IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DISENTRA BAC (BAHAN ALAM CAIR) PADA PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA Implementasi Pembelajaran Di Sentra Bac (Bahan Alam Cair) Pada Paud Islam Makarima Kartasura Tahun 2013/2014.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DISENTRA BAC (BAHAN ALAM
CAIR) PADA PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA
TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S1
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Diajukan Oleh:
SITI MUNAZILAH
NIM A520100181

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

1

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA BAC

(BAHAN ALAM CAIR) PADA PAUD ISLAM
MAKARIMA KARTASURA 2013/2014
Siti Munazilah, A520100181, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2014, 54 Halaman.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi pembelajaran
disentra BAC dan kesesuaian dengan pedoman penerapan pendekatan BCCT
pada PAUD Islam Makarima Kartasura tahun 2013/2014. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif evaluative. Penelitian ini
dilakukan di PAUD Islam Makarima Kartasura. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa dan guru disentra BAC pada PAUD Islam Makarima Kartasura.
Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil
analisis menunjukkan bahawa; 1) Pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam
Makarima Kartasura belum sepenuhnya menggunakan densitas (ragam main), 2)
Tahap pelaksanaan pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam Makarima
Kartasura cukup sesuai dengan pedoman penerapan pendekatan BCCT.


Kata kunci: Model pembelajaran sentra (BCCT), sentra BAC

A. PENDAHULUAN
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus
dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama
dengan orang dewasa karena mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin
tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak

1

2

pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki
rasa ingin tahu yang alamiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan
fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang
paling potensial untuk belajar. Menurut Berk dalam Sujiono (2009:6) anak
usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun, pada masa ini proses
pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami

masa yang cepat.
Usia dini pada anak kadang-kadang disebut sebagai usia emas atau golden
age. Masa-masa tersebut merupakan masa kritis dimana seorang anak
membutuhkan rangsangan-rangsangan yang tepat untuk mencapai kematangan
yang sempurna. Arti kritis adalah sangat mempengaruhi keberhasilan pada
masa berikutnya. Apabila masa kritis ini tidak memperoleh rangsangan yang
tepat dalam bentuk latihan atau proses belajar maka diperkirakan anak akan
mengalami kesulitan pada masa-masa perkembangan berikutnya. Proses
pembelajaran dalam bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus
memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Berdasarkan karakteristik anak, Sujiono (2009:215) terdapat berbagai
model pembelajaran anak usia dini yang dapat dipilih sesuai dengan situasi
dan kondisi yang berbeda. Model-model pembelajaran pada anak usia dini
antara lain; model keterampilan hidup, model area, model kelompok, model
sudut, model klasikal, model BCCT (Beyond Centre and Circle Time) atau
sering disebut model pembelajaran sentra. Pada dasarnya setiap model
pembelajaran PAUD mempunyai kelebihan dan kekurangan. Model
keterampilan hidup, model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan
hidup umum (general life skill). Model pembelajaran area, dalam model ini
anak diberi kesempatan untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri sesuai

dengan minat mereka. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan spesifik anak. Pembelajaran kelompok dengan kegiatan
sudut pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi

3

beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi tiga kelompok dan masingmasing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Kegiatan
pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,
menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip dengan model
pembelajaran area, karena memperhatikan minat anak. Model pembelajaran
sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses pembelajaran
dilakukan didalam “lingkaran” (circle time) dan sentra bermain.
BCCT (beyond center and circle time) atau yang sering disebut dengan
pembelajaran sentra merupakan konsep pembelajaran anak usia dini yang
secara resmi diadopsi oleh Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia sejak tahun 2004. Penemu dan pengembang BCCT, yaitu Dr.
Pamela Phelps, merupakan tokoh pendidikan di Amerika Serikat yang telah
mengabdi lebih dari 40 tahun di dunia Pendidikan Anak Usia Dini, melalui
sekolah Creative Pre School di Tallahase Florida.
Sentra berasal dari kata “centre” yang artinya pusat. Seluruh materi yang

akan dialirkan oleh guru kepada anak melalui kegiatan-kegiatan yang sudah
direncanakan dan perlu diorganisasikan secara teratur, sistematis, dan terarah,
sehingga anak dapat membangun kemampuan menganalisisnya dan dapat
mempunyai kemampuan mengambil kesimpulan. Saat lingkaran adalah saat
dimana guru duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan
pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main. Saat bersama
posisi anak tidaklah wajib selalu melingkar, intinya adalah anak merasa
nyaman dan dapat melihat secara langsung kepada guru dan teman-temannya.
Saat lingkaran banyak kegiatan bersama yang dilakukan oleh guru dan anak,
selain bernyanyi, berdo’a, mengabsen kehadiran anak didik, guru mengalirkan
knowledge dengan cara bercerita, membaca buku, atau diskusi. Dalam hal ini,
include dengan pengenalan aturan dan penanaman pembiasaan-pembiasaan
sikap kepada anak, seperti menghormati orang yang sedang berbicara,
berbicara bergantian dengan mengacungkan tangan terlebih dahulu, berbicara
sopan dan pelan, bersabar untuk mendapatkan giliran, dan sikap hormat
terhadap guru dan teman.

4

Penerapan model pembelajaran sentra sudah banyak berkembang di

Indonesia, salah satunya di pusat unggulan PAUD Taman Belia Candi
Semarang yang diterapkan sejak tahun 2004. Program yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dari Direktorat PAUD tetapi pelaksanan dilapangan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan perkembangan yang
terjadi. Disekolah ini sentra BAC (bahan alam cair) dijadikan satu dengan
sains. Dalam kegiatan sentra, guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator
serta mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan anak.
Penerapan pembelajaran sentra disetiap lembaga memiliki perbedaan,
disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
guru, sehingga penerapan pembelajaran sentra menjadi sangat bervariasi
dalam penerapannya. Lembaga PAUD lain yang menerapkan pembelajaran
sentra adalah PAUD Islam Makarima Kartasura. Dalam penerapan
pembelajaran sentra di PAUD Islam Makarima Kartasura menggunakan
pengelolaan kelas berpinda (Moving Class Activity), sehingga kegiatan anak
berpindah-pindah dari satu sentra kesentra lainnya dengan sistem pengawasan
guru kelas yang ikut berpindah-pindah menemani anak beraktivitas sesuai
dengan jadwal yang telah ada. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui
penerapan dan pelaksanaan pembelajaran sentra di PAUD Islam Makarima
Kartasura, khususnya penerapan pembelajaran disentra BAC (Bahan Alam
Cair).


B. METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian ini adalah PAUD Islam Makarima Kartasura yang
beralamat di Jl. Adi Sumarmo No. 85 Kartasura. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014, yang meliputi
persiapan penelitian sampai penyusunan laporan penelitian. Subyek penelitian
ini adalah siswa dan guru sentra BAC PAUD Islam Makarima Kartasura.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif
evaluative. Penelitian deskriptif evaluative yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan segala sesuatu yang diindranya secara lengkap, rinci,

5

dan mendalam terhadap objek penelitian (http://ahmad sudrajat. Com.
2009/11/24/macam-dan-pengertian-penelitian, 01/12/2013. 19:30).
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara
dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi
nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat dalam kegiatan, tetapi hanya
sebagai observer saja. Instrument yang digunakan untuk menilai kemampuan
anak berupa tanda checlist (√) pada kategori tidak terlaksana, terlaksana 50%

samapi terlaksana 100%. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan
untuk mengumpulkan data tentang kesesuaian implementasi pembelajaran
disentra BAC dengan pedoman penerapan pendekatan BCCT.
Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis, karena data yang
diperoleh dalam penelitian ini melalui observasi serta wawancara dan
dokumentasi, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode interaktif baik dalam pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PAUD Islam Makarima Kartasura merupakan salah satu PAUD yang
berada di kecamatan Kartasura yang berdiri pada tahun 2002 oleh Yayasan
Makarima Kartasura. PAUD Islam Makarima Kartasura terletak di Jl. Adi
Sumarmo No.58 Kartasura. PAUD Islam Makarima Kartasura menerapkan
Sembilan sentra yang dibuka setiap hari (senin-jum’at), yaitu; sentra olah
tubuh, sentra seni, sentra pengembangan diri, sentra balok, sentra persiapan,
sentra IMTAQ, sentra main peran makro-mikro dan sentra BAC.
Kegiatan pembelajaran sentra di PAUD Islam Makarima dimulai pukul
08.30 sampai 09.45 untuk kelompok A dan B, untuk kelompok KB dimulai
pukul 08.30 sampai 09.30, sedangkan untuk hari jum’at semua sentra dibuka

mulai pukul 08.30 sampai 09.30. Penerapan pembelajaran di PAUD Islam
Makarima disesuaikan dengan tahap usia anak, sedangkan tahap pembelajaran

6

disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan, untuk satu minggu
peserta didik belum tentu bisa menyelesaikan semua sentra yang ada.
Jadwal pembelajaran sentra di PAUD Islam Makarima Kartasura pada
minggu ke 2 dan 4:
Sentra

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jum’at


KB/M2

KB/M1

A1

A2

A3

B1

B2

B3

KB/S2

KB/S1


Pengembangan Diri

KB/S2

KB/S1

KB/M2

KB/M1

A1

Balok

KB/M1

A1

A2

A3

B1

Persiapan

B3

KB/S2

KB/S1

KB/M2

KB/M1

Imtaq

S1

KB/M2

KB/M1

A1

A2

Main makro-mikro

A3

B1

B2

B3

KB/S2

BAC

B2

B3

KB/S2

KB/S1

KBM2

Olah Tubuh
Seni

Pelaksanaan proses pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam
Makarima Kartasura sebagai berikut:
1. Penataan lingkungan main
Sebelum pembelajaran dimulai guru selalu menyiapkan bahan yang
akan digunakan ketika apersepsi. Dalam penataan lingkungan main guru
menyiapkan ruang kelas yang digunakan untuk memberikan pijakan
sebelum dan setelah main, selain itu, dalam penataan lingkungan main
guru juga menyiapkan ragam main yang akan digunakan sebagai
pembelajaran hari itu diluar kelas.
2. Penyambutan anak
Setiap hari guru selalu menyambut kedatangan anak-anak didepan
pintu ruang kelas masing-masing dengan ramah, bersalaman dan
mengucapkan salam kepada setiap anak yang datang. Kemudian guru
mengarahkan anak untuk meletakkan tas diloker.
3. Main pembukaan

7

Kegiatan main pembukaan tidak selalu sama pada setiap pertemuan.
Dalam kegiatan ini guru kelas memodifikasi kegiatan agar lebih menarik
bagi anak, misalnya; senam sederhana, plosotan, memanjat jaring labalaba. Kegiatan main pembukaan biasanya dilakukan dihalam sekolah
setelah ikrar bersama.
4. Pijakkan sebelum main
Sebelum melakukan proses pembelajaran guru mengajak anak duduk
berbanjar, guru menyapa anak-anak dengan yel-yel yang menarik.
Kemudian guru mengalih pengetahuan anak tentang macam-macam
pekerjaan, melakukan tanya jawab tentang bahan yang digunakan untuk
membuat alat musik perkusi, yang dilanjutkan dengan pembagian
kelompok. Kegiatan dalam pijakan sebelum main yaitu guru menyapa
anak-anak dengan yel-yel agar anak bersemangat dan tertarik untuk
memperhatikan guru. Mengabsen anak dengan cara yang menyenangkan.
Kemudian guru melakukan Tanya jawab atau bercakap-cakap sekilas
tentang tema hari itu sebelum melakukan apersepsi yang dilanjutkan
dengan memperkenalkan ragam main yang akan dilaksanakan pada hari
itu.
5. Pijakkan saat main
Saat anak bermain diragam main, guru hanya berdiri disamping white
board dengan membawah penghapus dan spidol. Guru melakukan tanya
jawab dan mengajak anak berhitung. Kemudian guru meminta

anak

memasukkan biji-bijian yang ada dimeja mereka kedalam botol yang telah
disediakan guru. Pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam Makarima
belum sepenuhnya menggunakan densitas (ragam main). Jumlah anak
yang hanya 20-24 dalam satu kelas, seharusnya menjadikan pembelajaran
disentra lebih efektif.
6. Pijakkan setelah main
Kegiatan pijakan setelah main disentra BAC yaitu melakukan recalling
tentang kegiatan yang telah dilakukan. Recalling dilakukan didalam
lingkaran melalui tanya jawab dengan anak, agar anak mengingat kegiatan

8

yang telah dilakukan pada hari itu. Kemudian guru mengajak anak
membaca do’a sebelum makan, guru juga mengarahkan anak untuk cuci
tangan sebelum makan.
7. Makan bersama
Setiap hari, setelah pembelajaran disentra guru mengajak anak
didiknya untuk makan snak bersama yang telah disediakan oleh sekolah.
Guru juga membiasakan hidup bersih kepada anak didiknya, hal itu terlihat
saat anak membuang sampah pada tempatnya. Setelah selesai, guru
mengajak anak membaca do’a setelah makan yang dilanjutkan dengan
istirahat.
8. Penutup
Pada kegiatan penutup guru melakukan review kegiatan satu hari yang
telah dilakukan. Kemudian bertanya pada anak apa saja yang telah
dilakukan oleh anak, yaitu ikrar, senam dan memanjat jaring laba-laba,
muroja’ah, kegiatan disentra BAC. Setelah itu, guru mengajak anak
berdo’a sebelum makan siang, kemudian guru membiasakan anak gosok
gigi serta belajar berwudhu dan sholat. Setelah itu guru mengondisikan
anak untuk berdo’a pulang.
Pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam Makarima Kartasura cukup
sesuai karena pembelajaran belum sepenuhnya menggunakan densitas dan
jumlah anak yang tidak terlalu banyak, menjadikan kegiatan lebih efektif.
Kesesuaian pembelajaran disentra BAC pada PAUD Islam Makarima
Kartasura dengan pedoman penerapan pendekatan BCCT dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1) Penataan lingkungan main sesuai, karena guru sudah
menyiapkan ragam main. 2) penyambutan anak sudah sesuai, karena kegiatan
penyambutan anak sudah dilaksanakan dengan baik. 3) Main pembukaan
cukup sesuai, Karena guru sentra selalu mengajak anak duduk melingkar,
tetapi ketika guru sentra tidak hadir dan digantikan oleh guru kelas, guru
mengajak anak duduk berbenjar, sehingga pembelajaran terlihat seperti
klasikal. 4) Pijakkan sebelum main cukup sesuai, Karena guru sentra selalu
memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih ragam main yang telah

9

disediakan, sedangan ketika guru kelas menggantikan guru sentra yang tidak
hadir, guru membagi anak dalam beberapa kelompok. 5) Pijakkan saat main
cukup sesuai, Karena guru sentra selalu berkeliling mendekati anak didiknya,
tetapi ketika guru sentra digantikan oleh guru kelas, guru hanya berdiri
disamping white board. 6) Pijakkan setelah main sudah sesuai, Karena guru
selalu melakukan recalling tentang kegitan yang telah dilakukan. 7) Penutup
sesuai, Karena guru selalu melakukan review tentang kegiatan yang telah
dilakukan anak, mulai dari ikrar sampai pulang.
.
D. SIMPULAN
Pelaksanaan pembelajaran disentra BAC PAUD Islam Makarima
Kartasura berjalan efektif dan cuku sesuai, karena jumlah anak yang tidak
terlalu banyak dalam satu sentra sehingga pembelajaran disentra BAC bisa
dilakukan dengan lancar sesuai dengan harapan guru, hanya ada beberapa
aspek/tahapan yang tidak terlaksana ketika guru sentra tidak hadir.
Kesesuaiann pelaksanaan pembelajaran disentra BAC PAUD Islam Makariam
Kartasura cukup sesuai dengan pedoman penerapan BCCT karena guru sentra
melakukan tahapan-tahapan dalam BCCT, serta anak mau bermain diragam
main yang telah disediakan oleh guru sesuai dengan aturan main yang telah
disepakati bersama.

E. DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pendidikan PEMPROV JATENG. 2012. Model Pembelajaran PAUD.
Semarang: Dinas Pendidikan JATENG.

http://ahmad

sudrajat.

Com/2009/11/24/macam-dan-pengertian-penelitian,

01/12/2013. 19:30.

Sujiono, Yuliani nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: permata Putri Media.