PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN SENI KARAWITAN JAWA (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013) Pengelolaan Kurikulum Dan Pembelajaran Seni Karawitan Jawa (Studi Situs di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan 2013).

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEM BELAJARAN SENI KARAW ITAN JAW A
(Studi Situs di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan 2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program St udi M agist er M anajemen Pendidikan
Program Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a
unt uk M emenuhi Salah Sat u Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh:
Suwarno
Q 100 110 224

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2013

PENGELOLAAN KURIKULUM DAN PEM BELAJARAN
SENI KARAW ITAN JAW A

( Studi Situs di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan 2013 )
1

2

Suw arno , Bambang Sumardjoko , M aryadi
Program Pascasarjana
Universitas M uham madiyah Surakart a
2013
Suw arno_sn@yahoo.co.id

3

Abstract

The purposes of t his st udy are (1) t o know about t he preparat ion of Javanese
Gamelan M usic curriculum; (2) t o describe t he implement at ion of Javanese
Gamelan M usic learning; and (3) t o know about t he evaluation of Javanese
Gamelan M usic curriculum at SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an. This research is
basically a qualitat ive research w it h et hnography research design. Dat a analysis

w as st art ed from data reduction, data display and drawing conclusion or
verificat ion. Dat a validit y used credibilit y, t ransferabilit y, confirmabilit y, and
dependabilit y. The result s of t he research show t hat : (1) preparat ion of Educat ion
Unit Level Curriculum of Javanese Gam elan M usic was a collaborat ion of several
part ies consist ing of t he principal, t eachers, commit t ee, and st akeholder of SDN
Wonosidi II Tulakan Pacit an. (2) Implement at ion of Javanese Gamelan M usic w as
st art ed by a greet ing from t eacher, a mot ivat ion and appercept ion. The
inst ructional met hods used included: (a) exposit ory met hod (explaining), (b)
Quest ion and Answ er, (c) demonst rat ion, and (d) direct practice. Inst ructional
inst rument used w as a set of gamelan Slendro and Pelog. (3) Evaluat ion of
Javanese Gamelan Curriculum was ever done at SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an.
This evaluat ion aimed at evaluating t he ext ent t o w hich learning programs have
been realized. It w as done in a micro evaluat ion. Evaluation model used w as t he
CIPP evaluat ion model.
Keyw ords: planning, implement at ion, evaluation, curriculum, Javanese Gam elan
M usic

PENDAHULUAN

Kurikulum m uat an lokal adalah program pendidikan yang isi dan m edia

penyam paiannya dikait kan dengan lingkungan alam , lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya sert a kebut uhan daerah dan w ajib diikuti oleh sisw a daerah
itu (Idi, 2007: 260). Keberadaan kurikulum muat an lokal ini didasari dengan

adanya Undang – undang Republik Indonesia Nom or 32 Tahun 2004 t ent ang
Pem erint ah Daerah memberikan ot onomi wilayah t elah pula ikut m em berikan
kesem pat an kepada set iap daerah unt uk m em unculkan ciri khasnya dalam
mengisi kurikulum . Tujuannya semat a – mat a untuk mem buat kurikulum lebih
kont ekst ual dan relevan dengan lingkungan pesert a didik. Hal t ersebut
dilaksanakan m elalui dua jalur: (1) pengisian jam m uat an lokal dalam kurikulum
Sekolah Dasar (SD) dengan porsi berupa mat a pelajaran yang berdiri sendiri, dan
(2) memberikan bobot m uat an lokal ke dalam St andar Isi (SI ) No. 22 Tahun 2006
bahw a didalam Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan (KTSP) selain mem uat
beberapa m ata pelajaran, juga t erdapat m at a pelajaran muat an lokal yang belum
dit ent ukan jenis dan m acamnya.
M uat an lokal m erupakan kegiat an kurikuler yang berupa m at a pelajaran
unt uk m engem bangkan kompet ensi yang disesuaikan dengan ciri khas, pot ensi
daerah, dan prospek pengembangan daerah t erm asuk keunggulan daerah, yang
mat erinya t idak dapat dikelompokkan ke dalam m at a pelajaran yang t elah ada.
Subst ansi program muat an lokal dit ent ukan oleh sat uan pendidikan (Depdiknas,

2006: 6).
Salah sat u m uat an lokal yang dapat diajarkan di Sekolah Dasar di daerah
Jaw a Timur adalah Seni Karawit an. M enurut

M enko Kesra, HR. Agung

laksono dalam “ Fest ival Karawitan Jawa Tingkat SD, SM P dan SM A se-DKI Jakart a
Tahun 2012” , Seni karawit an t elah m endapat kan kedudukan yang ist im ew a di

dunia seni pert unjukan Indonesia. Seni karaw it an sebagai m edia pendidikan
dapat dilihat dari sudut pandang cara membunyikannya, di m ana karaw it an
menjadi sajian seni musik yang enak didengar bila dimainkan secara bersam asam a. Hal ini mencerm inkan bahw a kebersamaan menjadi satu hal yang sangat
pent ing untuk mencapai hasil musik yang berkualit as. M elalui karaw it an, kit a
diajarkan pendidikan budi pekert i agar kit a hidup dalam kebersamaan saling
bergot ong royong, t enggang rasa, t epo seliro , sert a m enghindari sifat egois dan
individualis. Pendidikan seni karaw it an Jaw a lebih baik diberikan sedini m ungkin

kepada anak-anak didik kit a sebagai m odal pemaham an kebersam aan. M elalui
bangku pendidikan formal sepert i Sekolah M enengah Karawit an Indonesia yang
saat ini sudah ada di beberapa daerah di Indonesia m enjadi contoh keseriusan

pemerint ah dalam m enunjukkan upaya pelest arian budaya yang adiluhung ini.
Karawit an merupakan seperangkat inst rum en gam elan jaw a, juga
sebagai pernyat aan m usikal yang berasal dari kat a raw it berart i rumit , t et api
raw it dalam bahasa jaw a juga barart i halus, berliuk-liuk, cengkok dan enak di
dengar. Didalam bahasa Jawa, karaw it an khususnya dipakai untuk mengacu
kepada musik gam elan, (dalam laras slendro dan pelog) yang garapangarapannya m enggunakan sist em not asi angka, w arna suara, rit me, pathet dan
at uran garap dalam bentuk sajian inst rum ent alia, vokalnya di sebut w aranggono
(Sinden) yang indah didengar (Erw an, 2012).
Karawit an Jaw a at au yang dikenal dengan nama Gamelan Jaw a t idak
hanya berkembang di Indonesia. Dunia int ernasional juga t elah mengenal
kesenian ini, bahkan sejak dahulu. Kurnia (2008) dalam blognya berjudul
“ M omot aro,

Pesona

Teat er

Gamelan

Jaw a-Jepang ”


berpendapat

bahw a

GAM ELAN sebagai produk kebudayaan Jaw a, t elah mem ikat seorang profesor
dari Jepang bernama Shin Nakagaw a. Ia m empelajari keunikan gam elan dari
Jaw a, t epatnya Yogyakart a, sekit ar 30 t ahun yang lalu. Set elah kem bali ke
Jepang, Shin Nakagawa m endirikan grup gam elan di Osaka dengan nam a M arga
Sari; sebuah nam a yang khas Jawa, jauh dari idiom Jepang.
Kenyat aan yang berbeda ant ara m inat dunia Internat ional yang begitu
antusias untuk mempelajari kesenian Indonesia dengan minat penduduk asli
Indonesia, yang sejat inya sebagai pem ilik kesen ian (khususnya seni karaw it an
jawa) inipun m uncul. Di Indonesia, karaw it an semakin hari just ru m akin dijauhi
anak-anak, karena dianggap rumit, t ua, dan kurang gaul. Oleh karena it u, untuk
membuat seni karaw it an jaw a lebih akrab dengan sisw a dan agar m ereka m udah
dalam m em pelajari seni karaw it an ini, m aka perlu dilakukan pengelolaan dalam
pembelajarannya.

Berdasarkan lat ar belakang di at as, penulis tert arik unt uk m eneliti

pengelolaan pem belajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an. Judul penelitian yang diambil oleh penulis adalah “ Pengelolaan
Kurikulum dan Pem belajaran Seni Karawit an Jaw a di SDN W onosidi II Tulakan
Pacit an.”
Beberapa penelit ian yang sesuai dengan Pengelolaan Kurikulum dan
Pembelajaran Seni Karaw it an Jaw a ant ara lain: Penelitian yang dilakukan Okongo
(2009) dengan judul Promot ing Child Development Through M usic: A Comparison
Of Preschool Teachers’ Perspect ives In Kenya And Unit ed St at es. Penelit ian ini

menguji persepsi guru t ent ang penggunaan m usik sebagai m edia untuk
meningkat kan perkembangan di segala dom ain anak usia dini (misalnya, kognit if,
komunikasi, fisik / m ot orik, sosial-em osional dan sw adaya). Hasil penelit ian
menunjukkan st rat egi yang digunakan untuk mengajar m usik, peran m usik dalam
kurikulum anak usia dini, st rat egi pengajaran yang digunakan t ermasuk
bernyanyi dan gerakan dan penggunaan alat -alat m usik.
Penelit ian yang dilakukan oleh Waldron (2009) dengan judul How Adult
Learners Learn Celt ic Traditional M usic: An Explorat ory Case St udy. Penelit ian ini

didasarkan pada w aw ancara dan pengamat an sepuluh pelajar dew asa di 2005
Goderich Celt ic College (GCC), sebuah " kamp m usim panas" Am erika Ut ara untuk

orang dew asa yang ingin belajar musik t radisional Celtic (CTM ). Ada campuran
jenis kelam in yang sama, Rat a-rat a usia pesert a adalah 45 t ahun, dan m asingmasing t elah belajar CTM selama 4 dan 15 t ahun. Dengan sat u pengecualian,
sem ua t elah belajar untuk m emainkan alat musik di sekolah, namun t elah
berhent i set elah lulus. M ereka t ert arik dengan CTM dan inst rumen musik
t radisional unt uk berbagai alasan, dan belajar m elalui media " lagu," daripada
lat ihan.
Penelit ian yang dilakukan oleh Longino (2008) dengan judul ” Evaluation
of t he Implem ent at ion of BSc IT Curriculum at Tumaini Universit y” . Penelit ian ini

membahas t ent ang penget ahuan kom put er Tanzania sangat penting unt uk

melengkapi pert umbuhan dan pem bangunan ekonomi yang sangat cepat , yang
menunt ut t ingkat keahlian t inggi dan dapat diandalkan di bidang kom put asi.
Pada t ahun 2006, penelitian yang dilakukan di Universit as Tumaini dengan tujuan
unt uk

merancang dan

m enerapkan


kurikulum

kont ekst ual

yang

dapat

melengkapi kebutuhan t ersebut m em permudah pembangunan dalam konteks
Tanzania.

Hasil

penelit ian

m enunjukkan

bahw a im plem ent asi

mengikut i CATI ( Cont ext ualize, Apply, Transfer, and Import


kurikulum

) dengan m odel

penekanan pada sisw a untuk m engidentifikasi harapan masyarakat pada t ahap
aw al dalam proses pem belajaran, dalam hal ini lulusan berpot ensi akan
mem enuhi kebutuhan keahlian m asyarakat t ent ang ICT.
Penelit ian yang dilakukan oleh Hussain (2011) dengan judul “ Evaluation
of Curriculum Developm ent Process” . Int i dari pencapaian tujuan kurikulum

t ergant ung pada proses evaluasi selam a pengembangan. Jika indikat or proses
melibat kan tingkat sum ber produk secara kom prehensif, akan valid untuk
digunakan.
Bulut (2007) dengan judul “ Curriculum Reform in Turkey:

A Case of

Primary School M at hemat ics Curriculum ” . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


menganalisis kurikulum m at em at ika sekolah dasar yang baru dikem bangkan
(kelas 1 sam pai 8) dengan m em pert imbangkan sisw a kelas 5 dan pandangan
guru kelas. Tem uan penelit ian menunjukkan bahw a beberapa perubahan t elah
dilakukan dan t ercermin dalam pelaksanaan kelas dan pendekat an yang berpusat
pada sisw a t elah dim asukkan ke dalam pem belajaran. Di sisi lain, beberapa
kesulit an muncul selam a pelaksanaan karena kurangnya infrast rukt ur.

M ETODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini t erm asuk penelit ian kualit at if. Penelitian kualit at if
menghasilkan deskripsi analitik t ent ang fenom ena-fenomena secara murni
bersifat inform atif dan berguna bagi m asyarakat penelit i, pem baca dan juga
part isipan (Sukmadinata, 2007: 107). Desain penelit ian ini adalah et nografi.

M enurut

Spradley (2007: 13), et nografi adalah suatu kebudayaan yang

mempelajari kebudayaan lain.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sum ber dat a berupa hasil
observasi, hasil w awancara, dan dokum ent asi. Nara sum ber dalam penelitian ini
adalah kepala sekolah, guru seni karaw it an, dan sisw a di lingkungan SDN
Wonosidi II Tulakan Pacit an.
Teknik pengumpulan dat a yang digunakan penelit i dalam penelit i ini
meliput i waw ancara mendalam , pengam at an, dan dokum ent asi. Di dalam
melakukan analisis dat a peneliti m engacu kepada t ahapan yang dijelaskan M iles
dan Huberman (2007: 16) yang t erdiri dari t iga t ahapan yaitu: reduksi dat a ( data
reduct ion), penyajian dat a (dat a display) dan penarikan kesim pulan atau
verifikasi (conclusion drawing/ verivication ), biasa dikenal dengan model analisis
int erakt if (int eract ive model of analysis). Unt uk m enet apkan keabsahan dat a
diperlukan t eknik pemeriksaan yang didasarkan at as krit eria: 1) derajat
kepercayaan (credibilit y); 2) ket eralihan (t ransferabilit y); 3) ket ergant ungan
(dependabilit y); 4) kepast ian (confirmabilit y).

HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
Penyiapan Kurikulum Seni Karaw itan Jawa Di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan

Hasil analisis dat a dalam Penyiapan Kurikulum Seni Karaw it an Jawa Di
SDN W onosidi II Tulakan Pacit an m enunjukkan bahw a perencanaan Kurikulum
Tingkat Sat uan Pendidikan seni karaw it an jawa m erupakan kerjasam a dari
beberapa pihak yang t erdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Komit e dan St ake Holder
SDN W onosidi II Tulakan Pacitan. Program t ahunan (Prot a) dibuat sendiri oleh
Guru M uat an Lokal Seni Karaw it an Jawa yang menjelaskan jum lah alokasi w akt u
yang digunakan untuk m encapai st andar kom pet ensi dan kompet ensi dasar
dalam satu t ahun. Jumlah tot al alokasi w akt u untuk mat a pelajaran seni
karaw it an jaw a kelas IV sebanyak 84 jam, kelas V juga 84 jam, dan kelas VI
sebanyak 86 jam . Program sem est er (promes) m uat an lokal seni karaw it an jaw a

merupakan hasil penjabaran dari program t ahunan. Dalam silabus seni t erdapat
8 aspek. Kedelapan aspek t ersebut adalah SK dan KD, mat eri, kegiat an
pembelajaran, indikat or, alat penilaian, alokasi w akt u, dan sumber belajar.
Dalam RPP seni karaw it an jawa t erdapat 9 komponen yang disusun oleh guru.
Set iap selesai penyusunan RPP, guru mulok seni karaw it an jaw a selalu m emint a
perset ujuan kepala sekolah.

Penet apan KKM

sesuai dengan Panduan yang

dikeluarkan oleh BSNP. Nilai KKM untuk kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5
sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.
Hasil analisis ini dibandingkan dengan Penelit ian yang dilakukan oleh
Bulut (2007) dengan judul “ Curriculum Reform in Turkey:
School M at hemat ics Curriculum ” .

A Case of Primary

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisis kurikulum m at em at ika sekolah dasar yang baru dikem bangkan
(kelas 1 sam pai 8) dengan m em pert imbangkan sisw a kelas 5 dan pandangan
guru kelas. Analisis kurikulum diw ujudkan dalam t iga dim ensi: (1) Pengelolaan
kelas – lingkungan fisik dan em osional kelas, peran guru dan sisw a, dan int eraksi,
(2) Inst ruksi - t ujuan, perencanaan, im plem ent asi, m et ode dan t eknik, m edia
pembelajaran, dan pengukuran dan evaluasi, dan (3) Kekuat an (dan / at au
manfaat ) dan kelem ahan (dan / at au pembat asan). M et ode st udi kasus kualitatif
dipergunakan dengan part isipasi tiga guru sekolah dasar dan empat puluh t iga
sisw a kelas kelima diundang. Tem uan penelitian menunjukkan bahw a beberapa
perubahan t elah dilakukan dan t ercermin dalam pelaksanaan kelas dan
pendekat an yang berpusat pada siswa t elah dim asukkan ke dalam pem belajaran.
Di sisi lain, beberapa kesulit an muncul selam a pelaksanaan karena kurangnya
infrast rukt ur.
Dibandingkan

dengan

penelit ian

t erdahulu

penelit ian

t ent ang

Pengelolaan Kurikulum dan Pem belajaran Seni Karaw it an Jaw a di SDN Wonosidi
II Tulakan Pacit an lebih m em bahas t ent ang perencanaan kurikulum seni
karaw it an jaw a. Dalam perencanaan kurikulum meliput i t ent ang perencanaan
jenis kurikulum yang digunakan, siapa yang t erlibat dalam perencanaan

kurikulum dan aspek apasaja yang direncanakan. Jenis kurikulum yang digunakan
dalam muat an lokal Seni Karaw it an Jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an
adalah Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan at au KTSP. Perencanaan Kurikulum
Tingkat Sat uan Pendidikan seni karaw it an jawa m erupakan kerjasam a dari
beberapa pihak yang t erdiri dari Kepala Sekolah, Guru, Komit e dan St ake Holder
SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas
Pendidikan Kabupat en Pacit an dan berpedom an pada st andar isi dan st andar
kompet ensi lulusan. Perencanaan kurikulum ini sesuai dengan definisi kurikulum
yang disam paikan oleh Sut arno (2004: 109) dim ana perencanaan diart ikan
sebagai perhitungan dan penentuan t ent ang apa yang akan dijalankan dalam
rangka m encapai t ujuan t ert ent u, dimana m enyangkut t empat , oleh siapa pelaku
itu at au pelaksana dan bagaim ana t at a cara m encapai itu.
Tujuan dari perencanaan kurikulum seni karaw it an

adalah untuk

memperkenalkan seni budaya daerah kepada sisw a agar w arisan leluhur yang
sangat berart i t et ap lest ari hingga gen erasi berikutnya, m endidik sisw a t erhadap
rasa keindahan, keset iakaw anan, sopan santun, disiplin dan bert anggungjaw ab,
dan m em perkenalkan cara m em ainkan dan ket rampilan dalan berm ain gam elan
dengan irama laras slendro dan pelog untuk bekal dalam kehidupannya.
Aspek-aspek yang direncanakan dalam kurikulum seni karaw it an jaw a
meliput i program t ahunan, program sem est er, silabus, RPP, dan KKM . Program
t ahuna dibuat sendiri oleh Guru M uat an Lokal Seni Karawit an Jawa yang
menjelaskan jumlah alokasi w akt u yang digunakan untuk m encapai st andar
kompet ensi dan kom pet ensi dasar dalam sat u t ahun. Jumlah tot al alokasi w akt u
unt uk mat a pelajaran seni karawit an jaw a kelas IV sebanyak 84 jam , kelas V juga
84 jam, dan kelas VI, sebanyak 86 jam karena m et erinya lebih banyak.
Program sem est er muat an lokal seni karaw itan jaw a merupakan hasil
penjabaran dari program t ahunan. Promes berisi t ent ang st andar kompet ensi,
kompet ensi dasar, indikat or, m at eri, jumlah alokasi wakt u sert a bulan.
Sem ent ara dalam silabus seni t erdapat 8 aspek. Kedelapan aspek t ersebut adalah

SK dan KD, m at eri karaw it an jaw a, kegiat an pem belajaran, indikat or, alat
penilaian, alokasi w akt u, dan sum ber belajar.
RPP Seni Karaw itan Jawa SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dipersiapkan
sendiri oleh guru mulok Seni Karaw it an Jaw a. Penyusunan ini berpedoman pada
Perm endiknas No 41 Tahun 2007 t ent ang St andar Proses. Dalam RPP seni
karaw it an jaw a t erdapat 9 komponen yang disusun oleh guru. Set iap selesai
penyusunan RPP, guru m ulok seni karaw it an jaw a selalu m em int a perset ujuan
kepala sekolah.
Penet apan KKM seni karaw it an jawa sesuai dengan Panduan Penetapan
yang dikeluarkan oleh BSNP yang mempert imbangkan t ingkat kemam puan rat arat a pesert a didik, kom pleksit as kom pet ensi dasar, sert a kemampuan sumber
daya pendukung meliputi w arga sekolah, sert a sarana dan prasarana yang
mendukung proses pem belajaran. Berdasarkan dokum et asi yang diperoleh
peneliti, t erlihat bahw a dalam t able ket unt asan belajar besarnya nilai KKM untuk
kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5 sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Karaw itan Jaw a Di SDN W onosidi II Tulakan
Pacitan

Hasil analisis dat a dalam Pelaksanaan Pem belajaran Seni Karaw it an Jaw a
diket ahui bahw a Pelaksanaan pem belajaran seni karawit an jawa diaw ali dengan
kegit an pendahuluan berupa pengucapan salam oleh guru, pemberian mot ivasi,
dan

pem berian

menyam paikan

apersepsi.
t ujuan

Diaw al

pem belajaran

kegiat an
yang

pem belajaran,
akan

dicapai

guru

sert a

juga
mat eri

pembelajaran yang akan disam paikan. M et ode pembelajaran yang digunakan
guru seni karaw it an jaw a sepert i: 1) met ode ekpositori (m enerangkan), 2) Tanya
jawab, 3) demonst rasi, dan 4) m et ode prakt ek langsung. M edia pem belajaran
seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an berupa seperangkat
gamelan laras Slendro dan Laras Pelog.

Hasil analisis dat a t ersebut

dibandingkan dengan penelit ian yang

dilakukan oleh Waldron (2009) dengan judul How Adult Learners Learn Celt ic
Tradit ional M usic: An Explorat ory Case St udy. Penelit ian ini didasarkan pada

w aw ancara dan pengam at an sepuluh pelajar dew asa di 2005 Goderich Celtic
College (GCC), sebuah "kamp musim panas" Amerika Ut ara unt uk orang dew asa
yang ingin belajar m usik t radisional Celt ic (CTM ). Ada campuran jenis kelam in
yang sam a, Rat a-rat a usia pesert a adalah 45 t ahun, dan m asing-masing t elah
belajar CTM selama 4 dan 15 t ahun. Dengan sat u pengecualian, sem ua t elah
belajar untuk m em ainkan alat musik di sekolah, namun t elah berhent i set elah
lulus. M ereka tert arik dengan CTM dan inst rum en m usik t radisional unt uk
berbagai alasan, dan belajar melalui m edia " lagu," daripada latihan.
Dibandingkan

dengan

penelit ian

t erdahulu,

penelitian

t ent ang

Pengelolaan Kurikulum dan Pem belajaran Seni Karaw it an Jaw a lebih m em bahas
t ent ang Pelaksanaan pembelajaran seni karawit an jaw a di SDN Wonosidi II
Tulakan

Pacit an.

Pelaksanaan

pem belajaran

diawali

dengan

kegit an

pendahuluan berupa pengucapan salam oleh guru, pem berian motivasi, dan
pemberian apersepsi dengan memint a sisw a unt uk m enyanyikan lagu jaw a
sepert i Cublak-cublak Suweng, Suw e Ora Jamu, Soleram , dan lagu-lagu
t radisional lain yang m em buat sisw a bert ambah semangat dalam mengikut i
pembelajaran seni karaw it an.
Kegiat an pem belajaran diaw ali oleh oleh guru dengan m enyam paikan
t ujuan pem belajaran yang akan dicapai sert a m at eri pem belajaran yang akan
disampaikan. Tujuan pembelajaran seni karaw it an jaw a ant ara lain: (a) untuk
memberikan bekal ket rampilan (life skill ) kepada sisw a yang berm anfaat bagi
kehidupannya di masa yang akan datang; (b) m enanam kan kepada sisw a t ent ang
karakt er kedisiplinan, kerjasama, ket ekunan, sopan santun, ket elit ian, dan
menghargai hasil karya orang lain; (c) untuk m enanam kan rasa bangga dan
mencint ai budaya daerah sebagai sumber dari budaya bangsa.

M at eri seni karaw it an jaw a yang diberikan dalam pembelajaran di SDN
Wonosidi II dibedakan mulai dari kelas IV sampai kelas VI. Untuk kelas IV masih
berupa pengenalan gamelan, laras gamelan, sert a gendhing iram a lancaran,
sedangkan kelas V lebih dit ingkat kan pada cara m em ainkan gendhing iram a
Ladrang, dan kelas VI pada keterampilan untuk m em ainkan gam elan baik iram a
Lancaran m aupun iram a Ladrang dengan laras Slendro maupun laras Pelog.
M et ode pembelajaran yang digunakan guru seni karaw it an jaw a di SDN
Wonosidi II sepert i: 1) m et ode ekposit ori , 2) Tanya jawab, 3) demonst rasi, dan 4)
met ode prakt ek langsung. M et ode ekposit ori

dengan

cara mem berikan

penjelasan t ent ang m ateri karaw it an kepada siswa, met ode t anya jawab dengan
memberikan beberapa pert anyaan yang berkait an dengan m at eri yang kit a
pelajari, dan menggunakan m et ode dem onst rasi, jika kam i sedang melakukan
prakt ek mem ainkan berbagai gendhing karaw it an.
Ada sat u guru dari luar sekolah yang dim int ai bant uan unt uk
memberikan t ambahan pembelajaran seni karaw it an jaw a Tindakan ini diambil
dengan tujuan untuk m embantu kesulit an guru karaw it an dalam m em ainkan alat
music yang kurang saya kuasai dan agar sisw a m em peroleh pengalaman baru
yang t idak m ereka peroleh dari sekolah.
Sumber m at eri belajar yang digunakan dalam pem belajaran seni
karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II diam bilkan dari buku-buku gendhing dan
kumpulan gendhing dari berbagai sumber dan referensi dari pakar Gendhing
Karaw it an Jaw a. Sumber mat eri t ersebut juga berasal dari Not asi Gendhing
Lancaran ” M anyar Sew u ” , Not asi Gendhing Lancaran ” Singo Nebah ” , Not asi
Gendhing Lancaran ” Ricik-ricik ” , Not asi Gendhing Lancaran ” M ajem uk” , Not asi
Gendhing Ladrang ” Eling-Eling ” , Not asi Gendhing Ladrang ” M oncer ” , Not asi
Gendhing Ladrang ” Asm aradana ” , Not asi Gendhing Ladrang ” Slam et ” , dan
Not asi Gendhing Ladrang ” Pangkur” .
Alat pem belajaran seni karawit an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an berupa seperangkat gam elan laras Slendro dan Laras Pelog. Seperangkat

gamelan t ersebut t erdiri atas 18 alat music yaitu: 1) gam bang, 2) suling, 3) rebab,
4) sit er at au celempung, 5) bonang barung, 6) bonang, 7) penerus, 8) slenthem,
9) dem ung, 10) saron, 11) peking, 12) gender barung, 13) gender, 14) penerus,
15) gambang, 16) kem pul/ gong, 17) kenong, dan 18) kendang. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang disampaikan oleh Yoki (2012), seperangkat gam elan
t erdiri dari beberapa macam inst rumen ant ara lain: Kendhang, Dem ung, Saron,
Peking, Gong, Bonang, Slenthem, Ket huk dan Kenong, Gender, Gambang, Rebab,
Sit er, dan Suling.
Syst em penilaian pem belajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II
Tulakan Pacit an dilakukan dalam bent uk penilaian ot ent ik untuk menilai kegiat an
prakt ek siswa, dan penilaian secara lisan untuk menilai pemahaman t eori sisw a.
Sedangkan w akt u penilaian dilakukan set iap t iga kali at au empat kali prakt ek.

Evaluasi Kurikulum Seni Karawitan Jaw a Di SDN W onosidi II Tulakan Pacitan

Hasil analisis dat a dari Evaluasi Kurikulum Seni Karaw it an Jaw a Di SDN
Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat disimpulkan bahwa Evaluasi kurikulum seni
karaw it an jawa di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an yang bert ujuan unt uk
mengevaluasi t ent ang sejauh mana program-program pembelajaran t elah
t erealisasikan dan evaluasi sudah pernah dilakukan. Hasil evaluasi m enunjukkan
bahw a kurikulum seni karaw it an jawa di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sudah
baik dan sesuai dengan kebutuhan sisw a. Hasil evaluasi dijadikan sebagai
pedom an untuk panduan dalam pengem bangan kurikulum t ahun berikut nya.
Evaluasi kurikulum seni karaw it an jaw a dilakukan secara m ikro dengan
menggunakan model evaluasi CIPP yang dikem bangkan oleh St ufflebeam. Hasil
evaluasi kurikulum seni karaw it an m enunjukkan bahw a t ujuan dan kompet ensi
yang t ercant um dalam kurikulum seni karawit an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an sudah sesuai dengan visi dan misi sekolah. Pengalaman belajar yang
direncanakan sudah sesuai dengan minat sisw a sert a jum lah alokasi w akt u yang
disediakan dalam kurikulum. St rat egi dan m et ode pembelajaran yang t ercant um

dalam kurikulum seni karawit an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat
mendorong akt ivit as dan m inat sisw a untuk belajar. Evaluasi kurikulum sudah
sesuai dengan keadaan sisw a. Evaluasi t erhadap set iap program yang diajarkan
guru di kelas sudah sesuai dengan yang dit et apkan dalam kurikulum .
Hasil analisis di at as dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Longino (2008) berjudul ” Evaluation of t he Implement at ion of BSc IT Curriculum
at Tumaini Universit y” . Penelit ian ini m em bahas tent ang penget ahuan komput er

Tanzania sangat pent ing untuk m elengkapi pertumbuhan dan pem bangunan
ekonomi yang sangat cepat , yang menuntut tingkat keahlian tinggi dan dapat
diandalkan di bidang kom put asi. Pada t ahun 2006, penelit ian yang dilakukan di
Universit as Tum aini dengan t ujuan unt uk merancang dan m enerapkan kurikulum
kont ekst ual

yang dapat

pembangunan

dalam

melengkapi

kont eks

kebut uhan

Tanzania.

t ersebut

Sebuah

m emperm udah

kurikulum

kont ekst ual

mengam bil keunt ungan dari enam prinsip yait u kont ekst ualisasi kurikulum,
proyek, prakt is, orient asi int erdisipliner, pengakuan int ernasional dan penelit ian
t erus m enerus untuk form at if dan pengembangan program . Im plem ent asi
kurikulum m engikuti CATI (Cont extualize, Apply, Transfer, and Import ) dengan
model penekanan pada sisw a untuk mengident ifikasi harapan masyarakat pada
t ahap aw al dalam proses pembelajaran, dalam hal ini lulusan berpot ensi akan
mem enuhi kebutuhan keahlian m asyarakat t ent ang ICT.
Dibandingkan dengan penelit ian t erdahulu, penelit ian ini m em bahas
t ent ang evaluasi kurikulum seni karaw it an jawa di SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an yang bert ujuan untuk m engevaluasi t ent ang sejauh m ana programprogram pembelajaran t elah t erealisasikan. Evaluasi kurikulum seni karaw it an
jawa dilakukan secara m ikro, yaitu dilakukan oleh guru m at a pelajaran seni
karaw it an jaw a bersam a dengan kepala sekolah yang dilaksanakan set iap sat u
t ahun sekali pada akhir t ahun pelajaran.
M odel evaluasi yang digunakan dalam m engevaluasi kurikulum seni
karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakaitann Pacit an adalah model evaluasi

CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam . Alasan pem ilihan model evaluasi
kurikulum ini adalah karena model ini bersifat mendasar, m enyeluruh, dan
t erpadu.
Ruang lingkup evaluasi kurikulum m eliputi evaluasi t erhadap tujuan dan
kompet ensi, evaluasi t erhadap pengalaman belajar yang direncanakan, evaluasi
t erhadap st rat egi belajar m engajar, evaluasi t erhadap program keahlian sert a
evaluasi t erhadap implem ent asi kurikulum .
Hasil evaluasi kurikulum seni karaw it an m enunjukkan bahw a t ujuan dan
kompet ensi yang t ercant um dalam kurikulum seni karaw it an jaw a di SDN
Wonosidi II sudah sesuai dengan visi dan m isi sekolah. Tujuan dan kompet ensi ini
juga m udah dipaham i guru, dan sudah sesuai dengan tingkat perkem bangan
sisw a. Hal ini sesuai dengan penelit ian yang dilakukan oleh Hussain (2011)
dengan judul “ Evaluation of Curriculum Development
pencapaian

tujuan

kurikulum

t ergant ung

Process” . Int i dari

pada proses

evaluasi

selam a

pengem bangan.Jika indikat or proses m elibat kan t ingkat sumber produk secara
komprehensif,

akan

valid

untuk

digunakan.

Pilihan

Kont en

mengenai

pert imbangan obyekt if dan berhubungan dengan organisasi kont en agak krit is
selam a proses pengem bangan kurikulum . Karena sering t idak adanya evaluasi
dari kurikulum yang diimplement asikan, m aka t idak ada umpan balik yang
dit erim a untuk m erevisi kurikulum. Penelitian ini m em bahas m asalah proses
pengem bangan kurikulum. Hasil menunjukkan hubungan yang signifikan ant ara
proses yang ada dan proses yang diinginkan unt uk pengem bangan kurikulum.
Beberapa t ren baru m enunjukkan perbedaan t anda sepert i M em orandum of
Underst anding, Pernyat aan Keinginan, st udi w isat a dan tingkat kognit if pesert a
didik.
Pengalam an belajar yang direncanakan dalam kurikulum seni karaw it an
jawa sudah sesuai dengan m inat sisw a sert a jumlah alokasi w akt u yang
disediakan dalam kurikulum. Jumlah tot al alokasi w akt u unt uk m at a pelajaran

seni karaw it an jawa kelas IV sebanyak 84 jam , kelas V juga 84 jam, dan kelas VI
karena mat erinya lebih banyak, alokasi waktunya sebanyak 86 jam .
St rat egi dan met ode pembelajaran yang t ercant um dalam kurikulum
seni karawit an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat m endorong akt ivit as dan
minat sisw a untuk belajar. Hal ini dapat dibukt ikan dengan hasil prest asi sisw a
dalam mulok seni karaw it an jaw a yang cukup m em banggakan. Sisw a SDN
Wonosidi II Tulakan Pacit an berhasil m enjadi juara 1 Fest ival Karaw it an Anak
t ingkat Kecam at an Tulakan dan M eraih 5 Besar Penyaji Terbaik non rangking
dalam Pekan Seni Kabupat en Pacit an. Bahkan sisw a SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an juga dimint a unt uk m elayani kebutuhan masyarakat (t anggapan) pada
w akt u punya hajat m isalnya: pentas karaw it an pada w akt u pest a pernikahan
at au Khitanan. Saat ini ada 15 siswa yang m ampu m engiringi Pagelaran W ayang
Kulit dan sudah t ampil 4 kali pagelaran w ayang kulit .
Evaluasi kurikulum seni karaw it an jawa SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an
t erhadap program penilaian yang ada dalam cukup baik. Penilaian sudah sesuai
dengan keadaan sisw a. Guru mudah m emahami pet unjuk t eknik penilaian yang
ada. Teknik penilaian yang t erdiri dari penilaian t ert ulis dan prakt ek juga relevan
dengan tujuan at au kom petensi yang ingin dicapai dalam pem belajaran mulok
seni karaw it an jaw a.
Evaluasi t erhadap implement asi kurikulum yang dilaksanakan oleh guru
seni karaw it an SDN W onosidi II Tulakan Pacitan dinilai cukup baik. Set iap
program yang diajarkan guru di kelas sudah sesuai dengan yang dit et apkan
dalam kurikulum. Program pengajaran yang ditet apkan untuk kelas IV dibagi
menjadi 2 St andar Kompetensi dan 3 Kompet ensi Dasar yang m eliput i: SK:
M emainkan gendhing karawit an dengan iram a lancaran m enggunakan gam elan
laras slendro, dan M em ainkan gendhing karaw it an dengan irama lancaran
menggunakan gam elan laras Pelog. KD: M enjelaskan m akna gending dengan
Iram a lancaran, M em ainkan berbagai jenis gendhing–gendhing karaw it an dengan
irama lancaran, dan M em ainkan berbagai jenis gendhing –gendhing karaw it an

dengan iram a lancaran. Untuk kelas V t erdiri dari SK: 1) M em ainkan gendhing
karaw it an dengan Iram a Ladrang m enggunakan gam elan laras slendro, dan
2) M em ainkan gendhing karawit an dengan Irama Ladrang menggunakan
gamelan laras Pelog. KD: 1) M enjelaskan makna Gendhing, ladrang dan cont ohcontohnya, 2) M emainkan berbagai jenis gendhing–gendhing karaw it an dengan
irama ladrangan, dan

3) M emainkan

berbagai

jenis gendhing–gendhing

karaw it an dengan irama ladrangan. Sedangkan unt uk kelas VI m eliputi SK: 1)
M emainkan gendhing karaw itan dengan Irama Ladrang, dan 2) M em ainkan
gendhing karaw it an dengan irama lancaran menggunakan gam elan laras Pelog,
3) Ket ram pilan dalam berm ain gamelan, 4) Penguasaan Tekhnik dalam seni
Karaw it an, 5) Penanaman m ent al dalam berm ain seni karawit an jaw a, dan 6)
Pemant apan Penguasaan Panggung. KD: 1) M enjelaskan makna Gendhing
ladrang dan Cont oh-contohnya, 2) M em ainkan berbagai jenis gendhing –
gendhing karaw it an dengan irama lancaran, 3) M em ainkan berbagai unsur
gamelan dengan not asi berjalan, cengkok dan irama im bal, 4) M enguasai t eknik
menabuh unsur gamelan denga cara yang benar, 5) M enanamkan sikap dan
ment al pada w akt u berm ain seni Karawit an Jaw a, dan 6) M empunyai sikap
percaya diri dalam berm ain gamelan jaw a.

SIM PULAN DAN SARAN

Perencanaan Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan seni karaw it an jaw a
merupakan kerjasama dari beberapa pihak yang t erdiri dari Kepala Sekolah,
Guru, Kom it e dan St ake Holder SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dikoordinasi dan
disupervisi oleh Dinas Pendidikan Kabupat en Pacit an dan berpedom an pada
st andar isi dan st andar kompet ensi lulusan. Program t ahunan (Prot a) dibuat
sendiri oleh Guru M uat an Lokal Seni Karaw itan Jaw a yang m enjelaskan jumlah
alokasi w akt u yang digunakan untuk m encapai st andar kompet ensi dan
kompet ensi dasar dalam sat u t ahun. Jumlah t ot al alokasi w akt u untuk mat a
pelajaran seni karawit an jaw a kelas IV sebanyak 84 jam, kelas V juga 84 jam , dan

kelas VI, karena m at erinya lebih banyak, kam i m engalokasikan w akt u sebanyak
86 jam. Program sem ester (promes) m uat an lokal seni karaw it an jaw a
merupakan hasil penjabaran dari program t ahunan. Dalam silabus seni t erdapat
8 aspek. Kedelapan aspek t ersebut adalah SK dan KD, mat eri karaw it an jaw a,
kegiat an pembelajaran, indikator, alat penilaian, alokasi w akt u, dan sum ber
belajar. Dalam RPP seni karawit an jawa t erdapat 9 komponen yang disusun oleh
guru. Set iap selesai penyusunan RPP, guru mulok seni karaw it an jaw a selalu
memint a perset ujuan kepala sekolah.

Penet apan KKM seni karawit an jaw a

sesuai dengan Panduan Penet apan KKM yang dikeluarkan oleh BSNP. Nilai KKM
unt uk kelas 4 adalah 65, sedangkan kelas 5 sebesar 70, dan kelas 6 juga 70.
Pelaksanaan pem belajaran seni karaw it an jaw a diawali dengan kegit an
pendahuluan berupa pengucapan salam oleh guru, pem berian mo tivasi, dan
pemberian apersepsi. Diaw al kegiat an pembelajaran, guru juga m enyam paikan
t ujuan pem belajaran yang akan dicapai sert a m at eri pem belajaran yang akan
disampaikan. M et ode pem belajaran yang digunakan guru seni karaw it an jaw a di
SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sepert i: 1) m et ode ekposit ori (m enerangkan), 2)
Tanya jaw ab, 3) dem onst rasi, dan 4) m et ode prakt ek langsung. M edia
pembelajaran seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an berupa
seperangkat gam elan laras Slendro dan Laras Pelog.
Evaluasi kurikulum seni karawit an jaw a di SDN W onosidi II Tulakan
Pacit an yang bert ujuan untuk m engevaluasi t ent ang sejauh m ana programprogram pembelajaran t elah t erealisasikan. Evaluasi kurikulum seni karaw it an
jawa di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sudah pernah dilakukan. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa kurikulum seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan
Pacit an sudah baik dan sesuai dengan kebut uhan sisw a. Hasil evaluasi kurikulum
dijadikan sebagai pedom an unt uk panduan dalam pengembangan kurikulum
t ahun berikut nya. Evaluasi kurikulum seni karaw it an jaw a dilakukan secara
mikro. M odel evaluasi yang digunakan dalam mengevaluasi kurikulum seni
karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacitan adalah model evaluasi CIPP

yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Hasil evaluasi kurikulum seni karaw itan
menunjukkan bahw a tujuan dan kompet ensi yang t ercant um dalam kurikulum
seni karaw it an jaw a di SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an sudah sesuai dengan visi
dan misi sekolah. Pengalam an belajar yang direncanakan sudah sesuai dengan
minat sisw a sert a jum lah alokasi w akt u yang disediakan dalam kurikulum.
St rat egi dan met ode pem belajaran yang t ercantum dalam kurikulum seni
karaw it an SDN Wonosidi II Tulakan Pacit an dapat mendorong akt ivit as dan minat
sisw a unt uk belajar. Evaluasi kurikulum sudah sesuai dengan keadaan sisw a.
Evaluasi t erhadap set iap program yang diajarkan guru di kelas sudah sesuai
dengan yang dit et apkan dalam kurikulum.
Set elah menyim pulkan hasil penelit ian, m aka saran-saran yang bisa
peneliti berikan adalah sebagai berikut : 1) Bagi kepala sekolah, dengan adanya
hasil

penelit ian

ini

hendaknya dapat

dijadikan

bahan

masukan

dalam

pengam bilan kebijakan t erkait dengan kurikulum seni karaw it an jaw a. 2) Bagi
guru, adanya kurikulum seni karaw it an jaw a hendaknya dapat dim anfaat kan
dengan opt im al sebagai panduan sehingga kualit as pembelajaran dapat
dit ingkat kan. 3) Bagi peneliti yang akan dat ang, dapat menjdikan hasil penelitian
ini sebagai referensi dan dapat m engem bangkan hasil penelit ian ini dengan fokus
dan lokasi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Bulut, M ehm et . 2007. “ Curriculum Reform in Turkey: A Case of Primary School
M at hemat ics Curriculum.” Eurasia Journal of M at hemat ics, Science &
Technology Educat ion, 2007, 3(3), 203-212.
Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan (Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengem bangan Bahasa). 1990. Kamus Besar Bahasa
Indonesia . Jakart a: Balai Pust aka.
Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Prakt ek. Yogyakart a:
Ar-Ruzz M edia

Hussain, Afzaal. 2011. “ Evaluation of Curriculum Development Process.”
International Journal of Humanit ies and Social Science. Vol. 1 No. 14;
Oct ober 2011. Diakses t anggal 28 Februari 2013.
Kurnia Effendi. 2008. M omot aro, Pesona Teat er Gam elan Jawa-Jepang.
ht tp:/ / sepanjangbraga.blogspot .com / 2008/ 09/ mom ot aro-pesona-t eat ergam elan-jaw a.ht m l. Diakses t anggal 28 Februari 2013.
Longino, Joseph M . 2008. “ Evaluat ion of t he Implem ent at ion of BSc IT Curriculum
at Tumaini Universit y.” Lappeenrant a Universit y of Technology
joseph.longino [at ] lut .fi.
M iles, M att ew B dan Am ichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualit at if Buku
Sumber t ent ang M et ode-M et ode Baru. Terjem ahan Tjet jep Rohendi
Rohisi. Jakart a: Universit as Indonesia.
Okongo, Benson Charles Odongo. 2009. Promoting Child Development Through
M usic: A Comparison Of Preschool Teachers’ Perspect ives In Kenya And
Unit ed St at es. Int ernat ional Journal of Educat ion. Diakses Tanggal 21 Juli
2013.
Spradley. 2007. M et ode Etnografi . Jogjakart a: Tiara Wacana.
Sukm adinata, nana syaodih. 2007. M et ode Penelit ian Pendidikan . Bandung:
Rosdakarya.
Waldron, Janice. 2009. “ How Adult Learners Learn Celt ic Tradit ional M usic: An
Explorat ory Case St udy.” M usic Education Research Int ernat ional, Volum e
3. Diakses t anggal 27 Februari 2013.
Erw an

Eka
Praja.
2012.
Seni
Karaw itan .
htt p:/ / hydrazone.blogspot .com / 2012/ 10/ seni karawit an.ht ml. Diakses t anggal 28
Februari 2013.