perlindungan hukum terhadap pekerja wanita pada malam hari terkait keselamatan dan kesehatan kerja.

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA WANITA PADA MALAM
HARI DALAM PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Merupakan jaminan bagi setiap
warga Negara dalam memperoleh kesempatan kerja dan kehidupan yang
layak bagi kemanusiaan termasuk diantaranya adalah para pekerja
perempuan yang bekerja malam hari di Perusahaan Stars Karaoke dan
Pabrik Industri Olahan kayu PT. Albasi Priangan Lestari. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pekerja
wanita di Perusahaan Stars Karaoke dan pekerja wanita pada Pabrik olahan
kayu PT. Albasi Priangan Lestari terkait keselamatan dan kesehatan kerja
dan untuk mengetahui kendala serta peranan pemerintah dalam
meminimalisir kendala yang terjadi dalam pemenuhan perlindungan tersebut.
Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian yang bersifat
deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan
data dengan cara penelitian kepustakaan dan wawancara yang hasilnya
dianalisis dengan metode yuridis kulitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam rangka pemberian

perlindungan hukum khususnya mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
terhadap pekerja wanita yang bekerja pada malam hari, pada Perusahaan
Stars Karaoke dan Pabrik Olahan kayu PT. Albasi Priangan Lestari sebagai
perusahaan yang mempekerjakan pekerja wanita pada malam hari secara
jelas tidak melaksanakan beberapa hal yang berhubungan dengan kewajiban
pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh wanita antara pukul 23.00
sampai dengan pukul 07.00 terkait kepada keselamatan dan kesehatan kerja.
Kendala yang terjadi dalam pemenuhan pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja yaitu kurangya pemahaman dan kesadaran pengusaha
mengenai perlindungan hukum, masih rendahnya tingkat pendidikan,
ekonomi, dan sosial pekerja/buruh wanita itu sendiri serta kurangya perhatian
dan pemberian sanksi yang tegas dari pemerintah dalam mengawasi
perusahaan yang telah lalai terhadap kewajibanya dalam mempekerjakan
pekerja/buruh wanita pada malam hari. Maka upaya yang harus dilakukan
pemerintah adalah meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan perundang-undangan yang dalam hal ini perlindungan terhadap
pekerja wanita dan meningkatkan pengawasan terhadap perusahan serta
menindak
dengan
tegas

setiap
pelanggaran
yang
terjadi
diperusahaan,terutama pelanggaran terhadap hak-hak dari pekerja

iv