HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB).
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
akan mempengaruhi perilaku dan
PENDAHULUAN
Lingkungan
industri
kebiasaan dalam bekerja.
yang
kompetitif, telah memacu setiap
Karyawan
perusahaan dan organisasi untuk
terus
meningkatkan
yang
karyawannya.
dimiliki
oleh
Meskipun
terjadi
memiliki kebutuhan dan keinginan
yang
efektivitas
fungsi
masing – masing individu karyawan
selalu
suatu
organisasi,
organisasi,
dan
dan
untuk
mampu
dan
ada agar menjadi kekuatan dan
potensi hebat guna membantu dan
menggerakkan
mempermudah dalam menciptakan
serta mengembangkan
mempertahankan
seorang
mengarahkan semua perbedaan yang
karena
merupakan roda penggerak yang
mengarahkan
untuk
mengkomunikasikan
merupakan aset yang paling penting
suatu
menuntut
pimpinan
organisasi. Sumber daya manusia
dalam
ini
berbeda, perbedaan yang timbul pada
dalam
dari
hal
pola pikir, dan tingkah laku yang
informasi, akan tetapi masih saja
ketimpangan
berbeda-beda,
menimbulkan bentuk reaksi, hasrat,
revolusi dalam bidang teknologi
terjadi
suatu
organisasi atau perusahaan yang
serta
memaksimalkan usaha serta potensi
kerja
pada
strategi
organisasi
tujuan
organisasi
atau
perusahaan.
dalam berbagai tuntutan masyarakat
Usaha
dan zaman. Individu sebagai sumber
daya manusia yang bekerja dalam
melampaui
perusahaan, tentunya memiliki nilai,
karyawan
untuk
peran
formal
dan
tanggung
jawabnya
inilah
yang
pandangan dan kepercayaan yang
menjadi
dasar
bervariasi. Setiap karyawan yang ada
Organizational Citizenship Behavior
memegang teguh nilai, pandangan
atau OCB. Bateman dan Organ pada
dan
terhadap
1983 merupakan tokoh yang pertama
perusahaan, namun juga ada yang
kali menggunakan istilah ini untuk
lebih
menggambarkan
kepercayaan
fleksibel
dan
mampu
menyesuaikan diri. Nilai-nilai ini
1
bagi
konsep
tersebut.
Adapun
diberikan
terhadap
konsep
perilaku
definisi
OCB
yang
adalah
extra-role
performance,
yaitu
karyawan
perilaku bermanfaat yang dilakukan
karyawan
atas kemauan karyawan sendiri,
menghiraukan dengan barang yang
terlepas
jatuh tersebut. Ada juga ketika
dari
ketentuan
atau
dibebankan
tersebut
jaga.
tersebut
Jadi
tidak
kewajiban
yang
kepadanya
dengan
tujuan
untuk
merapikan
membantu
orang
lain
dalam
ternyata ada karyawan lain yang
karyawan
yang
sedang
sibuk
barang-barang
dan
mencapai tujuan organisasi (Bateman
melihat
& Organ dalam Garg & Rastogi,
karyawan yang sedang kerepotan
2006:529).
tersebut
Menurut
Organ
tapi
tidak
membantu
melainkan
mengobrol
Organizational
dengan karyaan lain. Terlihat juga
Citizenship Behavioral (OCB) itu
ketika ada sampah kertas yang tidak
sendiri berarti suatu perilaku atau
berada pada tempat sampah dan ada
sikap sukarela sebagai wujud dari
karyawan yang mengetahuinya tetapi
kepuasan
karyawan tersebut hanya melihat
(Hoffman,
2007)
karyawan
berdasarkan
performa, yang dilakukan dalam
tidak
mengedepankan
melainkan menunngu karyaan lain
kepentingan
untuk
membuangnya
organisasi dan perilaku sukarela
yang
yang
membersihkannya.
dilakukannya
ini
tidak
berkaitan secara langsung dengan
Ketika
sistem penghargaan yang formal.
Dari
hasil
observasi
dilakukan di Ratu luwes
lihat
bahwa
akan
yang
sukarela
dampak
yang
OCB
ini
tidak
harus
yang berdampak
untuk
memajukan organisasi tersebut dan
menciptakan lingkungan kerja yang
tetapi tidak mau untuk memnganbil
baik,
dan menaruhnya ketempat semula
tempat
karyawan
menununggu perintah atasan seperti
dan ada karyawan yang melihat
bukan
memberikan
perilaku
belum
dilihat, ketika ada barang yang jatuh
itu
seorang
untuk
sangat positif bagi organisasi karena
memiliki OCB yg tinggi dapat
karena
tugas
meiliki OCB yang tinggi karyawan
dapat di
karyawan
mendapat
bahkan
ketika
seorang
karyawan memiliki OCB yang tinggi
yang
akan menimbulkan etos kerja yang
2
baik
atau
kerja
sama
kurang baik terhadap diri karyawan
dengan
karyawan lain akan terjalin dengan
itu
baik.
sebenarnya
Blakely
(Elanain,
2007)
sendiri,
yang
paling
apabila
utama
sesama
menambahkan OCB adalah perilaku
karyawan tidak memiliki perilaku
yang sering dilakukan oleh karyawan
sosial yang kurang baik pasti akan
untuk
memberi dampak yang sangat buruk
mendukung
organisasi
mungkin
kepentingan
meskipun
tidak
secara
bagi
mereka
perusahaan
langsung
Sedangkan pada kenyataannya
idealnya, semakin tinggi kepuasan
baagi
kerja, maka semakin tinggi juga
organisasi tersebut karena karyawan
Organizational Citizenship Behavior
hanya mementingkan dirinya sendiri
pada diri karyawan, demikian pula
tidak mentingikan untuk kemajuan
sebaliknya semakin rendah kepuasan
organisasi dan dirinya, hanya bersifat
monoton
begitu
dalam
bekerja
organisasi
kerja, maka semakin rendah pula
dengan
OCB
akan
dilakukan
tetapi tidak dibuang ditempat sampah
dilihat
dalam
mengedepankan
semakin tinggikepuasan kerja, maka
semakin tinggi juga Organizational
itu pastinya akan member dampak
merugikan
memiliki
kerja yang tinggi, karena idealnya,
untuk membersihkannya hal seperti
sangat
karyawan
karyawan.
kepentingan organisasi dan kepuasan
dan
menunggu karyawan yang bertugas
yang
diri
perilaku atau sikap sukarela yang
karyawan yang melihat ada sampah
hanya
pada
Diharapkan
dirugikan,seperti halnya ketika ada
melainkan
menurunnya
di atas, dapat disimpulkan bahwa
rendah oleh karna itu akan memberi
negatif
karena
bagi
Dari fenomena dan penjelasan
karyawan masih memiliki OCB yang
yang
bahkan
tingkat produktivitas kerja.
mengarah pada keuntungan
dampak
karyawan
Citizenship
bagi
Behavior
pada
diri
karyawan, demikian pula sebaliknya
organisasi tersebut.
semakin rendah
Apabila sesama karyawan tidak
kepuasan kerja,
maka semakin rendah pula OCB
terjalin hubungan komunikasi yang
pada diri karyawan. Namun pada
baik itu akan memberi dampak yang
3
kenyataannya,
sikap
behavior (OCB) di Ratu Luwes
sukarela
Surakarta
karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan
organisasi
masih
kepentingan
dinilai masih
terjadi
demonstrasi
dilakukan
karyawan
Organizational
kurang,
Citizenship
Behavior (OCB) menurut Organ
yang
(Hoffman,
untuk
2007)
adalah
suatu
perilaku atau sikap sukarela sebagai
mendapatkan haknya maupun ada
wujud
kaaryawan yang repot tidak ada
dari
kepuasan
berdasarkan
karyawan yang membantu, dan hal
dilakukan
ini terjadi karena kepuasan kerja
karyawan
performa,
dalam
yang
mengedepankan
kepentingan organisasi dan perilaku
yang kurang dari karyawan itu
sukarela yang dilakukannya ini tidak
sendiri.
berkaitan secara langsung dengan
peneliti
sistem penghargaan yang formal.
bermaksud untuk meneliti apakah
Menurut Robbins (2008), Perilaku
ada hubungan antara kepuasan kerja
kewargaan organisasi (OCB) adalah
dengan Organizational Citizenship
perilaku pilihan yang tidak menjadi
Behavior (OCB) pada karyawan?”
bagian dari kewajiban kerja formal
Maka
dari
Tujuan
itu
penelitian
seorang
yang
tersebut secara efektif. Organisasi
hubungan antara kepuasan dengan
yang sukses membutuhkan karyawan
organizational citizenship behavior
yang akan melakukan lebih dari
(OCB) di Ratu Luwes Surakarta;
sekedar tugas biasa mereka yang
untuk mengetahui tingkat kepuasan
akan
kerja karyawan di Ratu Luwes
organizational citizenship behavior
Surakarta;untuk
Ratu
memberikan
kinerja
yang
melebihi harapan
Surakarta; untuk mengetahui tingkat
di
namun
mendukung berfungsinya organisasi
dilakukan adalah untuk mengetahui
(OCB)
karyawan,
Menurut
Organ
(Hoffman,
Luwes
2007) OCB adalah sebuah tipe
mengetahui
spesial dari kebiasaan kerja yang
sumbangan efektif antara kepuasan
mendefinisikan
dengan organizational citizenship
individu
4
sebagai
yang
perilaku
sangat
menguntungkan untuk organisasi dan
altruism, courtesy (kesopanan), civic
merupakan
virtue
kebebasan
memilih,
(kebajikan
organisasi),
secara tidak langsung atau secara
conscientiousness (berhati-hati) dan
eksplisit
sportsmanship (sportif).
diakui
oleh
sistem
1.
penghargaan formal. Menurut Organ
Altruism
(Saragih & Joni, 2007) OCB adalah
Menunjukkan
suatu
perilaku yang membangun, tetapi
yang
mementingkan
tidak termasuk dalam job description
kepentingan
formal karyawan. Menurut Ehrhart
dibandingkan
(Khalid
kepentingan
&
Ali,
2005)
OCB
lebih
orang
pribadi
lain
dengan
pribadinya.
didefinisikan sebagai perilaku yang
Misalnya,
mempertinggi nilai dan pemeliharaan
sudah
sosial serta lingkungan psikologi
pekerjaannya
yang mendukung hasil pekerjaan.
karyawan
Organizational Citizenship Behavior
menghadapi pekerjaan yang
(OCB)
sulit.
berhubungan
dengan
2.
informal, perilaku prososial yang
karyawan
selesai
yang
dengan
membantu
lain
dalam
Courtesy
dengan
Menunjukkan suatu perilaku
sukarela untuk membantu karyawan
membantu orang lain secara
lain
sukarela dan bukan merupakan
dipesan
oleh
dalam
karyawan
suatu
pekerjaan
(Budihardjo, 2004). Sebagai perilaku
tugas
yang digunakan untuk menolong
Dimensi
karyawan lain menyelesaikan sebuah
perilaku membantu karyawan
proyek, memberikan bantuan saran
baru
atau sugesti, dan menawarkan umpan
masalah-masalah
balik yang positif dalam tugas kerja
dihadapi. Misalnya, membantu
(Organ & Ryan, dalam Budihardjo,
dalam
2004).
peralatan
Organ
(Hoffman,
Dimensi
2007)
serta
kewajibannya.
ini
menunjukkan
berkaitan
dengan
yang
mempergunakan
dalam
ini
juga
bekerja.
disebut
mengidentifikasikan 5 dimensi atau
altruism, peace making, atau
aspek-aspek tentang OCB, yaitu:
cheerleading.
5
3.
Civic Virtue
tindakan-tindakan
Terlibat
dalam
menguntungkan
aktivitas
organisasi
organisasi dan peduli terhadap
melebihi dari yang disyaratkan,
kelangsungan hidup organisasi.
misalnya
Secara sukarela berpartisipasi,
meningkatkan kompetensinya,
bertanggung jawab dan terlibat
secara
dalam
tanggung
mengatasi
masalah
masalah-
organisasi
kelangsungan
juga
sukarela
mengambil
jawab
diluar
Misalnya,
mengikuti seminar dan kursus
yang di sediakan organisasi.
aktif
mengemukakan
berinisiatif
wewenangnya.
demi
organisasi.
Karyawan
5.
gagasan-
Sportmanship
Menunjukkan
suatu
mengamati lingkungan bisnis
kerelaan/toleransi
untuk
dalam
bertahan dalam suatu keadaan
gagasannya
serta
hal
peluang.
ancaman
Misalnya,
berpartisipasi
4.
yang
dalam
ikut
dan
aktif
yang
rapat
tanpa mengeluh. Perilaku ini
tidak
menyenangkan
organisasi.
menunjukkan
Conscientiousness
toleransi yang tinggi terhadap
Suatu
perilaku
yang
suatu
daya
lingkungan yang kurang atau
menunjukkan upaya sukarela
bahkan tidak menyenangkan.
untuk
Blum (dalam Jannah, 2007)
meningkatkan
dalam
menjalankan
pekerjaannya
agar
cara
secara
kinerja
menyatakan bahwa aspek
kreatif
pengukuran kepuasan kerja dapat
organisasi
diketahui melalui :
meningkat. Perilaku tersebut
a. Pekerjaan itu sendiri : termasuk
melibatkan kreatif dan inovatif
secara
sukarela
tugas – tugas yang diberikan,
untuk
ekpresi kerja serta hal lain yang
meningkatkan kemampuannya
dalam
peningkatan
bekerja
berhubungan dengan pekerjaan.
demi
b. Promosi
organisasi.
:
yang
mempunyai
hubungan erat dengan masalah
Karyawan tersebut melakukan
6
maupun
yang menunjang dalam bekerja, ia
jabatan, kesempatan untuk maju,
juga dapat bekerja dengan tenang
pengembangan
dan nyaman di tempat kerja,ia juga
kenaikan
pangkat
karier
dan
mampu
prospek masa depan.
beradaptasi
lingkungan
c. Gaji dan jamina sosial : termasuk
kerja
dengan
dan
mampu
disini adalah gaji bersih yang
bekomunikasi dengan baik dengan
diterima
rekan kerja dengan baik dalam
setiap
bulan
dan
berbagai situasi karena ia memiliki
jaminan social.
kemampuan
d. Teman kerja : meliputi hubungan
bersosialisasi
yang
baik dan selalu bersikap positif
antara pegawai.
:
dalam menghadapi permasalahan
antara
dalam bekerja. Maka karyawan
pegawai dan atasan, peraturan
yang memiliki kepuasan kerja yang
kerja, pengawasan kerja dan
tinggi akan memiliki memiliki
kualitas kerja.
sikap sesuai aspek dan karakteristik
e. Pengawasan
termasuk
atau
supervisi
hubungan
tersebut sehingga karyawan akan
Salah satu faktor psikologis
yang mempengaruhi OCB adalah
memilki
kepuasan kerja
bekerja
kepuasan kerja
perilaku
karena
OCB
dalam
kepuasan
yang
karyawan sangat dipengaruhi oleh
tinggi akan mendorong seorang
berbagai macam seperti fasilitas-
karyawan
fasilitas
yang
menolong sesame karyawan bahkan
memenuhi kebutuhannya ditempat
untuk membantu organisasi lebih
kerja
yang
maju. Karyawan yang kepuasan
sebanding dengan pekerjaannya.
kerjanya rendah akan lebih mudah
Karyawan yang memiliki kepuasan
cemas
kerja yang tinggi akan memiliki
permasalhan dalam bekerja
sikap
tidak
ditempat
kemudian
tenang
kerja
gaji
dalam
bekerja,
memiliki
dalam
mampu
menghadapi
dan
menyelesaikan
mempunyai motivasi berkerja yang
tugasnya
tinggi
tegang menghadapi permasalahan
pekerjaan
dalam
yang
mengghadapi
banyak
dengan
perilaku
baik.
Ketika
dalam bekerja cenderung kurang
dan
mampu
memiliki kondisi mental dan fisik
7
menyelesaikan
permasalahan
atau
menetralisir
karyawan tetap pada bagian kasir dan
keadaan untuk menjadi lebih baik
penjaga stand di Ratu Luwes Pasar
merasa
rekan
Legi yang telah memiliki masa kerja
kerjanya yang dianggap lebih baik
selama minimal tiga tahun sebanyak
dari dirinya sehingga mudah putus
100 orang karyawan.
asa ketika menemui permasalahan
Metode pengumpulan data yang
dalam bekerja. Hal itu menjadikan
digunakan adalah Skala kepuasan
kayawan tidak bisa menyekesaikan
kerja dan Organizational Citizenship
tugas dengan baik, dan selalu ber
Behavior (OCB). .
minder
perilaku
dengan
negative
dalam
Teknik
menghadapi masalah. Karyawan
digunakan
yang
adalah
meiliki
kepuasan
kerja
analissi
dalam
teknik
data
yang
penelitian
korelasi
product
rendah, maka tidak akan memenuhi
moment.
aspek
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
menunjang
karakteristik
kepuasan
dalam
kerjanya
Pengumpulan
data
ini
dalam
maka perilakun OCB dalam diri
penelitian ini dilakukan pada tanggal
karyawan tidak muncul karena
14 -16 september. Berdasarkan hasil
memenuhi kebutuhannya sendiri
perhitungan teknik analisis product
saja karyawan tidak mampu apalagi
moment
memnatu karyawan lain, karyawan
menggunakan program SPSS 15 for
tersebut jg akan bekerja dengan
windows dapat diketahui bahwa ada
monoton dengan begitu organisasi
hubungan antara kepuasan kerja
tidak akan mengalami kemajuan.
dengan Organizational Citizenship
hubungan
kepuasan
Pearson
dengan
Behavior (OCB) yang ditunjukkan
Hipotesis
Ada
dari
positif
kerja
oleh nilai koefisien korelasi (r)
antara
sebesar
dengan
0,624
dengan
nilai
Organizational Citizenship Behavior
signifikansi (p) = 0,000 (p
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA RATU
LUWES PASAR LEGI SURAKARTA
Naskah Publikasi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1
Oleh :
VERRY FERDIANA
F 100 090 148
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
akan mempengaruhi perilaku dan
PENDAHULUAN
Lingkungan
industri
kebiasaan dalam bekerja.
yang
kompetitif, telah memacu setiap
Karyawan
perusahaan dan organisasi untuk
terus
meningkatkan
yang
karyawannya.
dimiliki
oleh
Meskipun
terjadi
memiliki kebutuhan dan keinginan
yang
efektivitas
fungsi
masing – masing individu karyawan
selalu
suatu
organisasi,
organisasi,
dan
dan
untuk
mampu
dan
ada agar menjadi kekuatan dan
potensi hebat guna membantu dan
menggerakkan
mempermudah dalam menciptakan
serta mengembangkan
mempertahankan
seorang
mengarahkan semua perbedaan yang
karena
merupakan roda penggerak yang
mengarahkan
untuk
mengkomunikasikan
merupakan aset yang paling penting
suatu
menuntut
pimpinan
organisasi. Sumber daya manusia
dalam
ini
berbeda, perbedaan yang timbul pada
dalam
dari
hal
pola pikir, dan tingkah laku yang
informasi, akan tetapi masih saja
ketimpangan
berbeda-beda,
menimbulkan bentuk reaksi, hasrat,
revolusi dalam bidang teknologi
terjadi
suatu
organisasi atau perusahaan yang
serta
memaksimalkan usaha serta potensi
kerja
pada
strategi
organisasi
tujuan
organisasi
atau
perusahaan.
dalam berbagai tuntutan masyarakat
Usaha
dan zaman. Individu sebagai sumber
daya manusia yang bekerja dalam
melampaui
perusahaan, tentunya memiliki nilai,
karyawan
untuk
peran
formal
dan
tanggung
jawabnya
inilah
yang
pandangan dan kepercayaan yang
menjadi
dasar
bervariasi. Setiap karyawan yang ada
Organizational Citizenship Behavior
memegang teguh nilai, pandangan
atau OCB. Bateman dan Organ pada
dan
terhadap
1983 merupakan tokoh yang pertama
perusahaan, namun juga ada yang
kali menggunakan istilah ini untuk
lebih
menggambarkan
kepercayaan
fleksibel
dan
mampu
menyesuaikan diri. Nilai-nilai ini
1
bagi
konsep
tersebut.
Adapun
diberikan
terhadap
konsep
perilaku
definisi
OCB
yang
adalah
extra-role
performance,
yaitu
karyawan
perilaku bermanfaat yang dilakukan
karyawan
atas kemauan karyawan sendiri,
menghiraukan dengan barang yang
terlepas
jatuh tersebut. Ada juga ketika
dari
ketentuan
atau
dibebankan
tersebut
jaga.
tersebut
Jadi
tidak
kewajiban
yang
kepadanya
dengan
tujuan
untuk
merapikan
membantu
orang
lain
dalam
ternyata ada karyawan lain yang
karyawan
yang
sedang
sibuk
barang-barang
dan
mencapai tujuan organisasi (Bateman
melihat
& Organ dalam Garg & Rastogi,
karyawan yang sedang kerepotan
2006:529).
tersebut
Menurut
Organ
tapi
tidak
membantu
melainkan
mengobrol
Organizational
dengan karyaan lain. Terlihat juga
Citizenship Behavioral (OCB) itu
ketika ada sampah kertas yang tidak
sendiri berarti suatu perilaku atau
berada pada tempat sampah dan ada
sikap sukarela sebagai wujud dari
karyawan yang mengetahuinya tetapi
kepuasan
karyawan tersebut hanya melihat
(Hoffman,
2007)
karyawan
berdasarkan
performa, yang dilakukan dalam
tidak
mengedepankan
melainkan menunngu karyaan lain
kepentingan
untuk
membuangnya
organisasi dan perilaku sukarela
yang
yang
membersihkannya.
dilakukannya
ini
tidak
berkaitan secara langsung dengan
Ketika
sistem penghargaan yang formal.
Dari
hasil
observasi
dilakukan di Ratu luwes
lihat
bahwa
akan
yang
sukarela
dampak
yang
OCB
ini
tidak
harus
yang berdampak
untuk
memajukan organisasi tersebut dan
menciptakan lingkungan kerja yang
tetapi tidak mau untuk memnganbil
baik,
dan menaruhnya ketempat semula
tempat
karyawan
menununggu perintah atasan seperti
dan ada karyawan yang melihat
bukan
memberikan
perilaku
belum
dilihat, ketika ada barang yang jatuh
itu
seorang
untuk
sangat positif bagi organisasi karena
memiliki OCB yg tinggi dapat
karena
tugas
meiliki OCB yang tinggi karyawan
dapat di
karyawan
mendapat
bahkan
ketika
seorang
karyawan memiliki OCB yang tinggi
yang
akan menimbulkan etos kerja yang
2
baik
atau
kerja
sama
kurang baik terhadap diri karyawan
dengan
karyawan lain akan terjalin dengan
itu
baik.
sebenarnya
Blakely
(Elanain,
2007)
sendiri,
yang
paling
apabila
utama
sesama
menambahkan OCB adalah perilaku
karyawan tidak memiliki perilaku
yang sering dilakukan oleh karyawan
sosial yang kurang baik pasti akan
untuk
memberi dampak yang sangat buruk
mendukung
organisasi
mungkin
kepentingan
meskipun
tidak
secara
bagi
mereka
perusahaan
langsung
Sedangkan pada kenyataannya
idealnya, semakin tinggi kepuasan
baagi
kerja, maka semakin tinggi juga
organisasi tersebut karena karyawan
Organizational Citizenship Behavior
hanya mementingkan dirinya sendiri
pada diri karyawan, demikian pula
tidak mentingikan untuk kemajuan
sebaliknya semakin rendah kepuasan
organisasi dan dirinya, hanya bersifat
monoton
begitu
dalam
bekerja
organisasi
kerja, maka semakin rendah pula
dengan
OCB
akan
dilakukan
tetapi tidak dibuang ditempat sampah
dilihat
dalam
mengedepankan
semakin tinggikepuasan kerja, maka
semakin tinggi juga Organizational
itu pastinya akan member dampak
merugikan
memiliki
kerja yang tinggi, karena idealnya,
untuk membersihkannya hal seperti
sangat
karyawan
karyawan.
kepentingan organisasi dan kepuasan
dan
menunggu karyawan yang bertugas
yang
diri
perilaku atau sikap sukarela yang
karyawan yang melihat ada sampah
hanya
pada
Diharapkan
dirugikan,seperti halnya ketika ada
melainkan
menurunnya
di atas, dapat disimpulkan bahwa
rendah oleh karna itu akan memberi
negatif
karena
bagi
Dari fenomena dan penjelasan
karyawan masih memiliki OCB yang
yang
bahkan
tingkat produktivitas kerja.
mengarah pada keuntungan
dampak
karyawan
Citizenship
bagi
Behavior
pada
diri
karyawan, demikian pula sebaliknya
organisasi tersebut.
semakin rendah
Apabila sesama karyawan tidak
kepuasan kerja,
maka semakin rendah pula OCB
terjalin hubungan komunikasi yang
pada diri karyawan. Namun pada
baik itu akan memberi dampak yang
3
kenyataannya,
sikap
behavior (OCB) di Ratu Luwes
sukarela
Surakarta
karyawan yang dilakukan dalam
mengedepankan
organisasi
masih
kepentingan
dinilai masih
terjadi
demonstrasi
dilakukan
karyawan
Organizational
kurang,
Citizenship
Behavior (OCB) menurut Organ
yang
(Hoffman,
untuk
2007)
adalah
suatu
perilaku atau sikap sukarela sebagai
mendapatkan haknya maupun ada
wujud
kaaryawan yang repot tidak ada
dari
kepuasan
berdasarkan
karyawan yang membantu, dan hal
dilakukan
ini terjadi karena kepuasan kerja
karyawan
performa,
dalam
yang
mengedepankan
kepentingan organisasi dan perilaku
yang kurang dari karyawan itu
sukarela yang dilakukannya ini tidak
sendiri.
berkaitan secara langsung dengan
peneliti
sistem penghargaan yang formal.
bermaksud untuk meneliti apakah
Menurut Robbins (2008), Perilaku
ada hubungan antara kepuasan kerja
kewargaan organisasi (OCB) adalah
dengan Organizational Citizenship
perilaku pilihan yang tidak menjadi
Behavior (OCB) pada karyawan?”
bagian dari kewajiban kerja formal
Maka
dari
Tujuan
itu
penelitian
seorang
yang
tersebut secara efektif. Organisasi
hubungan antara kepuasan dengan
yang sukses membutuhkan karyawan
organizational citizenship behavior
yang akan melakukan lebih dari
(OCB) di Ratu Luwes Surakarta;
sekedar tugas biasa mereka yang
untuk mengetahui tingkat kepuasan
akan
kerja karyawan di Ratu Luwes
organizational citizenship behavior
Surakarta;untuk
Ratu
memberikan
kinerja
yang
melebihi harapan
Surakarta; untuk mengetahui tingkat
di
namun
mendukung berfungsinya organisasi
dilakukan adalah untuk mengetahui
(OCB)
karyawan,
Menurut
Organ
(Hoffman,
Luwes
2007) OCB adalah sebuah tipe
mengetahui
spesial dari kebiasaan kerja yang
sumbangan efektif antara kepuasan
mendefinisikan
dengan organizational citizenship
individu
4
sebagai
yang
perilaku
sangat
menguntungkan untuk organisasi dan
altruism, courtesy (kesopanan), civic
merupakan
virtue
kebebasan
memilih,
(kebajikan
organisasi),
secara tidak langsung atau secara
conscientiousness (berhati-hati) dan
eksplisit
sportsmanship (sportif).
diakui
oleh
sistem
1.
penghargaan formal. Menurut Organ
Altruism
(Saragih & Joni, 2007) OCB adalah
Menunjukkan
suatu
perilaku yang membangun, tetapi
yang
mementingkan
tidak termasuk dalam job description
kepentingan
formal karyawan. Menurut Ehrhart
dibandingkan
(Khalid
kepentingan
&
Ali,
2005)
OCB
lebih
orang
pribadi
lain
dengan
pribadinya.
didefinisikan sebagai perilaku yang
Misalnya,
mempertinggi nilai dan pemeliharaan
sudah
sosial serta lingkungan psikologi
pekerjaannya
yang mendukung hasil pekerjaan.
karyawan
Organizational Citizenship Behavior
menghadapi pekerjaan yang
(OCB)
sulit.
berhubungan
dengan
2.
informal, perilaku prososial yang
karyawan
selesai
yang
dengan
membantu
lain
dalam
Courtesy
dengan
Menunjukkan suatu perilaku
sukarela untuk membantu karyawan
membantu orang lain secara
lain
sukarela dan bukan merupakan
dipesan
oleh
dalam
karyawan
suatu
pekerjaan
(Budihardjo, 2004). Sebagai perilaku
tugas
yang digunakan untuk menolong
Dimensi
karyawan lain menyelesaikan sebuah
perilaku membantu karyawan
proyek, memberikan bantuan saran
baru
atau sugesti, dan menawarkan umpan
masalah-masalah
balik yang positif dalam tugas kerja
dihadapi. Misalnya, membantu
(Organ & Ryan, dalam Budihardjo,
dalam
2004).
peralatan
Organ
(Hoffman,
Dimensi
2007)
serta
kewajibannya.
ini
menunjukkan
berkaitan
dengan
yang
mempergunakan
dalam
ini
juga
bekerja.
disebut
mengidentifikasikan 5 dimensi atau
altruism, peace making, atau
aspek-aspek tentang OCB, yaitu:
cheerleading.
5
3.
Civic Virtue
tindakan-tindakan
Terlibat
dalam
menguntungkan
aktivitas
organisasi
organisasi dan peduli terhadap
melebihi dari yang disyaratkan,
kelangsungan hidup organisasi.
misalnya
Secara sukarela berpartisipasi,
meningkatkan kompetensinya,
bertanggung jawab dan terlibat
secara
dalam
tanggung
mengatasi
masalah
masalah-
organisasi
kelangsungan
juga
sukarela
mengambil
jawab
diluar
Misalnya,
mengikuti seminar dan kursus
yang di sediakan organisasi.
aktif
mengemukakan
berinisiatif
wewenangnya.
demi
organisasi.
Karyawan
5.
gagasan-
Sportmanship
Menunjukkan
suatu
mengamati lingkungan bisnis
kerelaan/toleransi
untuk
dalam
bertahan dalam suatu keadaan
gagasannya
serta
hal
peluang.
ancaman
Misalnya,
berpartisipasi
4.
yang
dalam
ikut
dan
aktif
yang
rapat
tanpa mengeluh. Perilaku ini
tidak
menyenangkan
organisasi.
menunjukkan
Conscientiousness
toleransi yang tinggi terhadap
Suatu
perilaku
yang
suatu
daya
lingkungan yang kurang atau
menunjukkan upaya sukarela
bahkan tidak menyenangkan.
untuk
Blum (dalam Jannah, 2007)
meningkatkan
dalam
menjalankan
pekerjaannya
agar
cara
secara
kinerja
menyatakan bahwa aspek
kreatif
pengukuran kepuasan kerja dapat
organisasi
diketahui melalui :
meningkat. Perilaku tersebut
a. Pekerjaan itu sendiri : termasuk
melibatkan kreatif dan inovatif
secara
sukarela
tugas – tugas yang diberikan,
untuk
ekpresi kerja serta hal lain yang
meningkatkan kemampuannya
dalam
peningkatan
bekerja
berhubungan dengan pekerjaan.
demi
b. Promosi
organisasi.
:
yang
mempunyai
hubungan erat dengan masalah
Karyawan tersebut melakukan
6
maupun
yang menunjang dalam bekerja, ia
jabatan, kesempatan untuk maju,
juga dapat bekerja dengan tenang
pengembangan
dan nyaman di tempat kerja,ia juga
kenaikan
pangkat
karier
dan
mampu
prospek masa depan.
beradaptasi
lingkungan
c. Gaji dan jamina sosial : termasuk
kerja
dengan
dan
mampu
disini adalah gaji bersih yang
bekomunikasi dengan baik dengan
diterima
rekan kerja dengan baik dalam
setiap
bulan
dan
berbagai situasi karena ia memiliki
jaminan social.
kemampuan
d. Teman kerja : meliputi hubungan
bersosialisasi
yang
baik dan selalu bersikap positif
antara pegawai.
:
dalam menghadapi permasalahan
antara
dalam bekerja. Maka karyawan
pegawai dan atasan, peraturan
yang memiliki kepuasan kerja yang
kerja, pengawasan kerja dan
tinggi akan memiliki memiliki
kualitas kerja.
sikap sesuai aspek dan karakteristik
e. Pengawasan
termasuk
atau
supervisi
hubungan
tersebut sehingga karyawan akan
Salah satu faktor psikologis
yang mempengaruhi OCB adalah
memilki
kepuasan kerja
bekerja
kepuasan kerja
perilaku
karena
OCB
dalam
kepuasan
yang
karyawan sangat dipengaruhi oleh
tinggi akan mendorong seorang
berbagai macam seperti fasilitas-
karyawan
fasilitas
yang
menolong sesame karyawan bahkan
memenuhi kebutuhannya ditempat
untuk membantu organisasi lebih
kerja
yang
maju. Karyawan yang kepuasan
sebanding dengan pekerjaannya.
kerjanya rendah akan lebih mudah
Karyawan yang memiliki kepuasan
cemas
kerja yang tinggi akan memiliki
permasalhan dalam bekerja
sikap
tidak
ditempat
kemudian
tenang
kerja
gaji
dalam
bekerja,
memiliki
dalam
mampu
menghadapi
dan
menyelesaikan
mempunyai motivasi berkerja yang
tugasnya
tinggi
tegang menghadapi permasalahan
pekerjaan
dalam
yang
mengghadapi
banyak
dengan
perilaku
baik.
Ketika
dalam bekerja cenderung kurang
dan
mampu
memiliki kondisi mental dan fisik
7
menyelesaikan
permasalahan
atau
menetralisir
karyawan tetap pada bagian kasir dan
keadaan untuk menjadi lebih baik
penjaga stand di Ratu Luwes Pasar
merasa
rekan
Legi yang telah memiliki masa kerja
kerjanya yang dianggap lebih baik
selama minimal tiga tahun sebanyak
dari dirinya sehingga mudah putus
100 orang karyawan.
asa ketika menemui permasalahan
Metode pengumpulan data yang
dalam bekerja. Hal itu menjadikan
digunakan adalah Skala kepuasan
kayawan tidak bisa menyekesaikan
kerja dan Organizational Citizenship
tugas dengan baik, dan selalu ber
Behavior (OCB). .
minder
perilaku
dengan
negative
dalam
Teknik
menghadapi masalah. Karyawan
digunakan
yang
adalah
meiliki
kepuasan
kerja
analissi
dalam
teknik
data
yang
penelitian
korelasi
product
rendah, maka tidak akan memenuhi
moment.
aspek
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
menunjang
karakteristik
kepuasan
dalam
kerjanya
Pengumpulan
data
ini
dalam
maka perilakun OCB dalam diri
penelitian ini dilakukan pada tanggal
karyawan tidak muncul karena
14 -16 september. Berdasarkan hasil
memenuhi kebutuhannya sendiri
perhitungan teknik analisis product
saja karyawan tidak mampu apalagi
moment
memnatu karyawan lain, karyawan
menggunakan program SPSS 15 for
tersebut jg akan bekerja dengan
windows dapat diketahui bahwa ada
monoton dengan begitu organisasi
hubungan antara kepuasan kerja
tidak akan mengalami kemajuan.
dengan Organizational Citizenship
hubungan
kepuasan
Pearson
dengan
Behavior (OCB) yang ditunjukkan
Hipotesis
Ada
dari
positif
kerja
oleh nilai koefisien korelasi (r)
antara
sebesar
dengan
0,624
dengan
nilai
Organizational Citizenship Behavior
signifikansi (p) = 0,000 (p