Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan Pada Mahasiswa/i Yang Mengontrak Mata Kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

(1)

i Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif dengan metode survei.

Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling pada mahasiswa/i yang berada dalam rentang usia 20 – 22 tahun, dan mengontrak mata kuliah metodologi penelitian lanjutan untuk pertama kali.

Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner, yang dibuat berdasarkan teori Nurmi (1989). Kuesioner ini terdiri dari 32 item. Prosedur pengujian validitas dilakukan berdasarkan construct validity dengan menggunakan teknik korelasi dari Spearman. Reliabilitas dihitung dengan menggunakan metode alpha-cronbach. Validitas untuk alat ukur ini berkisar antara 0,308 sampai dengan 0,837 dan reliabilitasnya sebesar 0,901.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sebesar 73% mahasiswa/i memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas dan hanya 27% yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas. Sebagian besar mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas memiliki motivasi lemah, perencanaan tidak terarah, dan evaluasi tidak akurat. Sementara itu, seluruh mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas memiliki motivasi kuat, perencanaan terarah, dan evaluasi akurat.

Bagi pihak Fakultas, dapat menyelenggarakan program pengenalan karir maupun pengadaan program magang. Bagi dosen wali, hasil penelitian dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan konseling secara berkala. Bagi mahasiswa/i, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri dengan mengamati perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia dan membina komunikasi dengan para alumni Fakultas Psikologi Universitas “X”. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan, disarankan untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa/i pengontrak skripsi Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR SKEMA ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1. Kegunaan Teoretis ... 8

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 8

1.5 Kerangka Pikir ... 9


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.1 Orientasi Masa Depan ... 22

2.1.1 Pengertian Orientasi Masa Depan ... 22

2.1.2 Proses Pembentukan Orientasi Masa Depan ... 22

2.1.3 Orientasi Masa Depan sebagai Suatu Sistem ... 28

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orientasi Masa Depan ... 29

2.2 Perkembangan Dewasa Awal ……….. 30

2.2.1 Karakteristik Dewasa Awal ... 30

2.2.2 Perkembangan Kognitif Dewasa Awal ……….. 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……….... 35

3.1. Rancangan Penelitian ………. 35

3.2. Bagan Prosedur Penelitian ……….. 35

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………. 36

3.3.1 Variabel Penelitian ………. 36

3.3.2 Definisi Operasional ………... 36

3.4. Alat Ukur ………. 37

3.4.1 Kuesioner Orientasi Masa Depan bidang Pekerjaan ………. 37

3.4.2 Data Pribadi dan Data Penunjang ……….. 40

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……….. 40

3.4.3.1 Validitas ………. 40


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ……….. 42

3.5.1 Populasi Sasaran ………. 42

3.5.2 Karakteristik Populasi ……… 43

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ……….. 43

3.6 Teknik Analisis Data ………... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 45

4.1 Hasil Penelitian ………... 45

4.1.1 Gambaran Responden ……… 45

4.1.2 Hasil Penelitian ……….. 47

4.1.2.1 Distribusi Frekuensi Orientasi Masa Depan ... 47

4.1.2.2 Tabulasi Silang ………... 48

4.2 Pembahasan ………. 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 60

5.1 Kesimpulan ………. 60

5.2 Saran ……… 61

5.2.1 Saran Teoretis ………. 61

5.2.2 Saran Praktis ………... 61


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN ……… 64

LAMPIRAN


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ……….. 38

Tabel 3.2 Nilai Pilihan Jawaban ………... 39

Tabel 3.3 Kategori Tinggi Rendah Tahapan ……… 39

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Bidang Pekerjaan yang Akan Ditekuni ... 46

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Orientasi Masa Depan bidang Pekerjaan ... 47

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Orientasi Masa Depan bidang Pekerjaan Dengan Ketiga Tahapan ... 48


(7)

x Universitas Kristen Maranatha

Skema 1.1 Kerangka Pemikiran ... 20 Skema 2.1 Orientasi Masa Depan dalam kaitannya dengan ketiga tahapan ….. 24

Skema 3.1 Prosedur Penelitian ………. 35


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Lampiran 3 Gambaran Subjek Penelitian

Lampiran 4 Orientasi Masa Depan bidang Pekerjaan

Lampiran 5 Tabulasi Silang Orientasi Masa Depan bidang Pekerjaan dengan Data Penunjang


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah

Setiap universitas berusaha bersaing untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Universitas “X” merupakan salah satu universitas swasta terkemuka di kota Bandung. Berdasarkan wawancara terhadap pegawai tata usaha Fakultas Psikologi Universitas “X” didapatkan bahwa Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas yang banyak diminati oleh mahasiswa/i baru pada Universitas “X”. Mahasiswa baru Fakultas Psikologi selalu mencapai 220 orang untuk setiap tahun.

Fakultas Psikologi menggunakan kurikulum yang disusun sedemikian rupa untuk memberi bekal studi dan juga memberi sejumlah keterampilan untuk bekerja pada mahasiswa/i-nya. Salah satu keterampilan yang disediakan oleh Fakultas melalui kurikulum adalah mata kuliah sertifikasi yang tidak terdapat pada Fakultas Psikologi Universitas lain. Adapun jenis mata kuliah sertifikasi yang tersedia adalah sertifikasi penelitian perilaku konsumen, assessment center, perancangan modul pelatihan, pengantar ABA (Applied Behaviour Analysis) dalam autisme, pendidikan anak usia dini (PAUD), dan bimbingan konseling pendidikan lanjutan.


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Pemberian mata kuliah sertifikasi merupakan upaya Fakultas agar mahasiswa/i lulusannya dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, maupun keterampilan sesuai dengan bidang yang diminati. Dengan demikian, mahasiswa/i dapat menggunakan kesempatan yang disediakan oleh Fakultas untuk menambah pengetahuan, pengalaman, maupun keterampilan yang dapat menjadi bekal mereka saat bekerja.

Saat ini persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat. Jumlah pelamar kerja yang semakin bertambah untuk setiap tahunnya, tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja. Oleh karena itu, membuat pilihan mengenai karir yang diinginkan di masa depan harus dipertimbangkan secara matang. Perhatian dan harapan yang terbentuk tentang masa depan serta perencanaan untuk mewujudkannya, dikenal dengan orientasi masa depan.

Orientasi masa depan menurut Nurmi (1989) merupakan gambaran yang dimiliki oleh individu tentang dirinya dalam konteks masa depan. Proses pembentukan orientasi masa depan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap motivasi, tahap perencanaan, dan tahap evaluasi. Gambaran ini memungkinkan individu untuk menentukan tujuannya dan mengevaluasi sejauh mana tujuan tersebut dapat direalisasikan. Sama halnya dengan mahasiswa/i yang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi dunia kerja, tujuan yang dimaksudkan disini adalah karir yang diharapkan di masa depan. Dengan orientasi masa depan, mahasiswa/i akan dapat menilai potensi yang dimiliki, mengarahkan kegiatan-kegiatan, dan meningkatkan usaha untuk mewujudkan karir yang diinginkan.


(11)

Universitas Kristen Maranatha Data kelulusan Fakultas Psikologi Universitas “X” pada bulan April 2011 adalah sebanyak 85 orang. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 18 orang alumni tersebut diperoleh data sebagai berikut: 4 orang (22.2%) bekerja di bidang pendidikan, 6 orang bekerja (33.3%) di bidang industri, dan 8 orang lainnya (44.5) masih belum bekerja. Alumni yang telah bekerja mengatakan bahwa mereka telah menentukan pekerjaan yang akan mereka tekuni saat memasuki semester VI sehingga mereka dapat memilih mata kuliah-mata kuliah yang dapat menunjang pekerjaan yang mereka inginkan tersebut. Mereka juga telah mencari informasi mengenai pekerjaan yang mereka inginkan sebelum lulus sehingga mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan dimana mereka akan melamar pekerjaan. Selain itu, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki pun dapat diterapkan untuk pekerjaan saat ini.

Berbeda dengan alumni yang belum bekerja, mereka masih mencari informasi mengenai lowongan pekerjaan. Walaupun mereka menyadari bahwa saat ini sulit untuk mendapatkan pekerjaan, mereka tetap bersikeras untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka. Oleh karena itu, mereka membutuhkan waktu yang lebih lama dalam memutuskan pekerjaan yang akan mereka tekuni. Setelah mereka mengetahui pekerjaan yang mereka inginkan, mereka mengatakan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan pekerjaan tersebut karena mereka cenderung tidak mempunyai pengetahuan maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dua orang diantaranya bahkan berencana untuk mengambil program magister, mereka mulai merasa putus asa karena sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan.


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha Mereka mengakui bahwa mereka menyesal karena sebelumnya tidak memikirkan apa yang akan mereka lakukan kelak setelah lulus. Salah satu penyebabnya adalah perhatian mereka banyak teralihkan pada pengerjaan skripsi. Rata-rata waktu yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan skripsi adalah 3 semester (termasuk Usulan Penelitian).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, mahasiswa/i diharapkan sudah mulai merencanakan masa depannya, setidaknya saat mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan. Hal ini disebabkan oleh mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan belum telat untuk memilih mata kuliah sertifikasi dan praktek kuliah lapangan sesuai dengan bidang yang diminati. Selain itu, mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan merupakan salah satu mata kuliah prasyarat yang harus diambil oleh mahasiswa/i Fakultas

Psikologi Universitas “X” sebelum mengontrak Usulan Penelitian dan Skripsi.

Dengan demikian, mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studinya sambil mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja.

Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 orang mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X”, 3 orang (30%) sudah dapat menentukan pekerjaan yang akan mereka tekuni kelak. 1 (10%) diantaranya mengatakan bahwa ia memilih untuk menjadi guru BP. Sedangkan 2 orang lainnya (20%) mengatakan bahwa mereka memilih untuk menjadi terapis anak autisme. Hal ini menunjukkan mereka


(13)

Universitas Kristen Maranatha memiliki motivasi yang kuat dimana mereka dapat menentukan pekerjaan yang ingin ditekuni secara spesifik. Mereka telah mendapatkan informasi-informasi mengenai ruang lingkup pekerjaan, job description maupun job specification yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Mereka berencana untuk mengikuti mata kuliah sertifikasi yang akan menunjang pekerjaan yang mereka inginkan yaitu sertifikasi bimbingan konseling pendidikan lanjutan bagi yang ingin menjadi guru BP dan pengantar ABA (Applied Behaviour Analysis) dalam autisme bagi yang ingin menjadi terapis. Mereka juga akan memilih judul penelitian sesuai dengan bidang yang diminati dan mencari informasi mengenai pekerjaan yang diinginkan dari alumni Fakultas Psikologi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah membuat perencanaan yang dapat mengarahkan mereka untuk memperoleh pekerjaan tersebut. Selain itu, mereka cenderung optimis dalam menghadapi dunia pekerjaan yang akan datang. Mereka yakin bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan karena mereka menganggap pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki serta persiapan yang mereka lakukan dapat menunjang pekerjaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dapat memberikan penilaian yang akurat.

Berbeda dengan 7 orang lainnya (70 %), mereka sama sekali belum dapat menentukan pekerjaan apa yang mereka inginkan. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai gambaran mengenai dunia pekerjaan dan juga tidak mengetahui pekerjaan apa saja yang dapat ditekuni oleh mahasiswa lulusan Sarjana S1-Psikologi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki motivasi yang lemah dimana mereka belum dapat menentukan pekerjaan yang ingin


(14)

6

Universitas Kristen Maranatha ditekuni. Informasi yang mereka cari mengenai dunia pekerjaan cenderung luas dan bersifat umum tanpa mempertimbangkan bidang yang diminati. Mereka juga belum mengetahui mata kuliah sertifikasi yang akan mereka pilih. Mereka akan memilih mata kuliah sertifikasi yang banyak diminati oleh teman sekelompoknya maupun yang dianggap tidak banyak menghabiskan waktu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka kurang mampu membuat perencanaan secara terarah. Sebanyak 4 orang (40%) diantaranya cenderung optimis walaupun mereka menyadari bahwa pengetahuan, kemampuan yang mereka miliki, serta rencana yang mereka buat masih belum memadai. Hal ini menunjukkan mereka mempunyai penilaian yang kurang akurat. Sedangkan 3 orang lainnya (30%) cenderung pesimis, mereka menganggap bahwa mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan kelak karena pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki masih belum mencukupi.

Melihat hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat variasi dalam ketiga tahapan orientasi masa depan bidang pekerjaan. Orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan masih bisa diarahkan dibandingkan dengan mahasiswa yang sudah berada pada semester akhir. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada Mahasiswa/i yang Mengontrak Mata Kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas


(15)

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah

Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. 3. 1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah

Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung.

1. 3. 2 Tujuan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran mengenai jelas tidaknya orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(16)

8

Universitas Kristen Maranatha 1. 4 Kegunaan Penelitian

1. 4. 1 Kegunaan Teoretis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan antara lain untuk: a. Mengembangkan disiplin ilmu Psikologi yang berkaitan dengan

Psikologi Pendidikan, yaitu dengan memberikan informasi mengenai orientasi masa depan khususnya bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas

Psikologi Universitas “X” Bandung.

b. Memberikan masukan bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan.

1. 4. 2 Kegunaan Praktis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

a. Menjadi bahan pertimbangan bagi pihak Fakultas Psikologi Universitas “X” untuk menyelenggarakan program pengenalan karir dengan menghadirkan praktisi maupun alumni Fakultas Psikologi

Universitas “X” dan pengadaan program magang. Selain itu, memberikan informasi pada dosen wali untuk memfasilitasi kegiatan konseling secara berkala. Dengan demikian, diharapkan dapat


(17)

Universitas Kristen Maranatha membantu membangun kemampuan mahasiswa/i dalam mengantisipasi masa depan bidang pekerjaan.

b. Menjadi bahan evaluasi diri bagi mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas

“X” Bandung. Mahasiswa/i diharapkan dapat memahami orientasi masa depan yang mereka miliki sehingga mahasiswa/i menyadari pentingnya orientasi masa depan bidang pekerjaan dengan mengamati perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia dan membina komunikasi

dengan para alumni Faluktas Psikologi Universitas “X”.

1.5. Kerangka Pemikiran

Mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian

Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” merupakan individu yang telah

memasuki tahap perkembangan dewasa awal. Menurut Santrock (2006), dewasa awal merupakan periode perkembangan yang dimulai pada usia 20 tahun dan berakhir pada usia 30 tahun. Adapun tugas perkembangan yang terkait dengan masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan terkait dengan karir yang akan dijalani kelak. Untuk memperoleh kemandirian ekonomi terlepas dari orang tua dan membuat keputusan mengenai karir biasanya berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu, masa ini merupakan masa yang tepat bagi mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi


(18)

10

Universitas Kristen Maranatha Penelitian Lanjutan untuk menetapkan ke arah mana orientasi masa depan bidang pekerjaannya akan dituju.

Menurut Piaget (1989, dalam Santrock, 2006) individu yang berusia di atas 12 tahun telah memasuki tahap formal operasional, sama halnya dengan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan. Pada tahap ini, mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan mulai tertarik dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada di masa depan mereka. Mahasiswa/i membentuk schemata mengenai masa depan yang diinginkan. Schemata merupakan kerangka kognitif atau gagasan yang membantu mahasiswa/i dalam mengorganisasikan dan memaknakan informasi. Awalnya, mahasiswa/i membandingkan dirinya dengan orang lain untuk memperoleh standar mengenai pekerjaan yang ideal. Perencanaan yang dibuat pun cenderung tidak sistematis sehingga tidak memiliki arah dalam eksplorasi.

Selanjutnya mahasiswa/i melakukan evaluasi dan mulai berpikir lebih logis. Mahasiswa/i mulai mampu melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang. Mahasiswa/i mencoba untuk mengkaitkan pekerjaan dengan minat yang mereka miliki. Setelah itu, mahasiswa/i membuat perencanaan secara sistematis terkait dengan pekerjaan yang diinginkan. Mahasiswa/i membuat beberapa alternatif dalam perencanaan dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap alternatif agar dapat diperoleh keputusan yang tepat. Pada akhirnya, mahasiswa/i akan mampu membuat keputusan yang lebih pasti terkait dengan pekerjaan yang akan mereka tekuni kelak. Mahasiswa/i juga harus bertanggung jawab atas keputusan yang diambil tersebut. Dengan demikian, memungkinkan bagi


(19)

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa/i untuk melakukan antisipasi terhadap pekerjaan di masa depan. Kemampuan mahasiswa/i untuk melakukan antisipasi terhadap pekerjaan di masa depan, mengkaitkan dengan minat yang dimiliki, dan mengoperasikan secara mental merupakan dasar orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan.

Menurut Nurmi (1989), orientasi masa depan adalah gambaran yang dimiliki oleh individu tentang dirinya dalam konteks masa depan. Orientasi masa depan dikarakteristikkan dengan tiga tahapan yaitu motivasi, perencanaan, dan evaluasi. Nurmi (1989) mengungkapkan bahwa orientasi masa depan yang jelas ditandai dengan motivasi, perencanaan, evaluasi yang dapat mendorong individu dalam mencapai tujuan masa depannya. Dengan kata lain, orientasi masa depan yang jelas ditandai dengan motivasi yang kuat, perencanaan yang terarah, dan evaluasi yang akurat. Sama halnya dengan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan, mahasiswa/i yang mempunyai orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas apabila memiliki motivasi yang kuat sehingga mampu menetapkan pekerjaan yang akan ditekuninya kelak, membuat perencanaan secara terarah agar dapat memperoleh pekerjaan tersebut, dan melakukan evaluasi secara akurat terhadap realiasi pekerjaan. Namun, mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan dikatakan mempunyai orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas apabila salah satu kriteria dalam menentukan pekerjaan yang akan ditekuni kelak, membuat perencanaan secara terarah, dan melakukan evaluasi secara akurat tidak terpenuhi. Ketiga tahapan tersebut akan berinteraksi dengan schemata terkait


(20)

12

Universitas Kristen Maranatha dengan masa depan, yaitu anticipated life-span development, contextual knowledge, skills, self-concept, dan attributional styles.

Tahap pertama adalah motivation (motivasi), motivasi berkaitan dengan apa yang menjadi motif, minat, dan tujuan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan di masa depan. Tujuan ini terkait dengan tugas perkembangan utama dari mahasiswa/i (anticipated life-span development) dan menggambarkan harapan di masa depan. Dengan demikian, tujuan yang dimaksudkan disini adalah penentuan pekerjaan yang akan ditekuni kelak. Mahasiswa/i mengeksplorasi pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan di masa depan sehingga mampu membuat minat mereka dalam bidang pekerjaan semakin spesifik. Konsep diri (self-concept) juga mempunyai peranan dalam menentukan alternatif pekerjaan.

Misalnya, mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan memiliki minat dalam bidang psikologi pendidikan. Mahasiswa/i yang memiliki motivasi kuat akan mencari informasi mengenai pekerjaan apa saja yang dapat dipilih terkait dengan bidang psikologi pendidikan. Setelah itu, mahasiswa/i akan memilih salah satu pekerjaan spesifik, misalnya guru BP sekolah internasional sebagai pekerjaan yang akan ditekuninya kelak. Konsep diri yang positif akan mendukung kemantapan pilihan yang telah dibuat sehingga mahasiswa/i akan tetap memilih pekerjaan yang telah ditentukan walaupun dirinya mengetahui guru BP sekolah internasional bukanlah pekerjaan yang mudah. Lain halnya dengan konsep diri yang negatif, mahasiswa/i cenderung ragu dan menggantinya dengan pekerjaan yang dianggap lebih mudah.


(21)

Universitas Kristen Maranatha Pada mahasiswa/i yang memiliki motivasi lemah, mahasiswa/i tidak mencari informasi lebih lanjut mengenai pekerjaan apa saja yang dapat dipilih terkait dengan bidang psikologi pendidikan sehingga tidak dapat menentukan pekerjaan spesifik yang akan ditekuni kelak.

Pada tahap motivasi, minat yang dimiliki oleh mahasiswa/i tidak harus berkaitan dengan latar belakang pendidikan mahasiswa/i. Mahasiswa/i dikatakan memiliki motivasi yang kuat bila mahasiswa/i dapat menentukan pekerjaan yang akan ditekuni kelak secara spesifik dan sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya, mahasiswa/i tertarik untuk menjadi fotografer setelah menyelesaikan studinya walaupun latar belakang pendidikan yang dimiliki mahasiswa/i adalah Psikologi.

Tahap kedua adalah planning (perencanaan), yaitu bagaimana mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan tersebut. Awalnya, mahasiswa/i mengeksplorasi pengetahuan mengenai cara memperoleh pekerjaan yang diinginkan (contextual knowledge). Walaupun pengetahuan mengenai pekerjaan merupakan hal yang penting, perencanaan dan problem solving (skills) juga dibutuhkan. Setelah itu, mahasiswa/i membuat rencana dan strategi yang diperlukan. Mahasiswa/i membandingkan berbagai alternatif yang menuntun pada pencapaian pekerjaan secara mental. Kemudian, mahasiswa/i memilih salah satu rencana yang dianggap paling tepat.


(22)

14

Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa/i yang memiliki perencanaan terarah akan mencari informasi mengenai ruang lingkup pekerjaan guru BP sekolah internasional, job description maupun job specification guru BP sekolah internasional. Seandainya mahasiswa/i menyadari bahwa kemampuan untuk berbahasa Inggris dengan lancar dan pengetahuan dasar maupun keterampilan mengenai konseling dalam bidang pendidikan dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, mahasiswa/i mulai membuat rencana-rencana terkait dengan hal tersebut. Mahasiswa/i memikirkan berbagai alternatif, antara lain: membeli buku-buku bahasa Inggris, mengikuti kursus bahasa inggris, mengikuti seminar-seminar, atau mengambil mata kuliah sertifikasi bimbingan konseling pendidikan lanjutan. Mahasiswa/i akan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap alternatif sehingga didapatkan keputusan yang tepat. Mahasiswa/i akan mengambil mata kuliah sertifikasi bimbingan konseling pendidikan lanjutan dengan pertimbangan mata kuliah tersebut dapat menjadi bekal awal mereka dalam memasuki dunia pendidikan. Selain itu, mahasiswa/i juga berencana untuk mengikuti kursus bahasa inggris saat semester akhir dengan anggapan beban SKS saat semester akhir sudah tidak terlalu banyak sehingga mereka dapat mengisi waktu luang mereka dengan mengikuti kursus. Namun, pada mahasiswa/i yang memiliki perencanaan tidak terarah, mahasiswa/i mencari informasi yang bersifat umum dan cenderung memilih perencanaan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Mahasiswa/i akan memilih mata kuliah sertifikasi yang dianggap mudah dalam memperoleh nilai kelulusan atau karena mengikuti teman.


(23)

Universitas Kristen Maranatha Tahap ketiga adalah evaluation (evaluasi), mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan akan mengevaluasi kemungkinan tercapainya pekerjaan yang diinginkan. Mahasiswa/i mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung dan menghambat pencapaian pekerjaan yang telah ditentukan. Pada tahap ini, konsep diri (self-concept) memainkan peranan yang penting di dalamnya (Mars et al, 1984 dalam Nurmi, 1989). Sama halnya dengan attributional style yang menandakan bagaimana mahasiswa/i berpikir mengenai kesempatan yang mereka miliki untuk melakukan kontrol personal pada berbagai situasi di masa depan. Mahasiswa/i mempertimbangkan apakah dirinya mempunyai harapan untuk melaksanakan rencana dan merealisasikan pekerjaan yang diinginkan (causal attribution), yang diikuti dengan emosi spesifik (emotional attribution).

Pada tahap evaluasi, mahasiswa/i mencari tahu apakah dirinya mempunyai kesempatan untuk mengikuti mata kuliah sertifikasi bimbingan konseling pendidikan lanjutan dalam artian fakultas belum menutup pendaftaran mata kuliah sertifikasi ini. Selain itu, mahasiswa/i juga menilai apakah kondisi keuangan dirinya memungkinkan untuk mengambil kursus bahasa Inggris dan apakah kepribadiannya cocok dengan pekerjaan sebagai guru BP sekolah internasional. Seandainya mahasiswa/i mempunyai kesempatan untuk mengikuti mata kuliah sertifikasi bimbingan konseling pendidikan lanjutan, memungkinkan untuk mengambil kursus bahasa Inggris, dan mahasiswa/i juga merasa dirinya mempunyai kesabaran dalam menghadapi murid-murid sehingga membuat mahasiswa/i merasa yakin dapat memperoleh pekerjaan sebagai guru BP sekolah


(24)

16

Universitas Kristen Maranatha Internasional. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa/i memiliki evaluasi yang akurat. Lain halnya dengan mahasiswa/i yang memiliki evaluasi tidak akurat. mahasiswa/i akan mengganggap dirinya mampu memperoleh pekerjaan sebagai guru BP sekolah internasional hanya dengan mengandalkan keberaniannya untuk berbicara didepan banyak orang, walaupun mahasiswa/i tersebut menyadari dirinya tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris dengan lancar maupun keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut.

Mahasiswa/i yang mempunyai konsep diri positif cenderung menganggap kemampuan yang dimilikinya menunjang realisasi pekerjaan yang diinginkan dibandingkan dengan mahasiswa/i yang mempunyai konsep diri negatif. Melalui hasil evaluasi, mahasiswa/i yang mengetahui dirinya mempunyai harapan untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkannya cenderung diikuti oleh perasaan optimis. Hal ini membuat mahasiswa/i lebih berusaha untuk memperbaiki kekurangannya. Sedangkan, mahasiswa/i yang mengetahui dirinya tidak mempunyai harapan untuk memperoleh pekerjaan yang diinginkannya cenderung diikuti oleh perasaan pesimis. Hal ini menyebabkan mahasiswa/i tidak termotivasi untuk memperbaiki kekurangannya.

Tahapan orientasi masa depan membentuk suatu siklus. Oleh karena itu, setelah tahap evaluasi, mahasiswa/i akan membandingkan rencana yang telah dibuat dengan pekerjaan yang mereka inginkan. Apabila mahasiswa/i menganggap rencana yang telah mereka buat belum dapat menjamin mereka untuk memperoleh pekerjaan yang mereka inginkan, maka mereka akan mengganti perencanaan sebelumnya dengan alternatif perencanaan yang lebih


(25)

Universitas Kristen Maranatha tepat. Seandainya mahasiswa/i tidak dimungkinkan untuk mencapai pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya maka mahasiswa/i akan menurunkan target pekerjaan yang diinginkan dengan pekerjaan yang lebih sesuai dengan dirinya. Selanjutnya, mahasiswa/i menyusun kembali langkah-langkah yang harus ia lakukan dan melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pencapaian pekerjaan.

Menurut Nurmi (1989) terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan orientasi masa depan bidang pekerjaan. Faktor-faktor tersebut adalah sex-role, socioeconomics status, dan parent adolescent relation.

Ditinjau dari segi sex-role yang erat kaitannya dengan peran gender. Laki-laki diharapkan lebih berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan pekerjaan dibandingkan dengan perempuan. Hal ini menyebabkan mahasiswa yang mengontrak Metodologi Penelitian Lanjutan memiliki orientasi masa depan yang lebih terpusat pada pengembangan karir mereka. Namun, gaya hidup masa kini menuntut bukan hanya pria saja yang mencari nafkah, melainkan perempuan juga harus punya andil dalam memenuhi kebutuhan keluarga (Duvall & Miller, 1985). Dengan demikian, mahasiswi yang mengontrak Metodologi Penelitian Lanjutan cenderung memiliki tujuan hidup yang bercabang, antara kelak ingin bekerja, akan langsung berumah tangga (menjadi ibu rumah tangga), ataupun berumah tangga sambil bekerja. Hal ini menunjukkan mahasiswi yang mengontrak Metodologi Penelitian Lanjutan mempunyai pilihan yang lebih banyak di masa depannya dibandingkan dengan mahasiswa yang mengontrak metodologi penelitian lanjutan.


(26)

18

Universitas Kristen Maranatha Ditinjau dari segi socioeconomic status, mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan yang berada pada status sosioekonomi menengah ke atas mempunyai pilihan yang lebih banyak di masa depannya, antara lain: mereka dapat memilih untuk bekerja, meneruskan usaha orang tuanya, ataupun melanjutkan pendidikannya. Lain halnya dengan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan yang berada pada status sosioekonomi rendah. Mereka akan lebih fokus untuk mencari pekerjaan, walaupun terkadang mereka akan mengerjakan pekerjaan yang tidak diminatinya untuk membiayai hidupnya dan keluarganya. Hal ini menunjukkan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan yang berada pada status sosioekonomi rendah terdorong untuk lebih cepat dalam menentukan pekerjaan yang akan ditekuninya kelak dibandingkan dengan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan yang berada pada status sosioekonomi menengah ke atas.

Ditinjau dari segi parent adolescent relation, orang tua perlu memberikan dukungan kepada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan untuk membantu mereka memperjelas orientasi masa depan bidang pekerjaan. Melalui diskusi, orang tua dapat mengetahui perencanaan dan strategi pemecahan masalah yang digunakan oleh mahasiswa/i dalam mempersiapkan dirinya menghadapi dunia kerja. Dengan demikian, orang tua dapat menyediakan informasi dan memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa/i. Selain itu, kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa/i untuk memilih Fakultas di Universitas maupun pekerjaan yang


(27)

Universitas Kristen Maranatha diinginkan akan mempengaruhi perkembangan minat yang dimiliki. Dukungan-dukungan yang diberikan oleh orang tua tersebut sangatlah dibutuhkan dalam pengembangan karir mereka sehingga dapat memantapkan pilihan karir mahasiswa/i dalam bekerja.

Ditinjau dari tugas perkembangan (Santrock, 2006), pengalaman bekerja turut mempengaruhi kejelasan orientasi masa depan bidang pekerjaan yang dimiliki oleh individu. Mahasiswa/i yang pernah bekerja setidaknya telah mempunyai gambaran mengenai dunia pekerjaan dibandingkan dengan mahasiswa/i yang belum memiliki pengalaman bekerja. Dengan demikian, mahasiswa/i yang telah memiliki pengalaman bekerja mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai karir yang akan dipilihnya di masa depan.


(28)

20

Universitas Kristen Maranatha

SCHEMATA ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PEKERJAAN Goals Plans Attributions Emotions

Skema 1.1 Kerangka Pemikiran Motivation Planning Evaluation Anticipated life-span development Contextual knowledge Skills Self-concept Attributional style Jelas Tidak Jelas  Sex-role

Socioeconomic status Parent adolescent relation

Mahasiswa/i yang Mengontrak mata kuliah

Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi


(29)

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

 Siklus orientasi masa depan bidang pekerjaan dikarakteristikkan dengan tiga tahapan, yaitu tahap motivation (motivasi), planning (perencanaan), dan evaluation (evaluasi).

 Mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan

Fakultas Psikologi Universitas “X” yang memiliki motivasi kuat, perencanaan

yang terarah, dan evaluasi yang akurat akan memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas.

 Mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan

Fakultas Psikologi Universitas “X” dengan ketidakmampuan pada salah satu tahapan atau lebih, akan memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas.

 Kejelasan orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi

Universitas “X” dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sex-role, socioeconomics status, dan parent adolescent relation.

 Ditinjau dari tugas perkembangan, pengalaman bekerja mempengaruhi kejelasan orientasi masa depan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(30)

60

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diperoleh suatu gambaran umum mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Mayoritas mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas yaitu sebesar 73%. 2. Pada mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan

yang tidak jelas, sebagian besar mahasiswa/i mengalami ketidakmampuan dalam melakukan ketiga tahapan yang ditandai dengan motivasi lemah, perencanaan tidak terarah, dan evaluasi tidak akurat.

3. Mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas yaitu sebesar 27%.

4. Pada mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas, seluruhnya mampu melakukan ketiga tahapan yang ditandai dengan motivasi kuat, perencanaan terarah, dan evaluasi akurat.

5. Berdasarkan hasil penelitian, jenis kelamin, status marital, penghasilan orang tua per bulan, minat untuk kuliah di Fakultas Psikologi, kecocokan terhadap Fakultas Psikologi, kesempatan yang diberikan orang tua untuk


(31)

Universitas Kristen Maranatha memilih pekerjaan yang diinginkan, intensitas diskusi bersama orang tua mengenai pekerjaan, serta pengalaman bekerja tidak menunjukkan adanya kecenderungan keterkaitan dengan orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, di antaranya: 5.2.1 Saran Teoretis

1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan, disarankan untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa/i pengontrak skripsi karena mahasiswa/i pengontrak skripsi telah mendekati akhir dari studinya yang menandakan bahwa mahasiswa/i pengontrak skripsi akan segera menghadapi dunia kerja.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi pihak Fakultas dapat menyelenggarakan program pengenalan karir dengan menghadirkan praktisi atau alumni Fakultas Psikologi Universitas

“X” dari berbagai bidang kajian psikologi, serta pengadaan program


(32)

62

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa/i lebih termotivasi untuk mengantisipasi masa depan bidang pekerjaan.

2. Bagi dosen wali dapat menggunakan informasi mengenai ketiga tahapan orientasi masa depan bidang pekerjaan yang dimiliki oleh mahasiswa/i untuk memfasilitasi kegiatan konseling yang dapat dilakukan secara berkala. Dosen wali dapat menambah wawasan mahasiswa/i mengenai jenis pekerjaan dan ruang lingkup pekerjaan dari setiap bidang kajian Psikologi sehingga dapat membantu mahasiswa/i dalam menetapkan bidang yang diminati. Selain itu, pemahaman yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memilih mata kuliah sertifikasi, mata kuliah pilihan, praktek kuliah lapangan sesuai dengan bidang yang diinginkan.

3. Bagi para mahasiswa/i, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri. Mahasiswa/i dapat mulai mengamati perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia dengan membaca surat kabar, menonton berita, ataupun mengakses website yang berkaitan. Mahasiswa/i juga disarankan untuk membina komunikasi dengan para alumni Fakultas

Psikologi Universitas “X” sehingga wawasan mahasiswa/i menjadi

semakin luas. Dengan demikian, para mahasiswa/i diharapkan dapat menyadari pentingnya orientasi masa depan bidang pekerjaan.


(33)

63 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aamodt, Michael G. 2007. Industrial/Organizational Psychology 5th Edition. USA: Thomson Wadsworth.

Bandura, A. 1986. Social Foundationof Thoughts and Action. Englewood Cliffs, N. J.: Prentice Hall.

Duvall, E. M. & Miller, B. C. 1985. Marriage & the Families 6th Edition. New York: Harper & Row.

Kerlinger, R.N. 1986. Foundations of Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Kumar, Ranjit. 1999. Research Methodology: A step-by-step guide for beginners. London: Sage Publication.

Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurmi, Jari-Erik. 1989. Adolescents’ Orientation to The Future. Finland: Helsinki.

, Poole, M. & Seginer, R. 1990. Future Orientation Questionnaire. Finland: Helsinki.

Santrock, John W. 2002. Life Span Development edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.

. A Topical Approach to Life Span development. Boston: Mc Graw Hill.

. 2006. Life Span development 10th ed. Boston: Mc Graw Hill. Trommsdorff, G. 1983. Future orientation and its relevance for development as

action. Berlin: Springer-Verlag.

Wadsworth, Barry J. 1979. Piaget’s Theory of Cognitive Development 2nd Edition. New York: Logman Inc.


(34)

64 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Http://fisa-fdspetualang.blogspot.com/2009/06/perkembangan-kognitif.html

Wulansari, Tami. 2011. Suatu Penelitian Mengenai Hubungan antara Dukungan

Orang Tua dan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada

Mahasiswa Semester 8 Fakultas Psikologi di Universitas “X” Kota

Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.


(1)

1.6 Asumsi

 Siklus orientasi masa depan bidang pekerjaan dikarakteristikkan dengan tiga tahapan, yaitu tahap motivation (motivasi), planning (perencanaan), dan evaluation (evaluasi).

 Mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” yang memiliki motivasi kuat, perencanaan yang terarah, dan evaluasi yang akurat akan memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas.

 Mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” dengan ketidakmampuan pada salah satu tahapan atau lebih, akan memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas.

 Kejelasan orientasi masa depan bidang pekerjaan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sex-role, socioeconomics status, dan parent adolescent relation.

 Ditinjau dari tugas perkembangan, pengalaman bekerja mempengaruhi kejelasan orientasi masa depan mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(2)

60

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diperoleh suatu gambaran umum mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Mayoritas mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang tidak jelas yaitu sebesar 73%. 2. Pada mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan

yang tidak jelas, sebagian besar mahasiswa/i mengalami ketidakmampuan dalam melakukan ketiga tahapan yang ditandai dengan motivasi lemah, perencanaan tidak terarah, dan evaluasi tidak akurat.

3. Mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas yaitu sebesar 27%.

4. Pada mahasiswa/i yang memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas, seluruhnya mampu melakukan ketiga tahapan yang ditandai dengan motivasi kuat, perencanaan terarah, dan evaluasi akurat.

5. Berdasarkan hasil penelitian, jenis kelamin, status marital, penghasilan orang tua per bulan, minat untuk kuliah di Fakultas Psikologi, kecocokan terhadap Fakultas Psikologi, kesempatan yang diberikan orang tua untuk


(3)

memilih pekerjaan yang diinginkan, intensitas diskusi bersama orang tua mengenai pekerjaan, serta pengalaman bekerja tidak menunjukkan adanya kecenderungan keterkaitan dengan orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa/i yang mengontrak mata kuliah Metodologi Penelitian Lanjutan Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, di antaranya: 5.2.1 Saran Teoretis

1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan, disarankan untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa/i pengontrak skripsi karena mahasiswa/i pengontrak skripsi telah mendekati akhir dari studinya yang menandakan bahwa mahasiswa/i pengontrak skripsi akan segera menghadapi dunia kerja.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi pihak Fakultas dapat menyelenggarakan program pengenalan karir dengan menghadirkan praktisi atau alumni Fakultas Psikologi Universitas “X” dari berbagai bidang kajian psikologi, serta pengadaan program magang bagi mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas “X” sehingga


(4)

62

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa/i lebih termotivasi untuk mengantisipasi masa depan bidang pekerjaan.

2. Bagi dosen wali dapat menggunakan informasi mengenai ketiga tahapan orientasi masa depan bidang pekerjaan yang dimiliki oleh mahasiswa/i untuk memfasilitasi kegiatan konseling yang dapat dilakukan secara berkala. Dosen wali dapat menambah wawasan mahasiswa/i mengenai jenis pekerjaan dan ruang lingkup pekerjaan dari setiap bidang kajian Psikologi sehingga dapat membantu mahasiswa/i dalam menetapkan bidang yang diminati. Selain itu, pemahaman yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memilih mata kuliah sertifikasi, mata kuliah pilihan, praktek kuliah lapangan sesuai dengan bidang yang diinginkan.

3. Bagi para mahasiswa/i, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi diri. Mahasiswa/i dapat mulai mengamati perkembangan ketenagakerjaan di Indonesia dengan membaca surat kabar, menonton berita, ataupun mengakses website yang berkaitan. Mahasiswa/i juga disarankan untuk membina komunikasi dengan para alumni Fakultas Psikologi Universitas “X” sehingga wawasan mahasiswa/i menjadi semakin luas. Dengan demikian, para mahasiswa/i diharapkan dapat menyadari pentingnya orientasi masa depan bidang pekerjaan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aamodt, Michael G. 2007. Industrial/Organizational Psychology 5th Edition. USA: Thomson Wadsworth.

Bandura, A. 1986. Social Foundationof Thoughts and Action. Englewood Cliffs, N. J.: Prentice Hall.

Duvall, E. M. & Miller, B. C. 1985. Marriage & the Families 6th Edition. New York: Harper & Row.

Kerlinger, R.N. 1986. Foundations of Behavioral Research. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Kumar, Ranjit. 1999. Research Methodology: A step-by-step guide for beginners. London: Sage Publication.

Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurmi, Jari-Erik. 1989. Adolescents’ Orientation to The Future. Finland: Helsinki.

, Poole, M. & Seginer, R. 1990. Future Orientation Questionnaire. Finland: Helsinki.

Santrock, John W. 2002. Life Span Development edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.

. A Topical Approach to Life Span development. Boston: Mc Graw Hill.

. 2006. Life Span development 10th ed. Boston: Mc Graw Hill. Trommsdorff, G. 1983. Future orientation and its relevance for development as

action. Berlin: Springer-Verlag.

Wadsworth, Barry J. 1979. Piaget’s Theory of Cognitive Development 2nd Edition. New York: Logman Inc.


(6)

64 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Http://fisa-fdspetualang.blogspot.com/2009/06/perkembangan-kognitif.html Wulansari, Tami. 2011. Suatu Penelitian Mengenai Hubungan antara Dukungan

Orang Tua dan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada Mahasiswa Semester 8 Fakultas Psikologi di Universitas “X” Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.