dari Enterprise Continuum ……… 21

II.2.6 Resource Base ……… 27

II.3 Flowchart ……… 28

II.3.1 Definisi ……… 28

II.3.2 Macam – macam Flowchart ……… 28

II.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ……… 29

II.5 Data Flow Diagram (DFD) ………... 31

II.5.1 Komponen DFD ……… 32

BAB III ANALISIS, PERANCANGAN DAN HASIL PENELITIAN …… 34

III.1 Phase Preliminary Framework and Principles ……… 34

III.2 Phase A. Architecture Vision ……… 35

III.2.1 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Perkumpulan “Perhimpunan Santo Boromeus” (PPSB) ……… 35

III.2.2 Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) ……… 37

III.2.3 Architecture Vision Sistem informasi RSCK ………… 40

III.3 Phase B. Bussiness Architecture ……… 42

III.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……… 42

III.3.2 Job Description ……… 43

III.3.3 Flow Process ……… 65

III.3.4 Gap Analysis Business Architecture ……… 73

III.4 Phase C. Information System Architecture ……… 75

III.4.1 User Interface ……… 76

III.4.1.1 User Interface SIM Rekam Medis ………….… 76

III.4.1.2 User Interface SIM Tarif ……….. 83

III.4.1.3 User Interface SIM Keuangan ……… 86

III.4.1.4 User Interface SIM Laboratorium ………... 88

III.4.1.5 User Interface SIM Akuntansi ………. 90

III.4.1.6 User Interface SIM Logistik ………. 91


(5)

vii

III.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ……….. 98

III.4.2.1 ERD SIM Rekam Medis……… 106

III.4.2.2 ERD SIM Tarif ……… 107

III.4.2.3 ERD SIM Keuangan ………. 108

III.4.2.4 ERD SIM Laboratorium ……… 109

III.4.2.5 ERD SIM Akuntansi ………. 110

III.4.2.6 ERD SIM Logistik ………. 110

III.4.2.7 ERD SIM Pengadaan ……….. 111

III.4 3 Data Flow Diagram (DFD) ……… . 112

III.4.3.1 DFD SIM Rekam Medis ………... 112

III.4.3.2 DFD SIM Tarif ……… 117

III.4.3.3 DFD SIM Keuangan ………. 121

III.4.3.4 DFD SIM Laboratorium ……… 124

III.4.3.5 DFD SIM Akuntansi ……….. 128

III.4.3.6 DFD SIM Logistik ……….. 131

III.4.3.7 DFD SIM Pengadaan ……… 135

III.4.4 Gap Analysis Information System ………. 141

III.5 Phase D. Technology Architecture………. 142

III.5.1 Spesifikasi Teknologi Pendukung di RSCK ………… 142

III.5.2 Jaringan ……… 143

III.6 Phase E Oportunities and Solution ………... 143

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……… 147

IV.1 Kesimpulan……… 147

IV.2 Saran ………. 148

DAFTAR PUSTAKA ……… xiii


(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Perkembangan Enterprise Architecture ……….… 11

Gambar 2 Gambaran Struktur TOGAF ………….………. 13

Gambar 3 Architecture Development Method ……….… 14

Gambar 4 Architecture Continuum ………..……….. 22

Gambar 5 Solution Continuum ………..………... 23

Gambar 6 Technical Reference Model ……….……… 24

Gambar 7 Techinal Reference Model Detail ………... 25

Gambar 8 The Integrated Information Infrastructure Reference Model 27 Gambar 9 Struktur Organisasi RSCK ……… 43

Gambar 10 Flow Process Registrasi dan Rawat Jalan ………. 66

Gambar 11 Flow Process Registrasi Pasien Rawat Inap ………. 67

Gambar 12 Flow Process Penunjang Medis dan Rekam Medis ……. 68

Gambar 13 Flow Process Penunjang Medis dari Dokter / Klinik ……. 69

Gambar 14 Flow Process Gudang ……… 70

Gambar 15 Flow Process Pengadaan ………...…….. 71

Gambar 16 Registrasi Rawat Jalan ……….. 76

Gambar 17 Registrasi Rawat Inap ……… 77

Gambar 18 Registrasi UGD ……….…. 77

Gambar 19 Input Pasien Baru ………..………. 78

Gambar 20 Input Master Dokter ………..……. 78

Gambar 21 Analisa ……….……… 79

Gambar 22 Input Master Bed ………... 80

Gambar 23 Input Master Bagian ……….……. 81

Gambar 24 Input Master Kontraktor ……….… 82

Gambar 25 Kodifikasi ……….… 82


(7)

ix

Gambar 27 Formula Tarif ………..……. 83

Gambar 28 Periode Tarif ……….….. 84

Gambar 29 Kelas Tarif ………..…………. 85

Gambar 30 Input Transaksi ………..……. 86

Gambar 31 Input Transaksi Rawat Inap ………..…… 86

Gambar 32 Input Retur ……….……. 87

Gambar 33 Input laporan ………..……. 87

Gambar 34 Input Hasil pemeriksaan ……… 88

Gambar 35 Input metoda Pemeriksaan ……….……. 88

Gambar 36 Master Pemeriksaan ………..…… 89

Gambar 37 Input Angka Normal ………... 89

Gambar 38 Input Jurnal Umum ……….… 90

Gambar 39 Input Master COA ……….……. 90

Gambar 40 Stok Opname ………..……… 91

Gambar 41 Anggaran ……….… 91

Gambar 42 Pemakaian Barang ………..……….. 92

Gambar 43 Penjualan Barang ………..…… 93

Gambar 44 Hibah Barang ………..…… 93

Gambar 45 Surat Permintaan Barang ……….…… 94

Gambar 46 Retur Barang ……….……. 94

Gambar 47 Input Master Barang ………..…… 95

Gambar 48 Input Supplier ………. 96

Gambar 49 Input PO ……….. 96

Gambar 50 Input Faktur ……….…… 97

Gambar 51 Input Anggaran ………..……. 97

Gambar 52 Permintaan Barang ………... 98

Gambar 53 ERD Rekam Medis ……….... 99

Gambar 54 ERD Tarif ………..…… 100


(8)

x

Gambar 56 ERD Laboratorium ……….…… 102

Gambar 57 ERD Akuntansi ………..…. 103

Gambar 58 ERD Logistik ………..……. 104

Gambar 59 ERD Pengadaan ……….... 105

Gambar 60 DFD SIM Rekam Medis Level 0 Diagram Context..….…. 112

Gambar 61 DFD SIM Rekam Medis Level 1……….... 114

Gambar 62 DFD SIM Rekam Medis Level 2 Proses 1……….…. 115

Gambar 63 DFD SIM Rekam Medis Level 2 Proses 2……..……….... 115

Gambar 64 DFD SIM Rekam Medis Level 2 Proses 3 ………. 116

Gambar 65 DFD SIM Rekam Medis Level 2 Proses 4 …….……….... 116

Gambar 66 DFD SIM Tarif Level 0 Diagram Context………...…. 117

Gambar 67 DFD SIM Tarif Level 1 ……..……….... 118

Gambar 68 DFD SIM Tarif Level 2 Proses 1 ……….……. 119

Gambar 69 DFD SIM Tarif Level 2 Proses 2 …….……….... 119

Gambar 70 DFD SIM Tarif Level 2 Proses 3 ……….……. 120

Gambar 71 DFD SIM Keuangan Level 0 Diagram Context .……….... 121

Gambar 72 DFD SIM Keuangan Level 1 ……..……….. 122

Gambar 73 DFD SIM Keuangan Level 2 Proses 1 ………. 123

Gambar 74 DFD SIM Keuangan Level 2 Proses 2 …….………... 123

Gambar 75 DFD SIM Laboratorium Level 0 Diagram Context ………. 124

Gambar 76 DFD SIM Laboratorium Level 1 ……..……….. 125

Gambar 77 DFD SIM Laboratorium Level 2 Proses 1 ……….…. 126

Gambar 78 DFD SIM Laboratorium Level 2 Proses 3 …….………….. 126

Gambar 79 DFD SIM Laboratorium Level 2 Proses 4 …….…………. 127

Gambar 80 DFD SIM Akuntansi Level 0 Diagram Context ……….…. 128

Gambar 81 DFD SIM Akuntansi Level 1 ……..………... 129

Gambar 82 DFD SIM Akuntansi Level 2 Proses 1 ………..….…. 130

Gambar 83 DFD SIM Akuntansi Level 2 Proses 2 …….………... 130


(9)

xi

Gambar 85 DFD SIM Logistik Level 1 ……..………... 132

Gambar 86 DFD SIM Logistik Level 2 Proses 1 ………..….…. 133

Gambar 87 DFD SIM Logistik Level 2 Proses 2 …….………... 133

Gambar 88 DFD SIM Logistik Level 2 Proses 6 …….………... 134

Gambar 89 DFD SIM Logistik Level 2 Proses 8 …….………... 134

Gambar 90 DFD SIM Pengadaan Level 0 Diagram Context ………… 135

Gambar 91 DFD SIM Pengadaan Level 1 ……..……….... 136

Gambar 92 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 1 ………..…… 137

Gambar 93 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 2 …….……… 137

Gambar 94 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 3 …….………. 138

Gambar 95 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 4 …….………. 138

Gambar 96 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 5 …….………. 139

Gambar 97 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 6 …….………. 139

Gambar 98 DFD SIM Pengadaan Level 2 Proses 7 …….………. 140

Gambar 99 Topologi Jaringan RSCK ……….……. 143


(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komponen DFD………. 33


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) yang terletak di Jl. Parahyangan Km.3, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat dibangun pada tanggal 19 Juni 2006. RSCK merupakan bagian dari

perkumpulan “Perhimpunan Santo Boromeus”. RSCK berada di bawah

naungan PPSB yang juga membawahi Rumah Sakit Boromeus, Rumah Sakit Santo Yusuf, RSK, JPKM, Radio Walagri dan stikes Boromeus dan dalam pelaksanaannya RSCK dibantu oleh Rumah Sakit Boromeus Bandung (RSB) dan Rumah Sakit Santo Yusuf Bandung, hal ini dilakukan agar kualitas dari RSCK diharapkan sama dengan pelayanan yang diberikan oleh RSB dan RS Santo Yusuf yang memang nama besarnya sudah melekat di hati masyarakat sejak lama. Latar belakang didirikannya RSCK adalah adanya pemikiran yang visioner dari PPSB yang menilai bahwa dalam jangka waktu 5 – 10 tahun kedepan akan adanya perkembangan yang sangat pesat di daerah Bandung Barat, oleh sebab itu, demi pengabdiannya kepada masyarakat, PPSB mendirikan sebuah layanan kesehatan yang diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan.

PPSB mendirikan RSCK dengan bentuk usaha nirlaba, yang artinya bukan keuntungan yang menjadi tujuan utama dalam melayani masyarakat, tetapi sebuah nilai pengabdian untuk menolong sesama. Tetapi dalam pengembangannya tentu saja RSCK membutuhkan dana untuk dapat berkembang dan bersaing dengan rumah sakit lainnya. Oleh sebab itu RSCK menggunakan sisa keuntungan dari pelayanannya untuk operasional dan pengembangan RSCK.


(12)

2

Mengingat tujuan yang visioner dari PPSB yang menilai akan adanya perkembangan yang pesat 5 – 10 tahun kedepan, maka sudah pasti diperlukan persiapan – persiapan yang baik untuk mendukung perkembangan tersebut. Maka langkah pertama yang harus diambil adalah mengetahui sistem yang ada dan sistem apa saja yang akan dikembangkan nantinya. Oleh sebab itu perlu adanya pemodelan sistem informasi untuk sistem informasi yang ada di RSCK agar manajemen RSCK dapat memiliki gambar tentang keseluruhan sistem yang sedang berjalan dan yang nantinya akan dikembangkan. Dalam hal ini akan digunakan The Open Group

Framework (TOGAF) untuk pendokumentasiannya.

I.2 Perumusan Masalah

Pada dasarnya pemodelan sistem informasi dilakukan untuk mendokumentasikan sistem informasi yang ada, dan dari hasil dokumentasi itu penulis menilai pengembangan apa saja yang mungkin dilakukan berdasarkan opportunities and Solution. Selain itu pemodelan sistem informasi dilakukan sebagai investasi dalam hal teknologi informasi yang difokuskan dalam pengaturan sistem dan strategi pengembangannya, sehingga manajemen memiliki tujuan yang jelas dan pasti dalam melakukan pengembangannya.

Dalam pembahasan laporan tugas akhir di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK), rumusan masalah – masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apa manfaat pemodelan sistem informasi dengan menggunakan TOGAF di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK)?

2. Bagaimana mendefinisikan proses bisnis dan sistem informasi di RSCK dengan menggunakan TOGAF Framework?

3. Apakah sistem informasi dan kebijakan manajemen dalam RSCK sudah saling mendukung dalam pelaksanaan proses bisnis RSCK?


(13)

3

I.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mendokumentasikan data – data dan sistem informasi yang sedang berjalan di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) dengan menggunakan TOGAF. Hal ini dilakukan untuk membantu RSCK melakukan pengembangan yang akan dilakukan di masa yang akan datang dengan melihat pendokumentasian yang akan dibuat sebagai referensi.

2. Menganalisa sistem informasi yang ada di RSCK, memahami kebijakan-kebijakan dalam melaksanakan proses bisnis di RSCK serta mendokumentasikan keduanya berdasarkan framework yang telah ditentukan sebelumnya, dalam hal ini TOGAF Framework.

3. Untuk memberikan saran – saran kepada RSCK terhadap kekurangan sistem, sehingga RSCK diharapkan lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan karena sudah adanya referensi pendokumentasian sistem di RSCK. Sehingga terciptanya kesinambungan antara sistem informasi dan kebijakan management.

I.4 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, pembatasan masalah dalam pemodelan sistem informasi dengan menggunakan TOGAF di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK) adalah :

1. Pemodelan sistem informasi ini dilakukan dengan menggunakan

TOGAF yang fokus kepada Architecture Development Method

(ADM), dan hanya terbatas pada phase A sampai phase E.

2. Untuk saat ini pemodelan sistem informasi di RSCK digunakan untuk menggambarkan kondisi perusahaan saat ini dan tidak sampai kepada pembuatan dan implementasi sistem baru.


(14)

4

I.5 Sumber Data

Dalam pembuatan laporan tugas akhir ini sumber data yang dipakai bersumber dari wawancara dengan pihak – pihak yang berkepentingan dan observasi langsung ke lapangan. Selain itu juga digunakan metode studi kepustakaan.

I.6 Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah penjelasan dari sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan (RSCK):

Bab I Pendahuluan

Bab 1 Berisi tentang gambaran singkat RS Cahya Kawaluyan yang penulis jadikan tempat untuk melaksanakan tugas akhir, selain itu pada bab 1 juga terdapat perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah dan sistematikan penulisan.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini penulisan menjelaskan teori – teori apa saja yang digunakan dalam penulisan tugas akhir, diantaranya yaitu tentang Enterprise

Architecture dan TOGAF.

Bab III Analisis , Perancangan dan Hasil Penelitian

Bab ini merupakan analisis dan perancangan sistem informasi dan data – data pendukung yang ada di RS Cahya Kawaluyan dengan menggunakan TOGAF.

Dalam bab ini juga akan membahas tentang hasil penelitian yang dilakukan di RS Cahya Kawaluyan yang berhubungan dengan data pada Analisis dan Perancangan.


(15)

5

Bab IV Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis untuk RS Cahya Kawaluyan terhadap apa yang sudah dianalisis sebelumnya, hal ini dilakukan demi pengembangan sistem yang akan dilakukan.


(16)

147

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemodelan sistem informasi dengan menggunakan TOGAF ADM di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan adalah :

Sistem informasi sudah dijadikan sebagai kebutuhan utama dalam mendukung proses bisnis Dengan adanya pendokumentasian ini diharapkan di masa yang akan datang dapat dipergunakan untuk referensi pengembangan yang lebih baik lagi. Berdasarkan analisa selama pendokumentasian ini sistem informasi yang digunakan di RSCK sudah dapat dikategorikan baik, karena sejauh ini sistem yang ada sudah dapat diandalkan dalam pengoperasian RSCK

Berdasarkan analisa yang telah dipaparkan pada bab 3 dalam laporan ini dimana pemodelan sistem informasi tersebut dibuat dengan menggunakan ADM TOGAF Framework, masih adanyanya gap anatara Architecture Vision dengan proses bisnis, sistem informasi dan teknologi yang dipakai. Dalam Phase B Business Architecture terdapat gap dalam sektor integritas data yaitu untuk saat ini data masih belum dapat diakses oleh pihak luar, itu dikarenakan masih belum ada teknologi penunjang untuk melakukan hal itu. Pada Phase C Information System Architecture, sistem informasi RSCK belum dapat menyediakan data yang sesuai dan akurat untuk melayani permintaan data dari luar RSCK, hal ini pun dikarenakan belum adanya jaringan yang menghubungkan organisasi yang satu dengan organisasi lainnya, sehingga alur data menjadi terhambat. Dalam Phase D Technology Architecture, bagian ini menjadi penting karena


(17)

148

bagian ini fokus pada teknologi penunjang, jika teknologi penunjang tidak memadai maka proses bisnis dan alur data sistem informasi tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan lebih lanjut dalam sektor teknologi informasi di RSCK, khususnya dalam hal jaringan data.

Visi, misi, tujuan, nilai – nilai dan strategi Rumah Sakit Cahya Kawaluyan sudah di distribusikan dengan baik, hanya saja untuk menerapkan Enterprise Architecture setiap elemen dalam RSCK harus bisa lebih saling mendukung dan membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengertian dan manfaat pengimplemntasian Enterprise Architecture. Selain itu visi, misi, tujuan, nilai – nilai dan strategi PPSB, yang juga dianut oleh RSCK, sudah dijadikan referensi penting dalam pengambilan keputusan – keputusan krusial termasuk didalamnya pengambilan keputusan untuk dilakukan atau tidaknya perubahan sistem di RSCK.

IV.2 Saran

Saran

Ada beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh RSCK sebagai referensi untuk pengembangan di masa yang akan datang:

Saat ini RSCK memang tidak melakukan migration planning terhadap sistem baru, tetapi tidak ada salahnya RSCK melakukan penambahan fasiltas baru yaitu recovery system untuk server misalnya melakukan mirroring (back-up data) di tempat yang berlainan untuk pengamanan data yang sifatnya external risk. Hal ini penting sebagai risk identification jika terjadi gempa, kebakaran, banjir, dan lain – lain. Karena data adalah asset utama bagi organisasi atau perusahaan mana pun,


(18)

149

Berdasarkan analisa pada bab 3 khususnya dalam Phase E Opportunities and Solution, RSCK belum saatnya melakukan perubahan sistem informasi secara keseluruhan, hasil penilaian dari SWOT Analysis menggambarkan bahwa sistem informasi yang diapakai di RSCK masih baik dan masih dapat diandalkan untuk beberapa tahun kedepan, hanya saja memang perlu melakukan sedikit penambahan atau perbaikan-perbaikan kecil untuk menjaga performa dari sistem, misalnya melakukan perbaikan dan penambahan jaringan. Untuk mengoptimalisaasi jaringan internet di RSCK dapat dilakukan topologi jaringan seperti berikut :

Gambar 100 Contoh topologi jaringan Wireless

Topologi jaringan diatas dapat dipakai untuk optimalisasi jaringan dengan menggunakan wireless, yang dinilai lebih efektif dan efisien untuk diapakai di dalam ruangan. Topologi ini dapat dipakai dalam gedung RSCK.


(19)

150

Saat ini pendokumentasian dilakukan dengan TOGAF Framework tetapi ada baiknya dimasa yang akan datang RSCK melakukan pendokumentasi dengan menggunakan Framework yang berbeda sebagai perbandingan.


(20)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Luther, Dorothy, Enterprise Architecture, 22 April 2009

M. Echols, John., Hassan Shadily Kamus Inggris Indonesia, Maret 2002.

ITB, Arsitektur Sistem Informasi Untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia, Available at

http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page02/P02i.pdf == p02i.pdf

Setiady, Rochmanijar, MT, Hadijanto Lukman, CISA, MT. Sekilas Enterprise Architecture. From www.prima-infonet.com

Enterprise Aerchitecture, Available at :http://www.enterprise-architecture.info/EA_Standards.htm

Wikipedia Organization, Framework. Available at

http://en.wikipedia.org/wiki/Framework access date : 21 April 2009 Wikipedia Organization, The Open Group Architecture Framework (TOGAF).

Available at http://en.wikipedia.org/wiki/TOGAF access date : 28 april 2009

Opengroup Organization, The Open Group Architecture Framework

Version8.1.1. Available at http://www.opengroup.org/architecture/togaf8-doc/arch/ access date : 28 april 2009

Wikipedia Organization, Flowchart. Available at

http://en.wikipedia.org/wiki/Flowchart access date : 10 May 2009. Entity Relationship. Available at

www.globalkomputer.com/Bahasan/Database/Topik/Entity-Relationship Access Date 10 May 2009.


(1)

5 Bab IV Penutup

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis untuk RS Cahya Kawaluyan terhadap apa yang sudah dianalisis sebelumnya, hal ini dilakukan demi pengembangan sistem yang akan dilakukan.


(2)

147

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pemodelan sistem informasi dengan menggunakan TOGAF ADM di Rumah Sakit Cahya Kawaluyan adalah :

Sistem informasi sudah dijadikan sebagai kebutuhan utama dalam mendukung proses bisnis Dengan adanya pendokumentasian ini diharapkan di masa yang akan datang dapat dipergunakan untuk referensi pengembangan yang lebih baik lagi. Berdasarkan analisa selama pendokumentasian ini sistem informasi yang digunakan di RSCK sudah dapat dikategorikan baik, karena sejauh ini sistem yang ada sudah dapat diandalkan dalam pengoperasian RSCK

Berdasarkan analisa yang telah dipaparkan pada bab 3 dalam laporan ini dimana pemodelan sistem informasi tersebut dibuat dengan

menggunakan ADM TOGAF Framework, masih adanyanya gap

anatara Architecture Vision dengan proses bisnis, sistem informasi

dan teknologi yang dipakai. Dalam Phase B Business Architecture

terdapat gap dalam sektor integritas data yaitu untuk saat ini data

masih belum dapat diakses oleh pihak luar, itu dikarenakan masih

belum ada teknologi penunjang untuk melakukan hal itu. Pada Phase

C Information System Architecture, sistem informasi RSCK belum dapat menyediakan data yang sesuai dan akurat untuk melayani permintaan data dari luar RSCK, hal ini pun dikarenakan belum adanya jaringan yang menghubungkan organisasi yang satu dengan organisasi lainnya, sehingga alur data menjadi terhambat. Dalam Phase D Technology Architecture, bagian ini menjadi penting karena


(3)

148

bagian ini fokus pada teknologi penunjang, jika teknologi penunjang tidak memadai maka proses bisnis dan alur data sistem informasi tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan lebih lanjut dalam sektor teknologi informasi di RSCK, khususnya dalam hal jaringan data.

Visi, misi, tujuan, nilai – nilai dan strategi Rumah Sakit Cahya

Kawaluyan sudah di distribusikan dengan baik, hanya saja untuk menerapkan Enterprise Architecture setiap elemen dalam RSCK harus bisa lebih saling mendukung dan membutuhkan pemahaman

yang lebih mendalam tentang pengertian dan manfaat

pengimplemntasian Enterprise Architecture. Selain itu visi, misi,

tujuan, nilai – nilai dan strategi PPSB, yang juga dianut oleh RSCK,

sudah dijadikan referensi penting dalam pengambilan keputusan –

keputusan krusial termasuk didalamnya pengambilan keputusan untuk dilakukan atau tidaknya perubahan sistem di RSCK.

IV.2 Saran

Saran

Ada beberapa saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh RSCK sebagai referensi untuk pengembangan di masa yang akan datang:

Saat ini RSCK memang tidak melakukan migration planning terhadap

sistem baru, tetapi tidak ada salahnya RSCK melakukan penambahan fasiltas baru yaitu recovery system untuk server misalnya melakukan mirroring (back-up data) di tempat yang berlainan untuk pengamanan

data yang sifatnya external risk. Hal ini penting sebagai risk

identification jika terjadi gempa, kebakaran, banjir, dan lain – lain. Karena data adalah asset utama bagi organisasi atau perusahaan mana pun,


(4)

149

Berdasarkan analisa pada bab 3 khususnya dalam Phase E

Opportunities and Solution, RSCK belum saatnya melakukan perubahan sistem informasi secara keseluruhan, hasil penilaian dari SWOT Analysis menggambarkan bahwa sistem informasi yang diapakai di RSCK masih baik dan masih dapat diandalkan untuk beberapa tahun kedepan, hanya saja memang perlu melakukan sedikit penambahan atau perbaikan-perbaikan kecil untuk menjaga

performa dari sistem, misalnya melakukan perbaikan dan

penambahan jaringan. Untuk mengoptimalisaasi jaringan internet di RSCK dapat dilakukan topologi jaringan seperti berikut :

Gambar 100 Contoh topologi jaringan Wireless

Topologi jaringan diatas dapat dipakai untuk optimalisasi

jaringan dengan menggunakan wireless, yang dinilai lebih efektif dan

efisien untuk diapakai di dalam ruangan. Topologi ini dapat dipakai dalam gedung RSCK.


(5)

150

Saat ini pendokumentasian dilakukan dengan TOGAF Framework

tetapi ada baiknya dimasa yang akan datang RSCK melakukan

pendokumentasi dengan menggunakan Framework yang berbeda


(6)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Luther, Dorothy, Enterprise Architecture, 22 April 2009

M. Echols, John., Hassan Shadily Kamus Inggris Indonesia, Maret 2002. ITB, Arsitektur Sistem Informasi Untuk Institusi Perguruan Tinggi di

Indonesia, Available at

http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page02/P02i.pdf == p02i.pdf

Setiady, Rochmanijar, MT, Hadijanto Lukman, CISA, MT. Sekilas Enterprise Architecture. From www.prima-infonet.com

Enterprise Aerchitecture, Available at

:http://www.enterprise-architecture.info/EA_Standards.htm

Wikipedia Organization, Framework. Available at

http://en.wikipedia.org/wiki/Framework access date : 21 April 2009 Wikipedia Organization, The Open Group Architecture Framework (TOGAF).

Available at http://en.wikipedia.org/wiki/TOGAF access date : 28 april 2009

Opengroup Organization, The Open Group Architecture Framework

Version8.1.1. Available at http://www.opengroup.org/architecture/togaf8-doc/arch/ access date : 28 april 2009

Wikipedia Organization, Flowchart. Available at

http://en.wikipedia.org/wiki/Flowchart access date : 10 May 2009. Entity Relationship. Available at

www.globalkomputer.com/Bahasan/Database/Topik/Entity-Relationship Access Date 10 May 2009.


Dokumen yang terkait

Perencanaan arsitektur enterprise menggunakan Togaf versi 9: studi kasus Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)

10 100 415

Perancangan enterprise architecture menggunakan togaf architecture development method (studi kasus: dinas tata kota, bangunan dan permukiman Kota Tangerang Selatan)

62 568 243

Perancangan enterprise architecture menggunakan togaf architecture development method (studi kasus PT. Bali Double C)

10 45 276

Pemodelan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi dengan Menggunakan Model Treasury Enterprise Architecture Framework (Studi Kasus : Kantor Pusat Telekomunikasi Bandung).

1 2 25

Pemodelan Sistem Informasi dengan Menggunakan TOGAF Framework pada PT Pos Indonesia.

19 40 14

Pemodelan Sistem Informasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Menggunakan TOGAF.

0 2 17

Pemodelan PT. Cahaya Mitra Damai dengan Togaf Architecture Development Method (Studi Kasus di PT. Cahaya Mitra Damai Bandung).

0 3 15

Analisis Perancangan Sistem Informasi dengan Menggunakan TOGAF Framework.

0 0 14

Perencanaan Strategi Sistem Informasi Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Achitecture Development Method (ADM) (Studi Kasus : Sekretariat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah)

0 0 8

Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dan Architecture Development Method (ADM) Studi Kasus: Lembaga Kursus Topography Training Centre Strategic Information System Planning using The Open Group Ar

0 1 8