PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI NO. 064978 MEDAN DENAI.

(1)

PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI

NO. 064978 MEDAN DENAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

MAYA ROSSIANA SIREGAR

NIM: 8126181011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PENGARUH METODE INQUIRY DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM SISWA DI KELAS V SD NEGERI

NO. 064978 MEDAN DENAI

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

MAYA ROSSIANA SIREGAR

NIM: 8126181011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. Pengaruh Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry dan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional; (2) Perbedaan hasil belajar IPA dari siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah; dan (3) Interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No.064978 Medan Denai pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Populasinya adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 70 siswa. Sampelnya adalah semua siswa yang mengambil mata pelajaran IPA sebanyak 24 siswa pada kelas A dan sebanyak 24 siswa pada kelas B. Instrumen yang digunakan untuk mengumpul data adalah tes hasil belajar IPA dan angket motivasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode quasi experimen dengan desain penelitian factorial 2x2. Teknik analisis data

menggunakan ANAVA pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil analisis penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan Metode Inquiry lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan metode Konvensional (Fhitung = 1,749 > Ftabel = 2,65); (2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah (Fhitung = 1,351 > Ftabel = 2,64); dan (3) Terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa (Fhitung = 1,303 > Ftabel = 2,66). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Metode Inquiry lebih baik digunakan untuk membelajarkan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sedangkan metode konvensional baik digunakan kepada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dan terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar. Implikasi dari hasil penelitian ini meninjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan metode Inquiry lebih tinggi hasil belajarnya daripada siswa yang diajarkan dengan metode Konvensional.


(7)

ABSTRACT

MAYA ROSSIANA SIREGAR. NIM. 8126181011. The Effect of Inquiry Method and Learning Motivation on Instructional IPA Achievement for the students of Grade V at 064978 Medan Denai. Thesis. The State University of Medan School of Post Graduate Studies. 2004.

This study aimed at finding: (1) The difference between the students achievement on IPA taught by Inquiry method and Konvensional method; (2) The difference between the students achievement on IPA for the ones having high and learning motivation; and (3) The interaction between Inquiry method and learning motivation in influencing the students achievement on IPA. This is a quasi experiment study conducted at SD 064978 Medan Denai on even semester of 2013/2014 Academic Year.population for this study were 72 students of grade, they were 24 students from class A and 24 students from class B taken as sample. The instrument used for learning motivation. The quasi experiment method used for

research by 2 x 2 factorial designs. The data analysis used was the ANAVA on α = 0,05. The hypothese result showed that: (1) the students achievement on IPA thaught by using Inquiry method is higher than the low one by using Konvensional method (Fratio= 1,749 > Ftable = 2,65); (2) the students achievement on IPA for the one having high learning motivation is higher than the low one (Fratio = 1,351> Ftable = 2,64); and (3) there is an interaction between learning method and learning motivation to the students achievement on IPA (Fratio = 1,303 > Ftable = 2,66). Based on the analysis result could be conclude that Inquiry method was applicable for the students having high learning motivation while the Konvensional method was applicable for the students having low learning motivation and there is an interaction between instructional method and learning motivation. The implication of research showed that the students achievement taugh by Inquiry method than the one by using Konvensional method.

Keywords: Inquiry Method and Learning Motivation and Science Learning Outcomes.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengaruh Metode Inquiry dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai”. Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak karena kurangnya ilmu dan pengetahuan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Pd selaku dosen pembimbing tesis yang dengan penuh kesabaran telah banyak memberikan arahan, bimbingan serta motivasi kepada penulis mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga selesainya tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana Unimed, Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar serta para staf administrasi Program Pascasarjana Unimed yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga penyelesaian tesis ini.

Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta seluruh staff pengajar Program Pasca Sarjana Unimed yang dengan ketulusan hati telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan angkatan XXII kelas A Reguler tempat penulis berbagi suka dan duka selama perkuliahan serta rekan-rekan guru SD Negeri No.064978 Medan Denai yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dalam menyelesaikan tesis ini.


(9)

Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga penulis ucapkan teristimewa kepada Ayahanda H. Maas Siregar dan Ibunda Hj. Hermayanti Pulungan, SPd atas segala pengorbanan dan doa-doanya yang senantiasa menyertai perjalanan hidup penulis. Terima kasih yang tulus juga penulis ucapkan kepada seluruh keluarga besar atas segala pengertian, perhatian dan dukungannya baik moril maupun materil.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritik yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah kita berserah, semoga kiranya Allah mencurahkan berkatnya bagi kita semua. Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan dimasa yang akan datang. Amin.

Medan, Juli 2014 Penulis

Maya Rossiana Siregar Nim. 8126181011


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

2.1. Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Hakikat Hasil Belajar ... 9

2.1.2. Hakikat Motivasi Belajar ... 14

2.1.3. Hakikat Metode Inquiry ... 17

2.1.4. Hakikat Metode Konvensional ... 22

2.1.5. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 27

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 33

2.3.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 33

2.3.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 34

2.3.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 35

2.4. Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.1.1. Lokasi Penelitian ... 38

3.1.2. Waktu Penelitian ... 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

3.2.1. Populasi Penelitian ... 38

3.2.2. Sampel Penelitian ... 39

3.3. Metode dan Desain Penelitian ... 39

3.3.1. Metode Penelitian ... 39

3.3.2. Desain Penelitian ... 41


(11)

3.5. Prosedur Penelitian ... 42

3.6. Pengontrolan Perlakuan ... 44

3.6.1. Validitas Internal ... 45

3.6.2. Validitas Eksternal ... 46

3.7. Variabel dan Definisi Operasional ... 47

3.7.1 Variabel Penelitian ... 47

3.7.2. Defenisi Operasional Variabel ... 47

3.8. Instrumen Penelitian ... 48

3.8.1. Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ... 49

3.8.2. Instrumen Motivasi Belajar ... 50

3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

3.9.1. Validitas Tes ... 52

3.9.2. Reliabilitas Tes ... 53

3.9.3. Indeks Kesukaran Tes ... 54

3.9.4. Daya Beda ... 54

3.10. Teknik Analisis Data ... 55

3.10.1. Deskripsi Data ... 55

3.10.2. Uji Persyaratan Analisis ... 56

3.11. Hipotesis Statistik ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1. Hasil Penelitian ... 58

4.1.1. Deskripsi Data ... 59

4.1.2. Pengamatan Kegiatan Pembelajaran ... 67

4.1.3. Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 68

4.1.4. Pengujian Hipotesis ... 69

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

4.2.1. Perbedaan Pengaruh Metode Inquiry Dengan Metode Konvensional Terhadap Hasil Belajar IPA ... 73

4.2.2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar... 75

4.2.3. Interaksi Antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA ... 76

4.3. Keterbatasan Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 80

5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Implikasi ... 81

5.3. Saran ... 82


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA ... 4

Tabel 2.1. Sintaks Metode Inquiry ... 21

Tabel 2.2. Sintaks Metode Konvensional ... 24

Tabel 3.1. Desain Penelitian Anava 2x2 ... 41

Tabel 3.2. Diagram Alir penelitian ... 44

Tabel 3.3. Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar IPA ... 49

Tabel 3.4. Kategori Pemberian Skor Hasil Belajar ... 50

Tabel 3.5. Kategori Ketuntasan Belajar ... 50

Tabel 3.6. Kategori Pemberian Skor Motivasi Belajar ... 51

Tabel 3.7. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 51

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry ... 59

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional ... 60

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Tinggi... 61

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA dengan Motivasi Belajar Rendah ... 62

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 63

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar Rendah ... 64

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 65

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi Belajar Rendah ... 66

Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Data ... 68

Tabel 4.10. Hasil Uji Homogenitas Data ... 69

Tabel 4.11. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang dibelajarkan menggunakan Metode Inquiry dan Metode Konvensional ... 70

Tabel 4.12. Anova Hasil Belajar IPA antara Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah dan Motivasi Belajar Tinggi ... 70

Tabel 4.13. Interaksi antara Metode Pembelajaran dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Mempengaruhi Hasil Belajar IPA ... 71


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Grafik Data Motivasi Belajar Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry ... 59 Gambar 4.2. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional ... 60 Gambar 4.3. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi

Belajar Tinggi ... 61 Gambar 4.4. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa dengan Motivasi

Belajar Rendah ... 62 Gambar 4.5. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar

Tinggi ... 63 Gambar 4.6. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Inquiry dengan Motivasi Belajar

Rendah ... 64 Gambar 4.7. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi

Belajar Tinggi ... 65 Gambar 4.8. Grafik Data Hasil Belajar IPA Siswa yang dibelajarkan

menggunakan Metode Konvensional dengan Motivasi


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Tes Evaluasi ... 86

Lampiran 2 Lembar Angket Motivasi Belajar ... 88

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 90

Lampiran 4 Hasil Validitas RPP Inquiry ... 92

Lampiran 5 Hasil Validitas RPP Konvensional ... 96

Lampiran 6 Hasil Validitas LKS ... 100

Lampiran 7 Hasil Validitas Tes Hasil Belajar IPA ... 104

Lampiran 8 Hasil Validitas Angket Motivasi Belajar ... 105

Lampiran 9 Hasil Validitas Observasi Aktivita Guru ... 106

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Inquiry ... 107

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Konvensional ... 127

Lampiran 12 Lembar Kegiatan Siswa ... 147

Lampiran 13 Perhitungan Uji Validitas Tes ... 155

Lampiran 14 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Tes ... 157

Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Butir Tes ... 159

Lampiran 16 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes... 161

Lampiran 17 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Tes... 163

Lampiran 18 Perhitungan Uji Validitas Angket ... 164

Lampiran 19 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Angket ... 167

Lampiran 20 Perhitungan Daya Beda Butir Angket ... 169

Lampiran 21 Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 171

Lampiran 22 Tabel Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Angket ... 173

Lampiran 23 Tabel Skor Hasil Belajar IPA dan Motivasi Belajar Siswa .... 179


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, metode, dan media yang berupa bahan dan isi pendidikan yang bermakna sangat menentukan terwujudnya tujuan pendidikan yang berkualitas. Siswa juga perlu mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya.

Amri (2010:51) mengatakan “Pendidikan tidak mengharapkan muncul manusia-manusia yang menjadi terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan diharapkan dapat lebih mengerti dan mampu membangun

kehidupan masyarakatnya”. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan

harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik kekayaan dan perkembangan yang ada di masyarakat.

Terkait dengan mutu pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan, terutama pada kualitas pembelajaran. Muhibbinsyah (2012:59) menyatakan bahwa “paling vital dalam setiap usaha pendidikan adalah belajar, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada

pendidikan”. Manusia akan mengalami perubahan dan dapat berkembang lebih baik dari makhluk lain, serta dapat mempertahankan kehidupannya di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin maju dan persaingan yang sangat ketat seperti sekarang ini jika setiap manusia tersebut belajar. Indikator utama yang digunakan


(16)

untuk menilai kualitas pembelajaran dan kelulusan siswa dari suatu lembaga pendidikan, sering didasarkan kepada hasil belajar siswa yang tertera pada nilai hasil belajar.

Pembelajaran yang efektif dapat dicapai melalui pengelolaan pembelajaran yang dimulai dari komponen perencanaan yang berupa mempersiapkan kondisi balajar siswa dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran, komponen pelaksanaan yang baik dan tepat berupa materi pelajaran apa yang diperlukan dan metode atau alat yang mana harus dipakai dalam kegiatan belajar mengajar, serta komponen prosedur apa saja yang akan ditempuh untuk melakukan evaluasi.

Frend dalam Djamarah (2006:61) telah melakukan penelitian terhadap 3.725 orang anak didik HIG HTS School di Amerika Serikat. Dari hasil penelitiannya itu, dia menyatakan bahwa “Apabila menggunakan metode yang baik dan media yang baik dalam kegiatan belajar-mengajar, maka akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik”.

Faktor metode mengajar yang digunakan oleh seorang guru merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar seorang siswa. Variasi penggunaan metode mengajar akan membuat siswa lebih tertarik dengan apa yang disampaikan oleh seorang guru. Guru yang mampu menerapkan berbagai metode mengajar cenderung akan mampu mengelola kelas dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, peneliti melihat bahwa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, siswa masih dibekali dengan catatan-catatan dan tugas-tugas dari guru akan tetapi siswa tidak dapat memahami pelajaran tersebut, guru kelas V dalam menyajikan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya dengan menggunakan metode konvensional yaitu metode ceramah, tanya jawab,


(17)

penugasan, demonstrasi dan latihan saja tanpa melibatkan keaktifan siswa di dalamnya, sehingga akan membuat siswa merasa bosan dengan apa yang disampaikan guru dan siswa merasa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Metode konvensional ini memiliki keunggulan yang efisien baik dari segi penggunaan waktu ataupun penyelesaian materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Dengan menggunakan metode konvensional siswa mampu merekam informasi sebanyak mungkin dari penjelasan guru, tetapi akhirnya siswa tidak mampu mengaplikasikannya dalam hidupnya sehari-hari sehingga pelajaran yang diterima siswa tidak bermakna.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembelajaran yang membutuhkan interaksi langsung antara siswa dengan apa yang dipelajarinya sehingga siswa lebih memahami dan memaknai pembelajaran yang berlangsung yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam membutuhkan suatu percobaan-percobaan dengan menghasilkan penemuan-penemuan agar siswa lebih mengingat dan merasa tertarik dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Pada kenyataannya, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi dan penugasan serta tidak adanya media yang digunakan dalam belajar. Hal ini akan membuat siswa merasa bosan, tidak merasa tertarik dalam belajar atau motivasi belajar siswa menjadi rendah, serta siswa akan lebih cepat lupa terhadap materi pembelajaran yang baru dipelajarinya. Proses pembelajaran yang berorientasi kepada guru ini juga terjadi pada pembelajaran IPA di kelas V SD sehingga hasil belajar yang diperoleh rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada mata pelajaran IPA, pada 3 (tiga) tahun berikut ini di SD Negeri No. 064978 Medan Denai yaitu sebagai berikut:


(18)

Tabel 1.1. Nilai Mata Pelajaran IPA

Tahun Akademik Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-Rata Kategori

2011/2012 80 65 70 Cukup

2012/2013 83 57 72 Cukup

2013/2014 85 60 73 Cukup

Nilai yang diperoleh siswa di atas masih dalam kategori cukup dan cenderung dalam setiap kelas hanya 4 (empat) orang yang memperoleh nilai 85 dengan jumlah 35 siswa. Oleh sebab itu, seorang guru dituntut untuk bisa kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Usaha ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa. Usaha untuk meningkatkan hasil belajar memang tidak mudah untuk dilakukan, tetapi sudah menjadi tanggung jawab guru bagaimana seorang siswa untuk mudah memahami materi yang disampaikannya dan apa yang diperolehnya merupakan sesuatu yang bermakna dalam hidupnya. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran dengan menggabungkan satu metode dengan metode yang lain sehingga didapatkan satu metode yang tepat sesuai karakteristik materi pelajaran.

Peneliti merasa perlu menerapkan metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan langsung dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V di SD Negeri No.064978 Medan Denai. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah metode Inquiry. Metode Inquiry sangat penting untuk dilakukan karena akan lebih membuat siswa merasa tertarik dalam belajar yang membuat motivasi untuk belajar meningkat, tidak merasa cepat bosan, serta


(19)

lebih mudah memahami materi pembelajaran karena adanya pengalaman-pengalaman baru yang dialami oleh siswa.

Amri (2010:200) mengatakan bahwa “Metode Inquiry adalah metode yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri”.

Bruner dalam Trianto (2011:38) mengatakan bahwa “Belajar penemuan

(Inquiry) sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, dengan sendirinya akan memberi hasil yang paling baik, dan apabila siswa tersebut berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, maka akan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna”.

Menurut peneliti, penggunaan metode inquiry akan sangat berkesan terhadap siswa karena dengan menemukan sendiri hasil dari pengajaran akan mampu membantu siswa untuk mengembangkan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif pengenalan siswa. Hasil belajar dan motivasi belajar siswa akan semakin meningkat karena siswa yang menemukan sendiri sehingga siswa terdorong untuk mengetahui sesuatu hal yang baru, bagian dari alam yang sudah sering di lihatnya.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka dalam penelitian ini, untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diusulkan dengan menyajikan metode pembelajaran yang komponennya dapat dimanipulasi yaitu penerapan metode Inquiry, sedangkan kondisi pengajaran yang berhubungan dengan karakteristik siswa yaitu melibatkan tingkat motivasi belajar.


(20)

Sardiman (2009:166) mengatakan bahwa “Motivasi belajar merupakan kondisi psikologis atau sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu, dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Dembo dalam Uno (2008:29) secara tegas menyatakan bahwa “salah satu

variabel yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar adalah karakteristik siswa

termasuk tingkat motivasi belajar”. Mengingat motivasi merupakan motor penggerak

dalam perbuatan, maka bila anak didik yang kurang memiliki motivasi instrinsik, diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar anak termotivasi untuk belajar.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah :

1. Penggunaan metode ceramah, tanya-jawab, pemberian tugas dan latihan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam belum memberikan hasil belajar yang maksimal.

2. Motivasi belajar siswa mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru tidak dapat menarik perhatian siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

5. Penggunaan metode Inquiry dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.


(21)

1.3. Batasan Masalah

Berbagai faktor yang yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SD Negeri No.064978 Medan Denai, baik dari diri sendiri (internal) maupun dari luar diri siswa sendiri (eksternal). Pada penelitian ini metode pembelajaran yang dimaksud adalah metode Inquiry dan metode Konvensional. Hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dibatasi hanya pada aspek kognitif saja dengan tingkat pengetahuan C1-C5 yang ditujukan untuk kelas V SD dengan materi Makanan dan Kesehatan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah ada pengaruh metode Inquiry terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?

2. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?

3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai?

1.5. Tujuan Penelitian


(22)

1. Untuk mengetahui pengaruh metode inquiry terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai. 2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V SD Negeri No.064978 Medan Denai.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah dan mata pelajaran IPA pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan hubungannya dengan motivasi siswa serta sebagai kerangka acuan metode penelitian tentang pembelajaran yang sejenis. Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi dalam mengambil kebijakan agar diperoleh hasil belajar yang baik pada mata pelajaran IPA di SD Negeri No. 064978 Medan Denai. Selanjutnya diharapkan pula penelitian ini dapat memperkenalkan metode Inquiry dalam proses belajar mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses belajar mengajar, selanjutnya dapat meningkatkan kemampuan siswa pada pelajaran IPA, di samping itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi ada tidaknya pengaruh motivasi yang berbeda terhadap hasil belajar IPA.


(23)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Metode Inquiry memberikan hasil belajar siswa yang lebih baik bila dibandingkan dengan metode Konvensional pada mata pelajaran IPA di SD Negeri No.064978 Medan Denai, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan metode Inquiry mencapai X = 83,20, sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan metode konvensional mencapai X= 72,71

2. Kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh nilai hasil belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, hal ini terlihat dari nilai hasil belajar rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok yang memiliki motivasi belajar tinggi mencapai X= 84,38, sedangkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah hanya mencapai X = 71,71

3. Terdapat interaksi antara metode belajar dengan motivasi belajar dalam mempengaruhi hasil belajar IPA, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bagi kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan metode Inquiry, sedangkan bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah


(24)

memperoleh nilai hasil belajar lebih baik bagi yang diajar dengan menggunakan metode konvensional.

5.2. Implikasi

Sesuai hasil penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa implikasi yang berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran dalam kaitannya dengan peningkatan hasil belajar IPA siswa, yaitu sebagai berikut:

1. Temuan penelitian ini telah membuktikan bahwa metode Inquiry lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena siswa merasa lebih bebas untuk melakukan kreativitas dan inovatif serta menyenangkan dalam kelompok masing-masing dengan demikian perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan bagi guru agar penerapan metode inquiry dapat diterapkan dengan baik. Selain itu implikasi dari temuan ini memberikan keringanan bagi guru karena pembelajaran selama ini dengan metode Konvensional menyebabkan guru selalu merasa terbeban dengan perannya yang lebih dominan dalam memaknai materi pelajaran. Dengan penerapan metode Inquiry, guru sangat terbantu dengan adanya kerjasama siswa ditambah dengan materi yang dapat diakses oleh siswa dari berbagai sumber. 2. Penelitian ini juga membuktikan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar

tinggi memperoleh hasil belajar yang lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, artinya bahwa dalam pembelajaran IPA diperlukan upaya agar siswa memiliki keingintahuan melalui membaca buku-buku, mengakses internet yang berkaitan dengan IPA. Kemungkinan lain adalah akan lebih baik bila pembelajaran IPA diajarkan pada siswa dengan


(25)

menggunakan media audiovisual untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di kelas.

3. Terjadinya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar memberikan indikasi perlunya peran guru untuk mendorong siswa untuk memperoleh pengetahuan atau materi pelajaran melalui kerjasama siswa di dalam dan di luar kelas sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran kelas sudah seperti tim kerjasama yang tentunya akan semakin lebih memudahkan siswa yang motivasi belajarnya kurang dapat terlibat dengan aktif.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut ini disarankan beberapa hal antara lain:

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa metode Inquiry lebih unggul dibandingkan dengan metode Konvensional, oleh karena itu diharapkan bagi guru yang mengajar IPA agar dapat menerapkan metode Inquiry, guru diharapkan untuk selalu berusaha menyusun perencanaan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan.

2. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perlu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.

3. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna lebih meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA di sekolah.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Anonim. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2): 1-11.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Asfia. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Centered Learning Terhadap Hasil Belajar dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(3): 203-297.

Brooke, M. 2014. The Effects of Inquiry-Based Science Instruction on Student Achievement and Interest. Journal of Education, 7(1): 1-20.

Bundu, P. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.


(27)

Endah. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 1 Sribit Delanggu Pada Pelajaran IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 59-70.

Florentina. 2009. Peningkatan Kemampuan Penemuan Sumber Bahan Pada Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan Melalui Pendekatan Inquiry. Jurnal Ilmu Pendidikan, 39(2): 111-118.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kristianingsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inquiry Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik di SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3): 10-13.

Kurniawan. 2013. Metode Inquiry Terbimbing Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 8-11.

Muhibbinsyah. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia.

Njoroge. 2014. Effects of Inquiry Based Teaching Approach on Sesondary School Students Achievement and Motivation in Physics in Nyeri County Kenya. Journal of Education, 2(1): 1-16.


(28)

Nita. 2012. Penerapan Metode Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Kimia Siswa Kelas XI IPA MAN 3 Palembang. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(1): 71-96.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roida. 2010. Metode Pembelajaran Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 33- 44.

Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruseffendi, E. 2005. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru Edisi 5. Bandung: Tarsito.

Sabri, A. 2010. Strategi Belajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samatowa, U. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silitonga. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.


(29)

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Industri pada Program Studi Pendidikan Tata Boga. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1): 61-66.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Ugwuadu. 2010. The Effect of Guided Inquiry and Lecture Methods on Students Academic Achievement in Biology a Case Study of Yola North Local Government Area of Adamawa State. Journal of Education, 21(1): 107-114.

Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudin. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):58-62.

Wijayanti. 2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry Terbimbing. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):1-5.


(30)

Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1):81-95.


(1)

menggunakan media audiovisual untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di kelas.

3. Terjadinya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar memberikan indikasi perlunya peran guru untuk mendorong siswa untuk memperoleh pengetahuan atau materi pelajaran melalui kerjasama siswa di dalam dan di luar kelas sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran kelas sudah seperti tim kerjasama yang tentunya akan semakin lebih memudahkan siswa yang motivasi belajarnya kurang dapat terlibat dengan aktif.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka berikut ini disarankan beberapa hal antara lain:

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian bahwa metode Inquiry lebih unggul dibandingkan dengan metode Konvensional, oleh karena itu diharapkan bagi guru yang mengajar IPA agar dapat menerapkan metode Inquiry, guru diharapkan untuk selalu berusaha menyusun perencanaan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan.

2. Berdasarkan temuan penelitian bahwa perlu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.

3. Guru diharapkan mampu menggunakan media dan sarana pembelajaran guna lebih meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA di sekolah.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Anonim. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Anggareni. 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inquiry terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2): 1-11.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatann Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Asfia. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Centered Learning Terhadap Hasil Belajar dengan Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(3): 203-297.

Brooke, M. 2014. The Effects of Inquiry-Based Science Instruction on Student Achievement and Interest. Journal of Education, 7(1): 1-20.

Bundu, P. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Ilmu Pengetahuan Alam. Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, S. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.


(3)

Endah. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Melalui Metode Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 1 Sribit Delanggu Pada Pelajaran IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 59-70.

Florentina. 2009. Peningkatan Kemampuan Penemuan Sumber Bahan Pada Mata Kuliah Pendidikan Keterampilan Melalui Pendekatan Inquiry. Jurnal Ilmu Pendidikan, 39(2): 111-118.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Konstekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kristianingsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inquiry Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat-Alat Optik di SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(3): 10-13.

Kurniawan. 2013. Metode Inquiry Terbimbing Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kreativitas Siswa SMP. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 8-11.

Muhibbinsyah. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Darussalam: Ghalia Indonesia.

Njoroge. 2014. Effects of Inquiry Based Teaching Approach on Sesondary School Students Achievement and Motivation in Physics in Nyeri County Kenya. Journal of Education, 2(1): 1-16.


(4)

Nita. 2012. Penerapan Metode Inquiry Terbimbing (Guided Inquiry) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Kimia Siswa Kelas XI IPA MAN 3 Palembang. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(1): 71-96.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Roida. 2010. Metode Pembelajaran Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1): 33- 44.

Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ruseffendi, E. 2005. Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru Edisi 5. Bandung: Tarsito.

Sabri, A. 2010. Strategi Belajar dan Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press. Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Samatowa, U. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silitonga. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan: FMIPA UNIMED.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.


(5)

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tati. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Training untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Praktek Industri pada Program Studi Pendidikan Tata Boga. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1): 61-66.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Ugwuadu. 2010. The Effect of Guided Inquiry and Lecture Methods on Students Academic Achievement in Biology a Case Study of Yola North Local Government Area of Adamawa State. Journal of Education, 21(1): 107-114.

Uno, H. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudin. 2010. Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inquiry Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat Dan Pemahaman Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):58-62.

Wijayanti. 2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inquiry Terbimbing. Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2):1-5.


(6)

Wiwin. 2013. Penerapan Pembelajaran Inquiry Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(1):81-95.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKABUMI BANDAR LAMPUNG

0 6 35

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA DI KELAS V SD NEGERI NO. 064978 MEDAN DENAI.

0 3 27

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DAN PENDEKATAN KONVENSIONAL DI SD NEGERI 064978 MEDAN.

0 4 21

PENGARUH BELAJAR TUNTAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V Pengaruh Belajar Tuntas Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SD Negeri Kadipiro 2 Sambirejo Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 18

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, T

0 3 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Metode Eksperimen Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wanglu, Tru

0 3 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (Ipa) Melalui Metode Pembelajaran Edutainment (Education Entertainment) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Temp

0 1 17

PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CAHAYA DAN PENERAPAN METODE INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 SISWODIPURAN BOYOL

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAMATI DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY SISWA KELAS V SD NEGERI KEPUHAN, SEWON.

0 1 187

PENGARUH INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

0 0 10