PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
YASINTA ENDAH NASTITI
NIM : B100120051

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN
Oleh :
Yasinta Endah Nastiti

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : yasinta15@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja
lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu terhadap kinerja
karyawan dan mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja
karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen.. Teknik pengumpulan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik simpel random sampling yang
berjumlah 75 responden. Variabel independen penelitian ini yaitu stres kerja
lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu , sedangkan variabel
dependen yaitu kinerja karyawan. Analisis data yang digunakan meliputi uji
validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis linier berganda, koefisien
determinasi (R2), uji t dan uji F. Koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,317
dapat dikatakan bahwa 31,7 % variabel stres kerja lingkungan (X1), stres kerja
organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan sisanya sebesar
68,3% disebabkan oleh pengaruh variabel lain diluar model yang tidak tercakup
dalam penelitian ini. Dimana hasil regresi variabel stres kerja lingkungan
diperoleh nilai sebesar 0,229 dengan nilai signifikansi 0,036 yang menunjukkan
variabel stres kerja lingkungan memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap

kinerja karyawan. Variabel stres kerja organisasi diperoleh nilai sebesar 0,231
dengan nilai signifikansi 0,026 yang menunjukkan variabel stres kerja organisasi
memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Selain itu,
variabel stres kerja individu diperoleh nilai sebesar 0,209 dengan nilai
signifikansi 0,039 yang menunjukkan variabel stres kerja individu memiliki
pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitungan
diperoleh nilai F hitung diambil kesimpulan variabel stres kerja lingkungan (X1),
stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3) mempunyai pengaruh
yang bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno
Sragen.
Kata Kunci

: Stres Kerja dan Kinerja Karyawan

Abstract
This study aimed to analyze the environmental effects of work stress, work
stress organizational and individual work stress on employee performance and
determine the most dominant variable affecting the performance of employees at
the company Batik Brotoseno Sragen. Sample collection techniques in this study
using simple random sampling technique which amounts 75 respondents. The

independent variable of this research that the stress of work environment, stress
of work organization, and individual work stress, while the dependent variable is
the performance of employees. Analysis of the data used include validity,
reliability, classic assumption test, multiple linear analysis, the coefficient of
determination (R2), the t test and F test coefficient of determination (R2) of 0.317
can be said that 31.7% of work stress variables environment ( X1), the stress of
work organization (X2), and individual work stress (X3) effect on the performance
of employees at the company Batik Brotoseno Sragen, while the remaining 68.3%
were caused by the influence of other variables outside the model that is not
covered in this study. Where the results of work stress environment variable
regression obtained a value of 0.229 with 0.036 significance value that indicates
variable environmental work stress has a negative significant influence on
employee performance. Organization of work stress variables obtained a value of
0.231 with 0.026 significance value that indicates the organization of work stress
variables have a significant positive influence on employee performance. In
addition, individual work stress variables obtained a value of 0.209 with 0.039
significance value that indicates the individual work stress variables have a
significant positive influence on employee performance. The result of the
calculation, the value of F arithmetic conclude work stress environment variables
(X1), the stress of work organization (X2), and individual work stress (X3) has

influence together on the performance of employees at the company Batik
Brotoseno Sragen.

Keywords: Job Stress and Employee Performance

1. Pendahuluan
Kunci keberhasilan perusahaan didasarkan pada sumber daya yang
dimiliki, dan diantaranya adalah sumber daya manusia. Apalagi dalam era
globalisasi ekonomi saat ini menuntut persaingan yang kompetitif bagi setiap
perusahaan untuk selalu melakukan inovasi dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Salah satu tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dari usahanya dan
selalu berupaya untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup usaha
serta meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Sumber daya manusia
meliputi semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam perusahaan yang
masing-masing memiliki peran dan fungsi. Sumber daya manusia harus dikelola
dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan, sehingga
perusahaan pun dapat mencapai tujuannya.
Stres dapat terjadi pada setiap individu/manusia dan bisa terjadi pada
setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak
dapat dihindarkan. Manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang

mampu menyesuaikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada baik
kenyataan yang ada di dalam maupun diluar dirinya. Segala macam bentuk stres
pada dasarnya disebabkan oleh kekurangmengertian manusia akan keterbatasan
dirinya sendiri. Setiap orang di manapun ia berada dalam suatu organisasi, dapat
berperan sebagai sumber stres bagi orang lain. Mengelola stres diri sendiri berarti
mengendalikan diri sendiri dalam kehidupan. Sebagai seorang manajer, mengelola
stres lebih bersifat pemahaman akan penyebab stres orang lain dan mengambil
tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapain tujuan organisasi.
Efektivitas proses komunikasi dua arah di antara manajer dan pekerja adalah
penting untuk mengidentifikasikan penyebab stres yang potensial dan
pemecahannya.
Menurut Robbins (2008 : 368), stres adalah suatu kondisi dinamis
dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya
yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya
dipandang tidak pasti dan penting. Sedangkan definisi stres menurut Luthan
(2006) adalah suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh
perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan
lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan
psikologis dan fisik seseorang.
Kinerja merupakan bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan

berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya.Setiap harapan
mengenai bagaimana seseorang harus berperilaku dalam melaksanakan tugas,
berarti menunjukkan suatu peran seorang karyawan yang ada dalam
perusahaan.Perusahaan harus memiliki kinerja. Kinerja pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.Kinerja yang baik/tinggi dapat
membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja turun
akan berakibat pada kerugian perusahaan.
Menurut Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2005: 9), mendefenisikan
kinerja sebagai perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
persatuan waktu (lazimnya per jam).Pengertian kinerja merupakan hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sejalan dengan kondisi tersebut, Perusahaan Batik Brotoseno yang
berada di Dukuh Kuyang Desa Kliwon Rt 04/01, Kecamatan Masaran, Kabupaten
Sragen adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil yaitu
batik. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.
Batik telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara terkemuka penghasil
kain tradisional yang halus di dunia. Namun, pada masa resesi sebagaimana saat
ini perusahaan Batik Brotoseno mengalami permasalahan yang berkaitan dengan

tenaga kerja diantaranya adalah stres kerja.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas peneliti
tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen”.
2. Tinjauan Pustaka
a. Stres Kerja
Menurut Stephen P. Robbins (2006 : 793) mendefinisikan stres kerja yaitu
kondisi dinamik yang di dalamnya individu menhadapi peluang, kendala
(constraints), atau tuntutan (demans) yang terkait dengan apa yang sangat
diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi
penting.Stres kerja dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu : (1) Lingkungan
Kerja, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yangdibebankan. Robbins
(2002:224), (2) Organisasi, banyak sekali faktor-faktor didalam organisasi yang
dapat menimbulkan stres.Tekanan untuk menghindari kekeliruan atau
menyelesaikan tugas dalam suatu kurun wakty terbatas, beban kerja yang
berlebihan.Seorang pemimpin yang menuntut dan tidak peka, serta rekan kerja
yang tidak menyenangkan merupakan bebarapa contoh (Robbins, 2002:225), (3)
Individu, lazimnya setiap individu bekerja rata-rata 40-50 jam per minggu.
Sedangkan waktu yang digunakan untuk mengurusi hal-hal diluar pekerjaan lebih

dari 120 jam per minggu, sehingga besar kemungkinan segala macam
b. Kinerja Karyawan
Menurut Bambang Guritno dan Waridin (2005) kinerja karyawan
merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar
yang telah ditentukan.Sedangkan menurut Hakim (2006) mendefinisikan kinerja
karyawan sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan
peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode
waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu
dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja.Kinerja kayawan merupakan
perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh pegawai dengan standar yang telah
ditentukan (Masrukhin dan Waridin, 2004).
Kinerja karyawan adalah outcome yang dihasilkan oleh karyawan dalam
periode waktu tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (2012) dan
Wibowo (2012) mendefinisikan kinerja sebagai outcome dari karyawan yang
didasarkan pada hasil, proses dan sikap kerja karyawan dalam periode waktu
tertentu.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kuantitatif. Populasi
seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan Batik Brotoseno Sragen berjumlah

300 orang, dengan sampel 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode simpel random sampling, yaitu pengambilan anggota
sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi (Sugiyono, 2011). Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dengan menggunakan skala Likert
terhadap responden yaitu karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno Sragen,
sedangkan data sekunder berupa data perusahaan (jumlah karyawan, sejarah
perusahaan, struktur organisasi) serta studi pustaka, penelitian terdahulu, dan
jurnal yang mendukung penelitian ini. Metode analisis data menggunakan: (1) Uji
instrument penelitian,, yaitu uji validitas dan reliabilitas, (2) Uji asumsi klasik,
yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, (3) Uji
hipotesis, yaitu uji determinasi, uji f dan uji t.
4. Hasil Penelitian
Hasil analisis secara terpisah menunjukkan variabel stres kerja
lingkungan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan
padaperusahaan Batik Brotoseno Sragen. Hasil penelitian ini mendukung
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa stres kerja lingkungan berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja karyawan.Penemuan hasil ini juga sesuai
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Siti Nurhendar (2007) yang
menemukan stres kerja lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

karyawan bagian produksi pada CV. Aneka Ilmu Semarang.
Hasil analisis variabel stres kerja organisasi memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno
Sragen.Dengan demikian, penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa stres kerja organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja karyawan.Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu H.
Edy Sutrisno (2009) yang menemukan stres kerja organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada CV. Bintang Karya Putra di Surabaya.
Hasilanalisis variabel stres kerja individu memiliki pengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik Brotoseno
Sragen.Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif terhadap kinerja
karyawan.Hasil penelitian ini juga mendukung dan sesuai dengan penelitian Siti
Nurhendar (2007), yaitu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara
stres kerja individu terhadap kinerja karyawan pada CV. Aneka Ilmu Semarang.
5. Kesimpulan
Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung diambil kesimpulan variabel
stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu
(X3) mempunyai pengaruh yang bersama-sama terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan Batik Brotoseno Sragen.


Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel stres kerja yang terdiri dari stres
kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2), dan stres kerja individu (X3)
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan pada perusahaan Batik
Brotoseno Sragen (angka koefisien dengan signifikansi 0,05).
Hasil perhitungan koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,317 dapat
dikatakan bahwa 31,7 % stres kerja lingkungan (X1), stres kerja organisasi (X2),
dan stres kerja individu (X3) berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan Batik Brotoseno Sragen, sedangkan sisanya sebesar 68,3% disebabkan
oleh pengaruh variabel lain diluar model yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
6. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut :
a. Dimensi stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu
stres kerja lingkungan, stres kerja organisasi, dan stres kerja individu. Namun,
diantara ketiga dimensi stres tersebut, lebih dominan pada stres kerja
organisasi. Stres kerja organisasi lebih dominan mempunyai pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan. Sehingga di dalam organisasi, perusahaan harus
mempertahankan unsur-unsur di dalam organisasi seperti memberikan
wewenang yang luas kepada para karyawannya, melibatkan karyawan untuk
penyusunan program kerja. Selain itu, pimpinan harus mampu
mempertahankan ketersediannya untuk mendengar inspirasi dari karyawannya.
Dengan begitu, karyawan akan merasa diperhatikan dan lebih giat lagi dalam
bekerja.
b. Penelitian selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat ditambah variabelvariabel independennya karena masih banyak faktor yang mempengaruhinya.
Selain itu, sampel yang digunakan lebih diperbanyak karena semakin banyak
sampel yang digunakan menunjukkan tingkat keakurasian data dalam
menjawab fenomena yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Zainudin dkk. November 2014. ”Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja
Auditor Melalui Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada
Auditor Intern di Pemerintah Provinci Aceh)”. Jurnal Akuntansi ISSN 23020164.. Volume 2 No.1-144.
Andini, Yossi Tri. 2005. “Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja pada Pegawai
Negeri Sipil Dinas Pasar Kota Semarang”. Skripsi S 1. FakultasPsikologi
UNIKA Soegijapranata. Semarang. Tidak Dipublikasikan.
Andraeni, Novitasri. 2005. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan
Kinerja Karyawan PT. HM Sampoema Tbk Surabaya (www. damandiri.
or.id/fi le,/novitasariadb ab2..pdf).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Parktik
(Revisi VI). Jakarta Rineka Cipta.
Charisma, Dewi dkk. 2014. “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya
Negara”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2
Tahun 2014.
Dessler, Gary. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia . Jilid II. Jakarta: PT
Prenhallindo.
Edy, H. Sutrisno. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi, Stres Kerja dan Komitmen
Terhadap Kinerja Karyawan CV. Bintang Karya Putra di Surabaya. Jurnal
ISSN 1411-0393 . Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009.
Ferijani, A dkk. 2001. “Stres Kerja karyawan BPR (Studi Kasus Perbarindo
Komda Semarang)”. Jurnal Dian Ekonomi. Vol.VII. No.1.
Gibson, Ivancevich. 2005. Organisasi dan Manajemen: Perilaku, Struktur dan
Proses.Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: UNDIP.
Hakim, Lukman. 2005. Perilaku Organisasi Kajian Teori Empirik dan Islam.
Solo: CV. Jasmine.
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi
Kedua. BPFE- Yogyakarta.

Harianto, Feri dkk. 2008. “Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Tenaga Kerja Pada Proyek Mall Yani
Golf di Surabaya”.2008. Jumal IPTEK. Vol.11 No.3 September 2008.
Hasibuan, Malayu. S. P. 2012. Manajeman Sumber Daya Manusia . Edisi Revisi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan, H. Malayu S.P, 2010. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Irawan, Indras. 2001. “Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Tentang Merek Pada Produksi Batik Brotoseno Di Sragen”. Skripsi S1.
Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Tidak
Dipublikasikan.
Lestari, Yohanita Titi Purno. 2005. “Stres Kerja Ditinjau dai Kemampuan
Manajemen Waktu Pada Karyawati Negeri Sipil”. Skripsi S1. Fakultas
Psikologi UNIKA soegijapranata. Semarang. Tidak Dipiblikasikan.
Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. Ninth edition. New York:
McGraw Hill.
Mangkunegara, A. A Prabu 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Mangkunegara, A. A. Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia .
Bandung: Refika
Mangkunegara,A.A. Prabu 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi, Bandung: PT.
Presika Aditama.
Ni Nyoman Novitasari. A, “Pengaruh Stres dan Motivasi terhadap kinerja
Karyawan pada PT.H.M. Sampurna”, Tbk. Tesis tidak diterbitkan.
Nurhendar, Siti. 2007. Pengaruh Stres Kerja dan Semangat Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bagian Produksi (Studi Kasus Pada CV. Aneka Ilmu
Semarang). Jurnal For evaluation only.
Robbins, Stephen. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. New Jersey:
Prentice-Hall.
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks.
Robbins SP, dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Siregar, Sofiyan. 2013. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. PT.
Bumi Angkasa, Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tarupolo, Bambang. 2002. Warta Kesehatan Kerja Media Komunikasi Kesehatan
Kerja Edisi 2.
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber daya Manusia Untuk Perusahaan dari
Teori ke Praktik, Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia . Jakarta: Salemba
Empat.
Yuliawan, Eko. 2012. “Pengaruh Stres dan Konflik terhadap Kinerja pada
PT.Pinpad Bandung”. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 2, Nomor
01, April 2012.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 6 10

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen.

0 3 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Batik Brotoseno Sragen.

0 3 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BATIK BROTOSENO SRAGEN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Batik Brotoseno Sragen.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Batik Brotoseno Sragen.

0 2 8

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK TERHADAP TINGKAT STRES KERJA KARYAWAN DI BAGIAN BATIK TULIS GRIYA BATIK BROTOSENO Pengaruh Pemberian Musik Terhadap Tingkat Stres Kerja Karyawan Di Bagian Batik Tulis Griya Batik Brotoseno Masaran Sragen.

0 2 16

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK DEWI BROTOJOYO SRAGEN.

0 0 8