ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERITA RAKYAT DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG Analisis Nilai-Nilai Pendidikan KArakter Pada Kumpulan Dongeng dan Cerita Rakyat Karya Ajeng Restiyani Serta Relevansinya Sebagai Buku Penunjang Bahasa

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERITA RAKYAT DAN
RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:
FIVIANA YUNIKA
A510120180

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

1

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERIT,A.'..,

RAKYAT DAII RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

FIVIANA YUNIKA
As10120180

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oieh:

Drs. Suwarno. S.H." M.Pd.

NIK.
2

t

195


HAL.{MA\ P[\GESAHAN

ANALISIS NILAI PENDIDII'AN KARAKTER PADA I(UMPULAN CBRITA

RAKYAT DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG

OLEH:

FIVIANA YLINIKA
A5r 0120180

Telah dipertahar.rkan di Deu,an Penguji
Faknltas Keguruan dan llmu llendidikan
fJniversitas Muhamuacliyah Surakarta
Pada hali .lumat. 04 Maret 2016

dan dinlatakirn telah memennhi svarat

Dewan Penguji:
1.


Drs. Suwanro" SH.. I,{.Pd

2.

Dra. Risrninau,ati. M.Pd

)

J.

Ratnasari Diah Utamu. M.Si

)

Dekan,

6#ryq
\,
n .Ioko l)ravitno-\I.Hum


1965041019930i 1001

PF-RNYATAAN

Dengar ini sap men)atakar bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karl" )"ng pemah diajulsn
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan separjang pengetahuan saya juga tidak
terdapat karya atau pendapat

larg pemah ditulis

atau diterbitkal orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah daa djsebutkan dalam da{tar pustaka.

Apabila terbuki ada ketidakbenaran da-lam pemlataan sala

di

atas, maka akan sala


pertanggungjawabkan sepenuhnla.

Sunlart4

25 Februari 2016

Yalg membuat pemlataaa

Fiviar.ra

Yunika

,A510120180

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN CERITA
RAKYAT DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Fiviana

Yunika:

A510120180.

ANALISIS

NILAI

PENDIDIKAN

KARAKTER

PADA

KUMPULAN CERITA RAKYAT DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BUKU PENUNJANG.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Februari 2016.
Tujuan penelitian mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada kumpulan
dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani, Menganalisis relevansi nilai-nilai pendidikan karakter

pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani sebagai buku penunjang Bahasa
Indonesia

kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Jenis penelitian ini termasuk dalam

penelitian kualitatif dengan metode reserch librarian atau studi kepustakaan. Studi Pustaka dilakukan dengan
menganalisis isi kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani. Teknik pengumpulan data
melalui metode wawancara yang mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi atau data yang
diperlukan dari guru kelas V mengenai relevansi sebagai buku penunjang Bahasa Indonesia kelas V di SD
Muhammadiyah 22 Sruni. Diperoleh hasil bahwa pada buku tersebut terkandung 18 nilai karakter sesuai
yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Penelitian Pusat Kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara
dan analisis nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani
dapat direlevansikan sebagai buku penunjang Bahasa Indonesia pada kelas V.

Kata Kunci: Cerita Rakyat, Buku Penunjang, Pendidikan Karakter,

Abstract
Fiviana Yunika: A510120180. ANALYSIS THE VALUE OF CHARACTER EDUCATION IN
THE COLLECTION OF FLOKLORE AND ITS RELEVANCE AS A TEACHING
LEARNING. Essay. The Faculty of Education, University of Muhammadiyah Surakarta.

The purpose of this study to describe the form in the value of character education in the
collection of fairy tales and folklore by Ajeng Restiyani. To find relevance as teaching materials
Indonesian in primary school Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. This kind of research included in
qualitative research methods of research librarian. Research librarian was conducted to analyze the
content of the collection fairy tales and folklore by Ajeng Restiyani. Techniques of data throuh the
interview method with teacher in class V about relevance as teaching materials Indonesian in primary
school Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Result of the research that the book fairy tales and folklore
contains 18 educational value corresponding character compiled by The Agency Curriculum
Development and Reserch Center. Result by interview and analysis of value character of the collection

5

fairy tales and folklore by Ajeng Restiyani can relevance as teaching materials Indonesian in primary
school Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta for class V.

Keyword: character building, folklore, theacing material

1. PENDAHULUAN
Sastra merupakan salah bagian dalam kehidupan manusia, berbicara dan memperjuangkan
kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan salah satu media bagi manusia untuk berkekspresi sesuai

dengan keinginannya. Berbicara mengenai sastra, tidak ada batasan bagi siapa pun dan kapan pun. Siapa
pun boleh ambil bagian dalam sastra. Manusia juga mempunyai tanggung jawab yang penuh dan peran
yang sangat penting dalam sastra. Sastra akan berkembang bila manusia atau masyarakatnya mempunyai
daya kreasi yang tinggi. Kenyataannya manusia adalah tokoh utama sebagai pencetus ide atau gagasan
dalam menciptakan suatu hasil sastra. Berbagai permasalahan kehidupan individu atau masyarakat dapat
dijadikan sebagai bahan atau ide dalam penciptaan suatu karya sastra. Manusia menciptakan suatu karya
sastra dalam dan berdasarkan kehidupannya. Manusia, karya sastra, dan kehidupannya berjalan secara
beriringan, ketiganya memiliki hubungan timbal balik yang saling berpengaruh.
Pendangkalan nilai karakter bangsa semakin terasa. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya moral
dan etika sumber daya bangsa. Rendahnya nilai moral dan karakter sangat berpengaruh pada perilaku
seseorang. Sehingga, tanpa memiliki karakter yang kuat maka seseorang cenderung berperilaku yang
kurang baik, seperti mencuri, berbohong, tawuran, kurangnya rasa hormat kepada orang tua dan lain
sebagainya. Perilaku negatif seperti ini jika tidak mendapat perhatian khusus akan semakin membinasakan
negri. UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal I memuat mengenai tujuan pendidikan nasional. Pada pasal
tersebut digunakan sebagai acuan pendidikan karakter dijelaskan bahwa pendidikan nasional digunakan
sebagai wadah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Santoso (dalam Hidayatullah, 2010: 20) mengemukakan bahwa
tujuan tiap pendidikan yang murni adalah menyusun harga diri yang kukuh-kuat dalam jiwa pelajar, supaya
mereka kelak dapat bertahan dalam masyarakat.
Pengamatan yang dilakukan di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Sekolah merupakan

wadah yang strategis dalam membentuk karakter peserta didik. Sekolah juga memiliki tanggungjawab
dalam mencetak peserta didik yang tidak hanya unggul dalam akademik saja, namun juga menjadi peserta
didik yang memiliki karakter baik. Sejak dini peserta didik dilatih dan dibimbing untuk memiliki karakter
unggul. Pembentukan karakter dilakukan melalui pembelajaran pada saat dikelas hingga pembiasaan diluar
kelas. Hal itu dilakukan supaya peserta didik tidak hanya mendapat teori saja, namun juga dapat
menerapkan di kehidupan nyata.
Pembentukan karakter pada saat pembelajaran menjadi tanggung jawab penuh oleh guru. Guru
dapat menyelipkan pendidikan karakter melalui pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Pembelajaran bahasa indonesia menjadi salah satu mata pelajaran yang cocok dalam memberikan
pendidikan karakter kepada peserta didik. Guru dapat mengemas materi pembelajaran yang mengandung
pendidikan karakter seperti pada pembelajaran sastra.
Keberhasilan dalam membentuk karakter peserta didik menjadi kunci utama yang harus diemban
oleh seorang guru. Guru perlu mempersiapkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Dalam menyampaikan pembelajaran guru tidak sebatas menganalisis unsur-unsur instrinsik yang ada pada
kumpulan cerita anak, namun natinya guru juga harus dapat menuntun poeserta didik menerapkan nilainilai karakter yang ada pada kumpulan cerita anak ke kehidupan peserta didik secara nyata.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik mengkaji nilai-nilai pendidikan karakter
pada kumpulan cerita anak karya Ajeng Restiyani dan mengetahui relevansinya sebagai buku penunjang
Bahasa Indonesia kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta.

6


2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode reserch librarian atau studi kepustakaan.
Reserch Librarian atau Studi Pustaka dilakukan dengan menganalisis isi kumpulan dongeng dan cerita rakyat
karya Ajeng Restiyani. Menurut Arikunto (2013: 161) data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa
fakta ataupun angka. Pencatatan dilakukan dengan menganalisis nilai pendidikan karakter dan pada saat
kegiatan wawancara.
Penelitian tersebut menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap kepala
sekolah dan dua guru kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Wawancara dilakukan dengan
dua guru kelas V dikarenakan di SD Muhammadiyah 22 Sruni merupakan sekolah dengan dua kelas
paralel. Menurut Moleong (2004: 135) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Teknik
pengumpulan data melalui metode wawancara yang mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi
atau data yang diperlukan dari guru kelas V mengenai relevansi sebagai bahan ajar di SD Muhammadiyah
22 Sruni.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif yang
meliputi tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan (Matthew B. Miles dan
A. Milles Huberman,1992:16-20).
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pada dasarnya, bentuk nilai karya sastra banyak mengandung nilai kebermanfaatannya yang dapat
dipetik lantas diamalkan oleh pembaca. Misalnya, dalam kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng
Restiyani yang menceritakan mengenai beberapa cerita yang tersebar di 34 Provinsi yang didalamnya
memuat banyak nilai pendidikan terutama nilai pendidikan karakter. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan
oleh ibu Murtini, S.Pd bahwa pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani memuat
banyak nilai pendidikan karakter.
Di buku ini mengandung banyak sekali nilai pendidikan karakter mbak, misalnya karakter religius,
empati, peduli sosial, disiplin, kerja keras, dan masih banyak lagi. (Catatan hasil wawancara, 15
Februari 2016)
Di dunia pendidikan penerapan pendidikan karakter dalam membentuk watak peserta sangat
dipentingkan. Pemerintah gencar menerapkan hingga Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional
mendeskripsikan 18 karakter nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang hendaknya harus dimiliki oleh
generasi penerus bangsa Indonesia yang meliputi: (1) Religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja
keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta
tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca,
(16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. (Badan Pengembangan dan Penelitian
Pusat Kurikulum). 18 nilai karakter dari Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional terdapat
dalam kumpulan dongeng dan cerita rakyak karya Ajeng Restiyani. Berikut deskripsi 18 nilai karakter yang
terdapat dalam kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani.

7

Di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta Penyusunan materi pembelajaran Bahasa Indonesia
menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di SD tersebut. Kurikulum merupakan suatu pedoman
bagi guru untuk menentukan pokok-pokok yang yang akan diajarkan kepada peserta didik. Kurikulum
yang berlaku di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Kurikulum tingkat satuan pendidikan menyertakan standar kompetensi dan kompetensi dasar
mengenai apresiasi sastra (cerita) sebagai kegiatan yang akan dicapai oleh peserta didik. Adapun silabus
mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Silabus Bahasa Indonesia kelas V Semester 2 Kurikulum KTSP
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar
5.1 Menanggapi cerita tentang peristiwa yang

Mendengarkan
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa
dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan

terjadi di sekitar yang disampaikan
secara lisan
5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema,
latar, dan amanat)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di jenjang SD khususnya pada pelajaran Bahasa
Indonesia semester 2 terdapat materi mengenai apresiasi sastra (cerita) sebagai materi pokok. Dalam
menyiapkan bahan ajar sesuai standar kompetensi maupun kompetensi dasar guru perlu mencari referensi
berupa buku penunjang yang tidak hanya terfokus pada satu buku saja.
Nilai pendidikan karakter pada analisis kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani
memuat 18 nilai karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kumpulan dongeng dan
cerita rakyat karya Ajeng Restiyani diharapkan dapat dipahami dan dipetik nilai pendidikan karakternya,
lalu dapat di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari peserta didik dengan penuh keteladanan. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa isi kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani dapat
dijadikan sebagai buku penunjang Bahasa Indonesia kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta.
Pembahasan
Kumpulan dongeng dan cerita rakyat mengandung banyak pesan moral dan nilai pendidikan
karakter yang dapat dipetik oleh pembaca. Pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng
Restiyani tersebut memuat 18 nilai pendidikan karakter menurut Pusat Kurikulum Kementerian
Pendidikan Nasional. Adapun 18 nilai pendidikan karakter adalah sebagai berikut: (1) Religius, (2) jujur,
(3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10)
semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14)
cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab.
Karakter yang ada pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani dapat menjadi contoh
untuk dapat diaplikasikan oleh peserta didik di kehidupan sehari-hari, sehingga dengan keteladanan dapat
mencetak watak yang baik.

8

Kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani dapat dikatakan sebagai buku
penunjang Bahasa Indonesia kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta, sebab pada kumpulan
dongeng dan cerita rakyat tersebut dapat memberikan informasi kepada peserta didik secara kompleks.
Peserta didik dapat belajar sastra sekaligus belajar mengenal beberapa cerita rakyat dari berbagai daerah
dan pendidikan karakter. Kumpulan dongeng dan cerita rakyat disajikan dalam bahasa yang ringan
sehingga peserta didik mudah memahami maksud dari alur cerita. Dikatakan sebagai hiburan karena
peserta didik dapat memberikan hiburan yang menyenangkan. Selain itu, juga dapat memberikan
pendidikan. Pendidikan yang dimakksudkan adalah peserta didik dapat mengambil pelajaran atau hikmah
dari suatu cerita.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV mengenai analisis
nilai-nilai pendiddikan karakter pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani serta
relevansinya sebagai buku penunjang Bahasa Indonesia kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta
dapat diperoleh simpulan bahwa pada buku tersebut terkandung 18 nilai karakter diantaranya adalah (1)
Religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa
ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/
komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18)
tanggung jawab. 18 nilai karakter tersebut tersebar di 34 judul cerita rakyat karya Ajeng Restiyani.
Dari hasil wawancara kepada bapak Muzaini, bapak Eka Prismantara, dan Ibu Murtini dapat
diketahui bahwa pendidikan karakter sangat lah penting ditanamkan pada peserta didik. Karena
pendidikan karakter dapat digunakan oleh peserta didik kelak sebagai bekal mengarungi kehidupan di era
lebih maju. Pendidikan karakter sangatlah penting mengingat dengan seiring perkembangan jaman
pengikisan moral semakin terasa dampaknya. Penanaman pendidikan karakter kepada anak juga harus
sejak dini. Pendidikan karakter diperoleh dari pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan formal
yang berarti di jenjang sekolah dapat diselipkan dalam pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang dapat
menjadi wadah mendidik peserta didik mengenai karakter adalah pembelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara dan analisis nilai-nilai pendidikan karakter pada kumpulan dongeng
dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani dapat direlevansikan sebagai buku penunjang Bahasa Indonesia,
khususnya kelas V di SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Bapak Eka Prismantara, S.Pd dan Ibu
Murtini, S.Pd berpendapat bahwa buku kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani
merupakan buku yang bagus untuk dijadikan buku penunjang sastra. Selain itu, pada kumpulan dongeng
dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani juga banyak mengandung nilai pendidikan karakter. Materi yang
sesuai dengan analisis tersebut seperti pada standar kompetensi 5.Memahami cerita tentang suatu peristiwa
dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan dan kompetensi dasar 5.1 Menanggapi cerita tentang
peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan, serta kompetensi dasar 5.2 Mengidentifikasi
unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).

9

DAFTAR PUSTAKA
Hidayatullah, Furqan. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka
Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret

10

Dokumen yang terkait

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA KUMPULAN DONGENG DAN CERITA RAKYAT KARYA AJENG RESTIYANI SERTA Analisis Nilai-Nilai Pendidikan KArakter Pada Kumpulan Dongeng dan Cerita Rakyat Karya Ajeng Restiyani Serta Relevansinya Sebagai Buku Penunjang

0 2 16

PENDAHULUAN Analisis Nilai-Nilai Pendidikan KArakter Pada Kumpulan Dongeng dan Cerita Rakyat Karya Ajeng Restiyani Serta Relevansinya Sebagai Buku Penunjang Bahasa Indonesia Kelas V di SD M 22 Sruni Surakarta Tahun 2015/2016.

0 2 4

NILAI – NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT NUSANTARA MENCARI GURU SEJATI DAN RELEVANSINYA DI SD NEGERI I NILAI – NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT NUSANTARA MENCARI GURU SEJATI DAN RELEVANSINYA DI SD NEGERI I BOWAN KECAMATAN DELANGGU.

0 0 14

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN NILAI KEARIFAN LOKAL DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN PURWOREJO (Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra Anak di Sekolah Dasar).

0 0 18

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN NILAI KEARIFAN LOKAL CERITA RAKYAT DI KABUPATEN NGADA (RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA TINGKAT SLTP).

0 1 19

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM CERITA RAKYAT REOG SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN APRESEPSI SASTRA JAWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

1 3 18

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI EDUKATIF CERITA RAKYAT DI KABUPATEN KLATEN SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA JAWA SMA KELAS XI.

0 2 19

KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT KALANTIKA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMP

0 0 16

Analisis Struktural dan Nilai Pendidikan Cerita Rakyat di Kabupaten Pemalang serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMP - UNS Institutional Repository

0 0 17

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SERIAL KARTUN UPIN DAN IPIN SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER

3 22 79