PERANAN SERIKAT TANI DALAM MEMPERJUANGKAN HAK ATAS TANAH (Studi Kasus Sengketa Hak Atas Tanah Antara Aliansi Gerakan Reforma Gerakan Reforma Agraria Dengan TNI AL Di Pagak Kabupaten Malang)
PERANAN SERIKAT TANI DALAM MEMPERJUANGKAN HAK ATAS
TANAH (Studi Kasus Sengketa Hak Atas Tanah Antara Aliansi Gerakan
Reforma Gerakan Reforma Agraria Dengan TNIALDi Pagak Kabupaten
Malang)
Oleh: Sudarmawan ( 03230026 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-06-19 , dengan 7 file(s).
Keywords: serikat tani, hak atas tanah
ABSTRAK
Kehadiran dan keterlibatan kaum tani dengan organisasinya disetiap fase perkembangan dan
perubahan politik adalah hal yang telah menjadi rahasia umum mengingat tani adalah faktor
produktif dalam proses produksi, khususnya dalam pertanian. Artinya tanpa tani dalam proses
produksi tanah yang berupa hasil itu tidak dapat bergerak dan berkembang. Yang kemudian
menjadi persoalan dalam tani adalah perampasan tanah yang meluas hari ini. Itulah yang menjadi
dasar kesadaran subyektif kaum tani untuk meminta haknya kembali. Dalam hal lain, kaum tani
tidaklah dapat berjuang secara sendiri-sendiri, karena hal sama artinya dengan bunuh diri. Untuk
mendapatkan kembali haknya yang dirasa terampas, maka kaum tani membutuhkan suatu alat
perjuangan yang efektif serta dapat mewakili mereka dalam mendapatkan kembali hak-hak atas
tanah yang sudah seharusnya menjadi milik mereka. Atas kebutuhan kaum tani untuk
menyatukan diri dalam satu perjuangan yang sama ini memamg tidak berjalan secar mulus, yang
artinya banyak mengalami hambatan di tiap fasenya. Karena dari setiap kondisi obyektif yang
berbeda tentunya memiliki karakter yang berbeda pula dan hal itu dapat mempengaruhi isu atau
tuntutan yang akan diangkat serta strategi taktik yang akan dilakukan dalam menuju perwujudan
tatanan kehidupan yang lebih maju dan lebih baik disegala bidang.
Melihat banyaknya organisasi massa yang tampak dan berkembang dewasa ini, maka untuk
mempermudah penelitian ini difokuskan pada praktek perjuangan organisasi massa tani yang
memiliki konsistensi dalam memperjuangkan soal tanah, dengan demikian dapat digambarkan
bahwa yang menjadi fokus penelitian utama dalam penelitian ini adalah tentang PERANAN
SERIKAT TANI DALAM MEMPERJUANGKAN HAK ATAS TANAH , yang pada proses
perjuangannya untuk menuju tatanan masyarakat yang lebih baik dan lebih maju. Dan alasan di
pilihnya organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) adalah sebagai salah satu
contoh organisasi massa yang hari ini masih konsisten dan berperan aktif dalam
memperjuangkan hak dasar tani secara umum dan tani di tingkatan desa secara khususnya, serta
berperan aktif untuk turut dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi
rakyat maupun sektor lainnya sebagi wujud penyatuan diri dan solidaritas atas nasib dan
ketertindasan yang sama, dengan beberapa prinsip yang modern dan metode perjuangan yang
konkrit dari kondisi obyektif yang sedang berlaku.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam rangka nantinya
nantinya dapat melihat dinamika perjuangan tani dalam proses perjuangannya secara obyektif.
Dengan cara meninjau bangunan kerapian organisasi dan praktek perjuangannya yang tercermin
dari prinsip,azas dan garis perjuangannya yang berangkat dari kondisi obyektif atas penindasan
yang sedang terjadi. Hubungan organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria dengan
organisasi massa lainnya di tinjau dari segi proses perjuangan kaum tani dengan rakyat lainnya,
dimana di dalamnya memilki persamaan nasib dan musuh yang sama dalam setiap dekadenya,
baik dari masa Kolonial belanda hingga pada rejim Susilo Bambang Yudhoyono; peranan
organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria dalam memperjuangkan terpenuhinya hak
atas tanah bagi kaum tani di Kabuapaten malang ini dapat dilihat dari praktek perjuangan yang
pernah dilakukan selama ini yang pastinya tidak terlepas dari halangan dan rintangan dalam
mendapatkan hasil yang di inginkan.
Dari penilaian ilmiah ini dapat diambil benang merahnya bahwa bangunan organisasi dan
metode perjuangan hari ini dapat dikatakan mengalami perubahan yang lebih rapi dan terdidik.
Hal ini di buktikan dari konsep bangunan organisasi massa dengan lima prinsip di dalamnya
yang kemudian dilengkapi dengan “gerakan pembetulan” di internal organisasi. Selain itu juga
terdapat kemenangan – kemenangan kecil yang di dapatkan dari hasil perjuangan yang pernah
dilakukan selama ini yang secara khusus perjuangannya di tingkatan kabupaten malang. Dan hari
ini yang menjadi tugas mendesak bagi organisasi massa yang memiliki pandangan maju untuk
melakukan meminimalisir dan mengikis praktek-praktek terbelakang dalam internal organisasi
yang menjadi penyakit dalam organisasi, hal itu akan menghambat gerak laju organisasi dalam
meniti hidup yang lebih maju. Dan satu hal lagi yang juga mendesak untuk dilakukan adalah
mengkonsolidasikan dan menyatukan diri dalam front dalam kerangka memperbanyak kawan
serta memperkecil ruang gerak lawan sehingga tujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan
yang demokratis secara politik, sejahtera secara ekonomi, partisipatif secara budaya dan setara
secara sosial itu dapat tercapai dengan efektif dan cepat.
ABSTRACT
Farm society existence with their organization in every phase of political development and
change was public secret, since farm is a productive factor in production process, especially in
farm. Which means, without farm in production process, the soil production couldn’t be moved
or developed. What became problems in farm is the land robbery. It became the subjective
consciousness of farm society to ask their rights back. In other things, the farm society couldn’t
fight by themselves, since it would be suicide. To get their rights back, the farm society needed
effective tools which could represent them in getting back their land rights which should belong
to them. This farm society needs was not smooth, means that was many problems in all phases.
Different objective condition should have different characters, and it influenced the issue or
demand would be brought and tactic strategy in creating better and more development life in all
dimension.
From the various mass organization which have developed so far, to make the research easier, it
would be focused on the practice of farm society mass organization struggle which was
consistent in land rights fight, so that the major focus in this research was the role of Farm
Society Organization in struggling land rights, which the process brought them to the better
society. Land Reform Movement Alliance was chosen since it was the mass organization which
still consistent and active in struggling for the base rights of farmer and especially farmer in the
village level. They also had active role in concluding the problems faced by the society or the
other sectors as the form of unity and solidarity for the problems faced by the society with
modern principles and concrete fighting method from the objective condition.
The research used descriptive method with qualitative approach, which would be seen the
dynamism of farmer struggle in their objective fight. By seeing the organization wellness and the
fight practice from principles and fighting line of the objective condition from the repression.
The relation of Land Reform Movement Alliance with the other organization could be seen from
the process of farm society struggling, where they have similar fate and enemy in each decade,
whether from Dutch colonial or Susilo Bambang Yudhoyono regime; the role of Land Reform
Movement Alliance in fighting land rights for the farm society in Malang residence could be
seen from the struggling action which face so many odds and problems to get the result.
From this scientific research, there could be concluded that organization and struggling method
have huge different into more arranged and educated struggle. It could be proven from the mass
organization structure with five principles with “correction movement”in internal organization.
Besides, there also several wins from the struggle result where the struggle was done at Malang
residence. It could be further task for this mass organization to minimize the bad practices in
internal organization which became parasite in the organization, it would make the organization
slower in developing life. What also important is consolidating the front in order to get more
friends and make the enemy’s room smaller so that we could form the more democratic life in
political, worth in economic, participative in culture and social way could be fulfilled in effective
and fast way.
TANAH (Studi Kasus Sengketa Hak Atas Tanah Antara Aliansi Gerakan
Reforma Gerakan Reforma Agraria Dengan TNIALDi Pagak Kabupaten
Malang)
Oleh: Sudarmawan ( 03230026 )
Goverment Science
Dibuat: 2009-06-19 , dengan 7 file(s).
Keywords: serikat tani, hak atas tanah
ABSTRAK
Kehadiran dan keterlibatan kaum tani dengan organisasinya disetiap fase perkembangan dan
perubahan politik adalah hal yang telah menjadi rahasia umum mengingat tani adalah faktor
produktif dalam proses produksi, khususnya dalam pertanian. Artinya tanpa tani dalam proses
produksi tanah yang berupa hasil itu tidak dapat bergerak dan berkembang. Yang kemudian
menjadi persoalan dalam tani adalah perampasan tanah yang meluas hari ini. Itulah yang menjadi
dasar kesadaran subyektif kaum tani untuk meminta haknya kembali. Dalam hal lain, kaum tani
tidaklah dapat berjuang secara sendiri-sendiri, karena hal sama artinya dengan bunuh diri. Untuk
mendapatkan kembali haknya yang dirasa terampas, maka kaum tani membutuhkan suatu alat
perjuangan yang efektif serta dapat mewakili mereka dalam mendapatkan kembali hak-hak atas
tanah yang sudah seharusnya menjadi milik mereka. Atas kebutuhan kaum tani untuk
menyatukan diri dalam satu perjuangan yang sama ini memamg tidak berjalan secar mulus, yang
artinya banyak mengalami hambatan di tiap fasenya. Karena dari setiap kondisi obyektif yang
berbeda tentunya memiliki karakter yang berbeda pula dan hal itu dapat mempengaruhi isu atau
tuntutan yang akan diangkat serta strategi taktik yang akan dilakukan dalam menuju perwujudan
tatanan kehidupan yang lebih maju dan lebih baik disegala bidang.
Melihat banyaknya organisasi massa yang tampak dan berkembang dewasa ini, maka untuk
mempermudah penelitian ini difokuskan pada praktek perjuangan organisasi massa tani yang
memiliki konsistensi dalam memperjuangkan soal tanah, dengan demikian dapat digambarkan
bahwa yang menjadi fokus penelitian utama dalam penelitian ini adalah tentang PERANAN
SERIKAT TANI DALAM MEMPERJUANGKAN HAK ATAS TANAH , yang pada proses
perjuangannya untuk menuju tatanan masyarakat yang lebih baik dan lebih maju. Dan alasan di
pilihnya organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) adalah sebagai salah satu
contoh organisasi massa yang hari ini masih konsisten dan berperan aktif dalam
memperjuangkan hak dasar tani secara umum dan tani di tingkatan desa secara khususnya, serta
berperan aktif untuk turut dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi
rakyat maupun sektor lainnya sebagi wujud penyatuan diri dan solidaritas atas nasib dan
ketertindasan yang sama, dengan beberapa prinsip yang modern dan metode perjuangan yang
konkrit dari kondisi obyektif yang sedang berlaku.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam rangka nantinya
nantinya dapat melihat dinamika perjuangan tani dalam proses perjuangannya secara obyektif.
Dengan cara meninjau bangunan kerapian organisasi dan praktek perjuangannya yang tercermin
dari prinsip,azas dan garis perjuangannya yang berangkat dari kondisi obyektif atas penindasan
yang sedang terjadi. Hubungan organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria dengan
organisasi massa lainnya di tinjau dari segi proses perjuangan kaum tani dengan rakyat lainnya,
dimana di dalamnya memilki persamaan nasib dan musuh yang sama dalam setiap dekadenya,
baik dari masa Kolonial belanda hingga pada rejim Susilo Bambang Yudhoyono; peranan
organisasi massa Aliansi Gerakan Reforma Agraria dalam memperjuangkan terpenuhinya hak
atas tanah bagi kaum tani di Kabuapaten malang ini dapat dilihat dari praktek perjuangan yang
pernah dilakukan selama ini yang pastinya tidak terlepas dari halangan dan rintangan dalam
mendapatkan hasil yang di inginkan.
Dari penilaian ilmiah ini dapat diambil benang merahnya bahwa bangunan organisasi dan
metode perjuangan hari ini dapat dikatakan mengalami perubahan yang lebih rapi dan terdidik.
Hal ini di buktikan dari konsep bangunan organisasi massa dengan lima prinsip di dalamnya
yang kemudian dilengkapi dengan “gerakan pembetulan” di internal organisasi. Selain itu juga
terdapat kemenangan – kemenangan kecil yang di dapatkan dari hasil perjuangan yang pernah
dilakukan selama ini yang secara khusus perjuangannya di tingkatan kabupaten malang. Dan hari
ini yang menjadi tugas mendesak bagi organisasi massa yang memiliki pandangan maju untuk
melakukan meminimalisir dan mengikis praktek-praktek terbelakang dalam internal organisasi
yang menjadi penyakit dalam organisasi, hal itu akan menghambat gerak laju organisasi dalam
meniti hidup yang lebih maju. Dan satu hal lagi yang juga mendesak untuk dilakukan adalah
mengkonsolidasikan dan menyatukan diri dalam front dalam kerangka memperbanyak kawan
serta memperkecil ruang gerak lawan sehingga tujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan
yang demokratis secara politik, sejahtera secara ekonomi, partisipatif secara budaya dan setara
secara sosial itu dapat tercapai dengan efektif dan cepat.
ABSTRACT
Farm society existence with their organization in every phase of political development and
change was public secret, since farm is a productive factor in production process, especially in
farm. Which means, without farm in production process, the soil production couldn’t be moved
or developed. What became problems in farm is the land robbery. It became the subjective
consciousness of farm society to ask their rights back. In other things, the farm society couldn’t
fight by themselves, since it would be suicide. To get their rights back, the farm society needed
effective tools which could represent them in getting back their land rights which should belong
to them. This farm society needs was not smooth, means that was many problems in all phases.
Different objective condition should have different characters, and it influenced the issue or
demand would be brought and tactic strategy in creating better and more development life in all
dimension.
From the various mass organization which have developed so far, to make the research easier, it
would be focused on the practice of farm society mass organization struggle which was
consistent in land rights fight, so that the major focus in this research was the role of Farm
Society Organization in struggling land rights, which the process brought them to the better
society. Land Reform Movement Alliance was chosen since it was the mass organization which
still consistent and active in struggling for the base rights of farmer and especially farmer in the
village level. They also had active role in concluding the problems faced by the society or the
other sectors as the form of unity and solidarity for the problems faced by the society with
modern principles and concrete fighting method from the objective condition.
The research used descriptive method with qualitative approach, which would be seen the
dynamism of farmer struggle in their objective fight. By seeing the organization wellness and the
fight practice from principles and fighting line of the objective condition from the repression.
The relation of Land Reform Movement Alliance with the other organization could be seen from
the process of farm society struggling, where they have similar fate and enemy in each decade,
whether from Dutch colonial or Susilo Bambang Yudhoyono regime; the role of Land Reform
Movement Alliance in fighting land rights for the farm society in Malang residence could be
seen from the struggling action which face so many odds and problems to get the result.
From this scientific research, there could be concluded that organization and struggling method
have huge different into more arranged and educated struggle. It could be proven from the mass
organization structure with five principles with “correction movement”in internal organization.
Besides, there also several wins from the struggle result where the struggle was done at Malang
residence. It could be further task for this mass organization to minimize the bad practices in
internal organization which became parasite in the organization, it would make the organization
slower in developing life. What also important is consolidating the front in order to get more
friends and make the enemy’s room smaller so that we could form the more democratic life in
political, worth in economic, participative in culture and social way could be fulfilled in effective
and fast way.