HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Keterlibatan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Gelar sarjana (s-1) psikologi

Diajukan Oleh:
LIS USWATUN MARATUL FADHILAH
F100100166

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN

ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
Gelar sarjana (s-1) psikologi

Diajukan Oleh:
LIS USWATUN MARATUL FADHILAH
F100100166

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii

ABSTRAKSI


HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)
Lis Uswatun Maratul Fadhilah
Susatyo Yuwono
wawa.cute2092@gmail.com
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Berbagai macam kemampuan yang harus dimiliki individu dalam bekerja secara
tim termasuk ke dalam ketrampilan interpersonal. Ketrampilan interpersonal ini
hanya ditunjukkan oleh individu yang peduli dan peka terhadap kepentingan individu
lain. Ketrampilan interpersonal berupa perilaku extra-role dalam organisasi disebut
dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Namun kenyataannya sikap
sukarela karyawan yang dilakukan dalam mengedepankan kepentingan organisasi
dinilai masih kurang. Masih terjadi ketersaingan pekerjaan yang dilakukan karyawan
untuk mendapatkan haknya, dan hal ini terjadi karena keterlibatan kerja yang kurang
dari karyawan itu sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhi OCB adalah
keterlibatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan
antara keterlibatan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di

Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Subjek berjumlah 111 karyawan yang bekerja di FKI, FAI, Perpuatakaan, dan
BAA di UMS. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan non
random sampling. Alat pengumpulan data berupa skala, yaitu Skala OCB dan Skala
Keterlibatan Kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi Product Moment.
Hasil analisis data diketahui bahwa ada hubungan positif antara keterlibatan
kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas
Muhammadiyah Surakarta, ditunjukkan dengan nilai (r) sebesar 0,396 dan p = 0,000
(p < 0,01), tingkat keterlibatan kerja karyawan tergolong sangat tinggi, tingkat OCB
pada karyawan tergolong sangat tinggi, dan sumbangan efektif yang diberikan
variabel keterlibatan kerja terhadap OCB sebesar 24,3%, ditunjukkan oleh koefisien
determinasi (r²) = 0,243.
Kata kunci: keterlibatan kerja, Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

v

pekerjaannya

PENDAHULUAN


tujuan

tidak

saat tidak masuk, membantu orang

dapat

dilepaskan dari peran karyawannya.

lain

Karyawan dalam suatu perusahaan

memiliki

bukan

pelanggan


semata-mata

obyek

membantu

mengerjakan tugas orang lain pada

Keberhasilan perusahaan dalam
mencapai

overloud,

dalam

di

luar


departemen

permasalahan,
dan

para

ketika

membantu
tamu

jika

pencapaian tujuan saja tetapi lebih dari

membutuhkan bantuan, tepat waktu

itu, karyawan sekaligus menjadi obyek


setiap hari tidak peduli pada musim

pelaku. Tanpa karyawan, perusahaan

ataupun lalu lintas, membantu proses

dan

dapat

orientasi karyawan baru meskipun

mewujudkan semua rencana yang

tidak diminta, tidak menghabiskan

telah

ditangan


waktu untuk pembicaraan di luar

karyawanlah semua itu akan dapat

pekerjaan, kemauan untuk bertoleransi

berkembang. Bila seorang karyawan

tanpa mengeluh, menahan diri dari

dalam melakukan segala sesuatu, tidak

aktivitas-aktivitas

selalu digerakkan oleh hal-hal yang

mengumpat, memberikan perhatian

menguntungkan bagi dirinya, namun


terhadap pertemuan-pertemuan yang

dikarenakan karyawan tersebut akan

dianggap

mempunyai perasaan puas jika dapat

pertimbangan dalam menilai apa yang

membantu atau mengerjakan sesuatu

terbaik untuk organisasi, membaca

yang lebih perannya, maka kondisi

dan

tersebut bisa disebut sebagai perilaku


pengumuman organisasi, dsb (Aldag

kewarganegaraan organisasi atau juga

& Resckhe dalam Sofyandi, 2007).

organisasi

tidak

dibuatnya,

disebut

karena

Organizational

membuat


pengumuman-

kemampuan

bekerja secara tim termasuk ke dalam

Perilaku OCB tersebut biasa
berupa perilaku menolong rekan kerja

ketrampilan

yang

pekerjaannya,

macam

dan

yang harus dimiliki individu dalam

Behavior (OCB).

sedang

penting,

mengikuti

Berbagai

Citizenship

mengeluh

interpersonal.

kerepotan

dalam

Ketrampilan interpersonal ini hanya

menggantikan

rekan

ditunjukkan oleh individu yang peduli

kerja yang tidak masuk atau istirahat,

dan

membantu

individu

rekan

sejawat

yang

1

peka

terhadap

kepentingan

lain.

Ketrampilan

interpersonal berupa perilaku extra-

Maka sangat diharapkan bahwa

role dalam organisasi disebut dengan

OCB di kalangan karyawan dapat

Organizational Citizenship Behavior

tinggi sebab seorang karyawan yang

(OCB). Namun kenyataannya sikap

OCB

sukarela karyawan yang dilakukan

membantu rekan-rekan kerjanya yang

dalam mengedepankan kepentingan

sedang menemui kesulitan maupun

organisasi dinilai masih kurang. Masih

bersedia melakukan pekerjaan diluar

terjadi ketersaingan pekerjaan yang

perannya demi tujuan perusahaan,

dilakukan

untuk

namun apabila OCB rendah maka

mendapatkan haknya, dan hal ini

seorang karyawan tidak akan peduli

terjadi karena keterlibatan kerja yang

dengan kesulitan rekan kerjanya dan

kurang dari karyawan itu sendiri.

tidak bersedia melakukan pekerjaan di

karyawan

nya

tinggi

akan

bersedia

Dari hasil penelitian – penelitian

luar perannya. Dengan demikian suatu

mengenai pengaruh OCB terhadap

perusahaan akan sangat mengharapkan

kinerja karyawan. OCB disimpulkan

OCB

memiliki manfaat untuk meningkatkan

karyawan.

produktifitas

rekan

ini

muncul

Seorang

kerja,

di

kalangan

karyawan

dengan

menghemat

keterlibatan kerja yang tinggi akan

sumber daya yang dimiliki manajemen

memiliki kepedulian dan memahami

dan

membantu

konteks bisnis, dan bekerja bersama

menghemat energi sumber daya yang

rekannya untuk memperbaiki kinerja

langka

fungsi

dalam regu kerjanya demi keuntungan

kelompok, OCB juga dapat menjadi

perusahaan (Rich dan Lepine, 2010).

sarana efektif untuk mengkoordinasi

Seorang

kegiatan-kegiatan

kerja,

terikat" yang tinggi sebagai seorang

meningkatkan kemampuan organisasi

yang secara psikologis berkomitmen

mempertahankan karyawan terbaik,

terhadap tugas dan perannya. Dengan

meningkatkan

demikian keterlibatan kerja memiliki

meningkatkan

atasan,

organisasi,

untuk

OCB

memilihara

kelompok

stabilitas

dan

lingkungan

dengan

"rasa

pengaruh terhadap OCB.

kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan

karyawan

Permasalahan

(Podsakoff,

tentang

OCB

dapat terjadi di organisasi dalam

1997).

2

lingkungan pendidikan, termasuk juga

selain tugas pokok masing-masing

pada perguruan tinggi swasta yaitu

karyawan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

menunggu perintah dari atasan, jika

(UMS). Sebelumnya peneliti telah

tugas pokoknya sudah selesai maka

melakukan penelitian awal dengan

karyawan kurang inisiatif.

menyebarkan

kuesionere

terbuka

dalam

bekerja

Organizational

masih

Citizenship

merupakan

perilaku

diseluruh fakultas yang ada di UMS

Behavior

serta instansi-instansi yang terkait

karyawan yang dilakukannya secara

dengan pelayanan untuk mahasiswa,

sukarela, tidak berhubungan langsung

seperti Biro Administrasi Akademik

maupun tidak langsung dengan sistem

(BAA) dan perpustakaan. Penelitian

imbalan,

awal dilakukan untuk mengetahui

perilaku

masalah, apakah ada masalah yang

efektivitas dan efisiensi organisasi

berkaitan dengan OCB di UMS.

(Organ, 1988 dalam Alotaibi, 2003).

hasil

bahwa

secara

keseluruhan

tersebut

mendukung

Menurut Organ (2006), ada lima

Berdasarkan hasil penelitian awal
didapatkan

dan

aspek

adanya

yang

mempengaruhi

karyawan yang kurang berperilaku

Organizational Citizenship Behavior

OCB, yaitu pada Fakultas Ilmu Agama

(OCB),

Islam,

Courtesy,

Fakultas

Komunikasi

dan

diantaranya:

Alturisme,
Sportmanship,

Informatika, Perpustakaan dan Biro

Conscientiousness, dan Civic Virtue

Administrasi Akademik. Dari hasil

(Rahmi, 2013).

kuesioner terbuka tersebut maka ada

Menurut

beberapa

fakultas

dan

faktor-faktor

instansi

Wirawan
yang

mempengaruhi

pelayanan mahasiswa yang memiliki

OCB

OCB

seperti

kepribadian, budaya organisasi, iklim

masih ada karyawan yang datang

organisasi, kepuasan kerja, komitmen

terlambat untuk bekerja dan ada

organisasi,

karyawan yang apabila tidak datang

transformasional &servant leadership,

tidak memberikan kabar, masih ada

tanggung jawab sosial pegawai, umur

karyawan

pegawai,

yang

berbeda-beda,

yang

belum

pernah

diantaranya

(2013),

antara

lain

kepemimpinan

keterlibatan

kerja,

kolektivisme serta keadilan organisasi.

membantu tugas karyawan yang lain

3

Hiriyappa

improvement,

(2009)

mendefinisikan

keterlibatan

persepsi

terhadap

penyelia, dan karakteristik pekerjaan

kerja

(Kossen, 1987).

sebagai tingkat sampai sejauh mana
individu mengidentifikasikan dirinya

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)

dengan pekerjaannya, secara aktif

Untuk mengetahui hubungan antara

berpartisipasi

keterlibatan

di

dalamnya,

dan

kerja

dengan

menganggap

performansi

yang

Organizational Citizenship Behavior

dilakukannya

penting

untuk

(OCB) di Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

keberhargaan dirinya.

2)

Untuk

mengetahui

seberapa besar sumbangan efektif

Menurut Lodahl dan Kejner
(dalam Cohen, 2003), keterlibatan

keterlibatan

kerja memiliki dua dimensi, yaitu: a)

Organizational Citizenship Behavior

Performance self-esteem contingency

(OCB). 3) Untuk mengetahui tingkat

keterlibatan

kerja

terhadap

kerja

Organizational Citizenship Behavior

merefleksikan tingkat dimana rasa

(OCB) di Universitas Muhammadiyah

harga diri seseorang dipengaruhi oleh

Surakarta.

performansi kerjanya. b) Pentingnya

tingkat

pekerjaan bagi gambaran diri total

Universitas

individu.

Surakarta. Hipotesis yang diajukan :

adalah

ada

Keterlibatan kerja dipengaruhi

4)

Untuk

mengetahui

keterlibatan

kerja

di

Muhammadiyah

hubungan

positif

oleh dua faktor, salah satunya adalah

keterlibatan

faktor situasional yang terdiri dari

Organizational Citizenship Behavior

faktor

(OCB).

pekerjaan,

organisasi,

lingkungan sosial budaya.
yang telah dikemukan

dan

kerja

antara
dengan

Seperti

sebelumnya

METODE PENELITIAN
Pada

bahwa beberapa hasil penelitian yang

penelitian

ini,

subjek

dilakukan mengenai keterlibatan kerja

penelitian yang digunakan adalah

ditemukan bahwa keterlibatan kerja

pegawai

dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

perpustakaan di UMS sebanyak 93

seperti

orang pegawai.

dukungan

status

karyawan,

organisasi,

gaji,

continuous

4

BAA,

FAI,

FKI,

dan

tinggi nilai keterlibatan kerja maka

Metode pengumpulan data yang
digunakan

adalah

semakin

skala

tinggi

Organizational

Citizenship

(OCB)

sebaliknya

semakin

(perilaku menolong), courtesy (rasa

keterlibatan

kerja

hormat), sportmanship (sportif), civic

rendah

virtue (tanggungjawab keanggotaan),

Citizenship Behavior (OCB). Hal ini

dan conscientiousness (mendengarkan

sesuai dengan hipotesis yang diajukan

kata hati) dan skala keterlibatan kerja

penulis, yaitu ada hubungan positif

berdasarkan

antara

dengan

aspek

altruism

aspek-aspek

dari

Behavior

(OCB),

Organizational Citizenship Behavior

pula

rendah
maka

nilai

semakin

Organizational

keterlibatan

kerja

dengan

keterlibatan kerja, yaitu performance

Organizational Citizenship Behavior

self-esteem

(OCB).

contingency

dan

Artinya

semakin

tinggi

pentingnya pekerjaan bagi gambaran

keterlibatan kerja diterapkan maka

diri total individu.

akan

Teknik

analisis

data

yang

moment

dengan

tinggi

pula

Organizational Citizenship Behavior

(OCB)

digunakan dalam penelitian ini adalah
product

semakin

dan

keterlibatan

bantuan

rendah

program SPSS 17.0 for windows.

semakin

kerja
pula

maka

rendah
semakin

Organizational

Citizenship Behavior (OCB).

Hasil ini sesuai dengan pendapat

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan

data

yang dikemukakan oleh Wirawan

dalam

penelitian ini dilakukan pada tanggal

(2013)

07 Juli 2014. Berdasarkan hasil teknik

keterlibatan kerja merupakan salah

analisis product moment dari Pearson

satu faktor yang signifikan dalam

dengan menggunakan program SPSS

menciptakan

17 for windows dapat diketahui nilai

Citizenship

koefisien korelasi (r) sebesar 0,396; p

Kemudian hasil ini juga diperkuat dari

= 0,000 (p < 0,01) artinya ada

penelitian Roberson dan Strickland

hubungan positif antara keterlibatan

(2010)

kerja

Organizational

keterlibatan kerja merupakan faktor

Citizenship Behavior (OCB). Semakin

penentu utama dalam membentuk

dengan

5

yang

menjelaskan

bahwa

Organizational
Behavior

(OCB).

yang menunjukkan bahwa

Organizational Citizenship Behavior

bahwa

karyawan

(OCB).

tingkat keterlibatan yang tinggi sangat
memihak

Karyawan yang bekerja di

dan

yang

memiliki

benar-benar

peduli

perusahaan tentunya harus memiliki

dengan bidang pekerjaan yang mereka

keterlibatan kerja yang dapat menjadi

lakukan.

pentingnya

pekerjaan

Seorang

bagi

karyawan

dengan

keberhargaan seseorang. Keterlibatan

keterlibatan kerja yang tinggi akan

kerja

harus

memiliki

memiliki kepedulian dan memahami

yang

menjadi

konteks bisnis, dan bekerja bersama

komponennya. Lodahl dan Kejner

rekannya untuk memperbaiki kinerja

(dalam Cohen, 2003) menyatakan

dalam regu kerjanya demi keuntungan

aspek

perusahaan (Rich dan Lepine, 2010).

yang

berbagai

baik
aspek

performance

self-esteem

contingency dan pentingnya pekerjaan

Seorang

bagi gambaran diri total individu

terikat" yang tinggi sebagai seorang

merupakan

yang secara psikologis berkomitmen

aspek-aspek

dalam

karyawan

dengan

"rasa

terhadap tugas dan perannya. Dengan

keterlibatan kerja.

demikian keterlibatan kerja memiliki

Hal ini juga sejalan dengan

pengaruh terhadap OCB.

pendapat dari Wirawan (2013) yang

Lodahl dan Kejner (dalam

mengemukakan bahwa faktor-faktor
OCB

Cohen, 2003) mengatakan bahwa

adalah kepribadian, budaya organisasi,

individu yang memiliki keterlibatan

iklim

kerja,

kerja yang tinggi adalah orang yang

komitmen organisasi, kepemimpinan

memandang pekerjaan sebagai bagian

transformasional

yang

yang

mendasari

organisasi,

timbulnya

kepuasan

&

servant

sangat

penting

dalam

leadership, tanggung jawab sosial

kehidupannya dan orang yang sangat

pegawai, umur pegawai, keterlibatan

dipengaruhi

kerja, kolektivisme serta keadilan

situasi

organisasi.

Srivastava,

Hal
pendapat

ini

diperkuat

bahwa

dengan

secara

kerjanya.
2005)

seseorang

personal
Patchen

oleh
(dalam

menambahkan
yang

memiliki

keterlibatan kerja yang tinggi akan

yang dikemukakan oleh

menunjukkan

Robbins (2009) yang menjelaskan

6

perasaan

solidaritas

yang tinggi terhadap perusahaan dan

bahwa tidak ada karyawan yang

mempunyai motivasi kerja internal

memiliki

yang tinggi.

sangat rendah dan rendah, ditunjukkan

keterlibatan

kerja

yang

Jika semua aspek tersebut bisa

dengan skor 0% (0 orang); terdapat

berjalan beriringan dengan baik maka

31,18 % (3 orang) karyawan yang

hal

memiliki

ini

dapat

membentuk

keterlibatan

kerja

yang

Organizational Citizenship Behavior

tergolong sedang; 54,84 % (20 orang)

(OCB) pada karyawan yang dapat

karyawan yang memiliki keterlibatan

dijadikan sebagai perilaku karyawan

kerja tergolong tinggi; 13,98 % (70

yang dilakukannya secara sukarela,

orang)

tidak berhubungan langsung maupun

keterlibatan

tidak langsung dengan sistem imbalan,

sangat tinggi.

dan

secara

keseluruhan

karyawan
kerja

Penjelasan

perilaku

memiliki

yang

tergolong

di

atas

dapat

tersebut mendukung efektivitas dan

diketahui

efisiensi organisasi, sehingga setiap

jumlah terbanyak menempati kategori

karyawan akan lebih tahan terhadap

sangat tinggi. Hal ini dapat diartikan

minat hidup dan menganggap kinerja

bahwa karyawan sudah memenuhi

yang

menjalani

aspek-aspek dari keterlibatan kerja itu

pekerjaan sehari-hari di perusahaan.

sendiri yaitu, aspek performance self-

Aspek-aspek keterlibatan kerja yang

esteem contingency dan pentingnya

menjelaskan bahwa ada hubungannya

pekerjaan bagi gambaran diri total

dengan

individu

konsisten

dalam

Organizational

Citizenship

bahwa

yang

prosentase

merupakan

dan

aspek-aspek

Behavior (OCB) diperkuat dengan

dalam keterlibatan kerja Lodahl dan

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Kejner (dalam Cohen, 2003). Dengan

Roberson dan Strickland (2010) yang

terpenuhinya semua aspek-aspek dari

menunjukkan

adanya

keterlibatan kerja tersebut maka secara

keterlibatan kerja berpengaruh positif

tidak langsung karyawan yang bekerja

terhadap Organizational Citizenship

di

Behavior (OCB).

Organizational Citizenship Behavior

bahwa

Berdasarkan

perusahaan

(OCB) yang tinggi.

kategorisasi

keterlibatan kerja karyawan diketahui

7

akan

memiliki

Berdasarkan

Muhammadiyah

kategorisasi

Surakarta

dalam

Organizational Citizenship Behavior

kategori sangat tinggi. Hal tersebut

(OCB) dapat diketahui bahwa tidak

dapat diartikan bahwa pegawai UMS

ada karyawan yang memiliki OCB

mampu menolong rekan kerjanya yang

sangat rendah ditunjukkan dengan

mengalami

skor 0 % (0 orang); terdapat 2,15 % (2

menghargai dan memperhatikan orang

orang) karyawan yang memiliki OCB

lain, memberikan toleransi terhadap

yang tergolong rendah; terdapat 2,15

keadaan

% (2 orang) karyawan yang memiliki

memberikan perilaku sukarela yang

OCB yang tergolong sedang; 64,52 %

bukan merupakan kewajiban atau

(60 orang) remaja yang memiliki OCB

tugas karyawan, dan mengindikasikan

yang tergolong tinggi serta 31,18 %

tanggung

(29 orang) karyawan yang memiliki

organisasi. Kondisi baik ini jelas

OCB yang tergolong sangat tinggi.

sangat mempengaruhi berbagai aspek,

Penjelasan
diketahui

tersebut

bahwa

prosentase

dapat
dan

kesulitan,

yang

jawab

saling

kurang

pada

ideal,

kehidupan

misalnya

berpengaruh

kemampuan

inisiatif,

pada

kemampuan

jumlah terbanyak menempati kategori

sosial ataupun kondisi psikologisnya.

sangat tinggi. Hal ini dapat diartikan

Hal ini sesuai dengan pendapat Organ,

bahwa karyawan yang bekerja di

1988

perusahaan memiliki OCB yang tinggi

Organizational Citizenship Behavior

dan sudah memenuhi aspek-aspek dari

merupakan perilaku karyawan yang

OCB yaitu aspek Alturisme, Courtesy,

dilakukannya secara sukarela, tidak

Sportmanship, Conscientiousness, dan

berhubungan langsung maupun tidak

Civic Virtue (Organ,2006). Dengan

langsung dengan sistem imbalan, dan

terpenuhinya setiap aspek-aspek dari

secara keseluruhan perilaku tersebut

OCB maka akan terlihat bagaimana

mendukung efektivitas dan efisiensi

kemampuan individu untuk bertahan,

organisasi.

(dalam

Alotaibi,

2003)

Sumbangan efektif (SE) variabel

bangkit dan terus menjalani kehidupan

keterlibatan

dengan baik.

kerja

terhadap

Citizenship

Organizational Citizenship Behavior

Behavior (OCB) karyawan Universitas

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Organizational

8

oleh

kontribusi pada kinerja rekan kerja

sebesar

atau atasan. Perilaku ini juga tidak

0,243. Hal ini memiliki arti bahwa

berada dalam sistem penghargaan dan

masih terdapat 75,7% faktor lain yang

hukuman (reward and punishment)

mempengaruhi di luar faktor OCB

secara formal.

sebesar

24,3%

koefisien

ditunjukkan
2

determinan

seperti

motivasi

(r )

kerja,

organisasi,

Sebuah

iklim

terdapat

kepemimpinan

penelitian

tentunya

kelemahan,

adapun

transformasional, kepuasan kerja, dan

kelemahan dalam penelitian ini antara

lain-lain.

lain; instrumen yang digunakan dalam

Hal

ini

sesuai

dengan

pendapat Wirawan (2013), faktor-

mengumpulkan

adalah

faktor

skala,

keterbatasan

yang

mempengaruhi

OCB

dimana

berbentuk
dari

diantaranya antara lain kepribadian,

peneliti menjadi kurang mendalam

budaya organisasi, iklim organisasi,

dalam mengungkap variabel-variabel

kepuasan kerja, komitmen organisasi,

yang diukur, selain itu jumlah subyek

kepemimpinan

transformasional

yang relatif sedikit menyebabkan tidak

&servant leadership, tanggung jawab

dapat dilakukan generelisasi terhadap

sosial

hasil

pegawai,

umur

pegawai,

penelitian,

sehingga

hasil

keterlibatan kerja, kolektivisme serta

penelitian hanya berlaku di tempat

keadilan organisasi.

penelitian saja

Organizational
Behavior

penting

Komunikasi dan Informatika UMS,

Citizenship

merupakan

yang

Fakultas Agama Islam UMS, Badan

kehidupan

Administrasi Akademik UMS, dan

faktor

dalam

Perpustakaan UMS.

berorganisasi dalam perusahaan. OCB
sesuai

dengan

definisi

yang

dinyatakan Frances, (dalam Setiawan,
2010)

merupakan

berhubungan

KESIMPULAN DAN SARAN

yang

Berdasarkan hasil penelitian

pekerjaan,

dan pembahasan yang telah diuraikan

perilaku

dengan

yaitu di Fakultas

bersifat spontan, sukarela, kadang

sebelumnya,

tidak terlihat jelas, berada diluar

kesimpulan bahwa: 1) Ada hubungan

deskripsi peran yang ditentukan dan

positif yang antara keterlibatan kerja

mungkin lebih banyak memberikan

dengan

9

maka

dapat

Organizational

diambil

Citizenship

Behavior (OCB) di UMS. 2) Tingkat

sehingga pegawai lebih produktif dan

OCB

kerja

membantu mengembangkan visi dan

tergolong sangat tinggi. 3) Tingkat

misi universitas itu sendiri. Adapun

keterlibatan kerja di UMS tergolong

cara menjaga maupun meningkatkan

sangat tinggi. 4) Sumbangan efektif

keterlibatan kerja antara lain: a)

menunjukkan

besar

Universitas

OCB

memberikan fasilitas atau kebutuhan

karyawan UMS. Sumbangan efektif

karyawan sebagai penunjang loyalitas

keterlibatan kerja terhadap OCB di

karyawan.

UMS sebesar 24,3 % dapat dilihat

memiliki tingkat keterlibatan yang

pada koefisien determinan (r 2) =

tinggi sangat memihak dan benar-

0,243. Hal ini berarti masih ada 75,7

benar peduli dengan bidang pekerjaan

%

yang mereka lakukan dengan cara

dalam

keterlibatan

keterliabatan

seberapa
kerja

faktor

terhadap

yang

mempengaruhi

sebaiknya

b)

tetap

Universitas

organizational citizenship behavior

mengekspresikan

(OCB) diluar iklim organisasi, seperti

menganggap

kepemimpinan

transformasional,

merupakan aktivitas yang menjadi

komitmen organisasi, kepuasan kerja,

pusat kehidupannya. 2) Bagi Pegawai:

dan lain-lain.

Diharapkan pegawai dapat menjaga

Berdasarkan
penelitian

yang

hasil

bahwa

dan
pekerjaan

dan lebih meningkatkan keterlibatan

analisis

diperoleh

diri

yang

kerja yang sudah tinggi sehingga dapat

dan

pembahasan yang telah dipaparkan

menumbuhkan kinerja

diatas, serta dari kesimpulan yang

optimal serta memajukan apa yang

diperoleh

pelaksanaan

menjadi tujuan perusahaannya. 3)

penelitian, maka penulis memberikan

Bagi peneliti selanjutnya: Bagi peneliti

sumbangan saran yang diharapkan

selanjutnya yang akan melakukan

dapat bermanfaat, yaitu: 1) Bagi

penelitian dengan tema yang berkaitan

Universitas:

dengan

penelitian
informasi

selama

Diharapkan
ini

hasil

dapat

memberikan

mengenai

pentingnya

tema

Citizenship

yang lebih

Organizational

Behavior

(OCB)

diharapkan dapat mengungkap lebih

menjaga keterlibatan kerja pada diri

dalam

pegawai yang agar tidak menurun

memperdalam

10

tiap

aspeknya,
alat

ukur

serta
dengan

involment
on
customeroriented
organizational
citizenship behavior in Greek
service
organizations:
A
survey. Employee Relations,
29, 5, 469-491.

observasi maupun interview, selain itu
dalam

jumlah

diharapkan

subyek

untuk

lebih

penelitian
banyak

sehingga hasil penelitian akan lebih
komprehensif.

Jahangir, N., Akbar, M., and Haq, M
. 2004. Organizational Citizen
ship Behaviors:Its Nature and
Antecedents, BRAC University
Journal, Vol I, No 2, pp. 75
-85.

DAFTAR PUSTAKA
Aldag, R., dan Reschke, W. 2001.
Organizational behavior and
management: An Intergrated
Skills Approach. United States
of America: South - Western.

Konovsky, M. A. & Pugh, S. D. 1994.
Citizenship
and
Social
Exchange.
Academyc
of
Management Journal. Vol. 37:
656-669.

Aldag, R., dan Reschke, W. 2007.
Employee
Value
Added:
Measuring Discretionary Effort
and Its Value to The
Organization.
Center
for
Organization
Effectiveness,
Inc. 608/833-3332. pp. 1-8.

Kumar, K., Bakhshi, A., and Rani,
E. 2009. Linking theBig Fi
ve Personality
Domains to Organizational C
itizenship Behavior,Internatio
nal Journal of
Psychological Studies, Vol 1 N
o 2, pp. 73-81.

Bell, S. & Menguc, B. 2002. “The
employee-organization
relationship,
organizational
citizenship
behavior,
and
superior
service
quality.
Journal of Retailing, 78, 2,
131-146.

Lim, A.S & Chiaburu, D.S. 2008.
Manager trustworthiness or
Interactional
Justice?
Predicting
Organizational
Citizenship Behavior. Journal
of Business Ethics. 83: 453467.

Budihardjo, A. 2004. Mengenal
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB).
Forum
Manajemen Prasetya Mulya
Tahun ke-XVIII. No. 82.

Morrison, E. W. 1994. Role
Definitions and Organizational
Citizenship Behavior The
Importance of The Employee’s
Perspective.
Journal
of
Management,
Vol.
37(4):
1543-1567.

Cohen,A & E. Vigoda. 2003. Do Good
Citizen
Make
Good
Organizational
Citizens
Administration and Society.
Vol 32, 596-624.
Dimitriade, Z. S. 2007. The influence
of service climate and job

11

Mushtaq. 2013. “Impact Of Job
Sharacteristics
On
Organizational
Citizenship
Behavior”. FWU Journal Of
Social Sciences Summer 2013.
Vol 7 No. 1, pp 52-56.

Setiawan. N. (2010). Hubungan Antara
Persepsi Terhadap Lingkungan
Psikososial
Kerja
Dan
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB)
dengan
Prestasi Kerja. Skripsi (tidak
dipublikasikan).
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.

Organ, D.W. 1995. A Meta Analitic
Review of Attitudinal and
Dispositional Predictors of
Organizational
Citizenship
Behavior.
Personal
Psychology, Vol 48: 775-803
Organ, D.W. 2005. Cognitive Versus
Affective
Determinats
of
Organizational
Citizenship
Behavior. Journal of Applied
Psychology 74 (1), 157-164.
Organ, D.W., Podsakoff, P.M., a
nd MacKenzie, S.B. 2006.
OrganizationalCitizenship B
ehavior: Its Nature, Antecede
nts, and Consequences, SA
GE Publications.
Podsakoff, P.M., Ahearne, M. &
Mackenzie,
S.B.
1997.
Organizational
Citizenship
Behavior and the quantity and
quality
of
work
group
performance.
Journal
of
Applied Pscyhology, 82, 262270.
Rahmi,

K. 2013. Kecenderungan
Kepemimpinan Transaksional
dan Transformasional, dan
Hubungannya
dengan
Organizational
Citizenship
Behavior,
Komitmen
Organisasi, dan Kepuasan
Kerja . Journal Riset Ekonomi
dan Manajemen. Surabaya.
Vol. 2. No. 2. hal. 34 – 52

12

13

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR(OCB) Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Keterlibatan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Keterlibatan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 2 8

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Keterlibatan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

0 1 111