ANALISIS PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN FRONTIER Analisis Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia Menggunakan Pendekatan Frontier Periode 2011-2013.

ANALISIS PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN FRONTIER

NASKAH PUBLIKASI
ANA RACHMAWATI
B300100039-I000103012

TWINNING PROGRAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

3

ANALISIS PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN FRONTIER

Ana Rachmawati

Twinning Program Studi Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis dan Program Studi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta
anadungdung@gmail.com
ABSTAKSI
Skripsi ini membahas bagaimana pembiayaan murabahah, pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan ijarah mempengaruhi
profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Profitabilitas diukur dengan ROE.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stochastic Production
Frontiers dengan menggunakan software Frontier versi 4.1. Penelitian ini
menggunakan data panel mulai tahun 2011-2013. Metode Stochastic Production
Frontiers ini digunakan untuk melihat maksimalisasi keuntungan, dimana model
ini merupakan model yang paling baik untuk mengukur maksimalisasi
keuntungan.
Hasil menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah, pembiayaan
mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan ijarah secara signifikan
mempengaruhi profitabilitas bank syariah.
Kata kunci : Murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah, profitabilitas
ROE, dan Stochastic Production Frontiers

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013


4

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia telah menunjukan bahwa
perbankan dengan sistem konvensional bukan satu-satunya sistem yang dapat
diandalkan. Perbankan syariah merupkan salah satu sistem perbankan lain yang
lebih tangguh karena menawarkan prinsip keadilan dan keterbukaan. Manajemen
bank syariah tidak banyak berbeda dengan manajemen bank pada umumnya (bank
konvensional), namun dengan adanya landasan syariah serta sesuai dengan
peraturan pemerintah yang menyangkut bank syariah antara lain UU No, 10
Tahun 1998, sebagai revisi UU No. 7 Tahun 1992. Tentu saja baik organisasi
maupun sistem operasional bank syariah terdapat perbedaan dengan bank pada
umumnya, terutama adanya dewan pengawas syariah dalam struktur organisasi
dan adanya sistem bagi hasil.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia per tahun 2011, tercatat ada
11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), 160 Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dengan jumlah kantor perbankan syariah
sebanyak 2830 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk dapat
mengetahui perkembangan jumlah bank dan kantor perbankan syariah di

Indonesia selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah
2011 2012 2013
Bank Umum Syariah
11
11
1. Jumlah Bank
11
2. Jumlah Kantor
1401 1745 1882
Unit Usaha Syariah
1. Jumlah Bank Umum Konvensional
yang memiliki UUS
24
24
24
2. Jumlah Kantor
336
517

550
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
1. Jumlah Bank
155
158
160
2. Jumlah Kantor
364
401
398
TOTAL
2101 2663 2830
Sumber: data yang diolah, 2014
Dalam penerapannya bank syariah mengeluarkan jasa pembiayaan, sama
halnya dengan bank konvensional. Jasa-jasa yang diberikan bank syariah lebih
beragam dari pada jasa-jasa pembiayaan yang ada dalam bank konvensional. Jasajasa perbankan syariah yang termasuk dengan jasa pembiayaan yang ditawarkan
oleh bank syariah, salah satunya adalah pembiayaan murabahah. Pembiayaan
murabahah merupakan jasa pembiayaan dalam bentuk transksi jual beli dengan
cicilan. Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad, sedangkan
pembayarannya dilalukan secara cicilan.

Selain itu mudharabah dan musyarakah merupakan instrument yang
menarik di bank syriah. Mudharobah dan musyarakah umumnya digunakan untuk
kerja sama antar bank dengan para nasabahnya yang menggunakan sistem bagi
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

5

hasil yang sesuai dengan ketentuan diawal akad. Mudharabah dan musyarakah
yang ditawarkan bank syariah amatlah cocok dibandingkan dengan pemberian
kredit yang ada di bank konvensional, karena dengan sistem profit loss sharing
dan revenue sharing serta adanya ketentuan-ketentuan usaha atau managemen
yang diberikan oleh bank diharapkan untuk kepuasan dan transparansi.
(Muhammad Ziqri : 2009).
Sewa-menyewa juga merupakan jenis akad atau perjanjian yang dikenal
dalam Islam. Obyek dari perjanjian sewa adalah manfaat suatu barang dan uang
sewa. Prinsip yang ada di dalam sewa-menyewa ini juga dapat diimplementasikan
dalam produk pembiayaan yang ada di dalam perbankan syariah. Mengenai hal ini
telah mendapatkan legistimasi dalam Undang-undang Nomer 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas Undang-undang Nomer 7 Tahun 1992 tentang Perbnkan,
yang mana sewa murni tanpa pilihan (ijarah) dan sewa dengan pilihan

pemindahan kepemilikan (ijarah wa iqtina) merupakan salah satu prinsip dalam
pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah. (Anshori, 2008 : 54)
Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. Indikator yang biasa
digunakan untuk mengukur profitabilitas bank adalah Return On Equity (ROE)
yaitu rasio yang menggambarkan besarnya kembalian atas total modal untuk
menghasilkan keuntungan, dan Return On Assets (ROA) yaitu rasio yang
menunjukan kemampuan keseluruan aktiva yang ada dan digunakan untuk
menghasilkan keuntungan.
Persaingan antar bank syariah yang semakin ketat, secara langsung
ataupun tidak langsung, akan berpengaruh terhadap pencapaian profitabilitas bank
syariah. Meskipun bank syariah tidak hanya memiliki motivasi sekedar bisnis
saja, kemampuan bank syariah dalam menghasilkan profit menjadi indikator
penting keberlanjutan entitas bisnis. Selain itu kemampuan menghasilkan profit
menjadi indikator penting untuk mengukur kemampuan bersaing antar bank syriah
dalam jangka panjang.
TINJAUAN PUSTAKA
Bank Syariah
Menurut undang-undang no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah dan
penjelasannya pasal 1 ayat 2 menyatakan bahwa Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka
meningklatkan taraf hidup rakyat.
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. (Sudarsono, 2003 : 18).
Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga
perolehan barang dan keuntungn (margin) yang disepakati oleh penjual dan
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

6

pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts,
karena dalam murabahah ditentukan berapa besar keuntungan yang diperoleh.
(Karim, 2004: 103)
Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional NO.04/DSN-MUI/IV/2000, yang
dimaksud dengan murabahah adalah menjual suatu barang dengan menegaskan
harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga lebih
sebagai laba.

Menurut Mardani dalam bukunya yang berjudul Fiqh Ekonomi Syariah
menyebutkan murabahah adalah salah satu jenis jual beli yang diperbolehkan oleh
syariah, hal ini berdasarkan kepada Q.S Al-Baqoroh ayat 275.

....‫ﺮﺑَﺎ‬ ‫ﺮَم اﻟ‬ ‫ﻪُ اﻟْﺒَـ ْﻴ َﻊ َو َﺣ‬‫ﻞ اﻟﻠ‬ ‫َﺣ‬
َ ‫ َوأ‬....
Artinya : …“Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba….” (Al-Qur’an, surat 2:275)
Pembiayaan Mudharabah
Menurut Adiwarman Karim (2004;93), mudharabah adalah bentuk kerja
sama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahib al-maal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu
perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam
paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari
mudharib. Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak
pada besarnya kontribusi atas managemen dan keuangan atau salah satu di antara
itu. Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam
musyarakah modal berasal dari dua pihak atau lebih.
Landasan dasar syariah dari mudharabah ini lebih mencerminkan anjuran
untuk melakukan usaha, seperti yang tertera dalam ayat-ayat berikut ini (veitzal,

2010:755) :
……. € «!$# È≅ôÒsù ÏΒ tβθäótGö6tƒ ÇÚö‘F{$# ’Îû tβθç/ΎôØtƒ ªtβρãyz#uuρ……

Artinya : …“dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah SWT….” (Al-Qur’an, surat al-Muzzamil:20)
Pembiayaan Musyarakah
Menurut Syafi’I Antonio dalam bukunya yang berjudul dari praktek ke
teori menyebutkan bahwa musyarakah adalah kontak (akad) kerja sama untuk
melakukan suatu usaha, dimana masing-masing pihak memberikan kotribusi dana
dengan kesepakatan bahwa resiko dan keuntungan akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan. (Syafi’I Antonio, 2001:90)
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

7

Karakter dari transaksi musyarakah ini dilandaskan karena dari dua belah
pihak atau lebih menginginkan untuk melakukan kerja sama untuk suatu usaha,
dimana masing-masing pihak memberikan modalnya dengan pembagian
keuntungan dikemudian hari sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Landasan syariah dari musyarakah adalah seperti yang telah tertera dalam

Al-Qur’an surat Shaad ayat 24. (Veitzal, 2010:757)

Ï!$sÜn=èƒø:$# zÏiΒ #ZŽÏVx. ¨βÎ)uρ ( Ï Å_$yèÏΡ 4’n$tΡr&uρ $YèÏ.#u‘ §yzuρ …ç −/u‘ tx$øótGó™$$sù ç ≈¨ΨtGsù $yϑ‾Ρr& ߊ…ãρ#yŠ £sßuρ 3 öΝèδ $¨Β
Artinya : Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan
sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan
Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada
Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertauba, (Al-Qur-an surat 38:24)
Pembiayaan Ijarah
Menurut Fatwa Dewan Syriah Nasional, Ijarah adalah akad pemindahan
hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa/ upah, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu
sendiri.
Dasar hukum ijarah adalah firman Allah QS. Al-Baqarah ayat 233,
sebagai berikut (Antonio, 2001:117) :

!$¨Β ΝçFôϑ‾=y™ #sŒÎ) ö ä3ø‹n=tæ yy$uΖã_ Ÿξsù ö ä.y‰≈s9÷ρr& (#þθãèÅÊ÷ŽtIó¡n@ βr& öΝ›?Šu‘r& ÷βÎ)uρ ......Ï
∩⊄⊂⊂∪ ׎ÅÁt/ tβθè=uΚ÷ès? $oÿÏ3 ©!$# ¨βr& (#þθßϑn=ôã$#uρ ©!$# (#θà)¨?$#uρ 3 Å∃ρá÷èp ù $$Î/ Λäø‹s?#u

Artinya : ….. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang
lain, tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al-Qur-an
surat 62:10). (Antonio, 2001:117)

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

8

Pengertian Profitabiltas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sediri (Sartono,
2001). Profitabilitas adalah ukuran spesifikasi dari performance sebuah bank,
dimana ia merupakan tujuan dari manajemen perusahaan dengan memaksimalkan
nilai dari para pemegang saham, optimalisasi dari berbagai tingkat return, dan
minimalisasi resiko yang ada.
Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini
juga dipengaruh oleh besar-kecilnya utang perusahaan, apabila proposi utang
makin besar maka rasio ini juga akan makin besar. (Sartono, 2001)
Return on equity =

× 100%

Stochastic Production Frontiers
Sebuah fungsi produksi mendefinisikan hubungan secara teknologi antara
tingkatan input dan hasil dari tingkatan output. Jika diestimasikan secara
ekonometris dari data pada penelitian penggunaan output-output dan input-input,
hal ini mengindikasikan rata-rata tingkatan dari output-output yang dapat di
produksi dari tingkatan input-input (Schmidt, 1986).
Maximum likelihood estimation adalah model yang paling baik dalam
pendekatan produksi frontier. Untuk pengolahan data dengan stochastic
production function (SPF) dapat menggunakan software frontier 4.1. Dalam
pengukuran efisiensi dengan metode SPF dapat menggunakan dua macam fungsi,
yaitu fungsi produksi dan fungsi biaya.
Sebuah model frontier produksi stokastik dapat digambarkan dengan:
InROE = = β0+β1X1+β2X2+β3X3+ β4X4 +

-

Dimana β1 adalah output yang diproduksi oelh perusahaan j, x adalah
vektor dari faktor input-input, vj adalah stokastik saat gaduh (term error) dan uj
adalah sisi gambaran error dari teknik inefisiensi dari perusahaan j.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan
menggunakan data sekunder. Definisi data sekunder, yaitu data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
masyarakat pengguna data, (Kuncoro, 2009:148). Data sekunder yang
dipergunakan berupa laporan keuangan bank yang meliputi laporan laba rugi dan
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

9

perhitungan rasio keuangan periode triwulan IV tahun 2008 – triwulan III tahun
2013 masing-masing perusahaan perbankan di Indonesia melalui website resmi
Bank Indonesia dan website resmi masing-masing bank.
Variabel Penelitian
1. Veriabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independen (Bambang Supono, 1999 : 62). Variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan
Return On Equility (ROE).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain, (Bambang Supono, 1999 : 62). Variabelvariabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah.
Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang
kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah
tertentu.
b. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara
dua pihak dimana pihak pertama (bank) menyediakan seluruh modal,
sedangkan pihak kedua (nasabah) bertindak selaku pengelola usaha,
keuntungan dibagi diantara keduanya sesuai dengan kesepakatan.
c. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan
dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
d. Pembiayaan Ijarah
Pembiayaan Ijarah adalah akad antara bank (mu’ajjir) dengan nasabah
(mutta’jir) untuk menyewa suatu barang/objek sewa milik bank dan
bank mendapat imbalan jasa atas barang yang disewanya, dan diakhiri
dengan pembelian obyek sewa oleh nasabah.
Metode Analisis Data
Alat analisis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda stochastic
production function (SPF). Pendekatan dilakukan dengan software Frontier
Version 4.1. dengan model empiris fungsi produksi stochastic frontier CobbDouglas yang digunakan dalam penelitian ini. Bentuk umum regresi linier
berganda SPF adalah sebagai berikut (coelli,1996) :
LnR = β0+β1X1+β2X2+β3X3+ β4X4 + Keterangan : R
X1

= Jumlah pendapatan ROE
= Pembiayaan Murabahah

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

10

X2
X3
X4

β0

= Pembiayaan Mudharabah
= Pembiayaan Musyarakah
= Pembiayaan Ijarah
= error term
= technical inefficiency term
= Parameter regresi

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, maka secara
tegas Sistem Perbankan Syariah ditempatkan sebagai bagian dari Sistem
Perbankan Nasional. Undang-Undang tersebut telah diikuti dengan ketentuan
pelaksanaan dalam beberapa Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 12
Mei 1999, yaitu tentang Bank Umum, Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah,
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan BPR Berdasarkan Prinsip Syariah. Hal yang
sangat penting dari penuturan baru itu adalah bahwa bank-bank umum dan bankbank perkreditan rakyat konvensional dapat menjalankan transaksi perbankan
syariah melalui pembukaan kantor-kantor cabang syariah, atau mengkonversikan
kantor cabang konvensional menjadi kantor cabang syariah. Perangkat hukum itu
diharapkan telah memberi dasar hukum yang lebih kokoh dan peluang yang lebih
besar dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia, (Arifin, 2009:10).
Berikut perkembangan bank syariah di Indonesia yang dapt dilihat pada
tabel 4.
Berikut ini perkembangan bank syariah di Indonesia yang dapt dilihat
pada tabel 4.1 :
Tabel 4.1
Perkembangan Bank Syariah Indonesia
Indikasi
BUS
UUS
BPRS

2011
KP/UUS
11
24
155

2012
KP/UUS
11
24
158

2013
KP/UUS
11
23
160

Sumber: BI, statistik Perbankan Syariah, Juni 2014

Keterangan :
BUS
= Bank Umum Syariah
UUS
= Unit Usaha Syariah
BPRS = Bank Perkreditan Rakyat Syariah
KP/UUS = Kantor Pusat/Unit Usaha Syariah
Tabel 4.1 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berdasarkan
statistik perbankan syariah BI 2013. Secara kuantitas, pencapaian perbankan
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

11

syariah cukup stabil dalam jumlah bank. Jika pada tahun 2011 terdapat 11
Bank Umum Syariah, 24 Unit Usaha Syariah dan 155 Bank Perkreditan
Rakyat Syariah, maka pada Desember 2013 (berdasarkan data Statistik
Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia) terdapat 11
Bank Umum Syariah dan 23 Unit Usaha Syariah. Selain itu, jumlah Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 160 unit dalam periode
yang sama.
Perkembangan Total Pembiayaan
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetuajuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil, (Kasmir, 2004:289).
Gambar 4.2
Perkembangan Total Pembiayaan tahun 2011-2013
200000
100000

Total Pembiayaan
(miliar rupiah)

0
2011

2012

2013

Sumber : Bank Indonesia (data diolah, Juni 2014).
Berdasarkan data pada gambar 4.2, total pembiayaan yang diberikan BUS di
Indonesia pada tahun 2011 sebesar Rp. 102.655 miliar. Dan pada akhir bulan
Oktober 2013 jumlah total pembiayaan yang diberikan BUS kepada masyarakat
di seluruh Indonesia mencapai angka Rp. 179.284 miliar.
Perkembangan ROE PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
Profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba, seperti yang dikemukakan oleh Mamduh M. Hanafi dan
Abdul Halim (2003:75). Profitabilitas bank dapat dinilai dengan menggunakan
rasio return on equity merupakan rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal
sendiri yang digunakan untuk mengukur perusahaan dalam menyediakan laba bagi
pemegang saham. Berikut ini merupakan gambaran perkembangan Retun on
Equity periode 2011 – 2013 :
Gambar 4.3
Perkembangan ROE (Return on Equity) tahun 2011-2013

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

12

50
ROE…

0
2011

2012

2013

Sumber : Bank Indonesia (data diolah, Juni 2014)

Dapat dilihat pada Gambar 4.1, tingkat profitabilitas perbankan syariah
pada tahun 2011 sebesar 15,73 persen. Tetapi pada tahun 2012 ROE perbankan
syariah meningkat sebesar 24,06 persen. Dikarenakan tingkat produktivitas modal
meningkat dan akhirnya laba diperbankan syariah meningkat. Tetapi pada tahun
2013 bulan oktober ROE turun menjadi 17,24 persen.
Hasil Olah Data
Hasil analisis data dalam penelitian ini selanjutnya akan diinterpretasikan
ke dalam pembahasan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Estimasi dengan Model mle estimates
the final mle estimates are :
coefficient
beta 0
0.21992346E+02
0.21441477E+02
beta 1
0.12030536E-04
0.21980218E+01
beta 2
0.21348560E-03
0.61902244E+01
beta 3
-0.37577186E-04
0.37530090E+01
beta 4
-0.43541619E-03
0.53030870E+01
sigma-squared 0.20577193E+03
0.20566649E+03
gamma
0.35388150E-03
0.18046208E+01
mu
0.53969947E+00
0.10381455E+01
eta
0.52469861E+00
0.56744931E+01

standard-error
0.10256917E+01
0.54733467E-05
0.34487538E-04
0.10012549E-04

-

0.82106176E-04

-

0.10005127E+01
0.19609743E-03
0.51986882E+00
0.92466164E-01

log likelihood function = -0.26708676E+03
LR test of the one-sided error = 0.25789577E+01
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

t-ratio

13

with number of restrictions = 3
[note that this statistic has a mixed chi-square distribution]
1. Uji Spesifikasi Model SPF
a. Uji Sigma Square
Uji sigma square digunakan untuk mengukur apakah model
yang dipake sesuai dengan model maximum likelihood estimation
(mle), jika t hitung lebih besar dari pada t tabel maka sigma square
sudah sesuai dengan model mle.
-

-

-

-

Hipotesis
Ho = 0 = tidak signifikan
Ha ≠ 0 = signifikan
Tingkat a = 0,05
Menentukan Kriteria Penguji
Apabila t hitung > t tabel = Ho ditolak
Apabila t hitung ≤ t tabel = Ho diterima
Menghitung t sigma square.
T tabel 0,05 = 1,99
Thitung = 205,66649
Kesimpulan
205,66649 > 1,99, maka Ho ditolak, Sehingga Sigma square
berpengaruh signifikan.

b. Uji Gamma
Uji Gamma adalah mengukur hubungan antara dua variabel
berskala ordinal yang dapat dibentuk kedalam tabel kontigensi. Uji
ini mengukur hubungan yang bersifat simetris artinya antara
variabel satu dengan yang lain saling mempengaruhi.
Hipotesis
Ho = 0 = tidak signifikan
Ha ≠ 0 = signifikan
- Tingkat a = 0,10
- Menentukan Kriteria Penguji
Apabila t hitung > t tabel = Ho ditolak
Apabila t hitung ≤ t tabel = Ho diterima
- Menghitung t gamma.
T tabel 0,10 = 1,670
T hitung = 1,8046208
- Kesimpulan.
1,8046208 > 1,670, maka Ho ditolak, Sehingga gamma
berpengaruh signifikan pada tingkat a 0,10.
c. Uji Eta

-

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

14

Uji Eta digunakan untuk mengukur hubungan antara
variabel dependent dan independent.
-

Hipotesis
Ho = 0 = tidak signifikan
Ha ≠ 0 = signifikan

-

Tingkat a = 0,05
Menentukan Kriteria Penguji
Apabila t hitung > t tabel = Ho ditolak
Apabila t hitung ≤ t tabel = Ho diterima
- Menghitung t eta.
T tabel 0,05 = 1,99
T hitung = 5, 6744931
- Kesimpulan.
5, 6744931 > 1,99, Maka Ho ditolak, Sehingga eta berpengaruh
signifikan pada tingkat a 0,05.
d. Uji LR test of the-sides error
Uji LR test of the one side error membandingkan t hitung
dengan tabel kodde and palm dalam tingkat signifikansi dengan
menggunakan a 5%, yaitu 5,138, dimana jika t hitung lebih besar
dari tabel kodde and palm maka memenuhi persyaratan test.
-

-

-

-

Hipotesis
Ho = 0 = tidak signifikan
Ha ≠ 0 = signifikan
Tingkat a = 5,138
Menentukan Kriteria Penguji
Apabila t hitung > tabel kodde and palm = Ho ditolak
Apabila t hitung ≤ tabel kodde and palm = Ho diterima
Menghitung t LR test of the one side error.
Tabel kodde and palm = 5,138
T hitung = 2,5789577
Kesimpulan.
2,5789577 < 5,138, Maka pada LR test of the one side error tidak
memenuhi persyaratan test.

2. Uji Validitas Pengaruh (uji t)
Uji validitas pengaruh dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh dari
masing-masing variabel independen, menguji validitas pengaruh digunakan uji t.
Uji validitas pengaruh (Uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh dari masisng-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini menggunakan Uji t dalam menguji validitas pengaruh
tersebut, sebagai berikut :
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

15

Tabel 4.3
Nilai Signifikansi t hitung
variabel

t-hitung

t-tabel

Pengaruh

X1

2,1980218

1,99

Signifikan

X2

6,1902244

1,99

Signifikan

X3

3,7530090

1,99

Signifikan

X4
5,3030870
Sumber : Data diolah

1,99

Signifikan

Kesimpulan:
a) Variabel Jumlah Murabahah (X1) memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel ROE (Y)
b) Variabel Jumlah Mudharabah (X2) memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel ROE (Y)
c) Variabel Jumlah Musyarakah (X3) memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel ROE (Y)
d) Variabel Jumlah Ijarah (X4) memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel ROE (Y)
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh
pembiayaan Murabahah, pembiayaan Mudharabah,pembiayaan Musyarakahdan
pembiayaan Ijarah terhadap profitabilitas yang diproksikan dengan Return on
Equlity(ROE) pada bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia tahun 2011
sampai tahun 2013, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini
menggunakan analisis stochastic production frontiers menganalisis data.Hasil
pengujian menunjukkan bahwa secara simultan pembiayaan Murabahah,
pembiayaan Mudharabah,pembiayaan Musyarakahdan
pembiayaan Ijarah
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui ROE.
Secara
parsial,
pembiayaan
Murabahah,
pembiayaan
Mudharabah,pembiayaan Musyarakahdan pembiayaan Ijarah tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return on Equlity (ROE) pada bank umum syariah di
Indonesia. Sehingga penurunan atau kenaikan jumlah pembiayaan yang disalurkan
dengan pembiayaan Murabahah, pembiayaan Mudharabah,pembiayaan
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

16

Musyarakahdan pembiayaan Ijarah tidak berpengaruh terhadap besarnya nilai
ROA pada bank umum syariah di Indonesia.
Analisis hasil pengujian variabel Pembiayaan Murabahah menunjukan
pengaruh signifikan terhadap ROE.
Maka secara normattif Pembiayaan
Murabahah jika diberlakukan pada bank syariah mempunyai pengaruh kearah
positif, jika Pembiayaan Murabahah naik sebesar satu satuan maka ROE naik
sebesar 0,12030536E-04 dalam jangka tiga tahunan.
Analisis hasil pengujian variabel Pembiayaan Mudharabah menunjukan
pengaruh signifikan terhadap ROE.
Maka secara normatif Pembiayaan
Mudharabah jika diberlakukan pada bank syariah mempunyai pengaruh ke arah
positif, jika Pembiayaan Murabahah naik sebesar satu satuan maka ROE naik
sebesar 0,21348560E-03 dalam jangka tiga tahunan.
Analisis hasil pengujian Analisis variabel Pembiayaan Musyarakah
menunjukan pengaruh signifikan terhadap ROE. Maka secara normatif
Pembiayaan Musyrakah jika diberlakukan pada bank syariah mempunyai
pengaruh ke arah negatif, jika Pembiayaan Musyarakah naik sebesar satu satuan
maka ROE turun sebesar 0,12030536E-04 dalam jangka tiga tahunan.
Analisis hasil pengujian variabel Pembiayaan Ijarah menunjukan pengaruh
signifikan terhadap ROE. Maka secara normattif Pembiayaan Ijarah jika
diberlakukan pada bank syariah mempunyai pengaruh ke arah negatif, jika
Pembiayaan Ijarah
naik sebesar satu satuan maka ROE turun sebesar
0,43541619E-03 dalam jangka tiga tahunan.
Penelitian ini memiliki keterbatasan mengenai jumlah sampel yang kecil,
laporan keuangan yang menjadi sumber data belum diaudit, sertatidak meneliti
pengaruh setiap akad pembiayaan secara individu terhadap profitabilitas yang
diproksikan dengan ROE.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti
pengaruh setiap jenis akad pembiayaan dan ditambahkan dengan faktor-faktor lain
yang kemungkinan berpengaruh terhadap ROE. Selain itu, diharapkan peneliti
selanjutnya dapat menggunakan laporan keuangan yang sudah diaudit sebagai
sumber datanya, serta dapat memperluas jumlah sampel penelitian.abilitas bank
umum syariah diindonesia, diharapkan peneliti yang selanjutnya dapan meneliti
tingkat efisiensi pada bank syariah di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Abdul Ghofur. 2008. Kapita Selekta Perbankan Syariah di Indonesia,
Jakarta: UII Press.
Antonio, Muhammad Syafi’I. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani.
Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang: Azkia
Publisher.
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

17

Bank Indonesia. 2013. Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Syariah.
http://www.bi.go.id. Diakses Tanggal 6 November 2013.
Bank Indonesia. 2013. Laporan Perkembangan Perbankan Syariah.
http://www.bi.go.id. Diakses Tanggal 14 Juni 2013.
Bank Indonesia. 2010. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP Tanggal
31 Maret 2010, Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Berdasarkan Prinsip Syariah. http://www.bi.go.id. Diakses Tanggal 20 Juli
2013.
Denda wijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi 2. Bogor : Galia
Indonesia.
Harahap, Sofyan S. Wiroso dan Muhammad Yusuf. 2005. Akuntansi Perbankan
Syariah. Jakarta: LPFE- Usakti.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada..
Kasmir. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis?. Jakarta: Erlangga.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Muhammad, Rifqi.2010.Akuntansi Keuangan Syariah, Konsep dan Implementasi
PSAKSyariah. Yogyakarta:P3EI Press
Oktariani, Yesi. 2012. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah, dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas (studi kasus pada PT Bank Muamalat
Indonesia,Tbk. Jurnal Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Pabundu, Mohammad Tika. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: bumi aksara.
Pudja Muljono, Teguh. 1990. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan.
Jakarta : Djambatan.
Rahman, Aulia Fuad dan Ridha Rochmanika. 2012. Pengaruh Pembiayaan Jual
Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya.
Rivai, veithzal dan Ismail, Rifki. 2013. Islamic Risk Management for Islamic
Bank, Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.
Sjahdeini, Sultan Remy. 1999. Perbankan Islam (dan Kedudukannya Dalam Tata
Hukum Perbankan Indonesia), Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta:
Ekonisia
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
Alfabeta
Supono, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Sumitro, Warkum. 1997. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga
Terkait, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang “Perbankan
Syariah” Penerbit Pustaka Mahardika, Yogyakarta.
Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013

18

Wicaksana, Dwi Fany. 2011. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah
dan MurabahahTerhadapProfitabilitasBank Umum Syariah di Indonesia.
Skripsi. Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Malang.
Ziqri, Muhamad. 2009. Analisis Pengaruh Pendapatan Murabahah, Mudharabah
dan Musyarakah terhadap profitabilitas bank, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Ana Rachmawati- Ekonomi dan Bisnis, UMS 2013