HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA

Naskah Publikasi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1

Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA


Naskah Publikasi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1

Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

akan mempengaruhi perilaku dan

PENDAHULUAN
Lingkungan


industri

kebiasaan dalam bekerja.

yang

kompetitif, telah memacu setiap

Karyawan

perusahaan dan organisasi untuk
terus

meningkatkan

yang

karyawannya.

dimiliki


oleh

Meskipun

terjadi

memiliki kebutuhan dan keinginan
yang

efektivitas

fungsi

masing – masing individu karyawan
selalu

suatu

organisasi,


organisasi,
dan

dan

untuk

mampu
dan

ada agar menjadi kekuatan dan
potensi hebat guna membantu dan

menggerakkan

mempermudah dalam menciptakan

serta mengembangkan


mempertahankan

seorang

mengarahkan semua perbedaan yang

karena

merupakan roda penggerak yang
mengarahkan

untuk

mengkomunikasikan

merupakan aset yang paling penting
suatu

menuntut


pimpinan

organisasi. Sumber daya manusia

dalam

ini

berbeda, perbedaan yang timbul pada

dalam

dari

hal

pola pikir, dan tingkah laku yang

informasi, akan tetapi masih saja
ketimpangan


berbeda-beda,

menimbulkan bentuk reaksi, hasrat,

revolusi dalam bidang teknologi

terjadi

suatu

organisasi atau perusahaan yang

serta

memaksimalkan usaha serta potensi
kerja

pada


strategi

organisasi

tujuan

organisasi

atau

perusahaan.

dalam berbagai tuntutan masyarakat

Usaha

dan zaman. Individu sebagai sumber
daya manusia yang bekerja dalam

melampaui


perusahaan, tentunya memiliki nilai,

karyawan

untuk

peran

formal

dan

tanggung

jawabnya

inilah

yang


pandangan dan kepercayaan yang

menjadi

dasar

bervariasi. Setiap karyawan yang ada

Organizational Citizenship Behavior

memegang teguh nilai, pandangan

atau OCB. Bateman dan Organ pada

dan

terhadap

1983 merupakan tokoh yang pertama


perusahaan, namun juga ada yang

kali menggunakan istilah ini untuk

lebih

menggambarkan

kepercayaan

fleksibel

dan

mampu

menyesuaikan diri. Nilai-nilai ini

1

bagi

konsep

tersebut.

Adapun

diberikan

terhadap

konsep

perilaku

definisi
OCB

yang
adalah

extra-role

performance,

yaitu

karyawan

perilaku bermanfaat yang dilakukan

karyawan

atas kemauan karyawan sendiri,

menghiraukan dengan barang yang

terlepas

jatuh tersebut. Ada juga ketika

dari

ketentuan

atau

dibebankan

tersebut

jaga.

tersebut

Jadi
tidak

kewajiban

yang

kepadanya

dengan

tujuan

untuk

merapikan

membantu

orang

lain

dalam

ternyata ada karyawan lain yang

karyawan

yang

sedang

sibuk

barang-barang

dan

mencapai tujuan organisasi (Bateman

melihat

& Organ dalam Garg & Rastogi,

karyawan yang sedang kerepotan

2006:529).

tersebut

Menurut

Organ

tapi

tidak

membantu

melainkan

mengobrol

Organizational

dengan karyaan lain. Terlihat juga

Citizenship Behavioral (OCB) itu

ketika ada sampah kertas yang tidak

sendiri berarti suatu perilaku atau

berada pada tempat sampah dan ada

sikap sukarela sebagai wujud dari

karyawan yang mengetahuinya tetapi

kepuasan

karyawan tersebut hanya melihat

(Hoffman,

2007)

karyawan

berdasarkan

performa, yang dilakukan dalam

tidak

mengedepankan

melainkan menunngu karyaan lain

kepentingan

untuk

membuangnya

organisasi dan perilaku sukarela

yang

yang

membersihkannya.

dilakukannya

ini

tidak

berkaitan secara langsung dengan

Ketika

sistem penghargaan yang formal.
Dari

hasil

observasi

dilakukan di Ratu luwes
lihat

bahwa

akan

yang

sukarela

dampak

yang

OCB

ini

tidak

harus

yang berdampak

untuk

memajukan organisasi tersebut dan
menciptakan lingkungan kerja yang

tetapi tidak mau untuk memnganbil

baik,

dan menaruhnya ketempat semula
tempat

karyawan

menununggu perintah atasan seperti

dan ada karyawan yang melihat

bukan

memberikan

perilaku

belum

dilihat, ketika ada barang yang jatuh

itu

seorang

untuk

sangat positif bagi organisasi karena

memiliki OCB yg tinggi dapat

karena

tugas

meiliki OCB yang tinggi karyawan

dapat di

karyawan

mendapat

bahkan

ketika

seorang

karyawan memiliki OCB yang tinggi

yang

akan menimbulkan etos kerja yang

2

baik

atau

kerja

sama

kurang baik terhadap diri karyawan

dengan

karyawan lain akan terjalin dengan

itu

baik.

sebenarnya

Blakely

(Elanain,

2007)

sendiri,

yang

paling

apabila

utama
sesama

menambahkan OCB adalah perilaku

karyawan tidak memiliki perilaku

yang sering dilakukan oleh karyawan

sosial yang kurang baik pasti akan

untuk

memberi dampak yang sangat buruk

mendukung

organisasi
mungkin

kepentingan

meskipun
tidak

secara

bagi

mereka

perusahaan

langsung

Sedangkan pada kenyataannya

idealnya, semakin tinggi kepuasan

baagi

kerja, maka semakin tinggi juga

organisasi tersebut karena karyawan

Organizational Citizenship Behavior

hanya mementingkan dirinya sendiri

pada diri karyawan, demikian pula

tidak mentingikan untuk kemajuan

sebaliknya semakin rendah kepuasan

organisasi dan dirinya, hanya bersifat
monoton
begitu

dalam

bekerja

organisasi

kerja, maka semakin rendah pula

dengan

OCB

akan

dilakukan

tetapi tidak dibuang ditempat sampah
dilihat

dalam

mengedepankan

semakin tinggikepuasan kerja, maka
semakin tinggi juga Organizational

itu pastinya akan member dampak
merugikan

memiliki

kerja yang tinggi, karena idealnya,

untuk membersihkannya hal seperti

sangat

karyawan

karyawan.

kepentingan organisasi dan kepuasan

dan

menunggu karyawan yang bertugas

yang

diri

perilaku atau sikap sukarela yang

karyawan yang melihat ada sampah

hanya

pada

Diharapkan

dirugikan,seperti halnya ketika ada

melainkan

menurunnya

di atas, dapat disimpulkan bahwa

rendah oleh karna itu akan memberi
negatif

karena

bagi

Dari fenomena dan penjelasan

karyawan masih memiliki OCB yang

yang

bahkan

tingkat produktivitas kerja.

mengarah pada keuntungan

dampak

karyawan

Citizenship

bagi

Behavior

pada

diri

karyawan, demikian pula sebaliknya

organisasi tersebut.

semakin rendah

Apabila sesama karyawan tidak

kepuasan kerja,

maka semakin rendah pula OCB

terjalin hubungan komunikasi yang

pada diri karyawan. Namun pada

baik itu akan memberi dampak yang

3

kenyataannya,

sikap

behavior (OCB) di Ratu Luwes

sukarela

Surakarta

karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan
organisasi
masih

kepentingan

dinilai masih

terjadi

demonstrasi

dilakukan

karyawan

Organizational

kurang,

Citizenship

Behavior (OCB) menurut Organ

yang

(Hoffman,

untuk

2007)

adalah

suatu

perilaku atau sikap sukarela sebagai

mendapatkan haknya maupun ada

wujud

kaaryawan yang repot tidak ada

dari

kepuasan

berdasarkan

karyawan yang membantu, dan hal

dilakukan

ini terjadi karena kepuasan kerja

karyawan

performa,
dalam

yang

mengedepankan

kepentingan organisasi dan perilaku

yang kurang dari karyawan itu

sukarela yang dilakukannya ini tidak

sendiri.

berkaitan secara langsung dengan
peneliti

sistem penghargaan yang formal.

bermaksud untuk meneliti apakah

Menurut Robbins (2008), Perilaku

ada hubungan antara kepuasan kerja

kewargaan organisasi (OCB) adalah

dengan Organizational Citizenship

perilaku pilihan yang tidak menjadi

Behavior (OCB) pada karyawan?”

bagian dari kewajiban kerja formal

Maka

dari

Tujuan

itu

penelitian

seorang

yang

tersebut secara efektif. Organisasi

hubungan antara kepuasan dengan

yang sukses membutuhkan karyawan

organizational citizenship behavior

yang akan melakukan lebih dari

(OCB) di Ratu Luwes Surakarta;

sekedar tugas biasa mereka yang

untuk mengetahui tingkat kepuasan

akan

kerja karyawan di Ratu Luwes

organizational citizenship behavior

Surakarta;untuk

Ratu

memberikan

kinerja

yang

melebihi harapan

Surakarta; untuk mengetahui tingkat

di

namun

mendukung berfungsinya organisasi

dilakukan adalah untuk mengetahui

(OCB)

karyawan,

Menurut

Organ

(Hoffman,

Luwes

2007) OCB adalah sebuah tipe

mengetahui

spesial dari kebiasaan kerja yang

sumbangan efektif antara kepuasan

mendefinisikan

dengan organizational citizenship

individu

4

sebagai
yang

perilaku
sangat

menguntungkan untuk organisasi dan

altruism, courtesy (kesopanan), civic

merupakan

virtue

kebebasan

memilih,

(kebajikan

organisasi),

secara tidak langsung atau secara

conscientiousness (berhati-hati) dan

eksplisit

sportsmanship (sportif).

diakui

oleh

sistem

1.

penghargaan formal. Menurut Organ

Altruism

(Saragih & Joni, 2007) OCB adalah

Menunjukkan

suatu

perilaku yang membangun, tetapi

yang

mementingkan

tidak termasuk dalam job description

kepentingan

formal karyawan. Menurut Ehrhart

dibandingkan

(Khalid

kepentingan

&

Ali,

2005)

OCB

lebih

orang

pribadi

lain
dengan

pribadinya.

didefinisikan sebagai perilaku yang

Misalnya,

mempertinggi nilai dan pemeliharaan

sudah

sosial serta lingkungan psikologi

pekerjaannya

yang mendukung hasil pekerjaan.

karyawan

Organizational Citizenship Behavior

menghadapi pekerjaan yang

(OCB)

sulit.

berhubungan

dengan
2.

informal, perilaku prososial yang

karyawan
selesai

yang
dengan

membantu
lain

dalam

Courtesy

dengan

Menunjukkan suatu perilaku

sukarela untuk membantu karyawan

membantu orang lain secara

lain

sukarela dan bukan merupakan

dipesan

oleh

dalam

karyawan

suatu

pekerjaan

(Budihardjo, 2004). Sebagai perilaku

tugas

yang digunakan untuk menolong

Dimensi

karyawan lain menyelesaikan sebuah

perilaku membantu karyawan

proyek, memberikan bantuan saran

baru

atau sugesti, dan menawarkan umpan

masalah-masalah

balik yang positif dalam tugas kerja

dihadapi. Misalnya, membantu

(Organ & Ryan, dalam Budihardjo,

dalam

2004).

peralatan

Organ

(Hoffman,

Dimensi

2007)

serta

kewajibannya.

ini

menunjukkan

berkaitan

dengan
yang

mempergunakan
dalam
ini

juga

bekerja.
disebut

mengidentifikasikan 5 dimensi atau

altruism, peace making, atau

aspek-aspek tentang OCB, yaitu:

cheerleading.

5

3.

Civic Virtue

tindakan-tindakan

Terlibat

dalam

menguntungkan

aktivitas

organisasi

organisasi dan peduli terhadap

melebihi dari yang disyaratkan,

kelangsungan hidup organisasi.

misalnya

Secara sukarela berpartisipasi,

meningkatkan kompetensinya,

bertanggung jawab dan terlibat

secara

dalam

tanggung

mengatasi

masalah

masalah-

organisasi

kelangsungan
juga

sukarela

mengambil

jawab

diluar
Misalnya,

mengikuti seminar dan kursus
yang di sediakan organisasi.

aktif

mengemukakan

berinisiatif

wewenangnya.

demi

organisasi.

Karyawan

5.

gagasan-

Sportmanship
Menunjukkan

suatu

mengamati lingkungan bisnis

kerelaan/toleransi

untuk

dalam

bertahan dalam suatu keadaan

gagasannya

serta

hal

peluang.

ancaman
Misalnya,

berpartisipasi

4.

yang

dalam

ikut

dan
aktif

yang

rapat

tanpa mengeluh. Perilaku ini

tidak

menyenangkan

organisasi.

menunjukkan

Conscientiousness

toleransi yang tinggi terhadap

Suatu

perilaku

yang

suatu

daya

lingkungan yang kurang atau

menunjukkan upaya sukarela

bahkan tidak menyenangkan.

untuk

Blum (dalam Jannah, 2007)

meningkatkan

dalam

menjalankan

pekerjaannya
agar

cara

secara

kinerja

menyatakan bahwa aspek

kreatif

pengukuran kepuasan kerja dapat

organisasi

diketahui melalui :

meningkat. Perilaku tersebut

a. Pekerjaan itu sendiri : termasuk

melibatkan kreatif dan inovatif
secara

sukarela

tugas – tugas yang diberikan,

untuk

ekpresi kerja serta hal lain yang

meningkatkan kemampuannya
dalam
peningkatan

bekerja

berhubungan dengan pekerjaan.

demi

b. Promosi

organisasi.

:

yang

mempunyai

hubungan erat dengan masalah

Karyawan tersebut melakukan

6

maupun

yang menunjang dalam bekerja, ia

jabatan, kesempatan untuk maju,

juga dapat bekerja dengan tenang

pengembangan

dan nyaman di tempat kerja,ia juga

kenaikan

pangkat

karier

dan

mampu

prospek masa depan.

beradaptasi

lingkungan

c. Gaji dan jamina sosial : termasuk

kerja

dengan

dan

mampu

disini adalah gaji bersih yang

bekomunikasi dengan baik dengan

diterima

rekan kerja dengan baik dalam

setiap

bulan

dan

berbagai situasi karena ia memiliki

jaminan social.

kemampuan

d. Teman kerja : meliputi hubungan

bersosialisasi

yang

baik dan selalu bersikap positif

antara pegawai.
:

dalam menghadapi permasalahan

antara

dalam bekerja. Maka karyawan

pegawai dan atasan, peraturan

yang memiliki kepuasan kerja yang

kerja, pengawasan kerja dan

tinggi akan memiliki memiliki

kualitas kerja.

sikap sesuai aspek dan karakteristik

e. Pengawasan
termasuk

atau

supervisi

hubungan

tersebut sehingga karyawan akan

Salah satu faktor psikologis
yang mempengaruhi OCB adalah

memilki

kepuasan kerja

bekerja

kepuasan kerja

perilaku
karena

OCB

dalam

kepuasan

yang

karyawan sangat dipengaruhi oleh

tinggi akan mendorong seorang

berbagai macam seperti fasilitas-

karyawan

fasilitas

yang

menolong sesame karyawan bahkan

memenuhi kebutuhannya ditempat

untuk membantu organisasi lebih

kerja

yang

maju. Karyawan yang kepuasan

sebanding dengan pekerjaannya.

kerjanya rendah akan lebih mudah

Karyawan yang memiliki kepuasan

cemas

kerja yang tinggi akan memiliki

permasalhan dalam bekerja

sikap

tidak

ditempat

kemudian

tenang

kerja

gaji

dalam

bekerja,

memiliki

dalam

mampu

menghadapi
dan

menyelesaikan

mempunyai motivasi berkerja yang

tugasnya

tinggi

tegang menghadapi permasalahan

pekerjaan

dalam
yang

mengghadapi
banyak

dengan

perilaku

baik.

Ketika

dalam bekerja cenderung kurang

dan

mampu

memiliki kondisi mental dan fisik

7

menyelesaikan

permasalahan

atau

menetralisir

karyawan tetap pada bagian kasir dan

keadaan untuk menjadi lebih baik

penjaga stand di Ratu Luwes Pasar

merasa

rekan

Legi yang telah memiliki masa kerja

kerjanya yang dianggap lebih baik

selama minimal tiga tahun sebanyak

dari dirinya sehingga mudah putus

100 orang karyawan.

asa ketika menemui permasalahan

Metode pengumpulan data yang

dalam bekerja. Hal itu menjadikan

digunakan adalah Skala kepuasan

kayawan tidak bisa menyekesaikan

kerja dan Organizational Citizenship

tugas dengan baik, dan selalu ber

Behavior (OCB). .

minder

perilaku

dengan

negative

dalam

Teknik

menghadapi masalah. Karyawan

digunakan

yang

adalah

meiliki

kepuasan

kerja

analissi
dalam

teknik

data

yang

penelitian

korelasi

product

rendah, maka tidak akan memenuhi

moment.

aspek

HASIL DAN PEMBAHASAN

dan

menunjang

karakteristik
kepuasan

dalam
kerjanya

Pengumpulan

data

ini

dalam

maka perilakun OCB dalam diri

penelitian ini dilakukan pada tanggal

karyawan tidak muncul karena

14 -16 september. Berdasarkan hasil

memenuhi kebutuhannya sendiri

perhitungan teknik analisis product

saja karyawan tidak mampu apalagi

moment

memnatu karyawan lain, karyawan

menggunakan program SPSS 15 for

tersebut jg akan bekerja dengan

windows dapat diketahui bahwa ada

monoton dengan begitu organisasi

hubungan antara kepuasan kerja

tidak akan mengalami kemajuan.

dengan Organizational Citizenship

hubungan

kepuasan

Pearson

dengan

Behavior (OCB) yang ditunjukkan

Hipotesis
Ada

dari

positif

kerja

oleh nilai koefisien korelasi (r)

antara

sebesar

dengan

0,624

dengan

nilai

Organizational Citizenship Behavior

signifikansi (p) = 0,000 (p