HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Dalam mencapai derajat Sarjana (S-1)

Diajukan oleh :
YUSRIN KURNIATAMI
F100 100 200

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)


Usul Penelitian untuk Skripsi Program S-1
Psikologi

Diajukan oleh :
YUSRIN KURNIATAMI
F100 100 200

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ii

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)
Yusrin Kurniatami
Susatyo Yuwono
yusrin.tamy@yahoo.com

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstraksi:
Perilaku kewarganegaraan organisasi muncul karena ada sejumlah faktor
yang menyebabkan seorang pegawai melakukan OCB. Salah satu faktor yang
mempengaruhi Organizational Citizenship Behavior yaitu kepemimpinan
tranformasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kepemimpinan transformasional dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB)
di UMS. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kepemimpinan
transformasional dengan OCB di UMS. Populasi dalam penelitian ini yaitu
karyawan dan dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Komunikasi dan
Informatika (FKI), Perpustakaan dan Biro Administrasi Akademik (BAA)
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Sampel dalam penelitian ini adalah
93 karyawan dan dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang diambil
dari Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI),
Perpustakaan dan Biro Administrasi Akademik (BAA). Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah dengan purposive non-random sampling. Pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur psikologis yaitu skala
kepemimpinan transformasional dan skala Organizational Citizenship Behavior
(OCB). Analisis data menggunakan korelasi product moment. Kesimpulan dalam
penelitian ini yaitu: (1) Ada hubungan positif antara kepemimpinan transformasional

dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) di UMS. Hal ini ditunjukkan
dengan hasil r = 0,238 dengan p = 0,022 (p ≤ 0,05). (2) Kategori persepsi karyawan
terhadap kepemimpinan transformasional tergolong sangat tinggi dengan rerata
empirik (ME) = 57,70 dan rerata hipotetik (RH) = 40. (3) Kategori Organizational
Citizenship Behavior (OCB) tergolong sangat tinggi dengan rerata empirik (ME) =
64,58 dan rerata hipotetik (RH) = 45. (4) sumbangan efektif kepemimpinan
transformasional terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) sebesar 0,056
atau 5,6 %. Hal ini berarti masih terdapat 94,4 % dari beberapa variabel lain, selain
variabel kepemimpinan transformasional yang mempengaruhi Organizational
Citizenship Behavior (OCB).

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional dan Organizational Citizenship
Behavior (OCB).

v

didapatkan hasil bahwa ada karyawan

PENDAHULUAN


UMS

Kartz (dalam Sumiyarsih, 2012),

memiliki tingkat OCB yang

menekankan bahwa perilaku-perilaku

rendah,

kooperatif dan saling membantu yang

Fakultas B, Unit A dan Unit B. Dari

berada

diluar

formal


hasil kuesioner terbuka tersebut maka

sangat

penting

berfungsinya

ada beberapa fakultas dan instansi

organisasi. Perilaku tambahan diluar

pelayanan mahasiswa yang memiliki

diskripsi pekerjaan dalam organisasi

OCB yang masih kurang. Didalam

sering


perilaku

Fakultas A masih ada karyawan yang

organisasi

datang terlambat untuk bekerja dan

citizenship

ada karyawan yang apabila tidak

behavior (OCB). Menurut Podsakoff,

datang tidak memberikan kabar. Pada

2000 (dalam Budihardjo, 2004) OCB

Fakultas B masih ada karyawan yang


mempengaruhi keefektifan organisasi.

belum

disebut

kewarganegaraan
atau

persyaratan
bagi

sebagai
dalam

Organizational

diantaranya

pernah


Fakultas

membantu

A,

tugas

Permasalahan tentang rendahnya

karyawan yang lain selain tugas pokok

OCB dapat terjadi di organisasi dalam

masing-masing karyawan. Sedangkan

lingkungan pendidikan, termasuk juga

di bagian Unit A, karyawan juga


pada perguruan tinggi swasta yaitu

dalam

Universitas Muhammadiyah Surakarta

perintah

(UMS). Sebelumnya peneliti telah

pokoknya

sudah

selesai

melakukan penelitian awal dengan

karyawan


kurang

inisiatif

menyebarkan

terbuka

karyawan tersebut untuk mengerjakan

diseluruh fakultas yang ada di UMS

pekerjaan yang lain. Ketika ada suatu

serta instansi-instansi yang terkait

permasalahan yang dialami pada salah

dengan pelayanan untuk mahasiswa,


satu karyawan, maka karyawan yang

seperti Biro Administrasi Akademik

yang lain tidak memberikan solusi

(BAA) dan perpustakaan. Penelitian

atau saran secara langsung tetapi

awal dilakukan untuk mengetahui

menyarankan

masalah, apakah ada masalah yang

masalah tersebut didiskusikan dengan

berkaitan dengan OCB di UMS.

pimpinan, serta antara karyawan yang

Berdasarkan hasil penelitian awal

satu dengan karyawan yang lainnya

kuesioner

1

bekerja
dari

masih
atasan,

agar

menunggu
jika

tugas
maka
dari

penyelesaian

kurang saling membantu atau kurang

langsung atau eksplisit dapat dikenali

bekerja sama. Pada bagian Unit B juga

dalam suatu sistem kerja yang formal,

masih ada karyawan yang datang

dan mampu meningkatkan efektivitas

terlambat

atau

sedang

keluar,

fungsi

kemudian

pada

bagian

tempat

mendefinisikan OCB sebagai perilaku

karyawan bekerja tidak ada yang

individu yang memberikan kontribusi

menggantikan. Terkadang mahasiswa

pada terciptanya efektifitas organisasi

diminta untuk menunggu atau diminta

dan tidak berkaitan langsung dengan

ke

yang

sistem reward organisasi. Shweta dan

kurang

Sriarang (2009), menyatakan bahwa

melayani

OCB ditandai dengan usaha dalam

loket

diberikan

lain.

Pelayanan

karyawan

juga

karena karyawan dalam

organisasi.

bentuk

dipersulit atau berbelit-berbelit.

berdasarkan kebijaksanaan pegawai

organisasi

yang

kewarganegaraan

muncul

karena

memberikan

organisasi

ada

tanpa

yang

(2009)

keperluan mahasiswa yang sedikit

Perilaku

apapun

Kumar,

dilakukan

manfaat

bagi

mengharapkan

imbalan apapun.

sejumlah faktor yang menyebabkan

Menurut Organ (2006), ada lima

seorang pegawai melakukan OCB.
Salah satu faktor yang mempengaruhi

aspek

Organizational Citizenship Behavior

Organizational Citizenship Behavior

yaitu kepemimpinan tranformasional

(OCB)

(Wirawan, 2013).

sportmanship, conscientiousness dan

Model
merupakan

untuk

yaitu

mempengaruhi

altruisme,

courtesy,

civic virtue. Menurut Wirawan (2013),

kepemimpinan
alat

yang

faktor-faktor

mengelola

yang

perubahan organisasi. Touron, 2005

OCB

(dalam Nashori, 2009), melihat bahwa

kepribadian, budaya organisasi, iklim

kepemimpinan

organisasi, kepuasan kerja, komitmen

transformasional

diantaranya

mempengaruhi
antara

lain

memiliki sifat dan perilaku yang

organisasi,

dibutuhkan dalam memulai perubahan.

transformasional &servant leadership,

Organizational

kepemimpinan

tanggung jawab sosial pegawai, umur

Citizenship

Behavior (OCB) merupakan perilaku

pegawai,

individu yang ekstra, yang tidak secara

kolektivisme serta keadilan organisasi.

2

keterlibatan

kerja,

transformasional

Menurut Jahangir (2004), gaya
kepemimpinan

memiliki

pengaruh

Organizational Citizenship Behavior

(OCB)?”.

yang kuat pada kesediaan karyawan

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk terlibat dalam OCB. Menurut
Bass (dalam Lako, 2004), model

untuk

mampu

antara

transformatinal

leadership

dengan

mengetahui

(1)

Hubungan

kepemimpinan

memberikan solusi dalam memahami

transformasional

tentang apa yang membuat leaders

Organizational Citizenship Behavior

memiliki

(OCB) di UMS, (2) Tingkat persepsi

pengaruh

yang

besar

dengan

terhadap followers-nya dan faktor-

karyawan

faktor apa saja yang membuat kinerja

transformasional di UMS, (3) Tingkat

dari sejumlah organisasi kecil dan

Organizational Citizenship Behavior

besar sukses secara berkelanjutan.

(OCB) di UMS, (4) Sumbangan

Aspek-aspek

terhadap

kepemimpinan

efektif

transformational

kepemimpinan

leaders menurut Bass (dalam Riyono,

transformasional

2001) adalah charisma, inspiration,

Organizational Citizenship Behavior

stimulation,

intellectual

terhadap

(OCB)

dan

individualized consideration. Menurut

Sutarto, 1991 (dalam Hapsari, 2013)
mengungkapkan

HIPOTESIS
Ada hubungan positif antara

faktor-faktor

kepemimpinan transformasional ada

kepemimpinan

dua hal yaitu faktor intrinsik adalah

dengan

sikap

Behavior

pimpinan

yang

dapat

transformasional

Organizational

(OCB)

Citizenship

di

Universitas

Muhammadiyah Surakarta (UMS).

menciptakan kondisi psikis, sedangkan
faktor ekstrinsik dipengaruhi oleh
faktor keluarga dan lingkungan sosial

METODE PENELITIAN
Variabel

masyarakat
Berdasarkan

uraian

tergantung

perumusan masalah yaitu “Apakah ada

Citizenship

hubungan

variabel

maka

antara

dapat

digunakan

dalam penelitian ini adalah variabel

latar
diajukan

belakang

yang

kepemimpinan

3

(Organizational
Behavior

bebas

(OCB)) dan
(kepemimpinan

transformasional).

Populasi

penelitian

ini

karyawan

Fakultas

(FAI),

adalah

Fakultas

dosen

Agama

dalam

conscientiousness dan sportsmanship..

dan

Analisis data menggunakan korelasi
product moment.

Islam

Komunikasi

dan

Informatika (FKI), Perpustakaan dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Biro Administrasi Akademik (BAA)

Berdasarkan hasil perhitungan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

teknik analisis product moment dari

(UMS). Subjek dalam penelitian ini

Pearson

adalah

program SPSS (Statistical Package for

93

karyawan

dan

dosen

dengan

menggunakan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Social

(UMS) yang diambil dari Fakultas

windows

Agama

Fakultas

koefisien korelasi (r) sebesar 0,238; p

Komunikasi dan Informatika (FKI),

= 0,022 (p ≤ 0,05) artinya ada

Perpustakaan dan Biro Administrasi

hubungan positif antara kepemimpinan

Akademik

transformasional

Islam

(FAI),

(BAA).

Teknik

Science)

version

dapat

17.0

diketahui

for

nilai

dengan

pengambilan sampel dalam penelitian

Organizational Citizenship Behavior

ini adalah dengan purposive non-

(OCB).

random sampling. Pengumpulan data

Hasil ini sesuai dengan pendapat

dalam penelitian ini menggunakan alat

yang

ukur

(2005)

psikologis

yaitu

skala

dikemukakan
yang

oleh

menyatakan

Barbuto
bahwa

kepemimpinan transformasional yang

pengikut pemimpin transformasional

disusun berdasarkan pada aspek-aspek

memiliki

yang dikemukakan oleh Bass (dalam

kekaguman, kesetiaan dan rasa hormat

Riyono,

terhadap pemimpin dan termotivasi

2001)

inspirational
intelektual

yaitu

kharismatik,

motivation,
dan

perhatian

rasa

kepercayaan,

stimulus

untuk melakukan perilaku ekstra-role

secara

atau OCB. Hal ini juga sesuai dengan

individual dan skala Organizational

pendapat

Citizenship Behavior (OCB) disusun

menyatakan

berdasarkan pada aspek-aspek yang

OCB tidak lepas dari peran seorang

dikemukakan oleh Organ (2006) yaitu

pemimpin,

altruism,

kepemimpinan

courtesy,

civic

virtue,

4

Lamidi,

2008

terwujudnya

yang

salah

yang
perilaku

satunya

transformasional.

Kepemimpinan transformasional akan

mereka, begitu pula dapat membuat

berdampak

bawahanya mau untuk melakukan

memiliki

positif

jika

kreativitas,

pemimpin

inovatif

sesuatu melebihi kewajibannya.

dan

Berdasarkan

fleksibel dalam organisasi. Selain itu,

hasil

pimpinan harus bisa menginspirasi

diketahui

pengikut

mementingkan

transformasional mempunyai rerata

kepentingan tim dengan kepentingan

empirik (RE) sebesar 57,70 dan rerata

pribadi. Pemimpin transformasional

hipotetik (RH) sebesar 40 yang berarti

terbuka dan memberikan kepercayaan

persepsi

terhadap

kepemimpinan

untuk

karyawan

dengan

variabel

analisis

kepemimpinan

karyawan

terhadap

transformasional

di

memberikan wewenang. (Yukl, 2006

Universitas Muhammadiyah Surakarta

dalam Nashori, 2009).

tergolong sangat tinggi. Hal ini dapat
diartikan bahwa persepsi karyawan

Beberapa literatur menyatakan
bahwa

pemimpin

yang

terhadap

bersifat

kepemimpinan

membuat

transformasional

bawahannya bekerja lebih keras dan

Muhammadiyah

mau untuk bekerja lebih dari apa yang

memenuhi

seharusnya mereka kerjakan. Dalam

kepemimpinan tranformasional antara

penelitian Lian dan Tui, 2012 juga

lain

menunjukkan bahwa kepemimpinan

stimulasi intelektual dan perhatian

transformasional memiliki hubungan

individu. Bass & Avolio (dalam

yang positif dan signifikan terhadap

Riyono, 2001). Dengan terpenuhinya

OCB bawahan. Bass (dalam Hilmi,

semua

2011)

kepemimpinan

transformasional

dapat

menyatakan

bahwa

di

Surakarta

beberapa

kharisma,

Universitas
sudah

aspek

motivasi

aspek-aspek

dalam

inspirasi,

dari

transformasioanl

kepemimpinan transformasional dapat

tersebut maka secara tidak langsung

membuat para bawahan menjadi lebih

karyawan

terlibat dan peduli pada pekerjaannya,

Muhammadiyah Surakarta memiliki

lebih banyak mencurahkan perhatian

Organizational Citizenship Behavior

dan waktu untuk pekerjaannya, dan

(OCB) yang tinggi.

Universitas

Kharisma seorang pemimpin

menjadi kurang perhatiannya kepada
kepentingan-kepentingan

di

sangat dibutuhkan untuk menjadikan

pribadinya

5

wibawa seorang pemimpin terlihat

tersebut dapat mempengaruhi OCB

oleh bawahannya. Pemimpin yang

pada

berkharisma dapat menjadikan ucapan

Syakhroza,

yang diberikan didengar dengan baik

2007).

oleh bawahan, sehingga apabila suatu
ucapan

pimpinan

bernada

karyawan.

dan

1999

dalam

Kaihatu,

Berdasarkan

hasil

analisis

diketahui

maka

(Tjiptono

variabel

kepemimpinan

menerjemahkannya

transformasional mempunyai rerata

sebagai perintah dan selanjutnya akan

empirik (RE) sebesar 64,58 dan rerata

terbentuk kepatuhan karyawan. Aspek

hipotetik (RH) sebesar 45 yang berarti

kemampuan

yang

Organizational Citizenship Behavior

transformasional untuk memberikan

(OCB) di Universitas Muhammadiyah

motivasi inspirasi, dalam hal ini akan

Surakarta tergolong sangat tinggi. Hal

membawa pada perubahan pola pikir

ini dapat diartikan bahwa karyawan di

karyawan untuk selalu melangkah

UMS

maju. Berbagai prosedur kerja dan

Citizenship Behavior

sarana

tinggi dan sudah memenuhi aspek-

bawahan

akan

pemimpin

kerja

akan

selalu

terus

memiliki

Organizational

(OCB) yang

dikembangkan untuk meningkatkan

aspek

kualitas kerja. Demikian juga dengan

Behavior (OCB) antara lain altruisme,

aspek

courtesy,

stimulasi

intelektual

yang

Organizational

Citizenship

sportmanship,

pemimpin

conscientiousness dan civic virtue.

transformasional akan menghasilkan

(Organ, 2006). Dengan terpenuhinya

upaya-upaya baru dalam penyelesaian

setiap aspek-aspek dari Organizational

setiap pekerjaan. Aspek perhatian

Citizenship Behavior (OCB) maka

individu

akan

dimiliki

oleh

yang

pemimpin

dimiliki

seorang

terlihat

peilaku

extra-role

karyawan didalam suatu organisasi

transformasional

menunjukkan upaya pimpinan dalam

atau

menganggap bawahan sebagai mitra

hubungan yang baik antara pimpinan

kerja dalam mencapai tujuan bersama.

dan karyawan serta antar karyawan

Penghargaan

dengan karyawan.

tersebut

dapat

terhadap

bawahan

membawa

instansi

sehingga

tercipta

Sumbangan efektif (SE) variabel

pada

kepemimpinan

semangat keja. Sehingga aspek-spek

6

transformasional

terhadap Organizational Citizenship

dapat terjadi kesalahpahaman dalam

Behavior (OCB) pada karyawan di

melakukan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

organisasi tersebut dan konflik dapat

sebesar

diminimalisasikan.

5,6%

koefisien

ditunjukkan

determinan

oleh

(r2)

muncul

sebesar

suatu

antar

kegiatan

Konflik

karyawan

di

yang
ataupun

0,056. Hal ini memiliki arti bahwa

atasan, ini dapat menurunkan tingkat

masih terdapat 94,4% faktor lain yang

Organizational Citizenship Behavior

mempengaruhi

faktor

(OCB) karena hubungan yang tidak

transformasional

sehat dapat mempengaruhi kinerja

seperti kepribadian, budaya organisasi,

karyawan dalam perusahaan. (Tjiptono

iklim

dan Syakhroza, 1999 dalam Kaihatu,

di

kepemimpinan

organisasi,

luar

kepuasan

kerja,

2007).

komitmen organisasi, tanggung jawab
pegawai,

Kepemimpinan transformasional

keterlibatan kerja, kolektivisme serta

lebih mempengaruhi Organizational

keadilan organisasi.

Citizenship Behavior (OCB) karena

sosial

pegawai,

umur

kepemimpinan transformasional lebih

Kepemimpinan transformasional
mempunyai pengaruh langsung dan

proakktif

positif

Organizational

memotivasi bawahan untuk mencapai

(OCB).

performa yang lebih baik Bass, 2004

transformasional

(dalam Hilmi, 2011) . Argumen ini

terhadap

Citizenship

Behavior

Kepemimpinan
mampu

banyak

mendefinisikan,

mengkomunikasikan

dan

didukung

temuan-temuan

dan

efektif

oleh

dalam

sejumlah

penelitian

seperti

mengartikulasikan visi organisasi, dan

menurut Avilio, 2004 (dalam Hilmi,

bawahan

2011) yang menyatakan bahwa para

harus

menerima

dan

mengakui kredibilitas pemimpinnya.

pimpinan

Hal ini sangat diperlukan oleh seorang

mampu dan lebih sensitif merasakan

pemimpin, karena ini akan dapat

lingkungannya, dan untuk selanjutnya

meningkatkan tingkat Organizational

membentuk

Citizenship

Behavior

transformasional

dan

lebih

mendiseminasi

sasaran-sasaran strategis yang mampu

(OCB) pada

karyawan. Komunikasi antara atasan-

menangkap

bawahan harus terjalin supaya tidak

bawahan. Para pengikut pimpinan

7

perhatian

serta

minat

transformasional

skala,

memperlihatkan

dimana

keterbatasan

dari

tingkat komitmen yang lebih tinggi

peneliti menjadi kurang mendalam

terhadap misi organisasi, kesediaan

dalam mengungkap variabel-variabel

untuk bekerja lebih keras atau perilaku

yang diukur, selain itu jumlah subyek

ekstra-role, kepercayaan yang lebih

yang relatif sedikit menyebabkan tidak

tinggi terhadap pimpinan dan tingkat

dapat dilakukan generelisasi terhadap

kohesi yang lebih tinggi.

hasil

penelitian,

sehingga

hasil

transformasional

penelitian hanya berlaku di tempat

juga mampu menginternalisasi dan

penelitian saja yaitu di Universitas

memprioritaskan

Muhammadiyah Surakarta.

Kepimpinan

kepentingan

individu. Pekerja yang secara intrinsik
termotivasi

untuk

mencapai

visi

organisasi

memenuhi atau
bersama

tanpa

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data

dalam
maka

mengharapkan

dapat

disimpulkan

bahwa

imbalan dalam jangka pendek akan

hipotesis yang menyatakan bahwa

secara sukarela memberikan kontribusi

kepemimpinan

dalam usaha-usaha pencapaian sasaran

berpengaruh

bersama walaupun hal tersebut tidak

Organizational Citizenship Behavior

termasuk

jawab

(OCB) terbukti, sehingga (1) ada

yang memiliki

hubungan positif antara kepemimpinan

dalam

tanggung

karyawan. Pekerja
perilaku ini
kontribusi

bersedia

diluar

positif

transformasional

memberikan

tanggung

transformasional
terhadap

dengan

jawab

Organizational Citizenship Behavior

formalnya karena mereka merasakan

(OCB) pada karyawan di Universitas

manfaat pribadi dan konsep diri

Muhammadiyah Surakarta, (2) tingkat

mereka akan meningkat. (Robbin,

persepsi

2006 dalam Hilmi, 2011).

kepemimpinan

karyawan

terhadap

transformasional

di

tentunya

Universitas Muhammadiyah Surakarta

adapun

tergolong sangat tinggi, (3) tingkat

kelemahan dalam penelitian ini antara

Organizational Citizenship Behavior

lain; instrumen yang digunakan dalam

(OCB) pada karyawan di Universitas

mengumpulkan

Muhammadiyah Surakarta tergolong

Sebuah
terdapat

penelitian
kelemahan,

adalah

berbentuk

8

sangat tinggi, serta (4) sumbangan

tepat waktu, dan berpartisipasi

efektif (SE) variabel kepemimpinan

dalam kegiatan yang diadakan oleh

transformasional

instansi.

terhadap

2. Bagi Instansi dan Pimpinan

Organizational Citizenship Behavior

(OCB) sebesar 5,6% ditunjukkan oleh

Mengadakan evaluasi kerja secara

koefisien determinan (r2) = 0,056. Hal

rutin dengan seluruh karyawan

ini berarti bahwa masih terdapat

satu bulan sekali untuk mengetahui

94,4% faktor lain yang mempengaruhi

apa saja yang sudah dikerjakan dan

OCB di luar faktor kepemimpinan

apa yang perlu diperbaiki agar

transformasional seperti kepribadian,

kinerja karyawan meningkat dan

budaya organisasi, iklim organisasi,

semakin

kepuasan kerja, komitmen organisasi,

dorongan dan masukan bahwa

tanggung jawab sosial pegawai, umur

karyawan

pegawai,

permasalahan yang ada dengan

keterlibatan

kerja,

baik,

kolektivisme serta keadilan organisasi.

baik,

dapat

menyelesaikan

pemimpin

musyawarah

Berdasarkan hasil penelitian dan

memberikan

mengadakan

dengan

karyawan

kesimpulan yang diperoleh, maka

dalam menghadapi permasalahan

penulis memberikan sumbangan saran

dan

yang diharapkan dapat bermanfaat,

karyawan

yaitu :

masukan

dalam

menyelesaikan

1. Bagi Karyawan

masalah

dan

mendengarkan

memberikan
untuk

Meningkatkan lagi perilaku saling

dengan

menolong seperti pada saat rekan

karyawan.

kerja

datang

terlambat

kesempatan

penuh

memberikan

masukan

dari

3. Bagi peneliti selanjutnya

maka

karyawan yang masih longgar

Diharapkan

menggantikan pekerjaan karyawan

lebih

yang terlambat sampai karyawan

pernyataan-pernyataan dalam alat

tiba, saling menerima masukan

ukur singkat dan jelas agar mudah

dari karyawan lain, meningkatkan

dipahami oleh responden. Populasi

perilaku toleransi antar karyawan,

lebih diperluas, jumlah subyek

lebih meningkatkan untuk datang

penelitian diharapkan untuk lebih

9

dalam

dapat

mengungkap

setiap

aspeknya,

Negeri Lhokseumawe. Jurnal
perspektif Manajemen dan
Perbankan, Vol. 2, No. 1. 3662

banyak sehingga hasil penelitian
akan

lebih

komprehensif.

Sumbangan

efektif

dari

kepemimpinan

transformasional

Jahangir, N., Akbar, M., and Haq, M
. (2004.) Organizational Citiz
enship Behaviors:Its Nature an
d Antecedents, BRAC Universi
ty Journal, Vol I, No 2, pp. 7
5-85.

termasuk rendah yaitu hanya 5,6%,
sehingga diharapkan ada penelitian
lanjutan

yang

Organizational

menggali
Citizenship

Kaihatu, T.S dan Rini, W.A. (2007).
Kepemimpinan
Transformasional
dan
Pengaruhnya
Terhadap
Kepuasan
atas
Kualitas
Kehidupan Kerja, Komitmen
Organisasi, dan Perilaku Ekstra
Peran: Studi Pada Guru-Guru
SMU di Kota Surabaya.
Jurnal
Manajemen
dan
Kewirausahaan. Vol 98.No.1,
:49-61.

Behavior (OCB) selain dengan

kepemimpinan transformasional.

DAFTAR PUSTAKA.
Barbuto, J.E. (2005). Motivation and
Transactional, Charismatic, and
Transformational Leadership:
A Test of Antecedents, Journ
al of Leadership
& Organizational Studies, Vol
11, No 4, pp. 26-40.

Kumar, K., Bakhshi, A., and Rani,
E. 2009). Linking theBig Fiv
e Personality
Domains to Organizational C
itizenship Behavior,Internatio
nal Journal of
Psychological Studies, Vol 1 N
o 2, pp. 73-81.

Budihardjo, A. (2004). Mengenal
Organizational
Citizenship
Behavior
(OCB).
Forum
Manajemen Prasetya Mulya
Tahun ke-XVIII. No. 82; 1-18.
Hapsari, R. D. (2013). Hubungan
Antara Persepsi Terhadap Gaya
Kepemimpinan
Transformasional
Dengan
Kepuasan
Kerja
Pada
Karyawan Pt. Djitoe Indonesia
Tobacco Surakarta. Skripsi
(tidak diterbitkan). Surakarta:
UMS.
Hilmi.

Lamidi. (2008). Pengaruh Kepemimp
inan Transformasional Terhad
ap Organizationl Citizenship
Behavior: Dengan Variabel
Intervening
Komitmen
Organisasional,Jurnal Ekonom
i dan Kewirausahaan, Vol 8, N
o 1, pp. 25-37.

(2011).
Kepemimpinan
Transformasional Dan Perilaku
Kewarganegaraan
Organisasional Di Politeknik

Lako, A. (2004). Kepemimpinan dan
Kinerja Organisasi: Isu, Teori,

10

dan Solusi.
Amara Books.

Review of Literature, Journal
of Management and Public Pol
icy,Vol 1 No 2, pp. 27-36.

Yogyakarta:

Lian, L.K., and Tui, L.G. 2012.
Leadership
Styles
and
Organizational
Citizenship
Behavior:
The
Mediating
Effect
of
Subordinates’
Compotence and Downward
Influence Tactics, Journal of
Applied
busines
and
Economics, Vol 13, No 2, pp.
59-96.

Sumiyarsih, W. 2012. Hubungan
Antara Kecerdasan Emosional
Dengan
Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
Pada Karyawan CV. Aneka
Ilmu
Semarang.
Jurnal
Psikologi Undip Vol. 11, No. 1.
Hal 19-27
Wibowo.(2013). Perilaku Dalam
Organisasi.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.

Nashori,
F.
(2009).
Psikologi
Kepemimpinan.
Yogyakarta:
Pustaka Fahima.

Wirawan, MSL. 2013. Kepemimpinan
Teori, Psikologi, Perilaku
Organisasi,
Aplikasi
Dan
Penelitian.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada.

Organ, D.W., Podsakoff, P.M., a
nd MacKenzie, S.B. 2006.
OrganizationalCitizenship B
ehavior: Its Nature, Antecede
nts, and Consequences, SA
GE Publications.
Rahmi,

M.
(2013).
Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional
Dengan
Organizational
Citizenship
Behavior
Dan
Komitmen
Organisasional
Dengan
Mediasi Kepuasan Kerja (Studi
pada Guru Tetap SMA Negeri
di Kabupaten Lombok Timur).
Thesis
(tidak diterbitkan).
Denpasar:
Universitas
Udayana.

Riyono, B & Zulaifah, E. (2001).
Psikologi
Kepemimpinan.
Yogyakarta: Unit Publikasi
Fakultas Psikologi UGM.
Shweta, J., and Srirang, J. 2009).
Determinants of Organizati
onal CitizenshipBehavior: A

11