Efek Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) Terhadap Gambaran Histopatologi Ulkus Gaster Pada Mencit Galur Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Asetosal.

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn. Var. rubrum) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ULKUS GASTER

PADA MENCIT GALUR Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ASETOSAL

Stefany C.K, 2008. Pembimbing I : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes. Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt Ulkus gaster merupakan gangguan pencernaan yang sering dijumpai pada orang yang mengonsumsi OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) dalam jangka panjang. Masyarakat Cina, India, Eropa, dan Indonesia menggunakan tanaman herbal sebagai terapi alternatif untuk mengatasi ulkus gaster. Salah satu tanaman herbal yang sering digunakan adalah ekstrak rimpang jahe merah (ERJM) .

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ERJM dalam mencegah ulkus gaster dengan mengamati kedalaman erosi mukosa gaster.

Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan, dibagi menjadi 6 kelompok (n=5). Kelompok I, II, dan III diberi ERJM (0,65, 1,3, dan 2,6 mg/kgBB mencit). Kelompok IV dan V diberi CMC 1%, dan kelompok VI diberi omeprazole (0,052mg/kgBB). Kelompok I, II, III, V dan VI diinduksi asetosal (10,4mg/kgBB. Data yang diamati adalah kedalaman erosi mukosa gaster yang dinilai berdasarkan sistem skoring menurut Wattimena. Analisis data menggunakan non-parametrik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

Pada hasil penelitian terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kelompok I, II, dan III dan kelompok VI (p<0,01). Terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok III dan kelompok IV dam VI. (p ≤0,05). Tidak ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok II dan kelompok IV dan VI. (p>0.05). ERJM dosis I kurang mencegah ulkus gaster, ERJM dosis II dapat mencegah ulkus gaster, sedangkan ERJM dosis III sebanding dengan pemberian omeprazole. ERJM mencegah erosi mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat pemberian asetosal.

Kata kunci: ulkus gaster, ekstrak rimpang jahe merah, erosi mukosa gaster, OAINS.


(2)

v

ABSTRACT

EFFECT OF RED GINGER RHIZOME EXTRACT (Zingiber officinale Linn. Var. rubrum ) TO HISTOPATHOLOGICAL PICTURE OF GASTRIC ULCER

IN ASETOSAL INDUCED SWISS WEBSTER MALE MICE Stefany C.K, 2008. 1st tutor : Laella Kinghua Liana, dr., Sp.PA, M.Kes

2nd tutor : Endang Evacuasiany, Dra., MS., AFK., Apt

Background gastric ulcer is a digestive disorder that is often found of people who take NSAIDs (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs) in the long time. The society of China, India, Europe, and Indonesia have used herbs as an alternative therapy to treat gastric ulcers. One of the most common herb used is red ginger rhizome extract (RGRE).

Objective is to determine the effect of RGRE in preventing gastric ulcer by observing the depth of gastric mucosal erosion mice.

Methods of experimental research laboratory with completely randomized design is comparative. The experimental animals which were used were Swiss Webster male mice, divided into 6 groups (n=5). Group I, II, and III were given RGRE ( 0.65, 1.3, and 2.6 mg/kg of mice). Group IV and V were given CMC 1% and group VI was given omeprazole (0.052mg/kg of mice). Group I, II, III, V and VI were given asetosal (10.4mg/kg of mice) The data which was observed were the depth of gastric mucosal erosion, was evaluated by a Wattimena’s scoring system. The data analysis used the Kruskal Wallis followed by Mann-Whitney test. Results are very significant differences between groups I, II, III and V group (p < 0.01). There are significant differences between group III and group VI (p<0.05). There was no significant difference between group II and group IV (p≥0.05). RGRE dose I less to prevent gastric ulcer, RGRE dose II could prevent gastric ulcer, RGRE dose III was comparable with giving omeprazole.

Conclusion RGRE prevent erosion of gastric mucosa of mice (gastric ulcer) induced by giving asetosal.

Key words: gastric ulcer, red ginger rhizome extract, gastric mucosal erosion, NSAIDs


(3)

vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Gaster ... 5

2.1.1 Anatomi Gaster ... 5

2.1.2 Histologi Gaster ... 7

2.1.3 Fisiologi Gaster ... 11

2.2 Ulkus Gaster ... 16

2.2.1 Definisi ... 16

2.2.2 Insidensi ... 17

2.2.3 Etiologi dan Faktor Resiko ... 17

2.2.4 Patogenesis ... 18

2.2.5 Gambaran Histopatologi ... 19

2.2.6 Gejala Klinik ... 21

2.2.7 Diagnosis ... 21

2.2.8 Penatalaksanaan ... 21

2.2.9 Komplikasi ... 24

2.3 Asetosal ... 24


(4)

vii

2.3.2 Indikasi ... 26

2.3.3 Efek Samping ... 26

2.3.4 Dosis ... 26

2.4 Jahe Merah ... 27

2.4.1 Klasifikasi ... 27

2.4.2 Nama Lain Jahe ... 27

2.4.3 Jenis-Jenis Jahe ... 28

2.4.4 Morfologi Jahe ... 29

2.4.5 Kandungan Kimia ... 29

2.4.6 Manfaat ... 30

2.4.7 Khasiat ... 30

2.4.8 Efek Samping ... 31

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Bahan Penelitian, Alat Penelitian, dan Hewan Coba ... 32

3.1.1 Bahan Penelitian ... 32

3.1.2 Alat Penelitian ... 32

3.1.3 Hewan Coba ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Variabel Penelitian ... 33

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 33

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.2.3 Prosedur Kerja ... 35

3.2.3.1 Persiapan Penelitian ... 35

3.2.3.2 Prosedur Penelitian ... 36

3.2.3.3 Pembuatan Sediaan Histologi ... 37

3.2.3.4 Karakteristik Kerusakan Mukosa Gaster ... 38

3.3 Metode Penarikan Sampel ... 39

3.4 Perhitungan Besar Sampel ... 39

3.5 Analisis Statistik ... 39

3.6 Hipotesis Statistik ... 40

3.7 Kriteria Uji ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.2 Pembahasan ... 43

4.3 Uji Hipotesis ... 45


(5)

viii

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 50


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tingkat Erosi Mukosa Gaster Mencit Setelah Perlakuan ... 41 Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Statistik non-parametrik Kruskal Wallis ... 42 Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Statistik Mann-Whitney ... 43


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Gaster ... 10

Gambar 2.2 Lapisan Dinding Gaster ... 11

Gambar 2.3 Foveola Gastrika ... 11

Gambar 2.4 Aktivasi Pepsinogen ... 12

Gambar 2.5 Sistem Pertahanan Mukosa Gaster ... 16

Gambar 2.6 Patogenesis Ulkus Gaster ... 18

Gambar 2.7 Patogenesis Ulkus Gaster karena OAINS ... 19

Gambar 2.8 Makroskopis Ulkus Gaster ... 20

Gambar 2.9 Mikroskopis Ulkus Gaste ... 20

Gambar 2.10 Metabolisme OAINS ... 25


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan Dosis ... 50

Lampiran 2 Kriteria Erosi Mukosa Gaster ... 51

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Non-parametrik Kruskal Wallis ... 53

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Non-parametrik Mann Whitney ... 54

Lampiran 5 Gambar Kegiatan Penelitian Ilmiah ... 55

Lampiran 6 Gambar Mikroskopis Erosi Mukosa Gaster Mencit ... 60

Lampiran 7 Kode Etik Penelitian ... 63


(9)

50

LAMPIRAN

Lampiran 1

Perhitungan Dosis

Berat rata-rata mencit = 25 g.

1. Bahan induksi ulkus gaster adalah asetosal. Dosis asetosal orang dewasa 4-6 g (Wilmana, 2000). Dosis yang digunakan dalam penelitian adalah 4 gram. Dosis konversi asetosal dari 70kgBB manusia untuk mencit:

 0,0026 x 4000mg = 10,4 mg/kgBB mencit

 Dosis untuk 1 ekor mencit = 10,4 x 1000/25 = 416 mg 2. Perhitungan dosis ekstrak rimpang jahe merah

Dosis ekstrak rimpang jahe merah yang digunakan adalah 250mg, 500mg, dan 1000mg (Khustar, 2009). Konversi dosis ekstrak rimpang jahe merah 70kgBB manusia untuk mencit

 Dosis I

o 0.0026 x 250 mg = 0,65 mg/kgBB mencit

o Dosis untuk satu ekor mencit = 0,65 x 1000/25= 26 mg  Dosis II

o 0.0026 x 500mg = 1,3 mg/kgBB mencit

o Dosis untuk satu ekor mencit =1,3 x 1000/25= 52mg  Dosis III

o 0.0026 x 1000 mg = 2,6 mg/kgBB mencit

o Dosis untuk satu ekor mencit = 2,6 x 1000/25= 104 mg 3. Dosis omeprazole untuk orang dewasa : 20 mg

Dosis konversi dari 70kgBB manusia untuk mencit  0.0026 x 20 mg = 0,052 mg/kgBB mencit


(10)

51

TABEL KONVERSI PERHITUNGAN DOSIS

(Laurence & Bacharach, 1964)

Mencit 20 gr Tikus 200 gr Marmot 400 gr Kelinci 1,5 kg Kucing 2 kg Kera 4 kg Anjing

12 kg Manusia 70 kg

Mencit

20 gr 1.0 7.0 12.25 27.8 29.7 64.1 124.2 387.9

Tikus

200 gr 0.14 1.0 1.74 3.9 4.2 9.2 17.8 56.0

Marmot

400 gr 0.08 0.57 1.0 2.25 2.4 5.2 10.2 31.5

Kelinci

1,5 kg 0.04 0.25 0.44 1.0 1.08 2.4 4.5 14.2

Kucing

2 kg 0.03 0.23 0.41 0.92 1.0 2.2 4.1 13.0

Kera

4 kg 0.016 0.11 0.19 0.42 0.45 1.0 1.9 6.1

Anjing

12 kg 0.008 0.06 0.1 0.22 0.24 0.52 1.0 3.1

Manusia


(11)

52

Lampiran 2

Kriteria Erosi Mukosa Gaster

(Wattimena)

Skor erosi berdasarkan kriteria Wattimena (Wattimena 1982) sebagai berikut : Skor 1 : Tidak ditemukan erosi

Skor 2 : Erosi hanya pada epitel permukaan

Skor 3 : Erosi mencapai kedalaman 1/3 glandula gaster bagian atas Skor 4 : Erosi mencapai kedalaman 1/3 glandula gaster bagian tengah Skor 5 : Erosi mencapai kedalaman 1/3 glandula gaster bagian bawah Skor 6 : Erosi mencapai kedalaman lamina muskularis mukosa


(12)

53

Lampiran 3

Hasil Uji Statistik Non-parametrik Kruskal Wallis

Descriptive Statistics

N Mean

Std. Deviation Mini- mum Maxi-mum

Median 30 2.1633 1.4754 1.00 5.00

Perlakuan 30 3.50 1.737 1 6

Ranks

Perlakuan N

Mean Rank

Median KI 5 23.00

KII 5 5.50

KIII 5 17.80

KIV 5 5.50

KV 5 28.00

KVI 5 13.20

Total 30

Test Statistics(a,b)

Median

Chi-Square 28.447

Df 5

Asymp. Sig. .000

a Kruskal Wallis Test


(13)

54

Lampiran 4

Hasil Uji Analisis Non-parametrik Mann Whitney

Descriptive Statistic

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

KI-KII 10 2.0900 1.15513 1.00 3.30

KI-KIII 10 2.3800 .85609 1.40 3.30

KI-KIV 10 2.0900 1.15513 1.00 3.30

KI-KV 10 4.0600 1.84022 2.90 5.00

K1-KVI 10 2.2300 1.01111 1.20 3.30

KII-KIII 10 1.2900 .31780 1.00 1.70

KII-KIV 10 1.0000 .00000 1.00 1.00

KII-KV 10 2.9700 2.07742 1.00 5.00

KII-KVI 10 1.1400 .16465 1.00 1.40

KIII-KIV 10 1.2900 .31780 1.00 1.70

KIII-KV 10 3.2600 1.7740 1.40 5.00

KIII-KVI 10 1.4300 .19465 1.20 1.70

KIV- KV 10 3.2600 1.7720 1.00 5.00

KIV- KVI 10 1.1400 .16465 1.00 1.40

KV-KVI 10 3.1100 1.9313 1.20 5.00

Kelompok Hewan

Coba


(14)

55

Ranks

Kelompok Hewan

Coba N

Mean Rank

Sum of Ranks

KI-KII KI 5 8.00 40.00

KII 5 3.00 15.00

Total 10

KI-KIII KI 5 8.00 40.00

KIII 5 3.00 15.00

Total 10

KI-KIV KI 5 8.00 40.00

KIV 5 3.00 15.00

Total 10

KI-KV KI 5 3.00 15.00

KV 5 8.00 40.00

Total 10

KI-KVI KI 5 8.00 40.00

KVI 5 3.00 15.00

Total 10

KII-KIII KII 5 3.00 15.00

KIII 5 8.00 40.00

Total 10

KII-KIV KII 5 5.50 27.50

KIV 5 5.50 27.50

Total 10

KII-KV KII 5 3.00 15.00

KV 5 8.00 40.00

Total 10

KII-KVI KII 5 3.00 15.00

KVI 5 8.00 40.00


(15)

56

KIII-KIV KIII 5 8.00 40.00

KIV 5 3.00 15.00

Total 10

KIII-KV KIII 5 3.00 15.00

KV 5 8.00 40.00

Total 10

KIII-KVI KIII 5 7.80 39.00

KVI 5 3.20 16.00

Total 10

KIV-KV KIV 5 3.00 15.00

KV 5 8.00 40.00

Total 10

KIV-KVI KIV 5 3.00 15.00

KVI 5 8.00 40.00

Total 10

KV-KVI KV 5 8.00 40.00

KVI 5 3.00 15.00


(16)

57 Test Statistics(b)

KI-KII

KI-KIII KI-KIV KI-KV KI-KVI

KII-KIII KII-KIV KII-KV

Mann-Whitney U .000 .000 .000 .000 .000 .000 12.500 .000

Wilcoxon W 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 27.500 15.000

Z -2.825 -2.652 -2.825 -2.677 -2.685 -2.795 .000 -2.825

Asymp. Sig.

(2-tailed) .005 .008 .005 .007 .007 .005 1.000 .005

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .008(a) .008(a) .008(a) .008(a) .008(a) .008(a) 1.000(a) .008(a)

KII-KVI KIII-KIV KIII-KV KIII-KVI

KIV - KV

KIV-KVI KV-KVI

Mann-Whitney U .000 .000 .000 1.000 .000 .000 .000

Wilcoxon W 15.000 15.000 15.000 16.000 15.000 15.000 15.000

Z -2.835 -2.795 -2.652 -2.471 -2.825 -2.835 -2.685

Asymp. Sig.

(2-tailed) .005 .005 .008 .013 .005 .005 .007

Exact Sig.

[2*(1-tailed Sig.)] .008(a) .008(a) .008(a) .016(a) .008(a) .008(a) .008(a)

a Not corrected for ties.


(17)

58

Lampiran 5

Gambar Kegiatan Penelitian Ilmiah

Kelompok Hewan Coba

Penimbangan Bahan Uji


(18)

59

Pembedahan Rongga Perut Mencit

Pengawetan Gaster Mencit Menggunakan Larutan Formalin


(19)

60

Lampiran 6

Gambar Mikroskopis Erosi Mukosa Gaster Mencit

Tidak ditemukan erosi (Skor 1)


(20)

61

Erosi mencapai kedalaman 1/3 glandula gaster bagian atas (Skor 3)


(21)

62


(22)

63

Lampiran 7


(23)

64 Lampiran 8

Tingkat Erosi Mukosa Gaster Mencit Setelah Perlakuan

No K I K II K III K IV K V KVI

I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I1 II III IV V

1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 4 5 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 4 5 5 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 5 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 6 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 7 3 3 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 2 2 1 1 8 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 2 2 1 1 9 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2


(24)

65

RIWAYAT HIDUP

Nama : Stefany Cinthya Kurniawan

NRP : 0810071

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 5 Oktober 1989

Alamat : Jl. Situ Gunting Timur I no. 20 Bandung Riwayat Pendidikan :

TK BPK Penabur II, 1996 SDK II BPK Penabur, 2002 SMP Pandu, 2005

SMA Trinitas, 2008

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung angkatan 2008


(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ulkus gaster adalah rusaknya mukosa gaster yang bisa meluas sampai mukosa muskularis. Epidemiologi dari ulkus gaster hampir tersebar di seluruh dunia dengan prevalensi tertinggi di India. Ulkus gaster lebih banyak pada pria, meningkat pada usia lanjut dengan puncak pada dekade keenam, sosial ekonomi rendah dan pada negara berkembang (Tarigan, 2006).

Ulkus peptikum dibagi menjadi dua, yaitu: ulkus gaster dan ulkus duodenum. Penyebab ulkus tersering adalah infeksi Helicobacter pylori dan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Dari 60% kasus ulkus gaster dan 90% kasus ulkus duodenum, penyebab terseringnya adalah infeksi kronis Helicobacter pylori. Namun seiring ditemukannya bakteri Helicobacter pylori sebagai penyebab dan dilakukan terapi eradikasi, insidensi dari ulkus duodenum menurun daripada ulkus gaster, bertambah turunnya angka kejadian ini disebut sebagai fenomena kohort independen terhadap kemajuan penyakit (Akil, 2006). Prevalensi tersering dari ulkus gaster adalah penggunaan OAINS (Yuan, 2005).

Jahe merah (Zingiber offcinale Linn. Var. rubrum) merupakan tanaman herbal yang mudah didapatkan, murah, dan mempunyai efek samping yang sedikit. Jahe juga merupakan rempah-rempah yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Tanaman ini selain digunakan sebagai bumbu dapur juga berkhasiat sebagai obat. Ciri khas jahe terdapat pada aroma dan rasanya yang tajam. Aroma pada jahe disebabkan oleh adanya minyak atsiri terutam golongan seskuiterpenoid sebanyak lebih dari 3 %. Sedangkan rasa yang pedas disebabkan oleh adanya senyawa gingerol dan shogaol. Menurut WHO, jahe merupakan tanaman obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia (Mohsen, 2006).

Jahe yang sering digunakan sebagai obat herbal adalah jahe merah (Zingiber officinale Linn. Var. rubrum), karena kandungan minyak atsirinya yang tinggi (Khushtar, 2009). Pada jaman dahulu di Cina, jahe merah sudah digunakan unuk


(26)

2

mengurangi rasa mual, gastritis maupun ulkus gaster, nyeri perut diare, batuk, dan rematik. Selain itu di India, jahe merah digunakan untuk mengurangi mual, mengobati asma, batuk, dan mengurangi rasa nyeri yang hebat dan mendadak, mengatasi jantung berdebar-debar, mengatasi gangguan pencernaan, dan rematik. Kebanyakan orang Eropa juga mengonsumsi teh jahe untuk mengatasi gangguan pencernaan (Al-Yahya, 1989; Kathi, 1999).

Pada umumnya penelitian jahe merah diutamakan untuk mengetahui efeknya terhadap gangguan pencernaan. Sebagai anti ulkus jahe mengandung 6-gingerol. (Goel, 2002). Di Cina, ekstrak jahe yang berasal dari jahe segar dapat menurunkan sekresi asam lambung. Penelitian lainnya menyatakan bahwa rimpang jahe kering akan memperkuat gaster, usus halus dan mencegah muntah. Sekarang ini penggunaan jahe sebagai pencegahan dan pengobatan anti ulkus masih dalam penelitian (Riazur, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah ekstrak rimpang jahe merah dapat mencegah erosi mukosa gaster mencit yang telah diinduksi oleh asetosal.

Bagaimana potensi anti ulkus antara ekstrak rimpang jahe merah bila dibandingkan dengan omeprazole.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian adalah mengetahui khasiat rimpang jahe merah sebagai obat anti ulkus.

Tujuan dari penelitian adalah mengetahui efek ekstrak rimpang jahe merah dalam mengatasi ulkus gaster.


(27)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis

Manfaat akademis dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang khasiat ekstrak jahe merah dalam menyembuhkan ulkus gaster.

Manfaat praktis dari penelitian ini agar masyarakat dapat menggunakan jahe sebagai terapi dari ulkus gaster.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Ulkus gaster dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penggunaan OAINS, infeksi kronis Helicobacter pylori, merokok, konsumsi makanan yang pedas dan asam, golongan darah yang bersifat ulserogenosa, konsumsi alkohol, Zollinger Ellison syndrome, serta faktor psikologis. Faktor-faktor ini merupakan zat iritan terhadap gaster sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara faktor agresif dan defensif. Gangguan faktor agresif dibagi menjadi dua yaitu faktor internal (asam lambung dan enzim pepsin) dan faktor eksternal (bahan iritan dan infeksi Helicobacter pylori). Sedangkan faktor defensif meliputi lapisan mukosa yang utuh, regenerasi mukosa yang baik, lapisan mukus yang melapisi gaster, sekresi bikarbonat oleh sel gaster, aliran darah mukosa yang adekuat, dan prostaglandin. Ketidakseimbangan ini diduga akibat peningkatan faktor agresif, penurunan faktor defensif, maupun gangguan pada faktor agresif dan faktor defensif secara bersamaan (Fauci, 2007).

Jahe merah (Zingiber offcinale Linn. Var. rubrum) merupakan tanaman herbal yang sering digunakan dalam mengatasi gangguan pencernaan dalam pengobatan tradisional Cina, masyarakat India dan Eropa. Sebagai anti ulkus jahe mengandung 6-gingerol (Al-Yahya, 1989). 6-gingerol dan 6-shogaol berperan sebagai zat gastroprotektif dengan cara mengurangi aktivitas NOS (Nitric Oxide Synthase) dan level sitokin inflamasi dalam plasma (IL-1). Berkurangnya aktivitas NOS akan mengurangi sintesis NO (Nitric Oxide) yang berperan dalam kerusakan


(28)

4

mukosa gaster. Demikian halnya dengan pengurangan level sitokin dalam plasma (Riazur, 2010).

1.5.2 Hipotesis

Ekstrak rimpang jahe merah mencegah erosi dari mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat pemberian asetosal.

1.6 Metodologi

Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan. Data yang diamati adalah kedalaman erosi mukosa gaster mencit yang dinilai berdasarkan sistem skoring. Analisis data menggunakan uji statistik non-parametrik Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

1.7 Lokasi Dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha (UKM), laboratorium Farmakologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), laboratorium Patologi Anatomi UKM dan laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Imanuel (RSI). Penelitian ini dimulai pada Desember 2010 sampai November 2011.


(29)

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian ekstrak rimpang jahe merah mencegah erosi mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat pemberian asetosal.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian, penulis mengajukan beberapa saran, yaitu :

1. Sebaiknya dilakukan penelitian uji toksisitas dari rimpang jahe merah untuk mengetahui dosis maksimal yang aman.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat-zat aktif yang terkandung di dalam rimpang jahe merah untuk mengetahui efek anti ulkus.


(30)

47

DAFTAR PUSTAKA

Akil, H.A.M. Tukak Duodenum. 2006. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Marcellussimadibrata, Setati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. FKUI. Hal:345-48.

Al-Yahya , Rafatullah, S, Mossa, J.S, etc. 1989. Gastroprotective Activity of Ginger Zingiber Officinale Ro s e, in Albino Rats. American Journal of

Chinese Medicine, Vol XVII, Nos 1-2, pp 51-56.

http://repository.ksu.edu.sa/jspui/bitstream/123456789/5665/1/Gastroprotectiv e%20Activity%20of%20Ginger%20Zingiber.pdf. Diunduh Oktober 2011. Bjorn, W. 1986. Mechanism of Action of Omeprazolee. Vol. 21. No. S118 Pages

11-16. http://informahealthcare.com/doi/abs/10.3109/00365528609090881 Diunduh Oktober 2011

Daniel, S.W., Daniel, W.P. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 326-30.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1). Jilid 2. Hal:347-48.

Eroschenko, V.P. 2003. Atlas Histologi Di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 180-90.

Fauci, Braunwald, Kasper, etc. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Volume II. USA: McGraw Hill Companies. Page:1855-64.

Goel, R.K. 2002. Anti-Ulcer Drugs From Indigenous Sources With Emphasis On Musa Sapientum,Tamrabhasma, Asparagus Racemosus And Zingiber Officinale. Indian Journal Of Pharmacology. 2002;34:100-110. http://medind.nic.in/ibi/t02/i2/ibit02i2p100.pdf. Diunduh Oktober 2011. Goldman, Ausiello. Cecil Medicine. 23rd ed. Elsevier Saunders. Philadelphia.

2008: 1009-18.

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 824-42


(31)

48

Jahe (Zingiber officinale Linn. Var. rubrum).

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1306. Diunduh Oktober 2011.

Kathi, J.K. 1999. Ginger (Zingiber officinale).

http://www.longwoodherbal.org/ginger/ginger.pdf Diunduh Oktober 2011. Katzung, P.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 2 Edisi 8. Jakarta:

Salemba Medika. Hal 449-461.

Khushtar M, Kumar V, Javed K, Bhandari U. Protective Effect of Ginger oil on Aspirin and Pylorus Ligation-Induced Gastric Ulcer model in Rats. Indian J

Pharm Sci. 2009 Sep;71(5):554-8.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2866350/.Diunduh Oktober 2011.

Kumar, Cotrans, Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Volume 2. Edisi 7. Jakarta: EGC. Hal 625-29.

Lauralle, S. Human Phisiology From Cells to Systems. 7th ed. USA: Brooks/Cole Cengage Learning. Page: 600-13.

Leslie, P.G, James, L.H. Color Textbook of Histology. 3rd ed. Elsevier Saunders. Philadelphia. 2007:385-98.

Mohsen, M, Alireza, G. 2006. Anti-Ulcerogenic Effect Of Ginger (Rhizome Of Zingiber Officinale Roscoe) On Cystemine Induced Duodenal Ulcer In Rats.

Daru Volume 14, No. 2.

Http://Journals.Tums.Ac.Ir/Upload_Files/Pdf/2382.Pdf . Diunduh Oktober 2011.

Riazur, R, Akram,Naveed Akhtar. 2010. Zingiber officinale Roscoe (pharmacological activity). Journal of Medicinal Plants Research Vol. 5(3), pp.344-348.

http://www.academicjournals.org/jmpr/PDF/pdf2011/4Feb/Rehman%20et%20 al.pdf. Diunduh Oktober 2011.

Robbins, Cotran. Disease of Organ Systems. In : Kumar, Abbas, Fausto, Aster. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. Elsevier Saunders, Philadelphia . 2010:774-82.


(32)

49

Sujono, H. 1999. Gastroenterologi. Edisi 7.Bandung: Alumni. Hal: 204-47. Tarigan, P. Tukak gaster. 2006. Dalam : Sudoyo, A.W; Setiyohadi, B; Alwi, I;

Marcellussimadibrata, Setati, S; eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. FKUI. Jakarta. Hal:338-44.

Tim Lentera. 2002. Khasiat & Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Agromedia Pustaka.

Wattimena, J.R. 1982. L-Hypoprotenemic Experimentale Chez Le Rat. Explanation Pharmacocinetique Du Modele. These Docy’eur D’Etat Es Sciences Pharmacetiques Faculte De Pharmacie, Universite Monpellier. Wilmana, P.F. 2000. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. FKUI. Jakarta. Hal 207-13. Yuan,Y.; Padol, I.T.; Hunt, R.T. 2006. Peptic ulcer disease today. Nature clinical


(1)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis

Manfaat akademis dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang khasiat ekstrak jahe merah dalam menyembuhkan ulkus gaster.

Manfaat praktis dari penelitian ini agar masyarakat dapat menggunakan jahe sebagai terapi dari ulkus gaster.

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Ulkus gaster dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penggunaan OAINS, infeksi kronis Helicobacter pylori, merokok, konsumsi makanan yang pedas dan asam, golongan darah yang bersifat ulserogenosa, konsumsi alkohol, Zollinger Ellison syndrome, serta faktor psikologis. Faktor-faktor ini merupakan zat iritan terhadap gaster sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara faktor agresif dan defensif. Gangguan faktor agresif dibagi menjadi dua yaitu faktor internal (asam lambung dan enzim pepsin) dan faktor eksternal (bahan iritan dan infeksi Helicobacter pylori). Sedangkan faktor defensif meliputi lapisan mukosa yang utuh, regenerasi mukosa yang baik, lapisan mukus yang melapisi gaster, sekresi bikarbonat oleh sel gaster, aliran darah mukosa yang adekuat, dan prostaglandin. Ketidakseimbangan ini diduga akibat peningkatan faktor agresif, penurunan faktor defensif, maupun gangguan pada faktor agresif dan faktor defensif secara bersamaan (Fauci, 2007).

Jahe merah (Zingiber offcinale Linn. Var. rubrum) merupakan tanaman herbal yang sering digunakan dalam mengatasi gangguan pencernaan dalam pengobatan tradisional Cina, masyarakat India dan Eropa. Sebagai anti ulkus jahe mengandung 6-gingerol (Al-Yahya, 1989). 6-gingerol dan 6-shogaol berperan sebagai zat gastroprotektif dengan cara mengurangi aktivitas NOS (Nitric Oxide Synthase) dan level sitokin inflamasi dalam plasma (IL-1). Berkurangnya aktivitas NOS akan mengurangi sintesis NO (Nitric Oxide) yang berperan dalam kerusakan


(2)

4

mukosa gaster. Demikian halnya dengan pengurangan level sitokin dalam plasma (Riazur, 2010).

1.5.2 Hipotesis

Ekstrak rimpang jahe merah mencegah erosi dari mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat pemberian asetosal.

1.6 Metodologi

Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan. Data yang diamati adalah kedalaman erosi mukosa gaster mencit yang dinilai berdasarkan sistem skoring. Analisis data menggunakan uji statistik non-parametrik Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.

1.7 Lokasi Dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di laboratorium Farmakologi Universitas Kristen Maranatha (UKM), laboratorium Farmakologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), laboratorium Patologi Anatomi UKM dan laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Imanuel (RSI). Penelitian ini dimulai pada Desember 2010 sampai November 2011.


(3)

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pemberian ekstrak rimpang jahe merah mencegah erosi mukosa gaster mencit (ulkus gaster) akibat pemberian asetosal.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian, penulis mengajukan beberapa saran, yaitu :

1. Sebaiknya dilakukan penelitian uji toksisitas dari rimpang jahe merah untuk mengetahui dosis maksimal yang aman.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui zat-zat aktif yang terkandung di dalam rimpang jahe merah untuk mengetahui efek anti ulkus.


(4)

47

DAFTAR PUSTAKA

Akil, H.A.M. Tukak Duodenum. 2006. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Marcellussimadibrata, Setati S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. FKUI. Hal:345-48.

Al-Yahya , Rafatullah, S, Mossa, J.S, etc. 1989. Gastroprotective Activity of Ginger Zingiber Officinale Ro s e, in Albino Rats. American Journal of Chinese Medicine, Vol XVII, Nos 1-2, pp 51-56. http://repository.ksu.edu.sa/jspui/bitstream/123456789/5665/1/Gastroprotectiv e%20Activity%20of%20Ginger%20Zingiber.pdf. Diunduh Oktober 2011. Bjorn, W. 1986. Mechanism of Action of Omeprazolee. Vol. 21. No. S118 Pages

11-16. http://informahealthcare.com/doi/abs/10.3109/00365528609090881 Diunduh Oktober 2011

Daniel, S.W., Daniel, W.P. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 326-30.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1). Jilid 2. Hal:347-48.

Eroschenko, V.P. 2003. Atlas Histologi Di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 180-90.

Fauci, Braunwald, Kasper, etc. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Volume II. USA: McGraw Hill Companies. Page:1855-64.

Goel, R.K. 2002. Anti-Ulcer Drugs From Indigenous Sources With Emphasis On Musa Sapientum,Tamrabhasma, Asparagus Racemosus And Zingiber Officinale. Indian Journal Of Pharmacology. 2002;34:100-110. http://medind.nic.in/ibi/t02/i2/ibit02i2p100.pdf. Diunduh Oktober 2011. Goldman, Ausiello. Cecil Medicine. 23rd ed. Elsevier Saunders. Philadelphia.

2008: 1009-18.

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 824-42


(5)

48

Jahe (Zingiber officinale Linn. Var. rubrum).

http://www.plantamor.com/index.php?plant=1306. Diunduh Oktober 2011. Kathi, J.K. 1999. Ginger (Zingiber officinale).

http://www.longwoodherbal.org/ginger/ginger.pdf Diunduh Oktober 2011. Katzung, P.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Buku 2 Edisi 8. Jakarta:

Salemba Medika. Hal 449-461.

Khushtar M, Kumar V, Javed K, Bhandari U. Protective Effect of Ginger oil on Aspirin and Pylorus Ligation-Induced Gastric Ulcer model in Rats. Indian J

Pharm Sci. 2009 Sep;71(5):554-8.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2866350/.Diunduh Oktober 2011.

Kumar, Cotrans, Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Volume 2. Edisi 7. Jakarta: EGC. Hal 625-29.

Lauralle, S. Human Phisiology From Cells to Systems. 7th ed. USA: Brooks/Cole Cengage Learning. Page: 600-13.

Leslie, P.G, James, L.H. Color Textbook of Histology. 3rd ed. Elsevier Saunders. Philadelphia. 2007:385-98.

Mohsen, M, Alireza, G. 2006. Anti-Ulcerogenic Effect Of Ginger (Rhizome Of Zingiber Officinale Roscoe) On Cystemine Induced Duodenal Ulcer In Rats.

Daru Volume 14, No. 2.

Http://Journals.Tums.Ac.Ir/Upload_Files/Pdf/2382.Pdf . Diunduh Oktober 2011.

Riazur, R, Akram,Naveed Akhtar. 2010. Zingiber officinale Roscoe (pharmacological activity). Journal of Medicinal Plants Research Vol. 5(3), pp.344-348.

http://www.academicjournals.org/jmpr/PDF/pdf2011/4Feb/Rehman%20et%20 al.pdf. Diunduh Oktober 2011.

Robbins, Cotran. Disease of Organ Systems. In : Kumar, Abbas, Fausto, Aster. Pathologic Basis of Disease. 8th ed. Elsevier Saunders, Philadelphia . 2010:774-82.


(6)

49

Sujono, H. 1999. Gastroenterologi. Edisi 7.Bandung: Alumni. Hal: 204-47. Tarigan, P. Tukak gaster. 2006. Dalam : Sudoyo, A.W; Setiyohadi, B; Alwi, I;

Marcellussimadibrata, Setati, S; eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. FKUI. Jakarta. Hal:338-44.

Tim Lentera. 2002. Khasiat & Manfaat Jahe Merah Si Rimpang Ajaib. Agromedia Pustaka.

Wattimena, J.R. 1982. L-Hypoprotenemic Experimentale Chez Le Rat. Explanation Pharmacocinetique Du Modele. These Docy’eur D’Etat Es Sciences Pharmacetiques Faculte De Pharmacie, Universite Monpellier. Wilmana, P.F. 2000. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. FKUI. Jakarta. Hal 207-13. Yuan,Y.; Padol, I.T.; Hunt, R.T. 2006. Peptic ulcer disease today. Nature clinical


Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Uji Antimutagenik Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) Pada Mencit Jantan Yang Diinduksi Dengan Monosodium Glutamat (MSG)

12 118 94

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

Efek Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster Jantan.

7 44 17

Efek Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Terhadap Gambaran Histopatologi Ulkus Gaster Pada Mencit Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Asetosal.

0 3 27

Efek Analgesik Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc.) Mencit Galur Swiss Webster Jantan.

0 0 21

Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah (Zingiberis Rhizoma) terhadap Mencit Jantan Galur Swiss-Webster.

11 55 20