Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Harga Saham pada Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 â 2011.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this study tried to see the fundamental strength of the food and beverage sub-sector company. The fundamental strength seen from several ratios of ROE, DER, EPS and PER.
The data of this study took data from the secondary with a period in the life is 4 years ie 2008 to 2011 and consists of 12 stocks, but stocks ended in 2 studies (MLBI and DAVO) in the waste because it does not pass the test of Outliers.
Research using singfifikansi rate is 0.05 and the partial DER and PER no effect to the stock price, while EPS and ROE affect stock prices, ROE effect on stock prices by 26.21% and the EPS impact on stock prices by 51.55% while overall variable DER, ROE, PER and EPS jointly affect the stock price.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini mencoba melihat kekuatan fundamental perusahaan subsektor makanan dan minuman. Kekuatan fundamental tersebut dilihat dari beberapa rasio yaitu ROE, DER, EPS dan PER .
Data penelitian ini mengambil dari data sekunder dengan jangka waktu yang di pakai adalah 4 tahun yaitu tahun 2008 sampai 2011 dan terdiri dari 12 saham,tetapi akhirnya dalam penelitian 2 saham (MLBI dan DAVO) di buang karena tidak lulus uji Outliers.
Penelitian dengan menggunakan tingkat singfifikansi 0,05 dan secara parsial adalah DER dan PER tidak berpengaruh ke harga saham sedangkan EPS dan ROE mempengaruhi harga saham,pengaruh ROE terhadap harga saham sebesar 26,21% dan pengaruh EPS terhadap harga saham sebesar 51,55% sedangkan secara keseluruhan variabel DER, ROE, PER dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xiii
DAFTAR TABEL...xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang Penelitian...1
1.2 Identifikasi Masalah...5
1.3 Tujuan Penelitian...6
1.4 Kegunaan Penelitian...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...7
2.1 Kajian Pustaka...7
2.1.1 Investasi...7
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.1.2 Jenis-Jenis Investasi...8
2.1.1.3 Tujuan Investasi………...8
2.1.2 Pasar Modal...9
2.1.2.1 Pengertian Pasar Modal………..9
2.1.2.2 Jenis- Jenis Pasar Modal………...10
2.1.2.3 Instrumen Pasar Modal……….11
2.1.3Saham………...,...11
2.1.3.1 Jenis-Jenis Saham……….12
2.1.3.2 Harga Saham……….13
2.1.3.3 Analisis Saham……….14
2.1.4Laporan keuangan ...16
2.1.4.1 Pengertian Laporan Keuangan.……….………16
2.1.4.2 Tujuan Laporan Keuangan……….…….………..16
2.1.4.3 Jenis Laporan Keuangan………..17
2.1.4.4 Analisis Laporan Keuangan ……….18
2.1.5Rasio Keuangan………...19
2.1.5.1 Pengertian Rasio Keuangan...19
2.2 Kerangka Teoritis...23
2.3 Kerangka Pemikiran ...25
2.4 Penelitian Terdahulu...26
2.5 Pengembangan Hipotesis………..27
BAB III METODE PENELITIAN...29
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
3.2 Metode Penelitian………30
3.2.1 Jenis Dan Sumber Data……....………..…...30
3.2.2 Teknik dan pengumpulan data……….….……31
3.2.3 Variabel Penelitian………31
3.2.4 Uji Asumsi klasik………..33
3.2.4.1 Uji Normalitas...33
3.2.4.2 Uji Outliers...33
3.2.4.3 Uji Multikoinearitas...34
3.2.4.4 Uji Heteroskedastisitas...34
3.2.4.5 Uji Autokorelasi...35
3.2.5 Metode Analisis Data...35
3.2.6 Uji Hipotesis Penelitian………..………...…37
3.2.6.1 Uji t……… 37
3.2.6.2 Uji F………37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...39
4.1 Hasil penelitian...39
4.1.1 Hasil Deskripsi Variabel Penelitian...39
4.1.2 Uji Asumsi Klasik ……….40
4.1.2.1 Uji Normalitas...41
4.1.2.2 Uji Outliers...42
4.1.2.3 Uji Multikolinearitas...44
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
4.1.2.5 Uji Autokorelasi...46
4.1.3 Metode Analisis data...47
4.1.4Uji Hipotesis Penelitian...49
4.1.4.1 Uji t………...49
4.1.4.2 Uji F...52
4.1.5Pembahasan...53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...56
5.1 Kesimpulan...56
5.2 Saran...57 DAFTAR PUSTAKA
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teoritis...24 Gambar 2 Kerangka Pemikiran...25
(8)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Sampel perusahaan………30
Tabel II Definisi Operasional Variabel...32
Tabel III Deskripsi Variabel Penelitian…...……...………...…….39
Tabel IV Hasil Uji Normalitas...41
Tabel V Hasil Uji Outliers...43
Tabel VI Hasil Uji Multikolinearitas...44
Tabel VII Hasil Uji Heteroskedastisitas...45
Tabel VIII Hasil Uji Autokorelasi...47
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan memerlukan dana yang cukup besar untuk melakukan ekspansi usaha. Dana tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pinjaman dalam bentuk hutang atau menerbitkan saham di pasar modal. Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26). Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang memberikan return yang paling optimal. Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dapat memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek. Untuk memilih alternatif sekuritas yang akan diinvestasikan, seorang investor memerlukan informasi mengenai perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut (Sundjaja dan Barlian, 2002:68). Laporan keuangan suatu perusahaan meliputi laporan laba rugi, neraca, laporan laba ditahan, dan laporan aliran kas. Fungsi laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Dari laporan
(10)
2 Universitas Kristen Maranatha keuangan, investor dapat melihat nilai intrinsik suatu saham untuk memperkirakan kewajaran harga saham tersebut.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:10) harga saham dibentuk karena adanya pemintaan dan penawaran atas saham. Permintaan dan penawaran tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut seperti kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara, kondisi sosial, politik, dan informasi-informasi yang berkembang.
Sebelum membeli sejumlah saham perusahaan, terlebih dulu seorang investor melakukan analisis terhadap saham tersebut. Hal ini bertujuan untuk melihat kualitas, prospek, dan tingkat risiko saham. Secara umum ada dua pendekatan yang digunakan untuk menganalisis saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Sunariyah, 2003:152). Analisis teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return yang diharapkan dan suatu risiko yang melekat pada saham tersebut.
Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan untuk mencapai sasarannya. Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan yang terbagi dalam empat kelompok yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan
(11)
3 Universitas Kristen Maranatha mengestimasi nilai dari faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham (Nirohito ,2009)
Selama satu tahun,dari 2007 hingga 2008, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 50,64%,.Sedangkan indeks sektoral terkoreksi bervariasi dengan kisaran terendah 25% disektor industri konsumsi hingga yang terbesar 73% yang menimpa sektor pertambangan.Sektor Pertambangan yang selama ini di anggap sebagai sektor terbaik I IHSG turun paling banyak karna turunya harga minyak dan batu bara sedangkan sektor barang konsumsi yang sebelum nya kurang diminati menjadi sektor yang paling sedikit mengalami penurunan.Dalam menyingkapi hal tersebut, pilihan yang lebih baik adalah saham yangtetap berkembang selama krisis,dan di antara saham satu sekotor tersebut kita bisa memilih beberapa saham yang secara fundamenllebih baik dari saham-saham di sektor tersebut. Disarankan investor menjual saham yang melemah fundamentalnya dan membeli saham denganfundamental yang kuat (www.kontan.co.id).
Sedemikian pentingnya analisa fundamental sehingga investor dan analis mencoba mengetahui fundamental perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan. Informasi dalam laporan keuangan suatu perusahaan diyakini memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan saat ini sekaligus dapat meprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Karena dari laporan keuangan suatu perusahaan akan menyebabkan investor bereaksi terhadap penurunan ataukenaikan harga saham tersebut. Globalisasi yang terjadi saat ini dalam perdagangan internasional merupakan peluang dan tantangan bagi pengembangan sub sektor makanan dan minuman. Dimana sub sektor ini memiliki elastisitas yang lemah
(12)
4 Universitas Kristen Maranatha terhadap perubahan financial global, yang menyebabkan sektor ini cenderung dapat bertahan.
Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian dilakukan olehNirohito (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Industri Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 – 2008.Faktor fundamental yang digunakan adalah
Earning per Share (EPS), Book Value per Share(BVS), Return onAssets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian menunjukkan secara simultan semua
faktor fundamental dan risiko sistematik berpengaruh terhadap harga saham.Sedangkan secara parsial hanya variabel Return on Asset (ROA) yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
Penelitian serupa dilakukan oleh Uli(2009) yang menganalisis pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham pada perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI tahun 2006 – 2008. Variabel yang diuji adalah ROA, ROE, BV, DPR/Payout ratio, DER, Required rate of return, beta/risiko sistematik. Hasil penelitian menunjukkan secara parsialhanya variabel BV (Book
Value) yang berpengaruh positif terhadap harga saham, sedangkan secara simultan
semuafaktor fundamental dan risiko sistematikberpengaruh terhadap harga saham. Wulandari (2009)melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Pertambangan dan Pertanian di BEI tahun 2004 – 2008. Faktor fundamental yang digunakan adalahEPS, PER,BVS,ROA,ROE,ROI, PBV, DER, dan Beta. Hasil penelitian pada industripertambangan,dapatdikatakan bahwa semua variabel independen secara individu berpengaruh terhadapharga saham.Sedangkan pada industri pertanian,hanya
(13)
5 Universitas Kristen Maranatha variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, serta Beta yang secara individuberpengaruh terhadap harga saham.Pada industri pertambangan uji Anova atau F.test menunjukkan Fhitung dengan tingkat signifikansi 0.00, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi harga saham. Atau bisa dikatakan semua variabel independen secara bersama sama berpengaruh terhadap harga saham. Pada industri pertanian hanya variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, serta Beta yang secara bersama sama berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan latar belakang yang telahdiuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul”ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 –2011.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor fundamental yang diukur dengan rasio Debt To Equity Ratio,
Return onEquity,Price Earning Ratio,dan Earning Per Share berpengaruh
secaraparsial dan simultan terhadap harga saham pada subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008–2011?
2. Variabelmana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap hargasaham pada subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008– 2011?
(14)
6 Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara faktor
fundamental yang diukur dengan rasio Debt To Equity Ratio, Return
onEquity,Price Earning Ratio,dan Earning Per Shareterhadap harga saham pada
subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011.
2. Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadapharga saham pada subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait antara lain:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan melihat kekuatan fundamental perusahaan.
2. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil laporan penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.
4. Bagi peneliti, dapat mengetahui kekuatan fundamental suatu perusahaan dan memilih perusahaan yang tepat untuk investasi.
(15)
55 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Variabel DER dan PER tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham secara parsial karena nilai p-value (Asymp Sig) lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0.05. Seperti yang di ketahui krisis subprime mortgage yang terjadi di Amerika dari awal 2007sampai pertengahan 2008 menghancurkan bursa saham baik di Amerika ataupun dunia sehingga membuat harga saham jatuh dan membuat beberapa perusahaan tidak bisa mencari dana dengan cara menerbitkan saham baru (Rights Issue) karena para pemegang saham publik tidak mau membelinya dan justru akan menyebabkan saham perusahaan makin turun,oleh karna itu cara lain perusahaan mendapatkan dana adalah dengan berhutang dan ini akan menyebabkan DER perusahaan naik. PER tidak berperngaruh terhadap harga saham,hal ini menurut saya dikarnakan PER yang kecil belum tentu perusahaan bagus, misal perusahaan menjual asetnya secara besar-besaran atau bahkan melebihi laba operasinya maka EPS perusahaan akan naik dan PER perusahaan turun,tetapi turunnya PER ini hanya berlaku dalam suatu waktu tertentu saja dan tidak bisa diulang di masa depan sehingga di masa depan bisa jadi PER perusahaan tiba-tiba naik karena laba perusahaan yang turun karena tidak ada aset yang dijual. ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. ROE adalah salah
(16)
56 Universitas Kristen Maranatha satu cara melihat seberapa efieisen perusahaan bekerja dalam emnghasilkan uang, semakin besar ROE maka itu berarti perusahaan semakin sehat dan semakin mudah menciptakan laba untuk pemegang saham,variabel ROE berpengaruh terhadap harga saham sebesar 26,21%. Sedangkan variabel EPS yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat pengaruh sebesar 51.55% sedangkan sisanya sebesar 48.45 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. EPS berpengaruh terhadap harga saham karena pada saat laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa tetap maka EPS akan naik. Oleh karena itu semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya. Variabel DER, ROE, PER, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham sebesar 66.66% sedangkan sisanya sebesar 33.34% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap harga saham adalah variabel EPS dengan tingkat pengaruh sebesar 51.55% sedangkan sisanya sebesar 48.45 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, disarankan dapatmeningkatkan kinerja perusahaan yang terlihat dari kekuatan fundamentalnya yang tercermin dari beberapa rasio keuangan seperti EPS,PER,ROE, dan DER.
(17)
57 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi investor, dalam melakukan investasi sebaiknya investor melihat kinerja
perusahaan secara keseluruhan dan dapat memilih perusahaan yang memiliki fundamental yang baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dapat menggunakan sampel perusahaan yang bergerak di sektor lain, periode penelitian lebih lama, dan faktor fundamental yang digunakan tidak hanya dilihat dari sisi perusahaan tetapi bisa dilihat dari industri dan ekonomik.
(18)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Ghozali, I. (2001). Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2. universitas Diponegoro
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2005. Analisi Laporan Keuangan, Edisi Kedua, AMP, YKPN, Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto. “Teori Portofolio Dan Analisis Investasi”.BPFE , Yogyakarta. 2008
Kasmir.“Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya“. PT Raja Grafindo Persada ,
Jakarta. 2008
Martalena dan Malinda, Maya, 2011, Pengantar Pasar Modal, Penerbit ANDI, Yogyakarta
Munawir, S, 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan , Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Rusdin. 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta Suliyanto, 2006 , Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta
Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Dua. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Prenhallindo
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Jakarta: Kanisius
Warren, Fees , Reeve, 2005, Pengantar Akuntansi, edisi ke dua puluh satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
(1)
5 Universitas Kristen Maranatha variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, serta Beta yang secara individuberpengaruh terhadap harga saham.Pada industri pertambangan uji Anova atau F.test menunjukkan Fhitung dengan tingkat signifikansi 0.00, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi harga saham. Atau bisa dikatakan semua variabel independen secara bersama sama berpengaruh terhadap harga saham. Pada industri pertanian hanya variabel EPS, PER, BVS, ROI, PBV, DER, serta Beta yang secara bersama sama berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan latar belakang yang telahdiuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul”ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 –2011.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor fundamental yang diukur dengan rasio Debt To Equity Ratio, Return onEquity,Price Earning Ratio,dan Earning Per Share berpengaruh secaraparsial dan simultan terhadap harga saham pada subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008–2011?
2. Variabelmana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap hargasaham pada subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008– 2011?
(2)
6 Universitas Kristen Maranatha
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan antara faktor
fundamental yang diukur dengan rasio Debt To Equity Ratio, Return onEquity,Price Earning Ratio,dan Earning Per Shareterhadap harga saham pada subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011.
2. Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadapharga saham pada subsektor makanan dan minumanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2011.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait antara lain:
1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan melihat kekuatan fundamental perusahaan.
2. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil laporan penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.
4. Bagi peneliti, dapat mengetahui kekuatan fundamental suatu perusahaan dan memilih perusahaan yang tepat untuk investasi.
(3)
55 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Variabel DER dan PER tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham secara parsial karena nilai p-value (Asymp Sig) lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0.05. Seperti yang di ketahui krisis subprime mortgage yang terjadi di Amerika dari awal 2007sampai pertengahan 2008 menghancurkan bursa saham baik di Amerika ataupun dunia sehingga membuat harga saham jatuh dan membuat beberapa perusahaan tidak bisa mencari dana dengan cara menerbitkan saham baru (Rights Issue) karena para pemegang saham publik tidak mau membelinya dan justru akan menyebabkan saham perusahaan makin turun,oleh karna itu cara lain perusahaan mendapatkan dana adalah dengan berhutang dan ini akan menyebabkan DER perusahaan naik. PER tidak berperngaruh terhadap harga saham,hal ini menurut saya dikarnakan PER yang kecil belum tentu perusahaan bagus, misal perusahaan menjual asetnya secara besar-besaran atau bahkan melebihi laba operasinya maka EPS perusahaan akan naik dan PER perusahaan turun,tetapi turunnya PER ini hanya berlaku dalam suatu waktu tertentu saja dan tidak bisa diulang di masa depan sehingga di masa depan bisa jadi PER perusahaan tiba-tiba naik karena laba perusahaan yang turun karena tidak ada aset yang dijual. ROE dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. ROE adalah salah
(4)
56 Universitas Kristen Maranatha satu cara melihat seberapa efieisen perusahaan bekerja dalam emnghasilkan uang, semakin besar ROE maka itu berarti perusahaan semakin sehat dan semakin mudah menciptakan laba untuk pemegang saham,variabel ROE berpengaruh terhadap harga saham sebesar 26,21%. Sedangkan variabel EPS yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat pengaruh sebesar 51.55% sedangkan sisanya sebesar 48.45 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. EPS berpengaruh terhadap harga saham karena pada saat laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa tetap maka EPS akan naik. Oleh karena itu semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan kepada pemegang sahamnya. Variabel DER, ROE, PER, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham sebesar 66.66% sedangkan sisanya sebesar 33.34% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap harga saham adalah variabel EPS dengan tingkat pengaruh sebesar 51.55% sedangkan sisanya sebesar 48.45 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan, disarankan dapatmeningkatkan kinerja perusahaan yang terlihat dari kekuatan fundamentalnya yang tercermin dari beberapa rasio keuangan seperti EPS,PER,ROE, dan DER.
(5)
57 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi investor, dalam melakukan investasi sebaiknya investor melihat kinerja
perusahaan secara keseluruhan dan dapat memilih perusahaan yang memiliki fundamental yang baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dapat menggunakan sampel perusahaan yang bergerak di sektor lain, periode penelitian lebih lama, dan faktor fundamental yang digunakan tidak hanya dilihat dari sisi perusahaan tetapi bisa dilihat dari industri dan ekonomik.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Ghozali, I. (2001). Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2. universitas Diponegoro
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim, 2005. Analisi Laporan Keuangan, Edisi Kedua, AMP, YKPN, Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto. “Teori Portofolio Dan Analisis Investasi”.BPFE , Yogyakarta. 2008
Kasmir.“Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya“. PT Raja Grafindo Persada , Jakarta. 2008
Martalena dan Malinda, Maya, 2011, Pengantar Pasar Modal, Penerbit ANDI, Yogyakarta
Munawir, S, 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan , Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Rusdin. 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta Suliyanto, 2006 , Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta
Sunariyah, 2003, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian. 2002. Manajemen Keuangan Dua. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Prenhallindo
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi, Jakarta: Kanisius
Warren, Fees , Reeve, 2005, Pengantar Akuntansi, edisi ke dua puluh satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta