Aksara dan Budaya Sunda.

Pikiran Rakyat
o Sen;n
2
18

3
19

o

Selasa

456
20

21

o Mar OApr

0


Kam;s 0 Jumat o Sabtu
13
9
10 11 12

Rabu .
7
8
22
23

24

25

27

26

o Me; OJun OJul 0 Ags .Sep


o

28

M;nggu

14

15
29

OOkt

16
30

31

OHov


ODes

dan BudayaSunda

_ _

OJan

OPeb

Al{.sara
--

-

UDAH lama sekali
orang Sunda mengenal
dan menciptakan aksara yang merupakan hasil
kreasi orang Sunda sendiri

untuk mengabadikan pengetahuan dan pengalamannya
di dalam bahasa Sunda yang
dianggap monumen penting
serta menandakan tingginya
tingkat peradaban yang pernah dicapai masyarakat Sunda pada masa silam, suatu
hal yang menjadi kebanggaan kita sebagai ahli warisnya.
Oleh karena itu, kit.aperlu
mengenal warisan tersebut
dan memahami makna keberadaan dan peranannya.
Nenek moyang orang Sunda telah menyumbangkan
karya ciptanya bagi kemajuan dan perkembangan peradaban. Untukitu, kita sebagai pewarisnya wajib memelihara, melestarikan, dan mengembangkan, serta memperkenalkannya kepada generasi muda.
**
KEBERADAAN kecakapan baca tulis di wilayah Sunda telah diketahui sejak seki-

S

tar abad V Masehi, pada masa Kerajaan Tarumanagara.
Kemunculan Ak~ara Sunda
Buhun sekitar zaman kerajaan Sunda (masa Pakuan Pajajaran-Galuh, abad ke-8
sampai dengan abad ke-16),

selain ditemukan peninggaIan yang berupa prasasti dan
piagam (Geger Hanjuang,
Sanghyang Tapak, Kawali,
Batutulis, dan Kebantenan),
juga sudah ditemukan peninggalan yang berupa naskah (berbahan lontar, nipah,
kelapa, dan bilahan bambu)
dalamjumlah yang cukup banyak dan berasal dari berbagai daerah di wilayah tatar
_Sund~ ~ __ _

=~ --

-

_ ___a.;..___

Naskah tertua yang ditemukan dari wilayah tatar
Sunda berasal dari sekitar
abad ke-14 hingga abad ke-16
Masehi. Naskah-naskah dimaksud yang telah digarap
dan dipelajari hingga saat

ini, antara lain Carita Parahyangan, Fragmen Carita Parahyangan, Carita Ratu Pakuan, Sanghyang Siksakanda
Ng Karesian, dan Amanat
Galunggung.

wajarnya kita menyosialisasikan dan mengimplementasikan kepada masyarakat secara berkesinambungan melalui berbagai cara dan pendekatan, misalnya melalui
penamaanjalan, penamaan
kantor instansi pemerintah,
institusi pendidikan, objek
wisata, atau objek lainnya
yang mendukung pemeliharaan dan sosialisasi aksara
Sunda sesuai dengan SK presiden, SKgubernur, perda
Data dan fakta tersebut
Jabar, atau surat keputusan
membuktikan bahwa masyainstansi pemerintah lainnya,
rakat Sunda telah mengenal
seperti Kepolisian Republik
tradisi tulis sejak lama, bahIndonesia (Polri).
kan mereka telah mampu
Hal ini merupakan kareuemenciptakan model aksara
us (kebanggaan)bagimasyasendiri yang dikenal dengan

rakat Sunda. Karena dari seAksara Sunda Buhun yang
kitar dua belas jenis aksara
disebutAksara Sunda KaI daerah yang berkembang di
ganga. Naskah paling muda
Indonesia, yakni aksara Bali,
yang memakai aksara dan
Batak, Bengkulu, Bima, Bubahasa Sunda Buhun berjugis, Jawa, Komering, Lamdul Carita Waruga Guru, dipung, Makassar, Pasemah,
tulis pada akhir abad ke-18 di
Rejang, dan Sunda, baru ematas bahan kertas Eropa.
pat macam aksara yang suDengan muncul dan dikedah di-unicode-kan melalui
nalkannya kembali aksara
komputerisasi aksara. Salah
Sunda kepada masyarakat
satunya aksara Sunda yang
dalam upaya memperlihatkeberadaannya kini bisa
kanjati diri dan kebanggaan
orang Sunda hasil kreativitas
dan warisan karuhun generasi Sunda masa silam yang sudah mendapat dukungan dari
masyarakat. Apalagi keberadaannya diakui dan distandardisasikan melalui unicode
aksara Sunda yang diluncurkan 20 Oktober 2008lalu di

Aula Unpad atas prakarsa
Disdik J abar bekerja sarna
dengan Unpad dan UPI.
01eh karena itu, sudah se~.............--

---

diakses melalui internetjkomputer.
Salah satu instansi pemerintah yang sudah merintis,
mengimplementasikan,
dan
menyosialisasikan keberadaan aksara Sunda kepada masyarakat adalahjajaran Polri.
Masyarakat J abar patut
bangga dan memberikan
penghargaan yang setinggitingginya serta berterima kasih kepada Kapolwil Priangan Komisaris Besar Dis. Anton Charliyan, M~P.K.N. yang
berupaya memprakarsai dan
mengimplementasikan
aksara Sunda pada Tugu Kujang
Pusaka yang berada di Kampung Naga, Kec. Salawu,
Kab. Tasikmalaya, yang diresmikan Gubernur Jabar

Ahmad Heryawan, pada Ap~
..Lil 20.2.2m

Kllplng
--

_

Humas

Un pad

2009

_

Kiprah Kapolwil Priangan
tersebut tidak berakhir sampai di situ, pada 1 Juli 2009
bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-63, kembali
membuat gebrakan dan patut diacungijempol. Dia telah memprakarsai pembuatan papan nama beraksara

Sunda untuk Polwil Priangan
.serta kurang lebih dua ratus
polres dan polsek sewilayah
Priangan.
Pembuatan papan nama
beraksara Sunda untukjajaran Polwil Priangan dimaksud
mengacu pada komputerisasi
dan buku Kaparigelan Maca
jeung Nulis Aksara 8unda
(2008) yang disosialisasikan
Elis Suryani N.S. (Universitas
Padjadjaran). Kiprah Kapolwil Priangan dalam pembuatan dan peresmian papan nama beraksara Sunda tersebut
tentu saja tidak terlepas dari
peran serta dan dukungan
moril dari Gubernur, Kapolda
Jabar, serta Kapolri. Untuk
itu, Masyarakat.Jabar mengucapkan terima kasih yang
tiada terhingga serta memberikan apresiasi yang setinggitingginya kepada pemerintah
danjajaran Polri.
Implementasi Aksara Sunda Kaganga yang dilakukan


instansi kepolisian beserta
jajarannya di wilayah Polwil
Prianganjelas merupakan
langkah positif dalam upaya
pemeliharaan dan pengem-

8:!__

"""

\

bangan aksara serta budaya
Sunda di Jawa Barat. Melalui
papan nama beraksara Sunda diharapkan dapat ikut serta menyosialisasikan aksara
Sunda kepada masyarakat.
Kiprah Kapolwil Priangan
inijustru sejalan dengan Perda No. 6/1996 yang diikuti
SK Gubernur Jabar No.
434/SK.614-Dis.PK/99. Kini,
Perda No. 6/1996 tersebut
sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini
menjadi Perda Jabar No.
5/2003 ten tang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.
Dengan demikian, upaya
dan usaha Kapolwil Priangan
dalam hal ini merupakan salah satu bukti bahwajajaran
kepolisian mampu berperan
aktif mendukung dan melaksanakan perda tersebut.
Upaya ini mudah-mudahan
diikuti oleh instansi pemerintah lainnya, terutama Dinas Pendidikan dan Disbudpar. (Elis Suryani N.S.,
dosen dan mahasiswa 8-3
Filologi Program Pascasar-

jana Unpad Bandung )***
~-_........_--