PEWARISAN RUMAH NEGARAA TERHADAP AHLI WARIS DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT.

PEWARISAN RUMAH NEGARA TERHADAP AHLI WARIS
DIHUBUNGKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT
Dwike Hereka February
ABSTRAK
Permasalahan dalam penghunian rumah negara masih banyak
terjadi, salah satunya mengenai pewarisan rumah negara. Salah satu
contoh kasus pewarisan rumah Negara yang terjadi adalah sengketa
antara PT. KAI (Persero) dengan ahli waris dari mantan pegawai
perusahaan tersebut. PT. KAI (Persero) melakukan beberapa kali
peneguran terhadap penghuni untuk mengosongkan rumah. Pihak
penghuni dalam hal ini adalah ahli waris, menolak untuk mengosongkan
rumah. Hal tersebut disebabkan karena penghuni merasa sah untuk
menempati rumah tersebut karena merupakan ahli waris, sedangkan PT.
KAI (Persero) berpendapat bahwa ahli waris tidak berhak untuk
menempati Rumah Negara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pewarisan rumah negara dan kedudukan
serta status rumah negara yang dihuni oleh ahli waris berdasarkan
perundang-undangan terkait
Dalam penulisan hukum ini, penulis menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian ini, mengkaji antara

ketentuan hukum yang ada dengan permasalahan yang terjadi dalam
masyarakat Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen yaitu
meneliti data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier,
dan didukung dengan hasil wawancara, untuk selanjutnya dianalisis
dengan metode analisis yuridis kualitatif.
Rumah negara tidak dapat diwariskan oleh penghuni kepada ahli
warisnya, hal tersebut dikarenakan rumah negara merupakan aset milik
negara, sehingga harus dilakukan pengalihan hak atas rumah negara
dahulu. Pengalihan hak atas rumah negara harus sesuai dengan Perpres
No 11/2008 Tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status,
Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak Atas Rumah Negara. Setelah hak
atas rumah negara tersebut telah dialihkan kepada penghuni, maka rumah
tersebut dapat dijadikan sebagai objek pewarisan. Berbeda halnya
dengan ketentuan yang diatur dalam Permen BUMN No PerO2/MBU/2010
Tentang
Tata
Cara
Penghapusbukuan
dan
Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN, peraturan tersebut menyatakan

bahwa pada dasarnya Rumah Negara tidak dapat dialihkan atau
dipindahtangankan.

iv