Peranan Penjadwalan Produksi terhadap Peningkatan Efesiensi Waktu untuk Memenuhi Pesanan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa.

(1)

Era globalisasi yang semakin kompleks ini menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin maju dengan perkembangan teknologi canggih. Oleh karena itu setiap perusahaan harus memiliki sistem yang dapat berjalan sesuai dengan perkembangan tersebut.

Dalam penelitian ini, penulis menyoroti permasalahan penjadwalan produksi yang dilakukan PT.Beton Elemenindo Perkasa yang terletak di Desa Giri Asih Cangkorah Batujajar Km.5 Jl. Raya Batujajar No.56 Kabupaten Bandung. PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbetonan. Dalam kegiatannya PT. Beton Elemenindo Perkasa memproduksi bermacam-macam beton seperti : pelat beton berrongga (Hollow Core Slab / HCS), panel dinding beton (Wall), Half Slab, tiang pancang beton (Mini Pile), pagar beton, Kansteen ,saluran air kotor (U-Ditch), dan Glassfibre Reinforced Cement (GRC).

PT.Beton Elemenindo Perkasa mengalami permasalahan dalam pemenuhan pesanan terutama pada saat peak season, dimana rata-rata pesanan yang datang melewati kapasitas produksi perusahaan. Maka dari itu kegiatan perusahaan harus didukung dengan metode penjadwalan yang paling baik untuk menjawab permasalahan tersebut. Sehingga dalam penelitian ini difokuskan penjadwalan pada saat Peak Season pada bulan November 2006.

Selama ini PT.Beton Elemnindo Perkasa mengunakan penjadwalan FCFS yang dinilai kurang optimal dalam memenuhi pesanan konsumennya karena adanya pesanan yang terlambat dipenuhi, bahkan terlalu jauh dengan waktu yang telah ditetapkan. Maka dari itu penulis membandingkan apakah lebih efektif dengan metode lain seperti MINPRT, MINSOP, MINSD, MINDD dan Algoritma Hodgson. Dari hasil penelitian diketahui bahwa jika dilihat dari jumlah pesanan yang mengalami keterlambatan, maka yang memiliki pesanan terlambat paling kecil adalah metode FCFS, MINSOP, MIDD, dan Algoritma Hodgson. Lalu penulis membandingkan keefektifan untuk metode FCFS, MINSOP, MIDD, dan Algoritma Hodgson. Ternyata hasil perbandingan tersebut metode Algoritma Hodgson memberikan efektivitas yang baik dan memberikan keterlambatan paling kecil.


(2)

ABSTRAK

KATA PENGANTAR………....i

DAFTAR ISI………...iv

DAFTAR LAMPIRAN………..vii

DAFTAR TABEL………...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………1

1.2. Identifikasi Masalah……….3

1.3. Tujuan penelitian……….5

1.4. Kegunaan Penelitian………....5

1.5. Kerangka Pemikiran………6

1.6. Metode Penelitian………9

1.7. Lokasi dan Lamanya Penelitian………..9

1.8. Sistematika Pembahasan………10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Operasi……… 11

2.2. Perencanaan dan Pengendalian Produksi……….. 12

2.2.1. Perencanaan Produksi……….………. 13

2.2.2. Pengendalian Produksi………. ………13

2.3 Pengertian Penjadwalan………...………….. 14


(3)

2.6. Algortima Hodgson………... 24

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan………... 30

3.1.1. Sejarah Singkat perusahaan………. 30

3.1.2. Visi dan Misi...……….. 31

3.1.3. Aspek Hukum………...………... 31

3.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas………. 32

3.2.1. Struktur Organisasi...………. 32

3.2.2. Uraian Tugas...………. 33

3.3. Kegiatan Produksi Perusahaan………..49

3.3.1 Proses Awal Percetakan………...49

3.3.2 Proses Akhir Percetakan………...…...52

3.4 Peta Proses Produksi………..54

3.5 Kegiatan Lain Perusahaan……….……….55

3.5.1. Kegiatan Pemasaran……….………...55

3.5.1.a Kebijakan Harga………….………....55

3.5.1.b Kebijakan Promosi……….………55

3.5.2 Kegiatan SDM……….55

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Penjadwalan PT. Beton Elemenindo Perkasa………...57

4.2. Penjualan PT. Beton Elemenindo Perkasa…...……….58


(4)

4.4. Jumlah Hari Kerja Yang Efektif………...59

4.5. Pesanan Yang Diterima Oleh PT. Beton Elemenindo Perkasa...60

4.6. Kapasitas Produksi Yang Tersedia………….……….…….62

4.7. Perhitungan Waktu Proses Produksi………63

4.8. Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode First Come First Serve ( FCFS )………..………….…...…….69

4.9. Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode Minimum Processing Time ( MINPRT )...80

4.10. Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode Minimum Slack Time per Operation ( MINSOP )...91

4.11. Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode Minimum Planned Start Date ( MINSD )...105

4.12. Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode Minimum Due Date ( MINDD )...116

4.13 Penjadwalan Pesanan Dengan Menggunakan Metode Algoritma Hodgson...127

4.14 Perbandingan Hasil Penjadwalan Dan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT, MINSOP, MINSD, MINDD Dan Algoritma Hodgson, Serta Pembahasannya...138

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………... …..150


(5)

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Penjadwalan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa

3

Tabel 4.1 Data Pemesanan PT. Beton Elemenindo Perkasa... 58

Tabel 4.2 Jam Kerja Yang Tersedia di PT. Beton Elemenindo Perkasa... 59

Tabel 4.3 Jumlah Hari Kerja PT. Beton Elemenindo Perkasa... 59

Tabel 4.4 Order Untuk Bulan November 2006... 60

Tabel 4.5 Kapasitas PT. Beton Elemenindo Perkasa... 62

Tabel 4.6 Waktu Proses Untuk Setiap Pesanan... 63

Tabel 4.7 Waktu Yang Tersedia ( Due Date )……… 65

Tabel 4.8 Pesanan Untuk Setiap Jenis... 66

Tabel 4.9 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan Metode FCFS... 69

Tabel 4.10 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk Produk HCS... 70

Tabel 4.11 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan Menggunakan Metode FCFS... 71

Tabel 4.12 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk Produk Pagar Beton……… 71

Tabel 4.13 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan Menggunakan Metode FCFS... 72

Tabel 4.14 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk Produk Kansteen……… 73


(7)

Tabel 4.15 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan Metode FCFS... 74 Tabel 4.16 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 74 Tabel 4.17 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode FCFS... 75 Tabel 4.18 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab……… 76 Tabel 4.19 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode FCFS... 77 Tabel 4.20 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk U-Ditch……….. 77 Tabel 4.21 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode FCFS... 78 Tabel 4.22 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Mini Pile……… 78 Tabel 4.23 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan

Metode MINPRT... 80 Tabel 4.24 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk HCS……… 81 Tabel 4.25 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan


(8)

Tabel 4.26 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Pagar Beton……… 82 Tabel 4.27 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode MINPRT... 83 Tabel 4.28 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Kansteen……… 84 Tabel 4.29 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan

Metode MINPRT... 85 Tabel 4.30 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 85 Tabel 4.31 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode MINPRT... 86 Tabel 4.32 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab……… 87 Tabel 4.33 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode MINPRT... 88 Tabel 4.34 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk U-Ditch... 88 Tabel 4.35 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode MINPRT... 89 Tabel 4.36 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk


(9)

Tabel 4.37 Perhitungan Slack Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan

Metode MINSOP... 91 Tabel 4.38 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan

Metode MINSOP... 92 Tabel 4.39 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk HCS……… 93 Tabel 4.40 Perhitungan Slack Untuk Produk Pagar Beton Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 94 Tabel 4.41 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 94 Tabel 4.42 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Pagar Beton……… 95 Tabel 4.43 Perhitungan Slack Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 96 Tabel 4.44 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 96 Tabel 4.45 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Kansteen……… 97 Tabel 4.46 Perhitungan Slack Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan

Metode MINSOP... 98 Tabel 4.47 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan


(10)

Tabel 4.48 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 99 Tabel 4.49 Perhitungan Slack Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 100 Tabel 4.50 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 100 Tabel 4.51 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab……… 100 Tabel 4.52 Perhitungan Slack Untuk Produk U-Ditch Dengan Menggunakan

Metode MINSOP... 101 Tabel 4.53 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 102 Tabel 4.54 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk U-Ditch... 102 Tabel 4.55 Perhitungan Slack Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 103 Tabel 4.56 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode MINSOP... 103 Tabel 4.57 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Mini Pile……… 104 Tabel 4.58 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan


(11)

Tabel 4.59 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk HCS……… 106 Tabel 4.60 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan

Menggunakan Metode MINSD... 107 Tabel 4.61 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Pagar Beton……… 108 Tabel 4.62 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode MINSD... 109 Tabel 4.63 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Kansteen……… 109 Tabel 4.64 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan

Metode MINSD... 110 Tabel 4.65 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 111 Tabel 4.66 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode MINSD... 112 Tabel 4.67 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab……… 112 Tabel 4.68 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode MINSD... 113 Tabel 4.69 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk


(12)

Tabel 4.70 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode MINSD... 114 Tabel 4.71 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Mini Pile……… 115 Tabel 4.72 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan

Metode MINDD... 116 Tabel 4.73 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk HCS……… 117 Tabel 4.74 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan

Menggunakan Metode MINDD... 118 Tabel 4.75 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Pagar Beton……… 118 Tabel 4.76 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode MINDD... 119 Tabel 4.77 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Kansteen... 120 Tabel 4.78 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan

Metode MINDD... 121 Tabel 4.79 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 121 Tabel 4.80 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan


(13)

Tabel 4.81 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab... 123 Tabel 4.82 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode MINDD... 124 Tabel 4.83 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk U-Ditch……….. 124 Tabel 4.84 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode MINDD... 125 Tabel 4.85 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Mini Pile……… 125 Tabel 4.86 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk HCS Dengan Menggunakan

Metode Algoritma Hodgson... 127 Tabel 4.87 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk HCS……… 128 Tabel 4.88 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Pagar Beton Dengan

Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 129 Tabel 4.89 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Pagar Beton……… 129 Tabel 4.90 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Kansteen Dengan

Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 130 Tabel 4.91 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk


(14)

Tabel 4.92 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Wall Dengan Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 132 Tabel 4.93 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Wall……… 132 Tabel 4.94 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Half Slab Dengan

Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 133 Tabel 4.95 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Half Slab……… 134 Tabel 4.96 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk U-Ditch Dengan

Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 135 Tabel 4.97 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk U-Ditch……….. 135 Tabel 4.98 Penjadwalan Pesanan Untuk Produk Mini Pile Dengan

Menggunakan Metode Algoritma Hodgson... 136 Tabel 4.99 Waktu Proses, Flow Time, Due Date, dan Job Lateness Untuk

Produk Mini Pile……… 136 Tabel 4.100 Perbandingan Hasil Penjadwalan Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson.. 138 Tabel 4.101 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson


(15)

Tabel 4.102 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT, MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan Pagar Beton………... 140 Tabel 4.103 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan Kansteen... 141 Tabel 4.104 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan Wall... 142 Tabel 4.105 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan Half Slab... 143 Tabel 4.106 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan U-Ditch... 144 Tabel 4.107 Perbandingan Keefektifan Dari Metode FCFS, MINPRT,

MINSOP, MINSD, MINDD, Random Dan Algoritma Hodgson

Untuk Pesanan Mini Pile... 145 Tabel 4.108 Perbandingan Keefektifan Metode FCFS Dengan Metode


(16)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi perhatian utama dunia, sehingga struktur perekonomian suatu negara harus benar – benar kuat. karena dengan dasar perekonomian yang kuat suatu negara akan siap menghadapi persaingan di era globalisasi. Perekonomian yang kuat dapatlah dikembangkan oleh suatu negara apabila negara itu mampu menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia sebagai faktor produksi untuk menciptakan produk jadi berupa barang atau jasa yang berkualitas.

Perkembangan peradaban manusia yang kompleks menimbulkan adanya perkembangan yang terarah kepada teknologi canggih pada akhir-akhir ini, dan adanya peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia baik dalam jumlah, variasi macamnya dan tingkatan mutunya. Dengan itu, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dalam dunia usaha yang semakin maju dengan menentukan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini perlunya dikembangkan dan dikaji untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik guna mendapatkan hasil yang optimal, sehingga dapat mencapai sasaran secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien. Dengan perkembangan tersebut, maka perusahaan dituntut untuk mengelola usaha yang mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), yang mana sering dikenal sebagai Manajemen Produksi dan Operasi. ( Prof.Dr. Sofjan Assauri : 2004 : hal 1). Manajemen Produksi dan Operasi mempunyai tugas penting dalam suatu


(17)

pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.

Untuk melaksanakan kegiatan operasinya, perusahaan perlu mempertimbangkan penggunaan mesin, yaitu pemanfaatan mesin secara efisien agar jangan sampai banyak mesin menganggur. Di samping itu perusahaan juga perlu merencanakan penjadwalan mesin dengan baik dan berusaha untuk memenuhi permintaan konsumen, karena umumnya konsumen menuntut penyelesaian produk tepat pada waktunya dengan kuantitas dan kualitas yang baik, sehingga konsumen tidak beralih ke perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis. Hal - hal yang harus diperhatikan untuk mempertahankan pelanggan adalah, perusahaan dapat memenuhi keinginan pelanggan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan kesanggupan perusahaan menyelesaikan pesanan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.

Demikian pula halnya dengan PT. Beton Elemenindo Perkasa, yaitu sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang beton yang berlokasi di Desa Giri Asih , dimana salah satu tujuan didirikannya perusahaan ini adalah pesanan konsumen yang dapat diselesaikan dan dikirim tepat waktu dengan proses produksi berjalan lancar sesuai dengan rencana. Salah satu faktor penunjang lancarnya proses produksi adalah pemesanan bahan baku secara ekonomis, pemilihan lokasi pabrik yang tepat, penggunaan tenaga kerja yang terampil, pemilihan dan penggantian mesin sesuai dengan kemajuan teknologi juga adanya penjadwalan peralatan produksi dan fasilitas yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pada kenyataannya


(18)

jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai penjadwalan (Scheduling) di PT. Beton Elemenindo Perkasa dan mencoha menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan mengambil judul ” Peranan penjadwalan produksi terhadap peningkatan efisiensi waktu untuk memenuhi pesanan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa".

1.2Identifikasi Masalah

PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah sebuah perusahaan yang memproduksi produk-produk beton dengan bermacam-macam model. Produk yang dihasilkan antara lain pelat beton berrongga (Hollow Core Slab / HCS), panel dinding beton (Wall), Half Slab, tiang pancang beton (Mini Pile), pagar beton, Kansteen ,saluran air kotor (U-Ditch), dan Glassfibre Reinforced Cement (GRC).

Untuk mendukung penelitian maka dibawah ini disajikan data pesanan : Tabel 1.1

Penjadwalan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa

Tanggal No Produk Jumlah

pesanan (m2)

Batas Pesanan Realita

Keterangan

1 - HCS

- Wall

85.85 170.00

7 Agustus 2006 9 Agustus 2006 Adanya

produk yang rusak


(19)

setting mesin 3 -HCS -Paggar beton 196.00 300.00

8 September 2006 10 September 2006 -

4 -Half Slab - U-Ditch - HCS 377.50 161.50 188.00

21 September 2006 26 September 2006 Mesin rusak

5 Kansteen 340.00 8 Oktober 2006 10 Oktober 2006 - 6 HCS 170.00 13 Oktober 2006 14 Oktober 2006 -

7 - HCS

- Wall

559.50 464.00

30 November 2006 28 November 2006

6 Desember 2006 9 Desember 2006

Adanya

produk yang rusak

Sumer : PT.Elemenindo Perkasa

Dalam melaksanakan kegiatan produksinya PT. Elemenindo Perkasa perlu melaksanakan penjadwalan produksi agar produknya dapat memenuhi kriteria keinginan konsumennya yaitu kualitas yang baik, kuantitas yang diminta, serta pemenuhan pesanan tepat waktu.

Kendala-kendala yang timbul antara lain:

™ Adanya perubahan setting mesin karena pesanan pelanggan yang khusus.


(20)

1. Tidak ada pembatalan operasi. Setiap pekerjaan harus diproses sampai selesai. 2. Tidak ada pekerjaan yang saling mendahului. Setiap operasi harus diproses

sampai selesai sebelum operasi yang lain akan mulai dilaksanakan pada mesin tersebut.

3. Mesin dianggap siap untuk beroperasi.

4. Sumber daya atau fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan telah tersedia dengan lengkap.

5. Tidak adanya persediaan beton untuk semua jenis produk.

Dari kendala yang ada di perusahaan maka perusahaan memerlukan suatu penjadwalan agar pesanan dapat dipenuhi dan tidak mengalami keterlambatan.

Bertitik tolak pada uraian tersebut di atas, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana penjadwalan yang selama ini dilakukan oleh PT. Beton Elemenindo Perkasa ?

2. Metode penjadwalan apa yang cocok digunakan PT. Beton Elemenindo Perkasa? 3. Bagaimana manfaat metode penjadwalan untuk meningkatkan efisiensi di PT.

Beton Elemenindo Perkasa dalam memenuhi permintaan konsumen ?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui penjadwalan yang selama ini digunakan oleh PT. Beton Elemenindo Perkasa.


(21)

Elemenindo Perkasa.

3. Mengetahui manfaat penjadwalan untuk meningkatkan efisiensi di PT. Beton Elemenindo Perkasa dalam memenuhi permintaan konsumen.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

- Untuk memenuhi salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi S 1 di Universitas Kristen Maranatha

- Melalui penelitian ini, penulis dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah dalam dunia usaha pada umumnya, dan keadaan perusahaan yang menjadi obyek pada khususnya.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini berguna untuk memberikan masukan dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya, khususnya mengenai penjadwalan perusahaan tersebut..

3. Bagi pihak-pihak lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu bahan pemikiran dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang lainnya.

1.5Kerangka Pemikiran

Definisi Manajemen Operasi menurut Jay Heizer dan Barry Render:

"Production management / operations management are activities that relate to the creation of goods and services through the transformation of inputs into outputs" (Jay Heizer, Barry Render, 2001,4)


(22)

“ Manajemen produksi atau manajemen operasi adalah aktivitas yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa melalui transformasi input menjadi output”.

Penjadwalan produksi merupakan salah satu hal yang dianggap penting, karena dengan adanya suatu penjadwalan produksi yang baik, perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen dengan tepat waktu. Selain itu bagi perusahaan penjadwalan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dengan mengurangi waktu menganggur dan aktivitas produksi dapat berjalan dengan baik.

Adapun pengertian penjadwalan produksi menurut Roger G. Schroeder (2000, 260), adalah :

“Scheduling decisions allocate available capacity or resources (equipment, labor, and space) to jobs, activities, tasks, or customers over time.”

Yang berarti

“Keputusan penjadwalan mengalokasikan kapasitas yang tersedia atau sumber daya (peralatan, tenaga kerja, dan ruang) bagi pekerjaan, aktivitas, tugas, atau konsumen sepanjang waktu.”

Penjadwalan mempunyai tujuan agar suatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk memproduksi sejumlah output agar dapat diselesaikan tepat waktu. Pendekatan penjadwalan yang baik haruslah sederhana, jelas, mudah dimengerti, mudah dilaksanakan, fleksibel serta realistis. (Jay Heizer & Barry Render , 2001)


(23)

menurut Drs. T. Hani Handoko dapat dibagi atas (T. Hani Handoko, 1996, 241) : 1. Forward Scheduling

Skedul-skedul yang disusun berdasarkan tanggal permulaan operasi yang diketahui dan kemudian bergerak maju dari operasi pertama hingga operasi terakhir untuk menentukan tanggal penyelesaian.

2. Backward Scheduling

Proses penjadwalan produksi yang dimulai dengan tanggal penyelesaian yang ditetapkan dan bergerak mundur untuk menentukan tanggal mulai setiap operasi yang dilakukan.

3. Order Scheduling

Penjadwalan produksi ini menentukan kapan setiap pesanan harus dikerjakan dan diselesaikan.

4. Machine Scheduling

Penjadwalan produksi yang menentukan waktu kerja setiap mesin.

Ada 5 metode penjadwalan produksi menurut karakteristik prosesnya, yaitu : 1. Penjadwalan pada satu mesin: Aturan Prioritas

Menurut Roger G. Schroeder dalam aturan prioritas ini dikenal beberapa metode, antara lain (Schroeder, 2000, 267-268) :

a. MINPRT (Minimum Processing Time)

b. MINSOP (Minimum Slack Time per Operation) c. FCFS (First Come First Served)

d. MINSD (Minimum Planned Start Date) e. MINDD (Minimum Due Date)


(24)

2. Penjadwalan pada 2 mesin yang seri : Kaidah Johnson

3. Penjadwalan pada lebih dari 2 mesin yang seri Pendekatan Campbell/Dudek/Smith 4. Penjadwalan pada beberapa mesin yang paralel : Metode Modi dan Metode

Indikator

5. Penjadwalan pada beberapa mesin : Metode Penugasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan , dapat dikatakan bahwa penjadwalan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa, adalah penjadwalan memakai metode penjadwalan pada satu mesin (Aturan Prioritas), karena merupakan perusahaan hanya menggunakan satu mesin dalam membuat produknya. Dengan metode ini diharapkan proses produksi PT. Beton Elemenindo Perkasa berjalan dengan lancar dan biaya dapat ditekan serta produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dalam pencapaian manfaat untuk perusahaan.menentukan waktu yang paling efisien dalam memenuhi keinginan konsumen.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu obyek penelitian, serta melakukan analisis terhadap masalah yang ada.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan :

1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada obyek yang diteliti. Informasi yang diperoleh dengan cara :

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian.


(25)

karyawan maupun dengan pimpinan perusahaan.

2. Studi perpustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan, serta literatur - literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT. Beton Elemenindo Perkasa yang bergerak di bidang beton dan terletak di Desa Giri Asih Cangkorah Batujajar Km.5 Jl. Raya Batujajar No.56 Kabupaten Bandung.

Waktu penelitian adalah dimulai dari bulan September 2006 sampai dengan Februari 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang beserta permasalahan yang dihadapi. Selain itu dipaparkan pula mengenai metode yang dipakai dalam penyusunan serta segala hal yang berkaitan dengan pengantar dari pelaksanaan penelitian. Bab 2 Landasan Teori

Berisi tentang landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam menyusun karya ilmiah ini, yang meliputi berbagai pengertian, tujuan, metode pemecahan masalah, serta hal-hal yang berkaitan dengan penjadwalan.


(26)

Berisi tentang data dan gambaran umum perusahaan yang diteliti seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, serta kegiatan produksi yang dijalankan oleh perusahaan.

Bab 4 Pembahasan

Berisi tentang analisis data yang diperoleh untuk melihat bagaimana kaitannya dengan konsep yang digunakan.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis berusaha menyimpulkan hasil analisis dan mencoba memberi saran dan usulan yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan apabila ingin menerapkan penjadwalan produksi.


(27)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan serta analisis pembahasan yang telah dilakukan terhadap metode penjadwalan produksi pada PT. Beton Elemenindo Perkasa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama ini PT. Beton Elemenindo Perkasa dalam menjadwalkan ordernya menggunakan metode First Come First Served.

2. Metode yang paling cocok untuk digunakan PT. Beton Elemnindo Perkasa adalah metode Algoritma Hodgson.

3. Manfaat metode penjadwalan Algoritma Hodgson untuk meningkatkan efesiensi pada PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah metode Algoritma Hodgson menghasilkan hasil yang baik untuk mengurangi keterlambatan dan juga memberikan keefektifan yang paling baik daripada metode FCFS yang digunakan perusahaan. Dapat dilihat melalui produk HCS keefektifannya Average Completion Time untuk FCFS = 16,61 hari sedangkan Algoritma Hodgson = 16,44 hari, Utilization untuk FCFS = 25,2688 % sedangkan Algoritma Hodgson = 25,515 %, Average number of jobs in the system untuk FCFS = 3,9574 sedangkan Algoritma Hodgson 3,919. Lalu dapat mengurangi keterlambatannya pesanan Average job lateness untuk FCFS = 1,035 hari sedangkan Algoritma Hodgson 0.875 hari.


(28)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, penulis mencoba mengajukan saran -saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan mengganti sistem penjadwalannya dengan metode Algoritma Hodgson apabila ingin memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen.

2. Perusahaan juga harus lebih memperhatikan penjadwalan produksinya dengan jumlah order-order yang masuk untuk setiap jenis produknya.


(29)

Assauri, Drs, Sofyan. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ; Jakarta ; 2004

Bedworth, David D., James E. Bailey. Integrated Production Control System, Wiley, New York, 1982.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs. Operations Management For Competitive Advantage, 8th edition, Mc Graw – Hill ; New York ; 1998.

Hana, Mark D, W.Rocky Newman. Integrated Operations Management Adding Value for Customer, Prentice Hall of India, New Delhi, 2002.

Handoko, T.Hani. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kesatu, cetakan ke-10, BPFE : Yogyakarta, 1996.

Heizer, Jay, Barry Render. Manajemen Operasi diterjemahkan oleh Ir. Kresnohadi Ariyoto, MBA, edisi ke-6, Salemba Empat : Jakarta, 2001.

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi ( Perencanaan dan Pengendalian Produksi ), penerbit ANDI, Yogyakarta, 2004.

Ma’arif, M, Syamsul, Hendri, Tanjung. Manajemen Operasi, PT. Grasindo, Jakarta ; 2003

Martinich, Joseph,S. Production and Operations Management An Applied Modern Approach, Wiley ; New York ; 1997.

Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis, 4th Editon, Mc Graw – Hill ; New York ; 2001.

Schroeder, Roger D. Operations Management Contemporary Concept and Cases, International Edition, McGraw-Hill ; New York ; 2000.

Stevenson, W.J. Production Operations Management, 6th edition, Mc Graw – Hill ; New York ; 1999.


(1)

f. RANDOM (Random Selection)

2. Penjadwalan pada 2 mesin yang seri : Kaidah Johnson

3. Penjadwalan pada lebih dari 2 mesin yang seri Pendekatan Campbell/Dudek/Smith 4. Penjadwalan pada beberapa mesin yang paralel : Metode Modi dan Metode

Indikator

5. Penjadwalan pada beberapa mesin : Metode Penugasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan , dapat dikatakan bahwa penjadwalan pada PT. Beton Elemenindo Perkasa, adalah penjadwalan memakai metode penjadwalan pada satu mesin (Aturan Prioritas), karena merupakan perusahaan hanya menggunakan satu mesin dalam membuat produknya. Dengan metode ini diharapkan proses produksi PT. Beton Elemenindo Perkasa berjalan dengan lancar dan biaya dapat ditekan serta produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dalam pencapaian manfaat untuk perusahaan.menentukan waktu yang paling efisien dalam memenuhi keinginan konsumen.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu obyek penelitian, serta melakukan analisis terhadap masalah yang ada.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan :

1. Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada obyek yang diteliti. Informasi yang diperoleh dengan cara :


(2)

b. Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung baik dengan karyawan maupun dengan pimpinan perusahaan.

2. Studi perpustakaan, yaitu mengumpulkan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan, serta literatur - literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

1.7Lokasi dan Lamanya Penelitian

Perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT. Beton Elemenindo Perkasa yang bergerak di bidang beton dan terletak di Desa Giri Asih Cangkorah Batujajar Km.5 Jl. Raya Batujajar No.56 Kabupaten Bandung.

Waktu penelitian adalah dimulai dari bulan September 2006 sampai dengan Februari 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang beserta permasalahan yang dihadapi. Selain itu dipaparkan pula mengenai metode yang dipakai dalam penyusunan serta segala hal yang berkaitan dengan pengantar dari pelaksanaan penelitian. Bab 2 Landasan Teori


(3)

Bab 3 Obyek Penelitian

Berisi tentang data dan gambaran umum perusahaan yang diteliti seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, serta kegiatan produksi yang dijalankan oleh perusahaan.

Bab 4 Pembahasan

Berisi tentang analisis data yang diperoleh untuk melihat bagaimana kaitannya dengan konsep yang digunakan.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini penulis berusaha menyimpulkan hasil analisis dan mencoba memberi saran dan usulan yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan apabila ingin menerapkan penjadwalan produksi.


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan serta analisis pembahasan yang telah dilakukan terhadap metode penjadwalan produksi pada PT. Beton Elemenindo Perkasa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Selama ini PT. Beton Elemenindo Perkasa dalam menjadwalkan ordernya menggunakan metode First Come First Served.

2. Metode yang paling cocok untuk digunakan PT. Beton Elemnindo Perkasa adalah metode Algoritma Hodgson.

3. Manfaat metode penjadwalan Algoritma Hodgson untuk meningkatkan efesiensi pada PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah metode Algoritma Hodgson menghasilkan hasil yang baik untuk mengurangi keterlambatan dan juga memberikan keefektifan yang paling baik daripada metode FCFS yang digunakan perusahaan. Dapat dilihat melalui produk HCS keefektifannya Average Completion Time untuk FCFS = 16,61 hari sedangkan Algoritma Hodgson = 16,44 hari, Utilization untuk FCFS = 25,2688 % sedangkan Algoritma Hodgson = 25,515 %, Average number of jobs in the system untuk FCFS = 3,9574 sedangkan Algoritma Hodgson 3,919. Lalu dapat mengurangi


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, penulis mencoba mengajukan saran -saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan mengganti sistem penjadwalannya dengan metode Algoritma Hodgson apabila ingin memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen.

2. Perusahaan juga harus lebih memperhatikan penjadwalan produksinya dengan jumlah order-order yang masuk untuk setiap jenis produknya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Drs, Sofyan. Manajemen Produksi dan Operasi, edisi revisi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ; Jakarta ; 2004

Bedworth, David D., James E. Bailey. Integrated Production Control System, Wiley, New York, 1982.

Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano and F. Robert Jacobs. Operations Management For Competitive Advantage, 8th edition, Mc Graw – Hill ; New York ; 1998.

Hana, Mark D, W.Rocky Newman. Integrated Operations Management Adding Value for Customer, Prentice Hall of India, New Delhi, 2002.

Handoko, T.Hani. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kesatu, cetakan ke-10, BPFE : Yogyakarta, 1996.

Heizer, Jay, Barry Render. Manajemen Operasi diterjemahkan oleh Ir. Kresnohadi Ariyoto, MBA, edisi ke-6, Salemba Empat : Jakarta, 2001.

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi ( Perencanaan dan Pengendalian Produksi ), penerbit ANDI, Yogyakarta, 2004.

Ma’arif, M, Syamsul, Hendri, Tanjung. Manajemen Operasi, PT. Grasindo, Jakarta ; 2003

Martinich, Joseph,S. Production and Operations Management An Applied Modern Approach, Wiley ; New York ; 1997.

Nahmias, Steven. Production and Operations Analysis, 4th Editon, Mc Graw – Hill ; New York ; 2001.

Schroeder, Roger D. Operations Management Contemporary Concept and Cases, International Edition, McGraw-Hill ; New York ; 2000.