Sengketa Tanah Sekolah Dasar Negeri Ciledug Barat Antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dengan Ahli Waris Bekas Pemilik Tanah Ditinjau Dari Peraturan Perundang-Undangan Terkait.
SENGKETA TANAH SEKOLAH DASAR NEGERI CILEDUG BARAT
ANTARA PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN
AHLI WARIS BEKAS PEMILIK TANAH DITINJAU DARI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
ABSTRAK
Arianne
110110100061
Pembangunan untuk kepentingan umum merupakan salah satu
sarana untuk mensejahterakan rakyat. Pada mulanya, kegiatan
pembangunan untuk kepentingan umum dilakukan dengan menggunakan
tanah negara, namun karena terbatas, maka mulai ada kebijakan untuk
menggunakan tanah masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, pemerintah
harus bisa bekerja sama dengan warga dalam hal penyediaan lahan untuk
pembangunan. Masyarakat harus bersedia memberikan lahannya untuk
dijadikan areal pembangunan, dan pemerintah pun harus memberikan
ganti rugi kepada masyarakat atas penggunaan lahan tersebut. Untuk
pemenuhan kebutuhan ini banyak terjadi sengketa antara pemerintah dan
masyarakat. Salah satunya pada pembangunan Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Ciledug Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
status hukum tanah dan upaya penyelesaian sengketa SDN Ciledug Barat
antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan ahli waris ditinjau dari
peraturan perundang-undangan terkait.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan
masalah berdasarkan data yang diperoleh lalu dianalisa berdasarkan
ketentuan dalam perundang-undangan, literatur serta bahan lain yang
berhubungan dengan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer
melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis normatif.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Pertama, status
hukum atas tanah sengketa tersebut adalah merupakan hak milik dari ahli
waris berdasarkan bukti yang berkekuatan hukum. Kedua, upaya
penyelesaian sengketa yang ditempuh oleh Pemerintah Kota Tangerang
Selatan adalah dengan membayar ganti kerugian pelepasan tanah
kepada ahli waris berdasarkan peraturan yang terkait dan putusan
pengadilan.
iv
ANTARA PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN
AHLI WARIS BEKAS PEMILIK TANAH DITINJAU DARI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT
ABSTRAK
Arianne
110110100061
Pembangunan untuk kepentingan umum merupakan salah satu
sarana untuk mensejahterakan rakyat. Pada mulanya, kegiatan
pembangunan untuk kepentingan umum dilakukan dengan menggunakan
tanah negara, namun karena terbatas, maka mulai ada kebijakan untuk
menggunakan tanah masyarakat. Sehubungan dengan hal ini, pemerintah
harus bisa bekerja sama dengan warga dalam hal penyediaan lahan untuk
pembangunan. Masyarakat harus bersedia memberikan lahannya untuk
dijadikan areal pembangunan, dan pemerintah pun harus memberikan
ganti rugi kepada masyarakat atas penggunaan lahan tersebut. Untuk
pemenuhan kebutuhan ini banyak terjadi sengketa antara pemerintah dan
masyarakat. Salah satunya pada pembangunan Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Ciledug Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
status hukum tanah dan upaya penyelesaian sengketa SDN Ciledug Barat
antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dengan ahli waris ditinjau dari
peraturan perundang-undangan terkait.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode pendekatan yuridis
normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan
masalah berdasarkan data yang diperoleh lalu dianalisa berdasarkan
ketentuan dalam perundang-undangan, literatur serta bahan lain yang
berhubungan dengan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer
melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis normatif.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: Pertama, status
hukum atas tanah sengketa tersebut adalah merupakan hak milik dari ahli
waris berdasarkan bukti yang berkekuatan hukum. Kedua, upaya
penyelesaian sengketa yang ditempuh oleh Pemerintah Kota Tangerang
Selatan adalah dengan membayar ganti kerugian pelepasan tanah
kepada ahli waris berdasarkan peraturan yang terkait dan putusan
pengadilan.
iv