ACCESS REFORM BAGI PENERIMA PROGRAM LEGALISASI ASSET MELALUI SERTIFIKASI HAK ATAS TANAH NELAYAN DI KABUPATEN KARAWANG DALAM KERANGKA REFORMA AGRARIA.

ACCESS REFORM BAGI PENERIMA PROGRAM LEGALISASI ASSET
MELALUI SERTIFIKASI HAK ATAS TANAH NELAYAN DI
KABUPATEN KARAWANG DALAM KERANGKA
REFORMA AGRARIA

Abstrak
Ulfa Fadhilah Rachmawati
110110110405
Rendahnya jumlah bidang tanah yang sudah terdaftar atau
diberikan legalitasnya dapat berakibat pada sulitnya akses terhadap
sumber-sumber ekonomi, terutama dalam rangka penguatan modal
usaha. Nelayan, sebagai salah satu subjek dalam pelaksanaan kegiatan
Reforma Agraria seringkali mengalami kesulitan dalam mengakses kredit
permodalan dari pihak perbankan karena tidak dimilikinya bukti legalitas
atas tanahnya sehingga kemudian tidak dapat digunakan sebagai agunan.
Menanggapi hal tersebut, Badan Pertanahan Nasional (BPN) beserta
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaksanakan kegiatan
legalisasi asset lintas sektor untuk dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat nelayan dalam rangka percepatan legalisasi
asset pertanahan melalui bentuk pemberdayaan yang dilaksanakan
dengan access reform sebagai kelanjutan daripada legalisasi asset

melalui Sertifikasi Hak Atas Tanah Nelayan (SeHAT Nelayan). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan access
reform bagi penerima program legalisasi asset melalui SeHAT Nelayan di
Kabupaten Karawang serta mengetahui dan menganalisis kendala yang
muncul pada pelaksanaan access reform melalui SeHAT Nelayan dalam
kerangka Reforma Agraria.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis
dengan pendekatan yuridis normatif, yang dilakukan melalui tahapan
penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder melalui bahan
hukum primer, sekunder dan tersier serta penelitian lapangan untuk
mendukung data tersebut dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang berupa studi kepustakaan dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa access reform harus
dilaksanakan sebagai suatu kesatuan daripada kegiatan legalisasi asset
yang diwujudkan melalui pemberdayaan masyarakat guna mencapai
kesejahteraan rakyat sebagaimana tercantum dalam konstitusi negara.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai kendala
sehingga pelaksanaannya belum dapat mencapai tujuan utama yakni
terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat luas khususnya bagi
masyarakat nelayan.


iv