PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Think-Pair-Share (PTK Pada Siswa Kelas VIID SMP Negeri 22 Surakarta Semester Ge

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE
(PTK Pada Siswa Kelas VIID SMP Negeri 22 Surakarta
Semester Genap Tahun 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
SULISTO
A 410 100 190

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE
(PTK Pada Siswa Kelas VIID SMP Negeri 22 Surakarta

Semester Genap Tahun 2013/2014)

Oleh
Sulisto, A 410 100 190, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
sulisto.listo@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika
melalui metode pembelajaran Think-Pair-Share siswa kelas VIID SMP Negeri 22
Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas VIID berjumlah 32 siswa. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, observasi, tes, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi
sumber yaitu pengambilan data dari berbagai sumber, sedangkan triangulasi
tehnik yaitu pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan keaktifan
dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator berikut: 1)

antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran dari sebelum tindakan (28,13%)
menjadi (56,25%) setelah tindakan, 2) keaktifan siswa dalam bertanya kepada
guru dalam kegiatan belajar mengajar dari sebelum tindakan (12,5%) menjadi
(46,875%) setelah tindakan, 3) keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru
atau siswa lain dari sebelum tindakan (15,635%) menjadi (43,75%) setelah
tindakan, 4) keberanian siswa mengerjakan soal di depan kelas dari sebelum
tindakan (9,38%) menjadi (37,5) setelah tindakan, 5) ketuntasan nilai siswa dilihat
dari KKM (≥70) dari sebelum tindakan (21,875%) menjadi (50%) setelah
tindakan. Kesimpulan penelitian ini adalah metode pembelajaran Think-PairShare dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa kelas
VIID SMP Negeri 22 Surakarta semester genap tahun 2013/2014.
Kata kunci: hasil belajar, keaktifan, Think-Pair-Share

PENDAHULUAN
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting karena
pembelajaran tidak hanya memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi juga

menciptakan situasi yang dapat membawa siswa aktif belajar untuk mencapai
perubahan tingkah laku. Dalam proses pembelajaran matematika sering kali
terlihat siswa kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
Siswa merasa ketakutan untuk mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan

guru.
Rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan karena keaktifan
dalam pembelajaran matematika sangat rendah. Siswa jarang sekali mengajukan
pertanyaan walaupun guru telah memancing siswa untuk bertanya. Selain itu,
keaktifan siswa untuk mengemukakan pendapat juga masih kurang, dan kurang
keberanian siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hal tersebut membuat
sebagian besar siswanya menjadi pasif dan prestasi belajar matematika siswa
rendah.
Hasil observasi pada siswa kelas VIID SMP Negeri 22 Surakarta
Semester Genap Tahun 2013/2014 diketahui bahwa keaktifan siswa rendah dan
belum sesuai harapan. Hal tersebut ditunjukkan oleh siswa yang memperhatikan
guru pada saat kegiatan belajar mengajar ada 9 siswa (28,13%), siswa yang
bertanya tentang materi yang belum dipahami ada 4 siswa (12,50%), siswa yang
menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain ada 5 siswa (15,63%), dan siswa
yang mengerjakan soal ke depan kelas ada 3 siswa (9,38%). Sedangkan dilihat
dari KKM siswa yang belajarnya di atas KKM ada 7 siswa (21,875%).
Rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa penyebab paling dominan
bersumber dari guru. Dimana guru masih banyak mendominasi dalam proses
pembelajaran dan belum memanfaatkan strategi pembelajaran yang inovatif.
Keaktifan belajar akan meningkat apabila setiap siswa mau berperan aktif dalam

pembelajaran di kelas. Selain itu, keaktifan belajar siswa juga dipengaruhi oleh
berbagai faktor

diantaranya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat tempat tinggal.

Berdasarkan masalah tersebut perlu kiranya dikembangkan suatu
tindakan yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika berupa
penerapan model Cooperative Learning tipe Think-Pair-Share. Tipe Think-PairShare penting diterapkan dalam pembelajaran matematika, karena melalui model
ini siswa dapat melatih kemampuan berpikir, membuat siswa bertanggung jawab,
bekerjasama, berpendapat, memahami materi secara individu maupun melalui
bantuan orang lain dan mampu mengaktifkan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru di kelas.
Model pembelajaran Think-Pair-Share diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar matematika.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang telah dilakukan adalah penelitian tindakan kelas.
Karakteristik PTK secara garis besar, yatu: 1) mengkaji permasalahan situasional

dan kontekstual, 2) adanya tindakan, 3) adanya evaluasi terhadap tindakan, 4)
pengkajian terhadap tindakan, 5) adanya kerjasama, dan 6) adanya refleksi
(sutama, 2011:18). Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari (1) dialog awal, (2)
perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan, (4) observasi, (5) refleksi, (6) evaluasi,
dan (7) penyimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Surakarta. Pemilihan tempat
penelitian didasarkan pada latar belakang sekolah yang masih dalam tahap
perkembangan, rata-rata siswa di sekolah tersebut dari kalangan menengah
kebawah, dan belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan
peneliti.
Penelitan ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juli 2014 dan
kelas VIID sebagai subjek penerima tindakan dengan jumlah siswa 32 siswa yang
terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sedangkan subjek pelaku
tindakan adalah guru matematika SMP Negeri 22 Surakarta.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu 1) observasi
digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung pemahaman konsep
matematika siswa, 2) catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-

kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran matematika
berlangsung, 3) dokumentasi meliputi RPP, daftar nama siswa, lembar tanggapan

guru setelah penelitian serta foto setiap pelaksanaan tindakan, 4) tes digunakan
untuk memperoleh data tentang sejauh mana peningkatan keaktifan dan hasil
belajar yang mengacu pada indikator.
Teknik analisis data menggunakan proses analisis data, penyajian data,
dan verifikasi data. Pada proses analisis data peneliti mengumpulkan data
kemudian melakukan reduksi data meliputi memilih data berdasarkan relevansi,
menyusun data, penyederhanaan data dan transformasi data kasar dari hasil
catatan lapangan proses dilakukan di setiap tindakan pelaksanaan. Pada tahap
penyajian data, peneliti mengumpulkan informasi kemudian disusun dengan
runtut dari data tersebut sehingga mudah dipahami dan dapat disimpulkan.
Sedangkan verifikasi data dilakukan secara bertahap untuk memperoleh
kesimpulan yang akurat.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran yang sudah dilakukan secara menyeluruh pada tindakan
siklus I dan siklus II melalui penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share,
bahwa terjadi peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
matematika sesuai dengan indikator yang telah digunakan oleh peneliti. Hasil
penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:


Table 1
Data Peningkatan Keaktifan dan Hasil belajar siswa
Keaktifan Dan Hasil Belajar

Sebelum
Putaran I

Putaran II

9 siswa

13 siswa

18 siswa

(28,13%)

(40,625%)

(56,25%)


Keaktifan bertanya kepada guru

4 siswa

8 siswa

15 siswa

dalam kegiatan belajar mengajar

(12,5%)

(25%)

(46,875)

Keberanian menjawab pertanyaan

5 siswa


8 siswa

14 siswa

(15,63%)

(25%)

(43,75%)

Keberanian mengerjakan soal ke

3 siswa

6 siswa

12 siswa

depan kelas


(9,38%)

(18,75%)

(37,5%)

Ketuntasan nilai dilihat dari KKM

7 siswa

10 siswa

16 siswa

(21,875%)

(31,25)

(50%)


Siswa

tindakan

Antusias dalam mengikuti
pembelajaran

dari guru atau siswa lain

Berikut data peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah penelitian dalam bentuk grafik.

Gambar 1
Grafik Peningkatan Keaktifan dan Hasil belajar siswa
GRAFIK HASIL PENGAMATAN KEAKTIFAN DAN
HASIL BELAJAR SISWA
60

Antusias dalam mengikuti
pembelajaran

PRESENTASE (%)

50
Keaktifan bertanya
kepada guru dalam
kegiatan belajar mengajar

40

Keberanian menjawab
pertanyaan dari guru atau
siswa lain

30
20

Keberanian mengerjakan
soal ke depan kelas

10
Ketuntasan nilai dilihat
dari KKM

0
Sebelum
Tindakan

Putaran I

Putaran II

TINDAKAN

Setelah dilakukan tindakan dari siklus I sampai siklus II dengan
penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar matematika siswa yang dapat dilihat melalui indikatorindikatornya, yaitu: (1) antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum
tindakan ada 9 siswa (28,13%), setelah tindakan menjadi 18 siswa (56,25%); (2)
keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar
sebelum tindakan ada 4 siswa (12,5%), setelah tindakan menjadi 15 siswa
(46,875%); (3) keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain
sebelum tindakan ada 5 siswa (15,635), setelah tindakan menjadi 14 siswa
(43,75%); (4) keberanian siswa mengerjakan soal ke depan kelas sebelum
tindakan ada 3 siswa (9,38%), setelah tindakan menjadi 12 siswa (37,5%); (5)
ketuntasan nilai siswa dilihat dari KKM sebelum tindakan ada 7 siswa (21,875%),
setelah tindakan menjadi 16 siswa (50%).

Secara keseluruhan setelah diterapkannya metode pembelajaran ThinkPair-Share dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa dari
siklus I sampai dengan siklus II. Peningkatan pemahaman konsep matematika
siswa secara jelas dapat dilihat pada siklus II. Pada tindakan kelas pada siklus II,
guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga siswa sudah lebih
serius dan fokus selama kegiatan belajar mengajar. Siswa tidak merasa malu lagi
bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Siswa sudah berani
menjawab pertanyaan dari guru (memberikan pendapat/gagasan). Siswa juga
berani mengerjakan soal di depan kelas tanpa diminta oleh guru. Dan siswa
jugamengalami kenaikan dalam mengerjakan post tes.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa
peneliti terdahulu, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ngatini
(2012) dalam penelitiannya yang berjudul “upaya meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar matematika tentang fungsi melalui model pembelajaran numberd
heads together pada siswa kelas VIIIE SMP 1 Purwodadi”. Hasil penelitian
menyimpulan bahwa terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar matematika
dengan menerapkan model pembelajaran numberd heads together pada siswa
kelas VIIIE SMP 1 Purwodadi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Erlyna
Juli Hariyanti (2011) dalam penelitiannya tentang peningkatan motivasi dan hasil
belajar matematika melalui pendekatan Attitude Treatment Interaction. Penelitian
yang dilakukan oleh Erkyana Juli Heriyanti (2011) menyimpulkan bahwa terdapat
peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika melalui pendekatan Attitude
Treatment Interaction.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Utama
Patrianto (2012) dalam penelitiannya tentang penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk memahampan materi logaritma pada siswa
kelas X SMK Negeri 5 Malang. Dapat menyimpulan bahwa terdapat peningkatan
ketuntasan belajar siswa yang diakibatkan dari metode pembelajaran Think-PairShare bagi siswa kelas X SMK Negeri 5 Malang. Jadi siswa mendapatkan nilai
ketuntasan yang lebih baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ismi
Kuswardani (2011),penelitian tersebut untuk meningkatkan keaktifan siswa dan
prestasi belajar matematika dengan metode pembelajaran problem posing.
Penelitian yang dilakukan oleh Ismi Kuswardani (2011)menyimpulkan bahwa
terjadi peningkatan keaktifan siswa dengan penerapan Problem Posing, dengan
indikatornya yaitu siswa yang bertanya tentang materi yang belum dipahami,
siswa yang menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain, siswa yang
mengemukakan ide, siswa yang mengerjakan soal ke depan kelas, dan
peningkatan prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN
Penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan secara kolaborasi antara guru matematika kelas VIID SMP Negeri 22
Surakarta dengan peneliti, peningkatan tersebut dapat dilihat dari indikator yang
diamati dalam penelitian ini yaitu:
1. Antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum tindakan ada 9 siswa
(28,13%), setelah tindakan menjadi 18 siswa (56,25%).
2. Keaktifan siswa dalam bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar mengajar
sebelum tindakan ada 4 siswa (12,5%), setelah tindakan menjadi 15 siswa
(46,875%).
3. Keberanian siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain sebelum
tindakan ada 5 siswa (15,635), setelah tindakan menjadi 14 siswa (43,75%).
4. Keberanian siswa mengerjakan soal ke depan kelas sebelum tindakan ada 3
siswa (9,38%), setelah tindakan menjadi 12 siswa (37,5%).
5. Ketuntasan nilai siswa dilihat dari KKM sebelum tindakan ada 7 siswa
(21,875%), setelah tindakan menjadi 16 siswa (50%).

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Alimah. 2010. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Matematika melalui Metode Pembelajaran Van Hiele dan Make-a pada
Siswa SMP. Surakarta: UMS (tidak diterbitkan).
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
July, Erlyna. 2011. peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika melalui
pendekatan Attitude Treatment Interaction
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Refika Aditama.
Mardian, Riry. 2012. “ Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Akutansi Materi Jurnal Penyesuaian pada siswa kelas XI
IPS 3 SMA Negeri 3 Bukittinggi dengan Metode Bermain Peran (Role
Playing)”. Pakar Pendidikan, 10 (2): 151-162.
Mulyowati, Ety. 2011. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui
metode Time Token Arends dalam pembelajaran IPA. Surakarta: UMS
(tidak diterbitkan)
Ngatini. 2012. “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Tentang
Fungsi melalui Metode Pembelajaran Numbered Head Together bagi
siswa SMP”. Manejer Pendidikan, 7 (2): 151-159.
Patrianto, Utama. 2012. ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe ThinkPair-Share untuk Memahamkan Materi Logaritma kelas X SMK Negeri
5 Malang”. Forum Penelitian.
Putriyani, Marina. “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika
melalui Penerapan Pendekatan Open Ended siswa kelas VI Sekolah
Dasar”.E-Jurnal Dinas PendidikanKota Surabaya, vol. 6.
Septriana, Nina dan Handoyo, Budi. 2006. ” Penerapan Think-pair-share dalam
Pembelajaran

Kooperatif

untuk

Meningkatkan

Prestasi

Belajar

Geografi”. Pendidikan Inovatif, 2(1).
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta.

Suryani, Dwi. 2010. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Strategi Seconnecting. Surakarta: UMS (tidak
diterbitkan)
Susanti, Novia. 2012. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think-Pair-Share disertai Hendout terhadap Pemahaman Konsep
Matematika kelas VIII SMP Negeri 2 RAO Kabupaten Pasaman”.
Forum Penelitian.
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D.
Surakarta: Fairuz Media.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran: Menetapkan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Vitasari, Rizki. 2013. “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika
melalui Model Problem Basis Learning siswa kelas V SD Negeri 5
Kutosari”. Forum Penelitian.
Winkle. 2009. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Media Abadi.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri I Natar Lampung Selatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011)

0 12 107

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL (PTK pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sumberrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 24 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD (PTK pada Siswa Kelas IIIA SD N 1 Sukadana Ilir Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD (PTK pada Siswa Kelas IIIA SD N 1 Sukadana Ilir Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 30 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trimulyo Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 69

Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika dengan Metode Jaritmatika

0 0 7

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 ALIAN

0 0 8