Analisis Penjadwalan Produksi untuk Mengefisienkan Waktu Pemrosesan pada PT. X.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In this era of globalization, competition in industry become tighter. The company is required to have good productivity.

In order to achieve maximum productivity and efficiency, then one aspect should be consider in operating activities is the line balancing. Line balancing aims to divide the tasks at each work station in order to balance working time so as to minimize its idle time and increase efficiency and productivity.

Similarly, PT. X is one of a growth company which makes shirts have difficulty in maximizing efficiency and productivity.

Therefore, this research is conducted to find out the policies of Line Balancing in PT. X so far. And to know the methods of line balancing that can be used to increase productivity and efficiency of the PT. X.

According topes the research, it can be seen that line balancing policy in PT. X has been reached an efficiency of 66.56% with idle time 933.85 seconds. But with line balancing method has been applied at PT. X level of efficiency can be increased to 81.91% with idle time 293,05 seconds.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Pada masa globalisasi sekarang ini persaingan dalam bidang industri sudah semakin ketat. Untuk itu perusahaan dituntut untuk memiliki produktivitas yang baik.

Untuk dapat mencapai produktivitas dan tingkat efisiensi yang maksimum, maka salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam kegiatan operasi adalah keseimbangan lintasan. Keseimbangan lintasan bertujuan untuk membagi tugas pada tiap stasiun kerja agar tiap stasiun kerja seimbang waktu kerjanya sehingga dapat meminimumkan waktu menganggur serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Demikian pula dengan PT. X yang merupakan industri kemeja jadi yang sedang berkembang saat ini, dimana PT. X mengalami kesulitan dalam memaksimumkan efisiensi serta produktivitasnya.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui kebijakan-kebijakan keseimbangan lintasan pada PT. X selama ini. Serta untuk mengetahui metode-metode keseimbangan lintasan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas serta efisiensi pada PT. X.

Dari hasil penelitian dapat dilihat kebijakan keseimbangan lintasan pada PT. X selama ini mencapai tingkat efisiensi sebesar 66,56% dengan waktu menganggur 933,85 detik. Namun dengan menggunakan metode keseimbangan lintasan tingkat efisiensi dapat ditingkatkan menjadi 81,91% dengan waktu menganggur 293,05 detik.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...1

1.2 Identifikasi Masalah ...2

1.3 Tujuan Penelitian ...4

1.4 Kegunaan Penelitian...4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi ...6

2.2 Penjadwalan Operasi ...7


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4 Tujuan Penjadwalan Produksi ...8

2.5 Metode Penjadwalan ...9

2.5.1 Gantt Chart ...9

2.5.2 Priority Dispatching Rule ...9

2.5.3 Infinite Capacity Loading ...10

2.5.4 Aturan Perintah Kerja ...10

2.5.5 Kadiah Johnson ...11

2.5.6 Metode Penugasan ...12

2.5.7 Metode Keseimbangan Lini ...12

2.6 Keseimbangan Lini ...12

2.6.1 Pengertian Lini Perakitan ...13

2.6.2 Pengertian Keseimbangan Lini ...13

2.6.3 Masalah Keseimbangan Lini ...14

2.6.4 Langakah-langkah Dalam Menyeimbangkan Pada Line Balancing ...14

2.6.5 Metode Yang Digunakan Untuk Mencapai Keseimbangan Lini ...18

2.7 Kerangka Pemikiran ...22

BAB III METODE DAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 28

3.2 Lokasi dan Tata Letak Perusahaan ... 29

3.3 Struktur Organisasi... 29


(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.5 Sistem Pemasaran dan Sumber Daya Manusia ... 34

3.6 Metode Penelitian... 34

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Pengumpulan Data ... 36

4.2 Pengolahan Data ... 39

4.2.1 Pengujian Kecukupan Data ... 39

4.2.2 Waktu Rata-rata ... 51

4.2.3 Precedence Diagram ... 53

4.3 Analisis Data ... 56

4.4 Penerapan Metode Keseimbangan Lini ... 57

4.4.1 Metode Bobot Posisi ... 57

4.4.2 Pembebanan Berurut ... 66

4.4.3 Wilayah ... 69

4.5 Analisis Terhadap Kecepatan Produksi Sekarang ... 72

4.6 Menghitung Waktu Menganggur ... 74

4.7 Analisis Terhadap Metode Line Balancing ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 77


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

... 79

LAMPIRAN

... 80


(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Tabel Order Konsumen... 3

Tabel IV.1 Data Waktu Proses ... 37

Tabel IV.2 Waktu Rata-rata Tiap Kegiatan ... 52

Tabel IV.3 Tabel Aktivitas Pendahulu ... 54

Tabel IV.4 Matriks Pendahulu ... 58

Tabel IV.5 Ranking Bobot Posisi ... 63

Tabel IV.6 Ranking Bobot Posisi Diurutkan ... 64

Tabel IV.7 Stasiun Kerja Metode Bobot Posisi... 65

Tabel IV.8 Stasiun Kerja Metode Pembebanan Berurut ... 68

Tabel IV.9 Stasiun Kerja Metode Wilayah ... 71

Tabel IV.10 Stasiun Kerja PT. X ... 73

Tabel IV.11 Ringkasan Hasil Metode Line Balancing ... 75


(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 27

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X ... 31

Gambar 3.2 Peta Proses Operasi Kemeja PT. X ... 33

Gambar 4.1 Precedence Diagram Kemeja Pada PT. X ... 55

Gambar 4.2 Precedence Diagram Metode Pembebanan Berurut ... 67


(9)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A .. ... ... 84 Lampiran B .. .. ... 85


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada masa sekarang ini kemajuan dalam bidang teknologi dan industri sudah semakin pesat, ditandai dengan banyak ditemukan teknologi-teknologi baru yang dapat menunjang sektor industri seperti mesin-mesin yang dapat mempermudah perkembangan sektor industri. Oleh karena itu perusahaan harus dituntut untuk memiliki serta memanfaatkan teknologi-teknologi yang ada secara efisien agar dapat bersaing dalam bidang industri. Apalagi pada saat ini sudah ada fenomena globalisasi yang mengakibatkan persaingan menjadi ketat, yang mengharuskan perusahaan meningkatkan produktivitasnya dan efisiensi waktu proses produksinya agar tetap dapat bertahan.

Dalam usaha meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan harus menjaga agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar bila ada manajemen operasi yang baik. Industri yang mengalami perkembangan pesat akibat teknologi salah satunya adalah industri garment. Industri ini merupakan industri yang menghasilkan produk yang sangat dibutuhkan oleh manusia, mengingat setiap orang pasti mengenakan pakaian. Sehingga banyak sekali persaingan dalam industri ini. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan manajemen operasi yang baik dalam industri ini.

PT. X merupakan salah satu usaha konveksi yang bergerak di industri garmen yang memproses bahan mentah berupa kain menjadi sebuah kemeja. PT. X merupakan


(11)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha usaha konveksi yang memenuhi permintaan konsumen yang cenderung fluktuatif/tidak menentu sehingga diperlukan pengelolaan manajemen operasi yang baik. Hasil jadi yang dikeluarkan PT. X ada dua macam yaitu kemeja lengan pendek dan lengan panjang. Dalam memproses ke dua jenis pakaian itu perusahaan memprosesnya dalam berbagai jenis mesin, sehingga perlu dilakukan pengaturan sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar, efisien serta selesai tepat waktu.

Salah satu cara untuk mencapai efisiensi adalah dengan melakukan penjadwalan, yaitu mengatur penggunaan mesin serta sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi permintaan dari konsumen dengan waktu yang efisien.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untu melakukan penelitian pada PT. X mengenai ANALISIS PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MENGEFISIENKAN WAKTU PEMROSESAN PADA PT. X.

1.2 Identifikasi Masalah

PT. X merupakan perusahaan yang menghasilkan dua macam kemeja yaitu kemeja lengan panjang dan kemeja lengan pendek. Dalam prosesnya kedua macam kemeja tersebut memakai jenis mesin yang sama sehingga tidak ada perbedaan dalam proses produksinya. Berikut adalah data order dari konsumen pada PT. X dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010:


(12)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Tabel Order Konsumen

Tanggal Order Unit

11 Maret 2010 9.186

23 Maret 2010 2.855

25 Maret 2010 1.607

30 April 2010 1.524

1 Mei 2010 2.017

3 Juni 2010 5.400

4 Juni 2010 985

22 Juni 2010 9.600

Sumber: PT.X

Dari data di atas dapat diketahui bahwa permintaan sangat fluktuatif. Pada PT. X pesanan tidak sekaligus diantar pada saat jatuh tempo, melainkan pesanan diantar tiap hari dalam jumlah tertentu sesuai dengan yang direncanakan oleh pembeli atau berdasarkan kesepakatan bersama antara pembeli dengan PT. X. Untuk dapat memenuhi pengiriman yang dilakukan setiap hari PT. X harus mempunyai penjadwalan produksi yang baik untuk menghindarkan penumpukan dan kesalahan pada proses produksinya. Untuk itu dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan penjadwalan proses produksi yang dilakukan oleh PT. X? 2. Metode penjadwalan apa yang dapat digunakan oleh perusahaan?


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Karena luasnya cakupan pemrosesan pesanan dan keterbatasan waktu yang dihadapi penulis, maka diperlukan pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti. Batasan masalahnya yaitu obyek yang diteliti hanya dilakukan dari proses penjahitan sampai dengan pengecekan kualitas sebelum pencucian kemeja. Karena pada proses tersebut paling banyak terjadi penumpukan dan kesalahan yang menyebabkan waktu tidak efisien, sedangkan pada proses pembentukan pola dan setelah pencucian tidak pernah terjadi permasalahan karena PT. X mempunyai persediaan untuk beberapa hari ke depan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan sehubungan dengan identifikasi masalah yang ada di atas yaitu:

1. Mengetahui kebijakan penjadwalan proses produksi yang dilakukan oleh PT. X 2. Mengetahui metode penjadwalan yang dapat digunakan oleh perusahaan.

3. Mengetahui berapa besar efisiensi waktu dengan penggunaan metode penjadwalan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan dari data yang telah diperoleh, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis, menambah pengetahuan penulis mengenai penjadwalan, sebagai bahan referensi agar dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang penjadwalan serta


(14)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha dapat menerapkan metode-metode penjadwalan yang selama ini telah dipelajari selama perkuliahan.

2. Perusahaan, sebagai bahan referensi bagi perusahaan dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan ide bagi perusahaan yang bersangkutan.

3. Fakultas, memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa lain yang ingin membuat penulisan terutama di bidang yang sama.


(15)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. X maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum menggunakan kebijakan penjadwalan dalam menjalankan proses produksinya, sehingga dapat diperoleh proses produksinya dijalankan pada 16 stasiun kerja dengan waktu menganggur 667,63 detik serta tingkat efisiensi 66,56%.

2. Metode penjadwalan yang dapat digunakan adalah metode bobot posisi atau wilayah dengan hasil yang sama yaitu jumlah stasiun kerja sebanyak 13, tingkat efisiensi sebesar 81,91% dan waktu menganggur 293,05 detik.

3. Dari perbandingan metode yang sekarang digunakan dengan metode bobot posisi atau wilayah, PT. X dapat mengurangi 3 stasiun kerja, meningkatkan efisiensi sebesar 15,35% dan waktu menganggur dapat berkurang sebesar 374,58 detik.


(16)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 78

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan analisis pembahasan yang telah dilakukan maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan metode bobot posisi atau metode wilayah agar dapat meningkat efisiensi.

2. Dalam menerapkan metode ini perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan-pelatihan pada karyawan agar tidak terjadi banyak kesalahan dalam menerapkannya.


(17)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs. (2007). Operations Management for Competitive Advantages with Global Cases, 11th Edition, McGraw-Hill International Edition. New York.

Heizer, Jay and Barry Render. (2006). Operations Management, 8th Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey.

Jogiyanto. (2004/2005). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Kusuma, Hendra. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Polk, Edward J. (1984). Methods Analysis and Work Measurement, First Edition, McGraw-Hill. New York.

Schroeder, Roger G. (2007). Operations Management, 3th Edition, McGraw-Hill International Edition. New York.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.


(1)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Tabel 1.1

Tabel Order Konsumen

Tanggal Order Unit

11 Maret 2010 9.186

23 Maret 2010 2.855

25 Maret 2010 1.607

30 April 2010 1.524

1 Mei 2010 2.017

3 Juni 2010 5.400

4 Juni 2010 985

22 Juni 2010 9.600

Sumber: PT.X

Dari data di atas dapat diketahui bahwa permintaan sangat fluktuatif. Pada PT. X pesanan tidak sekaligus diantar pada saat jatuh tempo, melainkan pesanan diantar tiap hari dalam jumlah tertentu sesuai dengan yang direncanakan oleh pembeli atau berdasarkan kesepakatan bersama antara pembeli dengan PT. X. Untuk dapat memenuhi pengiriman yang dilakukan setiap hari PT. X harus mempunyai penjadwalan produksi yang baik untuk menghindarkan penumpukan dan kesalahan pada proses produksinya. Untuk itu dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan penjadwalan proses produksi yang dilakukan oleh PT. X? 2. Metode penjadwalan apa yang dapat digunakan oleh perusahaan?


(2)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Karena luasnya cakupan pemrosesan pesanan dan keterbatasan waktu yang dihadapi penulis, maka diperlukan pembatasan masalah terhadap masalah yang akan diteliti. Batasan masalahnya yaitu obyek yang diteliti hanya dilakukan dari proses penjahitan sampai dengan pengecekan kualitas sebelum pencucian kemeja. Karena pada proses tersebut paling banyak terjadi penumpukan dan kesalahan yang menyebabkan waktu tidak efisien, sedangkan pada proses pembentukan pola dan setelah pencucian tidak pernah terjadi permasalahan karena PT. X mempunyai persediaan untuk beberapa hari ke depan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dilakukan sehubungan dengan identifikasi masalah yang ada di atas yaitu:

1. Mengetahui kebijakan penjadwalan proses produksi yang dilakukan oleh PT. X 2. Mengetahui metode penjadwalan yang dapat digunakan oleh perusahaan.

3. Mengetahui berapa besar efisiensi waktu dengan penggunaan metode penjadwalan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan dari data yang telah diperoleh, penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis, menambah pengetahuan penulis mengenai penjadwalan, sebagai bahan referensi agar dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang penjadwalan serta


(3)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha dapat menerapkan metode-metode penjadwalan yang selama ini telah dipelajari selama perkuliahan.

2. Perusahaan, sebagai bahan referensi bagi perusahaan dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan ide bagi perusahaan yang bersangkutan.

3. Fakultas, memberikan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa lain yang ingin membuat penulisan terutama di bidang yang sama.


(4)

77 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. X maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan belum menggunakan kebijakan penjadwalan dalam menjalankan proses produksinya, sehingga dapat diperoleh proses produksinya dijalankan pada 16 stasiun kerja dengan waktu menganggur 667,63 detik serta tingkat efisiensi 66,56%.

2. Metode penjadwalan yang dapat digunakan adalah metode bobot posisi atau wilayah dengan hasil yang sama yaitu jumlah stasiun kerja sebanyak 13, tingkat efisiensi sebesar 81,91% dan waktu menganggur 293,05 detik.

3. Dari perbandingan metode yang sekarang digunakan dengan metode bobot posisi atau wilayah, PT. X dapat mengurangi 3 stasiun kerja, meningkatkan efisiensi sebesar 15,35% dan waktu menganggur dapat berkurang sebesar 374,58 detik.


(5)

Bab V Kesimpulan Dan Saran 78

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan analisis pembahasan yang telah dilakukan maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya menerapkan metode bobot posisi atau metode wilayah agar dapat meningkat efisiensi.

2. Dalam menerapkan metode ini perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan-pelatihan pada karyawan agar tidak terjadi banyak kesalahan dalam menerapkannya.


(6)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs. (2007). Operations Management for Competitive Advantages with Global Cases, 11th Edition, McGraw-Hill International Edition. New York.

Heizer, Jay and Barry Render. (2006). Operations Management, 8th Edition, Pearson Education, Inc., New Jersey.

Jogiyanto. (2004/2005). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

Kusuma, Hendra. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Polk, Edward J. (1984). Methods Analysis and Work Measurement, First Edition, McGraw-Hill. New York.

Schroeder, Roger G. (2007). Operations Management, 3th Edition, McGraw-Hill International Edition. New York.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.